Professional Documents
Culture Documents
MVSP - HV-HE For Driver TTT PHR Tambahan Materi Lashing & Securing
MVSP - HV-HE For Driver TTT PHR Tambahan Materi Lashing & Securing
The-Trainer
Khusus
Peserta pelatihan diharapkan mampu:
✓ Mengerti dan memahami tugas dan tanggung-jawab sebagai trainer MVS
✓ Dapat membangun kepedulian pengemudi, swamper, spotter terhadap keselamatan
berkendara dan pengikatan serta pengamanan muatan
✓ Melatih calon pengemudi dan pengemudi mengenai teknik mengemudi kendaraan berat
dengan selamat
✓ Menilai calon pengemudi dan pengemudi dalam melaksanakan prinsip Defensive Driving,
metode 5 Kunci Mengemudi Selamat, dan kemampuan dasar mengemudi kendaraan
berat serta pengikatan dan pengamanan muatan yang selamat.
✓ Mendorong pengemudi mempraktekan teknik dan praktek mengemudi yang selamat dan
pengikatan pengamanan muatan.
Topik1
Dasar pengikatan dan pengamanan
muatan
6
Safe Lashing / Securing of Loads
Pengikat Yang Aman / Pengamanan Beban
Selalau bahas dan diskusikan dengan pengemudi, swamper dan atasan terkait metode
pengikatan yang akan diterapkan berdasarkan analisa bahaya yang dituangkan dalam
JSA/JHA. , Permit, JMP dan Rencana Kerja kepada seluruh team kerja sebelum memulai
pekerjaan.
Selalu komunikasikan dalam bahasa yang sesuai dengan pekerja
7
SAFE LASHING / SECURING OF LOADS
PENGIKAT YANG AMAN / PENGAMAN BEBAN
8
Cara mengikat yang salah dan
tidak diganjal.
SALAH!
9
Saat Pengereman Mendadak Rantai Putus
10
Resiko & Bahaya pengangkutan pipa tubular
Resiko & Bahaya pengangkutan pipa tubular
Webbing / Anyaman dengan dua knot terikat yang diperbaiki digunakan
untuk menyatukan/pengikat pada peti tinggi, dan Webbing belt / sabuk
anyaman kedua menunjukkan ada kerusakan yang parah. Keduanya
tidak layak untuk digunakan.
13
Isu Keselamatan Pengikat Webbing:
Ratchet Tangan (bagian dari webbing pengikat)
➢ Bila menggunakan winch ratchet tangan, operator tidak harus berdiri di
atas kendaraan / trailer, atau beban (terjepit, terjatuh)
14
Resiko & Bahaya pengangkutan pipa tubular
INSIDEN YANG PERNAH TERJADI TERKAIT
PENGANGKUTAN PIPA
Diskripsi singkat kejadian:
Pada hari Rabu, 11 Maret 2020 pukul 14:30 WIB,
Trailer 26X13454 (BM 8758 JU) milik kontraktor
mengangkut 100 jts 3-1/2" EUE tubing dari
staging DCS Minas ke Duri untuk mendukung
request di Bangko. Mendekati KM-47 Simpang
Gelombang (Minas-Duri), Trailer berhenti untuk
menghindari truk CPO di depan Trailer yang tiba-
tiba berhenti di jalan menanjak.Saat Operator
Trailer menggeser gigi, goncangan menyebabkan
28 jts 3-1/2” tubing EUE terlepas dari Trailer
tempat tidur ke sisi jalan. Tidak ada cedera atau
kerusakan properti selama insiden ini.
Resiko & Bahaya pengangkutan pipa tubular
18
Manajemen Subkontraktor bertanggung jawab untuk:
➢ Memastikan bahwa kendaraan yang digunakan untuk mengangkut kargo dan
peralatan yang sesuai dan cocok;
➢ Memastikan bahwa driver/operator yang betul2 bepengalaman/trampil dan
peralatan yang diperlukan untuk mengamankan beban sebelum bergerak ke
jalan.
