You are on page 1of 36

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK

Pembimbing Akademik: Ns. Sholihatul Amaliya, M.Kep.Sp.Kep.An

Pembimbing Klinik: Ns. Kusdarwati, SST.,S.Kep

“Asuhan Keperawatan Anak dengan Sepsis

di Ruang Ranupani RSUD Dr. Saiful Anwar Malang”

Oleh:

Arina Pramudita
220170100011012
Kelompok 2B/Kelas SAP RSSA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2023
DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Arina Pramudita Tempat Praktik : R. Ranupani


NIM : 220170100011012 Tanggal Praktik : 6 Maret–11 Maret 2023

1. Identitas klien
Nama : By. Ny. T No. Register : 11139942
Usia : 26 hari Tanggal Masuk : 20-02-2023
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal Pengkajian : 27-02-2023
Alamat : Kutobedah 6/6 Malang
Sumber informasi : Ibu pasien dan rekam medis
Nama orang tua (ibu dan ayah) : Ny. U/Tn. M
Usia orang tua (ibu dan ayah) : 40 tahun/45 tahun
Pekerjaan (ibu dan ayah) : Ibu rumah tangga/Karyawan swasta
Pendidikan (ibu dan ayah) : SMK/SMA
Agama (ibu dan ayah) : Islam
Suku : Jawa

2. Status kesehatan sekarang


1. Keluhan utama
 Saat MRS : Klien direncanakan splenektomi
 Saat Pengkajian : Pucat
2. Lama keluhan : Pucat sejak masuk rumah sakit
3. Kualitas keluhan : Keluhan pucat dirasakan
4. Faktor pencetus : Klien merupakan penderita thalasemia
5. Faktor pemberat : Hipersplenism
6. Upaya yang telah dilakukan : Membawa anaknya ke RSSA
7. Diagnosa medis : Thalasemia B mayor pro splenektomi

3. Riwayat kesehatan saat ini


Klien direncanakan akan dilakukan tindakan splenektomi oleh dokter bedah. Klien
merupakan penderita thalassemia sejak usia 7 tahun, dan saat ini didapatkan
hypersplenism. 2 minggu yang lalu, klien sempat dirawat di Ruang Tondano RSUD Dr.
Saiful Anwar untuk memperbaiki hasil laboratorium sesuai toleransi operasi yaitu Hb >
8gr/dl dan trombosit >50.000. Setelah 26 hari dirawat, klien tidak ada perbaikan
sehingga klien dipulangkan dan ditunda untuk dilakukan tindakan operasi. Minggu ini,
klien kembali MRS untuk memperbaiki hasil laboratorium sampai dinyatakan siap
untuk dilakukan tindakan. Saat pengkajian, klien tampak pucat dan ibu klien
mengatakan jika trombositnya hanya 23.000.

4. SKRINING NYERI
 FLACC SCALE (Anak-anak <3 tahun dan atau belum bisa bicara)
Hasil
Skor
skor
Wajah  Tidak ada ekspresi yang khusus (seperti senyum) 0

 Kadang meringis atau mengerutkan dahi, menarik diri 1

 Sering/terus menerus mengerutkan dahi, rahang 2

mengatup, dagu bergetar


Ekstrimitas  Posisi normal/rileks 0

 Tidak tenang, gelisah, tegang 1

 Mendadak, menarik diri 2

Gerakan Bebaring tenang, posisi normal, bergerak mudah 0


Menggeliat-geliat, bolak-balik, berpidah, tegang 1
Posisi tubuh meringkuk, kaku/spasme atau menyentak 2
Menangis Tidak menengis 0
Merintih, merengek, kadang mengeluh 1
Menengis tersedu-sedu, terisak-isak, menjerit 2
Kemampuan Senang, rileks 0
ditenangkan Dapat ditenangkan dengan sentuhan, pelukan atau bicara, 1
dapat dialihkan
Sulit/tidak dapat ditenangkan dengan pelukan, sentuhan 2
atau distraksi
Total Skor
Interpretasi :
5. Riwayat kesehatan terdahulu
1. Penyakit yang pernah dialami
a. Kecelakaan (jenis dan waktu) : tidak pernah
b. Operasi (jenis dan waktu) : tidak pernah
c. Penyakit
 Kronis : thalasemia
 Akut : tidak ada
d. Terakhir MRS : 2 minggu yang lalu
2. Alergi
a. Alergi obat, sebutkan : tidak ada
b. Alergi makanan : tidak ada
c. Alergi lainnya : tidak ada
d. Tidak diketahui : tidak ada

6. Riwayat kehamilan dan persalinan


1. Prenatal : ibu pasien rutin kontrol di dokter kandungan tiap bulan, rutin
minum vitamin, pernah periksa USG dan hasilnya normal, tidak ada keluhan selama
hamil
Penyakit yang pernah dialami ibu selama kehamilan (beri tanda cek list):
 DM
 Perdarahan
 Hipertensi
 Infeksi ditandai keputihan berlebihan dan berbau
 Tidak ada
2. Natal : pasien lahir secara spontan lahir dengan usia kehamilan 9 bulan,
lahir langsung menangis, ketuban jernih, BBL=3200 gr, PB=50 cm
3. Postnatal : pasien lahir dalam keadaan lengkap, reflek sucking (+) moro (+)
4. Imunisasi : imunisasi dasar lengkap
7. Skrining Gizi bedasarkan adaptasi STRONG-Kids
Parameter: Skor
1. Apakah pasien tampak kurus?
a. Tidak 0
b. Ya 1
2. Apakah terdapaat penurunan BB selama satu bulan terakhir?
(berdasarkan penilaian objektif data BB ada ATAU penilaian subjektif
orangtua pasien ATAU untun bayi < 1 tahun: BB tidak naik selama 3 bulan
terakhir)
a. Tidak
b. Ya 0
1
3. Apakah terdapat salah satu dari kondisi berikut?
Diare > 5 kali/hari dan atau muntah > 3 kali/hari dalam seminggu
terakhir
Asupan makanan berkurang selama 1 minggu terakhir 0
a. Ya 1
b. Tidak
4. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang mengakibatkan pasien
beresiko mengalami malnutrisi (Lihat Tabel 1)
a. Ya 0
b. Tidak 1
Total skor 0
Interpretasi: Resiko rendah

