Professional Documents
Culture Documents
Laporan 2 Ekwan Fototaksis
Laporan 2 Ekwan Fototaksis
DISUSUN OLEH:
YUSTIN HASANAH
A1J120082
Rerata
Fototaksis
posistif fototaksis negatif
5.8 1.2
8
6
Jumlah Jangkrik
4
Fototaksis Positif
3
Fototaksis Negatif
2
0
Daera I II III IV V VI VII VIII IX X
h
Pengamatan Pada Fototaksis
Grafik 1 Pengamatan Fototaksis Jumlah Jangkrik
5
Rerata Jumlah Jangkrik
3 Fototaksis Positif
Fototaksis negatif
2
Fototaksis
Grafik 2 Pengamatan Fototaksis Pada Rerata Jumlah Jangkrik
B. Pembahasan
Fototaksis adalah respon gerakan organisme terhadap rangsangan
cahaya. Kriteria dalam melihat fototaksis hewan dibagi menjadi 3 yakni
fototaksis positif, negatif dan intermediet. Dikatakan fototasis positif
apabila hewan itemukan di dalam bagian yang dikenai cahaya (terang) dan
dikatakan fototaksis negatif apabila hewan ditemukan di dalam bagian yang
tidak dikenai cahaya (gelap). Serta, fototaksis intermediet yakni apabila
hewan ditemukan di dalam daerah peralihan (gelap dan terang). Jangkrik
adalah hewan noktural artinya jangkrik aktif di malam hari sebab jangkrik
tidak begitu menyukai tempat yang terlalu terang (Yusdira, Ade., 2016)
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa jangkrik
termasuk dalam kriteria fototaksis positif artinya jangkrik menyukai cahaya.
Tentu hal ini berbanding terbalik dengan teori yang menyatakan bahwa
jangkrik adalah hewan yang aktif di malam hari dan tidak terlalu menyukai
cahaya. Namun, menurut Yusdira (2016) dalam bukunya “Budidaya
Jangkrik” menyebutkan bahwa jangkrik menyukai tempat yang kondisi
suhunya berkisar 23 C – 33 C, atau menyukai tempat yang tidak terlalu
panas dan tidak terlalu lembab. Data yang diperoleh mengenai jangkrik
termasuk kriteria fototaksis positif dapat dibenarkan sebab pada saat
pengamatan suhu lingkungan berada pada 25C atau dapat dikatakan
suhunya lembab, disamping itu alasan lainnya sebab kondisi lapangan yang
terkena hujan beberapa jam sebelum pengamatan dan kondisi di Boro –
Boro memang lembab. Sehingga, saat itu jangkrik lebih menyukai daerah
cahaya dengan tujuan sebagai sumber kehangatan dan beberapa jangkrik
juga bersifat fototaktik (menyukai cahaya)
II. Kesimpulan dan Saran
a. Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa jangkrik
merupakan hewan nokturnal atau aktif di malam hari dan tidak terlalu
menyukai cahaya. Namun, tidak semua jagkrik menyukai gelap, beberapa
diantaranya juga menyukai cahaya dengan tujuan utuk menghangatkan tubuh.
jangkrik hidup di habitat dengan suhu berkisar 23C – 33C.
b. Saran dari praktikum ini yaitu sebaiknya jumlah jangkrik yang digunakan di
perbanyak agar data yang didapatkan lebih akurat.
Daftar Pustaka