You are on page 1of 64

Laporan Hasil Kegiatan

Nama : Nunung Prawicahyono, A.Md.Kep


NIP/NIK : 197709232005011006
Gol/Pangkat : (III/c) Penata
Jabatan : Perawat Penyelia
Unit Kerja : Rawat Inap
Judul Kegiatan : Laporan magang Rawat Inap

A. DASAR PELAKSANAAN:
1. Surat Dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo tanggal
16 April 2022 Nomor : 423.4/1766/438.6.7/2022 perihal Surat Jawaban
Permohonan Magang.
2. Surat Perintah Tugas dari Pimpinan Nomor 090/324/438.5.2.1.2/2022 tanggal
16 April untuk Mengikuti Kegiatan Magang pada tanggal 18 April – 18 Juni
2022 di RSUD Sidoarjo.

B. TUJUAN
Untuk meningkatkan kemampuan pegawai guna persiapan pembukaan Instalasi
Rawat Inap RSUD Sidoarjo Barat

C. MATERI KEGIATAN
Laporan Kegiatan Magang di RSUD Sidoarjo (Terlampir)

D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Hari/Tanggal : Senin – Sabtu (18 April – 30 April 2022)
Waktu : 07.00 – 14.00 WIB
Tempat : Ruang Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo
Penyelenggara Kegiatan : Kepala seksi pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
E. HASIL PELAKSANAAN
1. Daftar tugas yang diberikan oleh atasan (Dilampirkan juga bentuk fisik hasil
kegiatan seperti SPO, SK, Pedoman dll yang dibuat selama kegiatan)
(Terlampir)
2. Resume kegiatan (Terlampir)
3. Rencana sosialisasi hasil kegiatan
4. Inovasi untuk Rawat Inap Sidoarjo Barat
- Aplikasi Google Form untuk permintaan pemeriksaan penunjang
- Kedepannya disediakan Pneumatic Tube
- Segera dibuat Alur Pelayanan di Rawat Inap RSUD Sidoarjo Barat
- Pembentukan Supervisi / piket keperawatan
5. Mengidentifikasi kekurangan dalam SPO, Pedoman, Alur dan lain-lain sesuai
dengan hasil kegiatan (Terlampir)
6. Usulan pelatihan selanjutnya yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
- Pelatihan kegawat daruratan untuk tenaga perawat yang bekerja di Instalasi
Rawat Inap (BLS, Code Blue, PPGD, BTLS)
- Manajemen K
- Pelatihan Manajemen bangsal
- Pelatihan PPI
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan C.I
- Pelatihan EKG
7. Rencana Kaizen (perbaikan menuju kearah yang lebih baik) untuk IGD RSUD
Sidoarjo Barat
a. Go Obat ( Google Form Permintaan Obat )

b. Go Lab ( Google Form Permintaan Pemeriksaan Laborat )

c. Go Ro ( Google Form Permintaan Pemeriksaan Rontgen )

8. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


- Memberikan laporan kepada Ka.Sie keperawatan dan kebidanan tentang
hasil magang
- Memberikan laporan tertulis kepada bagian Diklat hasil kegiatan Magang
- Memberikan masukan melalui inovasi dan Kaizen kepada Atasan.
F. FOTO KEGIATAN :
Demikian laporan yang kami buat dalam mengikuti kegiatan Magang di RAWAT INAP
MAWAR MERAH PUTIH RSUD Sidoarjo

Mengetahui Sidoarjo, 30 April 2022

Atasan Langsung Penyusun Laporan

Hani Riska Ariyanti, S.Kep.Ners, M.Kep Nunung Prawicahyono, A.Md.Kep


NIP. 198506082010012026
NIP.197709232005011006

*NOTE : LHK dikirim melalui e-mail diklat (diklatrsud.sidoarjobarat@gmail.com)


dengan subject NAMA LENGKAP_NAMA KEGIATAN paling lambat 1 minggu
setelah kegiatan. Harap mengkonfirmasi setelah mengirim LHK kepada Staf Diklat.
(CP Afni : 0895-32016-8037)
ALUR PELAYANAN INSTALASI RAWAT INAP RSUD SIDOARJO

Pasien MRS:
-Pendaftaran Pelayanan
Pasien : KONTROL
-General Consent SEMBUH POLIKLINIK
-Pasien di transfer -Yan Medis
ke IRNA -Yan
Keperawatan
-Yan
Laboratorium
-Yan Gizi DIRUJUK RUMAH SAKIT
-Yan Farmasi LAIN
-Yan Radiologi
-Yan
Ruang pitstop KR ADM
Rehabilitasi
Handover S IKFM
Pasien di pindah (Instalasi
ke bed MENINGGA Kedokteran
L forensic
medikolegal

ATAS
KIE PERMINTA
TTV AN
SENDIRI PULANG

Gambar 3.1Alur Pelayanan Pasien


Identifikasi Penerapan MAKP ( Metode Asuhan Keperawatan Profesional)

Struktur MAKP

Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih berdasarkan Peraturan Direktur,

penetapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) menggunakan MA

KP Tim – Primer. MAKP adalah suatu system (struktur, proses, dan nilai-nilai p

rofessional) yang memfasilitasi perawat professional, mengatur pemberi asuhan

keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan di berikan.

MAKP Modular (Tim-Primer) merupakan kombinasi dari metode Tim d

an Primer dengan tujuan komunitas praktik keperawatan dan akuntabilitas prakti

k keperawatan terdapat pada primer dan bimbingan tentang praktik keperawatan

di berikan oleh perawat primer/ketua tim. Keperawatan primer tidak di gunakan

secara murni, karena perawat primer harus mempunyai latar belakang pendidika

n S1 Keperawatan atau setara. Keperawatan Tim tidak di gunakan secara murni,

karena tanggung jawab praktik keperawatan Pasien terfregmentasi pada berbagai

tim. Berikut ini struktur MAKP Modular (Tim-Primer)


Kepala Perawat

Perawat Primer I Perawat Primer II Perawat Primer III Perawat Primer IV

Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate

Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate

Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate

Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate

Pasien Pasien Pasien Pasien

Gambar 3.2 MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional)

KEGIATAN DI INSTALASI RAWAT INAP


1. Morning Report

Kegiatan morning report adalah menyampaikan hal hal yang sangat penting

yang harus segera disampaikan dan mebahas masalah yang harus

diselesaikan. morning report dilaksanakan setiap hari sebelum pelayanan di

mulai , selama ± 15 menit dan dipimpin kepala ruangan . yang dilakukan

dalam morning report adalah:

a) Membahas dan mengevaluasi tentang hasil pencapaian kinerja

berdasarkan prosedur yang ditetapkan, apabila terdapat hasil yang

belum mencapai dilakukan diskusi untuk memperoleh solusi


b) Menyampaikan kondisi tentang SDM, saran prasarana, masalah

administrasi pasien, kondisi pasien yang khusus (LOS memanjang).

