You are on page 1of 10

Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (3): 17 - 26

ISSN: 0852-3581
©Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/

Pengaruh penambahan pati biji durian terhadap kualitas kimia dan


organoleptik nugget ayam
Meitta Ageng P, Djalal Rosyidi dan Eny Sri Widyastuti

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya


Jl. Veteran Malang 65145 Jawa Timur

djalal_tht@ub.ac.id

ABSTRACT: The research aims at evaluating the effect of durian seed starch addition
for chemical and organoleptic properties of chicken nuggets. Randomized Block Design
was used in this research by using four treatments and five times replication, and
continued with Duncan’s Multiple Range Test Method. Durian seed starch used with
four different levels (0%, 5%, 10%, and 15%) was added to the dough of chicken
nuggets. Chemical quality variables measured were water, fat and protein content, while
the variable was measured on the organoleptic were texture, taste and flavor. The result
showed that durian seed starch was used with different levels given effects of water
content, fat content, texture and flavor. The best result was chicken nuggets made with
added of durian seed starch 5%, the average percentage of water, fat, protein, preference
of texture, taste and flavor in chicken nugget with the addition of durian seed starch
were 70.59; 2.23; 16.90; 3.31; 3.81; and 4.10 respectively. The conclusion of this
research was effect addition of durian seed starch on chicken nugget decreased contents
of water, fat and protein, value of flavor and taste, but increased the value of texture.

Keywords: chicken nuggets, durian seed starch

PENDAHULUAN Bahan lain yang diperlukan


Nugget merupakan produk dalam pembuatan produk restrukturisasi
olahan pangan yang menggunakan daging adalah bahan pengisi yang
teknologi restrukturisasi daging, yaitu berfungsi sebagai penstabil emulsi,
teknik pengolahan daging dengan meningkatkan daya ikat air,
memanfaatkan daging berkualitas memperkecil penyusutan,
rendah. Tujuannya adalah melekatkan menambahkan berat produk dan
kembali potongan daging yang relatif menekan biaya (Usmiati dan Priyanti,
kecil dan tidak beraturan menjadi 2012). Bahan pengisi merupakan fraksi
olahan daging berukuran lebih besar bukan daging yang biasa ditambahkan
dan meningkatkan nilai tambah daging dalam pembuatan gel (Winarno dan
tersebut. Peningkatan nilai tambah Rahayu, 1994), biasanya memiliki
daging tersebut dengan cara kandungan karbohidrat tinggi, namun
memperbaiki karakteristik produknya kandungan proteinnya rendah (Rosyidi,
seperti bentuk, tekstur, kekuatan ikatan Widati dan Prakoso, 2008).
dan kandungan lemak. Selain itu, juga Bahan pengisi yang biasa
dapat meningkatkan kebutuhan dan dipakai dalam pembuatan nugget adalah
kenyamanan konsumen (Purnomo, tepung tapioka karena murah dan
2012). mudah diperoleh. Tapioka merupakan

