You are on page 1of 11

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

Pekerjaan :
JASA KONSTRUKSI
Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT)
TAHUN ANGGARAN 2023

-1-
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rokok Ilegal yang ada di Kabupaten Pamekasan masih ada beberapa yang beredar luas.
Pemerintah Kabupaten Pamekasan bersama Kantor Bea Cukai Madura berkomitmen untuk
memberantas rokok Ilegal salah satunya dengan pembinaan melalu program Sentra Industri
Hasil Tembakau (SIHT). Sebagai sebuah Kawasan Industri, maka kegiatan pembangunan
yang akan dilaksanakan harus mengacu pada ketentuan-ketentuan teknis mengenai
pembangunan bangunan gedung negara, diantaranya adalah Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.

Sebagaimana layaknya pembangunan gedung negara maka harus memenuhi kaidah-


kaidah asas pembangunan bangunan gedung negara antara lain :

a. Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan;
b. Terarah dan terkendali sesuai rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap Departemen/
Lembaga/Instansi pengguna bangunan gedung;
c. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan
kemampuan/potensi nasional.
Secara umum persyaratan teknis bangunan gedung negara mengikuti ketentuan
sebagaimana disebutkan dalam :

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah


diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang –
Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang
Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Teknis
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan.

Utilitas dan sarana prasarana penunjang bangunan pusat produksi terpadu Sentra
Industri Hasil Tembakau (SIHT) menjadi salah satu syarat penting agar bangunan dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Utilitas dan sarana prasrana penunjang bangunan akan
menjamin agar bangunan dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Utilitas dan sarana
prasrana penunjang akan menciptakan kenyamanan, keamanan dan menjamin fungsi-fungsi
vital bangunan. Tanpa adanya utilitas dan sarana prasrana penunjang bangunan yang baik,
maka bangunan tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

KAK – Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) -2-


Estetika bangunan juga harus direncanakan dengan kekhasan arsitektur khas
Pamekasan mengingat bangunan pusat produksi terpadu yang mencerminkan gedung modern
yang dinamis tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) akan dilaksanakan di di Desa


Gugul Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. Berdasarkan perencanaan yang sudah
ada, serta mempertimbangkan kondisi pasar yang ada, maka perlu dilaksanakan
pembangunan pusat produksi terpadu yang lebih memadai dan representatif dalam memenuhi
kebutuhan pengembangan usaha rokok bercukai di Pamekasan dan produk turunannya.

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud :
Melaksanakan Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) Pamekasan di Desa
Gugul Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan dengan memakai acuan dan pedoman
hasil perencanaan dari konsultan perencana yang sudah ada.
b. Tujuan :
Melaksanakan Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) (Bangunan Gedung
Produksi, Gedung Layanan, Gedung Pos Jaga, Jalan Rigid, Saluran Main Gate, dan Instalasi
Air Bersih) di Desa Gugul Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan dalam rangka
Pengembangan Industri hasil tembakau produk Rokok.
3. Sasaran
a. Sasaran dari kegiatan adalah Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT)
Pamekasan untuk mendukung tugas dan tanggung jawab KPA dalam mewujudkan
pemenuhan infrastruktur di Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) yang representatif,
nyaman, aman dan ramah lingkungan.
b. Lingkup pekerjaan konstruksi, terdiri dari komponen kegiatan :
1. Pekerjaan Bangunan Gedung Produksi
2. Pekerjaan Bangunan Gedung Pelayanan
3. Pekerjaan Pos Jaga
4. Pekerjaan Main Gate
5. Pekerjaan Saluran
6. Pekerjaan Jalan Rigid
7. Pekerjaan Instalasi Air Bersih
a. Tahap-tahap yang akan dilaksanakan adalah :
1) Persiapan survey lokasi (pengukuran lahan);
2) Persiapan mobiilisasi peralatan pendukung dan tenaga kerja;
3) Persiapan mobilisasi bahan dan material di lapangan;
4) Penyusunan dan membuat jadwal rencana kegiatan lapangan;
5) Mempelajari dokumen bestek (gambar kerja, RKS, RAB, dll).
4. Lokasi Kegiatan
Lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi berada di Desa Gugul Kecamatan Tlanakan,
Kabupaten Pamekasan.