➢ Driver/Operator harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa beban
yang mereka bawa adalah aman sebelum tiba di lokasi.
Penahan Beban
➢ Setiap beban harus dikendalikan. Sistem pengendalian harus cukup
kuat untuk menahan beban tanpa gerakan apapun selama kondisi
yang diharapkan selama operasi.
➢ Tidak ada pengikat kendaraan harus dihentikan sebelum sampai
ditujuan.
19
Pengikat Penguat
Cambuk akan menjadi satu dari dua jenis bahan:
➢ Rantai baja tidak kurang dari 13 mm (1/2 inci) ketebalan dengan ambil, bersayap
atau cakar kait,
➢ Dua 10 mm rantai baja dapat digunakan di tempat satu 13mm tebal rantai baja,
bersayap atau cakar kait.
➢ Tali anyaman dari 50 mm lebar atau lebih besar.
➢ Kargo jaring juga dapat diterima sebagai penahan sekunder saat beban cukup
besar untuk tidak melewati jaring.
➢ Tali tidak boleh digunakan untuk mengikat, mengikat atau menahan beban
kecuali pada kendaraan ringan.
➢ Rantai baja tidak boleh digunakan untuk menahan pipa baja atau pipa - tali
anyaman harus digunakan.
➢ Alat angkat hidrolik lengan tidak boleh digunakan sebagai alat untuk
menahan beban.
20
➢ Ikatan webbing harus cukup kuat agar menahan beban yang
memadai dan mencegah pergerakan menyamping / depan / ke
belakang.
➢ Pipa dan tubular harus dikat dengan tali anyaman-minimal empat
webbing 4-inch / 100 mm lebar, dan minimal empat penompang /
setiap sisi (berjumlah 8).
➢ Rantai baja tidak boleh digunakan untuk mengikat pipa baja atau
tubular.
Lashing Material
21
Peralatan Lashing & Securing
LASHING
CHAIN
25
TC
TT
EE
26
Safe Lashing / Securing of Loads
Pengikat Yang Aman / Pengamanan Beban
Panduan untuk Certex Web Sling Terminologi
Tabel produk pada halaman berikut berisi Jenis sebutan untuk Certex Web Sling.
Kunci berikut akan membantu Anda menafsirkan kode Certex Jenis Web Sling.
Yang terbalik Mata Sling Kode menyimpang dari kode ini karena gaya konstruksi. Sebuah lebar ditunjukkan
pada "1" menghasilkan 2- sling inch, "2" menghasilkan sling 4-inch.
Jumlah "15" di kolom lebar berarti 1.5? dan menghasilkan sling 3-inch. "K" dan "H" sebutan yang peringkat
kapasitas khusus. Pengguna akhir harus perhatian khusus untuk kapasitas.
27
Peralatan Lashing & Securing tubular
A. LASHING STRAP
• Pipa / coil strip dengan berat 24 ton dibawa & menurut pengemudi "hanya jarak pendek"
tanpa diikat dengan benar (unsecured)!
• Semi-trailer tidak dilengkapi dengan lashing point !!!
2) . Muatan harus diikat dan diamankan selalu sebelum jalan! Top-over
lashing tidak dapat mengamankan muatan bergerak ke depan!
• Tumpukan pipa besi atau pelat besi 12 ton tanpa ikatan pengaman Gerakan kedepan
3) .
Jangan pernah menempatkan muatan besi di lantai besi!
• Kontak dengan permukaan besi (steel) – platform loga (metal platform) selalu gunakan
alas anti-slip (kayu, karet).
• Kontak dengan permukaan besi (steel (wedge bed, steel pallet) – selalu gunakan alas
anti slip sebagai lantai (rubber, wood/plywood floor).
Lashing & Securing
D. BASIC RULES FOR CARGO SECURING
Catatan:
• STF = standard tension force
• LC = lashing capacity
Lashing & Securing
D. BASIC RULES FOR CARGO SECURING
• Semi-trailer biasa harus dilengkapi dengan 20 pasang titik pengikatan (lashing point)
dengan (WLL) beban kerja aman minimum 2000 daN. Dengan kendaraan tanpa titik
pengikatan (lashing point), tidak mungkin untuk mengamankan muatan dengan aman
dan efisien!.
