Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kerja Praktik
Laporan Kerja Praktik
net/publication/365447606
CITATIONS READS
0 756
2 authors, including:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Raihan Fajar Rizqy on 17 November 2022.
Disusun oleh :
Muhammad Ichsan Ramadani Putra (19524004)
Raihan Fajar Rizqy (19524116)
YOGYAKARTA
2022
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. atas ridho-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan laporan Kerja Praktik ini. Adapun judul Kerja
Praktik yang kami ajukan adalah “Sistem Proteksi dan Pemeliharaan Generator di
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas”
Tugas Kerja Praktik ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata
kuliah Kerja Praktik di Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia.
Tidak dapat disangkal bahwa butuh usaha yang keras dalam penyelesaian
pengerjaan Kerja Praktik ini. Namun, karya ini tidak akan selesai tanpa orang-orang
tercinta di sekeliling kami yang mendukung dan membantu dalam pelaksanaan
Kerja Praktik. Terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Bpk. Joko Sulistyono, ST. selaku Pembimbing Lokasi PPSDM Migas.
2. Ibu Suatmi Munarni, ST., M.Eng., selaku Pembimbing dari Teknik Elektro
Universitas Islam Indonesia.
3. Bpk. Muhammad Hasyim Pribadi., selaku Pengurus dan Penanggung Jawab
Power Plant.
4. Bpk. Muhammad Ruslan, selaku Pengurus dan Operator Power Plant.
5. Bpk. Ferry Puwo Saputro, selaku Pengurus dan Operator Panel Surya.
6. Admin PPSDM, Selalu Pengurus Pemprosesan Kerja Praktik.
7. Segenap Pengurus Unit yang telah mendidik dan memberikan ilmu selama
Kerja Praktik berlangsung dan seluruh staf yang selalu sabar melayani
segala administrasi selama proses penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari
Allah Swt. dan akhirnya saya menyadari bahwa Kerja Praktik ini masih jauh dari
kata sempurna, karena keterbatasan ilmu yang kami miliki. Untuk itu kami dengan
kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi membangun laporan penelitian ini.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di PPSDM MIGAS Cepu ........... 28
Gambar 4.2 Generator 8 di Power Plant PPSDM MIGAS ................................... 31
Gambar 4.3 Komponen Generator Set .................................................................. 32
Gambar 4.4 Sistem Bahan Bakar (Fuel System) ................................................... 35
Gambar 4.5 Sistem Pemasukan Udara (Air Intake System) .................................. 36
Gambar 4.6 Sistem Pendingin (Cooling System) .................................................. 39
Gambar 4.7 Sistem Penyaluran Bahan Bakar ....................................................... 40
Gambar 4.8 Return tank ........................................................................................ 41
Gambar 4.9 Proses Pemeliharaan generator .......................................................... 54
Gambar 4.10 Proses pengisian oli pelumas........................................................... 55
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Spesifikasi Generator 8 ........................................................................ 49
Tabel 4. 2 Spesifikasi Generator 8 ........................................................................ 49
Tabel 4. 3 Data Daya Kondisi Beban Puncak ....................................................... 50
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
b. Misi
Dalam usaha mewujudkan visi tersebut disusun misi yang harus
dilaksanakan, yaitu:
1. Menyiapkan sumber daya manusia di sub sektor minyak dan gas
bumi yang terampil, ahli, profesional, bermartabat tinggi,
berkarakter dan mampu bersaing di pasar global di sub sektor
minyak dan gas bumi.
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan program pelatihan
dengan metode pembelajaran serta sarana dan prasarana yang
berkualitas.
3. Menyelenggarakan pelayanan dan mengembangkan uji sertifikasi
kompetensi.
4. Mengembangkan jejaring untuk dapat bersinergi dengan lembaga
pendidikan, industri, masyarakat, dan pemerintah dalam
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
baik. Gambar di bawah dapat menjelaskan adanya kepala pusat yang sebagai
penanggung jawab atas keseluruhan dan dibantu dengan bagian umum.
c. Laboratorium Kalibrasi
d. Inspeksi Migas
e. Well Control, IADC Well CAP USA
f. Pengelasan
g. Integrated Management System
h. Laboratorium mekanik
i. Laboratorium instrumentasi
j. Bengkel las dan inspeksi
k. Basic sea survival dan welding underwater
2.4.7 Humas
Keberadaan humas sangat dibutuhkan dan penting untuk
membangun dan menjaga adanya saling pengertian antara organisasi
dengan stakeholder dan masyarakat umum, dengan tujuan menyangkut
tiga hal yaitu reputasi, citra dan komunikasi mutual benefit relationship.
