Professional Documents
Culture Documents
Daur Hidup Kupu-Kupu
1. Telur
Katak bisa menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak namun tidak semua telur akan
menetas dan menjadi katak. Hal ini akan tergantung dari faktor internal dan faktor eksternal
yang terjadi pada telur katak.
Faktor internal dipengaruhi oleh gen dari induk telur katak itu sendiri, Induk katak
mempunyai gen yang bagus maka telur juga akan bagus dan tidak mudah rusak. Tekstur dari
telur katak itu sendiri berupa bulatan kenyal yang mudah rusak. Di dalamnya juga dilengkapi
seperti kuning telur sebagai sumber makanan bagi telur katak.
Faktor eksternal yang bisa mempengaruhi telur katak diantaranya yaitu arus air, predator dan
terkadang manusia juga. Oleh sebab itu air menjadi tempat yang sangat cocok untuk
mengembangbiakan telur katak supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.
Katak yang hidup di pohon-pohon, telurnya akan memiliki cangkang busa yang berfungsi
untuk melindungi telur dari suhu panas sementara untuk katak yang hidup di hutan biasanya
telur akan diletakan di punggung si jantan dan melindunginya dari bahaya. Telur katak akan
menetas menjadi larva katak setelah melalui kurang lebih 21 hari.
2. Tadpole (kecebong)
Masuk ke fase berikutnya, jika telur katak sudah menjadi larva yang kemudian disebut
dengan kecebong, mereka akan tetap mengandalkan kuning telur dari sisa telurnya sebagai
sumber makanan sampai mereka berada di usia paling tidak 7 sampai dengan 10 hari.
Di usia kurang dari 7 hari, katak masih sangat lemah dan organ tubuhnya belum terbentuk
dengan sempurna. Hingga pada usia 7-10 hari, kecebong sudah mempunyai organ tubuh yang
sempurna dan mampu mencari makan sendiri berupa alga air.
Di usia inilah kecebong bernafas dengan menggunakan insang hingga pada minggu ke 4
insang kecebong akan mulai tertutup oleh kulit dan masuk di dalam tubuh sehingga secara
perlahan setelah menjadi katak muda akan mulai bernafas menggunakan paru-paru dan juga
mulai tumbuh gigi gigi yang tipis.
Di minggu ke 6 kecebong ini mulai menunjukkan jati dirinya sebagai katak karena mulai
terbentuk kaki. Memiliki 4 kaki yaitu dua di depan dan dua lagi dibelakang dengan ukuran
yang lebih panjang. pada fase ini katak muda mulai memakan makanan berupa serangga
namun biasanya serangga serangga yang sudah mati dan masuk dalam air namun juga masih
memakan tumbuhan karena belum teralu optimal dalam mencari serangga.
3. Katak muda
Pada fase ini katak masih memiliki ekor dari kecebong namun ekor tersebut sangat pendek
bahkan hampir tidak terlihat. Katak juga sudah menggunakan paru-paru sebagai alat
pernafasannya yang permanen.
Katak juga mulai bisa hidup di daratan dan juga menyesuaikan dirinya dengan makan
makanan berupa serangga kali ini sudah bisa memakan serangga yang masih hidup. Proses
penyesuaian diri ini dilakukan katak agar kelak mereka sudah menjadi katak dewasa dirinya
bisa mandiri dan menghindari bahaya dari para predator atau pemangasa.
4. Katak dewasa
Katak dewasa yaitu katak yang sudah berusia 12 – 16 minggu. Untuk fase ini katak sudah
memiliki bentuk yang sempurna dan menjadi predator serangga-serangga kecil. Katak akan
menghabiskan hidupnya sebagian besar di daratan dan akan kembali di dalam air biota laut.
Jika dirinya sudah mulai melakukan perkawinan dan proses bertelur hingga telurnya menetas.
Predator dari telur katak antara lain adalah ular,biawak, ikan dan hewan besar lainnya yang
ada di sekitarnya. Sedangkan para predator katak antara lain yaitu ular, burung elang, dan
biawak.
Daur hidup hewan lalat yang ketiga adalah pupa atau kepompong. Sebelum berubah menjadi
pupa, larva mencari tempat untuk bersiap memasuki fase pupa sekaligus untuk berlindung
dari para predator.
Hewan ini juga akan memilih tempat yang memiliki suhu yang panas untuk mempercepat
proses saat menjadi pupa atau kepompong.
Pada fase ini membutuhkan waktu sekitar 3 hari sampai 1 minggu. Saat proses untuk menjadi
pupa, tubuh larva akan mulai mengeras dan tidak bergerak sama sekali (tidak aktif).
Ketika sudah menjadi pupa, hewan ini akan terlihat seperti memiliki cangkang yang
menutupi seluruh tubuhnya.
Saat sudah memasuki fase untuk keluar dari cangkang, cangkang pupa akan retak atau
hancur. Kemudian lalat akan keluar dari cangkang yang menutupi seluruh tubuhnya. Lalat
akan keluar dari cangkang pupa kemudian mulai belajar untuk terbang dan tumbuh menjadi
lalat dewasa (imago).
4. Lalat Dewasa
Urutan metamorfosis lalat yang terakhir adalah lalat dewasa. Setelah melalui fase pupa, lalat
mulai memasuki fase lalat dewasa. Pada fase ini lalat dewasa hanya mampu hidup 2 sampai 4
minggu.
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi umur dari serangga ini yaitu kelembapan, suhu dan
juga sumber makanan.
Sumber makanan bagi lalat dewasa adalah zat – zat yang membusuk dan mengeluarkan bau
tidak sedap seperti sampah, kotoran manusia dan juga bangkai makanan.
Setelah menjadi lalat dewasa, serangga ini akan melakukan proses perkawinan antara lalat
betina dan lalat jantan. Kemudian lalat betina mulai bertelur dan akan berkembang biak
menghasilkan lalat – lalat baru.
5. Daur Hidup Kupu-kupu
Siklus Hidup kupu-kupu atau metamorfosisi kupu-kupu memiliki empat tahap siklus hidup.
Empat siklus hidup kupu-kupu adalah sebagai berikut:
Tahap Ovum (Telur)
Ovum (telur); bentuk dan ukuran telur berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Hal ini dapat
berguna, sebagai petunjuk dalam identifikasi. Biasanya betina meletakkan telur di bagian
bawah dari daun (yang muda), baik secara terpisah maupun dalam kelompok-kelompok.
Telur-telur tersebut ditempel pada permukaan daun dan dilindungi dengan cairan dari
abdomen betina.