You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

“RESPON FOTOTAKSIS PADA JANGKRIK (GRYLLUS BIMACULATUS) DI


BORO – BORO”

DISUSUN OLEH:
YUSTIN HASANAH
A1J120082

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
I. Judul Respon Fototaksis pada jangkrik (Gryllus
bimaculatus) di Boro – Boro
II. Rumusan Masalah Bagaimana respon fototaksis jangkrik (Gryllus
bimaculatus) di ....Boro – Boro ?
III. Tujuan Untuk mendapatkan data respon fototaksis jangkrik
(Gryllus bimaculatus) di Boro – Boro
IV. Manfaat Melalui praktikum ini saya dapat meningkatkan diri
untuk mengolah data respon rheotaksis ikan kepala
timah (Gryllus bimaculatus)di Lapangan Boro – Boro
menggunakan Excel.
V. Variabel dan a. Variabel Bebas : Cahaya
Definisi Operasional Cahaya dalam praktikum ini mempengaruhi
respon fototaksis jangkrik. Cahaya yang
digunakan ialah cahaya sinar matahari
b. Variabel Terikat : Respon fototaksis jangkrik
Respon fototaksis jangkrik ialah respon yang
dilakukan oleh jangkrik saat terdapat cahaya.
Jika jangkrik menuju ke arah cahaya maka
dikatakan respon fototaksis positif dan jika
menjauhi cahaya maka disebut respon fototaksis
negatif
c. Variabel Kontrol : Jangkrik, ukuran tubuh
jangkrik.
Jenis hewan yang diguakan relatif sama dalam
hal ini hewan yang digunakan adalah jangkrik
dengan ukuran tubuh yang relatif sama pula.
I. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Data fototaksis jangkrik (Gryllus bimaculatus)

Jumlah Jangkrik Pada


No Daerah
Fototaksis positif Fototaksis negatif
1 I 4 3
2 II 4 3
3 III 4 3
4 IV 5 2
5 V 6 1
6 VI 7 0
7 VII 7 0
8 VIII 7 0
9 IX 7 0
10 X 7 0
Rerata 5.8 1.2

Rerata
Fototaksis
posistif fototaksis negatif
5.8 1.2
8

6
Jumlah Jangkrik

4
Fototaksis Positif
3
Fototaksis Negatif
2

0
Daera I II III IV V VI VII VIII IX X
h
Pengamatan Pada Fototaksis
Grafik 1 Pengamatan Fototaksis Jumlah Jangkrik

5
Rerata Jumlah Jangkrik

3 Fototaksis Positif
Fototaksis negatif
2

Fototaksis
Grafik 2 Pengamatan Fototaksis Pada Rerata Jumlah Jangkrik
B. Pembahasan
Fototaksis adalah respon gerakan organisme terhadap rangsangan
cahaya. Kriteria dalam melihat fototaksis hewan dibagi menjadi 3 yakni
fototaksis positif, negatif dan intermediet. Dikatakan fototasis positif
apabila hewan itemukan di dalam bagian yang dikenai cahaya (terang) dan
dikatakan fototaksis negatif apabila hewan ditemukan di dalam bagian yang
tidak dikenai cahaya (gelap). Serta, fototaksis intermediet yakni apabila
hewan ditemukan di dalam daerah peralihan (gelap dan terang). Jangkrik
adalah hewan noktural artinya jangkrik aktif di malam hari sebab jangkrik
tidak begitu menyukai tempat yang terlalu terang (Yusdira, Ade., 2016)
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa jangkrik
termasuk dalam kriteria fototaksis positif artinya jangkrik menyukai cahaya.
Tentu hal ini berbanding terbalik dengan teori yang menyatakan bahwa
jangkrik adalah hewan yang aktif di malam hari dan tidak terlalu menyukai
cahaya. Namun, menurut Yusdira (2016) dalam bukunya “Budidaya
Jangkrik” menyebutkan bahwa jangkrik menyukai tempat yang kondisi
suhunya berkisar 23 C – 33 C, atau menyukai tempat yang tidak terlalu
panas dan tidak terlalu lembab. Data yang diperoleh mengenai jangkrik
termasuk kriteria fototaksis positif dapat dibenarkan sebab pada saat
pengamatan suhu lingkungan berada pada 25C atau dapat dikatakan
suhunya lembab, disamping itu alasan lainnya sebab kondisi lapangan yang
terkena hujan beberapa jam sebelum pengamatan dan kondisi di Boro –
Boro memang lembab. Sehingga, saat itu jangkrik lebih menyukai daerah
cahaya dengan tujuan sebagai sumber kehangatan dan beberapa jangkrik
juga bersifat fototaktik (menyukai cahaya)
II. Kesimpulan dan Saran
a. Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa jangkrik
merupakan hewan nokturnal atau aktif di malam hari dan tidak terlalu
menyukai cahaya. Namun, tidak semua jagkrik menyukai gelap, beberapa
diantaranya juga menyukai cahaya dengan tujuan utuk menghangatkan tubuh.
jangkrik hidup di habitat dengan suhu berkisar 23C – 33C.
b. Saran dari praktikum ini yaitu sebaiknya jumlah jangkrik yang digunakan di
perbanyak agar data yang didapatkan lebih akurat.

Daftar Pustaka

Yusidra, Ade. 2016. Budi Daya Jangkrik. Erlangga ; Jakarta Selatan.

You might also like