Professional Documents
Culture Documents
Identifikasi Masalah DST
Identifikasi Masalah DST
A. Identifikasi Masalah
1. Kedudukan Fatwa DSN-MUI Dan KHES Dalam Hukum Positif Di
Indonesia.
B. Pembatasan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan, untuk
menghindari perbedaan dan meluasnya penafsiran penelitian ini, maka
peneliti membatasi pada uraian latar belakang permasalahan yang telah di
paparkan diatas maka pembahasan ini hanya membahas mengenai Urgensi
Penggunaan Fatwa DSN-MUI Dan KHES Dalam Pertimbangan Putusan
Hakim Pada Sengketa Ekonomi Syariah
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
2
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Urgensi Penerapan Fatwa DSN dan KHES dalam putusan
Sengketa Ekonomi Syariah di Pengadilan Agama?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetaui Kedudukan Fatwa DSN-MUI Dan KHES Sebagai
Rujukan Hakim Dalam Membuat Putusan Sengketa Ekonomi Syariah
2. Untuk Menganalisis Bagaimana Intensitas Penggunaan Fatwa DSN-
MUI Dan KHES Sebagai Dasar Hukum Pertimbangan Hakim
Sengketa Ekonomi Syariah Di Pengadilan Agama
3. Untuk Mengetahui Urgensi Penggunaan Fatwa DSN- MUI Dan KHES
Sebagai Dasar Hukum Pertimbangan Hakim Sengketa Ekonomi
Syariah Di Pengadilan Agama
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber
rujukan ilmiah yang memberikan informasi kepada masyarakat
meupun akademisi terkait Penggunaan Fatwa DSN-MUI dan KHES
dalam pertimbangan hakim sengketa ekonomi syariah dalam membuat
putusan di Peradilan Agama.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan
rekomendasi kepada hakim terkhusus hakim peradilan agama dalam
membuat putusan sengketa ekonomi syariah.
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
3
F. Metode Penelitian
1. jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
penelitian Eksploratif artinya penelitian ini menggali informasi yang
utuh dan lebih detail dari aspek hukum yang akan dikaji dalam
penelitian ini.
2. Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pendekatan Normatif - Pendekatan kasus (Case Approach).
3. Data yang dibutuhkan
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :
1) Data Premier berupa ketentuan undang-undang dan Peraturan
mengenai ketentuan- ketentuan yang membahas kedudukan Fatwa
DSN-MUI dan KHES dalam sistem hukum di Indonesia serta
kaitannya dengan pertimbangan hakim sengketa ekonomi syariah
dalam membuat putusan di Peradilan Agama.
2) Data Sekunder berupa hasil wawancara, isi dari buku-buku, Jurnal
dan kajian-kajian yang juga membahas kedudukan Fatwa DSN-
MUI dan KHES dalam sistem hukum di Indonesia serta kaitannya
dengan pertimbangan hakim sengketa ekonomi syariah dalam
membuat putusan di Peradilan Agama
4. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang strategis
dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan data-data yang memenuhi
standar. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode Komunikasi
berupa tulisan dengan studi dokumen yang berasal dari peraturan
Undang-Undang juga Peraturan terkait dan putusan di Pengadilan
Agama Jakarta Selatan. Selain itu penulis juga menggunakan metode
komunikasi berupa wawancara.
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
4
5. Metode analisis
Data yang telah diperoleh dari studi dokumen dan Studi lapangan
yang telah dilakukan selanjutnya akan disedarhanakan lalu akan diolah
menjadi analisis Deskriptif-Komparatif, yaitu dengan memaparkan atau
menarasikan isi dari dokumen dengan cara komparisi, sesuai tidaknya
penerapan hukum yang digunakan dengan aturan yang ada dalam
bentuk rangkaian kalimat-kalimat hingga mudah dipahami.
6. Metode Penulisan
Pedoman yang digunakan peneliti ialah merujuk pada kaidah-
kaidah yang terdapat pada “Pedoman Penulisan Skripsi” yang
dikeluarkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2017.