5. Sumber Dana
a. Sumber Dana : APBD TA. 2023 melalui DPA Dinas Perindustrian Kabupaten
Pamekasan T.A. 2023; (DBHCHT)
b Nama Sub Kegiatan 3.31.02.2.01.02 Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pelaksanaan
Kebijakan Percepatan Pengembangan, Penyebaran dan

KAK – Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) -3-


Perwilayahan Industri
Pagu DPA T.A 2023 Rp. 6.512.175.193,00 (Enam Milyar Lima Ratus Dua Belas Juta
Seratus Tujuh Puluh Lima Ribu Seratus Sembilan Puluh Tiga
Rupiah)

6. Nama Organisasi dan Kuasa Pengguna Anggaran


a. Satuan Kerja :
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan
b. Pengguna Anggaran :
AKHMAD BASRI YULIANTO, S.H., M.Si.
NIP. 19680731 199803 1 002
c. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan fisik dilaksanakan oleh konsultan pengawas melalui
Pengaadaan langsung.

B. DATA PENUNJANG
1. Data Dasar
Data dasar yang dipergunakan dalam pekerjaan Jasa Konstruksi Pembangunan Sentra Industri
Hasil Tembakau (SIHT) adalah dari data lapangan dan dokumen tender (dokumen tender yang
terdiri dari : Gambar kerja, RKS, RAB) yang telah dibuat oleh konsultan perencana, serta data-
data lainnya dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan saat ini dan
peraturan-peraturan standar yang berlaku.
a. Dalam melaksanakan pekerjaan Jasa Konstruksi di lapangan, kontraktor pelakasana harus
mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Kepala Satuan
Kerja termasuk melalui KAK ini;
b. Kontraktor pelakasana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala Satuan Kerja, maupun yang dicari
sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaan konstruksi fisik sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab kontraktor pelakasana;
c. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi fisik diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
1) Informasi tentang rencana tapak bangunan;
2) Pemakai dan pengguna bangunan;
 struktur organisasi;
 jumlah personil-personil sekarang dan satuan kerja;
 kegiatan utama, penunjang, pelengkap;
 perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya
d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan pemakai atau
perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut;
e. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
 Air bersih;
 Air hujan dan air buangan;
 Jaringan listrik;

KAK – Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) -4-


2. Standar Teknis
a. Peraturan Menteri PU Nomor 22/PRT/M/2018 tentang pedoman teknis pembangunan
bangunan gedung negara;
b. Peraturan SNI mengenai struktur bangunan gedung, desain arsitektur dan desain mekanikal
elektrikal;
c. Dokumen seleksi dan dokumen kontrak;
d. Referensi dan standar lain yang mendukung dalam pekerjaan konstruksi bangunan gedung

3. Referensi Hukum
Referensi hukum dalam proses Pengadaan Jasa Konstruksi Pembangunan Sentra Industri Hasil
Tembakau (SIHT), yaitu :
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang –
Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Teknis
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan.
f. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
g. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Melalui Penyedia.

4. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana secara garis besar adalah
melaksanakan pekerjaan Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) sesuai dengan
Dokumen Tender yang sudah ada dari konsultan perencana (gambar kerja, kerangka acuan
kerja, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan RAB.
a. Kegiatan Pembangunan Fisik
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku,
khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018 tentang pedoman teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara yang dapat meliputi, site/tapak bangunan dan pembangunan
fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari :
1) Persiapan dan mobilisasi di lapangan seperti mengumpulkan data dan informasi
lapangan (termasuk pengukuran lahan rencana), membuat interpretasi secara garis
besar terhadap KAK dan metode kerja dan pentahapan kerja pelaksanaan di lapangan;
2) Membuat titik-titik rencana tapak, rencana peil nol lantai bangunan termasuk program
kerja pelaksanaan, perkiraan biaya;

KAK – Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) -5-


 Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi maket yang
mudah dimengerti oleh pemberi tugas
 Perhitungan struktur harus ditandatangani oleh Tenaga Ahli yang mempunyai
Sertifikat Keahlian;
 Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya
 Rencana utilitas, sarana dan prasarana, serta tata hijau/ landscape beserta uraian
konsep dan perhitungannya.
 Perkiraan rencana biaya

b. Tanggung Jawab Kontraktor Pelaksana


1) Kontraktor pelaksana bertanggung jawab secara profesional atas hasil pekerjaan
konstruksi fisik sesuai peraturan yang berlaku, tentang Jasa Konstruksi.
2) Secara umum tanggung jawab kontraktor pelaksana adalah sebagai berikut :
 Hasil pekerjaan konstruksi fisik yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar konstruksi bangunan yang berlaku mekanisme pertanggungan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
 Hasil pekerjaan konstruksi fisik yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui dokumen
tender, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu
bangunan yang akan diwujudkan;
 Hasil pekerjaan konstruksi fisik yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara
 Kontraktor pelaksana bertanggung jawab sampai terjadinya kegagalan konstruksi
yang dibuatnya.
 Kontraktor pelaksana melaksanakan kegiatan program-program pencapaian sasaran
fisik, sasaran mutu, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga
kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program
Quality Assurance/Quality Control dan program kesehatan dan keselamatan kerja
(K3);
 Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian
sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasilkonstruksi, pengendalian perubahan
pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan
keselamatan kerja;
 Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi;
 Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan harian
dan mingguan kegiatan pekerjaan konstruksi fisik, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian dan mingguan pekerjaan konstruksi fisik;
 Kontraktor pelaksana agar melakukan pengarsipan dokumen yang terdiri dari :
- Gambar kerja (working drawing);
- RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat);
- Berita Acara pengukuran lapangan;
- Shop Drawing;
- Membuat tahapan rencana kerja pelaksanaan mingguan;
- Ijin Pemakaian Bahan (Material approval) dan Ijin Pentahapan;
- Ijin pentahapan kegiatan pelaksanaan;

KAK – Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) -6-


- Approval material (pengajuan contoh bahan dan material yang akan digunakan)
- Garansi (Guarantee);
- Mendokumentasikan setiap pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilaksakan;
- Buku Manual (Manual Book);
- Check list pekerjaan;
- Kemajuan fisik pekerjaan (Progress Report);
- Addendum (apabila ada)

5. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh kontraktor pelaksana berupa dokumen administrasi kegiatan
berdasarkan KAK dan dokumen tender yang harus diserahkan kepada Kuasa Pengguna
Anggaran, selanjutnya akan diatur dalam surat perjanjian tersendiri/kontrak, yang minimal
meliputi :
a. Laporan harian kegiatan pelaksanaan di lapangan, berisi keterangan tentang :
 Jumlah tenaga kerja;
 Bahan-bahan material yang datang, diterima atau ditolak;
 Peralatan pendukung di lapangan (alat berat dan peralatan pendukung lainnya;
 Pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilaksanakan;
 Waktu pelaksanaan pekerjaan;
 Kondisi cuaca
b. Laporan mingguan sebagaimana resume laporan harian disertai dengan dokumentasi foto;
c. Laporan kemajuan fisik pekerjaan;
d. Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk angsuran pembayaran;
e. Surat pengajuan perubahan pekerjaan dan Berita Acara pemeriksaan pekerjaan tambah
kurang (jika ada);
f. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time schedule pelaksanaan (salinan/copy/
rekaman);
g. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan ( as build drawing) dan manual Peralatan-
peralatan yang dipakai dalam pekerjaan di lapangan;
h. Laporan kegiatan rapat pekerjaan (site meeting);