 Diare kronik (lebih dari 2 minggu)  Kelainan anatomi daerah mulut yang
 (Tersangka) penyakit jantung bawaan menyebabkan kesulitan makan
 (Tersangka) Infeksi Human (musal: bibir sumbing)
Immnunodeficiency Virus (HIV)  Trauma
 (Tersangka) kanker  Kelainan metabolik bawaan (inborn
 Penyakit hati kronik error metabolism)
 Penyakit ginjal kronik  Retardasi mental
 TB Paru  Keterlambatan perkembangan
 Luka Bakar luas  Rencana / pasca operasi mayor
 Lain-lain (berdasarkan pertimbangan (missal: laparotomi, torakotomi)
dokter)  Terpasang stoma
Intepretasi skor:
Resiko rendah :0
Resiko sedang : 1-3
Resiko berat : 4-5
Sudah dibaca dan diketahui oleh dietician / diberitahukan pada dokter
 ya
 tidak
8. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
1. Pertumbuhan : BB= 50 kg
PB= 160 cm

2. Perkembangan : Mengangkat kepala usia 4 bulan


Tengkurap usia 5 bulan
Berjalan usia 14 bulan
Bicara usia 16 bulan

9. Riwayat keluarga
Keluarga dari ayah ada yang menderita thalasemia
Genogram:

Keterangan:
: laki-laki : tinggal satu rumah : Pasien
: perempuan : garis pernikahan : meninggal
: garis keturunan

10. Lingkungan Rumah


1. Kebersihan : baik, rumah disapu 2x sehari
2. Bahaya kecelakaan : tidak ada
3. Polusi : polusi asap rokok dan kendaraan bermotor minimal
4. Ventilasi : terdapat cukup ventilasi
5. Pencahayaan : baik, terdapat jendela didepan dan disamping

11. Pola aktifitas


Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan/minum mandiri mandiri
Mandi mandiri dengan bantuan
Berpakaian mandiri mandiri
Toileting mandiri dengan bantuan
Mobilitas di tempat tidur mandiri mandiri
Berpindah dan berjalan mandiri mandiri

SKRINING RESIKO CIDERA / JATUH


Anak usia 12 tahun di anggap beresiko tinggi dan anak usia 12-18 tahun dilakukan
penilaian resiko jatuh anak dengan menggunakan Humpty Dumpty Scale. Jika nilainya
berisiko tinggi, klip resiko jatuh (di pasien) dan segitiga (di tempat tidur/brankar/kursi
roda) warna kuning terpasang
 Beresiko rendah (skor 7-11)
 Beresiko tinggi (skor > 12)
Penilaian Resiko Jatuh Anak (12-18 Tahun)
Humpty Dumpty Scale
Parameter Krteria Skor Hasil skor
Umur Dibawah 3 th 4
3-7 tahun 3
1
7-13 tahun 2
13 tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2
2
perempuan 1
Diagnosis Kelainan neurologis 4
Perbahan dalam oksigenasi (masalah saluraan napas, 3
dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop/sakit kepala dll) 3
Kelainan psikis/perilaku 2
Diagnosis lain 1
Gangguan Tidak sadar terhadap keterbatasan 3
kognitif Lupa keterbatasan 2 1
Mengetahui kemampuan diri 1
Factor Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi-anak 4
lingkungan Pasien mengguakan alat bantu atau box/mebe, 3
2
Pasien berada di tempat tidur 2
Di luar ruang rawat 1
Respon Dalam 24 jam 3 0
terhadap Dalam 48 jam 2
operasi/obat > 48jam 1
penenang.
efek anastesi
Penggunaan Bermacam-macam obat yang digunakan: obat 2
Obat sedative (kecuali pasien ICU yg menggunakan sedasi
dan paralisis), hipnotik, Barbiturat, fenotiazin, 0
antidepresan, laksans/diuretika, narkotika
Salah satu dari obat di atas 1
Total 9

12. Pola nutrisi


Jenis Rumah Rumah Sakit
Jenis makanan Makanan biasa Makanan biasa
Frekuensi makan 3x 3x
Porsi yang dihabiskan 1 porsi habis 1 porsi habis
Komposisi menu Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayur
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Nafsu makan Baik Baik
Jenis minuman Air putih, susu Air putih, susu
Frekuensi minum 7-8x/hari 8 x/hari
Jumlah minuman 1 gelas 1 gelas

13. Pola eliminasi


1. BAB
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 1x/hari 1x/hari
Konsistensi Lembek Lembek
Warna/bau Kuning kecoklatan, Kuning kecoklatan, bau khas feses
bau khas feses
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya menangani Tidak ada Tidak ada

2. BAK
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi +4-6x/hari +4-6x/hari
Warna/bau Kuning jernih/bau khas Kuning jernih/bau khas
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya menangani Tidak ada Tidak ada

