You are on page 1of 7

1.

Daur Hidup Nyamuk

Gambar Daur Hidup Nyamuk


Gambar metamorfosis nyamuk diatas merupakan gambaran sederhana dari proses siklus
hidup nyamuk.
Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna karena melalui 4 fase.
Urutan daur hidup nyamuk yang benar adalah dimulai dari Telur – Larva – Pupa
(kepompong) – Nyamuk Dewasa.
Metamorfosis nyamuk sempurna akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.
1. Telur Nyamuk
Proses metamorfosis nyamuk yang pertama adalah telur. Cara berkembang biak nyamuk
adalah dengan cara bertelur, karena serangga ini termasuk ke dalam hewan ovipar. Serangga
ini saat bertelur biasanya akan meletakkan telurnya di dalam air atau di atas permukaan air.
Dalam sekali bertelur, nyamuk betina bisa menghasilkan banyak dan biasanya telur –
telurnya tersebut akan diletakkan dalam air. Telur tersebut kemudian akan mengapung di atas
permukaan air lalu akan menetas 1 atau 2 hari. Telur nyamuk akan menetas menjadi jentik
nyamuk.
2. Jentik Nyamuk
Daur hidup hewan nyamuk yang kedua adalah jentik. Tahapan nyamuk setelah dari telur
adalah menjadi jentik nyamuk. Larva nyamuk disebut jentik.
Telur nyamuk setelah menetas akan berubah menjadi jentik jentik nyamuk. Saat menjadi
jentik inilah biasanya nyamuk jantan akan memangsa si jentik sebagai sumber makanan.
Jentik memiliki bentuk tubuh panjang dan terlihat seperti benang hitam kecil di dalam air.
Jentik jentik nyamuk tinggal di dalam air atau di permukaan air.
Untuk tetap bertahan hidup, jentik  akan saling memangsa jentik lainnya hingga tumbuh
menjadi pupa (kepompong).
Pada umumnya masa jentik ini membutuhkan waktu 8 – 10 hari, bisa kurang atau lebih
tergantung pada beberapa hal seperti suhu, keadaan air dan keberadaan para predator. Jentik
jentik nyamuk akan membentuk suatu pupa atau kepompong.
 
3. Pupa (Kepompong)
Urutan metamorfosis nyamuk yang ketiga adalah fase pupa (kepompong). Setelah menjadi
jentik jentik nyamuk tumbuh menjadi pupa atau kepompong.
Pada fase ini hanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari. Dan di fase ini juga, pupa nyamuk
mulai tumbuh sayap dan akan keluar dari kepompong.
Setelah keluar dari kepompong, nyamuk akan keluar dari dalam air atau permukaan air.
Kemudian berusaha untuk belajar terbang di sekitar tempat dimana ia masih menjadi pupa
hingga ia benar benar mahir untuk terbang.
 
4. Nyamuk Dewasa
Siklus hidup nyamuk yang terakhir adalah fase nyamuk dewasa. Pertumbuhan nyamuk pada
fase ini sudah maksimal dan sempurna.
Nyamuk yang sudah mulai bisa terbang dengan normal dan memiliki bentuk tubuh yang
sempurna akan berkeliling untuk mencari sarang baru dan mulai melakukan perkawinan.
Dan pada fase ini nyamuk betina sudah bisa untuk menghisap darah, sedangkan nyamuk
jantan akan mulai berkeliling mencari jentik nyamuk untuk dimangsa dan mulai mencari
sarang baru untuk melakukan perkawinan.

2. Daur Hidup Katak


Katak merupakan hewan yang hidup di dua alam yakni bisa hidup di air dan di darat atau
secara ilmiah di sebut dengan (amfibia atau amfibi) sehingga katak bisa hidup di air (tawar)
dan juga mampu hidup di darat. Katak juga merupakan hewan yang mengalami fase
metamorfosis pada siklus hidupnya. Daur hidup katak dimulai dari telur, berudu (kecebong),
katak muda, hingga akhirna menjadi katak dewasa. Adapun penjelasannya seperti berikut ini :

