Professional Documents
Culture Documents
Ini Yang Benar
Ini Yang Benar
Oleh Kelompok 3 :
Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rahmat, hidayah dan nikmat
yang tidak ternilai harganya. Atas izinNya, penulis dapat yang berjudul Bangunan
Pelimpah (Spillway) dapat di selesaikan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas akhir semester 2022/2023 dari
mata kuliah pengembangan sumber daya air. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Bangunan Pelimpah
(Spillway).
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Eng. Bambang
Bakri, ST., MT. selaku dosen pengampu mata kuliah pengembangan sumber daya
air. Penulis juga mengucapkan terima aksih kepada pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kesalahaan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
menghargai adanya kritik serta saran yang membangun dari pembaca apabila
menemukan kesalahaan dalam makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Bangunan pelimpah adalah komponen yang paling utama pada sebuah embung,
sebab bangunan pelimpah akan membuang air yang berlebihan dari embung.
Ketika banjir terjadi arus akan berubah dari lambat menjadi cepat dengan energi
yang tinggi yang akan menyebabkan erosi pada alur di hilir kolam olak. Air
mengalir dengan kecepatan tinggi adalah dalam kondisi super kritik, harus
diperlambat dan diubah untuk menjadi aliran sub kritik, sehingga energi dapat
dikurangi agar air tidak mengikis alur di hilir kolam olak. Chanson (1992)
dalam Ari Praja (2009), melakukan penelitian tentang Stepped Spillway, dan
menghasilkan kesimpulan bahwa Stepped Spillway merupakan cara yang
sangat efektif untuk mengendalikan debit banjir dan secara signifikan dapat
meningkatkan kehilangan energi dan juga mereduksi panjang kolam olak
(Budinetro,Hermono suroto dkk, hlm.2).
1
Jadi bangunan pemlimpah atau spillway sendiri memounyai fungsi untuk
membuang kelebihan aliran air dengan tetap memperthanakan ketinggian air
yang telah di sesuaikan, agar dapat melindungi bendungan dari beban
maksimum yang dpat diterima oleh bendungan itu sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tinggi. Berikut merupakan salah satu contoh bangunan pelimpah yang ada di
Indonesia yang ditunjukan oleh Gambar 2.1
4
berfungsi bila salah satu pintunya rusak. Oleh karena itu bangunan ini harus
teruji keamanannya saat mengalirkan debit maksimum apabila terjadi
kerusakan pada salah satu pintunya. Dalam pembuatan sebuah pelimpah
berpintu harus dirancang dalam kondisi kritis dimana sebuah pintu akan
rusak dalam kondisi tertutup. Ada berbagai jenis pintu yang dapat
digunakan diantaranya adalah pintu sorong, pintu rangkap, pintu radial, dan
lainnya yang dapat dilihat pada Gambar 2.2. Pada pintu radial (pintu
segmen) memiliki keuntungan yaitu tidak adanya gaya gesek yang harus
diperhitungkan. Oleh karena itu alat-alat angkatnya bisa dibuat kecil dan
ringan (Kumala, 2019).
5
2.1.4 Saluran Peluncur
Saluran peluncur merupakan bagian dari bangunan pelimpah yang
berfungsi untuk mengatur air agar tetap mengalir tanpa hambatan dari
saluran pengatur menuju bangunan peredam energi. Saluran ini harus dibuat
sedemikian agar aliran merata dengan tidak menimbulkan aliran silang dan
gejala kavitasi, juga harus dibuat dengan biaya ekonomis namun tanpa
mengurangi faktor keamanannya.
6
untuk debit aliran yang relative rendah (Q < 18,5 m3 /s/m), dengan
tekanan hidrostatis kecil (Pw < 60 m), dan bilangan Froude < 4,5.
Peredam energi tipe ini dapat dilihat pada Gambar 2.3.
2) USBR tipe II
Pada tipe ini dilengkapi dengan gigi –gigi pemencar di pinggir udik dasar
kolam dan ambang bergerigi di bagian hilirnya. Tipe ini cocok untuk
aliran dengan tekanan hidraustatis yang tinggi (Pw > 60 m) , dengan debit
besar (Q > 45 m3 /s/m), dan bilangan Froude > 4,5. (Kumala, 2019).
Peredam energi tipe ini dapat dilihat pada Gambar 2.4.
7
panjang ruang olakan. Peredam energi tipe ini dapat dilihat pada
Gambar 2.5.
4) USBR tipe IV
Pada tipe ini ruang olak di desain dengan gigi pemancar balok muka di
ujung hulunya yang bertujuan agar meratakan aliran air. Penggunaan tipe
ini cocok untuk aliran dengan tekanan hidrostatis yang rendah, debit yang
besar, dan untuk aliran super kritis dengan bilangan Froude antara 2,5 -
4,5. (Kumala, 2019). Peredam energi tipe ini dapat dilihat pada Gambar
2.6.
