You are on page 1of 12

EVALUASI PENINGKATAN LINGKUP WILAYAH PELAYANAN TPS3R PABA ASRI KECAMATAN

BUMIAJI KOTA BATU


Pradnya Felita Giovanni, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 -Telp (0341)567886
Email: pradnyaanya16@gmail.com

ABSTRAK

Permasalahan persampahan secara umum adalah mengenai volume timbulan sampah yang besar namun tidak
diimbangi dengan sistem manajemen pengelolaan sampah serta kesadaran masyarakat. Permasalahan
persampahan terjadi pada kota-kota di Indonesia akibat belum optimalnya sistem pengelolaan sampah, salah
satunya pada Kota Batu. Kota Batu memiliki kapasitas TPA yang sudah melebihi batas umur perencanaannya.
Pemerintah Kota Batu berkomitmen untuk mengolah sampah melalui TPS3R dan menuangkannya dalam
Peraturan Walikota Batu No. 66 Tahun 2020 pada pasal 23 ayat 4, yang menyebutkan bahwa TPS3R akan
disediakan pada setiap desa maupun kelurahan. TPS3R yang ada di Kota Batu diharapkan dapat mengurangi
jumlah sampah yang masuk ke TPA Tlekung. Sehingga sampah yang masuk ke TPA hanyalah residu dari
pengolahan sampah pada TPS3R. salah satu TPS3R terletak pada Dusun Payan, Kecamatan Bumiaji bernama
TPS3R Paba Asri. Namun, TPS3R Paba Asri masih memiliki ruang lingkup pelayanan yang kecil, dan akan
ditambah lingkup pelayanannya pada Dusun Kungkuk dan Dusun Krajan. Oleh karena itu, perhitungan
pereduksian sampah sangat diperlukan pada TPS3R Paba Asri. Penelitian ini menggunakan teknik analisis mass
balance, analisis kebutuhan sarana dan prasarana, serta Benefit Cost Ratio. Potensi reduksi pada produksi
sampah TPS3R Paba Asri adalah sebesar 41,94 %.

Kata Kunci : TPS3R, Mass-Balance, kebutuhan-sarana-prasarana, Benefit-Cost-Ratio, Recovery-Factor.

ABSTRACT

The problem of waste in general is about the large volume of waste generation but is not balanced with the
waste management system and public awareness. Waste problems occur in cities in Indonesia due to the non-
optimal waste management system, one of which is in Batu City. Batu City has a landfill capacity that has
exceeded its planning age limit. The Batu City Government is committed to processing waste through TPS3R and
pouring it in Peraturan Walikota No. 66 of 2020 states that TPS3R will be provided in every village and sub-
district. TPS3R in Batu City is expected to reduce the amount of waste entering the Tlekung landfill. So that the
waste that enters the landfill is only residue from waste processing at TPS3R. One of the TPS3R is located in
Payan Hamlet, Bumiaji District called TPS3R Paba Asri. However, TPS3R Paba Asri still has a small scope of
service, and will be increased in Kungkuk Hamlet and Krajan Hamlet. Therefore, waste reduction calculations
are very necessary at TPS3R Paba Asri. This study uses mass balance analysis techniques, analysis of the needs
of facilities and infrastructure, and Benefit Cost Ratio. The reduction potential of TPS3R Paba Asri waste
production is 41.94%.

Keywords: TPS3R, Mass-Balance, needs-of-facilities-and-infrastructure, Benefit-Cost-Ratio, Recovery-Factor.

persampahan dipengaruhi oleh jumlah populasi


PENDAHULUAN penduduk yang terus bertambah. Peningkatan
Manusia pasti akan menghasilkan sampah jumlah penduduk tersebut akan menyebabkan
dari berbagai kegiatan yang dilakukan, baik meningkatnya aktivitasnya penduduk. Apabila
sampah berupa limbah maupun yang berasal aktivitas penduduk meningkat, maka jumlah
dari tubuh manusia itu sendiri. Menurut SNI 19- timbulan sampah yang dihasilkan akan semakin
2454-2002, sampah merupakan limbah padat meningkat (Tampuyak, dkk., 2016).
yang terdiri atas bahan organik dan bahan Permasalahan persampahan secara umum
anorganik yang dianggap telah tidak memiliki terkait volume timbulan sampah namun tidak
nilai guna dan harus dikelola agar tidak diimbangi dengan sistem manajemen
membahayakan lingkungan serta melindungi pengelolaan sampah serta kesadaran
investasi pembangunan. Isu terkait masyarakat yang menunjang (Sitanggang, dkk.,

Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022 209
EVALUASI PENINGKATAN LINGKUP WILAYAH PELAYANAN TPS3R PABA ASRI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