1. Telur
Katak bisa menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak namun tidak semua telur akan
menetas dan menjadi katak. Hal ini akan tergantung dari faktor internal dan faktor eksternal
yang terjadi pada telur katak.
Faktor internal dipengaruhi oleh gen dari induk telur katak itu sendiri, Induk katak
mempunyai gen yang bagus maka telur juga akan bagus dan tidak mudah rusak. Tekstur dari
telur katak itu sendiri berupa bulatan kenyal yang mudah rusak. Di dalamnya juga dilengkapi
seperti kuning telur sebagai sumber makanan bagi telur katak.
Faktor eksternal yang bisa mempengaruhi telur katak diantaranya yaitu arus air, predator dan
terkadang manusia juga. Oleh sebab itu air menjadi tempat yang sangat cocok untuk
mengembangbiakan telur katak supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.
Katak yang hidup di pohon-pohon, telurnya akan memiliki cangkang busa yang berfungsi
untuk melindungi telur dari suhu panas sementara untuk katak yang hidup di hutan biasanya
telur akan diletakan di punggung si jantan dan melindunginya dari bahaya. Telur katak akan
menetas menjadi larva katak setelah melalui kurang lebih 21 hari.
2. Tadpole (kecebong)
Masuk ke fase berikutnya, jika telur katak sudah menjadi larva yang kemudian disebut
dengan kecebong, mereka akan tetap mengandalkan kuning telur dari sisa telurnya sebagai
sumber makanan sampai mereka berada di usia paling tidak 7 sampai dengan 10 hari.
Di usia kurang dari 7 hari, katak masih sangat lemah dan organ tubuhnya belum terbentuk
dengan sempurna. Hingga pada usia 7-10 hari, kecebong sudah mempunyai organ tubuh yang
sempurna dan mampu mencari makan sendiri berupa alga air.
Di usia inilah kecebong bernafas dengan menggunakan insang hingga pada minggu ke 4
insang kecebong akan mulai tertutup oleh kulit dan masuk di dalam tubuh sehingga secara
perlahan setelah menjadi katak muda akan mulai bernafas menggunakan paru-paru dan juga
mulai tumbuh gigi gigi yang tipis.
Di minggu ke 6 kecebong ini mulai menunjukkan jati dirinya sebagai katak karena mulai
terbentuk kaki. Memiliki 4 kaki yaitu dua di depan dan dua lagi dibelakang dengan ukuran
yang lebih panjang. pada fase ini katak muda mulai memakan makanan berupa serangga
namun biasanya serangga serangga yang sudah mati dan masuk dalam air namun juga masih
memakan tumbuhan karena belum teralu optimal dalam mencari serangga.
3. Katak muda
Pada fase ini katak masih memiliki ekor dari kecebong namun ekor tersebut sangat pendek
bahkan hampir tidak terlihat. Katak juga sudah menggunakan paru-paru sebagai alat
pernafasannya yang permanen.
Katak juga mulai bisa hidup di daratan dan juga menyesuaikan dirinya dengan makan
makanan berupa serangga kali ini sudah bisa memakan serangga yang masih hidup. Proses
penyesuaian diri ini dilakukan katak agar kelak mereka sudah menjadi katak dewasa dirinya
bisa mandiri dan menghindari bahaya dari para predator atau pemangasa.
4. Katak dewasa
Katak dewasa yaitu katak yang sudah berusia 12 – 16 minggu. Untuk fase ini katak sudah
memiliki bentuk yang sempurna dan menjadi predator serangga-serangga kecil. Katak akan
menghabiskan hidupnya sebagian besar di daratan dan akan kembali di dalam air biota laut.
Jika dirinya sudah mulai melakukan perkawinan dan proses bertelur hingga telurnya menetas.
Predator dari telur katak antara lain adalah ular,biawak, ikan dan hewan besar lainnya yang
ada di sekitarnya. Sedangkan para predator katak antara lain yaitu ular, burung elang, dan
biawak.

3. Daur Hidup Ikan

Gambar metamorfosis ikan diatas merupakan gambaran sederhana dari seluruh


proses daur hidup ikan. Metamorfosis ikan melalui 3 tahapan yaitu Telur – Ikan Kecil – Ikan
Dewasa.
Proses pertumbuhan ikan akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.
1. Telur Ikan
Skema siklus hidup ikan yang pertama adalah telur.
Pada fase ini telur akan dibuahi di luar tubuh induk betina. Ikan betina akan meletakkan
telurnya di suatu tempat yang aman dari para pemangsa. Kemudian ikan jantan akan
membuahi telur tersebut dengan cara menyemprotkan sperma pada kumpulan telur tersebut.
Telur – telur yang berhasil dibuahi tersebut akan terbentuk menjadi embrio baru kemudian
menetas. Cepat atau lambatnya telur menetas bisa dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu suhu
dan jenis perairan.
Pada umumnya ikan yang hidup pada perairan yang memiliki suhu hangat, telur yang
dihasilkan akan lebih cepat menetas. Sebaliknya, pada ikan yang hidup pada perairan yang
memiliki suhu dingin, telur yang dihasilkan akan lebih lama menetasnya.
 
