You are on page 1of 2

Wejangan Guru Setyo Hajar Dewantoro Kelas Hari Pertama

[21:52, 12/25/2017] Setyo Hajar Dewantoro: Saudara2 yang saya kasihi, memang ada masa ketika ilmu2
Kasepuhan atau kesejatian memang dirahasiakan. Termasuk ilmu Suwung dan sastra Jendra. Padahal
ilmu2 ini di masa yang lebih Kuna, adalah ilmu yang tersebar luas di Nusantara.

Kondisi sosial politik tampaknya menjadi latar dari kebijakan ini. Mirip dengan berkembangnya mitos jika
memakai pakaian hijau di Pantai Selatan akan diculik oleh Kanjeng Ratu Kidul - padahal di masa yg lebih
silam ritual penghormatan kepada KRK justru menggunakan atribut berwarna hijau sebagai lambang
kemakmuran. Sebagaimana tradisi pemujaan terhadap Dewi Tara di Tibet.

[21:54, 12/25/2017] Setyo Hajar Dewantoro: Penyembunyian ilmu kasepuhan ini kemudian menjadi
seolah2 kebenaran. Dipegang oleh banyak sesepuh dan praktisi. Tanpa mengerti konteks yang
melatarinya.

[21:57, 12/25/2017] Setyo Hajar Dewantoro: Yang pasti, pengungkapan ilmu kesejatian pada umumnya
tidak disukai oleh oknum tertentu yang berkuasa di institusi agama. Karena dianggap bisa mengurangi
otoritas mereka dan merusak hierarki yang telah terbangun.

[21:59, 12/25/2017] Setyo Hajar Dewantoro: Dan situasi makin sulit ketika ada pemerintahan yang
dikuasai rezim yang suka mempolitisasi politik. Inilah yang mencuat dalam kasus Siti Jenar. Gagasannya
dianggap salah oleh para ulama yang ada mendukung rezim Demak kala itu.

[22:03, 12/25/2017] Setyo Hajar Dewantoro: Di era kebangkitan spiritual seperti saat ini, sudah
sewajarnya ilmu-ilmu Kasepuhan dibuka agar terjadi peningkatan kesadaran kolektif yang berdampak
mengurangi resiko bencana massal akibat ketidakharmonisan tindakan manusia.

[22:03, 12/25/2017] Setyo Hajar Dewantoro: Itulah yang menjadi sikap saya dengan membabar Suwung
dan Sastra Jendra. Keduanya berkaitan...saling mengisi.

[22:16, 12/25/2017] Setyo Hajar Dewantoro: Siapapun bisa mengkonstruksi narasi Resi Wisrawa dan
Dewi Sukesi. Seperti yang sedang saya lakukan dan tertuang di buku terbaru. Saya menampilkan
mereka berdua sebagai Jiwa Agung yang layak dipelajari dan diteladani kesadarannya.

[22:36, 12/25/2017] Setyo Hajar Dewantoro: Pencapaian laku spiritual diukur dari kesadaran dan energi.
Kedua aspek ini dinamis. Maka pikiran, perkataan dan tindakan seseorang tergantung pada dinamika
ini.

[22:38, 12/25/2017] Setyo Hajar Dewantoro: Bisa saja pada bulan ini kita secara energi tergolong murni,
pada bulan berikutnya terkena parasit energi, sehingga terapan laku hidup juga berubah.

[22:39, 12/25/2017] Setyo Hajar Dewantoro: Di sinilah perlunya kesinambungan laku dan keterbukaan
untuk menerima umpan balik dr berbagai pihak.

Ini tuntunan saya, dan ini akan mempengaruhi keberlangsungan Anda di kelas ini. Selama 7 hari
lakukan/praktikkan teknik meditasi sebagai berikut:
Praktikkan dg mantra berikut:

Setyo Hajar Dewantoro:

Mantra:

Posisi 1 "Tuhan meliputi dan memenuhi diriku, bertahta di pusat hatiku"

Posisi 2: "Tuhan dan diriku selalu menyatu tanpa batas"

Posisi 3: "Aku ada dalam kandungan Semesta, Tuhan memenuhi segala kebutuhanku"

Posisi 4: " Aku berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan dan mengikuti tuntunannya yang muncul dari
pusat hatiku"

You might also like