You are on page 1of 15

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No.

2, Juli 2017

TARI CAPING NGANCAK SEBAGAI POTENSI KESENIAN KHAS LAMONGAN


TAHUN 2008-2012

SHOLIHATUL MUFIDAH
Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
E-Mail: Sholihatulmufidah9@gmail.com

Septina Alrianingrum
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Tari Caping Ngancak merupakan salah satu kesenian tari kreasi baru yang ada di Lamongan. Tari caping
ngancak di ciptakan oleh seniman berbakat yaitu Tri Kristiani, Ninin Desinta dan Purnomo. Tari Caping Ngancak
mempunyai banyak prestasi dan gerakan yang unik sesuai dengan penggambaran dinamika kehidupan masyarakat
petani yang ada di Lamongan sehingga tari Caping Ngancak mempunyai potensi sebagai kesenian khas lamongan.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis akan mengajukan rumusan masalah sebagai berikut (1) Bagaimana
latar belakang diciptakannya tari Caping Ngancak di kabupaten Lamongan? (2) Bagaimana perkembangan tari Caping
Ngancak pada tahun 2008-2012? (3) Mengapa tari Caping Ngancak menjadi potensi kesenian khas Lamongan Tahun
2008-2012?
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa Tari Caping Ngancak merupakan salah satu seni tari kreasi baru yang
berpotensi sebagai kesenian khas Lamongan. Hal tersebut dapat dilihat dari Banyaknya jumlah masyarakat Lamongan
yang bermata pencaharian sebagai petani menjadi inspirasi lahirnya tari Caping Ngancak pada tahun 2008.
Perkembangan Tari Caping Ngancak sebagai kesenian khas dilihat dengan adanya berbagai perubahan baik dari segi
kostum, penari dan gerak tari Caping Ngancak. Tari Caping juga mempunyai banyak prestasi yang telah diraih baik di
dalam maupun di luar kabupaten Lamongan. Pemerintah lamongan ikut andil dalam kemajuan dan kemunduran tari
Caping Ngancak sebagai potensi kesenian khas Lamongan.
Kata Kunci: Tari Caping Ngancak, Kesenian Khas, Lamongan

Abstract
Dance Caping Ngancak is one of the artistic creation of new dance in Lamongan. The Dance Caping ngancak
created by talented choreographers a such as Tri Christian Ninin Desinta and Purnomo. Dance Caping Ngancak has
many achievements and unique movement in accordance with the dynamics of community life depiction of farmers in
Lamongan Caping dance arts has the potential to be a unique Typical artisty in Lamongan.
Based on background above, then arise some problem formulas that consist of: (1) How is the background
created dance Caping Ngancak in Lamongan? (2) How does the development of dance Caping Ngancak in 2008-2012?
(3) Why dance Caping Ngancak to be a potential art Lamongan Year 2008-2012?
The results can be seen that dance Caping Ngancak is one of the new dance creation potential as a Typical
artisty in Lamongan.. This can be seen from the large number of people barrage of subsistence farmers into a dance
inspired by the birth of Caping Ngancak in 2008. The development of dance Caping Ngancak as an typical art by the
presence of a variety of changes, both in terms of costumes, dancers and movement of dance Caping Ngancak. Dance
Caping also has many achievements both inside and outside the district Lamongan. Government lamongan contribute
in the progress and setbacks Caping dance arts as a typical artisty from Lamongan.
Keywords: Dance Caping Ngancak, Art Typical, Lamongan

A. Pendahuluan Masyarakat juga berperan penting dalam perkembangan


Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem dan pelestarian terhadap suatu kebudayaan yang ada.
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk Demikian juga dengan masalah kesenian yang
memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang merupakan salah satu unsur kebudayaan yang cukup
semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. 1 penting dalam masyarakat. Ditinjau dari perspektif
Masyarakat dan kebudayaan merupakan dua hal yang kebudayaan, karya seni/kesenian hadir dalam hubungan
tidak dapat dipisahkan karena pada dasarnya manusia yang kontekstual dengan ruang dan waktu tempat karya
adalah penghasil kebudayaan, oleh karena itu tidak ada bersangkutan diciptakan. Dengan perspektif ini, kelahiran
masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan karya seni selalu dimotivasi oleh berbagai persoalan yang
begitu juga sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa terjadi dalam masyarakat yang ada disekitarnya, sehingga
masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya. kesenian juga dapat mempererat ikatan suatu masyarakat.
Selain itu kesenian merupakan sarana dalam
1
Sujarwa.Manusia Dan Fenomena Budaya Menuju Prespektif mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa
Moralitas Agama,(Yogyakarta: Pustaka pelajar,1999), hlm 10.

