You are on page 1of 74

RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG TABLET Fe UNTUK


MENCEGAH TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH
KERJA UPTD PUSKESMAS KELEKAR

Oleh:
ICHI SHAKTI RAFIAH, A.Md.Gz
NIP.200007172022032001
NDH:15

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN VII
DI KABUPATEN MUARA ENIM
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG TABLET Fe UNTUK


MENCEGAH TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH
KERJA UPTD PUSKESMAS KELEKAR

Oleh:
Ichi Shakti Rafiah, A.Md.Gz
NIP.200007172022032001
NDH: 15

Telah disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari/Tanggal : Kamis / 8 September 2022
Tempat : BKPSDM Kabupaten Muara Enim

COACH, MENTOR,

Hj. Holijah, SH., MH Wansori Daya D, S.KM


Widyaiswara Ahli Madya (IV.c) Penata TK I/III d
NIP. 196909071996032004 NIP. 196911171992031003

Menyetujui
a.n. Kepala BKPSDM Kabupaten Muara Enim
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur

HELYUS AFRIAN, S.H.


Pembina (IV/a)
NIP. 197909142006041014

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Peningkatan
Pengetahuan Tentang Tablet Fe Untuk Mencegah Terjadinya Anemia
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Kelekar” ini bisa
tersusun sesuai rencana.

Rancangan Aktualisasi ini ditulis guna memenuhi prosedur


Pelatihan Dasar Calon Negeri Sipil Golongan II. Keberhasilan penyusunan
Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari usaha dan bantuan berbagai
pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati diucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :

1. Bapak Kurniawan, A.P, M.Si selaku PJ bupati kabupaten Muara Enim


yang telah memberi izin atas pelaksanaan Pelatihan CPNS golongan
II Angkatan VII Tahun 2022.
2. Ibu Hj. Tarbiyah, S.Pd.,MM selaku kepala BPSDM Provinsi Sumatera
Selatan
3. Bapak Harson Sunardi, S. Ap, M.Si selaku Kepala BKPSDM Kab.
Muara Enim yang telah memfasilitasi pelaksanaan Pelatihan Dasar
CPNS golongan II Angkatan VII Tahun 2022.
4. Ibu Hj. Holijah,SH, M.H sebagai coach yang telah memberikan
bimbingan dan memotivasi agar kegiatan yang diaktulisasikan berjalan
dengan baik.
5. Bapak Helyus Afrian, S.H selaku Kepala Bidang Pengembangan
Kompetensi Aparatur BKPSDM Kab. Muara Enim
6. Bapak Wansori Daya D, SKM selaku Kepala UPTD Puskesmas
Kelekar sekaligus Mentor yang telah memberikan arahan dan
bimbingan
7. Seluruh Widyaiswara Badan Diklat provinsi Sumatera Selatan, yang
telah memberikan materi, informasi serta bimbingan selama mengikuti

iii
Latsar CPNS Golongan II angkatan VII Tahun 2022 di Hotel Griya
Serasan Sekundang Kab. Muara Enim.
8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Rancangan
Aktualisasi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan pelaporan


Rancangan Aktualisasi ini masih banyak terdapat banyak kekuarangan ,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangart penulis
harapkan.

Akhir kata, harapan penulis semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat


berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

Muara Enim, September 2022


Penulis,

Ichi Shakti Rafiah, A.Md.Gz


NIP. 200007172022032001

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................v
DAFTAR TABEL.........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Tujuan Aktualisasi..............................................................................3
C. Manfaat Aktualisasi...........................................................................4
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi.................................................5
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi.........................................................................6
1. Profil Organisasi UPTD Puskesmas Kelekar ..............................6
2. Sumber Daya Manusia Kesehatan..............................................8
3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM).........8
4. Program Puskesmas....................................................................9
5. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Organisasi...........................................10
6. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kelekar........................11
7. Nilai-nilai Organisasi..................................................................12
8. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ........................................13
9. Tugas Pokok dan Fungsi Nutrisionis Terampil...........................13
B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematik...................................................14
C. Analisis isu.......................................................................................29
D. Argumentasi Terhadap Core Issue..................................................21
E. Nilai – nilai Dasar Profesi ASN........................................................22
F. Kedudukan dan Peran ASN menuju Smart Governance...............29
G. Matrik Rancangan Aktualisasi ........................................................35

v
H. Rekapitulasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS...............................61
I. Jadwal Kegiatan..............................................................................62
J. Kendala dan Antisipasi...................................................................63
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................64

vi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Luas wilayah, Jumlah Dusun, Jumlah Penduduk, Kepadatan


Penduduk.....................................................................................................7

Tabel 2. SDM Kesehatan Tenaga PNS tahun 2022....................................8

Tabel 3. UKBM Poskesdes dan Posbindu di Wilayah Kerja UPTD


Puskesmas Kelekar.....................................................................................9

Tabel 4. Identifikasi Isu/Permasalahan......................................................18

Tabel 5. Analisis Isu menggunakan USG..................................................20

Tabel 6. Matrik Rancangan Aktualisasi.....................................................37

Tabel 7. Rekapitulasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS...........................61

Tabel 8. Jadwal Kegiatan 62


..

Tabel 9. Kendala dan Antisipasi..............................................................62

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Foto UPTD Puskesmas Kelekar..............................................6

Gambar 2.2 Peta UPTD Puskesmas Kelekar.............................................7

Gambar 2.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kelekar.....................11

viii
ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (ASN) mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib
memberikan Pendidikan dan Pelatihan Terintregrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Tujuan dari
pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme kebangsaan serta
kepribadian unggul dan bertanggungjawab ssehingga memperkuat
profesionalisme dan kompetensi bidang. Dengan demikian, UU ASN
mengedepankan penguatan nilai-nilai ASN dan pembangunan karakter
dalam mencetak PNS.
Sebagai salah satu jenis pelatihan yang strategis dalam rangka
pembentukan karakter PNS serta nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) dan nilai-nilai pada kedudukan dan peran PNS untuk
mendukung terwujudnya Smart Governance sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yaitu Manajemen ASN dan Smart ASN (Permenpan
No 20, 2021).
Setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan
substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari tersebut melalui
proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam agenda pembelajaran
habituasi. Pembelajaran agenda habituasi memfasilitasi peserta
melakukan kegiatan aktualisasi mata-mata pelatihan khususnya pada
pembelajaran kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan pembelajaran
nilai-nilai dasar PNS.

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di dunia,


kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan hal yang sangat

1
penting dalam pembangunan. Kesehatan yang baik akan meningkatkan
pendidikan dan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan
pendapatan. Dengan demikian, kesehatan berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi (Suanita , 2017).

Kehamilan dengan anemia saat ini masih menjadi masalah utama


yang diderita oleh hampir separuh wanita hamil di seluruh negara di dunia
termasuk Indonesia. Anemia pada kehamilan merupakan masalah
nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi
masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber
daya manusia. Anemia pada ibu hamil dapat didefinisikan sebagai
keadaan konsentrasi hemoglobin dibawah batas normal, yaitu < 11 g/dl
(Karyadi, 2015).

Data prevalensi ibu hamil anemia menurut World Health


Organization (WHO) di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 42% angka
tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,5% dibadingkan dengan
prevalensi ibu hamil anemia pada tahun 2015 yaitu sebesar 40.5%. Hasil
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 menunjukkan bahwa
prevalensi anemia ibu hamil adalah sebesar 48,9%, data tersebut juga
meningkat 11% dibandingkan dengan data RISKESDAS 2013 yaitu
sebesar 37.1%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa hampir
setengah dari ibu hamil di Indonesia mengalami anemia.

Menurut Karyadi 2015, asupan zat besi dan protein yang kurang
akibat tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi
merupakan faktor menyebabkan anemia defisiensi besi. Pendapatan
keluarga menyebabkan pola konsumsi masyarakat kurang baik, tidak
semua masyarakat dapat mengonsumsi lauk hewani dalam makanan.
Pengetahuan dan pendidikan yang dimiliki oleh sang ibu akan
mempengaruhi pengambilan keputusan dalam memberikan gizi yang
cukup bagi ibu dan bayinya serta lebih mudah menerima informasi
sehingga dapat mencegah dan mengatasi anemia pada masa kehamilan.

2
Anemia pada kehamilan mengakibatkan dampak buruk pada ibu
dan janin yang berkaitan dengan prevalensi morbiditas dan mortalitas. Ibu
dengan anemia tidak jarang mengalami kesulitan dalam bernapas, cepat
lelah, sulit beristirahat, jantung berdebar hingga pingsan. Dalam perinatal
juga dapat mengakibatkan terjadinya infeksi perinatal, preeklampsia dan
perdarahan. Janin dapat mengalami keterlembatan perkembangan
intrauterin, premature dan BBLR. Ibu hamil yang mengalami anemia dapat
meningkatkan risiko terjadinya kelahiran premature, BBLR, kematian
janin, kecacatan intelektual pada anak, kematian neonatal, kematian ibu
dan bayi (Herlina, Nina 2015).

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis selaku peserta


latsar akan mengambil peran dalam upaya peningkatan status gizi pada
ibu hamil dengan mengangkat gagasan ” Peningkatan Pengetahuan
Tentang Tablet Fe untuk Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Kelekar”

Dengan demikian penulis memiliki peran untuk menerapkan prinsip


dasar BerAKHLAK yang diharapkan dapat mendorong terwujudnya ASN
yang profesional dan berkarakter sehingga mutu pelayanan dapat
ditingkatkan secara bertahap, berkesinambungan dan berkelanjutan dan
dapat menjalankan tugas, peran dan fungsi ASN sebagai pelayan publik,
pelaksana kebijakan publik, perekat dan pemersatu bangsa.

B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Peningkatan Pengetahuan Tentang Tablet Fe untuk Pencegahan
Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kelekar
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) di Poli Gizi UPTD Puskesmas

3
Kelekar serta tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang
dikerjakan.

b. Mampu mengaktualisasi kedudukan dan peran PNS untuk


mewujudkan smart governance dalam peningkatan
pengetahuan Tentang Tablet Fe untuk Pencegahan Anemia
pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kelekar.

c. Mampu menganalisis dan mengatasi isu yang terjadi di unit


kerja yaitu kurangnya pengetahuan Tentang Tablet Fe untuk
Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil sehingga dapat
meningkatkan status gizi ibu hamil dan pelayanan di UPTD
Puskesmas Kelekar.

