You are on page 1of 11

AMANDEMEN PERTAMA UUD 1945

MAKALAH HUKUM TATANEGARA

DI SUSUN OLEH

AHMAD FARIZAL
10200121124
M. ILHAM AINUN YAQIN
10200121139

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022/20
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkanatas kehadirat ALLAH SWT, dimana yang sudah

memberikan rahmat dan karunian-nya kepada kami, sehingga kami dapat berhasil

menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dimana dalam makalah ini berjudul

“AMANDEMEN PERTAMA UUD 1945”. Kami menyadari jika makalah ini masih

jau dari kata sempurna. Oleh karenahnya, kritik dan saran dari seluruh pihak yang

bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir

kata kami samakpaikan terimaksih kepada seluruh pihak yang telah peran dalam

penyusunan makalah ini mulai dari awal sampai akhir semoga ALLAH SWT

seanantiasa meridhoi segalah bentuk usaha kita, dan semoga makalah yang kami buat

ini dapat bermanfaat bagi kita semua Aamiin.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………

BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………….

A. Latar Belakang…………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………
C. Tujuan Penulisan………………………………………………….

BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………..

A. Pengertian Amandemen……………………………………………
B. Amandmen Pertama……………………………………………….

BAB III : PENUTUP…………………………………………………….

A. Kesimpulan………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakan

Menyadari bahwa dalam memahami, mengerti, menghayati dan


mengamalkan Undang-Undang Dasar 1945 kita perlu mengetahuhi maksud dan
tujuan yang terkandung di dalamnya. Bahwa Undang-Undang Dasar 1945 mengikat
penyelenggaraan Negara, masyarakat, warga negara dan penduduk maka UUD
1945 di jadikan dasar untuk berulah negara dan berula masyarakat.

Untuk ini kami mencoba menguraikan secara popular dan sismatis dengan
harapan dapat membantu dalam mempelajari UUD 1945 ini. bahwa Undang-
Undang Dasar 1945 merupakan hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum mengikat
pemerintah, lembaga negara, lembaga masyarakat, warga negara dan penduduk.

Perubahan UUD 1945 yang di lakukan pada tahun 1999 merupakan sebuah
dorongan dari gerakan reformasi. Tuntutan UUD 1945 yang di gulirkan oleh
berbagai kalangan masyarakat dan kekuatan sosial politik di dasarkan pada
pandangan bahwa dalam UUD 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan
yang demokratis. pemberdayaan rakyat dan penghormaan HAM. UUD 1945 sebelum
perubahan merupakan sebua UUD yang meimbulkan multitafsir dan membuka
peluang bagi penyelenggaraan Negara yang otoriter, sentralistik, tertutup yang
menmbulkan kemerosotan kehidupan nasional di berbagai bidang kehidupan.

Diharapkan kita mendapatkan sedikit bekal dan bahan dasar untuk dapat
mengetahuhi, mengerti, menghaya ti dan mengamalkan makna dari Undang-Undang
Dasar 1945 dalam kehidupan bermasyarakat.1

1
http://litigasi.blogspot.com/2008/03/urgensi-amandemen-uud-1945-jurnal-html
B. RUMUSAN MASLAH
1. Apa Pengertian Dari Amandemen?
2. Bagaiman Amandemen Pertama UUD 1945?
C. TUJUAN PENULISAN
Agar kita dapat mengetahuhi apa arti dari pada amandemen dan hasil
dari pada Amandemen PertamaUUD 1945.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Amandemen

Amandemen dalam bahasa inggris: amendment artinya perubahan.


Mengamandemen artinya mengubah atau mengadakan perubahan. Istilah amandemen
merupakan hak, yaitu hak parlemen untuk mengubah atau mengusulkan perubahan
rancangan Undang-Undang. Perkembangan selanjutnya muncul istilah amandemen
UUD yang artinya perubahan UUD.

