You are on page 1of 32

Dampak Pencemaran Air Limbah

Dr. Elanda Fikri, S.KM., M.Kes


Perilaku Masyarakat Yang Tidak Seharusnya
Air Buangan industri buang air besar
tanpa pengolahanan sembarangan Jamban yang
Sampah di saluran (open defecation)
drainase asal-asalan

pembuangan lumpur
tinja secara liar

mencuci dan mandi di


sungai tercemar

2
Permasalahan di Indonesia:

puluhan ribu 75 % air sungai


ton tinja per tercemar
70 % air tanah hari
tercemar

ratusan ribu
anak mati diare milyaran
rupiah
ongkos
produksi
air naik per
tahun

Studi ADB:
■ Kerugian ekonomi yang terkait sanitasi yang buruk diperkirakan sekitar Rp
42,3 triliyun per tahun, atau 2% dari GDP
■ Setiap tambahan konsentrasi pencemaran BOD sebesar 1 mg/liter pada
sungai meningkatkan biaya produksi air minum sekitar Rp 9.17/meter kubik
menyebabkan kenaikan biaya produksi PDAM sekitar 25% dari rata-rata
tarif air nasional.
3
Pencemaran (Pollusi)
Adanya suatu zat dalam lingkungan yang karena komposisi/
jumlahnya menyebabkan terganggunya proses alami,
lingkungan yang tidak diinginkan dan gangguan kesehatan
Pencemaran Air
• Perubahan Kualitas Air secara Fisik, Kimia dan biologis yang
berakibat pada kehidupan mikroorganisme (misal degradasi)

• Adanya bahan-bahan pengotor di badan air (danau, sungai,


aquifer, dll)

• Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya


mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya. (PP No.82 2001)
Sumber Pencemaran Air
• Sumber lansung: Pencemaran yang berasal dari
sumber tertentu
contoh : Pabrik, Sistim buangan, sumur minyak

• Sumber tak langsung : Pencemaran yang


berasal dari penyebaran sumber yang tidak jelas
contoh : Air dari jalan, dari kegiatan pertanian
Sumber Pencemaran Air
Macam-macam Pencemaran Air
• Bahan Patogen (penyakit)
• Bahan Kimia Organik
• Bahan Kimia Anorganik
• Kekurangan Oksigen/Eutrofikasi
• Endapan (Sedimentasi)
Bahan-bahan Patogen
• Bakteri, virus,
parasit
• Buangan Manusia
& Hewan

• Demam
• Tiphoid/tifus,
• Kolera,
• Disentri
Bahan Kimia Organik
• Pestisida
• Minyak, oli, Bensin,
• Detergen
• Buangan Pabrik,
aliran dari
sawah/ladang

• Kanker
• Kerusakan sistim syaraf
Bahan Kimia AnOrganik
• Asam, Basa, garam
• logam berat (mercuri, timbal,
cadmium, selenium &arsen)
• Effluent industrial, buangan
perternakan,
pembangkit listrik
• Kanker, merusak sistem
syaraf
Pollutan-pollutan Anorganik
• Timbal dari pembakaran, pipa-pipa, solder , bensin
Menyebabkan: - miscarriages
- kehilangan kemampuan mendengar
- kehilangan kemampuan belajar
• Arsen dari penambangan atau pengeringan tanah gurun
Menyebabkan : - anemia
- kanker
- kematian
• Natrium Klorida : Salinasi
• Asam-asam: Senyawa-senyawa sulfur dan nitrogen dari
batubara.
penyebab: - perubahan pH yang berefek terhadap species
Pollutan Mercuri
• Berbagai sumber
• Pertambangan Emas
• Pembakaran
batubara-pembangkit
listrik
• Udara Air
• Biomagnifikasi
Keracunan Mercuri :
• merusak sistem syaraf
• keterbelakangan mental
• perkembangan yang lambat
• kerusakan ginjal/gagal ginjal
Pollutan-pollutan Inorganik

