Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar
untuk membayar pajak yang besarnya dihitung dari laba bersih yang
pendapatan negara semakin banyak. Berikut adalah data penerimaan pajak tahun
Tabel 1.1
masih belum mampu dicapai dengan maksimal. Pada tahun 2014 target
1
penerimaan pajak sebesar Rp. 1.072,37 triliun, namun realisasi penerimaan pajak
hanya sebesar Rp. 981,83 triliun, dengan persentase yang diperoleh sebesar
91,56% dari target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2015 target penerimaan
pajak sebesar Rp. 1.294,26 triliun, namun realisasi penerimaan pajak hanya
sebesar Rp. 1.060,83 triliun, dengan persentase yang diperoleh sebesar 81,96%
dari target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2016 target penerimaan pajak
sebesar Rp. 1.355,20 triliun, namun realisasi penerimaan pajak hanya sebesar Rp.
1.105,81 triliun, dengan persentase yang diperoleh sebesar 81,60% dari target
yang telah ditetapkan. Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa persentase realisasi
penerimaan pajak dari tahun 2014 sampai 2016 mengalami penurunan setiap
maksimal menimbulkan pertanyaan apakah dari sisi wajib pajak terdapat beberapa
yang dilakukan belum mampu berjalan secara maksimal. Penerimaan pajak harus
mencapai tingkat yang maksimal karena hasil penerimaan pajak nantinya akan
(1999) dalam Nugraha (2015) menyatakan bahwa pajak dianggap sebagai biaya
bagi perusahaan, sehingga perlu adanya usaha atau strategi untuk meminimalkan
2
biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak atau biasanya disebut tax
pajak (Lanis dan Richardson, 2012 dalam Nugraha, 2015). Selanjutnya dalam
pembuatan dan pelaksanaan tax planning maka perusahaan akan didorong untuk
melakukan tindakan yang cenderung agresif terhadap pajak, yang kemudian akan
pajak. Menurut Darussalam (2014) dalam Kuriah dan Asyik (2016) mengartikan
beban pajak melalui transaksi yang tidak mempunyai tujuan bisnis. Dalam
perusahaan.
3
dan Noviari, 2015). Beberapa pemborosan yang ditimbulkan akibat tingginya
tingkat persediaan meliputi biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya produksi, biaya
tersebut nantinya akan mengurangi tingkat laba bersih perusahaan dan mengurang
beban pajak.
distress) maka tindakan yang dapat diambil oleh pihak perusahaan adalah dengan
dan financial distress terhadap agresivitas pajak seperti penelitian yang dilakukan
oleh Adisamartha dan Noviari (2015) serta Luke dan Zulaikha (2016) menyatakan
menurut Latifah (2018), Yani (2018) dan Savitri (2017) menyatakan bahwa
4
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Saputri (2017) dan Yunanto (2017)
pajak.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin meneliti lebih lanjut
agresivitas pajak?
5
1.4 Manfaat Penelitian
di indonesia.
variabel dependen.
acuan oleh beberapa pihak terkait dengan keputusan atau kebijakan yang akan di
tindakan agresivitas pajak agar terhindar dari tindakan tersebut dan tidak terkena
sanksi perpajakan.
bab yang secara garis besarnya bab demi bab di susun secara berurutan yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
data.
BAB V PENUTUP