You are on page 1of 3

SYOK ANAFILAKTIK

No. : /B.1/SOP/
Dokumen Puskesmas/I/2021
No. Revisi :3
SOP Tanggal : 10 Januari 2021
Terbit
Halaman : 1/3
Ns.AkhmadJua
ini, S.Kep
UPT
PUSKESMAS NIP.19721231
PENIMBUNG 199203 1026

1. Pengertian Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hiper sesitivitas yang


berlebihan terhadap masuknya protein atau zat asing
kedalam tubuh
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk syok
anafilaktik
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Penimbung Nomor
: 03.2/A.1/SK/Puskesmas/I/2021 tentang
Penyelenggaraan Klinis Upaya Kesehatan Perseorangan di
UPT Puskesmas Penimbung
4. Referensi Modul Pelatihan Bantuan Hidup Dasar 2018
5. Alat dan 1. Alat dan Bahan
bahan a. Tempat cuci tangan dengan air mengalir
b. Sabun
c. Sarung tangan
d. Masker
e. Gaun pelindung
f. Oksigen
g. Nasal canule
h. Spuit 3 cc, 5 cc
i. Infuset
j. Abocath
k. Adrenaline ampul
l. Dexamethasone ampul
m. Aminiphilinampul
n. Ringer Laktat/NaCl
o. Ambulance

2. Petugas yang melaksanakan


a. Dokter
b. Perawat
6. Prosedur/ A. Penanganan utama dan segera
Langkah- 1. Petugas mencuci tangan dan menggunakan APD
langkah 2. Petugas menghentikan pemberian obat atau antigen
penyebab
3. Petugas membaringkan penderita dengan posisi
tungkai lebih tinggi dari kepala
4. Petugas memberikan terapi adrenalin 1 : 1000

1
(1mg/ml) segera secara:
a) Intramuskular (IM) pada otot deltoideus, dengan
dosis 0,3 – 0,5 ml (anak: 0,01 ml/kgBB), dapat
diulang tiap 5 menit pada tempat suntikan atau
sengatan dapat diberikan 0,1 – 0,3 ml.
b) Pemberian adrenalin IV apabila terjadi tidak ada
respon pada pemberian secara IM, atau terjadi
kegagalan sirkulasi dan syok dengan dosis
(dewasa): 0,5 ml adrenalin 1:1000 (1mg/ml)
diencerkan dalam 10 ml larutan garam faali dan
diberikan selama 10 menit.
5. Petugas memeriksa jalan napas penderita dan
memonitor vital sign penderita (tekanan darah, suhu,
nadi, respirasi)
6. Petugas memasang infuse dengan larutan fisiologis
bila tekanan darah systolic kurang dari 100 mmHg
7. Petugas memberikan oksigen 5-10 lpm
Bila diperlukan rujuk pasien ke RS terdekat dengan
pengawasan tenaga medis
B. Penanganan Tambahan
1. Petugas memberikan terapi:
a) Pemberian anti histamin: diphen hidramin injeksi
50mg, dapat diberikan bila timbul urtikaria
b) Pemberian kortisteroid: dexamethasone
2-6mg/kgBB untuk mencegah reaksi berulang
c) Pemberian aminophilin IV, 4-7mg/kgBB selama
10-20 menit bila terjadi tanda-tanda
bronkospasme, dapat diikuti dengan infus 0,6
mg/kgBB/jam
C. Penanganan Penunjang
1. Petugas menenangkan penderita, menganjurkan
untuk istirahat dan menghindari pemanasan
2. Petugas memantau tanda-tanda vital secara ketat
sedikitnya pada jam pertama
3. Petugas mendokumentasikan pada rekam medis
pasien
4. Petugas melepas APD dan mencuci tangan

7. Unit Terkait Ruang tindakan/UGD


8. DokumenTe 1. Rekammedis
rkait 2. Informed consent
9. RekamanHi No Yang Dirubah Perubahan TanggalMulaiDi
storis berlakukan
1 Surat No dan KOP Surat 20 April 2020
keputusan Keputusan

2 Tujuan Format SOP 20 April 2020


Sesuai Manual
Mutu

3 Format SOP Format SOP 20 April 2020

2
Sesuai Manual
Mutu

4 Prosedur/ Isi SOP 20 April 2020


langkah- sesuaidenganPedo
langkah manTatalaksana
COVID 19

5 Surat No dan KOP Surat 05 Januari


keputusan Keputusan 2021

You might also like