B. Amandemen Pertama UUD 1945

Periode era reformasi Tahun 1998, pada masa pemerintahan presiden BJ.
Habiebie (1998-1999). Di masa Habiebie, terjadi perubahan ketatatnegaraan yang
demokratis, yakni dengan keluarnya beberapa ketetapan yang penting, Undang-
Undang serta di lakukannya Amandemen I (pertama) terhadap UUD 1945. Dalam
bidang politik, dikeluarkan Undang-Undang yang menggantikan Undang-Undang
sebelumnnya, yaitu: UU No. 2 Taahun 1999 tentang Partai Politik, UU No. 3 Tahun
1999 Tentang Pemilu dan UU No. 4 Tahun 1999 Tentang Susunan Kedudukan MPR,
DPR dan DPRD.2

Amandemen pertama UUD 1945 terfokus pada tiga materi pokok terdiri atas
9 pasal dan 13 ayat. Tiga materi pokok itu adalah:

1. Bab Tentang Kekuasan Pemerihan Negara.


2. Bab Tentang Kementerian Negara.
3. Bab Tentang Dewan Perwakilan Rakyat.3

2
http://litigasi.blogspot.com/2008/03/urgensi-amandemen-uud-1945-jurnal-html.
3
Wira Atma Hajri. Living Constitution, Cara Menghidupkan UUD 1945,
Yogyakarta: Deepublist, Oktober 2017.
Lebih rincinya amandemen pertama ini mengubah dan/atau menambah
ketentuan-ketentuan pasal 5 ayat (1), pasal 7, pasal 9, pasal 13 ayat (2), pasal 14,
pasal 15, pasal 17 ayat (2 dan 3), pasal 20 dan pasal 22 UUD 1945.4

Jimly Asshiddiqie dalam Makalahnya “Sistem Politik Indonesia Pasca


Perubahan UUD 1945”, mengemukakan bahwa arah amandemen pertama UUD 1945
adalah membatasi kekuasaan Presiden dan memperkuat kedudukan DPR sebagai
lembaga legislativ.5

Dengan keluarnya undang-undang tersebut, maka terdapat sejumblah


perubahan yang paling menonjol dalam sisitem ketatanegaraan yakni:

1. Perubaha sisitim politik dari sisitim politik kepartaian, di mana sejumbla


partai yang ikut pemilu tidak lagi terbatas PDI, PPP dan Golkar tetapi
multi partai.
2. Diakhirinya peran militer secar bertahap di MPR.
3. Asas tunggal Pancasila dalam partai tidak berlaku lagi. Masing-masing
partai bebas menentukan asas yang di pakai.
4. Pemilu di laksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).6

Setelah terbentuknya MPR hasil pemilu 1999, kemudian dilakukan perubahan


pertama terhadap UUD 1945 dalam sidangnya tanggal 14-21 Oktober 1999. Beberapa
pasal yang di Amandemenkan antara lain: pasal 5 ayat 1, pasal 7, 9, 13 ayat 2, 14, 15,
17 ayat 2 dan 3, 20 serta pasal 21. Perubahan pasal 5 ayat 1 dan 20 berkaitan dengan
kekuasaan pembentukan UU. Bila sebelum amandemen kekuasan membentuk UU

4
Wira Atma Hajri. Living Constitution, Cara Menghidupkan UUD 1945, Yogyakarta:
Deepublist, Oktober 2017.
5
Wira Atma Hajri. Living Constitution, Cara Menghidupkan UUD 1945, Yogyakarta:
Deepublist, Oktober 2017.
6
Nuruddin. Ahmad Muhasim. Hukum Tata Negara Indonesia (halaman 100-102).
ada pada Presiden, ,maka kemudian beralih kepada DPR. RUU tersebut dibahas oleh
Presiden bersama dengan DPR untuk mendapat persetujuan bersama, dan jika tidak
mendapat persetujuan bersama, maka tidak boleh di ajukan di persidangan pada masa
itu (pasal 20 ayat 2 dan 3 Amandemen I UUD 1945). Yang mengesahkan RUU
tersebut adalah presiden ( pasal 20 ayat 4). Masalahnya kemudian adalah jika RUU
tersebut ternyata kemudian tidak di sahkan oleh presiden, maka bagaimna status RUU
tersebut, apakah langsung menjadi UU atau batal? Bila dahulu sebelum amandemen,
maka RUU tersebut tidak boleh di ajukan dalam persidangan DPR masa itu (pasal 21
ayat 2). 7

