You are on page 1of 16

MAKALAH

MEDIA DAN PEMBANGUNAN NEGARA


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan

Kelompok 5

Azmi Nur Hasan 10716036


Clarissa Keke W. 10716047
Ayla Fauziana R. 10716051
Alifia Triesna G. 10716053
Angelina 10716063
Sista Dyah W. 10716065
Elita Kridavirmata 10716066
Stefani Anabella D. 10716080
Safira Ghassani D. 10716082
Fariza Iftinan 10716084
Athaya Salsabila 10716092

SEKOLAH FARMASI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii


BAB I Pendahuluan .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................................................. 3
BAB II Pembahasan ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 5
BAB III Simpulan dan Saran........................................................................................... 9
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 9
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 10
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 11
Biodata Penulis ................................................................................................................ 12

ii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pembangunan nasional Indonesia adalah paradigma pembangunan
yang terbangun atas pengalaman Pancasila, yaitu pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya,
dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedomannya. Pembangunan
Nasional merupakan cerminan kehendak terus-menerus meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata,
serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara
yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
Pembangunan yang merata merupakan kondisi ideal yang
diinginkan bagi setiap negara, termasuk Indonesia. Indonesia yang
merupakan negara kepulauan masih memiliki keterbatasan dalam
meratakan pembangunan nasional, terutama disebabkan oleh sulitnya
menjangkau daerah-daerah terpencil. Namun, dengan kemajuan teknologi
saat ini, suatu negara dapat memanfaatkan media massa sebagai suatu
sumber informasi yang diharapkan dapat menunjang ke arah pembangunan
nasional.
Media massa memiliki peranan yang amat penting dalam
pembangunan suatu negara. Media massa yang terdiri dari media cetak dan
media elektronik, mampu menyebarluaskan berbagai informasi yang dapat
mempengaruhi masyarakat yang membacanya. Pembangunan nasional
Indonesia hanya dapat terjadi dengan baik jika adanya komunikasi yang
baik antara pemerintah dengan masyarakatnya, disinilah peranan penting
dari media massa dalam mewujudkan pembangunan nasional Indonesia.
Meskipun media massa diharapkan mampu menjadi sumber
informasi yang dapat menggerakkan masyarakat menuju suatu
pembangunan nasional, namun pada kenyataannya media massa tidak hanya

1
menjadi penunjang pembangunan, sebaliknya media massa mampu menjadi
penghambat atau perusakan suatu pembangunan negara. Hal ini dikaitkan
dengan konten informasi yang dibawa oleh media massa tersebut. Sekarang
ini, media elektronik jauh lebih berkembang daripada media cetak. Dari
berbagai macam media elektronik, media sosial merupakan media masaa
yang paling banyak diakses oleh masyarakat Indonesia. Media sosial seperti
facebook, whatsapp, line, dan sebagainya menjadi penyedia utama pelbagai
informasi yang berkaitan dengan isu global, isu politik, isu ekonomi dan
sebagainya.
Jika dikaitkan kembali dengan pembangunan nasional, isu politik
menjadi salah satu isu utama yang dapat mempengaruhi paradigma
masyarakat Indonesia yang selanjutnya mempengaruhi arah pembangunan
nasional. Belakangan ini, terjadi gejolak politik dikalangan masyarakat
Indonesia melalui peran media massa, ialah saracen. Kelompok saracen
merupakan kelompok yang menggunakan media massa khususnya media
elektronik, sebagai penyedia jasa konten kebencian. Kelompok saracen
dicap sebagai “dirty economic-politic practices”, dimana mereka
mendapatkan bayaran dari pihak tertentu untuk menggulirkan isu politik
lawan dari pihak yang bersangkutan, yang tentunya tidak sesuai kebenaran
dan ditambahi “bumbu-bumbu” lainnya, dengan bayaran yang cukup besar.
Kelompok saracen tentu saja menjadi suatu contoh dimana media massa
dapat menjadi penghambat pembangunan negara.

B. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
rumusan masalah dari topik ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembangunan?
2. Apa yang dimaksud dengan media?
3. Bagaimana peran media dalam kehidupan bermasyarakat?
4. Apa dampak negatif dari isu saracen yang sedang marak belakangan
ini?