227
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

manusia dan perwujudan kebudayaan yang menunjukan diciptakan sehingga karya–karya tari yang terdahulu
nilai etik dan estetika suatu masyarakat. Setiap daerah terkadang eksistensinya tidak bisa bertahan lama. 7 Jika
mempunyai kebudayaan yang beragam dan mempunyai tidak ditulis dan dibukukan maka lambat laun, kesenian
ciri khas tertentu, Seperti salah satu daerah yang ada di tari-tari tersebut akan hilang jejaknya. Tari Caping
Jawa Timur yaitu Lamongan. Ngancak mempunyai banyak prestasi dan gerakan yang
Kebudayaan Lamongan sangat bervariasi, di unik sesuai dengan penggambaran aktifitas yang
daerah utara banyak kesenian yang bernuansa religius, dilakukan oleh petani berbeda dengan tari-tari yang sudah
sedangkan di wilayah selatan keseniannya masih bersifat ada sebelumnya sehingga penulis mulai tertarik untuk
tradisional. Lamongan memiliki kesenian yang sangat mengkaji Perkembangan tari Caping Ngancak, oleh
menarik salah satunya adalah kesenian tari. Menurut karena itu Berdasarkan latar belakang tersebut penulis
Soedarsono, berdasarkan koreografinya tari dibagi akan melakukan penelitian yang berjudul “Tari Caping
menjadi tari tradisional, tari kreasi dan tari rakyat. 2 Pada Ngancak Sebagai Potensi Kesenian khas Lamongan
saat ini di Lamongan banyak berkembang tari kreasi- Tahun 2008-2012 “untuk menambah wawasan khasanah
kreasi baru atau beberapa gerakan tari tradisional yang budaya bangsa yang ada khususnya di daerah Lamongan
mulai dimodifikasi menjadi tari modern. Tari kreasi baru Dalam penelitian ini metode yang digunakan
adalah tari yang diciptakan berdasarkan pengembangan adalah kualitatif deskriptif. Menurut Louis Gottchalk,
gerak dari tradisi maupun luar tradisi. Tari kreasi baru metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis
diciptakan untuk mengekspresikan ungkapan perasaan, kesaksian sejarah untuk menemukan data autentik dan
ide, maupun pesan dalam gerakan. Tari yang berkembang dapat dipercaya, serta usaha sintesis data menjadi suatu
seperti Tari Boran, Tari Mayang Madu, Tari Turonggo kisah sejarah yang dapat dipercaya. 8 Dalam Penelitian
Solah, Tari Silir-Silir, Tari Sinau, Dan Tari Caping sejarah sendiri merupakan penelitian yang tergolong
Ngancak. 3 Sebuah karya seni merupakan hasil dari “Metode Historis” yaitu metode penelitian yang khusus
sebuah bentuk perwujudan dari berbagai unsur atau digunakan dalam penelitian sejarah melalui tahapan
elemen, dimana masing-masing elemen tersebut tertentu, sebagaimana yang di kemukakan oleh Nugroho
kemudian ditata sedemikian rupa sehingga saling terkait Notosusanto, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi dan
satu sama lain sehingga membentuk sebuah kerangka historiografi.9
perwujudan yang nampak secara visual.4 Heuristik merupakan suatu proses mencari dan
Pertanian merupakan salah satu sektor yang maju menemukan sumber-sumber yang diperlukan. Sumber
di Lamongan, bahkan Lamongan sempat menyandang sejarah tersebut meliputi dokumen atau arsip, hasil
sebagai penghasil beras terbesar di Jawa Timur. wawancara, dan literatur pendukung seperti artikel ilmiah
Lamongan memiliki lahan pertanian seluas 196.491,919 maupun sumber–sumber kepustakaan seperti buku dll.
Ha. Terdiri dari lahan sawah dengan irigasi seluas 121. Penelusuran sumber ini bertujuan untuk menentukan
856.147 Ha. Selebihnya sawah tadah hujan dan tegalan. sumber primer dan sumber sekunder yang akan
Sampai saat ini, pertanian masih tetap menjadi andalan digunakan dalam penelitian. Dalam tahap heuristik
perekonomian kabupaten Lamongan. Peran 10 waduk peneliti juga menggunakan landasan metode penyusunan
yang tersebar di Lamongan ini turut memicu peningkatan sejarah lisan. Sejarah lisan menjadi sumber yang lebih
sektor pertanian. 5 Banyaknya jumlah masyarakat faktual dan akurat, selain sebagai metode dan penyedia
Lamongan yang bermata pencaharian sebagai petani sumber, sejarah lisan mempunyai sumbangan besar
menjadi inspirasi lahirnya tari Caping Ngancak. Gerakan terhadap pengembangan substansi penulisan sejarah yang
dan kostum tari Caping Ngancak menggambarkan lebih egalitarium dalam kemampuannya untuk
kegiatan layaknya para petani yang bekerja di sawah. 6 menjangkau pelaku-pelaku dengan peranan kecil.10 Tahap
Tari Caping Ngancak menuai beberapa prestasi, – tahap penelitian sejarah lisan terdapat delapan tahapan,
maka Pemerintah mulai sering menampilkan tari Caping yaitu diantaranya: Getting Ready, Interviewing,
Ngancak yang ada di event-event yang diselenggarakan Transcribing, Auditing, Finishing Touches, Serving User,
oleh pemerintah salah satunya yaitu dalam acara Rapat Dan Reaching The Public.11Tahap yang dilakukan dalam
kerja di Dinas Pendidikan Lamongan. Namun sayangnya penelitian ini yaitu Getting Ready sampai Transcribing.
tari Caping Ngancak ini belum sempat dipatenkan Berikut ini akan dijelaskan tahapan heuristik yang
menjadi kesenian asli milik Lamongan. Menurut dilakukan dalam proses wawancara :
keterangan Purnomo selaku staf Dinas Kebudayaan dan 1. Getting Ready, yaitu tahap persiapan sebelum
Pariwisata mengatakan bahwa biasanya tari–tari kreasi melakukan wawancara dengan narasumber. Tahap
baru di Lamongan itu secara terus menerus ada yang baru pertama yaitu melakukan pemilihan objek dan subyek

