You are on page 1of 7

LAPORAN PENDAHULUAN PADA Ny.

I DENGAN DIAGNOSA MEDIS G1P0A0


GRAVID 34 MINGGU KONTRAKSI PREMATUR DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA KENDARI

OLEH :
NAMA : WANDA AYU CANTIKA
NIM : P00320021143
JURUSAN : D- III KEPERAWATAN

CI LAPANGAN CI INSTITUSI

............................ ............................

POLTEKKES KEMENKES KENDARI


TAHUN 2023
LAPORAN

PENDAHULUAN

1.Definisi

Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu transisi, yaitu masa antara
kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan
nanti setelah anak itu lahir (Ratnawati, 2020) Kehamilan merupakan penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dandilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi,kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9
bulan menurut kalender internasional. Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan
merupakan bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir
dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah, 2019).

kontraksi prematur merupakan kondisi menegangnya otot-otot rahim yang membuat otot
perut ikut mengencang akan terasa keras jika disentuh kondisi tersebut diikuti dengan
perasaan nyeri pada perut kemudian menjalar ke tubuh bagian bawah biasanya kondisi ini
hanya berlangsung selama 1 sampai 2 menit saja.

prematur kontraksi atau persalinan palsu adalah kontraksi yang dialami dapat sangat tidak
nyaman atau berdurasi lebih lama sehingga memberi kesan bahwa persaingan telah
dimulai dan lain pihak berulangnya episode persalinan palsu dapat menandakan gangguan
janin atau perlu kelahiran Dini untuk menghindari kematian janin.

2. Etiologi

Terdapat beberapa hal yang menjadi pemicu timbulnya kontraksi prematur antara lain:

a. Dehidrasi
b. Aktifitas seperti olahraga berjalan atau berlari
c. Bayi dalam kandungan yang sangat aktif bergerak
d. Sentuhan pada abdomen
e. Mengangkat beban yang berat
f. Berhubungan seksual
3. patofisiologi

faktor risiko pada prematur kontraksi dibagi menjadi dua yaitu faktor resiko mayor dan
faktor risiko minor.

a. faktor risiko minor


yaitu penyakit yang disertai demam berdarah pervaginam pada kehamilan lebih
dari 12 minggu riwayat merokok lebih dari 10 batang per hari abortus pada trimester 2
riwayat abortus pada trimester1 lebih dari 2 kali.
b. Faktor resiko mayor
Faktor resiko mayor adalah kehamilan multiple, hidramnion, anomaly uterus,
serviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, serviks mendatar atau
memendek kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, riwayat abortus pada
trimester 2 lebih dari satu kali.

4. manifestasi klinis

 Kontraksi uterus dengan atau tanpa rasa sakit


 Rasa berat dipanggul
 Kejang uterus yang mirip dengan dismenore
 Keluarnya cairan pervaginaan
 Nyeri punggung

5. Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan ginekologi
Inspeksi vulva
Vaginal toucher
 Pemeriksaan Djj
 Usg

6. komplikasi

Premature kontraksi dapat meningkatkan kematian perinatal, apabila jika


ditambah dengan infeksi intrapartum. Prolasus funikuli, apabila terjadi,
mengandung bahaya yang sangat besar bagi janin dan memerlukan kelahirannya
apabila ia masih hidup. Dengan adanya disproporsi sevalopelvik kepala janin dapat
melewati rintangan pada panggul dengan mengadakan moulage dapat dialami oleh
kepala janin tanpa akibat yang jelek sampai batas – batas tertentu. Tetapi apabila
batas- batas tersebut dilampaui, terjadi sobekan pada tentorium serebelli dan
pendarahan intrakrahial.

7. konsep Asuhan keperawatan

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian dilakukan agar dapat menganalisa kemungkinan adanya masalah yang


bisa menjadi faktor resiko selama kehamilan,yang dapat berpengaruh pada
Kesehatan ibu dan perkembangan janin. Pengkajian pada kehamiklan terdiri atau
pengkajian Riwayat kehamilan secara menyeluruh, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium (Reeder, Martin, Griffin, 2011).

a. Riwayat Kehamilan

Kaji riwayat klien meliputi (Reeder, Martin, Griffin, 2011):

1) Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama, anggotakeluarga di rumah,


Berat badan, tinggi badan).

2) Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan (sepertipenyakit yang


dapat diturunkan secara genetik).

3) Riwayat menstruasi/haid terkait penentuan Hari pertama haidterakhir (HPHT).

4) Riwayat kehamilan sebelumnya termasuk komplikasikehamilan, persalinan,


neonatal, dan post partum/nifas.

5) Riwayat kehamilan saat ini (apakah ada penyakit sejak awalkehamilan).

6) Kebiasaan penggunaan penggunaan obat–obatan, merokok dankafein (minum


kopi dan teh).

7) Sikap terhadap kehamilan ini (apakah positif atau negatif).

8) Rencana persalinan.

b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang dilakukan meliputi

(Reeder, Martin, Griffin, 2011):

1) Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, frekuensipernapasa, frekuensi


nadi dan suhu tubuh.
2) Kepala dan leher
Lakukan inspeksi (observasi) daerah konjungtiva dan mulut. Lalu palpasi apakah
terjadi pembesaran tiroid atau tidak.
3) Dada dan jantung
Lakukan aukultasi (dengarkan) menuggunakan stetoskop pada jaerah jantung dan
paru-paru.
4) Payudara
Inspeksi putting susu apakah menonjol keluar atau tidak. Palpasi juga diarea
payudara dan axila diseluruh kuadran, pastikan terdapat benjolan atau tidak.
5) Kulit, inspeksi adanya linea nigra, striae gravidum
7) Abdomen
Lakukan pengukuran tinggi fundus uterus (TFU), lakukan palpasi abdomen,
auskultasi denyut jantung janin. Denyut jantung janin yang diauskultasi dengan
USG Doppler dalamtrimester pertama, biasanya antara kehamilan sekitar 10 dan 12
minggu. Denyut jantung janin normal berada antara 120 x/menitsampai 160
x/menit.
8) Vagina vulva
Lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna kebiruan pada mukosa
vagina, terjadi peningkatan leukorhea/ keputihan.
9) Panggul
Pemeriksaan panggul memungkinkan pemeriksa untuk meraba dimensi
pembesaran rahim internal. Informasi ini membantu memperkirakan usia
kehamilan, baik mengkonfirmasikan taksiran persalinan (TP) berdasar HPHT atau
menyediakan
informasi dalam HPHT tertentu. Hal ini penting untuk menentukan TP akurat
sedini mungkin dalam kehamilan karena banyak keputusan intervensi yang
berkaitan dengan waktu dan pengelolaan kehamilan didasarkan pada usia
kehamilan yang ditentukan oleh TP tersebut.
C. Keadaan Mental
1) Adaptasi psikologis ibu hamil dan peneriman terhadap kehamilan sangat
berpengaruh terhadap Kesehatan ibu dan janin.
2) Pola hidup yang meningkat resiko kehamilan
3)Persiapanpersalinan misalnya senam hamil,rencana
tempatmelahirkan,perlengkapan bayi dan kesiapan ibu dan keluarga.
d. Obat-obat yang di konsumsi dan hasil pemeriksaan penunjang.

2. diagnosa keperawatan
1) . nyeri akut berhubungan dengan agen penjedera fisiologis
2) ansietas berhubungan dengan kecemasan
3 ) gangguan Pola tidur berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan.
3. intervensi
intervensi keperawatan merupakan suatu dokumentasi tulisan dalam menyelesaikan
masalah, tujuan dan intervensi keperawatan.
4. implementasi
Merupakan realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
yang pengumpulan data berkelanjutan,mengobservasi respon klien selama tindakan
dilakukan serta menilai data yang baru Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
merupakan penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan klien (hasil
yang diamati) dengan tujuan dan kriteri hasil dibuat pada tahap perencanaan.
5. E valuasi
Evaluasi keperawatan adalah tahap terakhir dari proses keperawatan, evaluasi
menyediakan nilai informasi mengenai pengaruh intervensi yang telah
direncanakan dan merupakan perbandingan dari hasil yang telah dibuat pada tahap
perencanaan.
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/document/450859760/LP-PREMATURKONTRAKSI
http://repository.unimus.ac.id/1511/3/BAB%20II.pdf
Nadirawati, 2018. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga : Teori dan Aplikasi
Praktik. Bandung : Refika Aditama.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

You might also like