2017). Sementara itu, SNI 19-2454-2002 kelurahan mengolah sampah terlebih dahulu
menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor sebelum dikirim ke TPA (Dinas Lingkungan Hidup
yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah Kota Batu, 2021). Prinsip pereduksian sampah
di perkotaan yaitu kepadatan dan penyebaran semaksimal mungkin sebelum diangkut ke TPA
penduduk, budaya sikap dan perilaku dapat meningkatkan umur TPA karena sampah
masyarakat, jarak dari sumber sampah ke yang diangkut ke TPA menjadi berkurang
tempat pembuangan akhir sampah, serta (Meidiana, dkk., 2021). Upaya pengolahan
rencana tata ruang dan pengembangan kota. sampah desentralisasi dapat dilakukan dengan
Permasalahan persampahan di Indonesia cara pemilahan langsung dari sumber, bank
utamanya disebabkan juga oleh jumlah timbulan sampah dan TPS3R (Subqi, 2019). Pengolahan
sampah yang sangat besar. Indonesia sampah melalui bank sampah dan TPS3R
menghasilkan timbulan sampah yang bertambah merupakan solusi yang dipilih oleh Kota Batu
di tiap tahunnya. Menurut Kementerian (Peraturan Walikota Batu No. 66 Tahun 2020).
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2020) Pemerintah Kota Batu berkomitmen untuk
menyebutkan bahwa jumlah produksi sampah mengolah sampah melalui TPS3R dan
yang dihasilkan di Indonesia sebanyak 64 juta menuangkannya dalam Peraturan Walikota Batu
ton pada tahun 2019 dan meningkat menjadi No. 66 Tahun 2020 pada pasal 23 ayat 4, yang
67,8 juta ton pada tahun 2020. Peningkatan menyebutkan bahwa TPS3R akan disediakan
produksi sampah jika tidak diiringi dengan pada setiap desa maupun kelurahan. Oleh
pengelolaan sampah yang baik dapat karena itu, Pemerintah Kota Batu secara
menimbulkan masalah lingkungan serta bertahap melakukan pembangunan TPS3R pada
permasalahan kesehatan pada masyarakat setiap desa maupun kelurahan dan dikelola
(Prasetya, 2010). secara mandiri oleh masyarakat. Saat ini Kota
Batu memiliki TPS3R sebanyak 14 unit, dan
Permasalahan Sampah Kota Batu
direncanakan sebanyak 7 unit TPS3R akan
Permasalahan persampahan terjadi pada dibangun di desa ataupun kelurahan yang belum
kota-kota di Indonesia akibat belum optimalnya memiliki TPS3R. TPS3R yang ada di Kota Batu
sistem pengelolaan sampah (Mahyudin, 2017), diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah
salah satunya adalah Kota Batu. Kota Batu yang masuk ke TPA Tlekung. Sehingga sampah
memiliki luas wilayah sebesar 199,09 km2 yang yang masuk ke TPA hanyalah residu dari
termasuk kedalam klasifikasi kota sedang, pengolahan sampah pada TPS3R.
dengan jumlah penduduk sebanyak 217.454 jiwa
TPS3R Paba Asri
serta kepadatan penduduk sebesar 1.092
jiwa/km2 (Badan Pusat Statistik, 2020). Salah Kecamatan Bumiaji memiliki TPS3R
satu permasalahan persampahan Kota Batu sebanyak 7 unit. Dari 7 unit TPS3R tersebut, yang
adalah kapasitas TPA yang sudah melebihi batas telah beroperasi secara kontinu dan juga
umur perencanaannya. Banyaknya sampah yang memiliki KSM yang beroperasi adalah TPS3R
masuk ke TPA tanpa dilakukan pengolahan Paba Asri. TPS3R Paba Asri yang berada pada
sebelumnya menjadi faktor utama besarnya Dusun Payan, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji,
beban TPA Tlekung Kota Batu (Dinas Lingkungan Kota Batu yang telah beroperasi mulai tahun
Hidup Kota Batu, 2021). Jumlah sampah yang 2020 dan mampu mereduksi sampah sehingga
masuk pada TPA Tlekung terus mengalami hanya residu saja yang dibawa ke TPA Tlekung
peningkatan, dibuktikan pada bulan Juli dan (Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, 2021).
Agustus tahun 2020 adalah 69,1 ton dan 77,1 TPS3R Paba Asri merupakan fasilitas pengolahan
ton sampah (Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, sampah yang melibatkan partisipasi masyarakat
2021). Peningkatan jumlah sampah yang masuk dan bertujuan mereduksi sampah mendekati
ke TPA Tlekung memerlukan penanganan, sumber dengan menerapkan prinsip 3R.
sehingga Pemerintah Kota Batu menerapkan Sesuai dengan target Pemerintah Kota
beberapa program sebagai solusi masalah Batu, maka TPS3R Paba Asri yang saat ini hanya
persampahan. melayani satu dusun yaitu sebanyak 345 KK di
Salah satu solusi yang diterapkan oleh Dusun Payan, maka pada tahun 2022
Pemerintah Kota Batu adalah mengubah strategi direncanakan akan memperluas lingkup
pengolahan sampah dari sentralisasi menjadi pelayanan pada dua dusun lainnya di Desa
desentralisasi, dimana setiap desa maupun Punten, yakni Dusun Kungkuk dan Dusun Krajan

210 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022
Pradnya Felita Giovanni, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari

(Survei Pendahuluan, 2021). Pereduksian serta volume sampah yang masuk TPS3R, luasan
sampah pada TPS3R Paba Asri perlu untuk area pengolahan, metode pengolahan sampah.
diidentifikasi menggunakan analisis mass Wawancara dilakukan kepada Dinas Lingkungan
balance. Dikarenakan menurut Meidiana, dkk. Hidup Kota Batu dan Kepala Desa Punten.
(2020), analisis mass balance dapat digunakan Sedangkan metode pengumpulan data sekunder
untuk mengetahui estimasi pereduksian sampah yang dilakukan adalah untuk mendapatkan data
maupun recovery factor dimasa depan. Adanya berupa batas dusun pada Desa Punten,
rencana penambahan lingkup pelayanan komposisi sampah pada Dokumen SRT, jumlah
membutuhkan membutuhkan penambahan KK dan jumlah penduduk Desa Punten.
sarana dan prasarana serta perlu
Analisis Mass Balance
mempertimbangkan manfaat dan biaya agar
dapat efektif dan sustainable (Tiara, 2018). Analisis mass balance merupakan analisis
Penambahan lingkup pelayanan TPS3R perlu yang dapat digunakan untuk menghitung potensi
diiringi dengan adanya perhitungan besar rasio pereduksian pada produksi sampah yang masuk
biaya dan manfaat, dikarenakan TPS3R Paba Asri ke TPS3R. Sehingga dapat diketahui jumlah
merupakan TPS3R yang mandiri tanpa dibiayai timbulan sampah yang mengalami proses
oleh dana desa (Dinas Lingkungan Hidup Kota pengolahan dan jumlah residu yang dihasilkan
Batu, 2021). Penambahan sarana dan prasarana (Dewi, 2018). Menurut Fahrizal (2017),
didasarkan pada perhitungan kapasitas keseimbangan massa sampah merupakan jumlah
berdasarkan analisis kebutuhan sarana sampah yang masuk harus sama dengan jumlah
prasarana TPS3R. Dimana, perhitungan kapasitas sampah yang keluar dari TPS3R. Tahapan yang
berdasarkan analisis kebutuhan sarana dan dapat dilakukan dalam melakukan analisis mass
prasarana bertujuan agar rencana penambahan balance adalah sebagai berikut.
lingkup pelayanan dapat terlaksana, serta untuk 1. Menghitung jumlah timbulan sampah
mengetahui sarana dan prasarana yang Perhitungan timbulan sampah dapat
dibutuhkan untuk menunjang rencana tersebut. diketahui dengan melakukan survei dan
Kemudian, dalam penelitian ini, metode Benefit ditinjau volumenya dalam sehari.
Cost Ratio (BCR) digunakan untuk menilai besar 2. Meninjau komposisi sampah
rasio biaya dan manfaat dengan adanya Komposisi sampah dapat dilihat
penambahan sarana dan prasarana TPS3R berdasarkan jenis sampah organik maupun
setelah adanya peningkatan kapasitas dan anorganik. Sehingga perlu diketahui berat
penambahan lingkup pelayanan TPS3R. sampah per jenis beserta volumenya dalam
sehari.
METODE PENELITIAN 3. Menghitung recovery factor
Recovery factor merupakan tahapan yang
Jenis Penelitian
berguna untuk mengetahui potensi dari
Jenis penelitian yang digunakan adalah reduksi sampah yang dilakukan. Setelah
metode penelitian kuantitatif. Penelitian diketahui komposisi sampah, pemilahan
kuantitatif merupakan penelitian yang hasil sampah dilakukan kembali untuk
datanya diperoleh dengan cara menggunakan mengetahui berat sampah yang dapat
prosedur statistik atau dapat diukur (Sujarweni, dimanfaatkan kembali, misalnya sebagai
2014). Jenis penelitian ini menggunakan jenis kompos. Berikut merupakan rumus dari
penelitian kuantitatif dikarenakan data yang recovery factor.
digunakan dalam pengolahan data berupa data RF (%)
statistik yaitu terkait perhitungan timbulan = !"#$% '"# (")*+ +$,'$- .$)/ 0$'$% 0*,$)1$$%2$) 2",!$3* (2/)
!"#$% +$,'$- +"!"36, $0$).$ '",*3$-$) (2/)
…. (1)
sampah, dan perhitungan reduksi sampah.
Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Metode Pengumpulan Data
Analisis kebutuhan sarana dan prasarana
Metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan cara membandingkan
digunakan dalam penelitian ini adalah metode antara eksisting dari sarana dan prasarana yang
pengumpulan data primer berupa observasi dan terdapat pada TPS3R dengan beberapa pedoman
wawancara serta pengumpulan data sekunder. dan kebijakan. Pedoman tersebut merupakan
Observasi yang dilakukan adalah dengan Petunjuk Teknis TPS3R, Peraturan Menteri PU
mengamati moda pengumpulan yang digunakan, no. 03 tahun 2013, maupun dengan SNI

Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022 211
EVALUASI PENINGKATAN LINGKUP WILAYAH PELAYANAN TPS3R PABA ASRI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

persampahan (Dewi, 2018). Analisis kebutuhan HASIL DAN PEMBAHASAN


sarana dan prasarana dilakukan untuk
TPS3R berada di Desa Punten. Desa
mengidentifikasi kapasitas TPS3R, dan juga
Punten berada pada daerah pegunungan dan
mesin pengolahan sampah, moda pengumpul,
terletak di kaki Gunung Arjuno dengan
dan tenaga kerja pada TPS3R yang dibutuhkan
ketinggian 800-1.150 mdpl. Desa Punten
terkait adanya rencana penambahan lingkup
merupakan bagian dari Kecamatan Bumiaji, yang
pelayanan.
merupakan salah satu kecamatan pada Kota
Benefit Cost Ratio Batu. Desa Punten memiliki luas wilayah sebesar
281,935 ha yang terbagi kedalam empat dusun
Benefit cost ratio merupakan analisis yang
yaitu Dusun Krajan, Dusun Gempol, Dusun
dapat menunjukkan perbandingan antara
Kungkuk, dan Dusun Payan. Desa Punten terdiri
manfaat dengan pengeluaran serta investasi.
dari 8 RW dan 35 RT. Desa Punten memilik
Komponen biaya yang dipertimbangkan adalah batas-batas wilayah seperti pada Gambar 1.
biaya langsung dan tidak langsung (Chaerul & Sebelah Utara : Desa Tulungrejo
Rahayu, 2019). Biaya langsung meliputi biaya Sebelah Timur : Desa Sumbergondo dan
pembelian barang dan peralatan, upah pekerja, Desa Bulukerto
biaya listrik dan air, biaya investasi, biaya sewa Sebelah Selatan : Desa Sidomulyo,
lahan, biaya operasional, biaya bahan bakar, dan Kecamatan Batu
biaya perawatan mesin dan bangunan TPS3R, Sebelah Barat : Desa Gunungsari
sedangkan biaya tidak langsung meliputi biaya TPS3R Paba Asri dibangun pada tahun
yang dihasilkan dari emisi pembuangan limbah. 2019 dan mulai beroperasi pada tahun 2020.
Menurut Chaerul & Rahayu (2019), komponen Pembangunan TPS3R Paba Asri didanai oleh
manfaat yang dapat dipertimbangkan adalah Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019. TPS3R Paba
manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Asri melayani salah satu dusun di Desa Punten,
Manfaat langsung berupa retribusi sampah dan yakni Dusun Payan sebanyak 345 KK. Dimana,
penjualan kompos, sedangkan manfaat tidak 345 KK tersebut termasuk kedalam 2 RW yang
terdiri dari 8 RT. Pengelolaan TPS3R dilakukan
langsung berupa pengurangan emisi sampah dan
oleh KSM TPS3R Paba Asri yang beranggotakan
pengurangan biaya dampak kesehatan.
masyarakat Dusun Payan.

Gambar 1. Peta Administrasi Desa Punten

212 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022
Pradnya Felita Giovanni, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari

Gambar 2. Alur Ritasi Eksisting TPS3R Paba Asri

Pengumpulan Sampah pada TPS3R Paba Asri


Pengumpulan sampah pada TPS3R Paba
Asri adalah pola pengumpulan sampah dengan
metode individual tidak langsung. Metode
individual tidak langsung ialah metode
pengumpulan sampah yang dilakukan warga
atau petugas kebersihan yang mendatangi tiap-
tiap sumber sampah serta dibawa ke tempat
penampung sementara atau stasiun pemindahan
sebelum dibuang ke TPA (SNI 19-2454-2002).
Pengumpulan sampah dilakukan setiap tiga hari
sekali, dalam satu kali pengumpulan sampah Gambar 3. Pengumpulan Sampah TPS3R Paba
terdapat 4-5 kali ritasi seperti yang ditunjukkan Asri
pada Gambar 3. Jumlah timbulan sampah dapat
Pengolahan Sampah Organik
diketahui berdasarkan ukuran gerobak motor
roda tiga sebagai moda pengumpulan sampah. Pengolahan sampah pada TPS3R Paba Asri
Moda pengumpulan sampah yang digunakan terdiri dari pengolahan sampah organik dan
adalah gerobak motor roda tiga. Moda anorganik. Pengolahan sampah organik diawali
pengumpulan sampah tersebut berjumlah dua dari gerobak motor roda 3 pengumpul sampah
moda, pengumpulan sampah biasanya dilakukan yang masuk dan menurunkan sampah pada area
setiap tiga hari sekali atau sebanyak tiga kali penerimaan, Sampah yang masuk merupakan
dalam satu minggu. Volume bak pada gerobak sampah yang masih bercampur antara sampah
motor roda tiga adalah 2.050 x 1.395 x 955 mm organik dan juga sampah anorganik. Sehingga
atau setara dengan kapasitas 2.731 liter. Alur diperlukan pemilahan sampah yang dilakukan
ritasi eksisting pengumpulan sampah menuju pada area pemilahan. Sampah organik yang
TPS3R Paba Asri, dilakukan pada Dusun Payan telah dipilah langsung dimasukkan kedalam bak
yang ditunjukkan pada Gambar 2. area komposting, seharusnya sebelum

Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022 213
EVALUASI PENINGKATAN LINGKUP WILAYAH PELAYANAN TPS3R PABA ASRI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

dimasukkan kedalam bak area composting Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu atau ke
sampah dicacah menggunakan mesin pencacah pengepul. Hasil dari penjualan sampah
terlebih dahulu untuk memudahkan anorganik akan digunakan sebagai tambahan
pengomposan. Namun, pada kondisi eksisting dari pemasukan TPS3R.
tidak dilakukan pencacahan sampah organik
Produksi Sampah
dikarenakan kekurangan tenaga kerja.
Pengomposan ini dilakukan dengan metode Produksi sampah pada TPS3R diketahui
sistem bak terbuka (open bin). Pada tahap ini, dengan melakukan survei primer berupa
dihasilkan pula cairan lindi dari sampah yang observasi. Observasi yang dilakukan adalah
didiamkan. Cairan tersebut akan dihubungkan ke berupa mengamati volume sampah yang masuk
pipa dan masuk ke area pengolahan lindi. Cairan TPS3R dan dilakukan selama satu minggu.
lindi tersebut pada kondisi eksisting masih belum Jumlah produksi sampah dapat diketahui
diolah dengan baik, dan hanya dikumpulkan ada berdasarkan ukuran gerobak motor roda tiga
komposter penyimpanan cairan lindi. sebagai moda pengumpulan sampah. Volume
Sampah organik yang telah didiamkan bak pada gerobak motor roda tiga adalah 2.050 x
selama satu bulan pada bak area composting 1.395 x 955 mm atau sebesar 2.731 liter.
akan dicacah menjadi lebih halus menggunakan Observasi dilakukan dua kali dalam
mesin pencacah. Setelah itu, kompos diayak seminggu sesuai dengan pengumpulan sampah
menggunakan mesin pengayak atau penyaring yang dilakukan. Hari pertama observasi, ritasi
sampah dan diangin-anginkan pada area yang dilakukan petugas pengumpulan adalah
pematangan kompos. Pematangan kompos sebanyak dua kali ritasi. Sedangkan hari kedua
menggunakan sistem aerator bambu. Apabila observasi, ritasi yang dilakukan oleh petugas
kompos yang masih setengah matang digunakan pengumpulan adalah sebanyak empat kali ritasi.
sebagai pupuk, kandungan urea didalamnya Berikut merupakan jumlah produksi sampah
masih cukup keras yang tidak baik bagi tanaman. TPS3R Paba Asri dalam satu minggu, yang
Oleh karena itu, apabila kompos telah matang dijelaskan pada Tabel 1.
sempurna selanjutnya pupuk kompos tersebut Tabel 1. Timbulan Sampah TPS3R Paba Asri
dimasukkan kedalam kemasan dan diletakkan Obse Volume bak moda Ritasi yang Jumlah
rvasi pengumpul sampah dilakukan timbulan
pada area penyimpanan kompos padat. ke- (m3) (m3)
1 2,731 4 10,924
Pengolahan Sampah Anorganik 2 2,731 5 13,655
Total dalam satu minggu 9 24,579
Sampah anorganik pada TPS3R Paba Asri Rata- rata timbulan (m3/hari) 3,511
saat ini tidak diolah secara langsung di TPS3R. Rata- rata timbulan (m3/jiwa/hari) 0,003376
Sampah anorganik berupa plastik dipilah
Tabel diatas menunjukkan bahwa produksi
berdasarkan sifat bahannya. Sifat bahan plastik
sampah yang dihasilkan pada TPS3R Paba Asri
menentukan harga jual dari sampah plastik
adalah sebesar 24,579 m3/ minggu. Perbedaan
tersebut isalnya seperti PET, HDPE, PVC, PP, dan
yang signifikan antara observasi pertama dan
lain-lain. Pada awal berdirinya TPS3R,
kedua pada Gambar 4 disebabkan oleh tingginya
pengolahan sampah anorganik sempat dilakukan
konsumsi masyarakat pada observasi 2
yakni dengan cara mencacah sampah anorganik
dikarenakan ada beberapa kegiatan warga yang
berupa plastik dengan menggunakan mesin
diselenggarakan. Apabila disimpulkan, maka
pencacah plastik sehingga menghasilkan plastik
timbulan yang dihasilkan per jiwa per hari adalah
dalam bentuk cacahan (ukuran lebih kecil)
sebesar 0,003376 m3/jiwa/hari.
menjadi bijih plastik. Namun, kendala yang
muncul adalah hasil cacahan atau bijih plastik 13,655
tidak ada yang mau menerima atau mewadahi. 15 10,924

Bijih plastik dapat dijual apabila telah dilakukan 10


Ritasi

pemadatan terlebih dahulu. Namun, alat dan 4 5


Produksi
tenaga kerja pada kondisi eksisting tidak 5
sampah
Produksi sampah
mewadahi. Oleh karena itu, seiring 0 Ritasi
beroperasinya TPS3R, sampah anorganik yang Observasi 1
Observasi 2
didapatkan tidak lagi dicacah menjadi bijih
plastik melainkan dijual secara langsung. Sampah Gambar 4. Grafik Produksi berdasarkan
anorganik tersebut langsung dijual ke Dinas Observasi