2 7
Soedarsono.Djawa Bali : Dua Pusat Perkembangan Hasil wawancara dengan Purnomo selaku staf dinas
Dramaturgi Tradisional Di Indonesia (Yogyakarta: Gajah Mada kebudayaan dan pariwisata kab. Lamongan, tanggal 17 Maret 2016 ,
University Press, 1972) hlm 17. pukul 10.45
3 8
Hasil wawancara dengan Purnomo selaku staf Dinas Sulasman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Bandung:
Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Lamongan, tanggal 17 Maret 2016 , CV.Pustaka Setia,2014) hlm 74
9
pukul 11.00 Aminuddin Kasdi, Memahami Sejarah, ( Surabaya: UNESA
4
Robby hidayat, Wawasan Seni Tari, (Malang: Universitas University Press,2005) hlm 11
10
Negeri Malang Press, 2005).hlm 26 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: PT. Tiara
5
Tim Peneliti, Memayu Raharjaning Praja, (Pemerintah Wacana Yogya, 2003) hlm. 31
11
Kabupaten Lamongan : 1993) Davis,Cullom.dkk,Oral History From Tape To Type,
6
Tri Kristiani, op.cit., Hlm 5 (Chicago: American Library Association, 1978), hlm. 8

228
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

penelitian. Objek yang dipilih yaitu tari Caping digunakan dalam pertunjukan dan foto pada saat
Ngancak di kabupaten Lamongan. Sedangkan mengikuti berbagai event atau lomba. Selain itu juga
subjeknya yaitu pencipta tari Caping Ngancak yaitu dilakukan observasi melalui video-video Caping Ngancak
ibu Tri Kristiani dan ibu Ninin Desinta, penata musik yang sudah didokumentasikan.
yaitu Bpk. Purnomo yang juga merangkap sebagai Setelah sumber-sumber terkumpul yang berupa
staf Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten buku dan sumber-sumber yang relevan selanjutnya
Lamongan. Tahap kedua yang dilakukan adalah diseleksi dengan mengacu pada prosedur yang ada, yaitu
dilakukannya observasi ketempat penelitian sumber yang faktual dan orisinalitasnya terjamin, Hal
narasumber yang dalam hal ini dilakukan di kantor inilah yang dinamakan kritik. Kritik dilakukan untuk
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata di Jln. Sunan Giri meneliti keaslian sumber, valid, asli dan bukan tiruan.
lamongan. Tahap ketiga yaitu harus diadakan Sumber tersebut utuh, baik bentuk maupun isinya. Kritik
kesepakatan atau persetujuan antara pihak peneliti sumber sejarah meliputi kritik intern dan kritik ekstern.
dengan narasumber tentang kegiatan wawancara yang Tetapi dalam penelitian ini hanya menggunkan kritik
akan dilakukan. Sebelum melakukan wawancara intern sebagai penilaian terhadap kebenaran data sejarah
peneliti meminta persetujuan kepada narasumber yang diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa
untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya narasumber dan buku-buku penunjang terkait masalah
tentang tari Caping Ngancak. Tahap keempat adalah yang diteliti. Melalui kritik inilah peneliti dapat
proses penggalian informasi dengan menyiapkan menentukan data-data yang sudah didapat menjadi data
beberapa pertanyaan yang sesuai dengan penguasaan keterangan yang menjadi fakta sebagai bahan dalam
narasumber agar proses wawancara lebih terbuka. melihat perkembangan tari Caping Ngancak dikabupaten
Kepada ibu Kristiani lebih menekankan pada gerakan lamongan. Seperti data wawancara terkait prestasi
tari Caping Ngancak, kepada ibu Ninin lebih Caping Ngancak dibandingkan dengan tulisan artikel
menekankan pada tata rias dan kostum sedangkan dari Koran terkait prestasi tari Caping Ngancak sehingga
segi musik dan pengembangannya dilakukan diperoleh suatu fakta sejarah.