2. Timbang terima dilakukan disetiap pergantian shift yang dipimpin oleh

kepala ruangan / ketua tim/ PJ shift yang diikuti oleh semua perawat

sebelumnya. Timbang dilakukan di Nurse Station untuk menjelaskan

keadaan dan masalah pasien serta melaporkan tindakan yang sudah dan

belum dikerjakan yang kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi pasien

keruang pasien untuk di validasi.

3. Timbang terima pasien antara petugas, pengantar,dan perawat penerima

a) Informasi yang di timbang terimakan antara lain:

b) Identitas pasien (Nama dan tanggal lahir )

c) Riwayat penyakit

d) Pemeriksaan fisik

e) Laboratorium ( bila ada)

f) Diagnosis sekunder

g) Alasan pasien di transfer

h) Usulan pengobatan di ruang perawat

i) Pengobatan dan tindakan yang sudah dilakukan

j) Hasil penunjang yang diserahkan

k) Obat-obatan yang diserahkan

l) Tanyakan kembali ke perawat penerima tentang kejelasan informasi yang

ditimbang terimakan
Identifikasi Sentralisasi Obat

Pelaksanaan sentralisasi obat secara optimal, dengan kepemimpinan

kepala ruangan, serta pengetahuan perawat dapat mempengaruhi proses

ketepatan pemberian obat oleh perawat dengan prinsip 7B (benar pasien, benar

obat, benar dosis, benar rute, benar waktu, benar dokumentasi, benar

informasi) dan 1 W (waspada efek samping), sehingga diharapkan tidak terjadi

kesalahan pemberian obat selama proses perawatan pasien.

Pelaksanaan sentralisasi obat yang di lakukan di RSUD Sidoarjo di mulai

sejak pasien indikasi rawat inap yaitu semua pasien rawat inap akan melakukan

persetujuan sentralisasi obat di lembar rekam medis “Persetujuan Umum”. Saat

penerimaan pasien baru perawat rawat inap akan memberikan informasi ulang

terkait sentralisasi obat dan di dokumentasikan di dalam lembar edukasi.

1. Tujuan Sentralisasi Obat

a. Meningkatkan efektifitas penggunaan obat bagi pasien terkait farmako

ekonomi.

b. Meningkatkan pelayanan obat secara terkoordinir dan terkontrol

(terutama untuk pasien rawat inap)

c. Mengontrol penggunaan dan kepatuhan pasien atas obat yang di

resepkan.

d. Meminimalkan masalah terkait pemberian obat oleh perawat maupun

petugas farmasi.

2. Teknik Pengelolahan Obat

Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat.


a. Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara

operasional dapat di delegasikan kepada staff yang ditunjuk.

b. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat.

4. Mekanisme sentralisasi obat:

a. Resep di tulis oleh dokter berdasarkan hasil pemeriksaan

b. Informasikan kepada dokter terkait sisa obat pasien saat peresepan

c. Perawat mengumpulkan resep yang sudah di tulis oleh dokter

d. Perawat memberikan resep kepada farmasi klinis untuk melakukan

collecting resep hasil visite Dokter untuk di serahkan ke Depo Farmasi

e. Perawat melakukan dokumentasi terapi/jenis obat ke dalam lembar

medikasi pasien

f. Perawat menerima obat dari pasien atau petugas farmasi di sertai paraf

serah terima obat di lembar medikasi

g. Periksa kebenaran obat yang di terima (Benar pasien, Benar obat, Benar

dosis, Benar rute, Benar waktu)

h. Perawat menempatkan obat ke dalam kotak obat berdasarkan nama

pasien, tanggal lahir, dan nomor register

i. Berikan obat kepada pasien sesuai dengan signa jam pemberian,

dokumentasikan inisial pasien/keluarga pasiem dan inisial perawat

j. Koordinasikan sisa obat yang tidak terpakai pasien untuk di kembalikan

ke Unit Pelayanan Farmasi


Identifikasi Perencanaan Pasien Pulang

Unsur-unsur Discharge Planning

a. Pengobatan di rumah mencakup resep baru, pengobatan yang sangat dibutuhkan

serta pengobatan yang dihentikan

b. Daftar nama obat harus mencakup nama, dosis, frekuensi serta efek samping secara

umum

c. Hasil tes laboratorium yang dianjurkan serta pemeriksaan penunjang lain yang

mendukung

d. Pola hidup mencakup aktivitas, latihan, diet yang dianjurkan dan pembatasannya

e. Petunjuk perawatan diri

f. Waktu serta bagaimana perawatan selanjutnya setelah dipulangkan, waktu kontrol

selanjutnya dengan nama, tanggal dan lokasi yang jelas

g. Kontak yang dapat dihubungi ketika keadaan darurat

Format perencanaan pemulangan dapat digunakan untuk meninjau kembali kebutuhan

pemulangan pasien termasuk perencanaan perawatan pasien. Adapun proses

perencanaan pulang pasien yang dirawat di Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih

RSUD Sidoarjo adalah sebagai berikut :

a. Pastikan hasil visite dokter menyatakan pasien sudah boleh pulang

b. Perawat Primer melengkapi status/catatan medik pasien dan menyiapkan resep

dokter dan sisa obat pasien

c. Perawat Primer mencatat tanggal kontrol dan obat-obat pasien kedalam lembar

discharge planning
d. Perawat Primer memanggil pasien/keluarga untuk dijelaskan rencana kontrol, obat-

obat yang diminum dirumah serta perawatan yang harus dilakukan dirumah

e. Perawat Primer menganjurkan keluarga pasien untuk ke petugas administrasi

IDENTIFIKASI SPO
daftar SPO Tindakan keperawatan yang digunakan :

1. SPO Pemasangan kateter

2. SPO penerimaan pasien baru

3. SPO memberikan oksigen

4. SPO Timbang terima

5. SPO perawatan luka bersih

6. SPO Discharge Planning

7. SPO Assesment Resiko Jatuh

8. SPO Pemasangan Tanda Pengenal Pada Pasien Resiko Jatuh

9. SPO tindakan Penanganan pada pasien jatuh

10. SPO langkah-langkah mengurangi resiko pasien jatuh

11. SPO mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan

pasien

12. SPO kompres hangat

13. SPO kompres dingin

14. SPO pengukuran Balance cairan

15. SPO pemasangan infus

16. SPO pemasangan pemeriksaan pernafasan

17. SPO pemeriksaan nadi

18. SPO perawatan jenazah


19. SPO pemasangan NGT

20. SPO pemberian obat secara IV

21. SPO pemeriksaan suhu badan

22. SPO pelaksanaan identifikasi pasien

23. SPO pelepasan gelang identitas

24. SPO pemasangan gelang identitas

25. SPO pemulangan pasien meninggal


RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAVENA MELALUI IV
SIDOARJO BARAT LINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
Plt.DIREKTUR RSUD SIDOARJO BARAT

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam
I. PENGERTIAN pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit

1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat di absorbs


daripada dengan injeksi parenteral lainnya
II. TUJUAN
2. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan lain
3. Untuk memasukkan obat dalam jumlah besar yang lain

Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Sidoarjo Barat


III. KEBIJAKAN Nomor : 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tentang Pelayanan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat

IV. PROSEDUR 1 Siapkan alat


2 Lakukan cuci tangan 6 langkah
3 Ucapkan salam
4 Perkenalkan diri ( Nama , Jabatan , Unit Pelayanan )
5 Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (
nama lengkap, tanggal lahir dan/atu nomor rekam medis
)
6 Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
7 Atur posisi pasien sesuai kondisi
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAVENA MELALUI IV
SIDOARJO BARAT LINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

8 Stop aliran cairan infus


9 Lakukan desinfektan dengan alcohol swab pada lokasi
yang ditentukan (pot, karet selang infus)
10 Masukkan obat di dalam spuit yang sudah di siapkan
secara perlahan sesuai regulasi yang ditetapkan
11 Cek respon pasien saat obat di masukkan
12 Cabut spuit setelah obat habis
13 Lakukan desinfektan kembali pada lokasi penusukan
14 Atur tetesan cairan infus sesuai dengan instruksi dokter
15 Posisikan pasien kembali sesuai kondisi
16 Rapikan seluruh peralatan
17 Lakukan cuci tangan 6 langkah
18 Informasikan hasil jika diperlukan
19 Dokumentasikan hasil pengukuran

1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. ICU
4. NICU
V. UNIT TERKAIT
5. PICU
6. ICCU
7. Instalasi Rawat Jalan
8. Instalasi Peristi
9. Instalasi Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
Plt.DIREKTUR RSUD SIDOARJO BARAT

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Pemasangan slang plastic lunak melalui nasofaring klien ke
I. PENGERTIAN dalam lambung

1. Dekompresi lambung
2. Mengambil secret dalam lambung
3. Pemberian obat, makanan atau minuman
II. TUJUAN
4. Mencuci lambung dari zat zat toksik/iritan
5. Menghentikan perdarahan pada esophagus, lambung
usus

Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Sidoarjo Barat


III. KEBIJAKAN Nomor : 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tentang Pelayanan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat

IV. PROSEDUR 1. Siapkan alat


2. Lakukan cuci tangan 6 langkah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

3. Ucapkan salam
4. Perkenalkan diri ( Nama , Jabatan , Unit Pelayanan )
5. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua
identitas ( nama lengkap, tanggal lahir dan/atu nomor
rekam medis )
6. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
7. Bantu pasien untuk posisi fowler
8. Bedirilah disisi kanan tempat tidur pasien bila anda
bertangan dominan kanan (atau sisi kiri bila anda
bertangan dominan kiri
9. Periksa dan perbaiki kepatenan nasal. Minta pasien
untuk bernafas melalui satu lubang hidung saat
lubang hidung yang lain tersumbat, ulangi pada
lubang hidung yang lain, bersihkan mucus dan
sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi
kapas. Periksa adakah infeksi dll
10. Tempatkan handuk mandi diatas dada pasien
11. Persiapkan tissue dalam jangkauan
12. Lakukan cuci tangan 6 langkah
13. Gunakan sarung tangan bersih/non steril
14. Tentukan panjang selang yang akan dimasukkan dan
tandai dengan plester
15. Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan
menempatkan ujung melingkar selang pada daun
telinga, lanjtkan pengukuran dari daun telinga ke
tonjolan sternum, tandai lokasi di tonjolan sternum
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

dengan plester kecil


16. minta pasien menengadahkan kepala, masukkan
selang kedalam lubang hidung yang paling bersih
17. Masukkan slang lebih dalam ke hidung, minta pasien
menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut
18. Instruksikan pasien untuk menekuk kepala ke depan
dan menelan saat slang terlihat dan pasien bisa
merasakna slang dalam faring
19. Masukkan slang lebih dalam ke esophagus dengan
memberikan tekanan lembut tanpa memaksa saat
pasien menelan(jika pasien batuk atau slang
menggulung di tenggorokan, tarik slang ke faring dan
ulangi langkah langkahnya) diantara upaya tersebut
dorong pasien untuk bernafas dalam
20. Pantau saat tanda plester pada slang mencapai jalan
masuk ke lubang hidung, hentikan insersi slang dan
periksa penempatannnya:minta pasien membuka
mulut untuk melihat slang, aspirasi dengan spuit dan
pantau drainase lambung, tarik udara kedalam spuit
sebanyak 10 – 20 ml masukkan ke slang dan dorong
udara sambil mendengarkan lambung dengan
stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi silang
21. Lakukan fiksasi silang, gunting bagian tengah plester
sepanjang 2 inchi, sisakan 1 inchi tetap utuh,
tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung. Lilitkan
salah satu ujung kemudian yang lain, satu sisi plester
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

lilitan mengitari slang


22. Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi
wajah pasien, pita karet dapat digunakan untuk
memfiksasi slang
23. Rapika alat alat dan pasien
24. Lepas sarung tang bersih/non steril
25. Lakukan cuci tangan 6 langkah
26. Informasikan hasil jika diperlukan
27. Dokumentasikan hasil pengukuran

1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. ICU
4. NICU
V. UNIT TERKAIT 5. PICU
6. ICCU
7. Instalasi Rawat Jalan
8. Instalasi Peristi
9. Instalasi Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMERIKSAAN NADI
SIDOARJO BARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
Plt.DIREKTUR RSUD SIDOARJO BARAT

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Suatu cara untuk mendapatkan data secara obyektif tentang
I. PENGERTIAN nadi

Mengetahui kondisi nadi untuk membantu menegakkan


II. TUJUAN
diagnosa
III. KEBIJAKAN
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Sidoarjo Barat
Nomor : 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tentang Pelayanan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMERIKSAAN NADI
SIDOARJO BARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat

1. Siapkan alat
2. Lakukan cuci tangan 6 langkah
3. Ucapkan salam
4. Perkenalkan diri ( Nama , Jabatan , Unit Pelayanan )
5. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
( nama lengkap, tanggal lahir dan/atu nomor rekam
medis )
6. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

IV. PROSEDUR 7. Tentukan tempat untuk menghitung nadi (arteri


radialis/brachialis)
8. Lakukan palpasi pada denyut nadi, kemudian hitung
frekuensinya, observasi irama dan volume selama satu
menit
9. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
10. Informasikan hasil jika diperlukan
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12. Dokumentasikan hasil pengukuran
V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
3. ICU
4. NICU
5. PICU
6. ICCU
7. Instalasi Rawat Jalan
8. Instalasi Peristi
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMERIKSAAN NADI
SIDOARJO BARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

9. Instalasi Bedah

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


SIDOARJO BARAT PEMERIKSAAN PERNAFASAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit Ditetapkan,


OPERASIONAL Plt.DIREKTUR RSUD SIDOARJO BARAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMERIKSAAN PERNAFASAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Menghitung jumlah pernafasan (inspirasi dan ekspirasi)
VI. PENGERTIAN dalam satu menit

