You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia telah merdeka selama 72 tahun. Besarnya angka tersebut tidak menjamin

kita semua sudah benar-benar merdeka dan satu tujuan. Pada kenyataannya, banyak sekali

gerakan yang ingin menggoyahkan kedaulatan Negara dan sudah tidak satu tujuan atau visi

dengan Negara Indonesia dan mencoba membentuk suatu Negara baru. Sebagai contoh,

kehadiran gerakan keagamaan transnasional di Tanah Air selama beberapa dekade terakhir

yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang harus diwaspadai dan diambil tindakan oleh

pemerintah dan aparat keamanan. Sebab, kehadiran mereka secara nyata ingin mengganti

bentuk dan dasar negara Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat Bangsa Indonesia.

Strategi gerakan ini adalah menggunakan politik nirkekerasan. Mereka lebih banyak

mengandalkan perubahan pola pikir masyarakat Indonesia melalui dunia pendidikan dan

ceramah-ceramah keagamaan. Kelompok ini telah menyebarkan ideologi khilafah di hampir

45 negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Asia. Keberadaannya secara politik bertujuan

untuk menyatukan negara-negara Islam dan negara-negara dengan penduduk muslim dalam

satu entitas politik yang disebut khilafah. Tentunya hal ini sangat membahayakan kedaulatan

Negara apabila organisasi atau gerakan tersebut masih ada sebab dapat merusak persatuan

dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah sudah seharusnya bertindak tegas dengan menindak tegas

kelompok atau ormas yang mengkampanyekan atau mempropagandakan gerakan ini serta

yang kedua, revisi UU Ormas yang hanya memberikan definisi sempit terhadap golongan

atau ormas-ormas yang bertentangan dengan Pancasila. Makna “bertentangan dengan

Pancasila” dirasa terlalu sempit, yaitu hanya untuk penganut komunisme dan ateisme.

Page | 1
Padahal dewasa ini banyak kelompok yang bertentangan dengan Pancasila, yang berdasarkan

ideologi agama-agama tertentu, tidak hanya ateisme atau komunisme. Pembubaran ormas

tersebut juga tidak mudah sebab melanggar HAM yakni kebebasan manusia untuk berkumpul

dan mengeluarkan pendapat. Namun apabila dibaca secara utuh, UUD 1945 menampakkan

pemberlakuan konsepsi HAM yang berimbang. Hal itu terlihat di dalam Pasal 28J ayat (2)

UUD 1945 yang menegaskan dalam menjalankan hak, setiap orang wajib pula menghormati

hak orang lain dan wajib ikut mewujudkan kedamaian bagi kehidupan masyarakat, bangsa,

dan negara. Artinya, keberadaan ormas yang dilindungi oleh konstitusi adalah ormas yang

dapat menjadi mitra negara untuk bersama-sama mewujudkan tatanan demokrasi dan

pembangunan nasional yang berkeadilan dan tertib hukum. Oleh karenanya, sebuah

perkumpulan atau ormas yang dalam pergerakannya justru merusak tatanan sosial dan tujuan

nasional, pemerintah dapat membekukan izin maupun membubarkan keberdaan ormas

dimaksud. Langkah pemerintah dalam melakukan pembubaran ormas dapat dirasakan sebagai

penegas kewibawaan dan kemampuan negara untuk dapat mengatur, menegur, dan

menertibkan perkumpulan warga negaranya yang 'membangkang' dari aturan hukum yang

berlaku.

Namun, pilihan untuk membubarkan ormas, tentu pilihan yang dilematis dan

problematis sebab ada pro dan kontranya apabila hal tersebut dilakukan. Maka dari itu,

pertimbangannya harus diletakkan pada proporsi untuk kepentingan nasional dan menjaga

kedaulatan bangsa dan Negara supaya dalam operasi pembubarannya sejalan dengan

konstitusi, bukan semata-mata sebagai ajang arogansi karena mengoyak keragaman

pandangan. Pemerintah juga wajib merangkul anggota gerakan tersebut agar mereka tidak

merasa terkucilkan dan enggan lagi berkontribusi terhadap Negara serta perlu melakukan

evaluasi terhadap program-program dari masing-masing ormas yang ada di Indonesia secara

intensif agar ke depannya tidak ada lagi ormas-ormas yang anti-Pancasila.