17
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (3):17 - 26

granula pati yang berasal dari ketela Materi


pohon. Widyastuti (1998) menyatakan Materi yang digunakan dalam
bahwa dalam pembuatan makanan, penelitian ini adalah nugget yang
tepung tapioka berfungsi sebagai bahan terbuat dari daging ayam pedaging
pengental (penstabil) dan pembentuk komersial di pasar Dinoyo dan pati biji
tekstur. durian yang diperoleh dari limbah
Biji durian berpotensi sebagai pedagang es durian di kota Malang.
alternatif pengganti bahan makanan, Durian yang digunakan merupakan
misalnya dikombinasikan dengan durian lokal yang berasal dari
tepung tapioka menjadi bahan pengisi Sumatera. Bahan lain yang digunakan
adonan nugget. Sumarlin, Effendi dan terdiri dari tepung tapioka, garam
Rahmayuni (2013) menyebutkan bahwa dapur, bawang putih, lada, air, tepung
biji durian memiliki kandungan pati roti dan tepung terigu. Bahan untuk
yang cukup tinggi (sekitar 42,1%) analisa kadar lemak adalah petroleum
dibandingkan pati singkong (34,7%) eter, untuk analisa kadar protein adalah
dengan warna dan rasa yang normal, H2SO4, H2O2, indikator methyl red,
namun masih berbau biji durian. Selain H3BO4 dan HCl.
itu biji durian mengandung kadar Alat-alat yang digunakan
amilosa sebesar 26,607% (Jufri, Dewi, dalam pembuatan nugget ayam adalah
Ridwan dan Firli, 2007). Rofaida (2008) meat grinder, sendok makan, kompor,
menambahkan bahwa pengubahan biji dandang, baskom, cetakan, pisau,
durian menjadi tepung akan telenan dan termometer. Sedangkan
mempermudah pemanfaatan biji durian alat-alat yang digunakan untuk analisa
menjadi bahan setengah jadi yang adalah botol timbang, timbangan
fleksibel dan memiliki daya simpan analitik, oven, mortar, timer, plastik,
yang tahan lama. Oleh karena itu, seperangkat alat ekstraksi lemak
penelitian ini mengkaji pengaruh tingkat metode Soxhlet (Memmert tipe W-350),
penambahan pati biji durian pada kertas saring, kapas, eksikator,
nugget ayam terhadap kualitas seperangkat alat uji protein metode
organoleptik dan kimia yang meliputi Kjeldahl (Buchi Auto Kjeldahl unit K-
kadar air, kadar lemak dan kadar 370).
protein.
Metode
MATERI DAN METODE Metode penelitian yang
Pengambilan data penelitian digunakan adalah metode penelitian
dimulai pada bulan September hingga percobaan dengan Rancangan Acak
Oktober 2012 yang dilaksanakan di Kelompok terdiri atas 4 perlakuan dan
Laboratorium Rekayasa dan Pengolahan 5 pengulangan yaitu dengan
Hasil Ternak Fakultas Peternakan penambahan pati biji durian 0% (P0),
Universitas Brawijaya untuk pembuatan 5% (P1), 10% (P2) dan 15% (P3)
nugget ayam. Pengujian kadar air dan seperti yang tertera pada Tabel 1.
kadar lemak dikerjakan di Laboratorium
Fisiko Kimia Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya sedangkan
analisis kadar protein dilakukan di
Laboratorium Sentral Ilmu Hayati
Universitas Brawijaya.

18
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (3):17 - 26

Tabel 1. Komposisi adonan nugget untuk percobaan per 100 g adonan


No Bahan Perlakuan (g)
P0 P1 P2 P3
1. Daging Ayam 79 75,05 72,1 67,15
2. PBD 0 3,95 7,9 11,85
3. Tapioka 5 5 5 5
4. Air 14 14 14 14
5. Garam 1 1 1 1
6. Bawang putih 0,6 0,6 0,6 0,6
7. Lada 0,4 0,4 0,4 0,4
Jumlah 100 100 100 100

