You are on page 1of 7

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Jelang Pemilu, Hindari Caci


Maki Sesama Anak Bangsa
Ahmad Mundzir  Kamis, 25 Mei 2023 | 20:15 WIB

Khutbah Jumat ini mengingatkan setiap elemen bangsa untuk menghindari caci maki jelang
tahun politik. Sebagai pesta demokrasi, Pemilu harus dilakukan dengan riang gembira dan
jauh dari hiruk pikuk ujaran kebencian dan sejenisnya.
 
Teks khutbah Jumat ini berjudul “Khutbah Jumat: Jelang Pemilu, Hindari Caci Maki Sesama
Anak Bangsa”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna
merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

Khutbah I
 

‫ َوَاْشَهُد َاَّن‬،‫ َاْشَهُد َاْن َلا ِاَلَه َّلِا ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُه‬.‫ َاْل َحْمُد للِه اَّلِذْي َأ ْنَعَم َعَلْيَنا ِبِص َّح ِة اْلَأ ْرَواِح َواْلَأ ْبَداِن‬،‫َاْل َحْمُد للِه‬

‫ لَاَّل ُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َعَلى َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوآِلِه َوَص ْحِبِه َوَمْن‬.‫ اَّلِذْي َبَعَثُه اللُه اْلَمِلُك اْلُقُّد ْوُس اْلَمَّن اُن‬،‫َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُله‬
‫ِه‬ ‫ِا‬ ‫ُأ‬ ‫ِا‬
‫َقاَل اللُه‬  .‫ َفَقْد َفاَز اْلُمَّت ُقْوَن‬، ‫ ْوِص ْيِنْي َنْفِسْي َو َّي اُكْم ِبَتْقَوى الل‬، ‫ َأ َّم ا َبْعُد َفَيا َاُيَها الَّن اُس‬. ‫َتِبَعُهْم بِإ ْح َساٍن َلى َيْوِم اْلِقَياِم‬
‫ َيا َأ ُّي َها اَّلِذْيَن آَمُنْوا اَّت ُقْوا اللَه َوُكْوُنْوا َمَع الَّص اِدِقْيَن‬،‫َتَعاَلى ِفْي ِك اَتِبِه اْل َكِرْيِم‬. 

Ma’âsyiral hâdirin, hafidzakumullah 

Baca Juga:
Khutbah Jumat: Syukur dalam Nikmat, Sabar dalam Musibah
Pada kesempatan yang mulia ini dan di tempat yang mulia ini, kami berwasiat kepada pribadi
kami sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan takwa
kita kepada Allah subhânahu wa ta’âlâ dengan cara berusaha selalu mengerjakan perintah-
perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. 
Ma’âsyiral hâdirin, hafidzakumullah 
Pada siang hari ini kita diberikan kenikmatan yang luar biasa oleh Allah berupa nikmat iman,
islam, dan kesehatan jasmani, sehingga kita bisa melaksanakan ibadah shalat Jum’at,
Alhamdulillahi rabbil alamin. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke pangkuan
Nabi agung Muhammad ‫ﷺ‬. 
 
Ma’âsyiral hâdirin, hafidzakumullah 
 
Agama Islam adalah agama yang tidak hanya mengatur kehidupan manusia secara vertikal
yang hanya mengurus hubungan manusia dengan Tuhan. Namun agama Islam juga mengatur
hubungan horizontal yakni dengan sesama manusia.

Baca Juga:
Khutbah Jumat: 4 Permata dalam Diri Manusia dan yang Membinasakannya

Allah mengatur bagaimana hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan Nabinya, dengan
sahabat, dan semua penghuni alam semesta ini tetap terjalin harmonis. Manusia sebagai
khalifah di muka bumi tidak diperbolehkan semena-mena bertindak dan berucap yang
meliputi perkataan kotor, caci maki, umpatan-umpatan, hingga kekerasan fisik tanpa ada
alasan yang legalkan oleh syariat.

Mengumpat bagi sebagian orang mungkin sudah menjadi sebuah kebiasaan. Mengumpat bisa
berbentuk kata-kata yang kasar atau bisa juga dengan menyebut nama hewan tertentu dan
sebagainya yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan misuh-misuh. Hal ini tidak baik untuk
kesehatan mental seorang muslim.