G. Kajian terdahulu
Ika Atikah (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Eksistensi
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) Sebagai Pedoman
Hakim Dalam Menyelesaikan Perkara Ekonomi Syariah Di
Pengadilan Agama” Dalam penelitian ini Kedudukan Kompilasi Hukum
Ekonomi Syariah merupakan sumber hukum materiil dalam penyelesaian
sengketa ekonomi syariah yang harus dijadikan rujukan utama oleh para
hakim peradilan agama. Dalam hal terdapat kekurangan dalam KHES
maka hakim dapat mengambil dan melengkapiny dari sumber hukum yang
lain yang lebih spesifik. 8
dalam penelitian ini peran hakim dalam
memutus perkara merupakan hal krusial sehingga ijtihad hakimah sebagai
penentu Ex Aequo et Bono. Yang membedakan penelitian penulis dengan
penelitian tersebut yaitu penulis meneliti menganalisis lebih dalam
terhadap pertimbangan hakim di dalam menjadikan KHES dan Fatwa
DSN- MUI pada sengketa ekonomi syariah.
Ika Atikah, “Eksistensi Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) Sebagai Pedoman
8
Hakim Dalam Menyelesaikan Perkara Ekonomi Syariah Di Pengadilan Agama”, Jurnal Hukum
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
5
Ekonomi Syariah Muamalatika, Vol .9 (2017).
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
6
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
8
H. Sistematika Penelitian
Untuk mendeskripsikan penelitian dengan jelas dan mudah dipahami,
maka penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini dikemukakan hal-hal mengenai latar
belakang, permasalahan penulisan skripsi ini yang kemudian dirumuskan
dalam perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan dijabarkan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi mengenai teori yang berupa pengertian dan definisi
yang diambil dari kutipan buku dan jurnal serta beberapa review terdahulu
yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini mendeskripsikan profil lembaga dan atau karakter daerah
penelitian.
10
Shafira Azzahhara Apkar,” Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia Sebagai Sumber Hukum Dalam Perspektif Hukum Positif Dan Hukum Islam” (Skripsi S-
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
9
1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negri sultan Thaha Saifuddin, 2021)
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini peneliti akan memaparkan dat hasil penelitian dan
pembahasan penelitian dengan menjawab masalah-masalah yang telah
dirumuskan dengan metode-metode yang telah disebutkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran yang
dapat diberikan penulis yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
A. Kerangka Teori
1. Teori Hukum Positif
Positivisme adalah suatu aliran dalam filsafat hukum yang
beranggapan bahwa teori hukum itu dikonsepsikan sebagai ius yang
telah mengalami positifisasi sebagai lage atau lex, guna menjamin
kepastian antara yang terbilang hukum atau tidak.11Aliran filsafat
hukum positivisme berpendapat bahwa hukum adalah positivisme
yuridis, dalam arti yang mutlak dan memisahkan antara hukum dengan
moral dan agama serta memisahkan antara hukum yang berlaku dan
hukum seharusnya, antara das sein dan das sollen.12 Han Kelsen
menegaskan bahwa terdapat tiga kemungkinan interpretasi terhadap
istilah positivisme sebagaimana dikutip oleh Ade Maman Suherman,
yaitu:13
a. Legal positivisme sebagai metode adalah cara mempelajari hukum
sebagai fakta yang kompleks, fenomena atau data sosial dan bukan
sebagai sistem nilai, sebagai metode yang men-setting pusat
inquiry problem-problem formal dari keabsahan hukum, bukan
aksiologi suatu keadilan dari suatu konten norma/aturan;
b. Legal positivisme yang dipahami secara teori adalah teori yang
berkembang pada era kodifikasi sampai pada abad ke-sembilan
belas. Dalam konsep ini dikembangkan dari ecole de l’exegese
sampai ke Jerman Rechtwissenschaft hukum dikemas sempurna ,
dengan positive order yang berasal dari kegiatan legeslatif suatu
negara. Paham ini disebut kelompok imperativist, corvisit, legalist
11
Yusridi, Bahan Kuliah Teori Hukum MIH Fakultas Hukum UNDIP Semarang, tanggal
14 November 2014,
12
Islamiyati, “KritikFilsafat Hukum positivisme Sebagai Upaya Mewujudkan Hukum
Yang Berkeadilan”, Law & Justice Journal, Vol 1, No 1 (2018), h., 84.
13
Ade Maman Suherman, Pengantar Perbandingan Sistem Hukum, Civil Law, Common
Law, Hukum Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006, Cet. Kedua), h., 37- 38.
10
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
11
14
Ahmad Rofiq, Pembaharuan Hukum Islam di Indonsesia (Jakarta: Gama Media, 2001)
h., 97-98.