Prosedur Percobaan 6. Nugget ayam dilumuri coating, lalu


Prosedur pembuatan pati biji digulirkan pada tepung roti.
durian adalah sebagai berikut: 7. Digoreng sampai berwarna kuning
1. Biji durian dicuci sampai bersih kecoklatan.
lalu dikupas dari selubung luarnya
dan dipotong kecil-kecil. Pengamatan
2. Biji durian diblender dengan Pengamatan yang dilakukan
ditambah air secukupnya, lalu adalah analisa kimia yang meliputi,
diperas dengan kain. kadar air, kadar lemak, kadar protein,
3. Filtrat diendapkan selama 5-7 hari organoleptik tekstur, rasa dan bau.
dan diganti airnya setiap 24 jam
sekali. Analisa Statistik
4. Endapan pati dikeringkan Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan panas matahari atau dengan analisis ragam, jika hasil
dengan oven suhu 50oC selama 24 analisis menunjukkan perbedaan, maka
jam. analisis dilanjutkan dengan
5. Pati kering dihaluskan dan diayak. menggunakan Uji Jarak Berganda
Prosedur pembuatan nugget Duncan (Yitnosumarto,1993).
ayam adalah sebagai berikut:
1. Daging ayam dicuci, lalu dipotong HASIL DAN PEMBAHASAN
kecil- kecil (2x2) cm.
2. Daging digiling menggunkan Pengaruh penambahan pati biji
meat grinder. durian terhadap kadar air nugget
3. Daging giling dicampur dengan ayam
bahan lain yang sudah tercampur, Penambahan pati biji durian
lalu diaduk. pada pembuatan nugget ayam memiliki
4. Adonan dicetak dan dikukus pengaruh yang sangat nyata (P<0,01)
selama 30 menit ditutup dengan dalam menurunkan kadar air nugget
alumunium foil. (lihat Tabel 2). Hasil penelitian
5. Nugget kukus didinginkan dalam menunjukkan perbedaan yang nyata
suhu kamar, lalu diiris sesuai antara perlakuan P3 dengan P2 dan P1,
selera. dan berbeda sangat nyata dengan P0.

19
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (3):17 - 26

Tabel 2. Rata-rata nilai kadar air, lemak dan protein nugget ayam
Perlakuan Rata-rata (%)
Kadar Air Kadar Lemak Kadar Protein
P0 71,15 ± 2,29c 2,26 ± 0,15c 16,28 ± 1,81
P1 70,59 ± 2,61b,c 2,23 ± 0,19b,c 16,90 ± 0,86
a,b a,b
P2 68,41 ± 1,31 2,19 ± 0,17 15,67 ± 0,84
a a
P3 65,22 ± 1,47 2,10 ± 0,12 15,34 ± 1,02
Keterangan: Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang
sangat nyata (P<0,01)

Data pada Tabel 2 menunjukkan nugget ayam disebabkan oleh banyak


bahwa nilai rata-rata kadar air berkisar faktor misalnya meningkatnya
antara 65,22% sampai dengan 71,15%. kandungan bahan kering nugget ayam.
Kadar air terendah diperoleh dari Komposisi bahan pangan terbagi atas
perlakuan nugget dengan penambahan dua jenis yaitu bahan kering dan air.
pati biji durian 15% (P3), sedangkan Gumilar, Rachmawan dan Nurdayanti
kadar air tertinggi diperoleh dari (2010) menambahkan bahwa
perlakuan nugget tanpa penambahan konsentrasi tepung dan jenis tepung
pati biji durian (P0). yang digunakan berpengaruh pada
Perbedaan kadar air bahan pada kadar air nugget.
pembuatan nugget ayam juga dapat Winarno dan Rahayu (1994)
mempengaruhi kadar air yang menyatakan bahwa pengikatan air oleh
dihasilkan. Kadar air daging ayam rata- protein terjadi melalui ikatan hidrogen.
rata adalah 75,30%. Perlakuan P0 yang Molekul air membentuk hidrat dengan
menggunakan tepung tapioka 5% molekul protein melalui atom-atom N
memiliki kadar air yang lebih tinggi dan O. Pembentukan hidrat
dibandingkan dengan perlakuan P1, P2 menyebabkan air terikat kuat yang
dan P3 yang memakai tepung tapioka berpengaruh dalam penentuan kadar air.
5% dan ditambahkan dengan pati biji Sudarmadji, dkk (1997) menambahkan
durian 5%, 10% dan 15% secara bahwa air terikat kuat sulit dibebaskan
berturut-turut walaupun dalam proses dengan cara penguapan atau
pembuatannya ditambahkan air dengan pengeringan.
takaran yang sama. Setyowati (2002) menyatakan
Nilai kadar air menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan
bahwa semakin tinggi tingkat tepung, kadar air nugget semakin
penambahan pati biji durian, maka nilai menurun karena diduga ada interaksi
kadar air pada nugget ayam semakin antara pati dan protein sehingga air
menurun. Pati biji durian yang tidak dapat diikat lagi secara sempurna.
ditambahkan berupa tepung dengan Gugus aktif protein yang seharusnya
kadar bahan kering yang tinggi. mengikat air digunakan untuk mengikat
Semakin banyak penambahan pati biji pati. Pengikatan air oleh pati
durian, maka semakin banyak pula dipengaruhi oleh kandungan amilosa
akumulasi bahan kering dalam nugget dimana semakin tinggi amilosa
sehingga dapat menurunkan kadar air menyebabkan pati bersifat kering dan
nugget. Widyastuti, dkk (2010) mengandung sedikit air.
menyatakan bahwa penurunan kadar air