wawancara dengan Bpk. Purnomo. Tahap kelima Langkah selanjutnya dilakukan adalah interpretasi
membuat batasan dari masalah yang dibahas agar atau penafsiran sejarah yang sering disebut dengan
tidak melebar dan lebih fokus. analisa sejarah. menurut Kuntowijoyo secara terminologi
2. Interviewing, merupakan tahap wawancara untuk analisis berarti menguraikan, berbeda dengan sintesis
penggalian informasi dalam proses pengumpulan yang berarti menyatukan. Analisis dan sintesis dipandang
sumber. Dalam tahap ini peneliti melakukan sebagai metode utama dalam interpretasi. 12 Adapun
pendekatan dengan narasumber. Pelaksanaan proses dalam proses interpretasi sejarah, penulis berusaha
wawancara dengan narasumber dengan mengajukan menggali beberapa aspek-aspek yang menyebabkan
pertanyaan yang meliputi 5 W (What, Who, Why, terciptanya suatu peristiwa sejarah. Interpretasi dapat
When, Where) dan 1 H (How). Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan cara membandingkan data untuk
peneliti juga menggunakan bahasa yang baik dan menyingkap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada waktu
benar sehingga mudah dimengerti oleh narasumber. yang sama. Jadi, untuk mengetahui sebab-sebab dalam
Selain itu peneliti juga harus melakukan review hasil peristiwa sejarah diperlukan tentang data masa lalu,
wawancara. sehingga saat penelitian, peneliti akan mengetahui situasi
3. Transcribing, atau tahap pembuatan naskah dari pelaku, tindakan, dan tempat terjadinya suatu peristiwa
kegiatan wawancara. langkah pertama dilakukan sejarah.
dengan mengumpulkan fakta dari narasumber dalam Historiografi merupakan proses akhir dalam
hal ini informasi yang didapat yaitu ibu Tri Kristiani metode penelitian ini. Historiografi merupakan tahap
dan ibu Ninin Desinta diperoleh informasi tentang penulisan sejarah. Pada tahapan ini rangkaian fakta yang
latar belakang terciptanmya tari Caping Ngancak, sudah didapat kemudian diuraikan dan disajikan secara
perkembangan tari Caping Ngancak, makna dan nilai tertulis sebagai kisah atau cerita sejarah. dari berbagai
yang terkandung dalam tari Caping Ngancak, serta sumber yang telah diseleksi dan diinterpretasikan secara
unsur-unsur pendukung tari Caping Ngancak. Melalui kronologis dalam bentuk tulisan.
Bpk. Purnomo banyak didapat mengenai
perkembangan tari Caping Ngancak dan bentuk usaha Latar Belakang Lahirnya Tari Caping Ngancak
pemerintah dalam melestarikan kesenian ini selain itu Lamongan secara geografis terletak antara 6° 51'
juga tentang musik pengiring dan makna yang 54" dan 7° 23' 6" garis lintang selatan dan antara
terkandung dalam setiap alunannya. Kemudian dalam 112°4'41" dan 112°33'12" garis bujur timur. Luas
pembuatan naskah dilakukan sesuai dengan apa yang wilayah Lamongan 1.812,80 km2 atau 181.280 ha, sama
di tulis di buku catatan dan alat perekam yang dengan 3,78% luas provinsi Jawa Timur. Sebagian
disampaikan oleh narasumber. wilayah terdiri dari daratan rendah dan sebagian lagi
Selain mendapat sumber dari hasil wawancara, daratan tinggi sekitar 100 meter dari permukaan air laut.
sumber juga didapat dari observasi hasil-hasil Struktur tanah sebagian besar terdiri dari jenis Alufial,
dokumentasi, yang digunakan sebagai pelengkap dalam Litosal, Grumosol, dan mediterian coklat. Seperti halnya
memperoleh sumber. Dokumentasi dalam penelitian ini daerah-daerah lain di Indonesia, Lamongan memiliki dua
adalah foto-foto tentang pertunjukan tari Caping
Ngancak. Meliputi foto- atribut-atribut tari yang biasa 12
Kuntowijoyo, op.cit., hlm 10.