Lashing & Securing
D. BASIC RULES FOR CARGO SECURING
• Dalam satu lashing point bisa maksimal 3 lashing straps tetapi masing-masing ke
arah pemuatan yang berbeda, yaitu selama pengereman ditransfer ke lashing
point dengan satu lashing straps.
Catatan:
• ASM = anti-slip mats
Jenis pergerakan muatan
Ada sejumlah alasan bahwa beban dapat bergeser saat kendaraan
bergerak.
Pengereman
Beban dapat meluncur ke depan ketika
kendaraan direm saat mengemudi arah
maju, atau mempercepat pada arah
sebaliknya.
Akselerasi
Beban dapat bergeser kebelakang ketika
kendaraan berakselerasi maju atau
mengerem saat bergerak ke arah
sebaliknya.
37
Menikung
Beban dapat dengan mudah bergeser ke samping saat
menikung.
38
39
Kemiringan jalan
Ketika berjalan di atas atau berbukit jalan / permukaan, atau ketika
permukaan jalan adalah lereng segala arah, beban dapat mudah
bergeser, meskipun kendaraan diam.
40
Arus udara
Ketika kendaraan tersebut berjalan dengan kecepatan tinggi atau dalam
kondisi berangin, beban ringan, beban melawan arus angin kencang,
atau beban dalam bentuk lembaran dapat berterbangan dari kendaraan.
41
Permukaan jalan yang kasar
Ketika kendaraan berjalanpada permukaan kasar seperti jalan
bergelombang, jika tidak diikat dapat bergeser atau jatuh dari kendaraan
karena getaran.
42
Pilihan kendaraan yang tepat
43
Posisi Muatan yang benar
44
Load spreading – Peletakan beban
45
Container Loads - Muat Container
46
• Menahan muatan dalam posisinya
atau posisi pada saat ditempatkan
di atas bak truk.
• Mencegah muatan bergerak atau
berpindah posisi disaat bergerak
maju, bergerak mundur, berbelok
kekiri dan kekanan, atau disaat
melakukan pengereman, dll.
• Muatan tidak mengganggu kinerja
truck, baik kinerja pengereman,
steering pada saat berbelok dan
mengerem yang diakibatkan
muatan dan pergerakan muatan.
• Muatan tidak membahayakan
pengemudi dan swamper, dan
MAKSUD & TUJUAN tidak membahayaan pengguna
jalan lain.
LASHING & SECURING • Memudahkan proses bongkar
muat dan keselamatan prosesnya.
Penanganan muatan tubular pipa dengan cargo truck
a) Penahan gaya kedepan, Pastikan muatan tidak
terdorong atau bergerak ke sisi depan dengan
a cara menggunakan truck yang ada guards kabin
belakang, atau metode pengikatan yang dapat
c menahan gaya kedepan
L a s h in g P o s i t io n s L a s h in g P o s it io n s
49
Pipa ditumpuk diatas Ganjal, diposisikan dekat
dengan kepala, webbing pengikat dengan
benar ditempatkan pada titik Ganjal,
dikencangkan dengan winch truk, tempat
tiang.
50
Trailer tanpa pelindung headboard
Dalam kecelakaan ini Jelas
bahwa truk tidak memiliki
papan pelindung kepala
untuk melindungi
pengemudin dan muatan
tidak di ikat dengan aman
dan benar.
51
Cara yang tidak benar mengangkut tabung gas
Silinder harus tetap tegak vertikal, apakah kosong atau berisi penuh
52
Example of poor load securing
53
Example of poor load securing
54
Hydraulic booms shall not be used to restrain loads.
55
Restraint for drums – Penahan untuk drum.