C. Manfaat Aktualisasi
1. Bagi Penulis
Sebagai sarana inovasi dan peningkatan kompetensi bidang, para
calon ASN berperan serta dalam peningkatan kualitas unit kerja
masing-masing. Selain itu calon ASN selalu berfikir kritis dan
mencari solulsi apabila di hadapkan dengan masalah.
2. Bagi Organisasi
Mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi UPTD Puskesmas
Kelekar yaitu “Masyarakat Sehat yang Berwawasan dan Mandiri ”
3. Bagi Masyarakat
Meningkatnya pengetahuan tentang penggunaan dan manfaat tablet
Fe dalam masa kehamilan dalam upacaya pencegahan anemia
pada ibu hamil.

4
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Pelaksanaan kegiatan Habituasi dan Aktualisasi dilakukan di


tempat tugas peserta Pelatihan Dasar yaitu di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kelekar dengan permasalahan rendahnya pengetahuan
Tentang Tablet Fe untuk Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil.

Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan dari tanggal 12 September


2022 samapai 17 Oktober 2022 di posyandu wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kelekar dan dibatasi pada kegiatan yaitu konsultasi dengan
mentor dalam memperoleh persetujuan perencanaan dan pelaksanaan
aktualisasi, menyusun bahan dan materi terkait pembuatan leaflet tentang
tablet Fe, Membuat rancangan tabel kepatuhan/tabel kontrol, Menyiapkan
bahan pre-test dan post-test, Melakukan penyuluhan dan edukasi pada
ibu hamil, Membuat group Whatsapp pemantauan kepatuhan
mengonsumsi tablet Fe, dan Evaluasi kegiatan aktualisasi.

5
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi UPTD Puskesmas Kelekar

Gambar 2.1 UPTD Puskesmas Kelekar

UPTD Puskesmas Kelekar dibangun pada tahun 2011,merupakan


salah satu dari UPTD Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim yang
terletak di kecamatan Keleka.UPTD Puskesmas Kelekar terletak di lintang
Selatan Latitude s = 03 derajat 21’40,6’ dan Bujur timur Longitude E=104
derajat 27’34,3’

UPTD Puskesmas Kelekar terletak di pusat Kecamatan Kelekar


dengan batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kab.Ogan ilir


b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lembak
c. Sebelah timur berbatasan dengan Kab. Ogan ilir
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gelumbang

Secara administrasi Kecamatan Kelekar terdiri dari 7 desa yaitu Desa


Embacang,Desa Pelempang,Desa Teluk Jaya,Desa Menanti,Desa
Menanti Selatan,Desa Suban dan Desa Tanjung Medang dengan luas
wilayah 45.400 Km².Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim

6
Melaporkan bahwa jumlah penduduk kecamatan Kelekar pada tahun 2021
sebanyak 11.289 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 5.785
jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 5.504 jiwa,desa yang
mempunyai kepadatan penduduk tertinggi adalah Desa Menanti dengan
jumlah penduduk 2.820 jiwa dengan kepadatan penduduk 13 km ² dan
Desa yang memiliki kepadatan penduduk terendah adalah Desa Menanti
selatan dengan Jumlah penduduk 443 jiwa dengan kepadatan penduduk
0,63 km².

Gambar 2.2 Peta UPTD Puskesmas Kelekar

Tabel 1
Luas wilayah, Jumlah Dusun, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk
menurut Desa dalam Kec.Kelekar Kab.Muara Enim tahun 2021

Jumlah
Luas
NO Nama Desa Jumlah
Wilayah Dusun Kepadatan
Penduduk
1 Embacang 4.0 2 1.824 0.42
2 Pelempang 5.0 3 1.534 0.31
3 Teluk jaya 3.7 2 1.469 0.40
4 Menanti 22 3 3.082 0.13
5 Menanti Selatan 0.7 1 419 0.63
6 Suban Baru 5 2 1.403 0.30
7 Tanjung Medang 5 3 1.389 0.25
Jumlah 45.5 16 11.120 2.44

7
2. Sumber Daya Manusia Kesehatan
Untuk mencapai status Kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya,diperlukan sumber daya manusia
Kesehatan,meliputi tenaga Kesehatan,biaya Kesehatan,dan sarana
Kesehatan.Berikut disampaikan situasi sumber daya manusia
Kesehatan di wilayah Puskesmas Kelekar.

Tabel 2
SDM Kesehatan Tenaga PNS tahun 2022
Jumlah
No Jenis SDMK Standar SDMK
Ketersediaan
1 Ka.UPTD 1 1
2 Ka.TU 1 1
3 Dokter Umum 2 2
4 Dokter Gigi 1 1
5 Bidan 6 4
6 Analis Kesehatan 1 1
7 Sanitarian 2 1
8 Terapis Gigi dan Mulut 1 1
9 Perawat 4 5
10 Asisten apoteker 1 1
11 Nutrisionis 1 1
Jumlah 20 18

3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan Kesehatan
masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan
potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) dianatarnya adalah
Posyandu,Posbindu,dan Desa Siag

Tabel 3

8
UKBM Poskesdes dan Posbindu
di Wilayah Kerja Puskesmas Kelekar Tahun 2021

NO Desa Upaya Kesehatan Bersumber Daya


masyarakat ( UKBM)
Poskesdes Posbindu
1 Embacang 2 0
2 Pelempang 1 0
3 Teluk jaya 2 1
4 Menanti 3 1
5 Menanti selatan 1 0
6 Suban baru 2 0
7 Tanjung medang 1 1
Puskesmas 12 3

4. Program Puskesmas
UPTD Puskesmas kelekar melakukan upaya Kesehatan
yang bersifat Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif dalam
mewujudkan ketiga fungsi pokok pelayanan.Bertolak dari keempat
tersebut diatas maka usaha pokok UPTD Puskesmas Kelekar
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya Kesehatan
perorangan dan upaya Kesehatan masyarakat.Jika ditinjau dari
system Kesehatan Nasional merupakan Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.
Upaya Kesehatan tersebut dikelompokan menjadi 2,yaitu :
1. Upaya Kesehatan Essensial,meliputi :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
d. Pelayanan Gizi
e. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
f. Pelayanan Puskesmas

9
2. Upaya Kesehatan Essensial Pengembangan, meliputi:
a. Upaya Kesehatan jiwa
b. Upaya Kesehatan gigi dan Mulut
c. Upaya Kesehatan olahraga
d. Upaya Kesehatan usia lanjut
e. Upaya Kesehatan kerja
f. Upaya Kesehatan Mata dan Bibir Sumbing
g. Upaya Kesehatan THT
h. Upaya Kesehatan Remaja dan reproduksi
i. Upaya Kesehatan sekolah
j. Upaya Kesehatan Prolanis
k. Upaya Kesehatan tradisional
l. Upaya Kesehatan Rujukan
Upaya Pelayanan Penunjang dari kedua Pelayanan tersebut
antara lain Upaya Laboratorium Medis dan laboratorium Kesehatan
Masyarakat serta upaya Pencatatan dan Pelaporan.

5. Visi dan Misi


a. Visi
Visi dari UPTD Puskesmas Kelekar adalah “ Masyarakat Sehat
yang Berwawasan dan Mandiri”
b. Misi
Untuk mencapai visi tersebut ,UPTD Puskesmas Kelekar
menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus
dilaksanakan,yaitu:
1. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat
2. Memberikan Pelayanan secara prima
3. Mewujudkan pelayanan yang kompeten sesuai dengan
kebutuhanmasyarakat
4. Meningkatkan kualitas SDM

10
6. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kelekar

Gambar 2.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kelekar

11
7. Nilai-Nilai Organisasi” Kelekar”
Nilai-nilai organisasi di UPTD Puskesmas Kelekar adalah
“KELEKAR”dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Kerjasama adalah merupakan interaksi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk
social.Dengan adanya Kerjasama di lingkungan Puskesmas
dapat mempermudah mewujudkan visi dan misi puskesmas.
b. Empati adalah kemampuan untuk melihat situasi dari perspektif
orang lain dengan melibatkan sudut pandang,emosi,dan
kesulitan yang dialami seseorang.sejalan dengan itu,puskesmas
sebagai tempat pelayanana public memang harus mengerti dan
memberikan solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat.
c. Loyalitas adalah mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak
lain yang ditujukan dengan memberikan dukungan dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau
sesuatu organisasi dalam hal ini kesetiaan terhadapa NKRI
khususnya organisasi Puskesmas Kelekar.
d. Efektif (tepat sasaran ) yaitu tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan baik menyangkut jumlah maupun hasil kerja.
e. Kreatif adalah memiliki daya cipta,mempunyai kemampuan untuk
menciptakan,atau mampu menciptakan sesuatu yang baru baik
berupa gagasan maupun kenyataan yang relativf berbeda
dengan apa yang telah ada sebelumnya.
f. Akuntabel adalah kewajiban setiap individu,kelompok,atau
intitusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
g. Ramah adalah suatu perilaku atau sifat yang harus dimiliki
Aparatur Sipil Negara dalam melaksnakan pelayanan terhadap
public.Sifat ramah seperti senyum,sopan dalam bertutur
kata,menyapa pasien dengan lembut,membantu masyarakat
tanpa pamrih dan lain-lain.

12
8. Tugas Pokok dan fungsi Organisasi
1. Tugas pokok Puskesmas
Melaksanakan kebijakan Kesehatan untuk pembangunan
Kesehatan di wilayah kerja,dalam rangka mendukung hidup sehat.
2. Fungsi puskesmas
a. Menyelenggarakan UKM tingkat pertama di wilayah kerja
Puskesmas
b. Menyelenggarakan UKP tingkat pertama di wilayah kerja
puskesmas.

