You are on page 1of 7

TUGAS 5

METODE PENELITIAN SOSIAL

NAMA: SALOMO Z. TUNGGA


NIM: 1903040133
SEMESTER/KELAS: III/C
DOSEN PENGAMPUH: Dra. LEONY NDOEN, MM
REVIEW BAB 5

A. Tipe-Tipe Penelitian menurut Pendekatan


Menurut pedekatannya, penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu pendekatan
kuantitatif dan kualitatif.

a. Pendekatan Kuantitatif: Pendekatan Kuantitatif merupakan pendekatan yang bermula


dari studi tentang ilmu-ilmu alam (natural science) berupa kajian pseudokuantitatif
yang mengharuskan semua kajian penelitian diukur dengan angka-angka kuantitatif
secara ontologis dan harus diletakkan pada tatanan realisme dan naïve realisme.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Auguste Comte yang kemudian dikenal dengan
istilah “Pendekatan Positivistik” (Sukidin, 2002). Pendekatan Positivisme ini amat
percaya bahwa kebenaran itu bersifat universal. Bagi metode positivis-kuantitatif,
individu adalah representasi dari beroperasinya struktur sosial yang eksistensinya
berada di luar kesadaran individu. Perilaku individu dalam sebuah konteks sosial
sepenuhnya dilihat sebagai hasil determinasi struktur atas individu (Sukidin, 2002).
Individu adalah aktor yang berperilaku, bahkan berperasaan menurut script (naskah)
yang terdapat dalam struktur. Apa yang dibayangkan sebagai struktur itu (yang
didalamnya memuat nilai, kepercayaan, ideologi, norma dan institusi) menjadi
penentu tentang bagaimana individu merespon sebuah peristiwa sosial. Semangat
utama positivisme ini adalah memetakan pola-pola dan kecenderungan umum tentang
bagaimana struktur sosial yang ada itu menghasilkan disposisi dan perilaku individu
atau kelompok yang berbeda (Sparingga, dalam Sukidin, 2002).

b. Pendekatan Kualitatif: Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan


penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya (Strauss dan Corbin, 1997).
Pendekatan kualitatif dalam hal ini sesungguhnya adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Sehingga data yang dikumpulkan adalah data yang
berupa kata/ kalimat maupun gambar (bukan angka-angka). Data-data ini bisa berupa
naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, memo ataupun
dokumen resmi lainnya (Maleong, 1994). Penelitian Kualitatif ini juga dapat
dimaknai sebagai rangkaian kegiatan penelitian yang mengembangkan pola pikir
induktif dalam menarik suatu kesimpulan dari suatu fenomena tertentu. Pola berfikir
Induktif ini adalah cara berfikir dalam rangka menarik kesimpulan dari sesuatu yang
bersifat khusus kepada yang sifatnya umum. Dengan pendekatan ini peneliti dapat
memperoleh gambaran yang lengkap dari permasalahan yang dirumuskan dengan
memfokuskan pada proses dan pencarian makna dibalik fenomena yang muncul
dalam penelitian, dengan harapan agar informasi yang dikaji lebih bersifat
komprehensif, mendalam, alamiah dan apa adanya.

B. Tipe-Tipe Penelitian Menurut:

 Tempat: Berdasarkan tempat, penelitian dibedakan menjadi:


o Penelitian Lapangan: Penelitian lapangan adalah penelitian yang langsung
dilakukan di lapangan atau pada responden. Lokasi yang dipilih biasanya
sesuai dengan topik dari penelitian.
o Penelitian Laboratorium: Penelitian laboratorium adalah penelitian yang
dilaksanakan pada tempat tertentu (laboratorium) dan biasanya bersifat
eksperimen atau percobaan. Laboratorium juga biasanya merupakan sebuah
ruangan yang di dalamnya terdapat alat-alat serta objek penelitian.
o Penelitian Pustaka: Penelitian pustaka/ kepustakaan adalah penelitian yang
dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa
buku, catatan, maupun Iaporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu.
Penelitian ini biasanya dilakukan di dalam perpustakaan.

