You are on page 1of 10

Profil Karate

Karate (Jepang: 空 手 ) adalah seni bela diri yang berasal dari


Jepang.
Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah
„Kara‟ 空 dan berarti „kosong‟. Dan yang kedua, „te‟ 手 ,
berarti „tangan”. Yang dua kanji bersama artinya “tangan
kosong” 空 手 , Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan
Karatedo Federation (JKF) dan World Karate Federation (WKF),
yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:
1. Shotokan
2. Goju-Ryu
3. Shito-Ryu
4. Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang
utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF.
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat
gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin,
Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke berbagai negara di
dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur,
walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF".
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate
seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi
Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama
WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula
ITKF (International Traditional Karate Federation) yang
mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF
adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa
Page 1 of 10
kontak langsung", berbeda dengan aliran Kyokushin atau
Daidojuku yang "kontak langsung".
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
1. Kihon
2. Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
3. Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.
Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran
tradisional dan aliran olahraga. Aliran tradisional lebih
menekankan aspek bela diri dan teknik tempur sementara aliran
olahraga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan
olahraga.
Tingkatan
Tingkat dalam karate itu di bedakan lewat kemampuan dalam
menghafal atau melakukan gerak yang maximal dalam jurus
tersebut. Maksudnya tingkatan dibedakan oleh sabuk. Untuk
mendapatkan tingkatan tersebut, kita di haruskan mengikutkan
sesi ujian sabuk. Yang berlangsung setiap 4 - 6 bulan sekali.
Untuk tingkat ini terbagi menjadi menjadi:
1. Sabuk putih
2. Sabuk kuning
3. Sabuk hijau
4. Sabuk biru
5. Sabuk ungu
6. Sabuk coklat Muda
7. Sabuk Coklat Tua
8. Sabuk hitam (Dan 1-11)

Page 2 of 10
Kihon
Kihon (基本:きほん, Kihon?) secara arti dasar atau fondasi.
Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum
mempelajari Kata dan Kumite.

Kata
Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata
dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik
biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung.
Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-
falsafah hidup. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan
pernapasan yang berbeda.
Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah
aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda
untuk tiap Kata. Sebagai contoh Kata Tekki di aliran Shotokan
dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai
akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
Kumite
Kumite ( 組 手 : く み て ) secara harfiah berarti "pertemuan
tangan". Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin,

Pertandingan Karate
Pertandingan karate dibagi atas tiga jenis yaitu :
1. Kumite (perkelahian)
2. Kata (jurus)

Page 3 of 10
3. Kihon (peragaan teknik)

Kumite
Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas
berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian
kelas berat badan (khusus untuk putra). Pertandingan dilakukan
dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan
kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada
waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan
masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan
karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.

Kata
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan
gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan
Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan pertandingan.
Para peserta harus memperagakan Kata Tokui. Bila menang
dengan nilai yg besar, peserta akan mengikuti babak selanjutnya
dan dapat memperagakan Kata pilihan.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan
Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah
melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan
memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai
lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, kata yang dipertandingan yaitu
harus kata Tokui,
Karateka dari aliran selain 4 besar tidak dilarang untuk ikut
pertandingan Kata JKF dan WKF, hanya saja mereka harus
Page 4 of 10
memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh perguruan 4 besar
di atas.

Luas lapangan
1. Lantai seluas 8 x 8 meter, beralas papan atau matras di atas
panggung dengan ketinggian 1 meter dan ditambah daerah
pengaman berukuran 2 meter pada tiap sisi.
2. Arena pertandingan harus rata dan terhindar dari
kemungkinan menimbulkan bahaya.

Profil Karate Indonesia


FORKI berdiri resmi pada tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta,
dengan nama Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI).
Pada tahun 1972, Kongres ke IV PORKI menghasilkan suatu
kesepakatan dengan terbetuk wadah nama Federasi Olahraga
Karate-Do Indonesia (FORKI).

Perguruan Karate di Indonesia anggota FORKI


1. ASKI (Akademi Seni-Bela Diri Karate Indonesia)
2. BKC (Bandung Karate Club)
3. BLACK PANTHER KARATE INDONESIA
4. FUNAKOSHI
5. GABDIKA SHITORYU INDONESIA (Gabungan Beladiri
Karate-Do Shitoryu)
6. GOJUKAI (Gojuryu Karate-Do Indonesia)
7. GOJU RYU ASS (Gojuryu Association)
8. GOKASI (Gojuryu Karate-Do Shinbukan Seluruh
Indonesia)
9. INKADO (Indonesia Karate-Do)
Page 5 of 10
10. INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
11. INKANAS (Intitut Karate-Do Nasional)
12. KALA HITAM
13. KEI SHIN KAN
14. KKNSI (Kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia)
15. KKI (Kushin Ryu M. Karate-Do Indonesia)
16. KYOKUSHINKAI (Pembinaan Mental Karate
Kyokushinkai Karate-Do Indonesia)
17. LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia)
18. SHOKAIDO (Shotokan Kandaga Indonesia)
19. SHOTOKAI
20. PORBIKAWA
21. PORDIBYA
22. SHINDOKA (Shito-ryu Karate-Do Indonesia)
23. SHI ROI TE (SHIROITE Karatedo)
24. TAKO INDONESIA (Karate-DO TAKO Indonesia)
25. WADOKAI (Wadoryu Karate-Do Indonesia)