9. Tugas Pokok dan Fungsi Nutrisionis Terampil


Berdasarkan Keputudan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara No:23/Kep/M.PAN/4/2001 berikut tugas pokok dan fungsi
seorang Nutrisionis terampil yang harus dijalankan :
1. Menyusun rencana tahunan
2. Menyusun rencana triwulan
3. Menyusun rencana bulanan
4. Menyusun rencana harian
5. Mengumpulkan data anak Balita untuk Pemberian PMT
6. Mengumpulkan data Bumil untuk Pemberian PMT
7. Melakukan Pengukuran TB, BB, U Bulanan
8. Melakukan pengukuran terhadap TB anak baru sekolah secara
tahunan
9. Melakukan Pengukuran IMT pada orang dewasa di unit kerja
10. Melakukan Pengukuran LILA di unit/wilayah
11. Mencatat dan Melaporkan atas Hasil Pengukuran BB, TB, U
12. Mencatat dan Melaporkan atas hasil pengukuran IMT
13. Mencatat dan Melaporkan atas Hasil Pengukuran LILA
14. Menyediakan makanan tambahan Balita
15. Menyediakan makanan tambahan bagi ibu hamil
16. Menyediakan kapsul Vit A biasa

13
17. Mendistribusikan kapsul vitamin A
18. Menyediakan preparat besi
19. Mendistribusikan preparat besi
20. Memantau kegiatan pemberian PMT balita
21. Melakukan Konsultasi Umum
22. Memantau kegiatan pengukuran BB TB, U Bulanan Posyandu
23. Memantau kegiatan PMT bumil
24. Melakukan konsultasi diet sederhana sesuai standar

B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematik

Isu merupakan suatu kejadian/fenomena yang diartikan


sebagai masalah. Menurut KBBI, isu merupakan masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya
dan tidak terjamin kebenarannya; desas desus. Dalam hal ini, isu
yang muncul digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu
hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kelekar.

Berkaitan dengan Rancangan aktualisasi ini, sumber isu


yang diangkat berasal dari Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI),
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP. Semuanya akan disinkronkan
sesuai dengan keterkaitan materi BerAKHLAK, manajemen ASN,
dan Smart ASN.
Isu merupakan hal yang penting untuk di identifikasi sebelum
membuat rancangan aktualisasi. Karena isu inilah yang menjadi
acuan sebagai landasan menentukan solusi terkait permasalahan
yang timbul dalam instansi. Berdasarkan hasil pengamatan dan
kondisi lapangan, situasi problematika yang terjadi pada UPTD
Puskesmas Kelekar dijabarkan sebagai berikut:

1. Rendahnya Pengetahuan Tentang Tablet Fe untuk Pencegahan Anemia


pada Ibu Hamil

14
Deskripsi Isu :
anemia adalah penyakit yang ditandai dengan rendahnya kadar
Hemoglobin (Hb) dalam darah sehingga mengakibatkan fungsi dari Hb
untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh tidak berjalan dengan baik.
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai adalah anemia
gizi besi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi dalam
makanan karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau
perdarahan.

Kehamilan dengan anemia saat ini masih menjadi masalah utama yang
diderita oleh hampir separuh wanita hamil, begitu juga dengan keadaan
ibu hamil di wilayah UPTD Puskesmas Kelekar. Salah satu masalah
utama yang menyebabkan terjadinya anemia gizi besi di wilayah UPTD
Puskesmas kelekar yaitu kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet Fe secara rutin, hal tersebut dikhawatirkan dapat
meningkatkan kejadian ibu hamil anemia gizi besi di wilayah
Puskesmas.

Kondisi Ideal :
Meningkatnya pengetahuan dan kepatuhan dalam mengonsumsi tablet
Fe untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil.

2. Rendahnya Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Bayi dan


Anak (PMBA) pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Deskripsi Isu :
Kegiatan yang dilakukan untuk mengintervensi anak dalam 1000 Hari
Pertama Kehidupannya adalah dengan Pelatihan Konseling Pemberian
Makanan Bayi dan Anak (PMBA) bagi petugas kesehatan sebagai
promotor kesehatan kepada masyarakat. Pada 1000 HPK gangguan
gizi sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan kognitif.
Salah satu kesempatan emas untuk melakukan pencegahan

15
kekurangan gizi beserta akibatnya dengan cara tercukupi status gizi
pada bayi dan balita dan keberhasilan program pemenuhan gizi pada
bayi dan balita yang masuk dalam 1000 HPK. Sehingga diperlukan
pengoptimalan pengetahuan masyarakat terutama ibu balita mengenai
PMBA pada 1000 HPK di wilayah UPTD Pusekesmas kelekar agar
dapat mencegah terjadinya gangguan gizi pada balita.

Kondisi Ideal :
Optimalnya pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Bayi dan
Anak (PMBA) pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

3. Kurang optimalnya Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan pada Anak


Usia Sekolah Dasar
Deskripsi Isu :
Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan program
perbaikan gizi masyarakat yang menitikberatkan pada upaya
pencegahan dan penanggulangan masalah gizi. Deteksi pertumbuhan
merupakan kegiatan rutin pelayanan kesehatan baik di tingkat
pelayanan kesehatan dasar/puskesmas maupun tempat rujukan/rumah
sakit, dilakukan untuk memantau dan menentukan apakah
pertumbuhan seorang anak berjalan sesuai atau tidak, baik dilihat dari
segi medis maupun statistik. Kurang optimalnya kegiatan pemantauan
pertumbuhan pada anak usia Sekolah Dasar di UPTD Puskesmas
Kelekar dikhawatirkan dapat menyebabkan tidak terdeteksinya masalah
pertumbuhan pada anak tersebut.

Kondisi Ideal :
Optimalnya Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan pada Anak Usia
Sekolah Dasar

16
4. Rendahnya Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penggunaan Garam
Beryodium
Deskripsi Isu :
Garam beryodium merupakan garam yang sudah difortifikasi atau
ditambahkan mineral yodium. Yodium berfungsi untuk membantu tubuh
memproduksi hormon tiroid, yaitu hormon yang berperan dalam
mengatur proses metabolisme tubuh dan berbagai fungsi organ dalam
tubuh. Kekurangan asupan yodium menyebabkan penurunan produksi
hormon tiroid di dalam tubuh hingga menyebabkan penyakit hipotiroid
dan penyakit gondok. Sedangkan kekurangan yodium pada ibu hamil
dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan otak pada janin yang
dikandungnya hal tersebut dapat membuat tumbuh kembang bayi
terhambat, serta mengganggu perkembanagn kognitif dan motorikya.
Rendahnya pengetahuan ibu hamil di wilayah UPTD Puskesmas
Kelekar terkait manfaat dan akibat kekurangan yodium dikhawatirkan
berakibat pada tumuh kembang janin yang dikandung.

Kondisi ideal :
Meningkatnya Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penggunaan Garam
Beryodium

5. Rendahnya Pengetahuan Kader Posyandu Tentang Penggunaan Alat


Ukur Antropometri
Deskripsi Isu :
Mengoptimalkan pengetahuan kader tentang penggunaan alat
antropometri merupakan hal yang penting dikarenakan kader
merupakan penggerak utama kegiatan posyandu. Berdasarkan buku
panduan kader posyandu, seorang kader sebaiknya memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai posyandu hal ini tentu diperlukan
untuk memperoleh keakuratan dalam pengukuran dan mengetahui
adanya penyimpangan pertumbuhan, sehingga dapat dilakukan

17
penanggulangan sedini mungkin untuk mencegah terjadinya gangguan
pada proses tumbuh kembang balita. Kurangnya pengetahuan
mengenai posyandu dan cara penggunaan alat ukur yang benar oleh
kader posyandu di wilayah UPTD Puseksmas Kelekar dapat
menyebabkan ketidak akuratan hasil pengukuran dan terlambatnya
penanggualangan dini penyimpangan pertumbuhan balita.

Kondisi Ideal :
Meningkatkan Pengetahuan Kader Posyandu Tentang Penggunaan Alat
Ukur Antropometri

Identifikasi penyebab isu prioritas dikaitkan dengan Peran dan


Kedudukan PNS terwujudnya Smart Governance.

Tabel berikut ini mengaitkan isu yang ada dengan nilai-nilai


manajemen ASN (MASN) dan Smart ASN :

Tabel 4
Identifikasi isu/permasalahan
Deskripsi
keterkaitan
NO Identifikasi Isu Kondisi yang diharapkan
dengan MASN
dan Smart ASN
1 2 3 4
Rendahnya
Meningkatnya Pengetahuan
Pengetahuan Tentang
Tentang Tablet Fe untuk
1 Tablet Fe untuk Manajemen ASN
Pencegahan Anemia pada
Pencegahan Anemia
Ibu Hamil
pada Ibu Hamil
Rendahnya
Pengetahuan Ibu Meningkatnya Pengetahuan
Tentang Pemberian Ibu Tentang Pemberian
2 Makanan Bayi dan Manajemen ASN Makanan Bayi dan Anak
Anak (PMBA) pada (PMBA) pada 1000 Hari
1000 Hari Pertama Pertama Kehidupan (HPK)
Kehidupan (HPK)
Kurang optimalnya Meningkatnya Kegiatan
3 Kegiatan Pemantauan Manajemen ASN Pemantauan Pertumbuhan
Pertumbuhan pada pada Anak Usia Sekolah

18
Anak Usia Sekolah
Dasar
Dasar
Rendahnya MeningkatnyanPengetahua
Pengetahuan Ibu Hamil n Ibu Hamil Tentang
4 Manajemen ASN
Tentang Penggunaan Penggunaan Garam
Garam Beryodium Beryodium
Rendahnya Meningkatnya
Pengetahuan Kader Pengetahuan Kader
5 Posyandu Tentang Smart ASN Posyandu Tentang
Penggunaan Alat Ukur Penggunaan Alat Ukur
Antropometri Antropometri

C. Analisis Isu
Setelah semua isu dideskripsikan dalam pemetaan, maka
diperlukan identifikasi dari isu-isu tersebut. Identifikasi dilakukan untuk
mendapatkan kualitas isu tertinggi dengan situasi yang paling mendesak.
Penetapan kriteria isu dalam rancangan ini dilakukan dengan
menggunakan alat identifikasi kriteria isu dengan metode identifikasi USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Adapun kriteria isu tersebut sebagai
berikut:

Adapun kriteria indikator USG yaitu :


1. Urgency (seberapa penting dan mendesak isu tersebut harus
dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia)
Skala :
1. Tidak Penting
2. Kurang Penting
3. Cukup Penting
4. Penting
5. Sangat Penting
2. Seriousness (seberapa isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul jika dilakukan penundaan
pemecahan masalah apabila isu tidak dipecahkan)
Skala :
1. Tidak serius
2. Kurang serius
3. Cukup serius
4. Serius
5. Sangat Serius

19
3. Growth (seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang apabila isu dibiarkan saja)
Skala :
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang
Penilaian isu menggunakan USG dilakukan dengan
memberikan nilai antara 1 sampai dengan 5, selanjutnya dilakukan
rerata dari hasil scoring kemudian menambahkan semua nilai
hingga skor tertinggi didapat. Isu dengan skor tertinggilah yang
akan dijadikan Core issue.
Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan penulis, berikut
akumulasi hasil analisis isu utama menggunakan alat USG:

Tabel 5
Analisis isu menggunakan Urgency, Seriousness and Growth (USG) :
No. Situasi Kerisauan / Penilaian Kriteria Total Rank
U S G Skor
1. Rendahnya Pengetahuan
Tentang Tablet Fe untuk
Pencegahan Anemia pada Ibu 5 5 5 15 I
Hamil
2. Rendahnya Pengetahuan Ibu
Tentang Pemberian Makanan
Bayi dan Anak (PMBA) pada 5 4 5 14 II
1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK)
3. Kurang optimalnya Kegiatan
Pemantauan Pertumbuhan 4 4 4 12 IV
pada Anak Usia Sekolah Dasar
4. Kurangnya Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Penggunaan 3 4 4 11 V
Garam Beryodium
5. Rendahnya Pengetahuan 5 4 4 13 III
Kader Posyandu Tentang
Penggunaan Alat Ukur

20
Antropometri

Merujuk pada analisis isu dengan metode skoring USG


maka dapat ditetapkan kualitas isu tertinggi yang perlu diangkat
dan dilakukan pembahasan untuk mencari solusi. Isu yang akan
dibahas adalah “Rendahnya Pengetahuan Tentang Tablet Fe untuk
Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil” Hal tersebut sangat penting
untuk dibahas mengingat pengetahuan ibu tentang tablet Fe bisa
bedampak kepada kepatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet Fe
yang menyebabkan terjadinya anemia yang bisa mempengaruhi
kesehatan ibu dan janin jika asupan zat besi ibu kurang terpenuhi.
Serta secara spesifik berpengaruh dalam tumbuh kembang janin dn
angka kematian ibu melahirkan .

D. Argumentasi Terhadap Core Issue

Berdasarkan hasil penetapan kriteria kualitas isu dengan


metode USG maka terpilihlah core issue yaitu adalah “Rendahnya
Pengetahuan Tentang Tablet Fe untuk Pencegahan Anemia pada Ibu
Hamil”. Tahap selanjutnya yaitu mencari kegiatan serta pemecahan
masalah isu yang akan disusun dalam matrik rencana aktualisasi.
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan
gizi, karena terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi
kebutuhan ibu dan janin yang dikandung. Anemia adalah kondisi ibu
dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 g/dl
Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin dibawah 11 g/dl pada trimester I dan III atau kadar
Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel
darah merah (hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai
komponen untuk membentuk mioglobin (protein yang membawa

21
oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang, tulang rawan,
dan jaringan penyambung), serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam
sistim pertahanan tubuh Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe
merupakan salah sati upaya penting dalam mencegah dan
menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan zat besi.
Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya
yang dilengkapi asam folat yang dapat mencegah anemia karena
kekurangan asam folat (Nursari, Sepryani, 2018)
Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin sebanyak 90
tablet untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara tepat. Tablet besi
untuk ibu hamil sudah tersedia dan telah didistribusikan ke seluruh
provinsi dan pemberiannya dapat melalui Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Posyandu dan Bidan di Desa. Dan secara teknis diberikan
setiap bulan sebanyak 30 tablet.
Dengan demikian, diusulkan gagasan pemecahan isu yaitu
Peningkatan Pengetahuan Tentang Tablet Fe untuk Pencegahan
Anemia pada Ibu Hamil.

22
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Dalam rangka melaksanakan Undang-undang nomor 5 tahun


2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 4 tentang nilai nilai dasar dan
pasal 5 tentang kode etik dan kode perilaku serta menindaklanjuti surat
edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia no 20 tahun 2021 tentang implementasi
core values dan employer branding aparatur sipil negara, bahwa
sebagai upaya penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
tranformasi pengelolaan ASN menuju pemerintah berkelas dunia (World
class Goverment) maka seluruh komponen pemerintahan harus dapat
menyelenggarakan pemerintahan yang menerapkan core values (nilai
nilai dasar) ASN BerAkhlak dan employer branding ASN “ Bangga
Melayani Bangsa “

Nilai - nilai dasar ASN BerAkhlak yaitu:

1. Berorientasi pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat. Kode etik panduan perilakunya adalah:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
ASN berkedudukan sebagai pembuat dan perencana kebijakan
publik hendaknya dapat membuat kebijakan yang dapat bermanfaat
untuk kebutuhan masyarakat secara luas.
b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan
Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik
hendaknya dapat membuat kebijakan yang solutif sehingga dapat
bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat secara luas.
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Agar dapat menghasilkan kebijakan yang solutif dan bermanfaat
untuk kebutuhan masyarakat secara luas, ASN harus selalu

23
melakukan evaluasi untuk setiap kebijakan yang di buat.
Kata Kunci dari berorientasi Pelayanan adalah :
1. Responsivitas
2. Kualitas
3. kepuasaan

2. Akuntabel
Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.
Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi.
Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik
hendaknya dapat bekerja secara jujur, bertanggung jawab, cermat
disiplin dan berintegritas tinggi demi tercapainya Smart governance.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien
Seorang PNS akan mendapatkan beberapa fasilitas dari kantor,
dengan adanya fasilitas yang dimiliki hendaknya PNS menggunakan
kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien.
c.Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Menjadi seorang PNS akan mendapatkan privilege dalam kehidupan
pekerjaan dan keseharian, menggunakan privilege dengan bijak dan
bertanggung jawab.
Kata Kunci dari berorientasi akuntabel adalah :
1. Integritas
2. Konsisten
3. Dapat dipercaya
4. transparan

3. Kompeten

24
Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kode
etik dan panduan perilakunya adalah :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah, terdiri dari:
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah adalah keniscayaan.
2. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan
Heutagogi atau disebut juga sebagai teori “net-centric”,
merupakan pengembangan berbasis pada sumber
pembelajaran utama dari Internet.
b. Membantu orang lain belajar, meliputi:
1. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria
kantor termasuk morning tea/coffee sering kali menjadi ajang
transfer pengetahuan.
2. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif
dalam “pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge
Fairs and Open Forums).
3. Mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang
terkandung dalam dokumen kerja seperti laporan, presentasi,
artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam
repositori di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan
diambil (Knowledge Repositories).
4. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge
Access and Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring
ahli (expert network), pendokumentasian pengalamannya atau
pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari
refleksi pengalaman (lessons learned).
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik, meliputi:
1. Pengetahuan menjadi karya: sejalan dengan kecenderungan
setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta,
bersifat dinamis, hidup dan berkembang melalui berbagai

25
perubahan lingkungan dan karya manusia.
2. Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak
dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup
seseorang
Kata Kunci dari kompeten adalah :
1. Kinerja terbaik
2. Sukses
3. Keberhasilan
4. learning agility
5. ahli dibidangnya

4. Harmonis
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Panduan
perilaku (kode etik) nya adalah:

a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya


ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa, dituntut untuk selalu
menghargai perbedaan, tidak diskriminatif dan selalu memandang
manusia sesuai harkat dan martabatnya.
b. Suka menolong orang lain
Saling berinteraksi dengan sesama ASN dan saling tolong
menolong dengan orang lain merupakan kunci utama untuk
mencapai hubungan yang harmonis.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Lingkungan kerja yang kondusif merupakan dasar untuk terciptanya
keadaan harmonis, dimana memberikan rasa nyaman saat bekerja,
semangat dan sukses dalam mengerjakan sesuatu.
Kata Kunci dari harmonis adalah :
1. Peduli
2. Perbedaan

26
3. Selaras

5. Loyal
Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan bangsa dan negara.
Adapun panduan perilakunya adalah :

a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD negara Republik


Indonesia tahun 1945, setia kepada negara kesatuan republik
indonesia serta pemerintahan yang sah
ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip Nilai
Dasar sebagaimana termuat pada Pasal 4 UU ASN. Beberapa
Nilai-Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan
Perilaku Loyal yang pertama ini diantaranya:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
4. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan
negara,terangkum dalam sikap sebagai berikut
1. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan
mengenai disiplin Pegawai ASN
4. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya. Sedangkan beberapa Kewajiban ASN
yang dapat diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal yang
kedua ini diantaranya:
c. Menjaga rahasia dan jabatan negara, terdiri dari:
1. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
2. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan

27
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan.
3. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang
lain.
4. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi. Adapun Kewajiban ASN yang dapat
diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal yang ketiga, yaitu:
Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
- undangan.
Kata Kunci dari loyal adalah :
1. Komitmen
2. Dedikasi
3. Kontribusi
4. Nasionalisme
5. Pengabdian

6. Adaptif
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
serta menghadapi perubahan. Peranan perilakunya adalah :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi
individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini
organisasi maupun individu menghadapi permasalahan yang sama,
yaitu perubahan lingkungan yang konstan, sehingga karakteristik
adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif maupun
individual.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah

28
kreativitas. Tanpa daya kreativitas, inovasi akan sulit hadir dan
diciptakan
c. Bertindak proaktif.
Proaktif dalam bertindak dan melakukan perubahan menyesuaikan
dengan perkembangan zaman.
Kata Kunci dari adaptif adalah :
1. inovasi
2. antusias terhadap perubahan
3. proaktif