Dengan amandemen, maka ketentuam tersebut di hapus. Amandemen juga di


lakukan terhadap pasal 7 yaitu berkaitan dengan pembatasan masa jabatan presiden,
yakni maksimal hanya untuk dua kali masa jabatan. sedangkan dalam pasal 9 yaitu
menyangkut sumpah presiden, di tambah satu ketentuan lagi yaitu bahwa jika
MPR/DPR tidak mengadakan sidang. Maka presiden dan atau wakil presiden
bersumpah/berjanji dihadapan pimpinan MPR dengan di saksikan oleh pimpinan MA.
Pasal 13 berkaitan dengan pengangkatan/penerimaan duta bila dahulu sepenuhnya
adalah merupakan hak presiden selaku kepala Negara, maka dengan amandemen
presiden harus memperhatikan pertimbangan DPR. Demikian pula dengan ketentuan
pasal 14 ayat 2 dalam hal pemberian Amnesti dan Abolisi. Sedangkan dalam hal
pemberian Grasi dan Rehabilitasi, harus memperhatikan pertimbangan MA.8

Dalam sidang umum MPR bulan oktober 1999 sebagai akhir masa
pemerintahan presiden BJ. Habiebie karena tidak dapat mencalonkan diri atau di
calonkan untuk priode berikutnya, karena di tolaknya pidato pertanggungjawaban
presiden di depan Sidang Umum MPR dengan TAP MPR III/MPR/1999. Dari 690

7
Nuruddin., Ahmad Muhasim. Hukum Tata Negara Indonesia (halaman 100-102).
8
Nuruddin., Ahmad Muhasim. Hukum Tata Negara Indonesia (halaman 100-102).
orang anggota MPR yang hadir, sejumbla 355 menolak pertanggungjawaban,
sedangkan yang menerima 322 anggota, 9 suara yang abtain dan 4 suara yang di
nyatakan tidak sah. Alasan pokok di tolaknya pertanggungjwaban BJ. Habiebie antara
lain, pertama tidak mengusut jumbla harta kekayaan presiden soeharto. Kedua,
memberikan otonom pada Timor Timur sehingga Timor Timur melepaskan diri dari
Negara Kesatuan Repoblik Indonesia pada tahun 1999.9

9
Ni’matul Huda. Politik Ketatanegaraan Indonesia: kajian Terhdap Dinamika
Perubahan UUD 1945. (Yogyakarta: FH UH, 2002).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Amandemen adalah perubahan, jadi amandemen Undang-Undang Dasar 1945


adalan Perubahan Udang-Undang Dasar 1945.

Periode era reformasi Tahun 1998, pada masa pemerintahan presiden BJ.
Habiebie (1998-1999). Di masa Habiebie, terjadi perubahan ketatatnegaraan yang
demokratis, yakni dengan keluarnya beberapa ketetapan yang penting, Undang-
Undang serta di lakukannya Amandemen I (pertama) terhadap UUD 1945.

Setelah terbentuknya MPR hasil pemilu 1999, kemudian dilakukan perubahan


pertama terhadap UUD 1945 dalam sidangnya tanggal 14-21 Oktober 1999. Beberapa
pasal yang di Amandemenkan antara lain: pasal 5 ayat 1, pasal 7, 9, 13 ayat 2, 14, 15,
17 ayat 2 dan 3, 20 serta pasal 21. Perubahan pasal 5 ayat 1 dan 20 berkaitan dengan
kekuasaan pembentukan UU. Amandemen juga di lakukan terhadap pasal 7 yaitu
berkaitan dengan pembatasan masa jabatan presiden, sedangkan dalam pasal 9 yaitu
menyangkut sumpah presiden, di tambah satu ketentuan lagi yaitu bahwa jika
MPR/DPR tidak mengadakan sidang. Pasal 13 berkaitan dengan
pengangkatan/penerimaan duta bila dahulu sepenuhnya adalah merupakan hak
presiden selaku kepala Negara, maka dengan amandemen presiden harus
memperhatikan pertimbangan DPR. Demikian pula dengan ketentuan pasal 14 ayat 2
dalam hal pemberian Amnesti dan Abolisi. Sedangkan dalam hal pemberian Grasi
dan Rehabilitasi, harus memperhatikan pertimbangan MA.
DAFTAR PUSTAKA

http://litigasi.blogspot.com/2008/03/urgensi-amandemen-uud-1945-jurnal-
html.
Nuruddin., Muhasim, Ahmad. Hukum Tata Negara Indonesia (halaman 100-
102).
Hajri, A Wira. Living Constitution, Cara Menghidupkan UUD
1945,Yogyakarta: Deepublist, Oktober 2017.
Ashidiqie, Jimly. Hukum Tata Negara Darurat, Jakarta: Rajawali Pers,
Huda, Ni’matul. Politik Ketatanegaraan Indonesia: kajian Terhdap Dinamika
Perubahan UUD 1945. (Yogyakarta: FH UH, 2002).

You might also like