14. Pola istirahat tidur


1. Tidur siang
Jenis Rumah Rumah Sakit
Lama tidur 1-2 jam 1-2 jam
Kenyamanan setelah tidur Lebih segar Lebih segar

2. Tidur malam
Jenis Rumah Rumah Sakit
Lama tidur 8-10 jam 8-10 jam
Kenyamanan setelah tidur Lebih segar Lebih segar
Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

15. Pola kebersihan diri


Jenis Rumah Rumah Sakit
Mandi Ya Ya
Frekuensi 2x/hari 2x/hari
Menggunakan sabun Ya Ya
Keramas Ya Belum pernah keramas sejak
Frekuensi 3 hari sekali MRS
Penggunaan shampoo Ya
Menggosok gigi Ya Ya

Frekuensi 2x/hari 2x/hari


Penggunaan pasta gigi Ya Ya
Frekuensi ganti baju 2x/hari 2x/hari
Frekuensi memotong 1x/minggu Belum potong kuku sejak MRS
kuku
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya untuk mengatasi Tidak ada Tidak ada

16. Pola koping keluarga


1. Pengambil keputusan : Keputusan diambil oleh kedua orang tua (ayah dan ibu)
2. Masalah terkait dengan anak di RS atau penyakit : Harus bergantian antara
menunggu anak yang sakit dan anak dirumah
3. Yang biasa dilakukan keluarga apabila mengalami masalah : Berdiskusi dengan
keluarga yang lain
4. Harapan setelah anak menjalani perawatan : Bisa berkumpul dengan keluarga
5. Perubahan yang dirasakan setelah anak sakit : Lebih mewaspadai tanda dan gejala
jika anak sakit

17. Konsep diri


1. Gambaran diri: tidak terkaji
2. Ideal diri : tidak terkaji
3. Harga diri : tidak terkaji
4. Peran : tidak terkaji
5. Identitas diri : tidak terkaji

18. Pola peran dan hubungan


1. Peran dalam keluarga : sebagai anak
2. System pendukung keluarga : ayah, ibu, adik
3. Kesulitan dalam keluarga : kesulitan dalam mematau kesehatan anak
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan anak di
rumah sakit : Kedua orang tua harus meninggalkan pekerjaan mereka untuk
menunggu anak yang sakit
5. Upaya yang dilakukan : mengambil cuti atau bergantian menjaga di RS

19. Pemeriksaan fisik


1. Keadaan umum : pasien tampak lemah, terpasang
O2 nasal canule
 Kesadaran : compos mentis, GCS 456
 Tanda-tanda vital
o Tekanan darah: 115/62 mmHg
o Nadi : 68-76x/menit
o Suhu : 36,9-37oC
o RR : 30x/menit
o SpO2 : 99% on O2 nasal canule
 Tinggi badan : 160 cm Berat badan : 50 kg
2. Kepala & leher
a. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala oval, tidak ada kelainan kepala, bentuk kepala
simetris, rambut ikal warna hitam dan tampak kusut
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan pada kepala
b. Mata
Inspeksi : penglihatan tajam, mata tidak cowong, terdapat pergerakan otot
ekstraokular, alis mata simetris, konjungtiva anemis, sklera putih,
pupil isokor, refleks kornea (+), iris berwarna hitam
Palpasi : tidak ada benjolan pada kelopak mata
c. Hidung
Inspeksi : bentuk hidung simetris, tidak ada deviasi septum nasal, mukosa
hidung lembab, tidak ada polip, tidak ada deformitas, perforasi,
perdarahan dan cairan
Palpasi : tidak ada benjolan pada daerah sinus
d. Mulut dan tenggorokan
Inspeksi : bibir simetris, mukosa bibir kering, gigi bersih dan rapi
Palpasi : tidak ada benjolan pada bibir, lidah dan tenggorokan
e. Telinga
Inspeksi : teling kanan dan kiri simetris, telinga tampak bersih dan tidak
berbau
Palpasi : tulang telinga normal, tidak ada benjolan pada daun telinga
f. Leher
Inspeksi : otot leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfa dan tiroid
Palpasi : posisi trachea di tengah, tidak ada benjolan dan nyeri tekan area
leher
3. Thorak dan dada
a. Jantung
 Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
 Palpasi : teraba ictus cordis di ICS V, tidak ada nyeri tekan,
 Perkusi : terdengar suara pekak pada area dengan batas atas, batas
kanan, batas bawah, batas kiri jantung sebagai berikut:
- Batas kanan ICS 3-5 lineal parasternal kanan

- Batas kiri ICS 5 lineal aksilaris anterior kiri

- Batas atas ICS 3 lineal parasternal kanan sampai dengan


ICS 3 lineal parasternal kiri
- Batas bawah ICS 5 lineal parasternal kanan sampai dengan
ICS 5 lineal aksilaris anterior kiri
 Auskultasi : Terdengar S1 tunggal, S2 tunggal didaerah aorta
Terdengar S1 tunggal, S2 tunggal didaerah pulmonal
Terdengar S1 tunggal, S2 tunggal didaerah mitral
Terdengar S1 tunggal, S2 tunggal didaerah tricuspid
Terdengar S1 tunggal, S2 tunggal didaerah epigastric
Terdengar S1 tunggal, S2 tunggal di titik erbs
b. Paru
 Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak tampak deformitas, tidak
terdapat
retraksi dinding dada, RR=20x/menit
 Palpasi : taktil fremitus terasa getaran sama
 Perkusi : terdengar suara sonor/resonan di semua lapang paru
 Auskultasi : terdengar suara bronchial di area trakea
terdengar suarabronkovesikuler di area bronkus
terdengar suara vesikuler di semua lapang paru
4. Payudara dan ketiak
Inspeksi : kedua payudara simetris, areola berwarna coklat
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan pada payudara
5. Punggung dan tulang belakang
Inspeksi : tulang belakang simetris, kedua bahu dan pinggul simetris
Palpasi : tidak terdapat kifosis, scoliosis atau lordosis
6. Abdomen
 Inspeksi : bentuk abdomen cembung, tidak ada distensi abdomen, tidak
tampak gerakan peristaltik
 Auskultasi :
BU=8x/menit BU=8x/menit
BU=8x/menit BU=9x/menit
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan teraba pembesaran limpa
 Perkusi : terdengar timpani di semua kuadran abdomen
7. Genetalia dan anus
 Inspeksi : tidak terkaji
 Palpasi : tidak terkaji
8. Ekstremitas
 Atas : akral hangat, jari tangan kanan dan kiri lengkap, tidak ada
deformitas dan pertumbuhan tulang abnormal, tidak ada edema,
kekuatan otot: 5 5
5 5