15
A. Qodri Azizy, Eklektisisme Hukum Islam, Kompetisi Hukum Islam dan Hukum
Umum, (Jakarta: Gama Media, 2003), h., 150-157; Barda Nawawi Arief, Beberapa Aspek
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
32
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
13
16
Shohibul Itmam, Positivisasi Hukum Islam Di Indonesia, Ponorogo: STAIN Po Press,
2015, h., 316.
17
Ni‟matul Huda, Negara Hukum demokrasi dan judicial Review , (Yogyakarta: UII
Press, 2005, Cet Pertama), h., 48.
18
Asshiddiqie,Jimly, dan Safa‟at, M. Ali, Theory Hans KelsenTentang Hukum,
(Sekretariat Jendreral & Kepaniteraan Makamah Konstitusi RI, Jakarta, 2006,Cet. Pertama), h.,
110.
19
Darmini, Gokma,”Teori Positivisme Hans Kelsen Mempengaruhi Perkembangan
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
14
Hukum di Indonesia”, Lex Jurnalica Volume 18 Nomor 1, April 2021, h., 20.
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
15
20
Kelsen,Hans, General Theory of Law and State, Translated byAnders Wedberg , USA:
Harvard University Printing Office Cambridge, Massachusetts, 2009, h., 124.
21
Aziz Syamsuddi, Proses Dan teknik Penyusunan Undang-undang, (Jakarta: Sinar
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
16
Grafika, 2011, Cet Pertama), hal., 14-15
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
17
B. Tinjauan Konseptual
1. Ekonomi Syariah
Menurut bahasa, kata ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu
Oikos yang berarti keluarga tau rumah tangga sedangkan Nomos
berarti Peraturan atau aturan. Sedangkan menurut istilah yaitu
manajemen rumah tangga atau peraturan rumah tangga.23 Dalam
berkehidupan ekonomi meruakan bagian yang sangat penting dan
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan, selain itu ekonomi juga
merupakan alat ukur sebuah Negara dalam melihat tingkat
kemajuannya, apakah semakin membaik atau memburuk.24
Para ahli ekonomi neo klasik memberikan pengertian bahwa inti
dari kegiatan ekonomi adalah aspek pilihan penggunaan sumber daya
yang langka, sasaran utamanya adalah bagaimana mengatasi
kelangkaan, definisi ini mengandung konsekuensi.25 Dalam Al-Quran,
ekonomi diidentikan dengan iqtishad,26 yang artinya “umat yang
pertengahan” atau bisa dimaknai menggunakan rezeki yang ada di
sekitar kita dengan cara berhemat agar kita menjadi manusia-manusia
yang baik dan tidak merusak nikmat apapun yang diberikan oleh-
NYA. Dengan demikian nama ekonomi syariah bukan nama yang baku
dalam terminology islam. Bisa saja dikatakan “ekonomi ilaiyyah”,
“ekonomi islam”, “ekonomi Qur‟ani, “ekonomi syar‟i”. Namun dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat istilah ekonomi syariah atau
22
Farida, Maria, Ilmu Perundang-Undangan, (Kanisius: Yogyakarta,1998), h., 25
23
Pius A. Purtanto dan M Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Popule, ( Arkola: Surabaya,
1994) h., 131.
24
Ghofur, Abdul, Pengantar Ekonomi Syariah: Konsep Dasar, Paradigma,
pengembangan ekonomi syariah, (Raja Grafindo Persada, 2018), h., 15.
25
Ghofur, Abdul, Pengantar Ekonomi Syariah: Konsep Dasar, Paradigma,
pengembangan ekonomi syariah, (Raja Grafindo Persada, 2018), h., 15.
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
18
26
QS Al-Maidah [5]: 66
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
19
27
Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam : Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Ekonosia,
2004), h., 6.
28
M. Abdul Mannan, Teori dan Praktik Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti
Prima Yasa, 1997), h., 19.
29
Soerjono Soekanto, Pokok- Pokok Sosiologi Hukum, (Raja Grafindo Prasada, Jakarta,
2001).. h, 73.
30
Soerjono Soekanto, Pokok- Pokok Sosiologi Hukum, (Raja Grafindo Prasada, Jakarta,
2001),..h.64
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
20
31
Soerjono Soekanto, Pokok- Pokok Sosiologi Hukum, (Raja Grafindo Prasada, Jakarta,
2001),.. h5
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta,
2003),.. h.11
21
32
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam
Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta, 2003), h., 41.
33
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
34
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam
Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta, 2003),..h.7
35
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam
Bisnis, (Rineka Cipta, Jakarta, 2003),.. h.11