1. Sebagai acuan dalam menghitung pernafasan


2. Mengetahui jumlah dan jenis pernafasan pasien
VII. TUJUAN
3. Untuk mengetahui keadaan umum pasien
4. Membantu menegakkan diagnosa

Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Sidoarjo Barat


VIII. KEBIJAKAN Nomor : 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tentang Pelayanan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat

1 Siapkan alat
2 Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
3 Ucapkan salam
4 Perkenalkan diri ( Nama , Jabatan , Unit Pelayanan )
5 Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
( nama lengkap, tanggal lahir dan/atu nomor rekam
IX. PROSEDUR
medis )
6 Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
7 Atur posisi pasien sesuai kebutuhan, pastikan privacy
pasien terjaga
8 Letakkan lengan pasien pada posisi rileks dengan
menyilang ke dada atau abdomen
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMERIKSAAN PERNAFASAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

9 Hitung pernafasan pasien kemudian amati irama,


kedalaman, bunyi nafas dan hitung siklus secara utuh
(sekali inspirasi dan satu kali ekspirasi) selama satu
menit penuh, pada saat perhitungan jangan sampai
diketahui oleh pasien
10 Rapikan alat dan posisi pasien
11 Lakukan cuci tangan 6 langkah
12 Informasikan hasil jika diperlukan
13 Dokumentasikan hasil pengukuran
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
3. ICU
4. NICU
X. UNIT TERKAIT 5. PICU
6. ICCU
7. Instalasi Rawat Jalan
8. Instalasi Peristi
9. Instalasi Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MENGUKUR SUHU BADAN DENGAN TERMOMETER
SIDOARJO BARAT INFRARED

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
Plt.DIREKTUR RSUD SIDOARJO BARAT

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Suatu cara untuk mendapatkan data secara obyektif tentang
I. PENGERTIAN suhu badan pasien

Untuk mengetahui :
1. Mengetahui suhu badan pasien
I. TUJUAN
2. Mengetahui kelainan suhu badan pasien
3. Membantu menegakkan diagnosa

Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Sidoarjo Barat


II. KEBIJAKAN Nomor : 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tentang Pelayanan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat

III. PROSEDUR 1. Siapkan alat


2. Lakukan cuci tangan 6 langkah
3. Ucapkan salam
4. Perkenalkan diri ( Nama , Jabatan , Unit Pelayanan )
5. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
( nama lengkap, tanggal lahir dan/atu nomor rekam
medis )
6. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MENGUKUR SUHU BADAN DENGAN TERMOMETER
SIDOARJO BARAT INFRARED

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

7. Siapkan pasien dengan posisi telentang atau duduk


dan memastikan bahwa dhi pasien betul – betul sudah
kering
8. Tekan tombol power (pertanga LCD sudah menyala
9. Arahkan thermometer kearah dahi tanpa bersentuhan
dengan kulit jarak 5-10 cm
10. Tekan tombol sampai alarm berbunyi, pertanda suhu
sudah dilakukan pengukuran
11. Baca angka yang tertera pada layar thermometer
sebagai hasil pengukuran suhu
12. Tekan tombol on/off untuk mematikan thermometer
merk tertentu tanpa menekan tombol akan off sendiri
13. Lakukan cuci tangan 6 langkah
14. Informasikan hasil jika diperlukan
15. Dokumentasikan hasil pengukuran
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
3. ICU
4. NICU
IV. UNIT TERKAIT 5. PICU
6. ICCU
7. Instalasi Rawat Jalan
8. Instalasi Peristi
9. Instalasi Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PERAWATAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
Plt.DIREKTUR RSUD SIDOARJO BARAT

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Perawatan pasien setelah meninggal perawatan termasuk
I. PENGERTIAN menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga dan
penyerahan barang barang milik pasien

1. Penghormatan jenazah
II. TUJUAN
2. Membersihkan keadaan jenazah

Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Sidoarjo Barat


III. KEBIJAKAN Nomor : 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tentang Pelayanan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat

1. Ucapkan salam
2. Perkenalkan diri ( Nama , Jabatan , Unit Pelayanan )
IV. PROSEDUR 3. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
( nama lengkap, tanggal lahir dan/atu nomor rekam
medis )
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PERAWATAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

4. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur


5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Dokter memberitahukan pasien bahwa pasien sudah
meninggal
7. Beri penjelasan kepada keluarga perawatan jenazah
akan dilakukan
8. Siapkan alat nampan, perban, kapas alkohol, hypafix
bengkok,
9. Atur lingkungan sekitar tempat pasien meninggal untuk
menjaga privasi dengan menutup tirai
10. Lakukan cuci tangan
11. Gunakan handskun nonsteril
12. Pastikan gelang identitas pasien tidak dilepas dilepas
di fm/instalasi kedokteran forensik dan medikolegal
13. Atur posisi pasien dengan
14. Lepas semua peralatan yang terpasang di tubuh
pasien infus, selang kateter urin,, elektroda dan alat
medis lainnya
15. Lepas semua aksesoris berharga milik pasien di
depan keluarga pasien dan serahkan kepada keluarga
pasien dengan tanda tangan serah terima
16. Lepas gigi palsu pasien bila ada, posisikan mulut
pasien tertutup dengan menggunakan roller perban
untuk mengikat melingkar dari dagu sampai kepala
17. Tutup mata jenazah secara perlahan, apabila tidak
bisa menutup, gunakan plester atau hypafix untuk
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PERAWATAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

menutup kelopak mata jenazah


18. Meluruskan badan jenazah dengan pergelangan
tangan diletakkan diatas abdomen dengan tangan
kanan diatas tangan kiri dalam kurung sesuai dengan
keyakinan masing-masing dan gunakan rollover ban
untuk mengikat pergelangan
19. Tutup tubuh jenazah dengan selimut
20. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
21. Lepaskan handskun
22. Lakukan dokumentasi kondisi klinis pasien sampai
meninggal dan dokumentasi tindakan yang sudah
dilakukan sampai jenazah diantar ke forensik

1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. ICU
4. NICU
V. UNIT TERKAIT 5. PICU
6. ICCU
7. Instalasi Rawat Jalan
8. Instalasi Peristi
9. Instalasi Bedah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT ASSESMENT RISIKO JATUH