7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Panduan
perilakunya adalah :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
Kesempatan untuk berkontribusi dan bekerjasama dari beberapa
bidang, sehingga tercapai kerja sama yang sinergis.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
Apabila dalam kerja sama di dasari sifat saling percaya dan terbuka
maka kerja sama yang sinergis dapat tercapai dan terlaksana.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.
Saling berkerja sama dalam melakukan suatu kegiatan
menggunakan sumber daya yang ada untuk melakukan kerjasama
yang sinergi.
Kata Kunci dari kolaboratif adalah :
1. Kesediaan bekerjasama
2. Sinergi untuk hasil yang lebih baik

F. Kedudukan dan Peran ASN menuju Smart Governance.


1. Manajemen ASN

29
Menurut modul manajemen ASN (2017), manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik, korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen
ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang unggul selaras dengan perkembangan zaman. Peran ASN
adalah sebagai berikut :
1) Pelaksanaan kebijakan publik
2) Pelayanan publik
3) Perekat dan pemersatu bangsa.
Metode yang digunakan adalah self-assessment berdasarkan 8
kriteria dan tata cara yang ditetapkan dalam Peraturan KASN No. 5
Tahun 2017 tentang Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit dalam
Manajemen Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Adapun Kriteria Penilaian Penerapan Sistem Merit adalah :


1) Mempunyai rencana kebutuhan ASN untuk 5 tahun yang dirinci
menurut jenis dan jenjang jabatan dan disusun berdasarkan Analisa
Jabatan (disusun berdasarkan Anjab dan ABK), dengan
mempertimbangkan pegawai yang memasuki masa pensiun.
2) Melakukan rekrutmen pegawai secara terbuka dan kompetitif,
baikdarijalur CPNS, PPPK, dan juga dari PNS yang berasal dari
instansi lain.
3) Mempunyai kebijakan dan program pengembangan karier yang
dimulai dengan pemetaan talenta, analisis kesenjangan kompetensi
dan kesenjangan kinerja, strategi dan program untuk mengatasi
kesenjangan, serta pembentukan talent pool dan rencana sukses.
4) Menerapkan manajemen kinerja yang dimulai dengan penetapan
target kinerja, evaluasi kinerja secara berkala dengan menggunakan

30
metode yang obyektif, menganalisis kesenjangan kinerja, dan
mempunyai strategi untuk mengatasinya.
5) Mengaitkan kebijakan penggajian, pemberian penghargaan, dan
promosi dengan kinerja dan disiplin.
6) Melaksanakan promosi, mutasi secara obyektif dan transparan
didasarkan pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi dan kinerja
dengan memanfaatkan talent pool.
7) Memberi perlindungan agar pegawai dapat melaksanakan tugas
dengan baikdan memberi pelayanan kepada publik.
8) Mempunyai sistem pendukung seperti sistem informasi kepegawaian
yang terintegrasi, assessment center, dan aplikasilainnya yang
mendukung pelaksanaan manajemen ASN.
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etikaprofesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumberdaya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik.

b. Peran ASN
Peran ASN dalam menjalankan kedudukannya tersebut, maka
Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksan akegiatan publik
2) Pelayanan publik dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:

31
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

c. Hak ASN
Hak dan Kewajiban ASN
Hak PNS yang diaturdalam UU ASN pasal 1 butir 3 dan pasal 7 sebagai
berikut
PNS berhak memperoleh :
1) Gaji dan tunjangan
2) Cuti
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4) Perlindungan
5) Pengembangan kompetensi
BerdasarkanPasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa
1) Jaminan kesehatan
2) Jaminan kecelakaan kerja
3) Jaminan kematian
4) Bantuan hukum.

d. Kewajiban ASN
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN
adalah:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara KesatuanRepublik
Indonesia, dan pemerintah yang sah
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

32
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang
4) Menatati ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-
undangan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Manajemen PNS Meliputi penyusunan dan penetapan


kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier,
polakarier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan
haritua, dan perlindungan. Manajemen PNS pada Instansi Pusat
dilaksanakan oleh pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Manajemen PNS pada Instansi
Daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

e. Kode Etik ASN


1) Melaksanakan tugasnya deng/an jujur, bertanggungjawab dan
berintegritas tinggi.
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
peraturanperundang-undangan.

33
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwewenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang undangan dan etika
pemerintahan.
6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara.
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melakukan
tugasnya.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi.
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatanya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.

2. SMART ASN
Persaingan global saat ini masuk dalam ranah digital, termasuk
pada system pemerintahan. Indonesia mau tidak mau juga ikut dalam
arus revolusi industry tersebut. Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN)
dipaksa untuk adaptif terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih
cepat, akurat, dan efisien. Digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang
optimal adalah hal yang tak bias disanggah. Indonesia berada di
peringkat ke-77 dari 119 negara dalam Global Talent Competitiveness
Indexdengannilai 38,04. Untuk memperbaiki indeks tersebut,
pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PANRB) menerapkan Human Capital
Management Strategy menuju Smart ASN 2024. Pemerintah memiliki

34
program yang dinamakan 6P, yang masukdalam Human Capital
Management Strategy. Program 6P itu meliputi :
a. Perencanaan
b. Perekrutan dan seleksi
c. Pengembangan kapasitas
d. Penilaian kinerja dan penghargaan;
e. Promosi, rotasi, dan karier
f. Peningkatan kesejahteraan. 
Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era
disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks.
Profil Smart ASN meliputi:
1. Integritas
2. Nasionalisme
3. Profesionalisme
4. Berwawasan global
5. Menguasai IT dan bahasa asing
6. Berjiwa hospitality ( Ramah )
7. Berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

Adanya profil ini (Smart ASN),kita akan mendapat digital


talent dan digital leader.
Adapun beberapa strategi dan kebijakan pemerintah dalam
pengembangan kompetensi ASN dan mewujudkan Smart ASN diatur
dalam RPJMN ke-3 dalam RPJPN 2005-2025. Terdapat 6 langkah
strategis pemerintah dalam mewujudkan Smart ASN, diantaranya:
1. Melakukan rekrutmen calon Pegawai Negeri Sipil yang berbasis
Computer Based Test,
2. Pengembangan pola karier,
3. Pengembangan kompetensi,
4. Pengembangan karier,
5. Promosi melalui seleksi terbuka, dan

35
6. Rencana sukses.
Dengan adanya strategi dan upaya pengembangan SDM ini,
diharapkan dapat menciptakan ASN yang kompeten, profesional, dan
mampu menghadapi tantangan dan perubahan.

G. Matrik Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kelekar
Identifikasi Isu :
1. Rendahnya Pengetahuan Tentang Tablet Fe untuk Pencegahan
Anemia pada Ibu Hamil
2. Rendahnya Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Bayi
dan Anak (PMBA) pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
3. Kurang optimalnya Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan pada
Anak Usia Sekolah Dasar
4. Rendahnya Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penggunaan
Garam Beryodium
5. Rendahnya Pengetahuan Kader Posyandu Tentang
Penggunaan Alat Ukur Antropometri

Isu yang diangkat : Rendahnya Pengetahuan Tentang Tablet Fe untuk


Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil

Gagasan Pemecahan Isu :


1. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi dan melakukan
konsultasi dengan pimpinan UPTD Puskesmas Kelekar selaku
mentor.
2. Menyusun bahan dan materi terkait pembuatan leaflet, rancangan
tabel kepatuhan/tabel kontrol, serta pre-test dan post-test tentang
tablet Fe
3. Melakukan penyuluhan dan edukasi pada ibu hamil

36
4. Membuat group Whatsapp pemantauan kepatuhan mengonsumsi
tablet Fe
5. Melaksanaan evaluasi hasil kegiatan.

37
Tabel 6. Matrik Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
N Penguatan Nilai-
Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan dengan Nilai-nilai Mata Diklat terhadap Visi dan
o nilai Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1.Menyiapkan 1.Tersedianya Keterkaitan dengan Nilai dasar Pelaksanaan Kegiatan ini terkait
pertemuan rancanagan dokumentasi BerAKHLAK: konsultasi dengan dengan proses
dengan mentor, kegiatan berupa: BERORIENTASI PELAYANAN atasan langsung mencapai nilai
menjelaskan, aktualisasi 1.Memahami dan memenuhi kebutuhan dan mentor untuk organisasi :
dan meminta penyuluhan di -rancangan masyarakat persiapan 1.Kerjasama
persetujuan tujuh desa kegiatan di Mencari tahu dan mengamati hal-hal yang pelaksanaan Interaksi yang
kegiatan untuk wilayah ketujuh desa dibutuhkan masyarakat agar dapat aktualisasi.sejalan sangat penting bagi
persiapan Kecamatan -lembar surat memenuhi kepuasan masyarakat dengan visi UPTD kehidupan manusia
pelaksanaan Kelekar persetujuan Puskesmas karena manusia
aktualisasi. -foto 2.Ramah, cekatan, dan solutif, dan dapat Kelekar yaitu adalah mahluk
diandalkan masyarakat sehat social. Dengan
Mengedepankan sikap ramah dan dapat yang berwawasan adanya Kerjasama
diandalkan serta responsivitas dalam dan mandiri” dengan pimpinan
berdiskusi guna mendapat solusi yang dapat
berkualitas dan memuaskan dari isu yang Kegiatan ini juga mempermudah
diambil mendukung Misi mewujudkan visi dan
UPTD Puskesmas misi puskesmas.
AKUNTABEL Kelekar no 3 yaitu : 2.Loyalitas
1.Melaksanakan tugas dengan jujur, Mewujudkan Berkoordinasi
bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan pelayanan yang dengan pimpinan
berintegrasi tinggi kompeten sesuai merupakan bentuk
Melakukan pengamatan secara transparan dengan kebutuhan loyalitas
dan mencatat hal yang bisa diperbaiki, serta masyarakat 3.Ramah
bertanggung jawab terhadap hasil Perilaku ASN dalam

38
pengamatan sehingga hasil tersebut dapat melaksanakan
dipercaya pelayana public
adalah bersikap
KOMPETEN ramah.
1.Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
Menyiapkan rancangan dengan kinerja
terbaik dengan isu yang sesuai dengan
keahlian dibidangnya sehingga
memperoleh kesuksesan dan
keberhasilan dalam kegiatan

HARMONIS
1.Menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya
Menghargai setiap perbedaan pendapat
dan saran, untuk rencana rancangan
aktualisasi terbaik sehingga memperoleh
hasil yang selaras dengan tujuan
aktualisasi

LOYAL
1.Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi, dan negara
Melakukan konsultasi dengan sopan santun
dan berdedikasi mencari solusi yang
mengutamakan kepentingan masyarakat
dan negara.