Kita tidak mengetahui secara hakikat, orang yang kita umpat itu di mata Allah dia pasti lebih
buruk dari kita, ataukah justru dia itu lebih baik di mata Allah dibanding kita yang
mengumpat. 

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: 

‫َٰٓي َأ ُّي َها ٱَّلِذيَن َءاَمُنو۟ا َلا َيْسَخْر َقْوٌم ِّمن َقْوٍم َعَسٰٓى َأ ن َيُكوُنو۟ا َخْيًرا ِّمْنُهْم‬ 

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka." 
‫ۖ َوَلا ِنَسٓا ِّمن ِّنَسٓاٍء َعَسٰٓى َأ ن َيُكَّن َخْيًرا ِّمْنُهَّن‬ 
‫ٌء‬

"Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik. "

‫َوَلا َتْلِمُزٓو ۟ا َأ نُفَسُكْم َوَلا َتَناَبُزو۟ا ِبٱْلَأ ْلَٰقِب‬ 

"Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang
mengandung ejekan."

‫ِبْئَس ٱِلٱْسُم ٱْلُفُسوُق َبْعَد ٱْلِإ يَٰمِن‬ 

"Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman"

‫َوَمن َّل ْم َيُتْب َفُأ ۟وَٰٓلِئَك ُهُم ٱلَّٰظ ِلُموَن‬

"dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-
Hujurat: 11)
 
Ma’âsyiral hâdirin, hafidzakumullah 

Suatu ketika, dalam sebuah hadits riwayat Jabir yang panjang, Nabi Muhammad ditanya oleh
seorang laki-laki: 

‫ «َوَلا َتْحِقَرَّن‬:‫ َقاَل‬،‫ َوَلا َشاًة‬،‫ َوَلا َبِعيًرا‬،‫ َوَلا َعْبًدا‬،‫ َفَما َس َبْبُت َبْعَدُه ُحًّر ا‬:‫ «َلا َتُسَّبَّن َأ َحًدا» َقاَل‬:‫ َقاَل‬، ‫ اْعَهْد ِإ َلَّي‬: ‫ُقْلُت‬

‫ َوَأ ْن ُتَكِّلَم َأ َخاَك َوَأ ْنَت ُمْنَبِسٌط ِإ َلْيِه َوْج ُهَك ِإ َّن َذِلَك ِمَن اْلَمْعُروِف‬، ‫َشْيًئا ِمَن اْلَمْعُروِف‬،

Artinya: “Nabi, berikan pesan wasiat kepadaku!. Nabi menjawab ‘Sungguh, jangan sekali-kali
kamu mengumpat siapa pun!’ lalu Jabir mengatakan ‘setelah mendapat wasiat itu, aku tak
pernah mengumpat, mencela siapa pun baik itu orang merdeka, hamba sahaya, onta, maupun
sapi’, Lalu Nabi berpesan lagi ‘Jangan remehkan kebaikan sedikit pun. Bicaralah kepada
saudaramu dengan wajah penuh senyum dan berseri, sebab itu bagian dari kebaikan,” (HR
Abu Dawud) 
Di antara hal yang dapat kita ambil pelajaran dari hadits ini adalah level larangan Nabi ini
adalah larangan keras. Diksi larangan mengumpat yang beliau pakai ditambahi dengan nun
taukid (‫ )لا تسبن‬yang artinya ‘sungguh, jangan sekali-kali kamu mengumpat’. Ini adalah
larangan keras. Larangan mengumpat ini mempunyai arti haram. Ibnu ‘Allan dalam kitabnya
Dalilul Falihin menyatakan: 

(‫ لا تسبن أحدًا‬:‫السّب الشتم وهو حرام )قال‬،

Artinya: “Yang namanya as-sabbu adalah mengumpat (misuh-misuh: Jawa). Hal itu hukumnya
haram,” (Muhammad Ali bin Muhammad bin, Dalilul Falihin, [Beirut: Darul Ma’rifah, 2004],
juz 5, hlm. 273)

Terlebih menjelang tahun politik, semua masyarakat harus bisa menahan diri supaya tidak
sampai ada kata-kata kotor dari mulutnya atau mengata-ngatai orang hanya karena beda
pilihan pasangan calon presiden-wakil presiden atau beda partai. Hati-hati dalam komentar
baik secara langsung maupun melalui media sosial. 

