Professional Documents
Culture Documents
Format Proposal Skripsi
Format Proposal Skripsi
Oleh :
PENDAHULUAN
masalah yang terjadi pada pegawai dalam organisasi tersebut, demi mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Hasmin dan Nurung (2021:1)
memelihara sumber daya manusia yang ada agar dapat mendukung organisasi atau
Suatu perusahaan memiliki sumber daya manusia disamping sumber daya lainnya
seperti mesin, material dan modal. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah
satu faktor yang sangat berperan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan.
Sumber daya manusia bukan lagi menjadi beban biaya saja bagi perusahaan
bahwa sumber daya manusia adalah harta atau asset yang paling berharga dan
sangat ditentukan oleh unsur manusia. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai
harus selalu dilakukan demi mendapatkan mutu yang tinggi dan kualifikasi yang
mempertahankannya dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu faktor yang
mengelola karyawannya dengan baik, ini akan menjadi masalah bagi perusahaan
karena dapat mempengaruhi segala sektor yang ada didalam perusahaan. Salah
satu akibat apabila perusahaan tidak dapat mengelola karyawannya dengan baik
dilakukan secara sadar untuk mencari suatu pekerjaan lain sebagai alternatif di
perusahaan yang berbeda, dan turnover adalah penggerak keluarnya tenaga kerja
karyawan yang memiliki keinginan untuk keluar dari perusahaan tersebut, banyak
Turnover yang tinggi dapat berdampak buruk bagi organisasi seperti menciptakan
ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap kondisi tenaga kerja yang ada serta
tingginya biaya pengelolaan SDM seperti biaya pelatihan yang sudah dilakukan
pada karyawan sampai dengan biaya rekruitmen dan pelatihan kembali (Sartika,
merujuk kepada semua bentuk bayaran atau hadiah bagi karyawan dan berasal
pembayaran langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, bonus dan
pembayaran tidak langsung dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan
adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan jasa atas jasa yang diberikan
kepada perusahaan.
pemberian kompensasi yaitu memperoleh imbalan prestasi kerja yang lebih besar
dari karyawan. Sedangkan kepentingan karyawan atas kompensasi yang yaitu
beban kerja. Beban kerja merupakan sebuah proses atau kegiatan yang harus
diselesaikan oleh seorang pekerja dalam jangka waktu tertentu. Jika seseorang
yang telah diberikan, maka hal itu tidak menjadi suatu beban kerja yang berat.
Tapi jika pekerja tidak berhasil, maka tugas dan juga kegiatan tersebut menjadi
suatu beban kerja yang terasa berat (Rokhmat, 2021). Beban kerja yang
ditanggung karyawan satu dengan yang lainnya berbeda, hal ini disebabkan oleh
jenis pekerjaan yang beragam. Tinggi rendahnya beban kerja tergantung dari
pekerjaan yang tidak sama. Tingginya beban kerja akan membuat karyawan
menjadi lelah dan juga membuat karyawan berfikir untuk mencari pekerjaan lain
yang dirasa lebih rasional didalam memberikan beban kerja yang sesuai dengan
kompensasi yang diterima karyawan. Selain faktor kompensasi dan beban kerja,
faktor lain yang mempengaruhi turnover intention adalah job insecurity. Menurut
Smithson dan Lewis (2000) job insecurity merupakan suatu kondisi psikologis
seseorang (karyawan) yang menunjukkan rasa bingung atau merasa tidak aman
situasi kerja yang mengancam. Job insecurity juga diartikan sebagai perasaan
tegang, gelisah, khawatir, stres dan merasa tidak pasti dalam kaitannya dengan
terancam (Suciati dkk. dalam Kurniasari, 2020). Keamanan kerja menjadi sebuah
jaminan kerja yang sangat penting, sehingga karyawan yang merasa aman dan
tidak terancam dalam bekerja akan menikmati kepuasan kerja yang tinggi
Utara, Denpasar Utara, Bali. Letak Diamond Education yang sangat strategis yaitu
Diamond Education cukup tinggi. Tingkat turnover karyawan dapat dilihat pada
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat tingkat turnover yang terjadi pada
puncaknya pada tahun 2022 hingga menyentuh angka 10 orang karyawan keluar
dari perusahaan dengan berbagai alasan. Turnover karyawan yang cukup tinggi
mengakibatkan tidak sebandingnya antara karyawan yang masuk dan yang keluar,
banyaknya karyawan yang keluar dari perusahaan tidak terlepas dari pengaruh
mengenai kompensai yang diterima oleh karyawan . Disamping itu pula karyawan
merasa gelisah, merasa tidak aman mengenai status system pekerjaan yang kurang
oprasional.
Beban kerja yang karyawan terima dirasa lebih berat dikarenakan tuntutan
untuk mencapai target terlalu tinggi . Hal ini disebabkan karena banyak
bimbingan belajar di area dimana outlet didirikan . Apabila jumlah target tidak
sesuai maka karyawan ditekan untuk terus sebar brosur sebagai media promosi
tanpa adanya
imbalan, Adapun beban kerja lainnya yang dirasakan dimana mereka harus
bahwa job insecurity, beban kerja dan kompensasi secara parsial berpengaruh
terdapat perbedaan hasil penelitian pada kompensasi dan beban kerja terhadap
Wonogiri menunjukkan hasil yang berbeda dimana kompensasi dan beban kerja
permasalahan yang terjadi pada Diamond Education Cabang Denpasar dan dari
Diamond Education?
1.2.2 Apakah beban kerja berpengaruh terhadap turnover intention
Diamond Education?
Diamond Education.
mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang kompensasi, beban kerja dan job
dan
job insecurity (ketidakamanan kerja) dalam kaitannya dengan turnover intention
karyawan, dan bagi peneliti untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kompensasi,
beban kerja dan job insecurity (ketidakamanan kerja) dalam kaitannya dengan
TINJAUAN PUSTAKA
Planned Behavior atau Teori Perilaku Terencana dan landasan teori mengenai
individu tertentu. Faktor inti dari perilaku individu adalah perilaku tertentu yang
memberi pengaruh terhadap perilaku tersebut. Ada beberapa komponen yang bisa
memberi pengaruh niat seseorang berperilaku, yaitu : (1) sikap (attitude), (2)
(TPB) keyakinan utama akan menentukan sikap, norma subjektif, dan persepsi
manusia cerdas dan sistematis menggunakan informasi yang tersedia bagi mereka
mereka lakukan sebelum membuat keputusan apakah akan melakukan atau tidak
suka atau tidak sukanya akan sebuah objek. Sikap pribadi merupakan dampak
akan proses psikologis, sehingga hubungan ini tidak akan mampu dilihat atau
diamati secara langsung, tetapi tergantung pada apa yang sedang dilakukan atau
sedang dikatakan (Suprapti, 2010). Sikap dan niat terhadap suatu objek
mempunyai pengaruh yang kuat dan bermakna. Sikap bisa dibilang konsep yang
fungsi keyakinan, terutama perilaku yang disetujui atau tidak setujui oleh individu
tertentu bila mana orang penting lainnya berpikir bahwa seseorang sudah
kontrol untuk mencapai tujuan perilaku (Teo & Lee, 2010). Persepsi kontrol
perilaku adalah kepercayaan akan ada atau tidak adanya faktor yang mendorong
tertentu tersedia (Ajzen, 2005). Jika seorang individu tidak memiliki sumber daya
atau kesempatan, bahkan jika mereka mempunyai perilaku yang positif dan
mereka yakin kalau seseorang yang mereka anggap penting akan menyetujuinya,
mereka tidak akan cenderung membentuk niat untuk melakukan perilaku tertentu.
dari keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan yang menyebabkan
organisasi oleh individu yang menerima kompensasi dari organisasi dimana dia
perilaku manusia yang penting dalam kehidupan suatu perusahaan, baik dari sudut
karyawan tersebut akan berdampak cukup signifikan bagi perusahaan dan individu
ketidakpastian terhadap kondisi tenaga kerja yang ada serta tingginya biaya
pengelolaan SDM seperti biaya pelatihan yang sudah dilakukan pada karyawan
buruk, hal ini disebabkan juga oleh kebijakan perusahaan untuk hal-hal
tertentu.
5) Uncontrollable Turnover
6) Controllable Turnover
karyawan untukn mencari tempat kerja lain. Ridlo (2012) menyebutkan ada 5
1) Usia,
tinggi dibandingkan yang berusia lebih tua. Hal ini mungkin karena
berusia tua enggan memulai pekerjaan ditempat yang baru, mobilitas yang
2) Masa jabatan,
Turnover lebih banyak terjadi pada karyawan dengan masa kerja singkat
dibandingkan karyawan yang telah lama bekerja. Interaksi dengan usia dan
kurangnya sosialisasi meurpakan keadaan terjadinya turnover intention.
yang mendukung
3) Tingkat Pendidikan,
dan arti hidup, nserta gambaran diri yang positif sehingga akibatnya dapat
5) Kepuasan kerja,
6) Budaya perusahaan.
maka makin besar rasa komitmen yang dimiliki. Budaya yang kuat akan
menciptakan rasa setia dan komitmen yang tinggi terhadap perusahaan, hal
kerja.
Sedangkan menurut Rivai (2009:240), beberapa karateristik pekerjaan
1) Beban Kerja
Beban kerja merupakan sesuatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan
menjadi dua yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. Beban kerja kuantitatif
kuantitatif yaitu jika seseorang tidak dapat mengerjakan suatu tugas atau
2) Lama Kerja
Pada dasarnya, karyawan yang ingin pindah dari tempat kerja disebabkan
karena setelah lama bekerja, dimana harapan - harapan yang semula dari
3) Dukungan Sosial
pengaruh yang
cukup besar dalam mendukung aspek psikologis karyawan, sehingga
frustasi, stress dalam bekerja sehingga prestasi kerja menjadi buruk, dan
4) Kompensasi
diberikan kepada buruh sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka
nonfinansial.
sejumlah uang.
ii. Kompensasi nonfinansial adalah balas jasa yang diterima buruh bukan
keinginan karyawan untuk keluar muncul dari perseorangan karyawan sendiri dan
bukan keinginan yang berasal dari perusahaan atau organisasi. Terdapat beberapa
karyawan, seperti:
besar untuk merekrut atau seleksi karyawan baru yang mencakup ke dalam
lingkungan kerja baru yang mana akan membutuhkan waktu cukup lama.
3) Masalah pola komunikasi dan sosial, hal ini menjadi salah satu dampak
4) Menurunnya semangat kerja, seperti beban kerja yang terlalu banyak, stres
kerja karena lingkungan kerja, serta konflik kerja yang terjadi tidak dapat
akan sering melakukan absen kerja atau bolospkerja serta tanggung jawab
dan biasanya berhubungan dengan balas jasa atau aturan lainnya yang
Mencerminkan individu untuk berpikir keluar dari pekerjaan atau tetap berada
oleh karyawan, kemudian karyawan mulai berfikir untuk keluar dari tempat
perusahaan lain. Jika karyawan sudah mulai sering berpikir untuk keluar dari
keluar apabila telah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan nantinya akan
diakhiri dengan keputusan karyawan tersebut untuk tetap tinggal atau keluar
dari pekerjaannya.
2.1.3 Kompensasi
1) Pengertian Kompensasi
bagi karyawan untuk bergabung dalam sebuah perusahaan. Kompensasi yang adil
Menurut Rivai dalam Sutikno (2020) kompensasi adalah sesuatu yang diterima
perusahaan. Pada dasarnya motivasi terbesar manusia untuk bekerja adalah agar
finansial.
2) Jenis Kompensasi
Kompensasi yang diterima oleh karyawan dalam bentuk gaji, upah, dan
pokok dan gaji variabel. Sedangkan kompensasi tidak langsung berupa tunjangan,
1) Gaji Pokok
dasar disebut gaji pokok. Gaji merupakan salah satu hal yang mendorong
2) Gaji Variabel
Jenis gaji lain yang diberikan secara langsung adalah gaji variabel atau
kepemilikan saham.
3) Tunjangan
2) Memotivasi karyawan
3) Peningkatan produktivitas
Selain 4 tujuan kompensasi yang dijelaskan oleh Mulyadi (2016), masih ada
Kompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi untuk menarik para pelamar kerja
yang cakap, baik yang belum bekerja atau yang telah bekerja diperusahaan
lain.
2) Mempertahankan karyawan yang ada sekarang
3) Menjamin keadilan
5) Mengendalikan biaya
layak. Asas adil dan layak mesti benar-benar diperhatikan sehingga akan dapat
tanggung jawab, jabatan pekerjaan. Porsi adil dalam hal ini tidak harus
kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Tolak ukur layak adalah
5) Indikator Kompensasi
Upah pada umumnya berhubungan dengan tarif gaji per jam. Gaji
mingguan. Upah adalah basis bayaran yang seringkali digunakan bagi para
(2) Insentif
(3) Tunjangan
(4) Fasilitas
diperoleh karyawan.
2.1.4 Beban Kerja
dalam menerima pekerjaan. Beban kerja dapat berupa tuntutan tugas atau
karyawan yang dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu
tertentu. Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja
standar perusahaan, maka tidak akan terjadi masalah. Namun, apabila karyawan
bekerja dibawah standar perusahaan maka beban kerja yang ditanggung akan
Beban tersebut sesuai dengan batas kemampuan seseorang dan waktu yang
diberikan.
Beban kerja tersebut memiliki waktu yang lebih banyak dengan jumlah
beban kerja adalah sejumlah aktivitas yang harus dilaksanakan atau tugas yang
harus diselesaikan oleh setiap karyawan dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja
karyawan perlu diperhatikan agar tidak terjadi work overload yang menyebabkan
Secara umum, hubungan antara beban kerja dan kapasitas kerja menurut
Tarwaka dalam Asriani (2018) dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sangat
1. Faktor Eksternal
yang berasal dari luar tubuh karyawan. Termasuk beban kerja eksternal
adalah:
i. Tugas yang dilakukan bersifat fisik seperti beban kerja, stasiun kerja, alat
dan sarana kerja, kondisi atau medan kerja, alat bantu kerja dan lain-lain.
ii. Organisasi yang terdiri dari lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja
bergilir, dan lain-lain. iii. Lingkungan kerja yang meliputi suhu, intensitas
2. Faktor Internal
Faktor internal yang berpengaruh terhadap beban kerja adalah faktor yang
berasal dari dalam tubuh sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban
Berat ringannya strain dapat nilai baik secara objektif maupun subjektif.
kepuasan.
Sedangkan menurut Hart dan Staveland dalam Asriani (2018), tiga faktor
i. Tugas yang dilakukan bersifat fisik seperti beban kerja, stasiun kerja, alat
dan sarana kerja, kondisi atau medan kerja, alat bantu kerja dan lain-lain.
ii. Organisasi yang terdiri dari lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja
yang berasal dari dalam tubuh sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban
Berat ringannya strain dapat nilai baik secara objektif maupun subjektif.
kepuasan.
Sedangkan menurut Hart dan Staveland dalam Asriani (2018), tiga faktor
Faktor tuntutan tugas yaitu beban kerja dapat ditentukan dari analisis
3. Performansi.
Menurut Manuaba (2000) dalam kutipan (Asriani, 2018), beban kerja yang
berlebihan akan menimbulkan efek berupa kelelahan baik fisik maupun mental
marah.
Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit dimana pekerjaan yang terjadi
Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu
apabila beban kerja terus menerus bertambah tanpa asanya pembagian beban kerja
yang susai maka kinerja karyawan akan menurun. Menurut Arif (2022) beban
kerja juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi karyawan, dampak negatif
Beban kerja yang terlalu berat tidak diimbangi dengan kemampuan tenaga
2. Keluhan Pelanggan
Keluhan pelanggan timbul karena hasil kerja yaitu karena pelayanan yang
diterima tidak sesuai dengan harapan. Seperti harus menunggu lama, hasil
3. Tingkat Absensi
terlalu lelah atau sakit. Hal ini berakibat buruk bagi kelancaran kerja
organisasi karena tingkat absensi terlalu tinggi, sehingga dapat
(2019) adalah:
cepat pada saat pengerjaan barang dan kerusakan pada mesin produksi,
perasaan yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam
dalam
kondisi kerja yang terancam. Smithson dan Lewis (2000) mengartikan job
rasa bingung atau merasa tidak aman dikarenakan kondisi lingkungan yang
berubah- ubah. Karyawan mengalami rasa tidak aman (job insecurity) yang makin
pendapatan yang makin tidak bisa diramalkan. Karyawan yang mengalami job
diinginkan dalam situasi kerja yang mengancam. Job insecurity juga diartikan
sebagai perasaan tegang, gelisah, khawatir, stres, dan merasa tidak pasti dalam
kaitannya dengan sifat dan keberadaan pekerjaan yang dirasakan para pekerja.
prospek akan demosi atau penurunan jabatan serta berbagai ancaman lainnya
atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa job insecurity adalah perasaan terancam,
yang ada dalam organisasi di tempat kerja akan kelangsungan pekerjaan dimasa
kualitas individu bukan dari pekerjaannya semata, namun juga mengarahkan pada
muncul ketidakpuasan dalam bekerja dan akan mengarah pada intensi turnover.
terancam kehilangan status sosial akan memiliki job insecurity yang tinggi
(3) Rasa tidak berdaya. Karyawan yang kehilangan pekerjaan akan merasa
1. Kondisi pekerjaan
a. Lingkungan kerja.
b. Beban kerja.
yaitu, beban kerja kuantitatif adalah jika pekerjaan yang kita terima
dan ditargetkan, melebihi kapasitas yang kita miliki dan beban kerja
2. Konflik Peran.
bekerja sehingga tidak tahu apa yang diharapkan manajemen dari diri
3. Pengembangan Karir.
4. Pusat pengendalian,
sebelumnya.
aman.
kerja individu.
peristiwa tersebut.
kerja dan job insecurity terhadap turnover intention karyawan adalah sebagai
berikut:
(1) Penelitian yang dilakukan oleh Purwati, Salim dan Hamzah (2020) tentang
Intention Karyawan PT. Sumatera Inti Seluler Pekan Baru Riau. Hasil dari
karyawan dan variable beban kerja tidak berpengaruh dan tidak signifikan
(2) Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dan Azizah (2019) tentang Pengaruh
(Studi pada CV. Gunung Mas Satria Mandiri Kab. Kebumen). Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kompensasi, beban kerja dan job
(4) Penelitian yang dilakukan oleh Solehah dan Ratnasari (2019) tentang
kerja dan job insecurity berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover
(5) Penelitian yang dilakukan oleh Sutikno (2020) tentang Pengaruh Beban Kerja
sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Karyawan PT. Delta Dunia Sandang
berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan variabel
(6) Penelitian yang dilakukan oleh Safitri dan Gunaningrat (2022) tentang
dan beban kerja tidak berpengaruh terhadap turnover intention karyawan PT.
(7) Penelitian yang dilakukan oleh Ayuningtyas dan Nugraha (2018) tentang
Buruh di Kabupaten Kudus (Studi kasus pada PT. Pura Barutama Unit Offset
(8) Penelitian yang dilakukan oleh Kristiyanto dan Khasanah (2021) tentang
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel beban kerja dan job
(9) Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad (2021) tentang Pengaruh Job
job insecurity dan beban kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan
Jakarta Timur.
(10) Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dan Fitri (2022) tentang Pengaruh
pada PT. Alno Agro Utama di Bengkulu Utara. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja dan job insecurity baik secara
antar konsep tersebut yang dirumuskan oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka,
dengan meninjau teori yang disusun dan hasil-hasil penelitian yang terdahulu
dan memberikan landasan yang kokoh untuk topik dan menyesuaikan dengan
masalah yang muncul. Kerangka pikir itu penting untuk membantu dan
hasil penelitian yang relevan dan terkait, disamping berfungsi sebagai pedoman
yang memperjelas jalan, arah, dan tujuan penelitian juga akan membantu pemilih
intention. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas, yaitu Kompensasi (X1), Beban
Kerja (X2) dan Job Insecurity (X3) serta variabel terikat yaitu Turnover Intention
(Y). Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1
berikut.
Fenomena
Penelitian
Fenomena yang terjadi di Diamond Education yaitu adanya turnover karyawan yang tinggi dan
tiap tahun terus meningkat, kurang puasnya karyawan terhadap kompensasi Fenomena berupa
upah yang diterima, beban kerja yang tinggi sehingga sering karyawan diharuskan kerja memenuhi
target pasar, adanya rasa ketidaknyamanan karyawan mengenai status SOP dan kesenjangan dari
hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh kompensasi dan beban kerja terhadap turnover
intention karyawan.
Rumusan Masalah
Pembahasan
(1) Apakah kompensasi berpengaruh terhadap turnover intention karyawan Diamond Education?
(2) Apakah beban kerja berpengaruh terhadap turnover intention karyawan Diamond Education?
(3) Apakah job insecurityberpengaruh terhadap turnover intention karyawan Diamond
Kesimpulann,
Planned Keterbatasan dan
Hipotesis
(H₁): Kompensasi
saran berpengaruh negatif Penelitian Terdahulu
Behavior dan signifikan terhadap turnover
intention AstriAyuPurwati dkk.
Theory (2020).
(H2): Beban kerla berpengaruh positif Puput Pratiwi dan Siti
dan signifikan terhadap turnover Nur Azizah (2019)
intention Rokhmat (2021)
Moblye Siti Solehah dan Sri
(2011) (H3): Job Insecurity berpengaruh positf
dan signifikan terhadap turnover Langgeng Ratnasari
Sodarmaya intention (2019)
(5) Muhamad Sutikno
nti (2011). (2020)
Kerangka
Konseptual
X1 Kompensasi
Turnover
X2 Beban Kerja Y Intention
X3 Job Insecurity
besar kompensasi finansial yang diterima, maka niat karyawan untuk keluar dari
pekerjaannya akan berkurang. Kompensasi adalah segala hal yang berbentuk uang
ataupun non uang yang diterima karyawan dari perusahaan atas pekerjaannya
(Hasibuan, 2012). Kompensasi yang diterima oleh karyawan inilah yang akan
diberikan kurang maka karyawan akan merasa tidak puas dan berkeinginan untuk
mencari pekerjaan lain yang menjanjikan kompensasi lebih layak. Namun ketika
individu yang lain, hal ini dikarenakan kepuasan merupakan hal seseorang
tersebut menyukai atau tidak menyukai akan suatu hal, dikaitkan dalam yang
mendasari teori TPT kepuasan cenderung perasaan yang bersifat subjektif yang
yang layak dapat menurunkan tingkat turnover intention. Hasil tersebut juga
selaras dengan penelitian Pratiwi dan Azizah (2019), yang menemukan bahwa
terhadap turnover intention. Purwati dkk. (2017), Safitri, dan Gunaningrat (2022)
dan dalam penelitian yang dilakukan oleh Rokhmat (2021) menyatakan bahwa
Dari uraian diatas, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini
adalah :
intention.
mental atau kemampuan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu,
baik dalam bentuk fisik maupun psikis. Menurut Hariyono dkk. dalam Sutikno
(2020)
beban kerja adalah lama seseorang melakukan aktivitas pekerjaan sesuai dengan
dalam menerima pekerjaan. Beban kerja dapat berupa tuntutan tugas atau
beban kerja merupakan keadaan karyawan yang dihadapkan pada tugas yang
harus diselesaikan pada waktu tertentu. Beban kerja seseorang sudah ditentukan
pekerjaan yang harus dikerjakan terlalu banyak atau sedikit maupun secara
kerja sebanding dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang
dilakukannya dan akan merasa betah untuk tinggal diperusahaan. Namun, bila
banyaknya tugas tidak sebanding dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian
dan waktu yang tersedia maka akan menjadi sumber stres sehingga menimbulkan
penggambaran sikap yang telah mereka alami dari apa yang telah dirasakan oleh
dapat mendorong terjadinya turnover intention. Hasil tersebut juga selaras dengan
penelitian Pratiwi dan Azizah (2019), Rokhmat (2021) yang menemukan bahwa
beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention. Hasil
Muhammad (2021) juga menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan
Dari uraian diatas, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini
adalah :
intention.
organisasi di tempat kerja akan kelangsungan pekerjaan dimasa yang akan datang.
turnover intention.
mengalami rasa tidak aman (job insecurity) yang makin meningkat karena
makin tidak bisa diramalkan. Karyawan yang mengalami job insecurity dapat
mengganggu
efektivitas dan efesiensi dalam melaksanakan tugas dan mengakibatkan naiknya
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Rokhmat (2021)
yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif variabel job insecuirty terhadap
turnover intention. Penelitian yang dilakukan oleh Solehah dan Ratnasari (2019)
juga menyatakan bahwa job insecurity berpengaruh positif dan signifikan terhadap
turnover intention, begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Muhammad (2021),
Dari uraian diatas, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini
adalah :
intention.
BAB IV
METODE PENELITIAN
puasnya karyawan terhadap kompensasi berupa upah yang diterima, beban kerja
yang tinggi dimana sering karyawan diharuskan kerja lembur, adanya rasa
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif,
valid dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu). Obyek penelitian ini adalah
kompensasi, beban kerja, job insecurity dan turnover intention pada karyawan
Diamond Education.
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
(X₁), beban kerja (X2) dan job insecurity (X3) terhadap turnover intention (Y),
langsung atau tidak langsung sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan
Pembayaran gaji atau imbalan yang diberikan kepada karyawan secara adil
2. Insentif
Insentif dapat berupa imbalan secara finansial yang dapat diberikan secara
3. Tunjangan
4. Fasilitas
oleh organisasi.
yang harus diselesaikan pada waktu tertentu. Beban kerja seseorang sudah
2. Kondisi Pekerjaan
cepat pada saat pengerjaan barang dan kerusakan pada mesin produksi,
perasaan yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam
mengalami rasa tidak aman (job insecurity) yang makin meningkat karena
makin tidak bisa diramalkan. Karyawan yang mengalami job insecurity dapat
2. Arti pekerjaan itu seperi individu seberapa pentingnya aspek pekerjaan tersebut
individu.
tersebut.
4.4.4 Variabel Turnover Intention
Turnover intention adalah kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar
dan diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
keluar.
dimana individu berencana untuk tetap tinggal dalam pekerjaannnya saat ini,
besaran dari sebuah objek yang akan diteliti. Data kuantitatif dari penelitian ini
teknik statistika.
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
dari kompensasi, beban kerja dan job insecurity. Dalam hal ini data diperoleh
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh penelaah dari sumber yang
telah tersedia (Sugiyono, 2017). Data yang diperoleh peneliti secara tidak
catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
4.6.1 Populasi
terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda benda
alam yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Diamond
4.6.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi dengan meneliti sebagian dari populasi.
Penelitian mengharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat dari
populasi yang diteliti. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel,
hal ini dilakukan bila jumlah populasi relative kecil atau penelitian ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua populasi dijadikan sampel. Maka dalam penelitian ini
sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik sampel jenuh yaitu semua
teknik pengumpulan data untuk mengamati perilaku manusia, proses kerja, dan
4.7.2 Wawancara
tanya jawab secara langsung dengan manager dan karyawan Diamond Education
untuk dimintai keterangan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini. Teknik wawancara ini jugadigunakan untuk melengkapi apabila ada
dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau
internet.
diberikan alternatf jawaban untuk memilih salah satu dari lima katagori jawaban.
Kategori jawaban tersebut akan diberi skor dengan skala likert. Dalam hal ini
digunakan 5 tingkat (likert) yang terdiri dari sangat setuju (SS), setuju (S), netral
(N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS), kelima penilaian tersebut
Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini agar dapat memecahkan
masalah dan membuktikan kebenaran hipotesis yang telah di ajukan
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum dan
penelitian yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu valid dan reliable. Untuk
atau kuesioner dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Karena
validitas dan reliabilitas ini bertujuan menguji apakah kuesioner yang disebarkan
adalah valid dan reliable, maka penelitian ini akan melakukan kedua uji ini
1) Uji Validitas
Uji validasi adalah uji yang dipakai sebagai pengukur validitas atau keabsahan
dengan nilai r tabel untuk degre of freeedom (df) = n-2. Apabila r- hitung lebih
besar dari r- tabel serta bernilai positif atau bersignifikansi < 0,05 berarti
pertanyaan atau
indikator tersebut dapat dikatakan valid. Kebalikanya, apabila r-hitung lebih
kecil dari r-tabel atau bersignifikansi > 0,05 berarti pertanyaan atau indikator
2) Uji Reliabilitas
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas
Cronbach Alpha > 0,60”. Perhitungan reliabilitas formulasi Cronbach Alpha ini
Agar regresi linear berganda bisa memberikan manfaat dengan benar maka
perlu dilakukan uji asumsi klasik, dimana model regresi yang baik adalah data
1) Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik.
1) Analisis Grafik
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis
Ho: data residual terdistribusi normal, apabila sig. 2-tailed > 0,05
Ha: data residual tidak terdistribusi normal, apabila sig. 2-tailed <0,05
2) Uji Multikolinearitas
yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
tolerance atau variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff
nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika nilai
tolerance> 0,10 atau nilai VIF < 10 maka hal tersebut menunjukan tidak
terjadi multikolinieritas.
1) Nilai Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terdapat gejala
multikolinieritas
2) Nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terdapat gejala
multikolinieritas
3) Uji Heteroskedastisitas
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
Untuk memperkuat hasil uji scatter plot digunakan cara lain yaitu uji
signifikansinya
(X₁) yaitu kompensasi, variabel bebas (X2) yaitu beban kerja, variabel bebas job
Berganda untuk menguji kebenaran hipotesis, yaitu kompensasi, beban kerja dan
Keterangan:
Y = turnover intention
a = konstanta
X₁ = kompensasi
X₂ = beban kerja
X3 = job insecurity
4.8.4 Uji t
dependen. Uji parsial dalam data penelitian ini menggunakan tingkat signifikasi
1. Jika thitung <ttabel atau sig > 0,05 maka tidak ada pengaruh positif yang
2. Jika thitung > ttabel atau signifikansi < 0,05 maka terdapat pengaruh
dependen.
1. Jika thitung > -ttabel atau sig > 0,05 maka tidak ada pengaruh negatif yang
2. Jika thitung < -ttabel atau sig < 0,05 maka terdapat pengaruh negatif yang
apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yaitu pengaruh
kompensasi,
beban kerja dan job insecurity terhadap turnover intention karyawan. Untuk
for windows dengan melihat angka signifikansi < 0,05 berarti ada pengaruh yang
signifikan antara kompensasi, beban kerja dan job insecurity secara parsial
berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi, beban kerja dan job