8
2.2.1 Jenis Pelimpah Berdasarkan fungsinya penggunaannya
Spillway diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
9
pelindung (apron) yang kedap air harus dibangun di sisi hilir untuk
melindungi struktur dari pengaruh gerusan. Terkadang, pada bagian sisi
hilir dibangun kolam olak (stilling basin) yang merupakan kolam buatan
kecil berfungsi sebagai peredam energi.
10
mercu sewaktu bendung mengalirkan air pada debit rencananya. Untuk
bagian hulu mercu bervariasi sesuai dengan kemiringan permukaan hilir.
11
Pelimpah ini mirip dengan pelimpah luncur, perbedaan antara
keduanya terletak pada sistem pengaliran airnya. Puncak pelimpah
samping terletak di salah satu sisinya, sedangkan puncak pelimpah
luncur terletak pada dinding kanan dan kiri pelimpah. Limpahan air
dialirkan ke bak bandungan yang sempit hingga membentuk sudut siku-
siku dan mengalir sejajar dengan puncak pelimpah.
Pelimpah corong adalah salah satu tempat aliran air masuk melalui
lubang yang posisinya horizontal, turun melalui corong vertikal atau
miring, dan kemudian mengalir melalui saluran atau terowongan
horizontal atau hampir horizontal hingga mencapai bagian hilir. Corong
yang dibangun dapat berupa buatan atau alami. Penggalian untuk corong
alami hanya mungkin dilakukan jika terdapat lapisan batuan keras di sisi
hulu. Saluran horizontal melewati badan bendungan atau melalui
fondasi bendungan.
12
Pelimpah sifon pada dasarnya adalah sistem saluran tertutup yang
berdasarkan prinsio aksi/tarikan sifon. Sistem saluran berbentuk tabung
U terbalik dengan kaki yang tidak sama dengan ujung saluran masuknya
pada tingkat penyimpanan waduk normal. Ketika permukaan air waduk
naik di atas permukaan normal, aliran air awal serupa dengan aliran di
mercu bendung. Aksi sifon terjadi setelah udara di belokan melalui
mercu ditarik oleh aliran air. Setiap kali tingkat naik di atas permukaan
normal, air masuk ke saluran dan dibuang ke hilir saluran dengan aksi
sifonik.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah dijelaskan tentang bangunan pelimpah dan
peran pentingnya dalam mengatur aliran air. Bangunan pelimpah
berperan dalam mengendalikan banjir, menjaga keberlanjutan
sumber daya air, dan melindungi lingkungan dan masyarakat.
Berdasarkan hasil anilisi yang kami lakukan mengenai bangunan
pelimpah (Spillway) dapat di simpulkan sebagai berikut:
1) Pelimpah (Spillway) merupakan salah satu bangunan
pelengkap dari bendungan yang berfungsi sebagai pengaman
terhadap bahaya air banjir yang melimpas diatas bendungan
(overtopping). Selain itu, bangunan pelimpah juga berfungsi
agar debit hujan rancangan yang terjadi cepat mengalir
sehingga debit air tidak sempat meluas. Karakteristik aliran
yang melewati bangunan pelimpah akan tergantung kepada
bentuk dan sifat pelimpah itu sendiri.
2) Bangunan pelimpah terdiri dari beberapa bagian utama
diantara lain adalah pintu (gate), saluran pengarah aliran
(controle structures), saluran pengatur, saluran peluncur
(chute, discharge carrier, flood way), dan bangunan peredam
energi (energy dissipator).
3) Bangunan Pelimpah di bagi berdasarkan fungsinya dan
bentuknya. Berdasarkan fungsinya, bangunan pelimpah
terbagi atas 3 yaitu: (1) Pelimpah utama;(2) Pelimpah
tambahan,(3) Pelimpah darurat. Sedangkan berdasarkan
bentuknya terbagi atas 6, yaitu; (1) ambang jatuh bebas;(2)
Ogee; (3) Pelimpah Luncur;(4) Pelimpah samping; (5)
Pelimpah corong;dan (6) Pelimpah sifon.
3.2 Saran
1) Terus Tingkatkan Inovasi: Dalam penelitian dan
pengembangan bangunan pelimpah, diperlukan upaya untuk
terus meningkatkan inovasi. Dorong penelitian lebih lanjut
dalam bidang desain bangunan pelimpah yang lebih efisien,
menggunakan material yang lebih ramah lingkungan, dan
memanfaatkan teknologi canggih untuk mengoptimalkan
kinerja dan keberlanjutannya.
14
rekayasa struktural, dan manajemen lingkungan. Sarankan
untuk mendorong kolaborasi dan pertukaran pengetahuan
antar disiplin ilmu ini guna memperoleh pemahaman yang
lebih holistik dan menghasilkan solusi yang lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
BUDINETRO, Hermono Suroto, et al. A spillway structure with stilling basin type solid
roller bucket and baffle block at Embung Wonosari. 2010.
SALEH, Syam Sunniati; MUSA, Ratna; AS' AD, Hanafi. Kajian Karakteristik Aliran
Terhadap Bangunan Pelimpah Pada Saluran Terbuka. Teknik hidro, 2019, 12.2: 40-
52.
16