56
Restraint for packs - Penahan untuk pak yang baik
57
Penahan untuk Kantong (pasir / semen)
➢ Kantong harus diangkut dengan trailer
yang dilengkapi dengan sandaran kepala,
dan diikat dengan webbing atau jaring-
kargo.
➢ Jika kandang trailer tinggi pada setiap
sisinya, jaring kargo tidak diperlukan.
58
Menggunakan headboard sangat efektif, anyaman, kandang dan jaring
kargo untuk mengamankan mutan pada trailer. Perhatikan bahwa
karung dan drum semua terikat ke palet dengan benar.
59
Ganjal
Blok ganjal dengan bahan yang baik
bahan padat, atau dibuat secara
khusus dari baja atau bahan-komposit
dengan lubang untuk melewatkan
rantai.
60
Topik2
Dasar pengikatan dan pengamanan
muatan alat berat
61
Crawler Crane Lashing & Securing
Kemungkinan Bahaya Tindakan Pencegahan
1 Pergerakan crawler crane ke 1A Roda depan crawler crane menubruk ganjal
depan terhadap dinding pemisah trailer.
1B Ikatan dari sasis atau towing hook depan ke
anchorage point di samping trailer.
2 Pergerakan crawler crane ke 2A ‘Rantai’ besi (track belakang) menubruk ganjal
belakang terhadap dinding pemisah trailer.
2B Ikat dari sasis atau towing hook belakang ke
anchorage point di samping trailer.
3 Pergerakan mesin vertikal 3A Ikat dari ke samping anchorage pint trailer.
3B Penahanan diberikan oleh pe- ngendalian dari
pergerakan ke depan dan belakang.
4 Pergerakan mesin ke samping 4A Bongkar boom dan sklew boom ke belakang
dan lakukan slew lock dan slewing ring.
4B Letakkan bucket di tengah- tengah trailer dan ikat
ke anchorage point di samping trailer.
4C Turunkan lengan derek (jib) ke dek belakang dan
ikatkan ke sisi trailer.
4D Sang'ga dibawah penyeimbang berat (counter-
balance weight).
Tractor Lashing & Securing
Kemungkinan Bahaya Tindakan Pencegahan
1 Pergerakan unit 1A Roda depan menubruk dinding pemisah atau terhadap ganjal
Tractor ke depan pada dinding pemisah trailer.
1B antai pengikat dari cantelan tali untuk menyeret (towing
hook) belakang ke anchoraghe point di samping trailer.
1C Roda belakang menubruk ganjal.
2 Pergerakan unit 2A Roda belakang menubruk dinding pemisah atau terhadap
Tractor crane ke ganjal terhadap ganjal trailer.
belakang 2B Ikat dari as roda depan atau towing hook ke anchorage point
di samping trailer.
2C Roda depan menubruk ganjal.
3 Pergerakan unit 3A Pengendalian diberikan oleh tali yang digunakan untuk
Tractor ke samping penahan ke depan dan belakang.
4 Pergerakan penyokong 4A Bongkar boom dan sklew boom ke belakang dan lakukan
(ancillary) slew lock dan slewing ring.
Bulldozer Lashing & Securing
Kemungkinan Bahaya Tindakan Pencegahan
1 Pergerakan unit 1A Mata pisau (blade) buldozer dibuka dan diletakkan di dek
Bulldozer ke depan depan trailer.
1B Rantai (track) depan menubruk penyangga terhadap dinding
pemisah trailer.
1C Ikat dari trunnion rangka-U, mata pisau Bulldozer ke anchorage
point di sisi trailer.
2 Pergerakan unit 2A Rantai (track) menubruk ganjal dinding pemisah trailer.
Bulldozer ke 2B Ikat dari towing point ke sisi trailer.
3 belakang
Pergerakan 3A Pengendalian diberikan oleh penahan untuk mencegah
Bulldozer ke pergerakan ke depan dan belakang.
samping 3B Ikat dari samping ke anchorage point trailer.
4 Pergerakan 4A Mata pisau (blade) buldozer disimpan di dek depan. Ikat
pendukung piringan pisau ke sisi trailer.