214 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022
Pradnya Felita Giovanni, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari

Komposisi Sampah berdasarkan timbunan sampah eksiting dengan


komposisi sampah Desa Punten berdasarkan
Komposisi sampah didapatkan dari hasil
Dokumen SRT Kota Batu.
survei sekunder pada Dinas Lingkungan Hidup
Kota Batu. Data sekunder yang digunakan adalah Reduksi Sampah Kondisi Eksisting
Dokumen SRT (Sampah Rumah Tangga). Berikut
Recovery factor merupakan tahapan yang
merupakan komposisi sampah yang digunakan
berguna untuk mengetahui potensi dari reduksi
pada penelitian.
sampah yang dilakukan. Setelah diketahui
komposisi sampah, pemilahan sampah dilakukan
kembali untuk mengetahui berat sampah yang
7
8 dapat dimanfaatkan kembali, misalnya sebagai
Organik (%)
kompos. Produksi sampah yang masuk pada
Plastik (%)
TPS3R Paba Asri adalah sebesar 3,511 m3/ hari.
Kertas (%)
Berdasarkan SNI 3242-2008, berat jenis sampah
85
adalah sebesar 200-300 kg/m3. Dalam
perhitungan, menggunakan asumsi berat jenis
sampah yang digunakan adalah 200 kg/ m3.
Gambar 5. Grafik Komposisi Sampah Desa Maka setelah dilakukan perhitungan, berat
Punten sampah dalam satu hari adalah sebesar 702,2 kg.
Sumber: DLH Kota Batu, 2018
Komposisi sampah pada di Desa Punten Berikut merupakan perhitungan recovery factor.
pada Gambar 5 dikategorikan menjadi beberapa Tabel 2. Recovery Factor TPS3R Paba Asri
Kom Berat Potensi Recover Resid
jenis sampah, yaitu sampah organik, kertas, dan Jenis
posis Sampah Reduks y Factor u
Sampah
plastik. Komposisi sampah pada Desa Punten i (%) (kg/hari) i (kg) (%) (kg)
sebagian besar berupa sampah organik yakni Sampah 268,61 328,3
85 % 596,918 45 %
Organik 3 05
sebesar 85%. Komposisi sampah dengan 39,19
Plastik 8% 56,18 16,986 18,11 %
presentase terkecil adalah sampah anorganik 4
30,234 40,25
berupa plastik, yaitu sebesar 7 %. Kertas 7% 49,158 8,903
% 5
Berdasarkan timbulan sampah per hari 702,256 294,50 407,7
Total
2 54
pada TPS3R Paba Asri, dapat diketahui komposisi
sampah setiap jenis dengan membandingkan Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2,
dengan komposisi sampah pada Desa Punten. potensi reduksi pada produksi sampah TPS3R
Berikut merupakan komposisi sampah pada Paba Asri dalam satu harinya adalah 294,502 kg.
TPS3R Paba Asri. Berdasarkan hasil wawancara, residu yang
dihasilkan pada TPS3R Paba Asri dalam dua
3,5
minggu adalah sebanyak satu container. Satu
3 container memiliki volume sebesar 6 m3 atau
2,5 setara dengan 6.000 liter. Selanjutnya residu
2 Timbulan tersebut akan dikirim menuju TPA Tlekung Kota
berdasarkan
1,5 2,984
Komposisi Batu.
1
Residu (%)
0,5
0,28 0,246 !"#$%& #()*(+ (-.)
0 = x 100% … (2)
Organik Plastik Kertas 010(2 #()*(+ 3(4. )(#&- (-.)
567,795 (-.)
Gambar 6. Grafik Timbulan TPS3R Paba Asri = 76:,:9; (-.) x 100%
berdasarkan Komposisi Sampah
= 58,06 %
Gambar 6 diatas menunjukkan bahwa
komposisi sampah TPS3R Paba Asri didominasi Reduksi sampah dapat dihitung dengan
dengan sampah organik yakni sebanyak 2,984,58 cara membandingkan total sampah yang
m3/ hari. Sedangkan yang paling kecil adalah memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali
sampah anorganik berupa sampah kertas dengan total sampah yang masuk ke TPS3R.
sebesar 0,246 m3/ hari. Hasil tersebut Maka, perhitungan reduksi sampah adalah
didapatkan dengan cara menghitung sebagai berikut.

Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022 215
EVALUASI PENINGKATAN LINGKUP WILAYAH PELAYANAN TPS3R PABA ASRI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

Reduksi (%) = Sehingga perhitungan potensi reduksi


(#()*(+ 3(4. <"=*10"4#$ &40&- %$)(4>((0-(4 -")<(2$)(-.)
dilihat berdasarkan recovery factor kondisi
010(2 #()*(+ 3(4. )(#&- (-.)

eksisting dan presentase sampah tereduksi juga
x 100% … (3) sama yaitu sebesar 41,94%. Perhitungan potensi
=
(:?5,96:) (-.)
x 100% reduksi TPS3R Paba Asri Setelah Penambahan
76:,:9; (-.) Lingkup Pelayanan dapat dilihat pada Tabel 3.
= 41,94 % Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 3,
potensi reduksi pada produksi sampah TPS3R
Reduksi Sampah Kondisi Eksisting
Paba Asri setelah adanya penambahan lingkup
Perhitungan reduksi sampah setelah pelayanan pada kondisi pertama (dua dusun)
adanya penambahan lingkup pelayanan, dalam satu harinya adalah 704,337 kg.
diasumsikan bahwa recovery factor yang Sedangkan potensi reduksi pada produksi
dihasilkan tetap sama. Penggunaan asumsi sampah TPS3R Paba Asri setelah adanya
presentase reduksi sampah yang sama dengan penambahan lingkup pelayanan pada kondisi
kondisi eksisting dikarenakan bahwa potensi kedua (tiga dusun) dalam satu harinya adalah
reduksi yang dhasilkan sudah melebihi target 1354,135 kg.
dari Kota Batu. Dimana menurut Dokumen SRT Pereduksian yang terdapat pada TPS3R
Kota Batu (2018), keseluruhan TPST dengan Paba Asri dapat ditunjukkan kedalam sistem
pengolahan yang maksimal dan optimal memiliki boundary. Berikut merupakan sistem Boundary
target dapat mereduksi sampah sebesar 28,57% pada TPS3R Paba Asri yang ditunjukkan pada
dari total sampah rumah tangga di Kota Batu. Gambar 7.