No Dokumen : No Revisi Hal


00 31 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan
Plt. Direktur
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM
Pembina
NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Proses identifikasi risiko jatuh terhadap pasien pada saat


masuk rumah sakit baik itu gawat darurat, rawat jalan
maupun rawat inap.
II. TUJUAN Untuk mengidentifikasi resiko jatuh pasien dan tingkat
risikonya
III. KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo No 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tahun 2022
tentang Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo Barat
IV. PROSEDUR 1. Ucapkan salam
2. Perkenalkan diri (Nama, jabatan dan unit pelayanan)
3. Identifikasi pasien menggunakan 2 identitas pasien
(nama dan tanggal lahir)
4. Jelaskan maksud dan tujuan melakukan asesmen awal
dan asesmen lanjutan.
5. Lakukan cuci tangan
6. Gunakan skala up and go untuk asesmen cepat pada
pasien gawat darurat dan rawat jalan
7. Gunakan skala morse fall scale untuk pasien dewasa,
humpty dumpty untuk pasien anak-anak, edmonson
untuk pasien psikiatri, dan Sidney untuk pasien geriati.
Lakukan asesmen lanjutan dengan menggunakan skala
tersebut untuk pasien yang akan masuk rawat inap.
8. Pasang tanda pengenal warna kuning pada pasien yang
berisiko sedang dan tinggi serta pasang tanda segitiga
pasien jatuh warna kuning untuk pasien dengan risiko
jatuh sedang dan segitiga pasien jatuh warna merah
untuk pasien dengan risiko jatuh tinggi.
9. Lakukan asesmen ulang 2x24 jam pada pasien yang
memiliki risiko jatuh sedang dan 1x24 jam pada pasien
dengan risiko jatuh tinggi
10. Ucapkan terimakasih jika penilaian skor risiko jatuh
sudah selesai.
“Terimakasih atas pengertian dan kerjasamanya”
11. Lakukan cuci tangan
12. Lakukan dokumentasi pada berkas rekam medis pasien

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat darurat
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Intensif
5. Instalasi Ponek

Tanggal terbit Ditetapkan


Plt. Direktur
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM
Pembina
NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Proses identifikasi risiko jatuh terhadap pasien pada saat


masuk rumah sakit baik itu gawat darurat, rawat jalan
maupun rawat inap.
II. TUJUAN Untuk mengidentifikasi resiko jatuh pasien dan tingkat
risikonya
III. KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo No 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tahun 2022
tentang Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo Barat
IV. PROSEDUR 1. Ucapkan salam
2. Perkenalkan diri (Nama, jabatan dan unit pelayanan)
3. Identifikasi pasien menggunakan 2 identitas pasien
(nama dan tanggal lahir)
4. Jelaskan maksud dan tujuan melakukan asesmen
awal dan asesmen lanjutan.
5. Lakukan cuci tangan
6. Gunakan skala up and go untuk asesmen cepat pada
pasien gawat darurat dan rawat jalan
7. Gunakan skala morse fall scale untuk pasien dewasa,
humpty dumpty untuk pasien anak-anak, edmonson
untuk pasien psikiatri, dan Sidney untuk pasien
geriati. Lakukan asesmen lanjutan dengan
menggunakan skala tersebut untuk pasien yang akan
masuk rawat inap.
8. Pasang tanda pengenal warna kuning pada pasien
yang berisiko sedang dan tinggi serta pasang tanda
segitiga pasien jatuh warna kuning untuk pasien
dengan risiko jatuh sedang dan segitiga pasien jatuh
warna merah untuk pasien dengan risiko jatuh tinggi.
9. Lakukan asesmen ulang 2x24 jam pada pasien yang
memiliki risiko jatuh sedang dan 1x24 jam pada
pasien dengan risiko jatuh tinggi
10. Ucapkan terimakasih jika penilaian skor risiko jatuh
sudah selesai.
“Terimakasih atas pengertian dan kerjasamanya”
11. Lakukan cuci tangan
12. Lakukan dokumentasi pada berkas rekam medis
pasien

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat darurat
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Intensif
5. Instalasi Ponek

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


SIDOARJO BARAT PENGUKURAN BALANCE CAIRAN

No Dokumen : No Revisi Hal


00 35 dari 2
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan
PROSEDUR OPERASIONAL Plt. Direktur
(SPO)
dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM
Pembina
NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Suatu cara untuk memonitor jumlah cairan tubuh yang


masuk dan yang keluar selama pasien di rawat (Misalnya
pasien gagal ginjal, Pasien Jantung, Pasien Critical care)
II. TUJUAN Mengetahui keseimbangan jumlah cairan yang masuk atau
keluar, baik cairan diberikan peroral maupun parenteral
III. KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo No 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tahun 2022
tentang Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo Barat
IV. PROSEDUR 1. Siapkan alat
2. Lakukan cuci tangan
3. Ucapkan salam “Selamat pagi Ibu / Bapak… Selamat
sore...”
4. Perkenalkan diri, “Nama saya…saya perawat yang
bertanggung jawab di ruang…”
5. Lakukan identifikasi pasien “sesuai dengan peraturan
keselamatan pasien, mohon menyebutkan nama dan
tanggal lahir Bapak/ibu”
6. Berikan penjelasan kepada pasien : “bapak/ibu/saudara,
sekarang saya akan melakukan penghitungan jumlah
cairan tujuannnya untuk…..,apa sudah siap untuk
dilakukan sekarang?”
7. Hitung cairan yang masuk/ input: Makan, Minum,
Sonde, Cairan infuse, Obat, Tranfusi, Air metabolism
(AM) : 5cc/KgBB/Hari
8. Ukur cairan yang keluar/Output: Urine, Cairan NGT,
BAB, Muntah, Drain, Suction, Insensible water loss
(IWL): 15cc/KgBB/Hari
9. Catat hasil perhitungan Balance cairan dengan rumus:
Input=Output selama 24 jam
10. Koreksi adanya kekurangan atau kelebihan cairan
11. Lakukan cuci tangan
12. Lakukan dokumentasi setelah selesai tindakan dalam
berkas rekam medis
V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat darurat
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Bedah
5. Instalasi Intensif
6. Instalasi Ponek

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


SIDOARJO BARAT

MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN

STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan


Plt. Direktur
PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM
Pembina
NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Suatu cara untuk menurunkan suhu tubuh pasien


II. TUJUAN 1. Menurunkan suhu pasien
2. Mengurangi perasaan nyeri
3. Mencegah perluasan infeksi
4. Menghentikan perdarahan
III. KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo No 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tahun 2022
tentang Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo Barat
IV. PROSEDUR 1. Siapkan alat
2. Lakukan cuci tangan
3. Ucapkan salam “Selamat pagi Ibu / Bapak… Selamat
sore...”
4. Perkenalkan diri, “Nama saya…saya perawat yang
bertanggung jawab di ruang…”
5. Lakukan identifikasi pasien “sesuai dengan peraturan
keselamatan pasien, mohon menyebutkan nama dan
tanggal lahir Bapak/ibu”
6. Berikan penjelasan kepada pasien : “bapak/ibu/saudara,
sekarang saya akan melakukan kompres dingin,
tujuannnya untuk….., Bagaimana Bapak/ibu/saudara,
apa sudah siap untuk dilakukan sekarang?”
7. Letakkan perlak atau pengalas pada tempat yang akan di
kompres
8. Basahi waslap dengan air dingin/es secukupnya dan di
letakkan di tempat yang akan di kompres
9. Observasi respon pasien dan catat keadaan pasien
10. Rapikan pasien dan alat alat
11. Lakukan cuci tangan
12. Lakukan dokumentasi setelah selesai tindakan dalam
berkas rekam medis
V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat darurat
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Bedah
5. Instalasi Intensif
6. Instalasi Ponek
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT MEMBERIKAN KOMPRES HANGAT

