You are on page 1of 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN / TERM OF SERVICE

PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL,


AKUPUNTUR, ASUHAN MANDIRI DAN TRADISIONAL LAINNYA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MESUJI
TAHUN ANGGARAN 2024

Pemerintah : Kabupaten Mesuji


Perangkat Daerah : Dinas Kesehatan
Program : Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan
Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan : Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan
UKP Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan : Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Tradisional,
Akupuntur, Asuhan Mandiri, dan Tradisional
Lainnya
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Pelayanan
Kegiatan : Kesehatan Tradisional, Akupuntur, Asuhan
Mandiri dan Tradisional Lainnya
Keluaran : Tercetaknya Dokumen Hasil Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Tradisional, Akupuntur,
Asuhan Mandiri dan Tradisional Lainnya
Volume : 4 Dokumen

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
b. Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
c. Undang-Undang RI Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi daerah
d. Undang-Undang RI Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Daerah
e. Undang-undang RI Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
f. Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2007 tentang RPJPN
g. Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
h. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
i. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2009 tentang Pemerintah
Daerah
j. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun
2020-2024;
k. Peraturan Menteri Kesehatan No 61 tahun 2016 tentang yankestrad
empiris;
l. Peraturan Menteri Kesehatan No 09 tahun 2016 tentang asuhan
mandiri pemanfaatan TOGA dan Akupresur;
m. Peraturan Menteri Kesehatan No 37 tahun 2017 tentang yankestrad
integrasi
n. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas;
o. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 202 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020
Tentang Rencana Pembangunan Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2020-2024;
p. Peraturan Pemerintah 103 tahun 2014 tentang kesehatan
tradisional.

2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan
nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis. Pembangunan kesehatan sebagaimana diamanatkan oleh
Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional dilaksanakan melalui berbagai upaya dalam bentuk
pelayanan pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
Pelayanan kesehatan tradisional sebagai bagian dari upaya
kesehatan yang menurut sejarah budaya dan kenyataan hingga saat
ini banyak dijumpai di Indonesia bersama pelayanan kesehatan
konvensional
diarahkan untuk menciptakan masyarakat yang sehat, mandiri dan
berkeadilan. Riset Kesehatan Dasar 2018 menyebutkan bahwa 44,30%
(empat puluh empat koma tiga puluh persen) penduduk semua
kelompok umur, laki-laki dan perempuan, baik di pedesaan maupun
diperkotaan memanffatkan pelayanan kesehatan tradisional baik
menggunakan jamu, yang merupakan produk obat tradisional asli
Indonesia. Berdasarkan riset tersebut 95,60% (sembilan puluh lima
koma enam puluh persen) merasakan manfaat jamu. Dari berbagai
kekayaan aneka ragam hayati yang berjumlah sekitar 30.000 (tiga
puluh ribu) spesies, terdapat 1.600 (seribu enam ratus) jenis tanaman
obat yang berpotensi sebagai produk ramuan kesehatan tradisional
atau pada gilirannya sebagai obat modern.
Pelayanan kesehatan tradisional yang bermula dari
menggunakan jenis dan cara yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan, sesuai dengan norma agama dan budaya
masyarakat dikembangkan secara ilmiah melalui upaya saintifikasi
produk dan prakteknya serta pemerolehan kompetensi akademik bagi
penyehat tradisional Indonesia sebagai bagian dari tenaga kesehatan,
mengembangkan pelayanan kedokteran komplementer agar semua
komponen (tenaga kesehatan, cara praktiknya dan produk kesehatan
tradisional) dapat lebih diterima dan diakui manfaat, mutu dan
keamanannya bagi masyarakat luas. Pemerintah bertekad
mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional sebagaimana
direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia (world health
organization/WHO) dalam Traditional/Complementary Medicine
Tahun 2014-2023 untuk diintegrasikan ke pelayanan kesehatan
dalam suatu sistem kesehatan nasional. Dengan demikian sistem
pelayanan kesehatan tradisional ini merupakan bagian dari sistem
kesehatan nasional.
Dalam Rencana Strategi Kementrian Kesehatan Tahun 2020-
2024 mempunyai program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
Tradisional dengan Sasaran program yaitu meningkatnya akses
pealyanan kesehatan tradisional yang berkualitas dengan tiga sasaran
kegiatan yaitu Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan tradisional, Jumlah Rumah sakit Pemerintah
yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tradisional,
serta Jumlah griya sehat di kabupaten/kota.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud Kegiatan
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Tradisional dimaksudnya
untuk puskesmas menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan tradisional.
2. Tujuan Kegiatan
a. Membangun sistem pelayanan kesehatan tradisional yang
bersinegri dengan pelayanan kesehatan konvesional
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tradisional di
puskesmas .
c. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
pemberdayaan Masyrakat melalui pelayanan Kesehatan
Tradisional