(ancillary) 4B Ikat dari samping balok penyangga.
Excavator Lashing & Securing
Kemungkinan Bahaya Tindakan Pencegahan
1 Unit Excavator membentur 1A Muat perlengkapan di posisinya untuk memberikan
overhead obstruction. ketinggian lebih rendah secara keseluruhan
2 Pergerakan kabin dan 2A Bebaskan tekanan hidrolis dengan mengoperasikan
superstrukture sehubungan semua kontrol dua kali, dimana mesin dimatikan.
dengan sasis mesin. 2B Gunakan slew lock pada sliwing ring
3 Pergerakan lengan pencedok 3A Ikat dengan mengamankan bucket ke anchorage
(dipper arm bucket) excavator point di samping trailer.
dari posisi muat.
4 Pergerakan Excavator ke 4A Excavator roda atau excavator ‘rantai’ menubruk
depan dinding pemisah trailer dimana distribusi berat
dimungkinkan, atau menubruk penopang.
4B Ikat rantai dari towing point depan excavator atau
sasis melintang ke anchorage point di samping trailer.
5 Pergerakan Excavator ke 5A Kedua jenis excavator menubruk penyangga.
belakang 5B Ikat rantai dari towing point belakang excavator
atau di bawah undercarriage lashing point ke
anchorage point di samping trailer.
6 Pergerakan Excavator ke 6A Pengekangan diberikan oleh ikatan rantai digunakan
samping untuk mencegah pergerakan ke depan dan belakang.
Jangan ganjal barang yang berat antara bucket dan
sassis mesin.
7 Pergerakan pendukung 7A Ikat diatas baulking
69
70
71
72
73
Topik3
Dasar pengikatan dan pengamanan
muatan pipa (tubular)
74
E. SPIRAL-WELDED STEEL PIPES
Pipa dimuat pada reng kayu (balok kayu). Di awal dan di
akhir platform pemuatan, dua reng ditempatkan dengan E D C A
B
pipa yang menggantung sekitar 350-400 mm. Selain itu
perlu menempatkan 2 reng lain di antara pipa tersebut
dengan jarak yang sama. Reng dilengkapi dengan kayu
segitiga yang dipaku. Reng di antara lapisan memiliki kayu
segitiga yang dipaku dari kedua sisi. Jika tidak ada celah
antara pipa dalam satu lapisan, pipa luar diamankan hanya
dengan potongan kayu. Jika ada celah di antara pipa
dalam satu lapisan, setiap pipa harus diamankan dengan a) Ganjal / Potongan kayu
potongan kayu segitiga dari kedua sisi. Tempatkan lapisan segi tiga
pertama pipa pada reng kayu. Setelah pemuatan lapisan b) Tiang pipa / tiang besi
pertama tempatkan reng dengan potongan kayu segitiga pada truck atau trailer
yang dipaku dari kedua sisi sedemikian rupa sehingga dikedua sisi
mereka mengamankan pipa di lapisan atas dan bawah. c) Pipa
Tempatkan lapisan pipa berikutnya di atas reng ini.
d) Reng kayu / Balok kayu
Prosedur ini diulangi terkait dengan jumlah pipa yang akan
e) Lashing straps / lashing
dimuat. Dengan memuat, kencangkan pipa dari
menggelinding (rolling) dengan potongan kayu segitiga.
belts
E. SPIRAL-WELDED STEEL PIPES
CARGO SECURING
Sulit untuk mencapai pengamanan pipa yang tepat dan efisien. Sangat
penting bahwa wedges yang diamankan dengan baik mencegah pipa
menggelinding juga selama pembongkaran saat ikatan yang menahan pipa
selama pengangkutan dilonggarkan. Penting untuk menggunakan reng kayu
yang cukup kuat untuk mencegah kerusakan dan melonggarnya stabilitas
seluruh tumpukan pipa agar tidak menggelinding disaat ikatan dilepas.