229
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

musim yaitu musim kemarau yang terjadi pada bulan Mei Pada tahun 1974 di kabupaten Lamongan
sampai Oktober dan musim penghujan pada bulan terdapat 14 jenis kesenian, antara lain Karawitan, Ludruk,
November sampai April. Temperatur suhu udara rata-rata Ketoprak, Band, Samproh, Hadrah, Drama/Misri, Reog,
20-32° C.13 Kuntulan, Wayang Golek, Wayang Krucil, Kentrung,
Masyarakat Lamongan mayoritas beragama islam. Jidor, (Jaranan) Kepang Dor, Lawak dan Macapat. 15
Masyarakat juga dikenal memiliki sifat kesetiakawanan Pembinaan para seniman dilakukan dengan pelatihan dan
yang tinggi. Selain itu orang Lamongan juga dikenal penggalian serta pelestarian baik kesenian lama maupun
sebagai tenaga kerja yang rajin. Bahasa yang digunakan kreasi baru. Dalam pembinaan kesenian dan kebudayaan,
oleh orang Lamongan dalam percakapan sehari-hari yaitu maka pada tahun 1992 di Lamongan didirikan Dewan
bahasa Jawa Pesisiran, yang cenderung lugas dan tidak Kesenian Lamongan (DKL) sebagai organisasi yang
banyak bunga kata. Masyarakat jarang atau hampir tidak menghimpun para seniman yang ada di Lamongan.
pernah menggunakan bahasa krama inggil. Bahasa yang Sampai saat ini DKL kabupaten Lamongan masih aktif
sering digunakan dalam percakapan dengan orang yang dalam menyelenggarakan event-event kesenian seperti
lebih tua atau dihormati adalah bahasa krama madya atau Lamongan Art dll. Dewan Kesenian Lamongan menjadi
bahasa krama yang bercampur dengan bahasa ngoko. mitra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Percakapan berlangsung dengan suara yang relatif keras Lamongan dalam usaha peningkatan dan pengembangan
dan lebih banyak menggunakan bahasa ngoko. 14 pad mutu kebudayaan dan kesenian yang ada di Lamongan
atahun 2008 dalam bidang teknologi komunikasi dan dengan dilakukannya pagelaran dan pameran seni serta
transportasi di Lamongan, penggunaannya sudah maju. festival atau lomba pekan seni di Kabupaten Lamongan.
Dalam Aspek Ekonomi, pada tahun 2008 Pada tahun 2001 banyak bermunculan tari-tari
Pemerintah Lamongan melakukan upaya meningkatkan kreasi baru yang menggambarkan tentang kebudayaan
kualitas swasembada pangan, penyediaan kebutuhan Lamongan diantaranya yaitu Tari Boran, Tari Silir-silir,
bahan baku industri dalam negeri, peningkatan Tari Kiprahbahlun, Tari Jalasutra, Tari Parengan, Tari
pendapatan petani, kesempatan kerja, serta menjaga Ngincik, Tari Turunggo sulah, Tari Sinau, Tari Mayang
kelestarian sumber daya dan lingkungan hidup, telah Madu. Selain tari-tarian tersebut juga terdapat tari
menempuh berbagai langkah agar terwujudnya struktur Caping Ngancak yang menjadi fokus utama dalam
perekonomian yang berimbang antara perkembangan penelitian ini.
industri dan pertanian. Mayoritas penduduk Lamongan
bermata pencaharian sebagai petani kecuali di daerah Ide Lahirnya Tari Caping Ngancak
utara yang banyak bekerja sebagai nelayan karena letak Ide Tari Caping Ngancak lahir terispirasi dari