C. KELUARAN YANG DIINGINKAN


Keluaran yang diinginkan, yang meliputi :

1. Puskesmas melakukan pelayanan kesehatan tradisional


2. Dinas Kesehatan dan Puskesmas melakukan pembinaan kelompok
asuhan mandiri kesehatan tradisional
3. Dinas Kesehatan dan Puskesmas melakukan pendataan dan
pembinaan penyehat tradisional
4. Puskemas memiliki Ruang terbuka Hijau (RTH) dalam bentuk
Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
5. Operasional dan Pengawasan P4TO dapat terpenuhi

D.SUMBER PENDANAAN
Sumber dana dari keseluruhan berasal dari Dana Alokasi Umum
dengan rincian sebagai berikut :
Nama Kegiatan :  Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan
UKP Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan : Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Tradisional,
Akupuntur,Asuhan Mandiri, dan Tradisional
Lainnya
Uraian :
1. Pembinaan dan Monitoring Evaluasi Pelayanan Kesehtan Tradisional
di Puskesmas
2. Peningkatan Kapasitas ASMAN TOGA dan Akupresure
3. Konsultasi Program Pelayanan Kesehatan Tradisional ke Dinas
Kesehatan Provinsi
4. Operasional dan Pengawasan P4TO

Sumber Dana :  Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2024


No Uraian Kegiatan Anggaran
1. Pembinaan dan Monitoring Evaluasi Pelayanan 24.118.000
Kesehatan Tradisional di Puskesmas
2 Peningkatan Kapasitas ASMAN TOGA dan 13.046.000
2. Akupresure
3. Konsultasi Program Pelayanan Kesehatan 6.408.000
Tradisional ke Dinas Kesehatan Provinsi
4. Operasional dan Pengawasan P4TO 14.060.000

Total Biaya 57.632.000

E. WAKTU PELAKSANAAN

Nama Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembinaan dan
Monitoring Evaluasi
Pelayanan Kesehtan
Tradisional di
Puskesmas :
 Pembinaan
Program
Yankestrad ke
Puskesmas dan
Pembinaan
Kelompok
Asman TOGA
dan Akupresure
 Pembinaan dan
Pengawasan
Penyehat
Tradisional
 Penilaian Lomba
TOGA
Puskesmas
 Pertemuan
Monitoring
Evaluasi
Pelayanan
Kesehatan
Tradisional
Peningkatan
Kapasitas Asman
TOGA dan
Akupresure
Koordinasi dan
Konsultasi Program
Yankestrad Ke
Provinsi
Operasional dan
Pengawasan P4TO

F. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan dengan Kunjungan lapangan dan Pertemuan
dengan Pengelola Program Pelayanan Kesehatan Tradisonal
b.Tahapan Kegiatan
Tahapan pelaksanaan kegiatan:
1) Pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan;
2) Pembuatan surat pemberitahuan ke Puskesmas
3) Pelaksanaan kegiatan;
4) Rencana Tindak Lanjut;
5) Monitoring dan Evaluasi;

G.PELAPORAN DAN EVALUASI


Laporan Pelaksanaan Kegiatan disampaikan kepada Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung dan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Mesuji, 2023

You might also like