No Dokumen : No Revisi Hal


00 40 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan
Plt. Direktur
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM
Pembina
NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengah


menggunakan cairan yang menimbulkan hangat pada
bagian tubuh yang memerlukan.
II. TUJUAN 1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa nyeri
4. Memberi rasa hangat dan tenang pada pasien
III. KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo No 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tahun 2022
tentang Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo Barat
IV. PROSEDUR 1. Lakukan cuci tangan
2. Ucapkan salam “Selamat pagi Ibu / Bapak… Selamat
sore...”
3. Perkenalkan diri, “Nama saya…saya perawat yang
bertanggung jawab di ruang…”
4. Lakukan identifikasi pasien “sesuai dengan peraturan
keselamatan pasien, mohon menyebutkan nama dan
tanggal lahir Bapak/ibu”
5. Berikan penjelasan kepada pasien : “bapak/ibu/saudara,
sekarang saya akan melakukan kompres hangat,
tujuannnya….., Bagaimana Bapak/ibu/saudara, apa
sudah siap untuk dilakukan sekarang?”
6. Letakkan perlak atau pengalas pada tempat yang akan
di kompres
7. Basahi waslap dengan air hangat secukupnya dan
perlak kain sehingga tidak terlalu basah
8. Letakkan kain kompres pada daerah yang akan di
kompres (dahi, ketiak, perut, leher, punggung), dan
lakukan secara berulang
9. Rapikan pasien dan alat alat
10. Observasi respon pasien selama 15 menit dan catat
keadaan pasien
11. Lakukan cuci tangan
12. Lakukan dokumentasi setelah selesai tindakan dalam
berkas rekam medis
V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat darurat
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Bedah
5. Instalasi Intensif
6. Instalasi Ponek
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT LANGKAH-LANGKAH MENGURANGI RISIKO
PASIEN JATUH

No Dokumen : No Revisi Hal


00 42 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan
Plt. Direktur
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM
Pembina
NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Prosedur kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi ulang


serta mengambil tindakan pada pasien yang mempunyai
risiko jatuh di ruang rawat inap.
II. TUJUAN Untuk meminimalisasi kejadian pasien jatuh di ruang rawat
inap di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat.
III. KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo No 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tahun 2022
tentang Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo Barat
IV. PROSEDUR Pasien dengan Risiko Jatuh
1. Lakukan skrining pada setiap pasien yang masuk
gawat darurat dan rawat jalan dan asesmen awal
untuk pasien rawat inap
2. Lakukan pemasangan tanda pengenal warna kuning
pada gelang identitas pasien dengan risiko jatuh
sedang dan tinggi
3. Berikan lambing segitigapasien jatuh pada tempat tidur
pasien yang memiliki risiko sedang dan tinggi
4. Berikan informasi pencegahan risiko jatuh sesuai
dengan risiko jatuh pasien baik itu rendah, sedang dan
tinggi
5. Tempatkan pasien dengan risiko jatuh pada bed yang
memiliki pengaman samping kiri dan kanan
6. Pastikan pengaman dapat berfungsi dengan baik
7. Pastikan bahwa bel pemanggil perawat berfungsi
dengan baik dan dapat di jangkau oleh pasien
8. Tempatkan pasien dengan risiko jatuh di ruangan yang
mudah di awasi oleh perawat
9. Sampaikan informasi kepada perawat yang
bertugasselanjutnya pada pergantian shift
PASIEN LAINNYA
Lakukan evaluasi ulang seluruh pasien rawat inap bila
ditemukan risiko jatuh seperti di atas maka di lakukan
langakah sesuai prosedur A.2 sampai A.9
V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat darurat
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Bedah
5. Instalasi Intensif
6. Instalasi Ponek
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PELEPASAN GELANG IDENTIFIKSI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
Plt.DIREKTUR RSUD SIDOARJO BARAT

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Proses kegiatan identifikasi dengan melepas gelang identitas
I. PENGERTIAN pada pasien IGD, rawat inap, rawat jalan dan khusus yang di
nyatakan keluar rumah sakit.

Melepas gelang pasien yang telah mendapatkan pelayanan


II. TUJUAN
atau pengobatan

Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Sidoarjo Barat


III. KEBIJAKAN Nomor : 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tentang Pelayanan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat

IV. PROSEDUR 1. Siapkan alat


2. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
3. Ucapkan salam
4. Perkenalkan diri ( Nama , Jabatan , Unit Pelayanan )
5. Jelaskan maksud, tujuan dan langkah-langkah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PELEPASAN GELANG IDENTIFIKSI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

prosedur pelepasan gelang identitas kepada pasien


“Bapak/ibu sesuai peraturan keselamatan pasien,
Saya akan melepas gelang identitas ini pada
pergelangan tangan bapak/ibu. Berhubung pelayanan
yang di berikan pada bapak/inbu di rumah sakit sudah
dinyatakan selesai dan diperbolehkan keluar rumah
sakit/pulang seijin dokter yang merawat
6. Gunting dan lepas gelang identitas pasien oleh
perawat
7. Ucapkan terima kasih dan sampaikan “terima kasih
atas pengertian dan kerjasamanya”.
8. Rapikan alat yang digunakan
9. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi rawat inap
3. Instalasi rawat jalan
V. UNIT TERKAIT
4. Instalasi haemodialisis
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN

No Dokumen : No Revisi Hal


00 46 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan
Plt. Direktur
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM
Pembina
NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Menggantikan sprei dan alat tenun pada pasien yang


bedrest
II. TUJUAN 1. Memberikan perasaan yang nyaman dan tenang pada
pasien
2. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial atau
decubitus
3. Memelihara kebersihan dan kerapihan pasien dan
lingkungannya
III.KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo No 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tahun 2022
tentang Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo Barat
IV. PROSEDUR 1. Siapakan peralatan
2. Ucapkan salam
3. Perkenalkan diri (Nama, jabatan dan unit pelayanan)
4. Identifikasi pasien menggunakan 2 identitas pasien
(nama dan tanggal lahir)
5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
6. Lakukan cuci tangan
7. Pakai handscoen non steril
8. Ambil posisi petugas berada di samping kanan dan
samping kiri
9. Letakan selimut atau bantal di atas kursi
10. Miringkan pasien di sisi tempat tidur
11. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu di gulung satu per
satu sampai di bawah punggung pasien
12. Pasang alat tenun yang bersih (laken, perlak dan
steak laken) dengan cara di gulung setengah bagian
kearah punggung pasien damn separuhnya di ratakan
dan di pasang di kasur
13. Miringkan pasien kearah bagian yang bersih/ arah
yang berlawanan
14. Lepas / ambil gulungan alat tenun yang kotor tadi
tempatkan dalam tempat yang sudah di sediakan dan
Tarik gulungan alat tenun yang bersih
15. Ratakan alat tenun yang bersih tadi dan masukkan ke
samping kasur
16. Kembalikan pasien ke posisi awal
17. Ganti sarung bantal dan selimut kemudian taruh pada
posisi yang nyaman untuk pasien
18. Peralatan di bersihkan dan kembalikan ke tempat
semula
19. Lepaskan handscoen
20. Lakukan cuci tangan
21. Lakukan dokumentasi pada berkas rekam medis
pasien
V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat darurat
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Bedah
5. Instalasi Intensif
6. Instalasi Ponek