geografisnya yang dekat dengan laut. Hal inilah yang banyaknya petani yang ada di Lamongan. Selain itu
menjadi inspirasi awal lahirnya tari Caping Ngancak. Lamongan merupakan wilayah yang banyak wilayah
Dalam aspek kebudayaan Pada zaman dahulu di yang penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Lamongan memiliki beberapa ritual diantaranya adalah Suatu kesenian itu muncul tidak terlepas dari kehidupan
ritual meminta kesuburan lahan pertanian. Hal ini terlihat sosial masyarakat dan berdasarkan spontanitas menurut
dari bangunan candi yang juga terdapat lingga dan yoni situasi dan kondisi masyarakat itu sendiri. Seperti halnya
sebagai bentuk pemujaan untuk meminta kesuburan di masyarakat Lamongan yang banyak bermata pencaharian
desa Siser, kecamatan Laren, kabupaten Lamongan. Di sebagai petani, maka muncul ide membuat suatu karya
Lamongan juga terdapat berbagai tradisi upacara yaitu seni yang sesuai dengan keadaan masyarakat Lamongan
upacara Wiwit yang dilakukan pada saat musim panen, itu sendiri.
upacara sedekah bumi lainnya yaitu upacara Nyangring Lamongan merupakan wilayah agraris, memiliki
yang dilakukan sebagai bentuk syukur dsb. Terdapat jumlah petani terbanyak sebagai sumber mata
upacara ruwatan Ontang Anting yang merupakan upacara pencaharian pada tahun 2009 jumlah petani yang ada di
yang dilakukan apabila terdapat anak laki-laki atau Lamongan adalah 387,76,. sedangkan jumlah luas lahan
perempuan yang tidak memiliki saudara atau anak pertanian di Lamongan tahun 2009 yaitu 88,221 Ha
tunggal, atau 2 anak laki-laki atau dua anak perempuan lahan sawah dan 37,132 Ha lahan non sawah, pada tahun
ketika menginjak dewasa atau ketika akan menikah harus 2010 luas lahan sawah tetap yaitu 88,221 Ha dan lahan
diruwat dengan cara melakukan pertujukan wayang kulit non sawah mengalami peningkatan yaitu 37,988 Ha. pada
dengan lakon Ontang Anting Bathara Kala. Selain itu tahun 2011 lahan sawah mengalami 87,940 Ha lahan
diwilayah bagian utara terdapat tradisi lain seperti tradisi Sawah dan 38,108 Ha lahan non sawah, dan pada tahun
petik laut di wilayah Brondong Paciran yang dilakukan 2012 seluas 87,811 Ha, sedangkan lahan non sawah
pada saat musim nelayan mulai melaut, tradisi Tutup seluas 35.883 Ha. 16 Berdasarkan data diatas dapat
Layang yang dilakukan pada musim berlayar telah diketahui bahwa petani yang menjadi inspirasi lahirnya
selesai. Ada juga upacara pernikahan di Lamongan yang tari Caping Ngancak merupakan mayoritas pekerjaan
memiliki tradisi sendiri dan dikenal dengan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Lamongan. Hal tersebut
pengantin Bekasri.
13
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan.Lamongan
15
Dalam Angka Tahun 2008,(Pemerintah Kabupaten Lamongan : Ibid.hlm 144..
2009),hlm 2
14 16
Tim Peneliti.Memayu Raharjaning Praja, (Pemerintah Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan, Lamongan
Kabupaten Lamongan : 1993).hlm.248 Dalam Angka Tahun 2010,2011,2012,2013