2. Larva (Ikan Kecil)
Siklus hidup ikan yang kedua adalah larva atau ikan kecil. Larva adalah bentuk setelah
embrio ikan berhasil menetas. Biasanya setelah menetas, bentuk larva seperti memiliki
kantung kecil berwarna kuning pada perutnya.
Kantung kuning tersebut berfungsi sebagai sumber makanan bagi larva yang baru saja
menetas. Kantung tersebut juga hanya akan bertahan beberapa hari. Setelah kantung tersebut
habis atau menghilang, larva mulai akan mencari makanannya sendiri.
Beberapa bagian tubuh ikan pada fase ini juga masih belum sempurna. Dan juga pada fase
ini, larva sangat rentan untuk dimangsa karena belum bisa melindungi diri.
 
3. Ikan Dewasa
Daur hidup ikan yang terakhir adalah ikan dewasa. Setelah ikan memiliki bentuk tubuh yang
sempurna, maka ikan sudah mulai memasuki fase ikan dewasa.
Ikan dewasa sudah mulai bisa memangsa dan melindungi diri dari pemangsa karena sudah
memiliki tubuh yang kuat dan sempurna. Selain itu ikan dewasa juga sudah mulai bisa
bereproduksi karena memiliki alat reproduksi yang matang dan sempurna.
Ikan dewasa juga mulai berkembang biak dengan mulai bertelur dan juga membuahi telur
tersebut untuk menghasilkan telur telur yang akan menjadi ikan ikan yang baru.

4. Daur Hidup Lalat

gambar daur hidup lalat


Gambar metamorfosis lalat diatas merupakan gambaran sederhana mengenai daur hidup lalat
buah.
Urutan daur hidup lalat adalah dimulai Telur – Larva – Pupa – Lalat Dewasa.
Metamorfosis sempurna lalat akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.
1. Telur Lalat
Siklus hidup lalat buah yang pertama adalah telur. Cara berkembang biak lalat adalah dengan
cara bertelur, karena serangga ini termasuk ke dalam hewan ovipar. Hasil dari perkawinan
lalat betina dan lalat jantan akan menghasilkan telur.
Telur lalat biasanya berada di tempat – tempat yang kotor seperti tempat sampah, kotoran
manusia, dan bangkai binatang.
Alasan lalat betina meletakkan telurnya pada tempat kotor adalah karena tempat kotor bisa
menjadi sumber makanan bagi larva setelah telur menetas. Selain itu, tempat yang kotor
dianggap aman dari para predator atau pemangsa.
Pada umumnya lalat betina hanya bisa bertelur hingga 5 – 6 kali dalam seumur hidupnya.
Akan tetapi dalam sekali bertelur, lalat betina bisa menghasilkan hingga 75 – 150 telur.
Fase ini berlangsung 12 sampai 24 jam hingga telur menetas menjadi larva, bisa juga berbeda
karena beberapa faktor yaitu kelembapan dan suhu. Semakin panas suhu, telur lalat akan
semakin cepat menetas dan begitupun sebaliknya.
 
2. Larva Lalat
Metamorfosis lalat buah selanjutnya adalah larva.  Larva atau yang lebih dikenal sebagai
belatung. Pada fase larva ini hanya membutuhkan waktu 2 hari sebelum ia memasuki fase
pupa. Larva memiliki bentuk tubuh yang kecil dan tubuhnya berwarna putih.
Larva lalat akan mencari makanan di tempat kotor seperti tempat sampah, bangkai hewan dan
lain – lain. Biasanya larva mencari makanan tidak jauh dari tempat dimana larva tersebut
masih menjadi telur.
Selama fase ini larva akan beberapa kali melakukan pergantian kulit, lalu tumbuh semakin
membesar dan tubuhnya akan semakin mengeras. Namun setelah itu, larva akan segera
mencari tempat perlindungan dari para predator dan mulai memasuki fase pupa.
 