 Pemakaiannya:
o Penelitian Murni/ Penelitian Dasar: LIPI memberi definisi penelitian dasar
adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan
praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian tidak segera dipakai,
namun untuk waktu jangka panjang akan segera dipakai. Gay (dalam
Sugiyono, 2009; 9) menyatakan bahwa penelitian dasar bertujuan untuk
mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung
bersifat praktis. Senada dengan pendapat tersebut, Suriasumantri (dalam
Sugiyono, 2009; 9) berpendapat bahwa penelitian dasar atau murni adalah
penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya
belum pernah diketahui. Selain itu, penelitian ini dapat juga digunakan untuk
memverifikasi teori-teori ilmiah.

o Penelitian Terapan: Batasan yang diberikan LIPI bahwa setiap penelitian


terapan adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan
segera dapat dipakai untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk
menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk
melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator. Senada
dengan pendapat tersebut, Gay (dalam Sugiyono, 2009; 9) berpendapat
bahwa penelitian terapan adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan
menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang
diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Suriasumantri
(dalam Sugiyono, 2009;9) menyatakan bahwa penelitian terapan bertujuan
untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. Sehingga, hubungan
penelitian murni dan penelitian terapan sangat erat, karena penelitian
murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu, setelah
ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian
tersebut akan menjadi penelitian terapan.

 Bidang Ilmu: Berkenaan dengan jenis spesialisasi dan interes, maka tentu saja
bidang ilmu yang diteliti banyak sekali ragamnya menurut siapa yang mengadakan
penelitian. Namun, jika dilihat secara garis besar, penelitian dapat dibagi menjadi
dua, sesuai dengan jenis ilmunya:
o Penelitian Esakta: Penelitian esakta yaitu penelitian yang mengutamakan data
dari hasil-hasil eksperimen (percobaan). Penelitian ini sebagian besar
dilakukan dengan perhitungan-perhitungan dan analisis kuantitatif, dapat
diadakan kapan saja, dan bila di tes lagi, peluang terjadi persamaan lebih
besar. Dengan kata lain, dapat diterapkan pada penelitian yang lain. Contoh
bidang ilmu antara lain:
1. Penelitian Biologi
2. Penelitian Kimia
3.  Penelitian Fisika
4. Penelitian Kedoteran
5. Penelitian Astronomi
6. Penelitian Geologi
7. Penelitian Geografi

o Penelitian Non-Eksata: Penelitian non-esakta merupakan penelitian yang


lebih menekankan pada pola-pola hubungan dan tatanan dalam masyarakat.
Pengolahan data menggunakan analisis kualitatif sulit digeneralisasikan
meskipun variabel-variabelnya sama. Contoh bidang ilmunya:
1. Penelitian Agama
2. Penelitian Sejarah
3. Penelitian Sosiologi
4. Penelitian Pendidikan
5. Penelitian Filsafat
Beberapa contoh penelitian berdasarkan bidang ilmu lainnya adalah:

1) Penelitian Bisnis
Penelitian bisnis adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang bisnis, seperti
berikut:
a. Akunting, contohnya prosedur, praktik dan sistem anggaran, metode
pembiayaan dan sebagainya.
b. Keuangan, contohnya operasi lembaga keuangan, rasio-rasio keuangan, merger
dan akuisisi dan sebagainya.
c. Manejemen, contohnya sikap dan perilaku karyawan, manajemen SDM, dan
sebagainya.
d. Pemasaran, contonya citra produk, periklanan, distribusi, dan sebagainya.

2) Penelitian Komunikasi
Penelitian komunikasi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang
komunikasi, seperti:
a. Komunikasi massa
b. Komunikasi bisnis
c. Kehumasan (PR)
d. Periklanan

3) Penelitian Hukum
Penelitian hukum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum,
seperti:
a. Hukum perdata
b. Hukum pidana
c. Hukum tata Negara
d. Hukum internasional

4) Penelitian Pertanian
Penelitian pertanian adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang pertanian,
seperti:
a. Agrobisnis
b. Budidaya tanaman
c. Hama tanaman
d. Agronomi

5) Penelitian Ekonomi
Penelitian ekonomi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi,
seperti:
a. Ekonomi mikro
b. Ekonomi makro
c. Ekonomi pembangunan

You might also like