230
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

juga ditunjang dengan keadaan geografis Lamongan pengembangan pemerintah daerah juga mendukung
dimana terdapat lahan pertanian yang luas. secara penuh baik dinas kebudayaan dan pariwisata
Nama Tari Ngancak di ambil dari kata “Caping” maupun dinas pendidikan yang ada di kabupaten
dan “Ngancak”. Caping merupakan topi yang terbuat dari Lamongan.
bambu yang digunakan oleh petani saat pergi ke sawah. Tari Caping Ngancak merupakan salah satu jenis
Sedangkan, kata Ngancak berasal dari bahasa jawa tari kreasi baru. Pada dasarnya tari kreasi baru merupakan
”Rampak” atau “Serempak” yang artinya bersama-sama. perkembangan gerak tari tradisional yang disesuaikan
Jadi tari Caping Ngancak merupakan tari yang dengan perkembangan jaman. Selain itu tari Caping
menggambarkan petani yang bekerja di sawah dan Ngancak merupakan tari pertunjukan yang fungsinya
dilakukan secara beramai-ramai. Orang yang menggagas adalah sebagai hiburan atau tontonan dalam masyarakat.
lahirnya tari Caping Ngancak adalah Tri Kristiani (bu Tari Caping Ngancak merupakan salah satu bentuk tari
Kris) dan Ninin Desinta serta seorang penata musik yang menggambarkan keadaan Lamongan sebagai salah
bernama Purnomo. Menurut keterangan bu Kris, pada satu kabupaten dengan petani sebagai mayoritas
saat pergi mengajar di SMPN 1 Kembangbahu, beliau pekerjaan bagi penduduknya serta mempunyai gerak
melewati area persawahan yang luas sehingga hampir yang sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat
tiap hari menyaksikan aktifitas para petani yang ada di petani sehingga menjadikan tari ini sebagai salah satu
sawah. Hal ini menginspirasi beliau untuk menciptakan kesenian khas yang ada di kabupaten Lamongan.
gerakan tari khusus untuk para petani tersebut. 17 Sejak
dulu Lamongan sudah mengenal ritual yang berhubungan Perkembangan Tari Caping Ngancak
dengan pertanian, yaitu upacara Wiwit dan upacara 1. Penari
Nyangring. Ritual-ritual ini dilakukan pada saat musim Jumlah penari dalam suatu tarian memiliki
panen sebagai bentuk rasa syukur atau sebagai bentuk kekuatan tersendiri. Tipe yang khas dalam tarian
sedekah bumi. Kehidupan masyarakat Lamongan tidak kelompok adalah gerakan yang serempak dan
dapat dipisahkan dari aktivitas yang dilakukan oleh para menekankan pada keseragaman gerak dan kebersamaan
petani. Hal ini mendorong bu Kris memiliki keinginan dan ketepatan iramanya. Menurut keterangan ibu Tri
untuk menciptakan tarian yang menggambarkan kegiatan Kristiani semakin banyak penari, semakin gampang
petani sehari-hari yang bekerja di sawah. dalam pengaturan formasi tari dan penuangan ide-ide
Dalam proses penciptaannya ibu Kris dan ibu 18
gerak yang sesuai dengan tema tari.
Ninin mencoba mencipta gerak tari sebagai gambaran
aktifitas petani yang sudah dilihatnya tersebut menjadi Tabel 3.1 Penari Caping Ngancak dari Tahun 2008-
sebuah tari. Akhirnya bu Kris dan bu Ninin meminta 2012
Bapak Purnomo selaku seniman aktif yang ada di Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Lamongan untuk No Wakt Event Jumlah penari
menciptakan musik pengiring tari tersebut. Ide u
penciptaan Tari Caping Ngancak mulai tercetus pada 1 Juni Budaya 9 orang (puteri)
bulan April 2008, sebelum diadakannya festival karya 2008 Adhikara II di
tari (FKT) yang dulu di kenal dengan festifal Budaya Malang
Adhikara. Bu Kris dan Bu Ninin melakukan observasi 2 5 Juli Festival dan 5 orang (puteri)
langsung ke sawah penduduk dan mengajak anak-anak 2008 Lomba Seni
yang menjadi penari untuk bersama-sama mengamati Siswa
aktifitas yang dilakukan oleh para petani sehingga Nasional
(FLS2N)
tercipta rangkaian gerakan yang indah. Penciptaan Gerak
Tingkat
tari ini dimulai dari kegiatan menanam sampai kegiatan Propinsi di
memanen, bahkan kegiatan mengusir hama, panen raya Surabaya
dan sedekah bumi. 3 21-26 Festival dan 5 orang (puteri)
Pada awalnya tari ini diciptakan sebagai suatu Juli Lomba Seni
karya yang akan dilombakan lewat ajang Festifal Budaya 2008 Siswa
Adhikara II Tahun 2008, yang merupakan festival seni Nasional
tari karena lamongan secara aktif tiap tahunnya (FLS2N)
mengikuti berbagai festival atau lomba baik dalam Tingkat
Nasional di
tingkat Propinsi maupun Nasional bahkan sampai tingkat
Bandung
Internasional. Dalam proses penciptaannya gerak tari
4 2008 Pertunjukan di 9 orang (puteri)
diciptakan oleh ibu Kristiani dan ibu Ninin Desinta, pendopo
dalam bidang musik dan lirik di ciptakan oleh Bapak kabupaten
Purnomo, sedangkan dalam pengaturan kostum Lamongan
diciptakan oleh ibu Ninin Desinta. Mereka adalah sebagai
seniman-seniman yang aktif dalam pengembangan perayaan
budaya yang ada di Lamongan. Dalam hal Lamongan

17 18
Hasil wawancara dengan Tri kristiani selaku pencipta tari Hasil wawancara dengan Tri Kristiani selaku penata tari
Caping Ngancak, tanggal 17 juli 2016, pukul 15.00 Caping Ngancak, tanggal 28 Desember 2016, pukul 15.00 WIB