20
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (3):17 - 26

Pengaruh penambahan pati biji kadar lemak pada semua perlakuan


durian terhadap kadar lemak nugget telah memenuhi syarat tersebut. Bahkan
ayam jauh dibawah 20,00%, karena kadar
Data pada Tabel 2 menunjukkan lemak nugget yang diuji pada penelitian
bahwa hasil pengujian kadar lemak ini adalah nugget yang belum dicoating
menunjukkan bahwa penambahan pati dan digoreng.
biji durian pada pembuatan nugget
ayam memberikan pengaruh yang Pengaruh penambahan pati biji
sangat nyata (P<0,01) dalam durian terhadap kadar protein
menurunkan kadar lemak nugget. nugget ayam
Nilai rata-rata kadar lemak hasil Hasil pengujian kadar protein
penelitian berkisar antara 2,10% sampai menunjukkan bahwa penambahan pati
dengan 2,26%. Kadar lemak terendah biji durian pada pembuatan nugget
diperoleh dari perlakuan nugget dengan ayam tidak memberikan pengaruh nyata
penambahan pati biji durian sebanyak (P>0,05) dalam menurunkan kadar
15% (P3), sedangkan kadar lemak protein (lihat Tabel 2). Nilai rata-rata
tertinggi diperoleh dari perlakuan kadar protein hasil penelitian berkisar
nugget tanpa penambahan pati biji antara 15,34% sampai dengan 16,28%.
durian (P0). Diketahui bahwa terdapat Kadar protein terendah diperoleh dari
perbedaan yang nyata antara perlakuan perlakuan nugget dengan penambahan
P3 dengan P2 dan P1, dan berbeda pati biji durian 15% (P3), sedangkan
sangat nyata dengan P0. kadar protein tertinggi diperoleh dari
Peningkatan penggunaan pati perlakuan nugget tanpa penambahan
biji durian menyebabkan penurunan pati biji durian (P0).
kadar lemak nugget ayam yang Peningkatan penggunaan pati
dihasilkan. Kadar lemak daging ayam biji durian menyebabkan penurunan
yang diperoleh rata-rata 2,38%, kadar protein nugget ayam yang
sedangkan kadar lemak pati biji durian dihasilkan, karena pati merupakan
hanya 0,14%. Dalam penelitian ini, karbohidrat. Hal ini sesuai dengan hasil
semakin tinggi konsetrasi pati biji penelitian Tiven, dkk (2007) yang
durian yang ditambahkan, maka menyatakan bahwa semakin tinggi
semakin berkurang jumlah daging ayam penambahan tepung maka kadar
yang digunakan. Hal ini dapat proteinnya semakin kecil. Kadar protein
mempengaruhi nilai kadar lemak dalam daging ayam yang didapat rata-rata
nugget ayam, karena dalam nugget 23,1%, sedangkan kadar protein pati
tersebut daging ayam mempuyai kadar biji durian hanya 0,52%. Pada
lemak relatif tinggi dibandingkan bahan penelitian ini semakin tinggi konsetrasi
lainnya. Sementara pati biji durian yang pati biji durian yang ditambahkan,
ditambahkan memiliki kadar lemak maka semakin berkurang jumlah daging
yang sangat rendah. Menurut penelitian yang digunakan. Hal ini dapat
Suseno, dkk (2007), semakin tinggi mempengaruhi nilai kadar protein
konsentrasi penambahan tepung akan dalam nugget ayam, karena dalam
menyebabkan kadar lemak pork nugget nugget tersebut bahan yang merupakan
semakin menurun. sumber protein adalah daging ayam.
Kadar lemak maksimal nugget Sementara pati biji durian yang
ayam menurut SNI 01-6683-2002 ditambahkan memiliki kadar protein
sebesar 20,00% (Badan Standarisasi yang sangat rendah, sehingga dapat
Nasional, 2002). Pada penelitian ini, menurunkan kadar protein dalam