3. Pupa (Kepompong)

Daur hidup hewan lalat yang ketiga adalah pupa atau kepompong. Sebelum berubah menjadi
pupa, larva mencari tempat untuk bersiap memasuki fase pupa sekaligus untuk berlindung
dari para predator.
Hewan ini juga akan memilih tempat yang memiliki suhu yang panas untuk mempercepat
proses saat menjadi pupa atau kepompong.
Pada fase ini membutuhkan waktu sekitar 3 hari sampai 1 minggu. Saat proses untuk menjadi
pupa, tubuh larva akan mulai mengeras dan tidak bergerak sama sekali (tidak aktif).
Ketika sudah menjadi pupa, hewan ini akan terlihat seperti memiliki cangkang yang
menutupi seluruh tubuhnya.
Saat sudah memasuki fase untuk keluar dari cangkang, cangkang pupa akan retak atau
hancur. Kemudian lalat akan keluar dari cangkang yang menutupi seluruh tubuhnya. Lalat
akan keluar dari cangkang pupa kemudian mulai belajar untuk terbang dan tumbuh menjadi
lalat dewasa (imago).
 
4. Lalat Dewasa
Urutan metamorfosis lalat yang terakhir adalah lalat dewasa. Setelah melalui fase pupa, lalat
mulai memasuki fase lalat dewasa. Pada fase ini lalat dewasa hanya mampu hidup 2 sampai 4
minggu.
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi umur dari serangga ini yaitu kelembapan, suhu dan
juga sumber makanan.
Sumber makanan bagi lalat dewasa adalah zat – zat yang membusuk dan mengeluarkan bau
tidak sedap seperti sampah, kotoran manusia dan juga bangkai makanan.
Setelah menjadi lalat dewasa, serangga ini akan melakukan proses perkawinan antara lalat
betina dan lalat jantan. Kemudian lalat betina mulai bertelur dan akan berkembang biak
menghasilkan lalat – lalat baru.
 
5. Daur Hidup Kupu-kupu

Siklus Hidup kupu-kupu atau metamorfosisi kupu-kupu memiliki empat tahap siklus hidup.
Empat siklus hidup kupu-kupu adalah sebagai berikut:
Tahap Ovum (Telur)
Ovum (telur); bentuk dan ukuran telur berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Hal ini dapat
berguna, sebagai petunjuk dalam identifikasi. Biasanya betina meletakkan telur di bagian
bawah dari daun (yang muda), baik secara terpisah maupun dalam kelompok-kelompok.
Telur-telur tersebut ditempel pada permukaan daun dan dilindungi dengan cairan dari
abdomen betina.

Tahap Larva (Ulat)


Larva (ulat); tahap pertama ulat terjadi di dalam telur. Setelah keluar ulat bertambah besar
dengan cepat. Dalam proses pertumbuhan ulat melepaskan kulit lama dan kulit yang baru
(dengan ciri tersendiri) muncul. Ulat memakan daun-daun dari satu atai beberapa jenis
tanaman saja dan setelah 'dewasa' masuk dalam tahap pupa.
Tahap Pupa (Kepompong)
Pupa (kepompong); umumnya kupu-kupu dewasa tidak memintal kepompong untuk
melindungi kepompong, tetapi semua ulat memiliki kelenjar sutera. Kebanyakan ulat
menggunakan suteranya untuk mengikatkan diri pada sebuah batang, ranting, atau daun,
membentuk kepompong. Kepompong memiliki perlindungan khusus melalui kamuflase
dalam warna dan bentuk.
Tahap Imago (Kupu-kupu Dewasa)
Imago (kupu-kupu dewasa); setelah masa kepompong (dari beberapa hari sampai satu bulan
lebih), kupu-kupu dewasa muncul dan sebelum keluar, warna sayap sudah keliahatan pada
kepompong. Imago membuka bagian atas kepompong dan sambil memegang daun/ranting
dengan kaki depan ia menarik diri keluar dari kempompong yang basah itu. Sayapnya masih
tertutup seperti payung terjun. Setelah keluar, kupu-kupu dewasa mengeluarkan  banyak 
cairan dan membuka dan menggerak-gerakkan  sayap-sayapnya yang harus menjadi kering,
sebelum dapat terbang untuk pertama kalinya. Seluruh proses ini biasanya berlangsung di
pagi hari dengan cuaca cerah (Mastrigt, 2005).

You might also like