Tabel 3. Recovery Factor TPS3R Paba Asri Setelah Penambahan Lingkup Pelayanan
Kondisi Berat
Komposisi Recovery Potensi
Jenis Sampah Sampah Residu (kg)
(%) Factor (%) Reduksi (kg)
(kg/hari)
Dua dusun (Dusun Payan Sampah Organik 85 % 45 % 596,918 268,613 328,305
dan Dusun Kungkuk) Plastik 8% 18,11 % 56,18 16,986 39,194
Kertas 7% 30,234 % 49,158 8,903 40,255
Total 1770,498 740,337 1030,161
Tiga dusun (Dusun Payan,
Dusun Kungkuk, dan Sampah Organik 85 % 45 % 2752,625 1238,681 1513,944
Dusun Krajan)

Plastik 8% 18,11 % 259,071 46,918 212,153

Kertas 7% 30,234 % 226,687 68,536 158,150


Total 3238,382 1354,135 1884,247
Sumber: Hasil Analisis, 2022

Gambar 7. Sistem Boundary TPS3R Paba Asri

216 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022
Pradnya Felita Giovanni, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari

Tabel 4. Rencana Penambahan Moda Pengumpulan Sampah pada dua Dusun


Total
Timbulan Jumlah Penambahan Penambahan Kapasitas
Jumlah sampah yang
Dusun sampah Moda Jumlah Jumlah Total Jumlah Ritasi
Penduduk dapat
(liter) Eksisting Moda Petugas* Moda
diangkut
Satu hari
Payan 1.040 3.511,28 2
sekali dan
satu hari dua
1 1 8.193 liter 8.852,11 liter
kali ritasi
Kungkuk 1.582 5.340,83 -
(salah satu
moda)
Total
rencana 8.852,11 Satu hari satu
2622 jiwa 2 unit 3 unit 4 orang 8.193 liter 8.852,11 liter
penambaha liter/hari kali ritasi
n
Keterangan *: 1 moda pengumpul dioperasikan 1 petugas.
Tabel 5. Rencana Penambahan Moda Pengumpulan Sampah pada tiga Dusun
Total
Timbulan Jumlah Penambahan Penambahan
Jumlah Kapasitas Jumlah sampah
Dusun sampah Moda Jumlah Jumlah
Penduduk Total Moda Ritasi yang dapat
(liter) Eksisting Moda Petugas*
diangkut
Payan 1.040 3.511,28 2 Satu hari
16.191,5
Kungkuk 1.582 5.340,83 - 1 1 8.193 liter dua kali
liter
Krajan 2.174 7.339,42 - ritasi
Total
Satu hari
rencana 16.191,53 16.191,5
4796 jiwa 2 unit 3 unit 4 orang 8.193 liter dua kali
penambaha liter/ hari liter
ritasi
n
Keterangan *: 1 moda pengumpul dioperasikan 1 petugas.

Tabel 6. Perbandingan Kebutuhan Lahan Setelah Penambahan Lingkup Pelayanan dengan Luas
Eksisting TPS3R Paba Asri
Lahan Kebutuhan Lahan Sisa Lahan Kebutuhan Lahan Sisa Lahan
No. Kebutuhan Lahan Eksisting (m2) Kondisi Dua Dusun (m2) (m2) Kondisi Tiga Dusun (m2) (m2)
a b c = a-b d e = a-d
1. Lahan penerimaan dan 25,5 8,852 16,648 16,192 9,308
pemilahan
2. Lahan penyimpanan sampah 14,057 3,304 10,753 6,045 8,012
plastik dan kertas
3. Lahan Pengomposan 52,4 173,645 -121,245 317,621 -265,221
4. Lahan Pematangan Kompos 40 75,246 -35,246 137,636 -97,636
5. Lahan Pengayakan dan 12 6,412 5,588 9,531 2,469
Pengemasan Kompos
6. Gudang 8 17,557 -9,557 32,115 -24,115
7. Kantor 10 10 0 10 0
8. Toilet 6 6 0 6 0
9. Pengolahan Air Lindi 7,5 5,724 1,776 10,471 -2,971
10. Tempat residu 5,94 5,94 0 11,88 -5,94
Dll (akses jalan, dll) 168,79 0 168,79 0 168,79
Total 350,187 312,68 37,507 557,491 -207,304

Tabel 4, memerlukan penambahan moda


Kebutuhan Moda Pengumpul terkait Rencana
pengumpul berupa tossa sebanyak 1 unit.
Perluasan Lingkup Perluasan
Dikarenakan terdapat 659,11 liter sampah yang
Berdasarkan rencana penambahan lingkup tidak terangkut, maka diperlukan penambahan
pelayanan, terdapat rencana menambah lingkup ritasi sehingga menjadi dua kali sehari pada
pelayanan pada Dusun Kungkuk dan Dusun salah satu moda pengumpul. Hal tersebut
Krajan. Namun, dikarenakan penambahan dilakukan agar kapasitas moda pengumpul dapat
lingkup pelayanan dipengaruhi oleh kapasitas memadai volume sampah yang masuk TPS3R
TPS3R yang terbatas, maka terdapat dua kondisi, yakni sebesar 8.852,11 liter.
yakni penambahan lingkup pelayanan hanya Pada kondisi tiga dusun seperti pada Tabel
pada Dusun Kungkuk dan penambahan lingkup 5, memerlukan penambahan moda pengumpul
pelayanan pada Dusun Kungkuk dan Dusun berupa tossa sebanyak 1 unit. Dengan
Krajan. Pada kondisi dua dusun seperti pada penambahan ritasi menjadi dua kali sehari pada

Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022 217
EVALUASI PENINGKATAN LINGKUP WILAYAH PELAYANAN TPS3R PABA ASRI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

seluruh moda pengumpul. Hal tersebut = 0,86


dilakukan agar kapasitas moda pengumpul dapat
BCR < 1 Maka investasi tidak layak
memadai volume sampah yang masuk TPS3R
yakni sebesar 16.191,5 liter. Penambahan Analisis Benefit Cost Ratio kondisi eksisting
jumlah ritasi menjadi dua kali sehari sebagai memiliki hasil dibawah 1 atau sebesar 0,86.
langkah penghematan biaya operasional TPS3R, Dimana telah diketahui bahwa apabila hasil BCR
dibandingkan apabila harus menambah kurang dari 1, maka investasi yang dikeluarkan
beberapa unit moda pengumpul. Mengingat tidak layak atau tidak menguntungkan.
permasalahan terkait biaya operasional TPS3R Selanjutnya, perlu dilakukan perhitungan nilai
Paba Asri yang lebih tinggi dibandingkan dengan BCR setelah adanya penambahan lingkup
biaya retribusi yang masuk. wilayah pelayanan. Dimana perhitungan pada
kondisi pertama didasarkan pada pendapatan
Peningkatan Kapasitas TPS3R Paba Asri terkait
berdasarkan retribusi eksisting. Kondisi kedua
Rencana Perluasan Lingkup Perluasan
memiliki perbedaan yang didasarkan pada
Pembahasan terkait kebutuhan lahan pendapatan berdasarkan penambahan biaya
pada analisis kebutuhan sarana dan prasarana retribusi, yaitu pada Dusun Kungkuk yang
akan mempengaruhi peningkatan kapasitas semula Rp 5.000,00 menjadi Rp 10.000,00. Hal
TPS3R. Kebutuhan lahan berdasarkan analisis tersebut dikarenakan wilayah Dusun Kungkuk
akan dibandingkan dengan luas lahan eksiting yang memiliki kontur lebih tinggi sehingga
TPS3R Paba Asri. Berikut merupakan pengumpulan sampah lebih sulit untuk
perbandingan antara kebutuhan lahan setelah dilakukan. Berikut merupakan Benefit Cost Ratio
adanya perluasan lingkup pelayanan dan luas pada kondisi pertama.
eksisting TPS3R Paba Asri yang ditunjukkan pada *"4%(*(0(4
Tabel 6. BCR = $4@"#0(#$A*"4."2&(=(4

Tabel 6 menunjukkan hasil analisis BC F6;.F::.:;F,?:


=
BC F;.566.666,66 A BC FGE.F97.F?:,E:
kebutuhan sarana dan prasarana TPS3R pada
dua kondisi. Apabila kebutuhan luasan kapasitas = 0,69
TPS3R pada kedua kondisi dibandingkan dengan BCR < 1 Maka investasi tidak layak
luas kapasitas eksisting TPS3R, didapatkan hasil
bahwa luasan eksisting TPS3R Paba Asri Analisis Benefit Cost Ratio kondisi pertama
mencukupi untuk menambah lingkup pelayanan memiliki hasil dibawah 1 atau sebesar 0,69.
menjadi dua dusun. Kondisi kedua tidak dapat Dimana telah diketahui bahwa apabila hasil BCR
direalisasikan karena analisis yang dilakukan kurang dari 1, maka investasi yang dikeluarkan
terbatas oleh luas dan kapasitas eksisting TPS3R. tidak layak atau tidak menguntungkan. Hasil BCR
Apabila menerapkan kondisi pertama, masih kondisi pertama lebih rendah dibandingkan
terdapat selisih lahan yang bisa dimanfaatkan dengan nilai BCR pada kondisi eksisting, hal
yakni 37,507 m2. Sedangkan pada kondisi kedua, tersebut dikarenakan pengeluaran jauh lebih
terdapat kekurangan luas lahan sebesar 207,301 besar jika dibandingkan oleh pendapatan yang
m2. Oleh karena itu, untuk analisis Benefit Cost masuk. Oleh karena itu, perlu adanya
Ratio difokuskan pada kondisi lingkup pelayanan penambahan pendapatan agar rasio biaya dan
eksisting serta pada dua dusun. manfaat dapat meningkat melebihi kondisi
eksisting. Berikut merupakan perhitungan
Perhitungan Rasio Biaya dan Manfaat TPS3R analisis Benefit Cost Ratio berdasarkan kondisi
Paba Asri kedua.
Analisis Benefit Cost Ratio yang dilakukan *"4%(*(0(4
terdiri dari dua macam analisis, yakni pada BCR =
$4@"#0(#$A*"4."2&(=(4
kondisi eksisting dan setelah adanya BC FGE.9::.:;F,?:
penambahan lingkup pelayanan. Berikut = BC F;.566.666,66 A BC FGE.F97.F?:,E:
merupakan Benefit Cost Ratio pada kondisi = 0,90
eksisting.
*"4%(*(0(4
BCR < 1 Maka investasi tidak layak
BCR = $4@"#0(#$A*"4."2&(=(4 …. (4)
Analisis Benefit Cost Ratio kondisi pertama
BC 9?.7E9.E5E,66
= BC F5.G96.666,66 A BC 95.?9E.F75,66 memiliki hasil dibawah 1 atau sebesar 0,9.

218 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022
Pradnya Felita Giovanni, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari

Dimana telah diketahui bahwa apabila hasil BCR 3. Terkait penambahan lingkup pelayanan
kurang dari 1, maka investasi yang dikeluarkan TPS3R Paba Asri, menurut hasil analisis
tidak layak atau tidak menguntungkan. Namun kebutuhan sarana dan prasarana
adanya kenaikan nilai BCR pada kondisi kedua didapatkan bahwa lingkup pelayanan
apabila dibandingkan dengan kondisi eksisting dapat ditambah menjadi dua dusun serta
dan kondisi pertama, hal tersebut dapat menjadi dapat direalisasikan pada TPS3R Paba Asri
pertimbangan bahwa kondisi kedua lebih dikarenakan masih terdapat sisa lahan dari
menguntungkan untuk direalisasikan. Hal kondisi eksisting. Namun masih perlu
tersebut juga menunjukkan bahwa memang adanya penambahan luas lahan pada
perlu adanya kenaikan tarif retribusi agar nilai beberapa fasilitas TPS3R, contohnya
rasio biaya dan manfaat dapat meningkat. adalah lahan composting dan lahan
pematangan kompos. Penambahan lahan
KESIMPULAN tersebut dapat memanfaatkan ruang
Kesimpulan dari penelitian dapat diambil kosong pada TPS3R. Dikarenakan pada
berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. kondisi eksisting saja, lahan yang tersedia
Kesimpulan pada penelitian antara lain sebagai tidak dapat menampung sampah yang
berikut. dengan baik.
1. TPS3R Paba Asri telah membantu 4. Nilai BCR kondisi eksisting TPS3R Paba Asri
pereduksian sampah sebesar 41,94 % dari memiliki nilai 0,86 atau kurang dari 1
total sampah yang diterima berdasarkan dapat disebabkan oleh pemasaran sampah
hasil analisis mass balance yang telah plastik dan hasil pupuk kompos. Sampah
dilakukan. Apabila dibandingkan dengan plastik memiliki peluang yang besar untuk
target Kota Batu pada Dokumen SRT Kota dijual dengan harga tinggi, namun pada
Batu (2018) yang menyebutkan bahwa kondisi eksisting harga yang diberikan
keseluruhan TPST dengan pengolahan pengepul rendah. Selain itu, penjualan
yang maksimal dan optimal dapat pupuk kompos hasil olahan pada TPS3R
mereduksi sampah sebesar 28,57% dari hanya berdasarkan permintaan pembeli.
total sampah rumah tangga di Kota Batu. Tidak terdapat mitra atau kerjasama
Maka dapat disimpulkan bahwa dengan pihak lain. Oleh karena itu perlu
pereduksian sampah pada TPS3R Paba adanya manajemen pemasaran yang baik
Asri sudah baik dan ideal. Namun apabila untuk sampah plastik dan pupuk kompos
ditinjau dari manfaat ekonomi yang dihasilkan. Hal tersebut agar
berdasarkan perhitungan BCR, didapatkan pendapatan yang diterima semakin tinggi
hasil yang kurang menguntungkan bagi dan berbanding lurus dengan nilai BCR
pengelola TPS3R. yang dihasilkan.
2. Potensi reduksi sampah plastik dan kertas 5. Hasil perhitungan BCR seluruhnya
pada TPS3R Paba Asri dapat ditingkatkan memiliki hasil kurang dari 1, hal tersebut
kembali apabila ditinjau dari recovery terjadi karena persampahan merupakan
factor, agar presentase sampah yang langkah yang dilakukan untuk
tereduksi dapat meningkat. Diharapkan menanggulangi permasalahan
setelah adanya penambahan lingkup infrastruktur dan seringkali tidak dapat
pelayanan, potensi reduksi yang digunakan untuk menghasilkan profit.
didapatkan lebih besar presentasenya Namun apabila hal tersebut terjadi terus
terutama pada sampah plastik dan kertas. menerus, maka dikhawatirkan TPS3R Paba
Hal tersebut dapat dilakukan misalnya Asri lama kelamaan akan berhenti
melalui pengembangan terhadap beroperasi. Nilai BCR dapat ditingkatkan
manajemen pemasaran sampah plastik. dengan melakukan beberapa faktor. Salah
Agar hasil dari bijih plastik yang telah satunya dengan merencanakan tarif
tercacah dapat terwadahi, dengan cara retribusi yang sesuai dengan kebutuhan
mencari pengepul atau pun pabrik yang operasional serta memperhatikan
mau menerima atau membeli hasil olahan keinginan dan kemampuan masyarakat.
plastik tersebut.

Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022 219
EVALUASI PENINGKATAN LINGKUP WILAYAH PELAYANAN TPS3R PABA ASRI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

DAFTAR PUSTAKA Prasetya, A. Z. 2010. Kajian Pemberdayaan


Masyarakat Dalam Pengelolaan
Chaerul, M., & Rahayu, S. A. 2019. Cost Benefit
Sampah Secara Terpadu Di Kampung
Analysis dalam Pengembangan
Menoreh Kota Semarang. Semarang:
Fasilitas Pengolahan Sampah: Studi
Universitas Diponegoro.
Kasus Kota Pekanbaru. Journal of
Sitanggang, M., Priyambada, I. B., & Syafrudin.
Natural Resources and Environmental
2017. Perencanaan Sistem
Management, 710-722.
Pengelolaan Sampah Terpadu (Studi
Christia Meidiana, M. R. 2021. Potensi Reduksi
Kasus RW 6, 7 dan 8 Kelurahan
Sampah Pada TPS Di Kecamatan
Bandarharjo, Kecamatan Semarang
Batu. Planning for Urban Region and
Utara, Kota Semarang). Semarang:
Environment.
Universitas Diponegoro.
Christia Meidiana, S. T. 2020. Improving mass
SNI 19-2454-2002. 2002. Tata Cara Teknik
balance of municipal solid waste
Operasional Pengelolaan Sampah
through waste reduction by informal
Perkotaan. Badan Standardisasi
sectors. E3S Web of Conferences, 211.
Nasional.
Dewi, M. 2018. Kajian Kelayakan dan
Subqi, I. 2019. Model Pengelolaan Sampah di
Pengembangan TPS dan TPS 3R di
Kelompok Paguyuban Peduli Sampah
Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Kalibeber Wonosobo. Jurnal
Surabaya: Institut Teknologi
Pemberdayaan Masyarakat: Media
Surabaya.
Pemikiran dan Dakwah
Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu. 2018.
Pembangunan, 451-476.
Dokumen Sampah Rumah Tangga.
Sujarweni, W. 2014 . Using Qualitative Research
Batu: DLH Kota Batu.
in Accounting and Management
Kementerian PUPR. 2017. Petunjuk Teknis
Studies: not a new agenda. Journal of
TPS3R. Jakarta.
US-China Public Administration,
Mahyudin, R. P. 2017. Kajian Permasalahan
October 2014, Vol.11, No.10, (pp.
Pengelolaan Sampah dan Dampak
831-838).
Lingkungan di TPA (Tempat
Tampuyak, S., Anwar, C., & Sangadji, M. N. 2016.
Pemrosesan Akhir). Banjarmasin:
Analisis Proyeksi Pertumbuhan
Universitas Lambung Mangkurat.
Penduduk dan Kebutuhan Fasilitas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03
Persampahan di Kota Palu 2015-
Tahun 2013. 2013. Penyelenggaraan
2025. Universitas Tadulako.
Prasarana dan Sarana Persampahan
Walikota Batu Provinsi Jawa Timur. 2020.
dalam Penanganan Sampah Rumah
Peraturan Walikota Batu Nomor 66
Tangga dan Sejenis Sampah Rumah
Tahun 2020. Batu.
Tangga. Menteri Pekerjaan Umum.

220 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022

You might also like