Untuk berkomunikasi dengan publik, Humas PPSDM Migas
menyediakan layanan informasi berupa Call Center yang diperuntukkan
bagi stakeholder maupun masyarakat umum yang ingin menyampaikan
keluhan dan pertanyaannya di bidang layanan organisasi. Call Center
PPSDM Migas dapat dihubungi melalui nomor 081390107701 telepon
(jam kerja), SMS, atau WA. Humas PPSDM Migas juga menyediakan
informasi mengenai perkembangan organisasi terkini melalui Buletin
Patra yang terbit setiap 3 bulan sekali.
Alat
1. Laptop
2. Note
3. Helm Proyek
4. Headset pelindung suara
5. Kamera dokumentasi
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
Bahan
1. Data set Over Current Trip ACB
2. Data set Rele Power Reverse
3. Data set Rele Ground Fault
4. Data beban daya
5. Metode Pemeliharaan Generator
6. Wiring Diagram Distribusi listrik di PPSDM Migas.
3.3 Prosedur
Studi Literatur yaitu mencari dasar teori yang terkait dengan permasalahan
yang akan digunakan dalam analisis dan pengolahan data selanjutnya. Mengamati
dan menganalisis data yang diperoleh berdasarkan teori yang ada.
1. Study interview
2. Study literature
3. Analisis data dan masalah
4. Mengolah data
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
PLTD berada di bagian Power Plant PPSDM Migas Cepu. Sebuah unit yang
bertugas menyediakan kebutuhan listrik untuk unit kilang serta unit-unit pendukung
atau utilitas yang berada di PPSDM MIGAS. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai
penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan peralatan yang
mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar
rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi
menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
yang sewaktu-waktu bisa muncul. PLTD disebut pusat listrik beban runcing karena
memiliki beberapa kelebihan-kelebihan sebagai berikut.
beroperasi tanpa bantuan tegangan dari luar dan langsung mengisi tegangan serta
menanggung beban listrik dengan cepat serta membutuhkan perhatian yang sedikit.
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi
energi listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik
yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun
DC (listrik searah). Hal tersebut tergantung dari konstruksi generator yang dipakai
oleh pembangkit tenaga listrik. Generator berhubungan erat dengan hukum faraday.
Berikut hasil dari hukum faraday “ bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik
berada dalam medan magnet berubah-ubah, maka dalam kawat tersebut akan
terbentuk Gaya Gerak Listrik ” [1].
pada PPSDM MIGAS Cepu akan dihidupkan bergantian dengan durasi waktu 250
jam per mesin generator.
1. Mesin
Mesin utama atau engine merupakan bagian yang memiliki peran penting
dalam sebuah generator. Mesin inilah yang berfungsi dalam menggerakkan
generator. Kapasitas atau output maksimum dari sebuah generator ditentukan dari
ukuran mesin ini.
2. Alternator
kesatuan. Komponen tersebut saling bekerja sama dan menghasilkan gerakan yang
relatif antara medan magnet dan listrik. Secara bersamaan, pergerakan tersebut
mampu menghasilkan listrik.
Bagian bahan bakar juga memiliki peranan penting dalam mengatur jumlah
intake solar atau gas. Keberadaan sistem bahan bakar juga menunjang dalam
menghasilkan energi yang dibutuhkan. Umumnya tangki bahan bakar telah dibuat
dengan kapasitas yang cukup untuk menjalankan sebuah generator dalam waktu
rata-rata 6-8 jam. Dalam genset yang berukuran kecil, tangki bahan bakar biasanya
terletak pada bagian bawah generator atau dipasang di atas frame generator.
