You are on page 1of 2

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan mental diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang
menyesuaikan diri terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang mengakibatkan
ketidakmampuan tertentu (Kartono, 2000). Gangguan mental emosional seperti
stres, kecemasan dan depresi dapat dialami semua orang. Jika ditangani dengan
cara yang benar, maka penderita umumnya dapat sembuh dan kembali seperti
sedia kala (Riskesdas, 2013). Pada tahap yang lebih berat, penderita gangguan
mental emosional akan mengalami penurunan kekebalan tubuh, sehingga dapat
terserang penyakit dengan lebih mudah seperti tekanan darah tinggi, alergi, diare,
gangguan tiroid, stroke, serangan jantung hingga kematian (Kompasiana, 2011).
Untuk rentang umur sendiri, yang paling mudah merasakan gangguan mental
emosional adalah remaja (Washington post, 2013)
Kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan, mulai dari masa
kana-kanak, remaja, dewasa dan lanjut usia. Sehingga menjaga mental dan pikiran
agar tetap sehat adalah bagian penting dari kesehatan dan kesejahteraan kita
secara keseluruhan. Pada remaja pemikiran mereka tidak dapat ditebak karena
mereka masih belum menemukan jati diri yang pasti untuk menyimpulkan
jawaban yang benar (Essentials of Life- Span Development, 2008, hlm.259).
Masa pubertas mengacu pada masa transisi perkembangan yang ditandai
dengan perubahan biologis yang mengakibatkan kematangan dari segi fisik dan
seksual (Santrock, 2014). Kadar hormon selama masa pubertas dapat
mempengaruhi respons stres dalam tubuh dan otak. Faktor lain yang juga penting
adalah pengaruh teman sebaya yang dapat membuat anak perlu
mengembangkan kemampuan terkait penyesuaian diri dan regulasi diri.
Masalah kesehatan mental yang banyak dialami remaja adalah masalah
pertemanan. Menurut (Rohman & Mugiarso, 2016) masalah pertemanan adalah
ketidakmampuan remaja dalam menjalin relasi pertemanan yang baik dengan
teman sebayanya. Penelitian yang dilakukan oleh Hightower yang dikutip dalam
buku Desmita (2013) menemukan bahwa hubungan yang harmonis dengan teman
sebaya selama masa remaja, berhubungan dengan kesehatan mental yang positif
pada masa dewasa. Kesehatan mental pada remaja juga melibatkan kapasitasnya
untuk dapat berkembang dalam berbagai area seperti biologis, kognitif dan sosial-
emosional (Remschmidt, et al., 2007).
Oleh karena itu, penting bagi kita memahami tahapan perkembangan
sebagai upaya untuk melihat adanya indikasi permasalahan pada
perkembangan remaja. Penulis berharap pembaca mendapat edukasi dan informasi
tentang permasalahan yang membuat remaja rentan mengalami gangguan
kesehatan jiwa. Selain itu, penulis juga berharap dengan adanya informasi ini
dapat mengurangi dan mengedukasi remaja untuk menjaga kesehatan mental
pribadi masing-masing.

1.2 Rumusan Masalah


a. Mengapa gangguan kesehatan jiwa bisa terjadi pada remaja?
b. Apa saja faktor yang menyebabkan gangguan jiwa pada remaja?
c. Apa dampak yang ditimbulkan ketika remaja mengalami gangguan kesehatan
jiwa?
d. Bagaimana cara mengatasi gangguan kesehatan jiwa pada remaja?

1.3 Tujuan
a. Menjelaskan tentang gangguan kesehatan jiwa bisa terjadi pada remaja
b. Menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan jiwa pada
remaja
c. Menjelaskan dampak yang ditimbulkan ketika remaja mengalami gangguan
kesehatan jiwa
d. Menjelaskan cara untuk mengatasi gangguan kesehatan jiwa pada remaja

You might also like