You are on page 1of 3

RESUME MATERI ABATOIR

(EKARISTA HILDA R. H0513046)

A. Syarat-syarat RPH
Kriteria Rumah Potong Hewan Menurut SNI 01-6159-1999 :
1. Persyaratan Lokasi
- Tidak bertentagan dengan Rencana Umum Tata Ruang, Rencana Detail Tata
Ruang, dan atau Rencana Bagian Wilayah Kota.
- Tidak berada di bagian kota yang padat penduduknya serta letaknya lebih rendah
dari pemukiman penduduk, tidak menimbulkan gangguan atau pecemaran
lingkungan.
- Tidak berada dekat industri logam dan kimia, tidak berada di daerah rawan banjir,
bebas dari asap, debu, dan kontaminan lainnya.
- Memiliki lahanyang relatif datar dan cukup luas untuk pengembangan RPH.
2. Persyaratan Sarana
RPA harus dilengkapi dengan :
- Sarana jalanyang baik.
- Sumber air yang cukup dan memenuhi persyaratanSNI 01-0220-1987.
- Sumber tenaga listrikyang cukup.
- Pada RPA seyogyanya dilengkapi dengan instalasiair betekanan dan atau air
panas (suhu80°C).
3. Persyaratan Bangunan dan Tata Letak
- Kompleks RPA harus terdiri dari : bangunan utama, kandang penampung dan
istirahat hewan, kantor administrasi dan kantor dokter hewan, tempat istirahat
karyawan, kantin dan mushola, tempat penyimpanan barang pribadi (locker) /
ruang ganti pakaian, kamar mandi dan WC, sarana penanganan limbah,
insenerator, tempat parkir, rumah jaga, gardu listrik, menara air.
- Kompleks RPA harus dipagar sedemikian rupa hingga dapat mencegah keluar
masuknya orang yang tidak berkepentingan dan hewan lain selain hewan potong.
Pintu masuk hewan potong harus terpisah dari pintu keluar daging.
4. Persyaratan Higiene Karyawan dan Perusahaan
- RPA harus memiliki peraturan untuk semua karyawan dan pengunjung agar
pelakasanaan sanitasi dan hygiene RPA dan hygiene produk tetap terjaga baik.
- Setiap karyawan harus sehat dan diperiksa kesehatannya secara rutin minimal satu
kali dalam setahun.
5. Pengawasan Kesmavet
- Pengawasan kesmavet sarta pemeriksaan antemortem dan postmortem di RPH
dilakukan oleh petugas pemeriksa berwenang.
- Pada setiap RPH harus mempunyai tenaga dokter hewan yang bertanggung jawab
terhadap dipenuhinya syarat-syarat dan prosedur-prosedur pemotongan hewan,
penanganan daging serta sanitasi dan hygiene.

B. Proses Pemotongan Unggas


1. Penanganan ayam sebelum pemotongan
- Hewan ditransportasikan dengan baik.
- Hewan diperiksa kesehatannya (pemeriksaan antemortem) oleh Dokter Hewan
atau Tenaga Kesehatan Hewan yang berwenang.
- Hewan diistirahatkan (1-3 jam) sebelum pemotongan.
- Hewan dipuasakan tetapi tetap diberi minum.
- Hanya hewan sehat yang boleh disembelih.
2. Pemeriksaan Antemortem
Pemeriksaan antemortem, bertujuan :
- Memperoleh ayam yang cukup istrahat.
- Mengnhindari penyembelihan ayam sakit.
- Informasi awal pemeriksaan postmortem.
- Kondisi ayam tidak mengalami penyimpangan.
3. Pemotongan Ayam
- Hewan ditangani dengan baik dan manusiawi (hewan jangan disiksa dan disakiti).
- Pemotongan dilakukan dengan mengikuti syariat Islam (Pemotongan HALAL).
- Biarkan darah keluar sampai habis dan jangan lakukan apapun terhadap hewan;
lakukan proses selanjutnya setelah hewan benar-benar mati.
4. Perebusan dan Pencabutan Bulu
Perebusan (Scalding), bertujuan :
- Untuk mempermudah pencabutan bulu.
- Pastikan ayam dalam keadaan mati ketika dimasukkan kedalam scalder.
- Suhu air : 60-65ºC selama ± 1,5 menit atau 52,5oC untuk mempertahankan
epidermis.
- Pastikan kualitas air yang digunakan.
5. Eviscerating dan Pencucian
Eviscerating (Pengeluaran Organ Dalam), bertujuan :
- Untuk membersihkan daging dari organ dalam..
- Kaki dipotong pada Hock Joint.
- Kepala dan leher dipotong sesuai permintaan.
- Seluruh organ dalam dikeluarkan dengan sempurna.
Pencucian, bertujuan untuk mendapatkan karkas yang bersih.
- Seluruh peralatan dan air yang digunakan harus bersih.
- Temperatur air maksimal 10ºC.
- Kadar Klorin 20 – 30 ppm.
- Pastikan rongga dada dan perut bersih dari lemak,darah, oesophagus, dan trachea.
6. Pengemasan dan Pemberian Label
- Suhu karkas sebelum dikemas maksimal 4ºC.
- Pengemasan menggunakan plastik Poly Ethylene.
- Setelah itu dilakukan pelabelan sesuai kebutuhan.
- Produk yang telah dikemas diletakkan dalam krat berventilasi / krat terbuka.
7. Penyimpanan dan Pengiriman
- Temperatur ruangan/box pengiriman (-4) – 0ºC, sehingga tercapai suhu produk
maksimal 4ºC.
- Penyimpanan menggunakan suhu -4oC untuk ayam segar dan -18oC untuk ayam
beku.

You might also like