2
5. Bagaimana korelasi isu saracen dengan media dan pembangunan
negara?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Makalah ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan arti pembangunan
2. Menjelaskan arti media
3. Menjelaskan persn media dalam kehidupan bermasyarakat
4. Menjelaskan dampak negatif dari isu saracen
5. Menjelaskan korelasi isu saracen dengan media dan pembangunan
Dengan manfaat:
1. Menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat melalui tulisan ini.
2. Menyebarkan rasa kepedulian kepada masyarakat mengenai pentingnya
menjadi bijak dalam menggunakan media.
3. Memberikan informasi mengenai bagaimana hubungan media dengan
pembangunan Indonesia
4. Memberikan informasi mengenai dampak negatif yang bisa
ditimbulkan dari isu saracen.
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga persatuan
Indonesia khususnya dalam bidang media.

3
BAB II
Pembahasan

A. Isu Aktual
Isu teraktual yang berkaitan dengan media dan pembangunan
Negara adalah mengenai terbongkarnya sindikat Saracen. Saracen adalah
sekelompok orang atau sindikat yang mengorganisir ribuan akun media
sosial dengan tujuan menyebarluaskan isu SARA, ujaran kebencian, dan
fitnah. Saracen eksis sejak November 2015.
Tiga orang anggota kelompok Saracen telah ditangkap pihak
kepolisian, yaitu dua orang laki-laki, Jariadi (32), Muhammad Faizal
Tanong (43), dan satu orang perempuan, Sri Rahayu Ningsih (32).
Ketiganya ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda-beda; Faizal
ditangkap di Koja, Jakarta Utara pada 21 Juli 2017, Jasriadi diangkap di
Pekanbaru, Riau pada 7 Agustus dan Sri ditangkap di Cianjur, Jawa Barat
pada 5 Agustus 2017.
Pekerjaan kelompok Saracen merupakan kejahatan serius karena
implikasi dari perbuatan yang ditimbulkan dari konten kebencian antara lain
ketegangan sosial, konflik, diskriminasi, xenophobia, dan kekerasan, yang
semuanya dapat menganggu stabilitas nasional. Saracen menjalankan
bisnisnya dengan membuat 2000 akun media sosial baik twitter, facebook,
maupun platform lain untuk menyebarluaskan ujaran kebencian atau e-hate.
Selain itu, Saracen juga membuat grup-grup di facebook seperti Saracen
News, Saracen Cyber Team, serta membuat situs saracennews.com
Pengelola Saracen telah berhasil membuat nilai ekonomi dari media
sosial menjadi sebuah keuntungan. Situasi sosial yang rentan, kelompok
intoleran yang eksis dan berpengaruh, hasrat berkuasa dengan menggunakan
segala cara, membuat Saracen mendapat pasar yang luas. Dikatakan bahwa
Saracen hingga menerima pesan-pesanan ujaran kebencian dan mentarifkan
hingga 72 juta rupiah. Namun, Saracen tidak menerima pesanan dari

4
sembarang pihak. Jika dilihat dari bentuk-bentuk ujaran yang selama ini
mereka buat Saracen diduga merupakan kelompok anti-Jokowi. Sehingga
seandainya ada pihak dari Jokowi meminta Saracen untuk menyebarkan
fitnah untuk menjatuhkan lawan mereka, Saracen akan menolak ideologi
yang kelompok tersebut pegang.

B. Analisis
"If you repeat a lie often enough, people will believe it, and you will
even come to believe it yourself," (jika kamu terus mengulang-ulang
menyiarkan suatu kebohongan, masyarakat lama-lama akan
mempercayainya, bahkan kamu sendiri akan ikut mempercayainya) oleh
Joseph Goebbels, ahli propaganda Hitler.
Dari pernyataan tersebut, mungkin kita akan terpikir tentang
“penggiringan opini” yang akhir-akhir ini marak terjadi di masyarakat. Di
zaman modern ini, teknologi semakin maju dan media pun semakin melekat
pada kehidupan masyarakat yang membuat mereka semakin mudah
mendapatkan informasi namun semakin mudah pula untuk tergiring dalam
informasi yang kurang tepat.
Lalu, apa itu media? Bagaimana peran media? Apakah media itu
penting? Media merupakan saluran penyampaian pesan atau informasi
dalam komunikasi antarmanusia. Menurut McLuhan, media massa adalah
perpanjangan alat indera kita. Melalui media, kita mendapatkan informasi
tentang benda, orang, atau tempat yang tidak kita alami secara langsung.
Media bekerja untuk menyampaikan informasi, dan untuk khalayak
informasi itu dapat membentuk, mempertahanan, mendefinisika citra. Jadi
tentu saja media memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat.
Namun, terlepas dari peran media yang secara ideal memang
bermanfaat bagi kehidupan social manusia, media pun memiliki kontrol
terhadap konflik yang terjadi di tengah masyarakat. Salah satunya adalah
isu tentang Saracen. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa
Saracen merupakan organisasi yang menjalankan “bisnisnya” dengan