Page | 2
1.2 Rumusan Masalah

Pengertian transnasionalisme itu apa?

Transnasionalisme crime itu apa?

Sifat dan dasar negara itu apa?

Kedaulatan di Negara Republik Indonesia itu seperti apa?

Kasus transnasionalisme dan dampaknya apa?

1.3 Tujuan dan manfaat penelitian

Penulisan ini memiliki tujuannya tersendiri. Kami menulis ini untuk memberikan

pengetahuan kepada temaan-teman sekelas tentang transnasionalisme. Pergerakan

transnasionalisme memiliki dampak positif dan negatif. Bila berdampak positif maka

keberjalanan pergerakan itu menganut ideologi pancasila dan tidak menyimpang dengan

kedaulatan dan peraturan negara yang berlaku. Bila pergerakan tersebut berdampak negatif

maka pergerakan itu menyimpang ideologi pancasila dan kedaulatan dan peraturan negara

kita ini. Untuk itu lebih selektif dalam melakukan pergerakan karena bila salah mengambil

keputusan maka akan berdampak kemana-mana.

Page | 3
BAB II

ISI

2.1 Isu Aktual

Artikel ini merupakan tentang contoh kasus pergerakan transnasionalisme.

Kasus Gerakan Transnasionalisme - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

Kami memilih ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai contoh gerakan

transnasionalisme yang beberapa bulan lalu menjadi topik hangat pada media massa. Kasus

HTI tersebut dibahas pada BERITASATU.com, dan berikut adalah isi singkatnya :

(http://www.beritasatu.com/nasional/427768-waspadai-gerakan-keagamaan-

transnasional.html)

Waspadai Gerakan Keagamaan Transnasional

Jakarta - Kehadiran gerakan keagamaan transnasional di Tanah Air selama beberapa

dekade terakhir harus diwaspadai dan diambil tindakan oleh pemerintah dan aparat

keamanan. Sebab, kehadiran mereka secara nyata ingin mengganti bentuk dan dasar negara

Pancasila.“

Selama satu dekade terakhir, kehadiran dan eksistensi mereka semakin kuat dan

signifikan,” ujar Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz, Jumat

(28/4).

Menurutnya, dengan menggunakan strategi politik nonkekerasan, gerakan ini relatif

dapat diterima di ruang kekosongan ideologis sebagian masyarakat Indonesia. Gerakan

tersebut secara nyata ingin menghidupkan khilafah di Indonesia. Pendekatan yang dilakukan

terutama melalui dunia pendidikan. Tidak hanya melakukan infiltrasi ideologis di kampus,

mereka juga mulai menyasar siswa SD hingga SMA.

Page | 4
Strategi gerakan ini adalah menggunakan politik nirkekerasan. Mereka lebih banyak

mengandalkan perubahan pola pikir masyarakat Indonesia melalui dunia pendidikan dan

ceramah-ceramah keagamaan.

Abdullah Darraz mengungkapkan, kelompok pengusung khilafah ini adalah Hizbut

Tahrir Indonesia (HTI). Kelompok ini telah menyebarkan ideologi khilafah di hampir 45

negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Asia. Keberadaannya secara politik bertujuan

untuk menyatukan negara-negara Islam dan negara-negara dengan penduduk muslim dalam

satu entitas politik yang disebut khilafah.

Terkait hal itu, mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif

mengatakan, HTI adalah sebuah badan hukum yang disahkan oleh Menteri Hukum dan

HAM.

“Semestinya Menteri Hukum dan HAM yang sekarang harus berani mencabutnya

kembali. Karena tujuannya jelas-jelas ingin membentuk negara baru di Indonesia,” katanya.

Secara terpisah, Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga angkat bicara soal HTI yang

mengusung konsep khilafah. Belakangan ini, kegiatan HTI di sejumlah daerah batal digelar

karena tidak ada Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) oleh polisi.

Salah satu yang batal digelar itu adalah agenda HTI yang mengangkat tema “Khilafah

Kewajiban Syar’i Jalan Kebangkitan Umat” yang semula akan digelar di Jakarta pada

Minggu (23/4). “Kita memang tidak keluarkan izin STTP-nya, karena banyak potensi

konfliknya. Jadi lebih baik kita larang,” kata Tito, di Mabes Polri, Jumat (28/4).