39
ADAPTIF
1.Berinovasi dan mengembakan
kreatifitas
Menyampaikan inovasi berupa ide dan
gagasan dari isu yang akan diangkat
menjadi rancangan aktualisasi

2.Bertindak Proaktif
proaktif bertanya kepada mentor pada saat
sesi konsultasi mengenai hal-hal yang
kurang dimengerti dan antusias terhadap
perubahan dari hasil konsultasi

KOLABORATIF
1.Memberikan kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi.
Bersedia berkerjasama dengan cara
Mendengarkan dan mencatat setiap
masukan dan koreksi dari mentor serta
sinergi untuk hasil yang lebih baik

2.Terbuka dalam bekerja sama untuk


menghasilkan nilai tambah
Menerima masukan dan arahan yang
kemudian diaplikasikan dalam rancangan
aktualisasi dan bersinergi untuk hasil
yang lebih baik

3.Menggerakkan pemanfaatan berbagai


sumber daya untuk tujuan Bersama
Melakukan konsultasi dengan mentor,

40
mengggunakan media elektronik (WA dan
telpon) sehingga memperoleh sinergi
untuk hasil yang lebih baik dalam
rancangan tersebut

2.Melakukan 1.Terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai dasar


pertemuan, pertemuan BerAKHLAK
menjelaskan dengan mentor, BERORIENTASI PELAYANAN
rancangan dibuktikan 1. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
kegiatan, dan dengan : diandalkan
meminta - foto Mengedepankan sikap ramah dan dapat
persetujuan -surat diandalkan dalam menjelaskan rancangan
dengan persetujuan dan berdiskusi guna mendapat solusi
mentor berkualitas dari isu yang diambil.

2.Melakukan perbaikan tiada henti


Melakukan perbaikan jika terdapat masukan
atau saran dari mentor sehingga didapatkan
rancangan yang berkualitas dan
memuaskan

AKUNTABEL
1. Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegrasi tinggi
Adanya Surat Persetujuan dari
Mentor merupakan implementasi
dari sikap disiplin dalam bekerja dan
dapat dipercaya serta
dipertanggung jawabkan oleh
Peserta

41
2. Tidak menyalahgunakan kewenangan
jabatan
Peserta berintegritas akan menggunakan
Surat persetujuan tersebut dengan bijak
dan bertanggung jawab

KOMPETEN
1. Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
Mengkonsep tahapan-tahapan dengan baik
dan secara teliti. Tindakan ini merupakan
penerapan dari sikap perilaku kinerja
terbaik
2.Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu
berubah
menerima masukan dan saran dari mentor
dengan rancangan yang ada merupakan
penerapan dari menjawab tantangan yang
selalu berubah. Prihal ini mencerminkan
nilai leaning agility

HARMONIS
1. Menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya
Berkonsultasi dengan Mentor menunjukkan
sikap saling menghargai akan keputusan
yang disepakati sehingga diperoleh hasil
yang selaras

42
3. Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
Secara tidak langsung, kegiatan konsultasi
ini dapat membangun hubungan kerja yang
kondusif antar pegawai. Sehingga dapat
menimbulkan rasa peduli sesama pegawai

LOYAL
1. Menjaga nama baik sesama ASN,
Pimpinan, instansi dan negara
Mendengarkan serta mencatat arahan dari
mentor dengan seksama demi tercapainya
tujuan bersama sehingga didapatkan hasil
yang bisa memajukan instansi. Prihal ini
mencerminkan nilai kontribusi dan
dedikasi dalam pembangunan instansi.

ADAPTIF
1. Bertindak proaktif
Mencatat arahan dari mentor dengan
seksama dan melakukan revisi dari
masukan mentor. Tindakan ini merupakan
penerapan dari sikap perilaku
proaktif, antusias terhadap perubahan

2. Berinovasi dan mengembakan


kreatifitas
Menyampaikan inovasi berupa ide dan
gagasan isu yang akan diangkat menjadi

43
rancangan aktualisasi

KOLABORATIF
1. Memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi
Memberi kesempatan Mentor untuk
memberikan saran dan masukkan dalam
rancangan kegiatan Aktualisasi merupakan
sinergi untuk hasil yang lebih baik

2. Terbuka dalam bekerja sama untuk


menghasilkan nilai tambah.
Sinergi untuk hasil yang lebih baik
Selalu bersikap terbuka dengan cara
bersedia bekerjasama, menerim saran dan
masukan yang diberikan oleh Mentor
sehingga mampu melaksanakan kegiatan
Aktualisasi dengan baik

3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai


Sumber Daya untuk tujuan bersama.
Bekerja sama bersama Mentor, berdiskusi
untuk mendapat rancangan kegiatan
Aktualisasi yang baik serta sinergi untuk
hasil yang lebih baik lagi

3.Melakukan 1.Tersedianya Keterkaitan dengan Nilai dasar


koordinasi dokumentasi BerAKHLAK:
dengan staf berupa : BERORIENTASI PELAYANAN
Gizi dan -foto 1. Ramah, cekatan, dan solutif, dan dapat
pihak terkait diandalkan

44
(staf Farmasi, Mengedepankan sikap ramah dan dapat
staf poli diandalkan dalam berdiskusi guna
KIA,staf TU) mendapat solusi berkualitas dari isu yang
terkait diambil
rancangan
kegiatan 2. melakukan perbaikan tiada henti
Melakukan perbaikan yang tiada henti dan
selalu bersikap responsivitas jika ada
masukan dan saran dari hasil diskusi

KOMPETEN
1. Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
Mengkonsep tahapan-tahapan dengan baik
dan secara teliti. Tindakan ini merupakan
penerapan dari sikap perilaku kinerja
terbaik

2. Meningkatkan Kompetensi diri untuk


menjawab tantangan yang selalu berubah
menerima masukan dan saran dari hasil
diskusi dengan rancangan yang ada
merupakan penerapan dari sikap leaning
agility

HARMONIS
1. Menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya
Koordinasi yang selaras dengan staf gizi
dan pihak terkait lainnya tanpa memandang
perbedaan profesi menunjukkan sikap

45
saling menghargai akan dan keputusan
yang disepakati
2. Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
Secara tidak langsung, kegiatan konsultasi
ini dapat membangun hubungan kerja yang
kondusif antar pegawai walaupun terdapat
perbedaan profesi.

ADAPTIF
1. Bertindak proaktif
Mencatat arahan dan masukan dari staf gizi
dan pihak terkait lainnya dengan seksama.
Tindakan ini merupakan penerapan dari
sikap perilaku proaktif, antusias
terhadap perubahan

2. Berinovasi dan mengembakan


kreatifitas
Menyampaikan inovasi berupa ide dan
gagasan isu yang akan diangkat menjadi
rancangan aktualisasi kepada staf gizi dan
pihak terkait lainnya.

KOLABORATIF
1. Memberi kesempatan kepada pihak
untuk berkontribusi
Membangun kerjasama dengan cara
memberi kesempatan pada staf gizi dan
pihak terkait lainnya untuk memberikan
saran dan masukkan dalam mengerjakan

46
kegiatan Aktualisasi agar bersinergi untuk
hasil yang lebih baik.
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
Menerima saran yang diberikan sehingga
mampu melaksanakan kegiatan Aktualisasi
dengan baik dan sinergi untuk hasil yang
lebih baik

2 Melakukan 1. Menyusun 1. tersediannya Keterkaitan dengan Nilai dasar Pelaksanaan Kegiatan ini terkait
persiapan bahan dan bahan dan materi BerAKHLAK: konsultasi dengan dengan proses
penyuluhan materi terkait berupa : BERORIENTASI PELAYANAN atasan langsung mencapai nilai
kegiatan - materi 1.Memahami dan memenuhi kebutuhan dan mentor untuk organisasi :
penyuluhan di penyuluhan masyarakat persiapan 1.Efektif (tepat
ketujuh desa di dengan media Mencari sumber materi yang berkualitas pelaksanaan sasaran )
kecamatan power point dan sesuai dengan kebutuhan terkait materi aktualisasi.sejalan Materi yang di
kelekar - daftar hadir sehingga memperoleh kepuasan dan dengan visi dan dapatkan haruslah
- daftar no Hp peserta penyuluhan dapat memahami misi UPTD sesuai dengan
materi yang disampaikan Puskesmas sasaran penyuluhan
Kelekar yaitu yaitu ibu hamil
2. ramah, cekatan, solutif, dan dapat masyarakat sehat 2. Kreatif
diandalkan yang berwawasan Mencari materi yang
Materi yang di peroleh haruslah materi yang dan mandiri” menarik dan segar
, berkualitas, solutif dan relate terhadap isu sehingga
yang di hadapi Kegiatan ini juga meningkatkan minat
mendukung Misi pendengar
3.melakukan perbaikan tiada henti UPTD Puskesmas 3. Akuntabel
Materi yang di peroleh haruslah bersumber Kelekar no 1 yaitu : Sumber materi yang
dari sumber yang benar, dan berkualitas Mewujudkan digunakan
sehingga perlu responsivitas untuk pelayanan yang merupakan sumber
perbaikan tiada henti jika terdapat materi kompeten sesuai yang dapat

47
yang tidak jelas asal sumbernya. dengan kebutuhan dipercaya
masyarakat
AKUNTABEL
1.Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggungjawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Dalam membuat rancangan materi haruslah
cermat dalam memilih sumber dan tentunya
dapat dipercaya

2.Menggunakan kekayaan dan barang


milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
Ketika mencari Materi terikait penyuluhan
menggunakan komputer milik instansi,
maka haruslah menggunakan fasilitas
tersebut sebaik mungkin, transparan,
efisien dan dapat bertanggung jawab.