Mass of secured cargo by 1 top-over lashing against sliding
sideways/rearwards
E. SPIRAL-WELDED STEEL PIPES
CARGO SECURING
SELECTED LOADING COMBINATIONS OF PIPES (MASS IS VALID FOR
E D C B A 12 METERS PIPES)
1 2
2
1
a a
E. SPIRAL-WELDED STEEL PIPES
CARGO SECURING
SELECTED LOADING COMBINATIONS OF PIPES (MASS IS VALID
5 6 FOR 12 METERS
7 PIPES) 8
E. SPIRAL-WELDED STEEL PIPES
CARGO SECURING
14 15 16
1
3
Lashing & Securing
E. SPIRAL-WELDED STEEL PIPES
CARGO SECURING
SELECTED LOADING COMBINATIONS OF PIPES (MASS IS VALID FOR
12 METERS PIPES)
Lashing & Securing
E. SPIRAL-WELDED STEEL PIPES
CARGO SECURING • Eccentrically loading (stowage 14, 15)
• Memuat secara eksentrik (penyimpanan 14, 15)
86
Pipa dan Tubulars
Tali pengikat harus cukup kencangkan agar kuat menahan sampai
ke bawah yang memadai dan mencegah gerakan ke samping.
87
Muat pipa yang parah, tidak cukup Pipa bekas meluncur turun dari Trailer,
menahan. Tiang penyangga sangat beban yang ditutupi oleh minyak,
lemah untuk penahan samping dikikat yang kuat dan cukup.
yang tidak memadai. Perhatian ekstra harus diambil saat
mengangkut dan pengamanan pipa /
tubulars yang mengandung residu
minyak.
88
Prosedur PHR
Pengangkutan Pipa dengan Trailer
Ketentuan Umum:
• Kapasitas trailer harus sesuai dengan muatan yang akan
diangkut dan kondisi jalan yang akan dilalui. Khusus
kondisi jalan di area Minas (south area) muatan tidak
boleh lebih dari 15 ton.
• Truck Pusher (D&C), Supervisor Transport, atau
Supervisor Equipment bertanggung jawab memverifikasi
semua ketentuan keselamatan muatan pipa dipenuhi
sebelum mengizikan trailer berjalan.
Ketentuan Keselamatan Memuat Pipa pada Trailer
1. Pasang pipa besi minimum 3 buah pada setiap sisi
trailer. Tinggi pipa besi maximum 120 cm.
2. Pasang balok kayu, ukuran minimum 6 x 10 cm,
sebanyak 3-4 buah antara lantai trailer dengan pipa dan
pipa dengan tumpukan pipa berikutnya.
3. Pasang kayu ganjal berbentuk segi tiga atau trapezium
untuk mencegah pipa terguling.
4. Ikat pipa dengan lashing belt. Gunakan lashing belt
standard sesuai dengan WLL (Working Load Limit). Jika
menggunakan rantai, gunakan rantai yang standard dan
tersertifikasi, (min grade 80, min ukuran 0.5 inch).
Prosedur PHR
Pengangkutan Pipa dengan Trailer
Keterangan Gb 1:
1. Gunakan ikaran tie down.
2. 4x tie down dari sisi
kanan ke sisi kiri atau
sebaliknya.
3. Jumlah WLL ikatan Gb Gb Gb 4c
minimum 2 kali dari berat Keterangan Gb 3a 4a 4b
Keterangan Gb 3b dan 3c
yang diangkut. 1. Pipa bawah: 3x side choker dari 1. 3x side choker dari kiri ke kiri (biru)
kanan ke kanan (ungu putus- 2. 3x side choker dari kanan ke kanan (hijau)
Gb 1 putus) dan dari kiri ke kiri (merah) 3. 3x side choker dari kiri ke kiri pada pipa atas
2. Pipa atas: 3x side choker dari (merah)
Keterangan Gb. 2: kanan ke kanan (biru) dan dari kiri 4. 4x tie down
1. Pengikatan 4x tie down ke kiri (hijau) 5. Pada gb 3c, tambahkan balok kayu di bawah pipa
(kuning) dan 4x choker 3. 4x tie down paling kecil untuk mengurangi gaya muatan pada
bundling (hijau) sisi kanan.