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


SIDOARJO BARAT PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKSI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
Plt.DIREKTUR RSUD SIDOARJO BARAT

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
I. Proses kegiatan identifikasi dengan cara memasang gelang
II. PENGERTIAN identitas pada pasien IGD, rawat inap, rawat jalan dan
khusus di pergelangan tangan dengan mencantumkan nama
tanggal lahir dan nomor rekam medis
III. 1. Mengidentifikasi pasien sebagai individu yang akan
mendapatkan pelayanan atau pengobatan
IV. TUJUAN
2. Mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap
individu
V.
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Sidoarjo Barat
VI. KEBIJAKAN Nomor : 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tentang Pelayanan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat

VII. VIII. PROSEDUR 1. Alat-alat :


2. Gelang berwarna merah muda dalam kurung pink untuk
pasien yang berjenis kelamin perempuan
3. Gelang berwarna biru untuk pasien yang berjenis kelamin
laki-laki
4. Prosedur
5. Siapkan gelang identitas pasien sesuai jenis kelamin
6. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
7. Ucapkan salam
8. Perkenalkan diri ( Nama , Jabatan , Unit Pelayanan )
9. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
( nama lengkap, tanggal lahir dan/atu nomor rekam medis )
10. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur pemasangan
gelang identitas kepada pasien
a. “Bapak/ibu sesuai peraturan keselamatan pasien,
Saya akan memasang gelang identitas ini pada
pergelangan tangan bapak/ibu. Tujuannya adalah
untuk memastikan identitas bapak/ibu dengan benar
dalam mendapatkan pelayanan dan pengobatan
selama di rumah sakit ini.
11. Cantumkan TN. X/n. X dan nomor rekam medis pada
gelang identitas jika pasien tidak ada keluarga dan tidak
sadar
12. Tempelkan Barcode yang berisi nama, tanggal lahir dan
nomor rekam medis pada gelang identitas jika pasien sadar
tanpa keluarga
13. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan atau
keluarga paham atas informasi tersebut
14. Pasangkan gelang identitas pada pergelangan tangan pasien
sesuai dengan kondisi oleh perawat yang melakukan
prosedur
15. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga untuk
mengingatkan petugas apabila petugas lupa menanyakan
nama dan tanggal lahir pada saat akan melakukan
16. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga bahwa
gelang identitas ini harus selalu dipakai hingga pasien
diperbolehkan pulang/keluar rumah sakit
“Bapak/ibu, mohon agar gelang identitas ini jangan dilepas
Selama masih dalam perawatan di rumah sakit”.
17. Ucapkan terima kasih dan sampaikan
“terima kasih atas pengertian dan kerjasamanya”.
18. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
19. Informasikan hasil jika diperlukan
20. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
21. Dokumentasikan hasil pengukuran

Instalasi Gawat Darurat


Instalasi rawat inap
Instalasi rawat jalan
IX. UNIT TERKAIT
Instalasi haemodialisis
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit Ditetapkan,


OPERASIONAL Plt.DIREKTUR RSUD SIDOARJO BARAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
Suatu proses kegiatan untuk mendapat informasi tentang
I. PENGERTIAN identitas pasien dengan cara menyebutkan nama, tanggal
lahir dan nomor rekam medis

3. Mengidentifikasi pasien sebagai individu yang akan


mendapatkan pelayanan atau pengobatan
II. TUJUAN
4. Mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap
individu

Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Sidoarjo Barat


III. KEBIJAKAN Nomor : 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tentang Pelayanan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat

IV. PROSEDUR A. Persiapan :


Penampilan Petugas
- Periksa kerapihan pakaian seragam
- Periksa kelengkapan atribut

Alat-alat :
1. Berkas rekam medis
2. Alat tulis
3. Peralatan sesuai tindakan yang akan dilakukan
4. Gelang identitas pasien
5. Barcode gelang identitas
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

B. Prosedur
1. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
2. Ucapkan salam
3. Perkenalkan diri ( Nama , Jabatan , Unit Pelayanan )
4. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
pemasangan gelang identitas kepada pasien
“Bapak/ibu sesuai peraturan keselamatan pasien,
Saya akan memasang gelang identitas ini pada
pergelangan tangan bapak/ibu. Tujuannya adalah
untuk memastikan identitas bapak/ibu dengan benar
dalam mendapatkan pelayanan dan pengobatan
selama di rumah sakit ini.
5. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien
dan atau keluarga paham atas informasi tersebut
6. Lakukan pelayanan tindakan untuk atau pengobatan
sesuai standart prosedur operasional yang telah
ditetapkan
7. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga bahwa
Pelayanan tindakan atau pengobatan telah selesai
dilaksanakan
“Bapak/ibu, pelayanan Tindakan….atau pengobatan…
telah selesai dilaksanakan”.
8. Ucapkan terima kasih dan sampaikan
“terima kasih atas pengertian dan kerjasamanya”.
9. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

C. Hal yang harus diperhatikan:


Bagi pasien yang dalam kondisi tidak sadar maka
identifikasi lakukan dengan cara mencocokkan identitas
pasien dengan berkas rekam medis yang tersedia
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi rawat inap
Instalasi rawat jalan
Instalasi Farmasi
Instalasi laboratorium
X. UNIT TERKAIT
Instalasi Radiologi
Instalasi Bedah
Instalasi Hemodialisa
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMASANGAN INFUS

No Dokumen : No Revisi Hal


00 55 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan
Plt. Direktur
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM
Pembina
NIP. 197409162008011008