 Bawah : akral hangat, jari kaki kanan dan kiri lengkap, tidak ada
pemendekan ekstremitas, terpasang CVC di selangkangan kanan, kekuatan otot:

5 5
5 5
9. System neurologi : Kesadaran compos mentis, GCS 456
10. Kulit dan kuku
 Kulit : Kulit tampak pucat, turgor kulit <2 detik, akral hangat, warna kulit
sawo matang, kulit Bersih dan lembab, kulit tampak merah tidak ada jejas dan
ruam
 Kuku : kuku tampak panjang, CRT <2 detik, tidak ada sianosis
20. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Thorax
- Dalam batas normal
Hasil Pemeriksaan Darah
Darah Lengkap
Hemoglobin = 5,30 g/dL ↓
Eritrosit = 3,52 juta ↓
Leukosit = 5,95 103/mm3
Hematokrit = 17,80% ↓
Trombosit = 23,00 103/mm3 ↓
Serum ferritin = 3600 mcg/L
Faal Hemostasis
PPT : pasien = 11,50 detik (9,4-11,3)
kontrol = 10,3 detik
APTT : pasien = 31,70 detik (24,6-30,6)
kontrol = 24,9 detik
Faal Hati
Albumin = 3,16 g/dL
Elektrolit
Natriun (Na) = 136 mmol/L (136-145)
Kalium (K) = 3.6 mmol/L (3,5-5,0)
Klorida (Cl) = 107 mmol/L (98-106)

21. Terapi
 O2 nasal canule 4 lpm
 IVFD C1:1 20ml/jam
 Tranfusi PRC 2 x 500cc selang 24 jam
 Tranfusi TC 3 x 500cc selang 12 jam
 PO deferaxirox 1 x 1000mg
 PO deferiprone 3 x 500mg
 PO Sucralfat syr 3x1 ml (40-80 mg/kgBB/hari)
 Diit: TF SF 8x17,5 cc (140 cc/kg/hari – 20 cc/kg/hari)

Identifikasi kebutuhan dasar yang mengalami gangguan dan lakukan pengelompokan data
berdasarkan subkategori diagnosis keperawatan.
Kategori dan Subkategori Data Subjektif dan Objektif
Fisiologis Respirasi DS: -
DO:
 RR=20x/menit
 SpO2=99%
 Terpasang O2 nasal canule 2 lpm
Sirkulasi DS: -
DO:
 Tekanan darah=110/62 mmHg
 Nadi=76x/menit
 Suhu=37oC
 Turgor kulit < detik
Nutrisi dan Cairan DS: -
DO:
 Nutrisi diit nasi TKTP 3x/hari
 Hemoglobin = 5,30 g/dL ↓
 Hematokrit = 17,80% ↓
 Natrim (Na)=136 mmol/L
Eliminasi Tidak ada masalah
Aktivitas dan  Anak tidur dengan nyenyak
Istirahat  Klien mengeluh lelah
 Klien mengeluh malas beraktivitas dan hanya
ingin berbaring

Neurosensori GCS 456


Reproduksi dan Tidak terkaji
Seksualitas
Psikologis Nyeri dan Skor 2=nyeri ringan/ketidaknyamanan ringan
Kenyamanan
Integritas Ego Tidak terkaji
Pertumbuhan dan Tidak ada masalah dengan tumbuh kembang
Perkembangan
Perilaku Kebersihan Diri Ketergantungan minimal
Penyuluhan dan Tidak terkaji
Pembelajaran
Relasional Interaksi Sosial Baik
Lingkungan Keamanan dan Proteksi Tidak terkaji

ANALISIS DATA

Masalah
Data subjektif dan Objektif Analisis Data
Keperawatan
DS: Thalasemia Intoleransi
 Klien mengeluh Lelah ↓
aktivitas
Kurangnya rantai beta dalam
 Klien mengeluh malas
molekul hemoglobin D.0056
beraktivitas dan hanya ingin

berbaring Penurunan kemampuan eritrosit
membawa oksigen
DO: ↓
 KU tampak sakit berat Rantai beta memproduksi secara
terus menerus
 Nadi=76x/menit ↓
 RR=20x/menit Menghasilkan Hb defective
 Klien tampak berbaring di ↓
tenpat tidur Ketidakseimbangan polipeptida