21
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (3):17 - 26

nugget. Riwati (2002) menyatakan diperoleh dari perlakuan nugget tanpa


bahwa penggunaan bahan yang penambahan pati biji durian (P0),
berkadar protein tinggi dapat sedangkan nilai rata-rata tertinggi
meningkatkan kadar protein bahan organoleptik tekstur terdapat pada P3.
pangan. Selain itu, dalam pembuatan Hasil rata-rata tersebut
nugget ayam dilakukan pemanasan memperlihatkan bahwa kebanyakan
melalui pengukusan yang dapat panelis memberikan penilaian di sekitar
menginduksi protein sehingga parameter tekstur nugget kedua (tekstur
mengalami denaturasi yang kenyal, banyak serat, tidak rapuh) dan
menyebabkan strukturnya membuka ketiga (tekstur cukup kenyal, banyak
dan mengembalikan sebagian serat, rapuh). Nilai rata-rata cenderung
lipatannya membentuk jaringan yang naik dari P0 hingga P3. Hal ini
berbeda dengan struktur protein semula, mengindikasikan bahwa semakin
yaitu jaringan tiga dimensi banyak penambahan pati biji durian,
(Oakenfull, 1987 disitasi Ernawati maka semakin naik nilai tekstur yang
dan Darwan, 2007). diberikan oleh panelis.
Apabila dibandingkan dengan Hasil penelitian Vearisa (2013)
Standar Nasional Indonesia untuk menemukan bahwa penambahan pati
makanan yang diolah, kadar protein biji durian secara mikrostruktur
nugget ayam pada penelitian ini masih menyebabkan struktur nugget semakin
memenuhi syarat mutu karena rapat dan padat. Suseno dkk (2007)
semuanya memiliki nilai kadar protein menyatakan bahwa penambahan bahan
diatas 12,00%. Persyaratan mutu nugget padat pada produk menyebabkan jarak
ayam menurut SNI 01-6683-2002 yaitu antar partikel menurun sehingga
memiliki kadar protein minimal 12,0% menyebabkan produk lebih berisi.
(Badan Standarisasi Nasional, 2002). Faktor-faktor yang
mempengaruhi tekstur bahan pangan
Pengaruh penambahan pati biji adalah jenis protein, suhu pengolahan
durian terhadap tekstur nugget ayam dan kadar air. Daging tersusun atas 3
Perlakuan penambahan pati biji kelompok protein, yaitu protein
durian memberikan pengaruh yang sarkoplasma, protein otot dan jaringan
sangat nyata (P<0,01) dalam menaikkan ikat yang dalam adonan mempunyai 2
nilai organoleptik tekstur (lihat Tabel fungsi utama, yaitu untuk
3). Nilai rata-rata organoleptik tekstur mengemulsikan lemak dan mengikat air
nugget ayam hasil penelitian berkisar (Kramlich et al.,1973).
antara 3,24 sampai dengan 3,66. Nilai
rata-rata terendah organoleptik tekstur

Tabel 3. Rata-rata Hasil Uji Organoleptik Tekstur, Rasa dan Bau Nugget Ayam
Perlakuan Rata-rata
Tekstur Rasa Bau
P0 3,24 ± 0,87a 3,75 ± 0,87 4,10 ± 0,89a
P1 3,31 ± 0,83b 3,81 ± 0,74 4,10 ± 0,89a,b
P2 3,43 ± 0,83c 3,73 ± 0,84 3,97 ± 0,83b,c
P3 3,66 ± 0,77d 3,71 ± 0,82 3,79 ± 0,95c
Keterangan: Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang
sangat nyata (P<0,01)