2. Pasang 4 buah balok kayu Lembara
n karet
(orange) diantara dua pipa
pada susunan paling atas. Keterangan GB 4b
1. Setiap pipa di dalam pipa di beri
balok segitiga untuk mencegah
pipa berputar
Gb 2. Letakkan lembaran karet diantara
2 Keterangan Gb 3. Balok Gb pipa
Segitiga
1. 2x choker bundling (coklat) 4a 3. Tambahkan pallet dengan
Gb kekuatan yang cukup pada posisi
2. 4x tie down (kuning) Keterangan Gb 4a
4b ujung depan dan belakang dan
1. 3x side choker untuk pipa atas dari kiri ke kiri (hijau)
2. 3 side choker dari kanan ke kanan (ungu) ikat pallet untuk mencegah pipa di
3. 3 side choker dari kiri ke kiri (hitam) dalam pipa meluncur.
Gb
4. 4x tie down
3
Lashing & Securing
E. SPIRAL-WELDED STEEL PIPES
CARGO SECURING
SECURING EXAMPLES OF SELECTED LOADING COMBINATIONS OF PIPES
Lashing & Securing
E. SPIRAL-WELDED STEEL PIPES
Contoh Gambar:
Lashing & Securing tubular dengan wire rope +
wire rope clamps + turnbuckle
Lashing & Securing
E. SPIRAL-WELDED STEEL PIPES
CARGO SECURING
Lashing & Securing
E. SPIRAL-WELDED STEEL PIPES
CARGO SECURING
Lashing & Securing
Lashing & Securing
Lashing & Securing
Lashing & Securing
Lashing & Securing
Topik4
Metode memuat crawler crane
untuk mobilisasi
WHY…..?
Pembelajaran buat kita….
Metode memuat crawler crane
untuk mobilization
Metode memuat crawler crane
untuk mobilization
Loading-unloading carne to lowboy/lowbed (trailer or semi-trailer)
Metode cara memuat crawler crane yang dilarang karena beresiko terjadinya
kecelakaan;
(1) Track mundur, Kabin mundur dan counterweight masih terpasang
(2) Track maju, Kabin maju dan counterweight masih terpasang
(3) Track mundur, Kabin maju dan counterweigh masih terpasang
Note: Track maju, dimana idler berada pada posisi didepan dan atau berada pada
posisi diatas
Metode memuat crawler crane
untuk mobilization
Alasan teknik mengapa idler harus di dapan dan final drive dibelakang:
(1) Semua alat berat dengan roda besi atau crawler adalah normalnya front idler traveling.
(2) Crawler crane membutuhkan traksi yang besar saat naik atau menanjak
(3) Jika final drive diposisi didepan (naik mundur), final drive ada saatnya tidak napak atau
menyentuh dasar landasan, dimana traksi yang besar dibutuhkan dan jika dipaksa akan
goyang dan dapat hilang keseimbangan yang berdampak crawler crane terguling, tipping
atau jatuh saat berusaha nanjak atau saat berada diatas ram.
Berhaya;
(1) Jika Crawler crane melakukan swing saat sudah berada diatas ram atau bed lowboy,
kemungkinan besar crane akan terguling, karena kehilangan keseimbangan
(2) Jika Craler crane melakukan steering saat berada diatas sambungan ram dan bed lowboy,
kemungkinan besar crane akan terguling, karena kehilangan keseimbangan
(3) Jika Crawler crane melakukan steering saat berada diatas bed lowboy, kemungkinan besar
crane akan jatuh dari bed lowboy
Metode Maju-maju (FF)
Yang dimaksud metode maju-maju atau forward-forward adalah metode crawler crane naik
ke lowboy dengan gerakan jalan kedepan naik ke lowboy dimana track maju dan kabin
crane kedepan. Lihat gambar dibawah.