SUMPAH KARATE :
Sumpah Karate Ada Lima Yaitu :
1. Sanggup Memelihara Kepribadian
2. Sanggup Patuh Pada Kejujuran
Page 6 of 10
3. Sanggup Mempertinggi Prestasi
4. Sanggup Menjaga Sopan Santun
5. Sanggup Menguasai Diri

Arti Dari Sumpah Tersebut Adalah :


a) Sanggup Memelihara Kepribadian

Seorang Karateka berjiwa ksatria, sportif, berbudi pekerti


luhur, tidak sombong dan rendah hati

b) Sanggup Patuh Pada Kejujuran

Seorang Karateka pantang berbohong, jujur pada diri sendiri


dan orang lain, sehingga dapat dipercaya semua orang.

c) Sanggup Mempertinggi Prestasi

Sesuai tingkatan sabuk, seorang Karateka harus dapat


meningkatkan kemampuan diri dari segi teknik, fisik dan
keilmuan serta filosofi Karate-Do. Bagi para atlet harus rajin
berlatih agar mampu meningkatkan prestasi yang sudah
diraih.

d) Sanggup Menjaga Sopan Santun

Karateka adalah figur yang memiliki etika dalam kehidupan


sehari-hari, baik di perguruan, pekerjaan dan pergaulan di
masyarakat. Menghormati dan menghargai sesama Karateka
(yunior, setara dan senior) maupun kepada orang lain.
Page 7 of 10
Sebagaimana dinasihatkan Gichin Funakoshi: “Tanpa sopan
santun kau tidak akan bisa berlatih Karate-Do. Hal ini tidak
hanya berlaku selama latihan saja namun juga dalam
hidupmu sehari-hari.”

e) Sanggup Menguasai Diri

Seorang Karateka yang menjiwai Karate-Do akan mampu


mengendalikan emosinya. Lebih memilih menyelesaikan
masalah dengan cara musyawarah daripada kepalan tangan.
Selalu menghindari perkelahian daripada menimbulkan
masalah apalagi mencederai orang lain. Teknik Karate hanya
digunakan saat keadaan benar-benar memaksa dan tak ada
jalan lain untuk menghindar.
Gichin Funakoshi mengingatkan; untuk mendapat seratus
kemenangan dalam seratus pertarungan bukanlah
kemampuan yang tertinggi. Untuk menaklukkan lawan tanpa
bertarung adalah kemampuan yang tertinggi.

Page 8 of 10
Profil Perguruan Karate Shiroite
Shiroite Karatedo perguruan karate yang
artinya satu tangan suci, didirikan pada
tanggal 14 April 1970. Sesuai dengan artinya
shiroite menjalankan organisasinya lebih
menitik beratkan kepada kekeluargaan dengan
jiwa dan pikiran yang suci.
Sesuai dengan artinya shiroite menjalankan organisasinya lebih
menitik beratkan kepada kekeluargaan dengan jiwa dan pikiran
yang suci.
Perguruan shiroite karatedo yang didirikan Alm. Shihan Dr.
Tojo Simanjuntak berguru kepada Shihan Shinya Matsuzaki dan
kemudian memperdalam ilmu karatenya kepada Alm. Shihan
Senno Suke Ueshima di Osaka Jepang,
Guru Besar perguruan Shiroite sekarang adalah anak kandung
Alm Shihan Dr. Tojo Simanjuntak Yaitu Soke Andrew H.D
simanjuntaks,
Perguruan Shiroite beraliran Shotokan
Makna lambang Shiroite
1. Bentuk bulat dengan lingkaran ditengah gambar dengan
sekepal tangan dikepal (Seiken) dan huruf “shiroite”
2. Lingkaran hitam besar melambangkan semangat
persatuan dan persaudaraan
3. Lingkaran hitam kecil melambangkan kebulatan tekad
dan semangat karateka keluarga sabuk hitam
4. Tangan dikepal (Seiken) melambangkan tangan kosong

Page 9 of 10
Kata "shiroite" berarti satu tangan suci. Shiro =Putih/ Suci.
IHCI disingkat : I=Satu, TE= Tangan

Makna Warna dilambang :


1. Merah darah melambangkan keberanian dan kebenaran
2. Putih melambangkan kebersihan jiwa sesuai dengan
falsafah karate adalah bersih/ suci dan kosong
3. Hitam melambangkan keteguhan tekad

Sumpah Shiroite
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Setia Kepada Bangsa dan Tanah Air Indonesia
3. Menghormati Guru, Pelatih dan Bersifat Sopan Santun
4. Berani, Jujur, dan Sportif serta Pembela Keadilan dan
Kebenaran
5. Kami akan selalu patuh dengan Jiwa Shiroite Karatedo

Page 10 of 10

You might also like