KOMPETEN
1.Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu
berubah
Pada era 4.0 ini tentunya banyak
perubahan dalam dunia internet dan
komputerisasi yang mempermudah dalam
memperoleh sumber sumber materi untuk
pembelajaran menuntut kita untuk ikut ahli
dibidang IT sehingga dapat melakukan
kinerja terbaik mengikuti perkembangan
zaman.

48
2.Membantu orang lain belajar
Sebagai seorang ahli di bidang gizi sudah
seharusnya menyiapkan materi dengan
kinerja terbaik dan membuat materi
penyuluhan yang menarik sehingga materi
sukses tersampaikan dan membantu ibu
hamil memperoleh pengetahuan yang
bermanfaat

3.Melaksanakan tugas dengan kualitas


terbaik
Sebagai seorang ahli di bidang gizi sudah
seharusnya menyiapkan materi dengan
kinerja terbaik dan membuat materi
penyuluhan yang menarik

HARMONIS
1.Suka menolong orang lain
Rancangan materi ini dibuat tentunya
denganr rasa peduli dengan tujuan untuk
membantu ibu hamil meningkatkan
pengetahuannya

LOYAL
1. Menjaga nama baik sesama ASN,
Pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara
Berdedikasi memperoleh sumber materi
yang benar merupakan salah satu langkah

49
menjaga nama baik instansi

ADAPTIF
1.Cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan
Majunya teknologi dan komputerisasi yang
mempermudah kita memperoleh materi
pembelajaran membuat kita antusias
terhadap perubahan tersebut

2.Terus berinovasi dan mengembangkan


kreativitas
Materi yang dikemas dalam power point
yang menarik merupakan sebuah inovasi
dan krativitas

3.Bertindak proaktif
Proaktif dalam menemukan inovasi yang
segar untuk membuat materi yang menarik
dan kreativ

KOLABORATIF
1.Terbuka dlam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
Bersedia bekerja sama dengan mentor,
menerima saran yang diberikan untuk
perbaikan materi penyuluhan untuk
memperoleh hasil lebih baik

50
2.membuat 1. tersedianya Keterkaitan dengan Nilai dasar
leaflet tentang bukti yaitu: BerAKHLAK:
tablet fe dan -leaflet tentang BERORIENTASI PELAYANAN
membuat tabel tablet fe 1. Memahami dan memenuhi kebutuhan
kontrol minum -dan tabel kontrol masyarakat
tablet fe minum tablet fe Membuat leaflet dan tabel kontrol yang
berkualitas adalah salah satu upaya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga
memperoleh kepuasan masyarakat

AKUNTABEL
1. Menggunakan kekayaan dan barang
milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
Fasilitas instansi yang digunakan untuk
membuat leaflet dan tabel kontrol harus
digunakan secara transparan, bertanggung
jawab, efisien, dan efektif

KOMPETEN
1.Membantu orang lain belajar
tujuan dari pembuatan leaflet dan tabel
kontrol ialah untuk membantu meningkatkan
pengetahuan ibu hami. Prihal ini merupakan
penerpan nilai leaning agility.

HARMONIS
1.Suka menolong orang lain
Rasa peduli terhadap peningkatan

51
pengetahuan ibu hamil mendorong untuk
membuat media yang praktis dan menarik
sehingga mudah dipahami oleh ibu hamil

ADAPTIF
1.Terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas
Berinovasi dalam pembuatan leaflet dan
tabel kontrol yang lebih kreatif dan
berkualitas

3.membuat pre- 1.tersedianya Keterkaitan dengan Nilai dasar


test dan post- bukti yaitu : BerAKHLAK:
test - pre-test AKUNTABEL
- dan post-test 1.Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggungjawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
3. Menyiapkan pre-test dan post test dengan
cermat dan rasa tanggung jawab sehingga
memperoleh hasil yang dapat dipercaya

KOMPETEN
1.Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
Menyiapkan soal soal pre-test dan post-test
dari materi-materi yang telah dipelajari
dengan kinerja terbaik

KOLABORATIF
1.Memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi

52
Bersama staf gizi, berdiskusi untuk
membuat pre-test dan post-test. Prilaku ini
mencerminkan sikap kertersediaan
kerjasama

3 melaksanakan 1.memberikan 1.terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai dasar Pelaksanaan Kegiatan ini terkait
penyuluhan pre-test kepada pre-test BerAKHLAK: konsultasi dengan dengan proses
pada ibu hamil ibu hamil dibuktikan BERORIENTASI PELAYANAN atasan langsungmencapai nilai
sebelum dengan 1.Ramah, cekatan, solutif, dapat dan mentor untuk organisasi :
memulai materi - Hasil pre-test diandalkan persiapan 1. Kreatif
- Foto Memberikan pre-test kepada ibu hamil pelaksanaan Menyampaikan
secara ramah dan cekatan sehingga aktualisasi.sejalanmateri dengan cara
diperoleh kepuasan atas tindakan tersebut dengan visi dan yang menyenangkan
misi UPTD dan dapat
HARMONIS Puskesmas membangun
1.Menghargai setiap orang apapun latar Kelekar yaitu
suasana audiens
belakangnya masyarakat sehat menjadi antusias
Memberikan soal pre-test kepada ibu hamil yang berwawasan 2.Ramah
secara merata tanpa membeda bedakan. dan mandiri” Perilaku ASN dalam
Perihal ini mencerminkan nilai menghargai melaksanakan
perbedaan 1.Kegiatan ini jugapelayana public
adalah bersikap
mendukung Misi
KOLABORATIF ramah terutama
1.Memberi kesempatan kepada berbagai UPTD Puskesmas ketika melakukan
pihak untuk berkontribusi penyuluhan dan
Kelekar no 2 yaitu :
Bekerja sama dengan staf gizi dan kader tanya jawab, sikap
untuk membagikan pre-test kepada ibu Meningkatkan ramah sangat
hamil. Prihal ini mencerminkan diperlukan.
kualitas SDM
ketersediaan kerjasama

53
2. 1.tersampainya Keterkaitan dengan Nilai dasar
menyampaikan materi BerAKHLAK:
materi penyuluhan BERORIENTASI PELAYANAN
penyuluhan dibuktikan 1.Memahami dan memenuhi kebutuhan
dengan foto masyarakat
Memahami dan menguasai materi yang
akan disampaikan sehingga memperoleh
kepuasan dari audiens

KOMPETEN
1. Membantu orang lain belajar
Materi yang disampaikan dalam kegiatan
penyuluhan merupakan salah satu upaya
membantu masyarakat untuk belajar dan
menambah pengetahuan. Prihal ini
mencerminkan nilai kinerja terbaik

2. Melaksanakan tugas dengan kualitas


terbaik
Berusaha menyampaikan materi dengan
baik dan berusaha menguasai materi
penyuluhan. Prihal ini mencerminkan nilai
kinerja terbaik dan ahli dibidangnya

ADAPTIF
1.Bertindak proaktif
Menyampaikan materi dengan antusias
sehingga sasaran penyuluhan dapat
menerima materi dengan antusias pula.

54
Prihal ini mencerminkan nilai proaktif.

3.melakukan 3. Terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai dasar


sesi tanya sesi tanya jawab BerAKHLAK:
jawab dibuktikan BERORIENTASI PELAYANAN
dengan : 1. Memahami dan memenuhi kebutuhan
-notulensi sesi masyarakat
tanya jawab Responsivitas dan memahami pertanyaan
yang diajukan sehingga bisa memberikan
jawaban yang memuaskan. Prihal ini
mencerminkan nilai kepuasaan

2. ramah, cekatan, solutif, dan dapat


diandalkan
Responsivitas serta cekatan dalam
menanggapi pertanyaan yang diajukan dan
memberikan solusi terbaik dari pertanyaan
tersebut

KOMPETEN
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu
berubah

Dilakukannya sesi tanya jawab untuk


meningkatkan pengetahuan ibu hamil serta
meningkatkan kemampuan penyuluh untuk
berpikir cepat dan mampu memberikan
solusi yang tepat. Prihal ini mencerminkan
nilai ahli di bidangnya

55
HARMONIS
1. Suka menolong orang lain
Pertanyaan yang dijawab dengan baik
dapat membantu ibu hamil memperoleh
solusi yang baik pula. Prihal ini
mencerminkan nilai peduli.

4. Membuat group 1.Menyampaika 1.Tersampainya Keterkaitan dengan Nilai dasar Pelaksanaan Kegiatan ini terkait
Whatsapp n tujuan tujuan pembuatan BerAKHLAK: konsultasi dengan dengan proses
pemantauan pembuatan group Whatsapp BERORIENTASI PELAYANAN atasan langsung mencapai nilai
kepatuhan group dibuktikan 1. ramah, cekatan, solutif, dan dapat dan mentor untuk organisasi :
mengonsumsi Whatsapp dengan foto diandalkan persiapan 1.Kerjasama
tablet Fe kepada peserta kegaiatan Menyampaikan tujuan pembuatan group pelaksanaan Bekerjasama
penyuluhan Whatsapp kepada ibu hamil sebagai salah aktualisasi.sejalan dengan kader, dan
yaitu ibu hamil satu solusi agar kepatuahan ibu hamil dengan visi dan bidan desa untuk
mengonsumsi tablet Fe dapat diawasi. misi UPTD ikut memonitoring
Prihal ini merupakan nilai dari Puskesmas kegiatan di group
responsivitas Kelekar yaitu whatsapp
masyarakat sehat 2. Kreatif
KOMPETEN yang berwawasan Group Whatsapp ini
1.Membantu orang lain belajar dan mandiri” merupakan salah
Tujuan pembuatan group Whatsapp ini yaitu satu inovasi untuk
untuk membantu ibu hamil belajar agar meningkatkan
konsisten dalam mengonsumsi tablet Fe 1.Kegiatan ini juga kepatuhan ibu hamil
sehingga diperoleh keberhasilan dalam mengonsumsi tablet
mendukung Misi
mengonsumsi tablet Fe Fe
UPTD Puskesmas 3.Ramah
HARMONIS Perilaku ASN dalam
Kelekar no 2 yaitu :
1.Menghargai setiap orang apapun latar melaksanakan