22
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (3):17 - 26

Pengaruh penambahan pati biji akan menimbulkan suatu flavor pada


durian terhadap rasa nugget ayam suatu produk. Nugget yang diuji
Tabel 3 menunjukkan bahwa organoleptik adalah nugget yang telah
perlakuan penambahan pati biji durian digoreng. Ketika sampel digoreng, air
memberikan pengaruh nyata (P>0,05) akan menguap dan konsentrasinya di
dalam menurunkan nilai organoleptik dalam sampel menurun dengan cepat.
rasa nugget ayam. Nilai rata-rata Jumlah air yang hilang akan digantikan
organoleptik rasa hasil penelitian dengan jumlah minyak yang diserap
berkisar antara 3,71 hingga 3,81. Nilai proporsional (Oroszvári, Bayod,
rata-rata terendah organoleptik rasa Sjöholm dan Tornberg, 2006 disitasi
terdapat pada perlakuan nugget dengan oleh Mastuti, 2008).
penambahan pati biji durian 15% (P3), Kemampuan mengikat air dapat
sedangkan nilai tertinggi terdapat pada mempengaruhi juiciness pada produk.
P1. Juicy merupakan kombinasi kesan
Hasil rata-rata tersebut cairan yang keluar ketika pengunyahan
menunjukkan bahwa kebanyakan dan salivasi faktor- faktor flavor seperti
panelis memberikan penilaian di sekitar lemak intramuskuler (Soeparno, 1998).
parameter rasa nugget kedua (rasa enak) Hasil penelitian yang dilakukan oleh
dan ketiga (rasa cukup enak, ada rasa Vearisa (2013) menemukan bahwa
pati biji durian). Nilai rata-rata tertinggi semakin banyak pati biji durian yang
terdapat pada perlakuan dengan ditambahkan maka WHC nugget
penambahan pati biji durian sebanyak semakin turun. Sehingga semakin tinggi
5% (P1) dan cenderung menurun penambahan pati biji durian, juiciness
dengan semakin banyaknya nugget semakin menurun.
penambahan pati biji durian. Hal ini
disebabkan oleh penambahan pati biji Pengaruh penambahan pati biji
durian yang terlalu tinggi bisa menutupi durian terhadap bau nugget ayam
rasa khas daging ayam masak. Tabel 3 juga menunjukkan
Peningkatan penambahan pati biji bahwa perlakuan penambahan pati biji
durian menyebabkan rasa gurih dari durian memberikan pengaruh sangat
daging masak semakin menghilang. nyata (P<0,01) dalam menurunkan nilai
Evanuarini (2010) menyatakan bahwa organoleptik bau nugget ayam. Nilai
rasa gurih dalam nugget ditentukan rata-rata organoleptik bau hasil
karena adanya asam amino glutamat, penelitian berkisar antara 3,79 sampai
yaitu asam amino dalam protein yang dengan 4,10. Nilai rata-rata terendah
mempunyai kemampuan untuk organoleptik bau diperoleh dari
meningkatkan cita rasa. Komalaningsih perlakuan nugget dengan penambahan
(1986) yang disitasi Rochfanti (2005) pati biji durian 15% (P3), sedangkan
menyatakan bahwa rasa pada bahan nilai tertinggi dari perlakuan nugget
pangan dapat berasal dari bahan tanpa penambahan pati biji durian (P0).
pangan itu sendiri tetapi apabila telah Hasil rata-rata tersebut
mendapatkan perlakuan maka rasanya mengindikasikan bahwa kebanyakan
dapat dipengaruhi oleh bahan-bahan panelis memberikan penilaian di sekitar
yang ditambahkan. parameter bau nugget pertama (bau khas
Widati, dkk (2011) menyatakan daging masak dominan), kedua (bau
bahwa lemak juga dapat mempengaruhi khas daging masak kurang dominan)
rasa nugget ayam karena lemak dan ketiga (terdapat bau pati biji
memiliki komponen-komponen yang durian). Nilai rata-rata cenderung