5
menyampaikan hal-hal yang mengundang kebencian dan juga isu SARA.
Hal ini tentu saja sangat berpotensi untuk mengganggu kehidupan sosial
yang ada di masyarakat. Ketegangan antara kebutuhan akan kepentingan
publik dan kepentingan bisnis telah menjadikan media sebagai sarana untuk
memperkeruh keadaan yang ada di masyarakat.
Saracen menggunakan kesempatan bisnis untuk mendapatkan
keuntungan banyak namun dengan cara yang salah. Mereka menggiring
opini masyarakat ke arah yang tidak benar, terutama mengenai isu SARA.
Kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki
beragam diversitas mulai dari suku, ras, agama dan sebagainya. Jika suatu
pihak yang tidak bertanggung jawab, dalam hal ini Saracen, menyebarkan
isu-isu negatif dan juga hate speech mengenai suatu agama, suku, atau ras
yang membuat masyarakat gelisah, maka hal ini akan menyebabkan konflik
sosial yang ada di masyarakat. Seperti yang kita lihat, kini banyak perang
sosial media yang sebenarnya dapat memicu perpecahan kesatuan negara.
Dan konflik itulah yang dapat menganggu pembangunan dari suatu negara.
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang
lebih baik dalam lingkungan masyarakat. Menurut Rogers, pembangunan
adalah suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori (proses sosialisasi
yang lebih memfokuskan pada penanaman kebiasaan, adat istiadat, nilai,
dan norma tanpa melakukan paksaan dan kekerasan fisik) yang luas dalam
suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material
(termasuk bertambah besarnya kebebasan, keadilan dan kualitas lainnya
yang dihargai).
Adanya peran masyarakat sebagai kekuatan dalam segitiga
hubungan mayarakat, masyarakat dan swasta akan memungkinkan
terbentuknya suatu keseimbangan (ekuilibrium) yang dibutuhkan untuk
pembangunan negara dengan tiga jalurnya: ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Jika masyarakat sebagai kekuatan terbesar dalam proses
pembangunan berada dalam keadaan yang tidak stabil, maka hal ini akan
menganggu proses pembangunan negara itu sendiri.

6
Saracen menggunakan media sebagai alat untuk mendapatkan
keuntungan bisnis namun disamping itu pula memicu terganggunya
pembangunan negara. Masyarakat yang mudah terpicu oleh isu-isu negatif
dan juga hate speech akan menimbulkan suatu keadaan dimana satu
golongan akan saling membenci golongan yang lain. Perpecahan dalam
masyarakat inilah yang menganggu kehidupan sosial mereka dan hal ini
akan menganggu perubahan suatu negara menuju kemajuan sosial dimana
kemajuan tersebut merupakan tujuan dasar dari pembangunan negara.
Contohnya, Saracen membawa isu mengenai pemilihan umum
presiden 2014 lalu. Dalam konten yang disebar oleh organisasi tersebut
mengandung isu-isu negatif dan juga hate speech mengenai salah satu calon
presiden yakni Joko Widodo. Isu SARA yang dikaitkan dengan beliau
membuat warga gelisah, terutama sebagian warga mayoritas beragama
muslim yang ikut membenci Jokowi setelah beredarnya berita menyimpang
yang disampaikan Saracen. Mereka yang terpancing oleh berita tidak benar
akan semakin menyebarkan fitnah dan juga amarah kepada masyarakat
Indonesia. Lalu muncullah pendukung Jokowi yang membalas sebaran
kebencian yang dilontarkan kepada calon yang kini resmi menjadi presiden
tersebut dengan menyebarkan isu negatif tentang saingan Jokowi yakni
Prabowo Subianto.
Aksi saling membalas kebencian ini akan memicu perpecahan yang
terjadi dalam masyarakat dan membuat kehidupan sosial menjadi tidak
stabil. Keadaan masyarakat ini pula akan memengaruhi stabilitas politik.
Partai-partai politik akan sibuk memilih berada di pihak mana yang lebih
menguntungkan dan lebih berpotensi untuk memenangkan pemilihan umum
presiden tersebut. Umumnya, anggota-anggota dari parpol merupakan
pejabat yang memiliki peran penting dalam pemerintahan. Jika mereka
terdistraksi oleh kegiata-kegiatan berbau parpol dan mengesampingkan
tugas utama pemerintahan, lalu bagaimana dengan kondisi pembangunan
negara saat masyarakat dan pemerintahan sebagai stakeholder dalam suatu

7
negara berada dalam kekacauan? Inilah yang membuat media memiliki
kendali cukup besar terhadap pembanguan negara.

