You are on page 1of 6

NASKAH PERJANJIAN HIBAH

ANTARA
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANTAENG
DAN
MADRASAH ……………..

NOMOR 11 TAHUN 2021


NOMOR 143/755/VIII/2021

TENTANG

HIBAH BARANG MILIK NEGARA BERUPA …..


PADA KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANTAENG
KEPADA MADRASAH ….

Pada hari ini ….. tanggal ….. bulan ……. tahun dua ribu dua puluh tiga, yang bertanda tangan di bawah
ini:

1. H. MUHAMMAD AHMAD JAILANI, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Agama Republik Indonesia, berkedudukan di Jalan
Andi Mannapiang, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan selanjutnya disebut PIHAK
KESATU.
2. ……., Kepala Madrasah ….., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Madrasah …..,
berkedudukan di Jalan ….., Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK sepakat mengadakan Perjanjian Hibah Barang Milik Negara berupa …. pada Kementerian
Agama Kabupaten Bantaeng kepada Madrasah ….., dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1

Perjanjian Hibah ini bertujuan untuk menjadi landasan PARA PIHAK dalam melakukan Hibah Barang
Milik Negara PIHAK KESATU berupa …. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng Provinsi
Sulawesi Selatan kepada PIHAK KEDUA untuk kepentingan penyelenggaraan Madrasah …..

Pasal 2

Perjanjian Hibah ini berdasarkan ketentuan sebagat berikut:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan
dan Penghapusan Barang Milik Negara;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
4. Surat Menteri Keuangan Nomor: S-133/MK.6/2021 tanggal 9 April 2021 tentang Persetujuan
Pelaksanaan Tokar Menukar dan Hibah Barang Milik Negara pada Kementerian Agama (MTsN
Karangawen).

Pasal 3

1. Objek Perjanjian hibah ini adalah Barang Milik Negara berupa 3 (tiga) bidang tanah pada Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng luas seluruhnya 4.344, 10 M2 (empat ribu tiga ratus
empat puluh empat koma sepuluh meter persegi, dengan nilai wajar seluruhnya sebesar
Rp2.035.573.000,00 (dua milyar tiga puluh Lima juta lima ratus tujuh puluh tiga ribu rupiah)
terletak di Jalan Andi Mannapiang, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Objek Perjanjian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara
Serah Terima.

Pasal 4

Barang Milik Negara yang dihibahkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) bertujuan untuk
kepentingan penyelenggaraan Madrasah ….. Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan.
Pasal 5

(1) PIHAK KESATU berhak:

a. melakukan pemantauan atas pelaksanaan Perjanjian Tokar Menukar ini;

b. menerima laporan pemanfaatan Barang Milik Negara yang dihibahkan kepada PIHAK KEDUA;
dan

c. menunda penyerahan hibah tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 apabila PIHAK KEDUA
tidak/belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

(2) PIHAK KEDUA berhak:

a. menerima objek Perjanjian Hibah;

b. memanfaatkan barang milik negara yang dihibahkan untuk tujuan sebagatmana dimaksud
dalam Pasal I Naskah Hibah ini.

Pasal 6

(1) PIHAK KESATU berkewajiban:


a. menandatangani dan melaksanakan Perjanjian Hibah;
b. menyerahkan objek Perjanjian Hibah Barang Milik Negara sebagatmana dimaksud dalam Pasal 3
kepada PIHAK KEDUA sesuai persyaratan dan kelengkapan berkas permohonan hibah dan jangka
waktu yang ditetapkan dalam Perjanjian Hibah ini yang dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima Hibah Barang Milik Negara;
c. melakukan koordinasi dengan PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan Perjanjian Hibah; dan
d. menghapus objek Perjanjian Hibah dari Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Barang Milik Negara PIHAK KESATU.

(2) PIHAK KEDUA berkewajiban:

a. menandatangani dan melaksanakan Perjanjian Hibah;


b. menggunakan, dan memelihara objek Perjanjian Hibah;
c. melakukan pengamanan terhadap objek Perjanjian Hibah, meliputi pengamanan
administrasi, pengamanan fisik, dan pengamanan hukum;
d. menanggung segala biaya yang timbul akibat Perjanjian Hibah;
e. memberikan laporan sebagai akibat Perjanjian Hibah ini kepada PIHAK KESATU; dan
f. bertanggung jawab atas resiko yang timbul berkaitan dengan objek Perjanjian Hibah, kecuali
yang sudah ditentukan dalam Perjanjian Hibah.

Pasal 7

(1) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak menggunakan sebagian atau seluruhnya tanah yang dihibahkan
sesuai dengan peruntukannya, maka PIHAK KESATU dapat membatalkan perjanjian ini secara
sepihak yang diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.
(2) Pembatalan Perjanjian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK KEDUA wajib
mempertanggungjawabkan tanah yang telah diberikan.