I. PENGERTIAN Suatu tindakan insersi pembuluh darah vena dengan


menggunakan jarum infus
II. TUJUAN Memasukkan obat dan memenuhi kebutuhan cairan dalam
tubuh
III. KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo No 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tahun 2022
tentang Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo Barat
IV. PROSEDUR 1. Siapkan alat
2. Lakukan cuci tangan
3. Ucapkan salam “Selamat pagi Ibu / Bapak… Selamat
sore...”
4. Perkenalkan diri, “Nama saya…saya perawat yang
bertanggung jawab di ruang…”
5. Lakukan identifikasi pasien “sesuai dengan peraturan
keselamatan pasien, mohon menyebutkan nama dan
tanggal lahir Bapak/ibu”
6. Berikan penjelasan kepada pasien : “bapak/ibu/saudara,
sekarang saya akan melakukan tindakan pemasangan infus
tujuannnya untuk…..,apa sudah siap untuk dilakukan
sekarang?”
7. Sambungkan cairan infus dengan selang infus dengan
posisi cairan infus tegak lurus
8. Keluarkan udara dari selang infus
9. Pasang pengalas
10. Lakukan kebersihan tangan (moment 2)
11. Pakai sarung tangan bersih/non steril
12. Tentukan vena yang akan diinsersi “Permisi bapak/ibu saya
akan menentukan lokasi vena yang akan dilakukan
penusukan”
13. Pasangkan tornikuet 5-15 cm diatas area yang akan ditusuk
14. Lakukan antiseptic kulit area yang akan diinsersi dengan
alcohol swab 70% dari pusat tempat insersi kearah luar
tanpa melewati area yang sama selama 30 detik, lalu
biarkan hingga benar-benar kering
15. Lakukan insersi jarum infus pada vena dengan satu arah
yang telah ditentukan
16. Pastikan jarum infus masuk ke vena ditandai dengan
keluarnya darah pada jarum infus
17. Lepas tornikuet
18. Tutup area insersi dengan iv dressing (Transparan steril),
pada pasien dengan keringat berlebihan boleh hanya
menggunakan kassa steril dengan mengganti kassa setiap
24 jam sekali
19. Lepaskan jarum infus dari kanul IV kateter secara perlahan
dengan tangan kanan menekan vena yang sudah diinsersi
20. Sambungkan selang infus pada IV kateter
21. Lakukan fiksasi IV kateter dan selang infus dengan plester,
hypafix, micropore dll dengan tidak menutup area insersi
yang telah tertutup dressing
22. Tulis tanggal dan jam pemasangan infus pada area
pemasangan infus (tidak boleh pada area insersi)
23. Hitung jumlah tetesan sesuai dengan advis dokter
24. Perhatikan reaksi pasien setelah 15 menit pemasangan
25. Rapikan pasien
“Bapak/ibu pemasangan infus sudah saya lakukan,
bagaimana perasaan bapak/ibu?”
“Terimakasih bapak/inu atas kerjasamanya..”
26. Rapikan alat
27. Lepaskan sarung tangan bersih/non steril
28. Lakukan cuci tangan
29. Lakukan dokumentasi setelah selesai tindakan dalam
berkas rekam medis
V. UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat darurat
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Bedah
Instalasi Intensif
Instalasi Ponek
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMASANGAN TANDA PENGENAL PADA PASIEN
RISIKO JATUH

No Dokumen : No Revisi Hal


00 58 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan
Plt. Direktur
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM
Pembina
NIP. 197409162008011008

PENGERTIAN Proses pemberian tanda pengenal risiko pasien jatuh pada


gelang identitas pasien selama mas perawatan di Rumah
Sakit.
TUJUAN Untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh selama
masa perawatan di Rumah Sakit
KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo No 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tahun 2022
tentang Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo Barat
PROSEDUR 1. Ucapkan salam
2. Perkenalkan diri (Nama, jabatan dan unit pelayanan)
3. Identifikasi pasien menggunakan 2 identitas pasien
(nama dan tanggal lahir)
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Lakukan cuci tangan
6. Lakukan pemberian tanda pengenal warna kuning
pada gelang identitas pasien
7. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga bahwa
tanda pengenal risiko jatuh ini harus selalu ada di
gelang identitas pasien selama pasien di tanyakan
berisiko jatuh.
8. Rapikan pasien dan alat yang dipakai
9. Lakukan cuci tangan
10. Lakukan dokumentasi pada berkas rekam medis
pasien

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap


Instalasi Gawat darurat
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Bedah
Instalasi Intensif
Instalasi Ponek
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMULANGAN PASIEN MENINGGAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan,
Plt.DIREKTUR RSUD SIDOARJO BARAT

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit


OPERASIONAL

dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM


NIP. 197409162008011008
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMULANGAN PASIEN MENINGGAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Suatu proses jalur mengembalikan pasien yang sudah


PENGERTIAN menghembuskan Nafas Terakhir (meninggal)

Proses pemulangan pasien rawat inap yang meninggal dunia


TUJUAN
berjalan lancar

Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Sidoarjo Barat


KEBIJAKAN Nomor : 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tentang Pelayanan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat

1. Berikan penjelasan dan informasi kepada keluarga


pasien tentang kondisi pasien yang sudah meninggal
dunia
2. Lepas semua peralatan yang terpasang di pasien
(infus, DC, NGT, dan lain-lain) dilepas
3. Lakukan penyerahan barang-barang milik pasien
kepada keluarganya
4. Lengkapi berkas rekam medis pasien dan lengkapi
data di billing System yang telah terhubung dengan
PROSEDUR
instalasi kedokteran forensik dan medikolegal untuk
penerbitan surat kematian
5. Buat laporan sebab kematian
6. Lakukan pengecekan ulang mengenai tindakan-
tindakan pelayanan yang telah dilakukan
7. Anjurkan keluarga pasien untuk menyelesaikan
administrasi dan keuangan
8. Berikan hasil pemeriksaan penunjang pasien (jika
ada)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT PEMULANGAN PASIEN MENINGGAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

9. Antar keluarga pasien ke instalasi kedokteran forensik


dan medikolegal untuk membawa jenazah dan
melengkapi kewajiban

Instalasi Rawat Inap


IPIT
Instalasi Peristi
UNIT TERKAIT
Keuangan / Kasir Rawat Inap
Instalasi Kedokteran Forensik Dan Medikolegal
Instalasi Haemodialisis
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO BARAT TINDAKAN PENANGANAN PADA PASIEN JATUH

No Dokumen : No Revisi Hal


00 63 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan
Plt. Direktur
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
dr. Abdillah Segaf Al Hadad, MM
Pembina
NIP. 197409162008011008

PENGERTIAN Prosedur tindakan pertolongan pada pasien yang


mengalami jatuh di ruang perawatan.
TUJUAN Untuik memberikan pertolongan pada pasien yang
mengalami jatuh di ruang perawatan Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo Barat.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo No 188.3/303/438.5.2.1.2/2022 Tahun 2022
tentang Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo Barat
PROSEDUR 1. Selamatkan pasien dan pindahkan pasien ke tempat
yang lebih aman
2. Lakukan observasi kondisi pasien saat setelah jatuh
yang terdiri dari tekanan darah, nadi, respirasi dan
kesadaran
3. Laporkan kondisi pasien kepada dokter penangung
jawab pelayanan (DPJP)
4. Periksa lingkungan sekitar pasien, tempat tidur pasien,
lantai, cahaya penerangan dan sarana lain
5. Rapikan pasien dan alat yang dipakai
6. Lakukan cuci tangan
7. Lakukan dokumentasi pada berkas rekam medis pasien
8. Laporkan insiden pasien jatuh kepada Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat darurat
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Bedah
Instalasi Intensif
Instalasi Ponek

You might also like