Ketidakstabilan dan disintegrasi

Sel darah menjadi hemolisis

Suplai oksigen ke jaringan
berkurang

Ketidakseimbangan antara suplai
O2 kejaringan dan kebutuhan
tubuh

Kelesuan

Intoleransi aktivitas

DS: Anemia berat Gangguan rasa


 Klien mengeluh, “tidak ↓
nyaman
nyaman dengan perutnya” Pembentukan eritrosit oleh
sumsum tulang dan disuplay dari D.0074
 Klien mengeluh, “lelah ingin tranfusi terus menerus
segera dioperasi” ↓
 Klien mengeluh, “perutnya Kadar Fe dalam darah meningkat
sakit jika tidur miring, (hemosiderosis)
sehingga kurang tidur” ↓
Tertimbun dalam berbagai

jaringan
DO:

 KU tampak sakit berat Splenomegali
 Tampak gelisah ↓
 Klien tampak meringis ketika Diperlukan posisi yang nyaman
mencoba memiringkan ↓
Kurang pengendalian
badannya
situasional / lingkungan

Gangguan rasa nyaman

DS: Anemia berat Resiko


 Klien mengatakan, ↓ Perdarahan
“trombositnya sudah Pembentukan eritrosit oleh
sumsum tulang dan disuplay dari D.0012
ditranfusi beberapa kali tetapi
tranfusi terus menerus
tidak naik” ↓
DO: Kadar Fe dalam darah meningkat
 Hemoglobin = 5,30 g/dL↓ (hemosiderosis)

 Trombosit = 23,00 103/mm3 ↓
Tertimbun dalam berbagai
 Klien tampak pucat
jaringan
 Konjungtiva anemis ↓
Splenomegali

Terjadi destruksi sel darah merah
dan trombosit di limpa

Gangguan koagulasi

Resiko perdarahan

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelesuan ditandai dengan keluhan lelah


dan klien malas beraktivitas.

2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kurang pengendalian


situasional/lingkungan ditandai dengan keluhan tidak nyaman dan lelah.

3. Resiko perdarahan ditandai hasil pemeriksaan trombosit menurun (23,00 103/mm3)


RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosis
No Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1 Intoleransi aktivitas SLKI: Toleransi aktivitas SIKI: Manajemen Energi (I. 05178)
berhubungan dengan meningkat Observasi:
kelesuan ditandai (L.05047)  Identifikasi gangguan fungsi tubuh
dengan keluhan lelah Setelah dilakukan yang mengakibatkan kelelahan
dan klien malas tindakan keperawatan  Monitor kelelahan fisik dan
beraktivitas. selama 3x24 jam, emosional
diharapkan toleransi  Monitor pola dan jam tidur
aktivitas meningkat  Monitor lokasi dan
dengan kriteria hasil: ketidaknyamanan selama
Keluhan Lelah menurun melakukan aktivitas
Terapeutik:
1. Sediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus (mis: cahaya,
suara, kunjungan)
2. Lakukan latihan rentang gerak
pasif dan/atau aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
4. Fasilitasi duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
 Anjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan
makanan
2 Gangguan rasa SLKI: Status SIKI: Terapi relaksasi (I. 09326)
nyaman berhubungan Kenyamanan Meningkat Observasi:
dengan kurang (L.08064)  Identifikasi penurunan tingkat
pengendalian Setelah dilakukan energi, ketidakmampuan
situasional/lingkungan tindakan keperawatan berkonsentrasi, atau gejala lain
ditandai dengan 3x24 jam diharapkan yang mengganggu kemampuan
keluhan tidak nyaman status kenyamanan kognitif
dan lelah.. meningkat dengan  Identifikasi Teknik relaksasi yang
kriteria hasil: pernah efektif digunakan
1. Keluhan tidak nyaman  Identifikasi kesediaan, kemampuan,
menurun dan penggunaan Teknik
2. Gelisah menurun sebelumnya
 Periksa ketegangan otot, frekuensi
nadi, tekanan darah, dan suhu
sebelum dan sesudah Latihan
 Monitor respons terhadap terapi
relaksasi
Terapeutik
 Ciptakan lingkungan tenang dan
tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika memungkinkan
 Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur teknik
relaksasi
 Gunakan pakaian longgar
 Gunakan nada suara lembut
dengan irama lambat dan berirama
 Gunakan relaksasi sebagai strategi
penunjang dengan analgetik atau
Tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi
 Jelaskan tujuan, manfaat, Batasan,
dan jenis relaksasi yang tersedia
(mis: musik, meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
 Jelaskan secara rinci intervensi
relaksasi yang dipilih
 Anjurkan mengambil posisi
nyaman
 Anjurkan rileks dan merasakan
sensasi relaksasi
 Anjurkan sering mengulangi atau
melatih Teknik yang dipilih
 Demonstrasikan dan latih Teknik
relaksasi (mis: napas dalam,
peregangan, atau imajinasi
terbimbing)
3 Resiko perdarahan SLKI: Tingkat SIKI: Pencegahan Perdarahan (I.
ditandai hasil Perdarahan Menurun 02067)
pemeriksaan trombosit (L.02017) Observasi:
menurun (23,00 Setelah dilakukan  Monitor tanda dan gejala
10 /mm )
3 3
tindakan keperawatan perdarahan
3x24 jam diharapkan  Monitor nilai
tingkat perdarahan hematokrit/hemoglobin sebelum
menurun dengan kriteria dan setelah kehilangan darah
hasil:  Monitor tanda-tanda vital ortostatik
1. Membran mukosa  Monitor koagulasi (mis:
lembab meningkat prothrombin time (PT), partial
2. Kelembaban kulit thromboplastin time (PTT),
meningkat fibrinogen, degradasi fibrin
3. Hemoptisis menurun dan/atau platelet)
4. Hematemesis Terapeutik
menurun  Pertahankan bed rest selama
5. Hematuria menurun perdarahan
6. Hemoglobin  Batasi tindakan invasive, jika perlu
membaik  Gunakan kasur pencegah decubitus
7. Hematokrit membaik  Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
 Anjurkan menggunakan kaus kaki
saat ambulasi
 Anjurkan meningkatkan asupan
cairan untuk menghindari
konstipasi
 Anjurkan menghindari aspirin atau
antikoagulan
 Anjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
 Anjurkan segera melapor jika
terjadi perdarahan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
 Kolaborasi pemberian produk darah,
jika perlu
 Kolaborasi pemberian pelunak tinja,
jika perlu