6. Produk Yang Dihasilkan


Hasil/produk yang akan dihasilkan dari pelaksanaan konstruksi fisik antara lain :
a. Target yang harus dipenuhi sesuai ketentuan yang ditetapkan;
b. Kualitas hasil konstruksi fisik sesuai yang telah ditetapkan (RKS dan spesifikasi yang telah
dibuat oleh konsultan perencana)

7. Cara Pelaksanaan Pengadaan


 Metode pengadaan : tender
 Metode kualifikasi : pasca kualifikasi
 Metode dokumen : satu file
 Metode evaluasi : sistem gugur
 Jenis Kontrak : Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

KAK – Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) -7-


8. Cara Pembayaran
a. Termin Sesuai Progres Fisik dan Retensi
b. Jaminan Pemiliharaan selama 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) Hari
Kalender atau 1 (satu) Tahun

9. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik dilaksanakan selama : 120 (Seratus Dua Puluh)
hari kalender.

10. Persyaratan Dukungan


a. Peserta Kualifikasi badan usaha harus memiliki Surat Izin Jasa Konstruksi, Sertifikat Badan
Usaha, dan sertifikat lain sebagai berikut :
1) Memiliki NIB dengan KBLI 2020 : Konstruksi Gedung Industri 41013
2) Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku :
Subklasifikasi : Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gudang dan
Industri (BG003);
3) Kualifikasi perusahaan : Kecil
b. Memiliki sertifikat keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan

11. Kebutuhan Personil Inti


Personil yang dibutuhkan untuk menangani pekerjaan ini meliputi :
a. Tingkat pendidikan minimal personil yang dibutuhkan;
b. Pengalaman dalam menangani pekerjaan yang sejenis/sesuai bidang yang dibutuhkan;
c. Jumlah dan kriteria personil inti yang dibutuhkan :

Pengalaman
No Jabatan Jml Pendidikan SKT/SKK
(thn)
1 Pelaksana 1 SMA/SMK 2 SKT Pelaksana Bangunan
Pekerjaan Sederajat Gedung/Pekerjaan Gedung
(TA 022 – Kelas 1) atau
Minimal SKK Pelaksana
Lapangan Pekerjaan
Gedung Muda
2 Ahli K3 1 S1 Teknik 0 SKA Ahli Muda K3
Sipil
Keterangan :
Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi
(dihitung berdasarkan Tahun Anggaran).

KAK – Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) -8-


12. Penyediaan Peralatan
Kontraktor pelaksana harus menyediakan peralatan yang memadai jumlahnya serta berfungsi
dengan baik yang macamnya sesuai dengan tahapan pelaksanaan masing-masing komponen
konstruksinya yang terdiri dari :

No. Uraian Pekerjaan klasifikasi Merk Jumlah

A. Peralatan dan Mesin Lainnya


1. Wheel Excavator PC 75 Komatsu 1 unit
2. Concret Mixer (Mesin Molen) 0,3-0,6 M3 2 Unit
3. Stamper Minimal 4,7 HP 2 Unit
4. Dump Truck 8-10 ton 2 Unit
5. Scafolding 3 Set
6. Theodolith Wild Type T.0 1 unit

Keterangan :
a. Pencantuman merk, tipe dan lokasi dalam daftar tidak menggugurkan, namun untuk
keperluan pembuktian lapangan;
b. Bukti kepemilikan alat, baik alat sendiri maupun alat sewa. Apabila sewa dilengkapi dengan
surat perjanjian sewa;

13. Metode Kerja


Metode kerja yang harus dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi dalam melaksanakan
pekerjaan, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, antara lain meliputi :
a. Kemajuan/hasil pekerjaan yang harus dapat diselesaikan dalam sehari dengan
menggunakan tenaga terampil yang tersedia;
b. Persyaratan dalam menggunakan bahan/material, peralatan yang diperlukan terkait dengan
target yang ditetapkan