Ibnu Mas’ud menceritakan bahwa Nabi Muhammad bersabda: 

‫ وقتاله كفر‬،‫ِسباُب المسلم فسوق‬

Artinya: “Mengumpat orang muslim merupakan tindakan fasik (dosa besar).  Membunuhnya
sama berarti kafir,” (Muttafaq alaih)

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar lin-Nawawi mengungkapkan: 

‫َيْحُرُم َسّب المسلم من غير سبب شرعي يجِّوز ذلك‬.

Artinya: “Haram mengumpat orang muslim dengan tanpa sebab yang dilegalkan oleh syariat,”
(Imam Nawawi, Al-Adzkar lin-Nawawi, [Dar Ibnu Hazm: 2004], hlm. 577)

Bagi orang Islam yang mengumpat muslim lain, maka bagi pemerintah diperbolehkan
mentakzir atau menghukum mereka. 

Hadirin…. 
Keharaman mengumpat tidak hanya bagi saudara kita yang muslim saja, namun juga kepada
non-muslim. Sesama warga Indonesia, kita semua harus menampilkan akhlak luhur Nabi
Muhammad. Jangan sampai kita mengumpat, memberikan sumpah serapah kepada orang
lain. 

‫ َو ُيَعَّز ُر اْلُمْسِلُم ِإ ْن َس َّب اْلَكاِفَر‬، ،‫َس ُّب اْلُمْسِلِم ِللِّذِّم ِّي َمْعِص َية‬

Artinya: “Umpatan orang muslim kepada kafir dzimmi adalah sebuah tindakan durhaka.
Orang muslim dihukum jika mengumpat orang kafir,” 

‫ َيْعَلُم َمْوَتُه َعَلى اْلُكْفِر‬،‫ َأ ْو َمِّيًتا‬،‫ َس َواٌء َأ َكاَن َحًّي ا‬:‫َقال الَّش اِفِعَّي ُة‬.

"Syafiiyyah mengatakan: baik orang kafir yang diumpat tersebut masih hidup atau sudah mati
yang jelas-jelas orang yang mengumpat tersebut mati dalam keadaan kafir." (Al-Mausu’ah al-
Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, [Mesir: Darus Shafwah: 1427 H), juz 24, hlm. 141)

Dengan demikian, mengata-ngatai siapa pun, baik muslim maupun non muslim, hukumnya
tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, dalam suasana menjelang pemilu 2024 mendatang,
marilah kita ciptakan kedamaian, ketenangan bersama-sama. Hindari berkata kotor baik
secara lisan maupun tulisan di media sosial. Hindari politik identitas. Jangan buat agama
sebagai tameng untuk memenuhi keinginan nafsu berkuasa dan mendapatkan nilai-nilai
duniawi. Sebagai pemilih, marilah kita siapkan diri sebagai pemilih yang bijak dan cerdas
dengan tanpa caci maki. 

Semoga dunia yang kita huni ini selalu damai, dilindungi oleh Allah dari segala macam
pertikaian sehingga kita hidup damai, bisa beribadah kepada Allah dengan baik, dan pada
saatnya nanti kita dipanggil oleh Allah, akan mati dalam keadaan husnul khatimah, amin ya
Rabbal alamin. 