8
BAB III
Simpulan dan Saran

A. Simpulan
Pembangunan yang merata merupakan kondisi ideal yang
diinginkan bagi tiap negara, termasuk Indonesia. Media massa, seperti
media sosial, media cetak, dan sebagainya, merupakan salah satu sarana
yang dapat meningkatkan pembangunan nasional. Namun, sangat
disayangkan karena banyak oknum yang menyalahgunakan media massa
yaitu dengan menyebarkan konten informasi yang berkaitan dengan isu
politik, isu global, isu ekonomi, dan sebagainya.
Untuk kasus ini, banyak oknum menyebarkan isu politik yang
ditambahi “bumbu-bumbu” tertentu dengan tujuan mempengaruhi
paradigma masyarakat Indonesia terhadap politik negara sehingga
pembangunan nasional tidak dapat berjalan dengan baik. Salah satu contoh
kasus yang berkaitan dengan hal ini adalah Saracen.
Saracen adalah sekelompok orang atau sindikat yang mengorganisir
ribuan akun media sosial dengan tujuan menyebarluaskan isu SARA, ujaran
kebencian, dan fitnah yang menganggu stabilitas nasional. Saracen
menjalankan bisnisnya dengan membuat 2000 akun media sosial baik
twitter, facebook, maupun platform lain untuk menyebarluaskan ujaran
kebencian atau e-hate. Selain itu, Saracen juga membuat grup-grup di
facebook seperti Saracen News, Saracen Cyber Team, serta membuat situs
saracennews.com. Tidak hanya itu, pengelola Saracen sendiri mendapatkan
keuntungan ekonomi dari akun tersebut.
Saracen mampu mempengaruhi media dengan memutarbalikan
fakta yang ada sehingga menyebabkan timbulnya krisis kepercayaan pada
masyarakat yang menjadi konsumen media. Apabila krisis kepercayaan ini
terus berlanjut, terdapat kemungkinan terjadinya perpecahan di negeri ini
sehingga pembangunan nasional tidak dapat berjalan.

9
B. Saran
Di zaman yang semakin maju dan didukung juga oleh
perkembangan teknologi yang canggih, setiap masyarakat Indonesia, dari
kalangan anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia pastinya mengenal media
elektronik yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi,
terutama media sosial. Dengan begitu, secara tidak langsung hal ini
menunjukkan bahwa pada zaman sekarang penggunaan yang berbasis
elektronik, terutama untuk mengakses media sosial sulit untuk ditinggalkan.
Apalagi media elektronik merupakan sarana untuk mencari informasi.
Oleh karena itu, penanggulangan yang tepat agar media elektronik
sebagai sumber informasi itu disalahgunakan yaitu setiap orang harus
memiliki kesadaran dan juga pola pikir panjang dalam mengolah dan juga
mempercayai isu-isu yang ada di media sosial. Dengan begitu, informasi
yang tidak benar, tidaklah berdampak negatif untuk kalangan lain. Karena
apabila berdampak pada kalangan lain dapat memicu terjadinya konflik,
ketegangan sosial, maupun diskriminasi yang dapat menurunkan
pembangunan nasional yang lebih baik. Selain itu, untuk kasus “saracen”
yang pada sekarang ini menjadi pembicaraan hangat harus ditindaklanjuti
hingga tuntas. Bahkan para pelaku dan juga orang yang membeli jasa
saracen haruslah ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatan
mereka agar kasus ini tidak terulang lagi dan tidak berdampak buruk bagi
masyarakat lainnya.

