You are on page 1of 12

MODUL 1

REVIEW STRUKTUR BETON BERTULANG 1

CONTOH-CONTOH PERHITUNGAN

PENAMPANG BALOK BERTULANGAN TUNGGAL

Contoh-contoh perhitungan penampang balok bertulangan tunggal ini dikutip dari buku yang
berjudul: BALOK dan PELAT BETON BERTULANG, karangan H. Ali Asroni.

======================================================================
Contoh 1: Kuat Nominal - Kuat Rencana dan Kuat Perlu
======================================================================

ql

qpelat

qbalok 0,5 m

0,3 m
8,0 m

Balok beton bertulang: dimensi=300 mm x 500 mm terletak di atas tumpuan sederhana

seperti tampak pada gambar diatas. Di atas balok tersebut bekerja beban mati pelat

dan beban hidup . Jika berat jenis beton diperhitungkan sebesar

25 kN/m3

Ditanyakan: Momen perlu dan momen nominal untuk perencanaan balok tersebut!

Penyelesaian:

(a) Momen perlu balok 

: Momen akibat beban mati 

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 1 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana
: Momen akibat beban hidup 

: Beban mati 

dan 

Momen akibat beban mati:

Momen akibat beban hidup:

Momen perlu balok ( ):

 1,2 (46) + 1,6 (16) = 80,8 kNm

Menghitung dengan cara lain :

Beban perlu:

Momen perlu:

(b)Menghitung momen nominal balok

Nilai kuat rencana = faktor reduksi kekuatan x kuat tekan nominal 

faktor reduksi kekuatan untuk (struktur menahan lentur): = 0,80 

Dalam perencanaan balok harus dipenuhi persyaratan bahwa:

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 2 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana
Nilai kuat rencana minimal sama dengan kuat perlu balok.

Kuat perlu ini sudah dihitung yaitu

Menurut persamaan diperoleh:  

 Jadi, nilai minimal momen nominal:

====================================================================

CONTOH 2: TULANGAN TARIK LONGITUDINAL

=====================================================================

h=500 mm d =440 mm

D19

b=300 mm

Dimensi penampang balok telah ditentukan sebesar (30x50) cm2

Diameter tulangan longitudinal D19.

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 3 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana
Posisi tulangan tarik dari serat lapisan bawah:

Mutu material: beton dan baja tulangan BJTD 30;

Balok tersebut dipergunakan menahan beban momen perlu, yakni:

Ditanyakan: 1) Tulangan longitudinal balok tersebut?

2) Kontrol Keamanan yang berkaitan dengan 2 hal, yakni:

Momen rencana dan regangan tekan beton

Jawaban: 1) Tulangan Longitudinal Balok

Baja BJTD30  Tulangan leleh ; fy = 300 MPa

Momen nominal ( ): = 80,8 x106/0.8 = 101x 106 Nmm

Rasio penulangan yang diperlukan:

Parameter  

Parameter  

Catatan: Nilai d=440 mm merupakan nilai tinggi efektif

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 4 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana
cu  0,0 3
C

a
c
NA
Vu M u

d
h OR
BR

T T

s
b=300 mm y

- tulangan utama direncanakan = 19 mm (D19)

Persyaratan Rasio Tulangan : dan  ρ min < ρ < ρ max

  dihitung berdasarkan untuk kondisi seimbang.

Kondisi seimbang akan terjadi bila: dan 

Berdasarkan distribusi regangan: 

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 5 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana
 dan 

Hasil pemeriksaan :  ….OK

Luas tulangan yang diperlukan  As = ρ . b. d = 0.0061 x 300 x 440 = 805 mm2

besi tulangan yang ada: D19

Luas penampang D19 = 1/4(3.14)(192) = 283.385 mm2

Jadi: Untuk D19 perlu 3 buah = 3D19 = 3(283.385) = 850 mm2 > 805 mm2 (memenuhi)

2) Pemeriksaan: dan

2a) Pemeriksaan:

Luas tulangan:

Tinggi blok tegangan tekan persegi ekivalen a, diperoleh:

Momen nominal 

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 6 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana
Momen rencana 

(AMAN)

2b) Pemeriksaan Regangan:

 AMAN

====================================================================

CONTOH 3: TULANGAN TARIK LONGITUDINAL - OVER REINFORCED

====================================================================

Contoh soal untuk kondisi ini  tidak diperkenankan untuk perencanaan, karena

 Beton hancur sebelum tulangan baja leleh.

h=550 mm d =455 mm

D29

b=350 mm

Dimensi penampang balok telah ditentukan sebesar (350x550) mm2

Posisi tulangan tarik dari serat lapisan bawah:

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 7 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana
Mutu material: beton dan baja tulangan BJTD 30;

Diameter tulangan longitudinal D29 dan sengkang .

Balok tersebut dipergunakan menahan beban momen perlu,

Ditanyakan:1) Tentukan nilai ; dan

2) Tulangan longitudinal balok tersebut yang dipasang dalam 2 baris?

3) Kontrol Keamanan yang berkaitan dengan Momen rencana

dan regangan tekan beton

Jawaban:

1) Tentukan nilai ; dan

 ditetapkan

catatan: adalah jarak bersih antar tulangan vertikal  ditetapkan dua pilihan dua nilai

terbesar, yakni atau  ditetapkan .

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 8 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana
catatan: adalah jarak titik berat tulangan tarik ke tepi serat beton tarik.

2) Menentukan Tulangan Longitudinal Balok

Baja BJTD30  Tulangan leleh ; fy = 300 MPa

Momen nominal yang dibutuhkan ( ): = 400 x106 / 0.8 = 5x 108 Nmm

Rasio penulangan yang diperlukan:

Parameter  

Parameter  

Catatan: nilai d=455 mm merupakan nilai tinggi efektif

cu  0,0 3
C

a
c
NA
Vu M u

d
h OR
BR

T T

s
b=350 mm y

- tulangan utama direncanakan = 29 mm (D29)

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 9 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana

Persyaratan Rasio Tulangan : dan  ρ min < ρ < ρ max

  dihitung berdasarkan untuk kondisi seimbang.

Kondisi seimbang akan terjadi bila: dan 

Berdasarkan distribusi regangan: 

 dan 

Hasil pemeriksaan:  ….??

Luas tulangan yang diperlukan 

Besi tulangan yang ada: D29  Luas penampang D29 = 1/4(3,14)(292) = 660,185 mm2

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 10 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana
Jadi: Untuk D29 perlu 8 buah = 8D19 = 8(660.1850) = 5281,5 mm2 > 5112 mm2 (memenuhi)

catatan: Jumlah tulangan maksimum tiap baris: 

adalah jarak bersih antar tulangan vertikal  ditetapkan dua pilihan dua nilai terbesar,

yakni atau  disarankan  ditetapkan .

Jadi: maksimum 4 batang tiap baris  Tulangan dapat dipasang 2 baris.

445
h
Sn

8D29 60
65

b=350 mm

2) Pemeriksaan: dan

2a) Pemeriksaan:

Luas tulangan:

Tinggi blok tegangan tekan persegi ekivalen a, diperoleh:

Momen nominal 

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 11 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana
Momen rencana  (Tidak Aman)

2b) Pemeriksaan Regangan:

 TIDAK AMAN

Keterangan Penting:

1) Bila maka beton dapat hancur secara mendadak tanpa adanya tanda-

tanda lendutan yang semakin besar.

2) Pada kondisi ini beton telah tekan telah retak terlebih dahulu dan tulangan baja baru leleh
(tulangan kuat). Dengan demikian, tulangan baja terlalu banyak (over reinforced).

3) Kerusakan balok lentur dengan tulangan over reinforced disebut kerusakan tekan atau
keruntuhan getas (brittle failure), yang akan dibahas lebih lanjut).

=====================================================================

Struktur Beton II Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 12 Dr. Ir. Djamal Muhammad Abdat, MT. Universitas Mercu Buana

You might also like