KAK – Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) -9-


14. Identifikasi bahaya

JENIS / TYPE IDENTIFIKASI JENIS PENGENDALIAN RESIKO


NO. PEKERJAAN BAHAYA & RESIKO K3 K3

1 Pekerjaan Persiapan 1. Tertipa bongkaran beton 1. Pakai Pengaman /safety


atau material lainnya belt sebagai Pelindung
2. Terjatuh dari bubungan 2. Buat Perancah yang baik.
2 Galian Tanah 1. Tertimbun longsoran galian 1.Buat Pagar Pelindung
tanah 2.Buat Turap Penahan Tanah
2. Terjatuh ke lubang

3 Pekerjaan Beton 1. Terjatuh saat pengecoran 1.Buat Perancah yang Baik


Pekerjaan Lantai 2. Tertimpah Batu 2.Pakai pengaman tangan
Pekerjaan Dinding 3. Tangan dan Kaki kena batu dan kaki
Pekerjaan Plesteran 4. Terluka Kena Cetok 3. Pakai helm pengaman

4 Pekerjaan Atap (Gording, 1. Jatuh dari ketinggian 1. Buat Perancah yang baik
Kuda-kuda, Tiang dan 2. Tangan Kena Palu 2. Pakai sarung tangan
Genteng) 3. Luka Terkena Mata Bor dan helm

4. Kulit tersengat Matahari 3. Pakai pengaman tangan


dan kaki

5 Pekerjaan Pengecetan 1. Menghirup Uap Cat 1. Pakai sarung tangan,


2. Kejatuhan material Masker, Kacamata dan
helm
6 Pekerjaan Listrik/Pengelasan 1. Tersengat Listrik 1.Buat Sambungan yang baik
2. Pakai sarung tangan dan
helm
3. Padamkan Listrik

7. Pembersihan seluruh lokasi 1. Terkena benda tajam di 1. Pakai sarung tangan,


lapangan
Masker, Kacamata dan
2. Luka terkena gergaji potong
3. Kulit tersengat sinar helm
matahari
4. Terkena percikan debu

Sasaran K3 dan Program K3 Sasaran K3


a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Acident).
b. Tingkat penerapan elemen SMK3 Minimal 80%.
c. Semua pekerja wajib mengenakan APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaannya
masing- masing.
d. Menjamin agar dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.

KAK – Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) - 10 -


Program K3
a. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 yaitu APD, Rambu-
rambu, Spanduk Poster, Pagar Pengaman, Jaring Pengaman, sesuai kebutuhan
dilapangan secara konsisten.
b. Melakukan Inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja yang berpotensi bahaya.
Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

15 Laporan Kemajuan Pekerjaan


Laporan yang harus dibuat oleh penyedia jasa konraktor konstruksi, meliputi :
a. Laporan Harian tenaga kerja, penggunaan bahan/material dan peralatan;
b. Laporan Mingguan kemajuan fisik dan rekap tenaga kerja;
c. Laporan Bulanan kemajuan pelaksanaan fiasik;
Isi laporan menyangkut tentang kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan, penggunaan
bahan/material, serta peralatan yang digunakan dan kendala dan pemecahan masalah yang
dilakukan

16. Hal-Hal Lain


Apabila diperlukan, maka kontraktor pelaksana berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan
kerja Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Pamekasan.
Produksi dalam negeri :
Pada saat memasukkan dokumen penawaran, rekanan kontraktor diharuskan
mempertimbangkan pemakaian produksi dalam negeri.

Pamekasan, 11 Juli 2023


PENGGUNA ANGGARAN
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN PAMEKASAN

AKHMAD BASRI YULIANTO, S.H., M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19680731 199803 1 002

KAK – Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) - 11 -

You might also like