‫ َوَنَفَعِنْي َوِاَياُكْم ِبَما ِفْيِه ِمَن الَّص َلاِة َوالَّزَكاِة َوالَّص َدَقِة َوِتَلاَوِة اْلُقْرَاِن َوَجِمْيِع‬،‫َباَرَك الل ِلْي َوَلُكْم ِفْي َهَذا اْلَيْوِم اْل َكِرْيِم‬
‫ُه‬
‫ َّنِا ُه‬،‫ َفاْس َتْغِفُرْوُه‬،‫ َأ ُقْوُل َقْوِلْي َهَذا َوَأ ْس َتْغِفُر اللَه ِلْي َوَلُكْم‬،‫ َوَتَقَّب َل ِمِّنْي َوِمْنُكْم َجِمْيَع َأ ْعَماِلَنا ِإ َّن ُه ُهَو اْل َحِكْيُم اْلَعِلْيُم‬، ‫الَّط اَعاِت‬
‫ُهَو اْلَغُفْوُر الَّر ِحْيُم‬

Khutbah II
‫َاْل َحْمُد ِللِه َحْمًدا َك َما َأ َمَر‪َ .‬أ ْشَهُد َأ ْن َلاِاَلَه َّلِا ا الله َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُه‪ِ ،‬اَلٌه َلْم َيَزْل َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َوِكْيًلا‪َ .‬وَأ ْشَهُد َأ َّن ُم َّمَح ًدا‬
‫َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه َوَحِبْيُبُه َوَخِلْيُلُه‪َ ،‬أ ْكَرِم اْلَأ َّو ِلْيَن َواْلَأ ِخِرْيَن‪َ ،‬اْلَمْبُعْوِث َرْح َمًة ِلْلَعاَلِمْيَن‪ .‬اللهم َص ِّل َوَسِّلْم َعَلى َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعلَى‬

‫َأ ِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَمْن َكاَن َلُهْم ِمَن الَّت اِبِعْيَن‪َ ،‬صَلاًة َداِئَمًة ِبَدَواِم الَّس َمَواِت َواْلَأ ْرِض ْيَن‪َ .‬أ َّم ا َبْعُد‪َ :‬فَيا َأ ُّي َها اْل َحاِضُرْوَن اَّت ُقوا الَّل َه‬
‫َحَّق ُتَقاِتِه َوَذُرْوا اْلَفَواِحَش َما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن‪َ .‬وَحاِفُظْوا َعَلى الَّط اَعِة َوُحُضْوِر اْل ُجْمَعِة َواْل َجَماَعِة َوالَّص ْوِم َوَجِمْيِع‬

‫اْل ْأَم ُمْوَراِت َواْلَواِج َباِت ‪َ .‬واْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمَرُكْم ِبَأ ْمٍر َبَدَأ ِبَنْفِسِه‪َ .‬وَثَنى ِبَمَلاِئَكِة اْلُمَسِّبَحِة ِبُقْدِسِه‪ .‬اللهم اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن‬
‫َواْلُمْس ِلَماِت َواْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت َاْلَأ ْح َياِء ِمْنُهْم ِواْلَأ ْمَواِت ‪ .‬اللهم اْدَفْع َعَّن ا اْلَبَلاَء َواْلَغَلاَء َواْلَوَباَء َواْلَفْح َشاَء َواْلُمْنَكَر‬
‫َواْلَبْغَي َوالُّس ُيْوَف اْلُمْخ َتِلَفَة َوالَّش َداِئَد َواْلِمَحَن‪َ ،‬ما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن‪ِ ،‬مْن َبَلِدَنا َهَذا َخاَصًة َوِمْن ُبْلَداِن اْلُمْس ِلِمْيَن َعاَمًة‪َّ ،‬نِا َك‬
‫َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َقِدْيٌر‬

‫ِعَباَد اللِه‪ِ ،‬اَّن اللَه َيْأ ُمُرُكْم ِباْلَعْدِل َواْلِاْح َساِن َوِاْيَتاِء ِذْي اْلُقْرَبى َوَيْنَه ى َعِن اْلَفْح َشاِء َواْلُمْنَكِر َواْلَبْغِي ‪َ ،‬يِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم‬

‫َتَذَّك ُرْوَن‪َ .‬فاْذُكُرْوا اللَه اْلَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبُر‬

‫‪Ust. Ahmad Mundzir, Pengajar di Pesantren Raudhatul Qur’an an-Nasimiyyah, Kota‬‬


‫‪Semarang‬‬
‫‪ ‬‬
TAGS: khutbah khutbah jumat politik pemilu 2024

You might also like