IMPLEMENTASI

No Tanggal/ Tanda
Implementasi Keperawatan Evaluasi
Dx Jam Tangan
1 27/02/2023 1. Memonitor kelelahan fisik dan S:
14.00-21.00 emosional  Klien mengeluh Lelah
2. Memonitor pola dan jam tidur  Klien mengeluh malas
3. Memonitor lokasi dan beraktivitas dan hanya
ketidaknyamanan selama ingin berbaring
melakukan aktivitas O:
4. Menyediakan lingkungan KU tampak sakit berat
nyaman dan rendah stimulus Nadi=84x/menit
(mis: cahaya, suara, kunjungan) RR=24x/menit
Klien tampak berbaring di
tempat tidur
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2 27/02/2023 1. Mengidentifikasi penurunan S:
14.00-21.00 tingkat energi,  Klien mengeluh, “tidak
ketidakmampuan nyaman dengan
berkonsentrasi, atau gejala lain perutnya”
yang mengganggu kemampuan  Klien mengeluh, “lelah
kognitif ingin segera dioperasi”
2. Mengidentifikasi Teknik  Klien mengeluh,
relaksasi yang pernah efektif “perutnya sakit jika
digunakan tidur miring, sehingga
3. Mengidentifikasi kesediaan, kurang tidur”
kemampuan, dan penggunaan
Teknik sebelumnya O:
4. Memeriksa ketegangan otot,  KU tampak sakit berat
frekuensi nadi, tekanan darah,  Tampak gelisah
dan suhu sebelum dan sesudah
 Klien tampak meringis
Latihan
ketika mencoba
5. Memonitor respons terhadap
memiringkan badannya
terapi relaksasi
A: Masalah teratasi
sebagian

P: Lanjutkan intervensi
3 27/02/2023 1. Memonitor tanda dan gejala S:
14.00-21.00 perdarahan  Klien mengatakan,
2. Memonitor nilai “trombositnya sudah
hematokrit/hemoglobin ditranfusi beberapa kali
sebelum dan setelah kehilangan tetapi tidak naik”
darah O:
3. Memonitor tanda-tanda vital  Hemoglobin = 5,30
ortostatik g/dL↓
4. Memonitor koagulasi (mis:  Trombosit = 23,00
prothrombin time (PT), partial 10 /mm ↓
3 3

thromboplastin time (PTT),  Klien tampak pucat


fibrinogen, degradasi fibrin  Konjungtiva anemis
dan/atau platelet) A:
5. Mempertahankan bed rest Masalah teratasi sebagian
selama perdarahan P:
Lanjutkan intervensi
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN HARI 2