56
belakangnya Memberikan pelayana public
Menerima perbedaan pendapat dan adalah bersikap
Pelayanan secara
masukkan dari semua peserta penyuluhan ramah terutama
yang hadir demi keselarasan tujuan prima ketika melakukan
pembuatan group Whatsap penyuluhan dan
tanya jawab, sikap
ramah sangat
2.Mendata 1.Tersedianya Keterkaitan dengan Nilai dasar diperlukan.
jumlah ibu hamil data berupa: BerAKHLAK: 4. Efektif (tepat
yang hadir dan - daftar hadir ibu AKUNTABEL sasaran )
mengisi data no hamil 1. Melaksanakan tugas dengan jujur, Sasaran yang dituju
Hp - daftar no Hp ibu bertanggungjawab, cermat, disiplin dan sudah jelas yaitu ibu
hamil berintegritas tinggi hamil
Tersedianya data jumlah ibu hamil yang
hadir beserta nomor Hp dapat membantu
dalam pengerjaan tugas pembuatan group
lebih baik dan tersedianya data yang dapat
dipercaya

KOMPETEN
1.Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
Tersedianya daftar hadir yang baik
merupakan salah satu bentuk telah
melaksanakan tugas dengan baik. Prihal ini
mencerminkan nilai kinerja terbaik

3.membuat 1.Terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai dasar


group pembuatan group BerAKHLAK:
Whatsapp whatsapp BERORIENTASI PELAYANAN
pemantauan 1.Memahami dan memenuhi kebutuhan

57
minum tablet Fe masyarakat
dibuktikan Pembuatan group Whatsapp ini merupakan
dengan : salah satu jawaban untuk memenuhi
-Tersedianya kebutuhan ibu hamil yang sering lalai dalam
group WA setiap kepatuahn mengonsumsi tablet Fe. Prihal
desa ini mencerminkan nilai responsivitas
- Tangkap Layar
setiap group WA KOMPETEN
-Tersedianya 1. .Meningkatkan kompetensi diri untuk
panduan dan menjawab tantangan yang selalu
aturan anggota berubah
group WA Grpou Whatsapp ini bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi diri dan
menjawab tantangan dari permasalahan
kepatuahn ibu hamil dalam mengonsumsi
tablet Fe. Prihal ini mencerminkan nilai
Kinerja terbaik

HARMONIS
1.Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
Adanya inovasi group Whatsapp ini akan
menciptakan lingkungan kerja yang lebih
kondusif dan praktis sehingga menciptakan
keselarasan dalam inovasi perbaikan
kedepannya

2.Suka menolong orang lain


Adanya group pemantauan ini merupakan
salah satu bentuk kepedulian terhapat ibu
hamil sehingga dapat membantu ibu hamil

58
dalam meningkatkan kepatuhannya
mengonsumsi tablet Fe
LOYAL
1. Menjaga nama baik sesama ASN,
Pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara
Berkontribusi untuk instansi membuat
perubahan ke arah yang lebih maju yaitu
dengan pembuatan group Whatsapp ini.
Prihal ini mencerminkan nilai kontribusi

5. 1.Melaksanaan 1. Memberikan 1.Terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai dasar Pelaksanaan Kegiatan ini terkait
evaluasi hasil post-test di post-test BerAKHLAK: konsultasi dengan dengan proses
kegiatan akhir dibuktikan BERORIENTASI PELAYANAN atasan langsung mencapai nilai
penyuluhan dengan : 1.Ramah, cekatan, solutif, dapat dan mentor untuk organisasi :
- hasil post test diandalkan persiapan 1. Akuntabel
Memberikan post-test kepada ibu hamil pelaksanaan Tersedianya data
secara ramah dan cekatan sehingga aktualisasi.sejalan hasil evaluasi yang
diperoleh kepuasan atas tindakan tersebut
dengan visi dan dapat dipercaya
misi UPTD
HARMONIS Puskesmas
1.Menghargai setiap orang apapun latar Kelekar yaitu
belakangnya masyarakat sehat
Memberikan soal post-test kepada ibu yang berwawasan
hamil secara merata tanpa membeda dan mandiri”
bedakan. Perihal ini mencerminkan nilai
menghargai perbedaan 1.Kegiatan ini juga
mendukung Misi
KOLABORATIF
1.Memberi kesempatan kepada berbagai UPTD Puskesmas
pihak untuk berkontribusi

59
Bekerja sama dengan staf gizi dan kader Kelekar no 3 yaitu :
untuk membagikan pre-test kepada ibu
Meningkatkan
hamil. Prihal ini mencerminkan
ketersediaan kerjasama kualitas SDM

2.Melakukan 1.terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai dasar


monitoring monitoring BerAKHLAK:
kepatuhan ibu dibuktikan BERORIENTASI PELAYANAN
hamil minum dengan: 1. Melakukan perbaikan tiada henti
tablet Fe di -tangkap layar Melalukan monitoring secara rutin dan
group dari group melakukan perbaikan jika terdapat
Whatsapp yang Whatsapp perubahan atau masukan selama
telah dibuat monitoring. berkaitan dengan responsivitas

KOLABORATIF
1.Memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi
Ketersediaan kerjasama dari kader dan
bidan desa untuk ikut memonitoring di
dalam group whatsapp yang sudah dibuat
dan bersinergi untuk hasil yang lebih
baik

3. Membuat 1. Tersedianya Keterkaitan dengan Nilai dasar


hasil evaluasi hasil akhir dari BerAKHLAK:
dari post-test post-test KOMPETEN
dan monitoring dibuktikan 1. Melaksanakan tugas dengan kualitas
dengan: terbaik
- rekap hasil dari Hasil evaluasi dari post-test dan monitoring
pre-test dan post- menjadi tolak ukur apakah materi yang
test disampaikan tersampaikan dengan baik

60
- tersedianya data atau tidak. Prihal ini mencermankan nilai
monitong kinerja terbaik
-Tangkap layar
hasil monitoring AKUNTABEL
di grup WA 1.Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggungjawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Tersedianya data hasil evaluasi yang dapat
dipercaya

KOMPETEN
1.Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
Membuat laporan evaluasi dari hasil post-
test dengan kinerja terbaik

Keterkaitan dengan Nilai dasar


4. Melakukan 1.Terlaksananya BerAKHLAK:
pertemuan pertemuan
dengan mentor dibuktikan KOLABORATIF
untuk dengan : 1.Terbuka dalam bekerja sama untuk
melaporkan -Foto menghasilkan nilai tambah
hasil evaluasi Menyampaikan hasil laporan evaluasi
post-test dan kegiatan kepada mentor sekaligus kepala
monitoring puskesmas serta menerima masukan dan
kepada mentor saran untuk perbaikan kedepannya. Prihal
ini mencerminkan nilai sinergi untuk hasil
lebih baik

61
H. Rekapitulasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS

Tabel 7
Rekapitulasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS

Nilai Dasar PNS Jumlah Penerapan Nilai dalam Kegiatan


Total Penerapan Nilai
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 2 3 4 5
Berorientasi Pelayanan 9 7 6 2 2 26
Akuntabel 4 4 - 1 1 10
Kompeten 8 9 4 3 2 26
Harmonis 7 2 2 4 1 16
Loyal 3 1 - 1 - 5
Adaptif 7 5 1 - - 13
Kolaboratif 11 3 1 - 4 19
Total 49 31 14 11 10 114

62
I. Jadwal Kegiatan
Habituasi atau proses pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini akan
dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan dari tanggal 12
September 2022 sampai 17 Oktober 2022. Adapun rencana jadwal
kegiatan yang akan dilaksanakan selama habituasi dengan core issue
“Rendahnya Pengetahuan Tentang Tablet Fe Untuk Mencegah
Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Kelekar”
Tabel 8
Jadwal Kegiatan

Bulan/Minggu Ke
No Kegiatan
September Oktober
1 2 3 4 5 6 7
3 4 1 2 3
Melakukan pertemuan dengan mentor,
menjelaskan, dan meminta persetujuan
1 kegiatan untuk persiapan pelaksanaan
aktualisasi.

2 Melakukan persiapan penyuluhan

melaksanakan penyuluhan pada ibu


3 hamil

Membuat group Whatsapp pemantauan


4 kepatuhan mengonsumsi tablet Fe

5 Melaksanaan evaluasi hasil kegiatan

63
J. Kendala dan Antisipasi
Kendala yang dihadapi penulis dalam penyusunan Rancangan
aktualisasi dan pelaksanaan Habituasi yang akan dilaksanakan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Kelekar beserta antisipasinya adalah
sebagai berikut:
Tabel 9
Kendala dan Antisipasi
No Kendala Antisipasi
1 2 3
Kurangnya pasrtisipasi Berkoordinasi dengan bidan desa
masyarakat sasaran dan kepala desa atau perangkat
1 penyuluhan yaitu ibu hamil desa untuk mengumumkan
dalam mengikuti kegiatan kegiatan penyuluhan sehari
penyuluhan sebelum kegaiatan dilaksanakan
Adanya ibu hamil yang tidak Menggunakan Handphone miliki
memiliki Handphone untuk ikut keluarga terdekat yang bisa
2 masuk ke dalam group WA dihubungi
pemantauan minum tablet Fe
Adanya ibu hamil yang tidak Mengusahakan sebaik mungkin
3 bisa membaca agar pembuatan leaflet dan tabel
kontrol dan dipahami

64
DAFTAR PUSTAKA

Herlina, Nina. 2015. Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor. http://pusdiknakes.or.id/bppsdmk/in
fodiakses
Karyadi 2015. Ibu Hamil di Indonesia Mengalami Anemia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Berorientasi
Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Akuntabel
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Kompeten
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Harmonis
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Loyal
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Adaptif
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Kolaboratif
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Manajemen
ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan SMART ASN
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Suanita. 2017. Status Gizi Dengan Anemia Pada Ibu Hami

65

You might also like