Page | 5
Dia menegaskan, STTP tidak dikeluarkan bukan karena instruksi Mabes Polri, tetapi

ada keberatan dari banyak pihak. “Karena banyak ancaman dari berbagai pihak yang tidak

suka, atau yang anti. Mereka yang menolak HTI beralasan gerakan itu tidak sesuai dengan

NKRI dan Pancasila. Polisi tugasnya untuk mencegah konflik,” lanjut Tito.

Revisi UU Ormas

Sementara itu, pengamat sosial politik Yudi Latif mengungkapkan perlu langkah tegas dari

pemerintah dan masyarakat mencegah berbagai gerakan yang ingin mengubah bentuk negara

dari negara kesatuan menjadi negara khilafah. Langkah jangka pendek, pertama, menindak

tegas kelompok atau ormas yang mengkampanyekan atau mempropagandakan gerakan ini.

Kedua, perlu revisi UU Ormas yang hanya memberikan definisi sempit terhadap golongan

atau ormas-ormas yang bertentangan dengan Pancasila. Menurut Yudi, kualifikasi

“bertentangan dengan Pancasila” terlalu sempit, yaitu komunisme dan ateisme.

“Padahal, banyak sekarang kelompok yang bertentangan dengan Pancasila, yang berdasarkan

ideologi agama-agama tertentu, tidak hanya ateisme atau komunisme,” imbuh dia.

Dikatakan, sentimen agama, ras dan antargolongan (SARA) kerap dijadikan jubah politik

para kelompok radikalis. Oleh karenanya, negara dan semua kekuatan masyarakat sipil, wajib

melawan dan menindak tegas kelompok yg mengkampanyekan isu khilafah di Indonesia.

2.2 Analisis

Pergerakan HTI ini menganut tinggi tentang islamiahnya tetapi tidak menganut

ideologi kepancasilaan. Hal itu yang menyebabkan pergerakan tersebut berdampak negatif

terhadap bangsa Indonesia. Dari HTI ini menanamkan pemikiran mempersatukan negara-

negara islam di dunia untuk menguasai dunia. Hal ini bertentangan dengan ideologi

Indonesia, karena Indonesia bukan negara islam, tapi negara hukum yang berlandaskan

Page | 6
Ketuhanan Yang Maha Esa. Walaupun Negara Indonesia memiliki jumlah dengan agama

islam tertinggi di dunia tapi tetap Indonesia adalah negara hukum, bukan negara islam.

Bila dilihat dengan kedaulatan negara, pergerakan HTI sangat menyimpang karena di

sila pertama pancasila yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dalam islam memang benar

Tuhannya hanya satu, tetapi kita negara yang beradab beragama. Dalam sila kedua

menyebutkan “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, sebagai manusia yang memiliki agama

yang beragam tidak boleh menghubungkan perbedaan dan SARA, karena akan menyebabkan

perpecahan di negara kita. Hal itu telah dibuktikan dengan pergerakan ini. Bila terlalu agamis

tapi tidak mementingkan kepentingan negara maka apa yang dibuat oleh Soekarno dan orang-

orang pendiri Indonesia menjadi sia-sia. Untuk menghargai para pendiri maka jagalah apa

yang sudah mereka buat. Cara untuk menjaganya banyak, salah satu caranya adalah selalu

waspada mengenai ideologi dan infromasi yang didapat.

Penyebab terjadinya kasus HTI sebagai berikut :

1. Tujuan HTI yang adalah untuk melanjutkan kehidupan Islam dan memyebarluaskan

dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia; misi HTI untuk membangkitkan kembali umat

Islam dengan kebangkitan yang benar.

2. HTI berusaha untuk mengembalikan kejayaan dan keemasan umat Islam seperti pada

masa lampau. Maka dari itu, HTI mewujudkan kejayaan tersebut dengan berupaya

mengambil alih kendali negara dan bangsa di dunia.

3. Adanya tekad HTI untuk menjadikan akidah Islam sebagai dasar negara, dasar konstitusi,

dan undang-undang dari negara yang didudukinya.

Page | 7
Akibat terjadinya kasus HTI sebagai berikut :

1. Kemunculan paham yang bertentangan dengan tujuan, asas, serta ciri Pancasila dan UUD

1945, sehingga membahayakan keutuhan NKRI.