23
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (3):17 - 26

menurun dengan semakin banyaknya terdapat pada daging ayam dan


penambahan pati biji durian. Namun pencampuran bumbu.
bau pati biji durian tidak begitu
dominan sehingga masih tercium bau Perlakuan Terbaik
khas nugget ayam. Bau yang Penentuan perlakuan terbaik
ditimbulkan pada nugget ayam berasal dilakukan dengan menggunakan indeks
dari senyawa-senyawa volatil yang efektivitas (De Gramo, et al., 1984).

Tabel 4. Nilai rata-rata perlakuan terbaik P1 pada masing-masing parameter


Variabel Rata-rata
Kadar Air 70,59 %
Kadar Lemak 2,23 %
Kadar Protein 16,90 %
Tekstur 3,31
Rasa 3,81
Bau 4,1

Hasil perhitungan perlakuan MacMillan. Publ. C. New York.


terbaik menunjukkan bahwa P1 yaitu Ernawati, A.T.D. dan Darwan. 2007.
penambahan pati biji durian sebanyak Uji kualitas chicken nuggets
5% pada adonan nugget ayam dengan perbandingan tepung
merupakan perlakuan terbaik. terigu dan pati ganyong selama
penyimpanan. PROSPECT, 3(5):
KESIMPULAN 17-26.
Penggunaan pati biji durian Evanuarini, H. 2010. Kualitas chicken
dengan konsentrasi yang berbeda dapat nugget dengan penambahan putih
mempengaruhi kadar air, kadar lemak, telur. Jurnal Ilmu dan Teknologi
tekstur dan bau pada nugget ayam. Hasil Ternak 5(2): 17-22.
Peningkatan konsentrasi pati biji durian Fakultas Peternakan Universitas
dalam nugget ayam sampai level 15% Brawijaya. Malang.
dapat menurunkan kadar air, kadar Gumilar, J., O. Rachmawan dan W.
lemak, kadar protein, nilai bau dan rasa Nurdyanti. 2010. Kualitas
namun dapat meningkatkan nilai fisikokimia nugget ayam yang
tekstur. Perlakuan terbaik diperoleh menggunakan tepung suweg
pada P1 yakni penambahan pati biji (Amorphophallus companulatus
durian sebanyak 5%. B1). Jurnal Ilmu Ternak 11(1):
1-5.
DAFTAR PUSTAKA Jufri, M., R. Dewi, A. Ridwan dan Firli.
Badan Standarisasi Nasional. 2002. 2007. Studi kemampuan pati biji
Nugget ayam. SNI 01-6683-2002. durian sebagai bahan pengikat
Dewan standarisasi nasional. dalam tablet ketoprofen secara
Jakarta. granulasi basah. Majalah Ilmu
De Garmo, E.P., W.G., Sullivan and Kefarmasian 3(2):78-86.
C.R., Canada. 1984. Engineering Kramlich, W. E,. Pearson A. M. And F.
economy. Seventh Ed., W. Tauber. 1973. Processed

24
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (3):17 - 26

meat. The AVI Publishing Malang.