4. Regulator Tegangan
Sistem ini berfungsi untuk mengatur suhu mesin dan gas buang sebuah
mesin genset. Penggunaan generator secara terus-menerus dapat menyebabkan suhu
komponennya menjadi sangat panas. Untuk itu sistem pendingin dan pembuangan
panas ini sangat berperan penting dalam mengurangi suhu mesin.
6. Sistem Pelumas
yang bergerak pada mesinnya, maka perlu adanya pelumasan untuk menjamin daya
tahan dan kelancaran operasi dalam jangka waktu yang lama.
7. Charger Baterai
Bagian ini berfungsi untuk mengisi kembali baterai agar dapat dipergunakan
kembali untuk star mesin. Pengoperasian mesin genset dimulai dari tahap
pengoperasian pada sebuah baterai.
8. Panel Kontrol
Sistem bahan bakar yang digunakan pada mesin diesel yang ada di Power
Plant PPSDM Migas adalah sistem pompa distribusi. Terlihat pada Gambar 4.4
adalah sistem bahan bakar ini mempergunakan satu pompa injeksi untuk mensupply
12 silinder. Bahan bakar pada tangki masuk ke saringan bahan bakar untuk disaring.
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
Kemudian masuk pompa bahan bakar untuk meningkatkan tekanan bahan bakar dan
disalurkan ke setiap injector untuk dikabutkan pada ruang bakar.
Pemasukan dan pengeluaran udara merupakan ciri khas dari motor diesel,
karena panas yang diperoleh motor diesel untuk pembakaran tidak dari bunga api
listrik (Spark Plug) tetapi dari panas yang timbul dari udara yang dipampatkan
didalam ruang bakar. Sebagai ilustrasi pada Gambar 4.4 dijelaskan, udara masuk ke
ruang bakar karena daya hisap piston, tetapi untuk memperoleh udara yang banyak
digunakan supercharger karena semakin banyak udara semakin bertambah juga
tenaga motor tersebut tanpa harus merubah ukuran/dimensi motor.
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
a. Mengendalikan gesekan
b. Mengendalikan Suhu
c. Mengendalikan Korosi
d. Mengendalikan Keausan
lokasi pelumas itu berada. Bentuk keausan abrasi adalah torehan (scoring)
dan garukan (starching). Keausan yang diakibatkan karena korosi
umumnya disebabkan oleh produk oksidasi pelumas. Pemrosesan yang
lebih sempurna dengan menambahkan aditif penghindar oksidasi dapat
mengurangi terjadinya kerusakan pelumas. Keausan juga disebabkan oleh
terjadinya kontak antara logam dengan logam yang merupakan hasil
rusaknya selaput pelumas. Singkatnya sesuatu yang menyebabkan
permukaan logam yang dilumasi saling mendekat sehingga terjadi kontak
antara satu permukaan dengan permukaan lainnya menyebabkan timbulnya
keausan.
a. Air yang bertekanan akan mendidih pada derajat panas yang lebih tinggi
dari pada air yang tidak bertekanan.
b. Mencegah terjadinya penguapan.
Sistem pendingin yang ada pada PPSDM Migas Cepu tidak mampu bekerja
normal jika hanya menggunakan radiator sendiri, oleh sebab itu ditambahkan
cooling tower untuk membantu kinerja dari radiator.
Tangki 401 adalah tangki utama atau tangki induk sebagai penyimpan
bahan bakar, untuk diisikan ke tangki harian untuk setiap masing-masing
mesin diesel.
Pada Gambar 4.7 ini, tangki harian berfungsi sebagai tangki yang digunakan
dalam operasional kerja mesin diesel pada setiap harinya. Tangki harian
dapat dilihat pada gambar diatas.
Return tank adalah sebagai tangki yang menyalukan bahan bakar ke mesin
diesel.
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
1. Hubung singkat
2. Tegangan kurang/lebih
3. Beban lebih
4. Frekuensi sistem turun/naik, Dan lain-lain
5. Pertimbangan ekonomis
Dalam sistem aspek ekonomis hampir mengatasi aspek teknis, oleh
karena jumlah feeder, trafo dan sebagainya yang begitu banyak, asal
saja persyaratan keamanan yang pokok dipenuhi. Dalam sistem-
sistem transmisi justru aspek teknis yang penting. Proteksi relatif
mahal, namun demikian pula sistem atau peralatan yang dilindungi
dan jaminan terhadap kelangsungan peralatan sistem adalah vital.
