Professional Documents
Culture Documents
Laporan Praktikum Mikrobiologi Dasar Xii
Laporan Praktikum Mikrobiologi Dasar Xii
ACARA XII
PENGARUH BAHAN ANTIMIKROBA TERHADAP
PERTUMBUHAN BAKTERI
Oleh
Yulia Dewi Anjani
C1K020089
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui :
Tanggal ACC :
BAB I. PENDAHULUAN
Bakteri ialah suatu organisme yang sebaran hidupnya paling banyak di muka
bumi ini. Bakteri ialah salah satu organisme yang terdiri dari satu sel atau uniseluler,
prokariota atau prokariot dan memiliki ukuran yang sangat kecil (mikroskopis) serta
ia tidak memiliki klorofil. Bakteri biasanya ditemukan pada tanah, air udara maupun
pada organisme lain dan lain sebagainya (Rizkiana et al., 2020).
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikun ini ialah sebagai berikut:
No Nama Bahan Fungsi Bahan
1 Alkohol Untuk mensterilkan tangan dan
meja sebelum praktikum dan
sebagai sampel antimikroba
2 Bakteri pengenceran 3 dan 6 Sebagai sampel mikroba yang
digunakan untuk mencoba
antimikroba
3 Betadine Sebagai sampel antimikroba
4 Ekstrak meniran Sebagai sampel antimikroba
5 Kertas cakram Sebagai media untuk meneteskan
sampel antimikroba di atas media
NA
6 Media NA Sebagai wadah biakan bakteri
7 Plastic wrap Untuk merapatkan cawan petri
yang berisi media NA dan sampel
bakteri
8 Sabun cair Sebagai sampel antimikroba
9 Tissue Untuk membantu mensterilkan
meja dan tangan sebelum
praktikum
Alkohol
menghasilkan
zona bening
Sampel
Alkohol dan sepanjang 1,5 cm
1 bakteri
Sabun dan sabun
P3
menghasilkan
zona bening
sepanjang 2 cm.
Alkohol
menghasilkan
zona bening
Sampel Alkohol dan sepanjang 1,5 cm
2 bkateri Ekstrak dan ekstrak
P3 Meniran meniran
menghasilkan
zona bening
sepanjang 3 cm.
Betadine
menghasilkan
zona bening
Betadine dan sepanjang 3 cm
Sampel
3 Ekstrak dan ekstrak
bkater P6
Meniran meniran
menghasilkan
zona bening
sepanjang 3 cm.
4.2 Pembahasan
Antimikroba ialah senyawa yang dpaat membunuh atau memperlamabat
pertumbuhan mikroba, baik senyawa biologi maupun kimiawi. Hal ini sesuai
dengan pernyataan dari (Yanis, 2020) bahwa Antimikroba ialah senyawa biologis
atau kimia yang mana bersifat menghambat atau menghapus pertumbuhan bakteri
atau kapang (bkateriostatik/fungistatik) serta membunuh bakteri atau kapang
(bakteriostatik/fungistatik).oleh karena itu, tujuan dari praktikum ini ialah untuk
mengetahui bagaimana pengaruh berbagai bahan antimikroba terhadap viabilitas
bakteri dan seberapa besar zona bening yang dapat dihasilkan oleh antimikroba
tersebut. Proses pengujian diawali dengan mengambil sampel bakteri yang telah
disiapkan kemudia diletakkan dan disebar di atas media NA. Selanjutnya
diletakkan kertas cakram sebagai wadah untuk meneteskan sampel antimikroba dan
diteteskan antimikroba di atasnya. Terakhir diinkubasi selama 24 jam dan diamati
seberapa besar pengaruh antimikroba tersebut dan diukur berapa panjang zona
bening yang dihasilkan.
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan, dapat dilihat bahwa sampel
antimikroba mana yang menghasilkan zona bening yang paling luas. Betadine dan
ekstrak meniran menghasilkan luas zona bening yang sama yaitu 3 cm. Betadine
dan Ekstrak meniran adalah sampel yang menghasilkan zona being yang paling
luas. Ekstrak meniran mengandung senyawa yang dapat mengobati luka oleh sebab
itu ekstrak meniran kerap kali digunakan untuk mengobati luka karena ia juga
mengandung senyawa antibkateri. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari (Rivai,
2013), herba meniran mengandung senyawa lignin dan terpenoid yang mempunyai
potensi sebgai antibakteri. Selain itu, ia juga dapat menjadi obat gatal-gatal dan
dapat menurunkan kadar glukosa dan diuretic serta meningkatkan daya tahan
tubuh. Betadine adalah salah satu antiseptic obat luka yang sering digunakan
karena memiliki beberapa variasi seperti stick, salep, cair dan semprot. Kandungan
dari betadine ialah povidone iodine 10%. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari
(Rahmawati, 2013) bahwa saat ini perawatan luka menggunakan normal saline
ditambah Povidon iodine 10% (betadine) masih sering digunakan, disebabkan
bahan tersebut bersifat antimikroba yang bisa mematikan pertumbuhan bakteri
maupun virus pada saat perawatan luka. Akan tetapi, disalah satu sisi bahan ini
(Povidone iodine 10%) dapat menimbulkan iritasi pada luka dan perubahan pada
warna kulit.
Ekstrak meniran adalah salah satu senyawa antimiktoba yang terbuat dari
ekstrak tanaman meniran. Ekstrak meniran memiliki kandungan yang sangat baik
untuk menyembuhkan luka dan menjadi antiabkteri karena mengandung senyawa
lignin dan terpenoid. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari dari (Rivai, 2013),
herba meniran mengandung senyawa lignin dan terpenoid yang mempunyai
potensi sebgai antibakteri. Karena tekanan osmotik dalam sel mikroba lebih tinggi
dibandingkan tekanan osmotik di luar sel, sehingga kerusakan dinding sel mikroba
akan menyebabkan ketidakstabilan bentuk dan kekutaan pada mikroba terbset dan
dapat membuat terganggunya pertumbuhan mikroba ataupun membunuhnya.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kita dapatkan dari praktikum ini ialah kita dapat
mengetahui bagaimana pengaruh dari sampel-sampel antimikroba yang kita
gunakan dalam praktikum kali ini terhadap viabilitas bakteri. Setiap sampel,
memiliki pengaruh yang berbeda-beda. Contohnya pada sampel ekstrak meniran
dan sabun cair. Ekstrak meniran menghasilkan zona bening sebesar 3 cm
sedangkan sabun hanya menghasilkan zona bening sebesar 2 cm.
5.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan ialah semoga pada praktikum
selanjutnya kita dapat menggunakan lebih banyak sampel antimikroba agar
praktikan dapat mengetahui lebih banyak perbedaan dari setiap sampel yang
digunakan. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA