You are on page 1of 3

PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA

No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :
Nama Kapus
PUSKESMAS
ttd
ABCD NIP.0000000000

1. Pengertian Gejala psikotik berupa halusinasi, waham, inkoherensi, perilaku


katatonik atau perilaku kacau lainnya, misalnya gaduh gelisah,
agresif, sulit tidur, halusinasi, waham, proses pikir kacau,
mengamuk, bicara kacau, mendengar bisikan, melihat bayangan
iblis, telanjang di depan umum.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk


penatalaksanaan Skizofrenia

3. Kebijakan
4. Referensi 1. Permenkes No. 05 Tahun 2014
2. Kesehatan jiwa masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur

5. Prosedur / a. Penatalaksanaan
Langkah- 1) Petugas menginformasikan kepada keluarga bahwa
langkah perilaku aneh dan agitasi adalah gejala penyakit jiwa, gejala
dapat hilang timbul. Oleh karena itu keluarga perlu
mengantisipasinya dengan memberikan obat secara teratur
dan memeriksakan ke sarana kesehatan.
2) Petugas mendorong pasien untuk berfungsi pada taraf yang
optimal dalam pekerjaan dan kegiatan sehari-hari.
3) Petugas mengurangi stres pada pasien dengan tidak
berargumentasi terhadap pikirannya yang psikotik dan
hindari konfrontasi atau mengeritik.
4) Pada saat gejala berat sebaiknya istirahat dan menghindari
stres.
5) Petugas merujuk ke Psikosis Akut (F23) untuk saran
penatalaksanaan keadaan agitasi.

b. Medikasi:
1) Petugas memberikan medikasi antipsikotik yang dimulai
dengan dosis rendah dan ditingkatkan secara bertahap.
(misalnya Haloperidol 3 x 2-5 mg sehari atau Chlorpromazine
3 x 100-200 mg sehari). Dosis harus serendah mungkin
untuk menghilangkan gejala, walaupun beberapa pasien
membutuhkan dosis yang lebih tinggi.
2) Bagi pasien yang tidak patuh makan obat secara teratur,
dapat diberikan antipsikotik depot misalnya injeksi
Haloperidol dekanoat atau Modecate yang diberikan 1 X
sebulan secara i.m.
PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA
No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :
Nama Kapus
PUSKESMAS
ttd
ABCD NIP.0000000000

3) Petugas memberi tahu keluarga bahwa medikasi yang


kontinu akan mengurangi risiko kekambuhan. Pada
umumnya antipsikotik harus dilanjutkan sekurang-kurangnya
3 bulan sesudah suatu episode pertama penyakitnya dan
lebih lama sesudah episode berikutnya. Beberapa pasien
mungkin perlu minum obat jangka panjang, bahkan seumur
hidup.
4) Petugas memberi tahu pasien dan keluarga tentang
kemungkinan efek samping obat.

c. Konsultasi ke spesialis:
1) Jika fasilitas tersedia, Petugas mempertimbangkan untuk
konsultasi bagi semua kasus baru dengan gangguan psikotik
untuk memastikan diagnosis dan terapi yang sesuai.
2) Terdapat depresi atau mania dengan gangguan psikotik,
yang mungkin membutuhkan terapi lain.
Petugas mempertimbangkan konsultasi untuk kasus dengan efek
samping motorik yang berat.

6. Diagram Alir

Penatalaksanaan

Medikasi

Konsultasi ke spesialis

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Penanggung Jawab UKM Jiwa
2. Poli Umum
3. Poli Farmasi
4. Puskesmas Pembantu
PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA
No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :
Nama Kapus
PUSKESMAS
ttd
ABCD NIP.0000000000

5. Poskeskel
9. Dokumen 1. Rekam Medis
terkait 2. Catatantindakan
10. Rekaman N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis o diberlakukan
perubahan

You might also like