Company. Westport. Setyowati, M. 2002. Sifat fisik, kimia
Mastuti, R. 2008. Pengaruh suhu dan dan palatabilitas nugget kelinci,
lama waktu menggoreng terhadap sapi dan ayam menggunakan
kualitas fisik dan kimia daging berbagai tingkat konsentrasi
kambing restrukturisasi. Jurnal tepung maizena. Skripsi. Fakultas
Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak Peternakan. IPB. Bogor.
3(2): 23-31. Fakultas Peternakan Soeparno. 1998. Ilmu dan teknologi
Universitas Brawijaya. Malang. daging. Gadjah Mada Press.
Mensitasi Oroszvári, B.K., E. Yogyakarta.
Bayod, I. Sjöholm dan E. Sudarmadji, B., Bambang H. dan
Tornberg. 2006. The Mechanisms Suhardi. 1997. Analisa bahan
controlling heat and mass transfer makanan dan pertanian. Liberty.
on frying of beefburgers: III. Yogyakarta.
Mass transfer evolution during Sumarlin, R. Efendi dan Rahmayuni.
frying. Journal of Food 2013. Karakterisasi pati biji
Engineering. 76(2) : 169-178. durian (Duriozibethinus Murr)
Purnomo, H. 2012. Teknologi dengan heat moisture treatment
pengolahan dan pengawetan (HMT). Fakultas Pertanian
daging. Universitas Brawijaya Universitas Riau. Riau.
Press. Malang. Suseno, T.I.P., S. Surjoseputro dan
Riwati, H. M. 2002. Pengaruh I.M. Fransisca. 2007. Pengaruh
penambahan susu skim terhadap jenis bagian daging babi dan
kualitas krupuk susu. Skripsi. penambahan tepung terigu
Fakultas Peternakan. Universitas terhadap sifat fisikokimiawi pork
Brawijaya. Malang. nugget. Jurnal Teknologi Pangan
Rochfanti, N. 2005. Substitusi hati dan Gizi 6(2): 15-25.
ayam pada bakso daging ayam Tiven, N.C., E. Suryanto dan Rusmana.
ditinjau dari tekstur dan 2007. Komposisi kimia, sifat
organoleptik. Skripsi. Teknologi fisik dan organoleptik bakso
Hasil Ternak Fakultas Peternakan. daging kambing dengan bahan
Universitas Brawijaya. Malang. pengenyal yang berbeda. Jurusan
Rofaida, L.L. 2008. Komparasi uji Teknologi Hasil Ternak. Fakultas
karbohidrat pada produk olahan Ilmu dan Industri Peternakan.
makanan dari tepung terigu dan UGM. Yogyakarta.
tepung biji durian Usmiati, S., dan A. Priyanti. 2012. Sifat
(Duriozibethinus Murr). Skripsi. fisikokimia dan palatabilitas
Pendidikan Biologi Fakultas bakso daging kerbau. Lokakarya
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. nasional usaha ternak kerbau
Universitas Muhammadiyah. mendukung program kecukupan
Surakarta. daging sapi. Bogor. Mensitasi
Rosyidi, D., A.S. Widati dan J. Prakoso. Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D.
2008. Pengaruh penggunaan Fardiaz. 1980. Pengantar
rumput laut terhadap kualitas fisik teknologi pangan. PT. Gramedia.
dan organoleptik chicken nugget. Jakarta.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Vearisa, D. M. 2013. Pengaruh
Ternak 3(10): 43-51. Fakultas penambahan pati biji durian
Peternakan Universitas Brawijaya. terhadap kualitas fisik pada

25
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (3):17 - 26

nugget ayam. Skripsi. Fakultas


Peternakan. Universitas
Brawijaya. Malang.
Widati, A.S., E.S. Widyastuti, Rulita
dan M.S. Zenny. 2011. Pengaruh
penambahan tepung tapioka
terhadap kualitas keripik bakso
daging ayam dengan metode
penggorengan vakum. Jurnal
Ilmu- Ilmu Peternakan 21(2): 11-
27. Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya. Malang.
Widyastuti, E. S., 1998. Morfologi dan
tekstur bakso daging sapi dengan
bahan pengisi tapioka dan pati
kentang modifikasi. Laporan
Penelitian. Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya. Malang.
Widyastuti, E. S., Widati, A.S., R.D.
Hanjariyanto, dan M.Y. Avianto.
2010. Kualitas nugget ayam
dengan penambahan keju gouda.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil
Ternak. Hal 1-10. Fakultas
Peternakan Universitas
Brawijaya. Malang.
Winarno dan Rahayu T. S. 1994. Bahan
tambahan makanan dan
kontaminan. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Yitnosumarto, S. 1993. Percobaan,
perancangan, analisa, dan
interpretasinya. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

26

You might also like