2. Aktivitas nyata HTI telah menimbulkan konflik dalam masyarakat yang dapat

mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat.

Page | 8
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan dan Saran

Jadi, pergerakan transnasionalisme adalah pergerakan yang memiliki interaksi dengan

keluar dan kedalam negeri. Transnasionalisme crime adalah kejahatan yang

berlandaskan transnasionalisme agar membuat perpecahan di suatu wilayah atai

negara. Sifat dan dasar negara Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Salah satu kasus transnasionalisme adalah HTI. Dampak yang ditimbulkan dari

pergerakan tersebut adalah membuat perpecahan di Indonesia agar mewujudkan

negara islam di dunia.

Page | 9
Daftar Pustaka

https://m.detik.com/news/berita/d-3495655/dibubarkan-begini-perjalanan-hizbut-tahrir-di-
indonesia

: http://rahmalia.web.unej.ac.id/2015/08/30/transnasionalisme/ pada 6 september 2017 pukul


11.59

: http://murid.info/kedaulatan-negara-republik-indonesia/ 7 september 2017 pukul 00.13

http://bahrularifin.web.unej.ac.id/2015/10/05/transnasionalisme-crime/ pada 7 agustus 2017 pukul


00.20

http://dinar.web.unej.ac.id/2015/10/03/pertemuan-keenam-dampak-transnasionalisme-terhadap-
keamanan-negara/ pada 7 september 2017 pukul 00.43

https://news.detik.com/berita/d-3588628/hti-sudah-dibubarkan-penggugat-perppu-ormas-jadi-ismail-
yusanto.

https://nasional.tempo.co/read/news/2017/08/03/078896803/ini-kata-menkumham-soal-pengkajian-
pembubaran-ormas-pasca-hti

http://www.beritasatu.com/nasional/427768-waspadai-gerakan-keagamaan-
transnasional.html

https://news.detik.com/kolom/d-3510349/pembubaran-ormas-belajar-dari-kasus-hti

Page | 10
Biodata Penulis

Nama : Calvin Hans

Alamat : Jl. Tubagus Ismail V no . 17

Asal : Jakarta

Jurusan : Sains dan Teknologi Farmasi

NIM : 10716014

Harapan : Semoga Indonesia lebih waspada dan tegas lagi dalam


menindak gerakan-gerakan transnasional yang
mengganggu kedaulatan negara

Nama: Vincentius Evan Koswara

Alamat: Kompleks Nusa Hijau A 10 Jalan Encep Kartawiria

Cimahi

Jurusan: Teknik Mesin

NIM: 13114067

Harapan atas Permasalahan yang Dibahas: Semoga kasus HTI ini

menjadi peringatan bagi masyarakat akan adanya organisasi-organisasi masyarakat yang

memiliki niat buruk dan semoga organisasi-organisasi tersebut segera diberi tindakan baik

penganganan maupun tindakan preventif agar ideologi Pancasila dan keamanan tidak

terganggu

Page | 11
Nama : Nurul Amalia

Alamat : Jalan Cisitu Lama Atas No. 25/160 C

Jurusan : Mikrobiologi

NIM : 10416028

Harapannya semoga pemerintah dapat memutuskan jalan terbaik

dalam mengatasi masalah mengenai HTI, semoga dengan

membubarkan HTI tidak menambah kebencian para pengikutnya terhadap NKRI dan Bangsa

Indonesia yang Anti-Pancasila sudah tidak ada lagi sehingga Kedaulatan Negara dapat terjaga

dengan baik serta persatuan dan kesatuan tetap terjaga.

Nama : Sherine angelica (shyenod)

Alamat : Taman bumi prima cimahi

Jurusan : Kimia

NIM : 10516091

Harapannya, semoga pihak-pihak yang masih bersangkutan

dapat kembali mengingat nilai yang terkandung dalam

pancasila dan mengaplikasikannya secara bersama. Dengan harapan ormas2 yang ada di

bangsa kita berjalan dengan visi-misi yang sesuai dng ideologi dan dasar NKRI

Page | 12
Nama : Riana Valentina

Alamat : Jalan Ciumbuleuit No 91

Jurusan : Mikrobiologi

NIM : 10416025

Harapan saya, semoga setiap elemen dalam masyarakat semakin menyadari bahwa

keberadaan Pancasila maupun konstitusi UUD 45 sebagai ideologi dan dasar negara

merupakan buah pemikiran dan hasil karya dari para inisiator NKRI yang disusun sedemikian

rupa demi satu tujuan, yaitu untuk kesejahteraan seluruh rakyat tanpa memandang pembeda

yang ada padanya. Dengan disadarinya hal tersebut, maka kemunculan oknum seperti HTI

dapat diminimalisir.