Biasanya digunakan dua sistem proteksi yang terpisah, yaitu proteksi
primer atau proteksi utama dan proteksi pendukung.
6. Reliabilitas
Sifat ini jelas, penyebab utama dari “outage” rangkaian adalah tidak
bekerjanya proteksi sebagaimana mestinya.
7. Proteksi Pendukung
Proteksi pendukung merupakan susunan yang sepenuhnya terpisah
dan bekerja untuk mengeluarkan bagian yang terganggu apabila
proteksi utama tidak bekerja (fail). Sistem pendukung ini sedapat
mungkin independent seperti halnya proteksi utama, memiliki trafo-
trafo dan rele-rele tersendiri. Seringkali hanya triping CB dan trafo-
trafo tegangan yang dimiliki Bersama oleh keduanya.
Relay reverse power merupakan relay untuk mendeteksi arah aliran daya yang
biasanya digunakan untuk memonitor daya dari sebuah generator yang beroperasi
secara paralel dengan generator yang lain atau paralel dengan jaringan utama (grid).
Fungsi dari relay ini adalah untuk mencegah kondisi berbaliknya arah aliran daya
sehingga mengalir dari bus (saluran utama) menuju ke generator tersebut. Kondisi
ini muncul karena terjadinya gangguan pada penggerak utama (prime mover seperti
: turbin atau engine) dari salah satu generator yang bekerja paralel.
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
Hal ini terjadi karena jika sebelumnya dalam kondisi sinkron , semua generator
yang bekerja secara paralel akan memiliki frekuensi yang sama. Ketika terjadi
penurunan frekuensi pada salah satu generator, akan menyebabkan sumber daya
dari generator yang lain akan mengalirkan/memompakan daya ke generator yang
mengalami penurunan frekuensi. Aliran daya listrik dengan arah yang berlawanan
dari seharusnya pada generator yang bermasalah tersebut dikenal sebagai reverse
power.
Reverse power juga bisa terjadi ketika frekuensi dari salah satu pembangkit
yang akan sinkron (paralel) dengan saluran utama (bus) lebih rendah dari frekuensi
saluran utama (bus). Ketika frekuensi pembangkit tersebut rendah, daya listrik akan
mengalir dari bus menuju kepembangkit tersebut. Oleh karena itu, selama proses
sinkronisasi (kerja paralel), frekuensi mesin sebuah pembangkit harus sedikit lebih
tinggi dari frekuensi pada saluran utama (bus).
Sebuah relay reverse power biasanya diset pada 20% sampai 50% dari
kemampuan generator tersebut apabila bertindak sebagai motor untuk menggerakan
prime mover (penggerak utama : engine, turbin) ketika terjadi reverse power. Data
setingan ini biasanya diperoleh dari produsen penggerak utama (turbin atau mesin)
pembangkit tersebut.
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
Sistem pengaman Reverse power relay pada generator Cummins 1000 kVA
berfungsi untuk memutus circuit breaker apabila terjadi daya balik (motoring).
Peristiwa motoring dapat terjadi pada saat sinkronisasi dua generator. Dalam
kondisi normal generator mensuplai daya ke sistem tenaga listrik namun saat terjadi
daya balik, generator menerima suplai tenaga listrik dari sistem sehingga generator
akan berubah seperti motor. Sistem pengaman sangat dianjurkan pada generator
yang merupakan bagian vital sebagai penyedia listrik utama kilang dan utilitas di
PPSDM MIGAS Cepu.