Mother and Son


Minamata Bay, Japan
Oksigen dalam air

• Faktor yang mempengaruhi


jumlah O2 dalam air :
– Suhu
– Kecepatan Aliran
– Kekasaran permukaan yang dilintasi aliran air
• Oxigen terlarut (DO) dalam air akan berkurang
selama proses dekomposisi limbah organik
Kebutuhan Oksigen dalam Limbah
DO (Dissoved Oxygen): Oksigen terlarut dalam air sebagai indikator
kualitas air. 6 ppm O2 atau lebih mendukung kehidupan dalam air.
BOD (Biochemical Oxygen Demand) : Jumlah oksigen terlarut yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air. Air limbah domestik, Pulp &
Kertas, limbah makanan dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen
(Oxygen sag), dimana hanya sedikit makhluk hidup dalam air yang
bertahan.
Eutrophikasi
Eutrophikasi adalah proses alam dimana air (danau, sungai
dll) menjadi terlampau kaya akan nutrien, umumnya nitrogen
dan phospor. Ini merupakan salah satu cara dimana badan
air (danau, sungai, dan laut) berubah bentuk dari kondisi
kekurangan nutrien (oligotrophik), melalui fase yang sedikit
kaya nutrien (mesotrophik) hingga menjadi kondisi yang kaya
nutrien (eutrophik).
Aktivitas manusia kadangkala memperbesar laju
perubahan, karena aktivitas seperti perternakan,
perhutanan, pembuatan jalan, industri dan pengolahan
limbah dapat menyebabkan nutrien masuk ke dalam
sumber-sumber air. Peningkatan nutrien dengan cara
tersebut seringkali menyebabkan peledakan populasi
alga dan tanaman air lainnya.
Pengaruh Ecosistem: Eutrophikasi
• Penyebab: Nitrat,
phosphat, &
ammonia
• Berasal dari:
limbah
perternakan,
perkotaan,
pertanian (pupuk)
• Menyebabkan:
Kekurangan
oksigen, shg
membunuh ikan
Sedimentasi
• Definisi: pemenuhan badan air oleh
partikel-partikel tanah, umumnya pasir dan
kerikil.
• Pengaruh-pengaruh sedimentasi:
▪ Hilangnya tempat bersembunyi-tinggal
bagi ikan-ikan kecil
▪ Organisme-organisme air yang melekat
terlepas dari bebatuan dan pasir.
▪ berkurangnya cahaya masuk
▪ Kondisi anaerobik
Dampak pencemaran air
• Dampak terhadap kehidupan biota air.
• Dampak terhadap kualitas air tanah.
• Dampak terhadap kesehatan.
• Dampak terhadap estetika lingkungan.
a. Dampak terhadap kehidupan biota air

• Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air


limbah, maka akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen yang terlarut di dalam air limbah tersebut.
– menyebabkan kehidupan terganggu (kematian, kurang
perkembangannya)
– kerusakan pada tanaman/tumbuhan air.
• Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan
air secara alamiah juga terhambat. air limbah menjadi
sulit teruraikan.
• Panas dari limbah industri juga membawa dampak pada
kematian organisme, apabila air limbah tersebut tidak
didinginkan terlebih dahulu.
b. Dampak terhadap kualitas air tanah

• Kualitas air tanah menurun (logam berat, bau, dll)


• Suatu survei sumur dangkal di Jakarta
menunjukkan bahwa pencemaran air tanah oleh
tinja telah terjadi dalam skala yang luas.
c. Dampak terhadap kesehatan
Pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya,
tergantung sekali pada kualitas air mengingat air yang
terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media
penyalur ataupun penyebar penyakit.

Peran air sebagai pembawa penyakit menular


bermacam-macam, antara lain:
• air sebagai media untuk hidup mikroba patogen;
• air sebagai sarang insekta penyebar penyakit;
• jumlah air bersih yang tersedia tak cukup, sehingga
manusia bersangkutan tak dapat membersihkan dirinya;
• air sebagai media untuk hidup vektor penyebar penyakit.
Beberapa penyakit Bawaan Air dan Agennya
Agen Penyakit
Virus: ∙Diare pada anak
∙Rotavirus ∙Hepatitis A
∙Virus Hepatitis A ∙Polio (myelitis anterior acuta)
∙Virus Poliomyelitis
Bakteri: ∙Cholera Diare/Dysenterie
∙Vibrio cholerae Escherichia coli ∙Typhus abdominalis
∙Enteropatogenik Salmonella typhi ∙Paratyphus
∙Salmonella paratyphi ∙Dysenterie
∙Shigella dysenteriae
Protozoa: ∙Dysentrie amoeba
∙Entamuba histolytica ∙Balantidiasis
∙Balantidia coli ∙Giardiasis
∙Giarda lamblia
Metazoa: ∙Ascariasis
∙Ascaris lumbricoides ∙Clonorchiasis
∙Clonorchis sinensis ∙Diphylobothriasis
∙Diphyllobothrium latum ∙Taeniasis
∙Taenia saginata/solium ∙Schistosomiasis
∙Schistosoma
d. Dampak terhadap estetika lingkungan

• Dengan semakin banyaknya zat organik yang


dibuang oleh perusahaan yang memproduksi
bahan organik seperti tapioka, maka setiap hari
akan dihasilkan air limbah yang berupa
bahan-bahan organik yang semakin besar
proses pembusukan zat organik yang berada di
dalamnya bau menyengat.
• Tumpukan limbah yang memerlukan tempat
yang luas.
d. Dampak terhadap estetika lingkungan
TERIMA KASIH

You might also like