Nama : Sheilla Windy Komara

Alamat : Jl Lapang Tembak No.8

Jurusan : Sains dan Teknologi Farmasi

NIM : 10716034

Harapan saya semoga pemerintah bisa segera lepas dari dilema problem HTI ini. Pemerintah

harus segera mengambil tindak tegas dan menyadari bahwa nilai Pancasila ataupun UUD

1945 harus ditegakkan. Namun yang paling utama,masyarakat harus lebih cerdas dalam

memilah informasi ataupun ajaran yang mereka terima, karena sekeras apapun pemerintah

berupaya, apabila tidak sinergis dengan masyarakat, tidak heran apabila usaha itu akan gagal.

Page | 13
Nama : Miftakhul Irsa Masyrifani

Alamat : Jl. Cisitu Lama I No 92a/154c

Jurusan : Mikrobiologi

NIM : 10416009

Harapan saya, semoga masyarakat lebih memahami nilai

nilai yang terkandung dalam Pancasila serta UUD 1945.

Selain itu, pemerintah harus lebih menindak dengan tegas

segala upaya yang dinilai mengancam negara Indonesia, baik dalam ideologi, politik, hukum,

maupun aspek yang lain. Dengan memahami dan melaksanakan hal tersebut, diharapkan

organisasi yang bertentangan dan membahayakan keutuhan NKRI dapat dikurangi jumlahnya

Nama : Marelita Rinaldi

Alamat : Jl. Tubagus ismail 1 No.1

Jurusan : Kimia

NIM : 10516015

Harapan saya semoga pemerintah dapat mengatasi

permasalahan hti ini dengan baik dan masyarakat bisa lebih

memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang ada pada uud

1945 dan pancasila

Page | 14
Nama : Farah Hurun'in

Alamat Bandung : Jl. Cisitu lama II, 113/154c

Jurusan : Kimia

NIM : 10516008

Harapan saya semoga pemerintah dapat menangkal ormas-

ormas yang dapat memecah belah NKRI.

Nama : Muhammad Ilham Anhari Awaludin

Alamat Bandung : Jalan Kembar Mas Barat No.35

Jurusan : Perencanaan Wilayah dan Kota

NIM : 15416009

Harapan saya terhadap tugas ini adalah banyaknya pergerakan-

pergerakan yang dilakukan oleh mahasiswa agar masyarakat lebih

sadar dan bangga terhadap negeri ini. Saya sering terjun ke lapangan

dan rasa nasionalisme masyarakat sangat kurang. Terlihat dari

kehidupan mereka yang memaksa untuk hidup di kawasan padat penduduk. Mereka

mengetahui dampak yang akan dialami olehnya, tetapi karena kebutuhan mereka yang

memaksa akhirnya memaksakan tinggal disana. Saya ingin masyarakat diberikan materi

pembelajaran nasionalisme, dan memperkuat ideologi pancasilanya, karena bila ideologi

pancasial tidak kokoh maka akan goyah seperti yang terjadi dalam kasus HTI. Untuk itu

memberikan sosialisasi adalah dampak nyata terhadap masyarakat.

Page | 15
Nama : Gemma Giacinta N.

Alamat Bandung : Jl. Cisitu Lama No. 7C / 160B Dago

Jurusan : Kimia

NIM : 10516081

maayarakat dapat semakin memahami dan mau

membuka diri terhadap segala aspek kehidupan yang

ada dalam bermasyarakat luas sehingga dapat menghargai satu dengan yang lain dan tidak

lagi menyalahi dan menyelewengkan Pancasila sebagadi dasar dan ideologi Indonesia

Nama : Khairul Ihsan Solihin

Alamat Bandung : Jl. Kampus III no.5

Jurusan : Kimia

NIM : 10516021

harapan saya semoga masyarakat indonesia lebih memahami arti pancasila dan persatuan. dan

juga berfikir logis serta tidak mudah tersulut oleh hasutan2 berbau agama

Page | 16

You might also like