= 690 kW
Jika relai harus merespon pada daya balik 5% (mengacu pada daya aktif
generator), maka PREV = -5% dan nilai penyesuaian dapat dihitung dengan cara
berikut : PGEN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
= %&& x (-5%)
6(&
= - 5.797 %
Pada dasarnya Relay Ground Fault (rele gangguan tanah) adalah rele arus lebih
yang dipergunakan untuk mengamankan gangguan ke tanah yaitu 1 (satu) fasa atau
2 (dua) fasa ke tanah. Rele gangguan tanah (Ground Fault Relay) berfungsi untuk
proteksi jaringan tenaga listrik terhadap gangguan antara fasa atau 3 fasa dan hanya
bekerja pada satu arah saja. Rele ini terpasang pada jaringan tegangan tinggi,
tegangan menengah, juga pada pengaman transformator tenaga dan berfungsi untuk
mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan fasa ke tanah. Proteksi
terhadap gangguan tanah lebih sensitif daripada gangguan antar fasa. Proteksi ini
dapat dilakukan menggunakan rele yang hanya akan merespon terhadap adanya
arus residu sistem, karena komponen residual hanya muncul bilamana arus
gangguan mengalir ke tanah. Secara keseluruhan, penyetelan rendah terhadap rele
gangguan tanah memungkinkan bagi rele gangguan tanah menjadi sangat berguna,
tidak hanya terhadap gangguan tanah, tetapi lebih jauh terhadap hampir semua
gangguan, tetapi mungkin dibatasi oleh besarnya impedansi pentanahan atau oleh
tahanan pentanahan. Komponen residual diekstraksi dengan cara menghubungkan
CT (Current Transformer) jaringan secara paralel.
Proteksi terhadap beban lebih adalah untuk menghindari terjadinya beban lebih
yang disuplai oleh generator. Untuk menghindari terjadinya beban lebih, yang
pertama dilakukan adalah menghitung kapasitas genset dengan jumlah total daya
beban yang akan disuplai.
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
Generator yang diproduksi oleh suatu pabrik akan dilengkapi dengan nameplate
yang memuat spesifikasi dari generator tersebut. Berikut adalah spesifikasi dari
generator 8 di unit power plant PPSDM Migas yang diperoleh dari nameplate
generator tersebut.
Dalam laporan kerja praktik ini akan dibahas 2 kondisi beban yang disuplai selama
produksi di kilang dan utilitas berlangsung, yaitu :
7 P. 1A WPS 75
8 P. 2A WPS 75
9 P. Raw Water 3 P.Plant 5,5
10 Exhaust Fan P.Plant 0,75
11 Exhaust Fan P.Plant 0,75
12 Charger battery P.Plant 1
13 Charger battery P.Plant 1
14 Charger battery P.Plant 1
15 Rectifier P.Plant 3
16 Fan motor Cooling Tower P.Plant 1,5
17 Penerangan dan AC P.Plant 20
18 Penerangan dan AC Kilang Kilang 50
Jumlah 354,5
P.100/15 Distribusi
22 Kilang 15
Pertasol
P.100/19 Distribusi
23 Kilang 45
Solar
P.100/21 Loading
24 Kilang 45
Residu
25 P. Booster 1 Boiler 11
26 P. Feed 2 Boiler 15
Jumlah 510,3
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
Berdasarkan tabel daya kondisi beban normal dan kondisi beban puncak diatas,
total daya beban yang disuplai oleh generator set 8 yaitu sebesar 354,5 kW dan
510,3 kW. Namun total daya yang disuplai tersebut dapat berubah-ubah karena
adanya pengaturan keluaran dari pompa yang diatur sesuai dengan kebutuhan atau
kondisi di lapangan.
Berdasarkan tabel yang ada, dapat diketahui jumlah keseluruhan daya beban yang
terpasang pada kilang dan utilitas PPSDM Migas adalah sebesar 354,5 kW untuk
kondisi beban normal dan 510,3 kW untuk kondisi beban puncak. Sehingga daya
keseluruhan yang dibutuhkan pada Kilang dan Utilitas PPSDM Migas dihitung
dengan menggunakan persamaan :
Cos ϕ = 0,8
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Maka : Sbeban =
𝐶𝑜𝑠
3/0./&& 2𝑎𝑡𝑡
Sbeban =
&,%
Sbeban = 443.125 VA
𝑆
Ibeban = 0&& 𝑥 √3
003.9:/ 003.9:/
Ibeban = = = 639,6 Ampere
0&& 𝑥 √3 6(:,%:
(Igen) yaitu sebesar 1443,38 A, sehingga sistem proteksi pada Over-Current Trip
tidak akan memerintahkan ACB untuk trip.