Nama : An.K/16 tahun


Tanggal : 28/02/2023

S O A P I E
 Klien  KU tampak sakit Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Jam 14.00-20.00 S:
mengeluh berat berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam, 1. Memberikan  Klien
Lelah  Nadi=84x/menit kelesuan ditandai diharapkan toleransi aktivitas tempat duduk di mengeluh
 Klien  RR=24x/menit dengan keluhan lelah meningkat dengan kriteria sekitar tempat Lelah
mengeluh  Klien tampak dan klien malas hasil: tidur klien  Klien
malas berbaring di beraktivitas. Keluhan Lelah menurun 2. Menganjurkan mengeluh
beraktivitas tempat tidur tirah baring malas
dan hanya Manajemen Energi (I. 05178) 3. Menganjurkan beraktivitas
ingin Observasi: melakukan dan hanya
berbaring 1. Identifikasi gangguan aktivitas secara ingin berbaring
fungsi tubuh yang bertahap O:
mengakibatkan kelelahan 4. Menganjurkan KU tampak sakit
2. Monitor kelelahan fisik untuk berat
dan emosional menghubungi Nadi=84x/menit
3. Monitor pola dan jam tidur perawat jika RR=24x/menit
4. Monitor lokasi dan tanda dan gejala Klien tampak
ketidaknyamanan selama kelelahan tidak berbaring di
melakukan aktivitas berkurang tempat tidur
Terapeutik: 5. Mengajarkan A:
1. Sediakan lingkungan strategi koping Masalah teratasi
nyaman dan rendah untuk sebagian
stimulus (mis: cahaya, mengurangi P:
suara, kunjungan) kelelahan Lanjutkan
2. Lakukan latihan rentang 6. Kolaborasi intervensi
gerak pasif dan/atau aktif dengan ahli gizi
3. Berikan aktivitas distraksi tentang cara
yang menenangkan meningkatkan
4. Fasilitasi duduk di sisi asupan makanan
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
 Klien  KU tampak sakit Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan Jam 14.00-20.00 S:
mengeluh, berat nyaman berhubungan keperawatan 3x24 jam 1. Menciptakan  Klien
“tidak  Tampak gelisah dengan kurang diharapkan status lingkungan mengeluh,
nyaman  Klien tampak pengendalian kenyamanan meningkat tenang dan “tidak nyaman
dengan meringis ketika situasional/lingkungan dengan kriteria hasil: tanpa gangguan dengan
perutnya” mencoba ditandai dengan 1. Keluhan tidak nyaman dengan perutnya”
 Klien memiringkan keluhan tidak nyaman menurun pencahayaan  Klien
mengeluh, badannya dan lelah.. 2. Gelisah menurun dan suhu ruang mengeluh,
“lelah ingin nyaman, jika “lelah ingin
segera Terapi Relaksasi memungkinkan segera
dioperasi” Observasi: 2. Memberikan dioperasi”
 Klien  Identifikasi penurunan informasi tertulis  Klien
mengeluh, tingkat energi, tentang mengeluh,
“perutnya ketidakmampuan persiapan dan “perutnya sakit
sakit jika tidur berkonsentrasi, atau gejala prosedur teknik jika tidur
miring, lain yang mengganggu relaksasi miring,
sehingga kemampuan kognitif 3. Menggunakan sehingga
kurang tidur”  Identifikasi Teknik pakaian longgar kurang tidur”
relaksasi yang pernah 4. Menggunakan
efektif digunakan nada suara O:
 Identifikasi kesediaan, lembut dengan  KU tampak
kemampuan, dan irama lambat sakit berat
penggunaan Teknik dan berirama  Tampak gelisah
sebelumnya 5. Menggunakan  Klien tampak
 Periksa ketegangan otot, relaksasi sebagai meringis ketika
frekuensi nadi, tekanan strategi mencoba
darah, dan suhu sebelum penunjang memiringkan
dan sesudah Latihan dengan badannya
 Monitor respons terhadap analgetik atau
terapi relaksasi Tindakan medis A: Masalah
Terapeutik lain, jika sesuai teratasi sebagian
 Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa P: Lanjutkan
gangguan dengan intervensi
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
 Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
 Gunakan pakaian longgar
 Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
 Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgetik atau Tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
 Jelaskan tujuan, manfaat,
Batasan, dan jenis relaksasi
yang tersedia (mis: musik,
meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
 Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
 Anjurkan mengambil
posisi nyaman
 Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
 Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
Teknik yang dipilih
 Demonstrasikan dan latih
Teknik relaksasi (mis:
napas dalam, peregangan,
atau imajinasi terbimbing)
 Klien  Hemoglobin = Resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan 1. Membatasi S:
mengatakan, 5,30 g/dL↓ ditandai hasil keperawatan 3x24 jam tindakan  Klien
“trombositnya  Trombosit = pemeriksaan trombosit diharapkan tingkat invasive mengatakan,
sudah 23,00 10 /mm ↓
3 3 menurun (23,00 perdarahan menurun dengan 2. Menjelaskan “trombositnya
ditranfusi  Klien tampak 103/mm3) kriteria hasil: tanda dan gejala sudah
beberapa kali pucat 1. Membran mukosa lembab perdarahan ditranfusi
tetapi tidak Konjungtiva meningkat 3. Menganjurkan beberapa kali
naik” anemis 2. Kelembaban kulit menggunakan tetapi tidak
meningkat kaus kaki saat naik”
3. Hemoptisis menurun ambulasi O:
4. Hematemesis menurun 4. Menganjurkan  Hemoglobin =
5. Hematuria menurun meningkatkan 5,30 g/dL↓
6. Hemoglobin membaik asupan cairan  Trombosit =
7. Hematokrit membaik untuk 23,00 103/mm3 ↓
menghindari  Klien tampak
Pencegahan Perdarahan (I. konstipasi pucat
02067) 5. Menganjurkan  Konjungtiva
Observasi: menghindari anemis
 Monitor tanda dan gejala aspirin atau A:
perdarahan antikoagulan Masalah teratasi
 Monitor nilai sebagian
hematokrit/hemoglobin P:
sebelum dan setelah Lanjutkan
kehilangan darah intervensi
 Monitor tanda-tanda vital
ortostatik
 Monitor koagulasi (mis:
prothrombin time (PT),
partial thromboplastin
time (PTT), fibrinogen,
degradasi fibrin dan/atau
platelet)
Terapeutik
 Pertahankan bed rest
selama perdarahan
 Batasi tindakan invasive,
jika perlu
 Gunakan kasur pencegah
decubitus
 Hindari pengukuran suhu
rektal
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
 Anjurkan menggunakan
kaus kaki saat ambulasi
 Anjurkan meningkatkan
asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
 Anjurkan menghindari
aspirin atau antikoagulan
 Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan
vitamin K
 Anjurkan segera melapor
jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
 Kolaborasi pemberian
produk darah, jika perlu
 Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu

FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN HARI 3

Nama : An.K/16 tahun


Tanggal : 01/03/2023

S O A P I E
 Klien  KU tampak sakit Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Jam 14.00-21.00 S:
mengeluh berat berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 1. Menganjurkan  Klien mengeluh
Lelah  Nadi=84x/ kelesuan ditandai jam, diharapkan toleransi untuk Lelah
 Klien menit dengan keluhan lelah aktivitas meningkat menghubungi  Klien mengeluh
mengeluh  RR=24x/menit dan klien malas dengan kriteria hasil: perawat jika tanda malas
malas  Klien tampak beraktivitas. Keluhan Lelah menurun dan gejala beraktivitas dan
beraktivitas berbaring di kelelahan tidak hanya ingin
dan hanya tempat tidur Manajemen Energi (I. berkurang berbaring
ingin 05178) Observasi: 2. Mengajarkan O:
berbaring 1. Identifikasi gangguan strategi koping  KU tampak sakit
fungsi tubuh yang untuk mengurangi berat
mengakibatkan kelelahan  Nadi=84x/
kelelahan 3. Kolaborasi dengan menit
2. Monitor kelelahan fisik ahli gizi tentang  RR=24x/menit
dan emosional cara meningkatkan  Klien tampak
3. Monitor pola dan jam asupan makanan berbaring di
tidur tempat tidur
4. Monitor lokasi dan A:
ketidaknyamanan Masalah teratasi
selama melakukan sebagian
aktivitas P:
Terapeutik: Lanjutkan intervensi
1. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis: cahaya,
suara, kunjungan)
2. Lakukan latihan
rentang gerak pasif
dan/atau aktif
3. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
4. Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
3. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
 Klien  KU tampak sakit Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan Jam 14.00-21.00 S:
mengeluh, berat nyaman berhubungan keperawatan 3x24 jam 1. Menjelaskan tujuan,  Klien mengeluh,
“tidak  Tampak gelisah dengan kurang diharapkan status manfaat, Batasan, “tidak nyaman
nyaman  Klien tampak pengendalian kenyamanan meningkat dan jenis relaksasi dengan
dengan meringis ketika situasional/lingkunga dengan kriteria hasil: yang tersedia (mis: perutnya”
perutnya” mencoba n ditandai dengan 1. Keluhan tidak nyaman musik, meditasi,  Klien mengeluh,
 Klien memiringkan keluhan tidak nyaman menurun napas dalam, “lelah ingin
mengeluh, badannya 2. Gelisah menurun relaksasi otot segera dioperasi”
“lelah ingin dan lelah. progresif)  Klien mengeluh,
segera Terapi Relaksasi 2. Menjelaskan secara “perutnya sakit
dioperasi” Observasi: rinci intervensi jika tidur miring,
 Klien  Identifikasi penurunan relaksasi yang sehingga kurang
mengeluh, tingkat energi, dipilih tidur”
“perutnya ketidakmampuan 3. Menganjurkan
sakit jika tidur berkonsentrasi, atau mengambil posisi O:
miring, gejala lain yang nyaman  KU tampak sakit
sehingga mengganggu 4. Menganjurkan berat
kurang tidur” kemampuan kognitif rileks dan  Tampak gelisah
 Identifikasi Teknik merasakan sensasi  Klien tampak
relaksasi yang pernah relaksasi meringis ketika
efektif digunakan 5. Menganjurkan mencoba
 Identifikasi kesediaan, sering mengulangi memiringkan
kemampuan, dan atau melatih Teknik badannya
penggunaan Teknik yang dipilih
sebelumnya 6. Mendemonstrasika A: Masalah teratasi
 Periksa ketegangan n dan latih Teknik sebagian
otot, frekuensi nadi, relaksasi (mis:
tekanan darah, dan napas dalam, P: Lanjutkan
suhu sebelum dan peregangan, atau intervensi
sesudah Latihan imajinasi
 Monitor respons terbimbing)
terhadap terapi
relaksasi
Terapeutik
 Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
 Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
 Gunakan pakaian
longgar
 Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
 Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau Tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
 Jelaskan tujuan,
manfaat, Batasan, dan
jenis relaksasi yang
tersedia (mis: musik,
meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
 Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi
yang dipilih
 Anjurkan mengambil
posisi nyaman
 Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
 Anjurkan sering
mengulangi atau
melatih Teknik yang
dipilih
 Demonstrasikan dan
latih Teknik relaksasi
(mis: napas dalam,
peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
 Klien  Hemoglobin = Resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan 1. Menganjurkan S:
mengatakan, 5,30 g/dL↓ ditandai hasil keperawatan 3x24 jam meningkatkan  Klien
“trombositny  Trombosit = pemeriksaan trombosit diharapkan tingkat asupan makanan mengatakan,
a sudah 23,00 10 /mm ↓
3 3 menurun (23,00 perdarahan menurun dan vitamin K “trombositnya
ditranfusi  Klien tampak 10 /mm )
3 3
dengan kriteria hasil: 2. Menganjurkan sudah ditranfusi
beberapa kali pucat 1. Membran mukosa segera melapor jika beberapa kali
tetapi tidak  Konjungtiva lembab meningkat terjadi perdarahan tetapi tidak naik”
naik” anemis 2. Kelembaban kulit 3. Kolaborasi O:
meningkat pemberian obat  Hemoglobin =
3. Hemoptisis menurun pengontrol 5,30 g/dL↓
4. Hematemesis menurun perdarahan, jika  Trombosit =
5. Hematuria menurun perlu 23,00 103/mm3 ↓
6. Hemoglobin membaik 4. Kolaborasi  Klien tampak
7. Hematokrit membaik pemberian produk pucat
darah, jika perlu  Konjungtiva
Pencegahan Perdarahan (I. anemis
02067) A:
Observasi: Masalah teratasi
 Monitor tanda dan sebagian
gejala perdarahan P:
 Monitor nilai Lanjutkan
hematokrit/hemoglobi intervensi
n sebelum dan setelah
kehilangan darah
 Monitor tanda-tanda
vital ortostatik
 Monitor koagulasi (mis:
prothrombin time (PT),
partial thromboplastin
time (PTT), fibrinogen,
degradasi fibrin
dan/atau platelet)
Terapeutik
 Pertahankan bed rest
selama perdarahan
 Batasi tindakan
invasive, jika perlu
 Gunakan kasur
pencegah decubitus
 Hindari pengukuran
suhu rektal
Edukasi
 Jelaskan tanda dan
gejala perdarahan
 Anjurkan
menggunakan kaus
kaki saat ambulasi
 Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan untuk
menghindari konstipasi
 Anjurkan menghindari
aspirin atau
antikoagulan
 Anjurkan
meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
 Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
 Kolaborasi pemberian
produk darah, jika
perlu
 Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika
perlu

You might also like