10
Daftar Pustaka

A.M, Waskito. 2013. Invasi Media Melanda Kehidupan Umat. Editor : Tim Pustaka
Al-Kautsar. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Ervianto, T. “Fenomena Apakah Saracen Itu?”
https://news.detik.com/kolom/3619894/fenomena-apakah-saracen-itu (diakses pada
tanggal 2 September 2017)
Jaya Azis Iwan (Kontributor). 2010. Pembangunan Berkelanjutan: Peran dan
Kontribusi. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia
Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis
Perusahaan. Jakarta: Grasindo
Saraswati, P. (2017, Agustus 25). “Saracen dan 'Bisnis Kebencian' di Era Jokowi.”
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170825093304-20-237190/saracen-dan-bisnis-
kebencian-di-era-jokowi/ (diakses pada tanggal 2 September 2017)
Schechter, Danny. 2005. Matinya Media: Perjuangan Menyelamatkan Demokrasi.
Edisi ketiga. Diterjemahkan oleh : W, Gita. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Zulkarimen, Nasution, 2007. Komunikasi Pembangunan (Pengenalan Teori dan
Penerapannya). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

11
BIODATA PENULIS
Azmi Nur Hasan
10716036
Sains & Teknologi Farmasi
Jln. Cibatu 7 No. 24 Antapani
“Semoga Indonesia semakin maju dan bebas dari konflik
internal. Tingkatkan kerukunan antar warga dan
masyarakat!”

Clarissa Keke W.
10716047
Sains & Teknologi Farmasi
Jln. Ciheulang Baru No. 15D Sekeloa
“Semoga bangsa Indonesia semakin demokratif dan
berpikiran terbuka ke depannya. Mau menerima perbedaan
dan merangkul seluruh keanekaragaman persaudaraan dan
ras.”

Ayla Fauziana R.
10716051
Sains & Teknologi Farmasi
Jln. Pacuan Kuda No. 145A
“Ingat-ingat lagi dan teruskan apa yang sudah
diperjuangkan oleh pahlawan kita. Semoga Indonesia bebas
dari korupsi, adanya pemerataan pendidikan dan kesehatan.
Mulailah berlaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.”

Alifia Triesna G.
10716053
Sains & Teknologi Farmasi
Jln. Buah Batu Dalam I Nomor 21
“Semoga masyarakat Indonesia bisa lebih menghargai
prestasi-preatasi anak bangsa. Jaga apa yang kita miliki
sebelum direbut.”

12
Angelina Nioman
10716063
Sains & Teknologi Farmasi
Jln. Kanayakan Baru No. 15
“Sebagai bangsa Indonesia, kita harus saling menghargai
perbedaan suku, agama, ras sehingga kita tidak boleh
memiliki sikap primordialisme karena jika berlebihan dapat
menimbulkan etnosentrisme yang dapat memecah belah
persatuan dan kesatuan di negara kita.”

Sista Dyah W.
10716065
Sains & Teknologi Farmasi
Jln. Bukit Dago Selatan 29A
“Terkait media dan pembangunan Indonesia, semoga
pihak media lebih memberikan banyak manfaat bagi
bangsa tidak memberikan pengaruh buruk. Selain itu,
Masyarakat indonesia lebih dapat memilih informasi dari
berbagai jenis media dan bijak dalam menyikapi maupun
memanfaatkannya.”

Elita Kridavirmata
10716066
Sains & Teknologi Farmasi
Jln. Mentor No. 3
“Semoga masyarakat indonesia bisa menerapkan nilai-
nilai pancasila di kehidupan sehari-hari. Jadilah orang
yang proaktif untuk membangun negeri.”

Stefani Anabella D.
10716080
Sains & Teknologi Farmasi
Jln. Banteng No. 42
“Semoga persatuan indonesia tetap terjaga, setiap
pribadi dan golongan tidak memikirkan dirinya sendiri,
tapi memikirkan kemajuan Indonesia.”

13
Safira Ghassani D.
10716082
Sains & Teknologi Farmasi
Jln. Cisitu Lama VIII No. 1 Dago
“Semoga Indonesia bisa menjadi negara yang lebih
maju, adil, dan makmur. Tidak ada kesenjangan sosial
dan tidak ada lagi konflik karena perbedaan. Semoga
Indonesia bisa semakin bersatu dan semoga selalu
dilindungi oleh Tuhan YME.”

Fariza Iftinan
10716084
Sains & Teknologi Farmasi
Jln. Kembar Baru Utara Nomor. 2
“Negara ini terbentuk karna ada nya perjuangan untuk
bersatu, jangan sampai negara ini justru hancur karena
persatuan.”

Athaya Salsabila
10716092
Sains & Teknologi Farmasi
Jln. Cisitu Indah V Nomor 3
“Semoga Indonesia dapat menjadi negara yang lebih baik
lagi dari yang sebelumnya. Semoga Tuhan selalu
memberikan berkah dan karuniaNya untuk negeri ini.
Amin.”

14

You might also like