Diketahui :
Cos ϕ = 0,8
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Maka : Sbeban =
𝐶𝑜𝑠
/9&.3&& 2𝑎𝑡𝑡
Sbeban =
&,%
Sbeban = 637,875 VA
𝑆
Ibeban =
0&& 𝑥 √3
003.9:/ 63;,%;/
Ibeban = = = 920,7 Ampere
0&& 𝑥 √3 6(:,%:
Dengan sistem operasi yang kontinyu maka diperlukan perawatan mesin di unit
Power Plant agar mesin tersebut dapat bekerja secara optimal. Perawatan yang baik
sangat diperlukan agar semua mesin diesel di unit power plant tersebut bisa terjaga
dan terawat. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Laporan kerja Praktik yang berjudul “Sistem Proteksi Dan Pemeliharaan
Generator Di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak Dan Gas
Bumi (Ppsdm Migas) Cepu” dapat ditarik kesimpulan bahwa :
5.2 Saran
Dari hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan
selama satu bulan ini, ada beberapa saran yang mengenai Sistem Proteksi dan
Pemeliharaan Generator di Unit Power Plant.
a. Untuk menghasilkan nilai efesiensi yang baik maka perlu ditambah hari
perawatan (maintenance) dan memaksimalkan maintenance pada
bagian-bagian mesin tertentu yang sering mengalami kerusakan.
b. Biaya operasional untuk pemeliharaan agar tetap terjaga kualitas mesin,
dan tepat waktu untuk pemeliharaannya. Tidak molor melakukan
pemeliharaan/perbaikan karena tidak adanya biaya operasional.
c. Modernisasi alat penunjang untuk kegiatan perawatan mesin seperti
unit overhead crane agar meningkatkan keselamatan dalam bekerja.
Serta memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja saat
pengoperasian dan pemeliharaan mesin diesel.
d. Secara keseluruhan sistem proteksi yang digunakan dalam kondisi yang
baik, karena berdasarkan hasil perhitungan Generator yang trdapat di
Power Plant PPSDM MIGAS dapat menyuplai semua beban tanpa
mengalami gangguan beban lebih. Sehingga koordinasi antara Operator
power plant dengan Operator Beban (kilang dan utilitas) harus terus
dijaga agar pengoprasian beban terus terkontrol.
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
DAFTAR PUSTAKA
(https://dayat-akmal.blogspot.com/2017/05/relay-arus-lebih-over-current-
relay.html). Diakses pada 25 Oktober 2022.
(https://image.indotrading.com/co26696/pdf/p437773/rw%20n%201-1.pdf).
Diakses pada 26 Oktober 2022.
Elmore, Walter A. (2nd Ed.). (1994). Protective Relaying Theory. New York, USA:
Marcel Dekker, Inc.
Khomaruddin, Riki & Nugraheni, S.D. (2018). Sistem Pengaman Generator
Dengan Reverse Power Relay Pada Gen-Set Diesel Cummins 1000 kVA Di
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM
Migas) Cepu. Jurnal teknik UGM.
Mitsubishi Team. (2000). Mitsubishi Low Voltage Air Circuit
Breaker
AE-SS AE-SH. Tokyo, Japan: Mitsubishi Electric Corporation.
Triyono, Y., Penangsang, O., & Anam, S. (2013). Analisis Studi Rele Pengaman
(Over Current Relay Dan Ground Fault Relay) pada Pemakaian Distribusi Daya
Sendiri dari PLTU Rembang. Jurnal Teknik ITS, 2(2), B159-B164.
Zakri, Azriyenni Azhari , Fahrul Rozi. (2020). Modeling To Improve Thr
Performance Of Reverse Power Relay in Generator. Sinergi, 24(3), 231-236.
N. A. Putra dan F. Aji, “OPTIMALISASI UNJUK KERJA MOTOR DIESEL
CUMMINS KTA38- G5 DI PT GENDHIS MULTI MANIS BLORA,” vol. 1,
hlm. 10, 2021.
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,
LAMPIRAN
Gambar 5. 1 Generator 9
Gambar 5. 2 Mengamati G9
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru, Karangboyo, Kec. Cepu,