Professional Documents
Culture Documents
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Nama dokumen ini adalah Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staf By
Laws) Rumah Sakit Ibu dan Anak Adina Wonosobo
Pasal 3
Visi
Terwujudnya pelayanan kesehatan ibu dan anak sesuai standar pelayanan rumah sakit
secara profesional.
Pasal 4
Pasal 5
Tujuan penetapan Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staff By Laws) ini
adalah:
1. Agar komite keperawatan dapat menyelenggarakan tata kelola klinisyang baik
(good clinical governance) melalui mekanisme kredensial,peningkatan mutu
profesi, dan penegakan disiplin profesi.
2. Sebagai pedoman dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di
rumah sakit terhadap pasien tanpa memandang agama, ras, jenis kelamin,
suku, kebangsaan, dan golongan.
BAB III
KEWENANGAN KLINIS
BAB IV
Penugasan klinis
BAB VI
KOMITE KERAWATAN
Pasal 1
Pengertian Komite Keperawatan
Merupakan organisasi fungsional yang berkembang dari struktur organisasi formal
rumah sakit
Mempunyai tujuan menghimpun, merumuskan dan mengkomunikasikan pendapat
dan ide-ide perawat dan atau bidan sehingga memungkinkan penggunaan
pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan ide tersebut Sebagai sarana bagi
tenaga keperawatan untuk berpartisipasi dalam memberikan masukan tentang hal-
hal yang terkait masalah profesi dan teknis keperawatan.
Pasal 2
Prinsip Kerja Komite Keperawatan
Pasal 4
Peran Komite Keperawatan
Pasal 5
Fungsi Komite Keperawatan
Pasal 6
Tugas dan Kewajiban Komite Keperawatan
Pasal 8
Tugas Pokok dan Fungsi Komite Keperawatan
(1) Ketua Komite
Tugas Pokok : Memberi kepemimpinan dan arah kepada sub
komite Fungsi :
(a) Mereview berbagai isu yang disajikan dan merujuk ke sub komite
yang sesuai.
(b) Menjaga dan merekomendasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
(c) Memberi bimbingan dan dukungan kepada sub komite.
(d) Memfasilitasi proses penetapan tujuan tahunan sub komite
(e) Mereview jadwal operasional tahunan
(2) Sub Komite Praktek Keperawatan
Tugas Pokok : Menetapkan, mengimplementasikan dan menjaga standar
praktek klinik keperawatan tertinggi, konsisten dengan standar profesional
yang ditetapkan dan atau yang berkembang dan yang dipersaratkan
lembaga pengatur.
Fungsi :
BAB VI
Pasal 1
RAPAT
1. Rapat komite Keperawatan terdiri atas rapat rutin dan rapat khusus.
2. Setiap rapat komite Keperawatan dinyatakan sah bila undangan telah
disampaikan secara pantas kecuali seluruh anggota yang menolak undangan
tersebut
Pasal 2
Rapat Rutin
Pasal 3
Rapat Khusus
Pasal 4
Pengambilan Keputusan Rapat
Pasal 5
Tata Tertib Rapat
1. Setiap rapat Komite Keperawatan dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota
Komite Keperawatan
2. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau yang ditunjuk oleh Ketua
Komite Keperawatan
3. Sebelum rapat dimulai agenda rapat dibacakan atas perintah pimpinan rapat.
4. Setiap peserta rapat wajib mengikuti rapat sampai selesai.
5. Setiap peserta rapat hanya dapat meninggalkan rapat dengan seijin pimpinan
rapat.
6. Setiap peserta wajib menjaga ketertiban selama rapat berlangsung.
7. Hal-hal lain yang menyangkut teknis tata tertib rapat akan ditetapkan oleh
ketua rapat sebelum rapat dimulai.
Pasal 6
Notulen Rapat
BAB VII
SUBKOMITE KREDENSIAL
TUJUAN
a. Memberi kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan;
b. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga
keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan
memiliki kompetensi dan Kewenangan Klinis yang jelas;
c. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan yang berada di
semua level pelayanan.
TUGAS
a. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis;
b. Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM meliputi:
1. ijazah;
2. Surat Tanda Registrasi (STR);
3. Sertifikat kompetensi;
4. Logbook yang berisi uraian capaian kinerja;
5. Surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit
atau orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru;
6. Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
Pasal 2
Kewenangan
1. Kewenangan
Sub komite Kredensial mempunyai kewenangan memberikan
rekomendasi rincian Kewenangan Klinis untuk memperoleh surat
Penugasan Klinis (clinical appointment).
2. Mekanisme Kerja
Untuk melaksanakan tugas sub komite Kredensial, maka ditetapkan
mekanisme sebagai berikut:
a. Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai
area praktik yang ditetapkan oleh rumah sakit;
b. Menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria sesuai dengan
persyaratan Kredensial dimaksud;
c. Melakukan assesmen Kewenangan Klinis dengan berbagai
metode yang disepakati;
BAB VIII
SUBKOMITE MUTUPROFESI
1. TUJUAN
Memastikan mutu profesi tenaga keperawatan sehingga dapat memberikan
asuhan keperawatan dan kebidanan yang berorientasi kepada keselamatan
pasien sesuai kewenangannya.
2. Tugas
Tugas sub komite mutu profesi adalah:
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area
praktik;
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga keperawatan;
c. Melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan;
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
Mekanisme kerja
Pasal 1
TUJUAN, TUGAS
1. Tujuan
a. Agar tenaga keperawatan menerapkan prinsip-prinsip etik dalam
memberikan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
b. Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan
yang tidak profesional;
c. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan.
2. Tugas
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;
Kewenangan
Subkomite etik dan disiplin profesi mempunyai kewenangan
memberikan usul rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis (clinical
privilege) tertentu, memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian
Kewenangan Klinis (delineation of clinical privilege), sertamemberikan
rekomendasi pemberian tindakan disiplin.
Mekanisme kerja
a. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
1) Mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan
disiplin di dalam rumah sakit;
2) melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin
profesi.
b. Membuat keputusan. Pengambilan keputusan pelanggaran etik profesi
dilakukan dengan melibatkan panitia Adhoc.
c. Melakukan tindak lanjut keputusan berupa:
1. Pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi profesi
keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit melalui Ketua Komite;
2. Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada direktur dan Ka.
Bidang keperawatan/ melalui Ketua Komite Keperawatan;
3. Rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis diusulkan kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada direktur Rumah Sakit.
BAB X
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS
BAB XI
TATA CARA DAN REVIEW PERBAIKAN P
ERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam aturan ini akan diatur dikemudian
hari melalui
Rapat Pleno Keperawatan.
2. Apabila ada BAB, Pasal dan/atau Ayat dalam Peraturan Internal
Keperawatan ini yang dikemudian hari dianggap tidak sesuai, dapat
ditinjau ulang melalui Sidang Tahunan
Keperawatan.
3. Review atau perubahan peraturan internal staf keperawatan dilakukan
setiap 3 ( tiga ) tahun sekali.
4. Direktur rumah sakit menetapkan perubahan / perbaikan peraturan
internal staf keperawatan terbaru dengan tetap mengacu pada peraturan
menteri kesehatan yang masih berlaku.
(1) Peraturan internal staf Keperawatan ditetapkan oleh direktur rumah sakit
(2) Peraturan internal staf Keperawatan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan
(3)
Ditetapkan di Wonosbo
Pada tanggal, 1 April 2020
Direktur