Pasal 8

(1) Setiap orang yang terlibat dalam pembuatan dan pelaksanaan Perjanjian Hibah ini tidak dapat
dituntut atau digugat atas segala resiko sebagai akibat pelaksanaan Perjanjian Hibah.
(2) Dalam hal dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Perjanjian Hibah, hal tersebut dapat
diperbaiki atau diperbarui dengan persetujuan PARA PIHAK sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Dalam hal perbaikan Perjanjian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum disepakati dan
ditandatangani, hak dan kewajiban PARA PIHAK tetap diakui dan dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan tujuan dan kesepakatan PARA PIHAK.
(4) Dalam hal apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak Perjanjian Hibah dan Berita Acara
Serah Terima ini ditandatangani, PIHAK KEDUA belum menggunakan objek Perjanjian Hibah ini,
PIHAK KESATU dapat menggunakan objek Perjanjian Hibah kembali.

Pasal 9

(1) Dalam hal terjadi perselisihan antara PARA PIHAK dalam Perjanjian Hibah ini, akan diselesaikan
secara musyawarah;
(2) Dalam hal perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), akan diselesaikan secara mediasi;
(3) Segala biaya penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan ditanggung oleh PARA PIHAK;
(4) PARA PIHAK keberatan atas keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) PARA PIHAK sepakat
menunjuk pengadilan negeri tempat kedudukan PIHAK KESATU sebagai tempat untuk
menyelesaikan perselisihan tersebut.
(5) Dalam hal terjadi perselisihan antara PIHAK KEDUA dengan pihak lain diluar PIHAK KESATU, maka
PIHAK KESATU dibebaskan dari segala tuntutan dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA.

Pasal 10

Hal-hal yang belum diatur dalam Naskah Perjanjian Hibah ini ataupun atas perubahan isi klausul
Naskah Perjanjian Hibah ini akan ditetapkan kemudian dalam naskah addendum atas kesepakatan
PARA PIHAK dan menjadi bagtian yang tidak terpisahkan dalam Naskah Perjanjian Hibah ini.

Pasal 11

(1) Perjanjian Hibah ini ditindaklanjuti dengan Berita Acara Serah Terima Hibah Barang Milik Negara.
(2) Perjanjian Hibah ini dibuat rangkap 2 (dual asli, masing-masing bermeterai cukup dan memiliki
kekuatan hukum yang sama.
(3) Perjanjian Hibah ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK.
BERITA ACARA SERAH TERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA
BERUPA …. KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANTAENG
KEPADA MADRASAH ….

NOMOR 12 TAHUN 2021


NOMOR 143/756/VIIl/2021

Pada hari ini Kamis tanggal … bulan … tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga, yang bertanda tangan di bawah
ini:

1. H. MUHAMMAD AHMAD JAILANI, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Agama Republik Indonesia, berkedudukan di
Jalan Andi Mannapiang, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan selanjutnya disebut PIHAK
KESATU.
2. ……., Kepala Madrasah ….., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Madrasah …..,
berkedudukan di Jalan ….., Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK menyatakan bahwa:

a. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima penyerahan dari
PIHAK KESATU berupa 3 (tiga) bidang tanah pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng
luas seluruhnya 4.344, 10 M2 (empat ribu tiga ratus empat puluh empat koma sepu[uh meter
persegO, dengan nilai wajar seluruhnya sebesar Rp2.035.573.000,00 (dua milyar tiga puluh lima
juta Lima ratus tujuh puluh tiga ribu rupiah) terletak di Jalan Andi Mannapiang, Kabupaten
Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana diuraikan dalam Naskah Perjanjian Hibah antara
Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng dan Madrsah ….. Nomor …. Tahun 2023 dan Nomor
143/755/VIII/2021 tanggal Dua Belas bulan Agustus tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga tentang Hibah
Barang Milik Negara berupa Tanah pada Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng kepada
Madrasah ….;
b. tanah sebagaimana dimaksud pada huruf a merupakan hibah PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA
dalam rangka untuk kepentingan penyelenggaraan Madrasah ….
c. dengan Berita Acara Serah Terima ini, pengelolaan yang meliputi penggunaan, pemanfaatan,
pemeliharaan, dan pengamanan barang hibah sebagaimana dimaksud pada huruf b menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
d. segala biaya yang timbul sebagai akibat perubahan nama bukti kepemilikan barang hibah yang
diserahterimakan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
e. ketentuan lain yang tidak termuat dalam Serita Acara Serah Terima ini akan diatur kembali sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan.

Berita Acara Serah Terima ini dibuat rangkap 2 (dua) asli, masing-masing bermaterai cukup, dan
memiliki kekuatan hukum yang sama, dan ditandatangani oleh PARA PIHAK.

You might also like