231
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

kota Adipura pada saat mengikuti Seni Pertunjukan Internasional,


5 Nove Duta seni Diwakili oleh penari- penari tari Caping Ngancak berjumlah 11 orang Karena
mber kabupaten penari yang ada di Tari Caping Ngancak melakukan kolaborasi dengan seni
2008 Lamongan di sekolah-sekolah di drama, musik dan tari sehingga membutuhkan banyak
Anjungan Lamongan yaitu SMPN 1 penari untuk berperan dalam drama yang ditampilkan.
Jatim di TMII Kembangbahu, SMA
Jakarta Negeri 1 Lamongan,
Perbedaan jumlah pemain juga disesuaikan dengan
SMA Negeri 2 Lamongan kebutuhan pentas dan permintan dari penyelenggara
dll. sehingga sering terjadi perubahan.19
6 Tahun Raker di 5 orang (puteri) Penari Caping Ngancak merupakan anggota siswa
2009 Dinas SMPN 1 Kembangbahu yang terdiri dari siswa kelas 7
Pendidikan dan kelas 8. Mereka yang menjadi penari harus mau ikut
Lamongan dalam melakukan proses pelatihan. Seiring berjalannya
7 23 Pembukaan Diwakili 50 penari dari waktu jumlah penari mengalami perubahan. Perubahan
Mei FLS2N Siswi SMPN 1 pemain ini dilakukan sesuai kebutuhan pentas atau lomba
2009 tingkat Kembangbahu
yang dilakukan serta adanya pergantian pemain
propinsi Jatim
di Surabaya
disebabkan oleh non aktifnya penari lama sehingga
8 23 Grand final 3 orang ( puteri) digantikan oleh anggota penari yang baru. Non aktifnya
Mei Yak Yuk suatu anggota disebabkan pindah kota atau berdomisili di
2009 tahun 2009 di luar kota sehingga menjadi pergantian penari. Penari di
Lamongan Lamongan kebanyakan dilakukan oleh perempuan, jarang
9 9 Acara HUT Diwakili oleh perwakilan ditemukannya penari laki-laki. Dalam setiap pentas
Maret satpol PP di dari penari-penari yang penari perempuan akan menyesuaikan tema tari, seperti
2010 Alun-alun ada di sekolah-sekolah di dalam Tari jaranan yang menceritakan tentang para
Lamongan Lamongan yaitu SMPN 1 prajurit yang berkuda. Oleh karena itu dalam
Kembangbahu, SMA
menyesuaikan tema, para penari perempuan memakai
Negeri 1 Lamongan,
SMA Negeri 2 Lamongan
kostum dan riasan seperti prajurit laki-laki yang sedang
dll. menunggangi kuda.
10 2-5 Seni 9 orang (puteri) Selain pengaturan pola lantai dilakukan juga
Agust Pertunjukan pengaturan level. Pengaturan level merupakan
us Internasional pengaturan tingkat ketinggian posisi tubuh penari dan
2010 di Jogjakarta lantai pentas. Seperti posisi duduk, tidur, jongkok, atau
11 Tahun Di lakukan di Tim tari dan anggota bersimpuh yang termasuk dalam level rendah. Sedangkan
2011 sanggar Tri Sanggar Tri Melati posisi berdiri, berjinjit, loncat, termasuk dalam level
Melati sebagai tinggi. Pengaturan level penari dalam tarian kelompok
salah Satu
biasa dikombinasikan dengan pengaturan pola lantai. 20
Materi Tari
12 Tahun Di lakukan di Tim tari dan Anggota
Misalnya pada Tari Caping Ngancak pada awal gerakan
2012 sanggar Tri Sanggar Tri Melati yang menunjukan kegiatan menanam ada 4 penari berada
Melati sebagai di berdiri di pojok panggung sedangkan yang satu duduk
salah Satu di depan yang kemudian bersama-sama melakukan
Materi Tari gerakan seperti menabur benih. Dengan pengaturan level
Sumber: Data Daftar karya tari, prestasi dan tersebut penari yang di belakang akan tetap tampak
Pertunjukan Tari Caping Ngancak Oleh Tri Kristiani. kelihatan.

Jumlah penari Tari Caping Ngancak pada awalnya 2. Aksesoris dan Kostum
berjumlah 9 orang pada saat lomba Budaya Adikhara di Dalam dunia tari modern atau kotemporer, banyak
Malang yaitu Rizky Ani N, Siti Nur H, Vera Putri A, Evy bermunculan konsep-konsep baru yang merujuk pada
Tyas D, Aqustiah S, Eryati Shinta, Puput Suqih E, Faizah tema perilaku keseharian atau kebudayaan pada saat ini,
Eka, dan Ekabela T. Namun pada saat mengikuti Festival sehingga dalam hal busana atau pakaian penari
Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat propinsi disesuaikan dengan busana keseharian yang dipakai oleh
maupun tingkat Nasional hanya terdapat 5 penari yaitu masyarakat budaya tersebut. Tari Caping Ngancak ini
Evy Tyas D, Aqustiah S, Eryati Shinta, Puput Suqih E mengacu pada seni tradisi yang ada di Lamongan dengan
dan Ekabela T. Hal ini dikarenakan pada FLS2N mengambil tema kerakyatan yaitu mengusung suasana
ditentukan hanya untuk 5 penari yang masih berstatus proses pertanian, sehingga dalam penggunaan kostum
siswa kelas 7 dan 8. Sedangkan tari Caping Ngancak dan tata rias penggunaanya bersifat sederhana. Tata rias
terdiri dari 9 orang anak, yang terdiri dari 6 anak masih dalam tari Caping Ngancak ini menggunakan tata rias
kelas 7 dan 8 dan 3 anak kelas 9, maka yang 3 anak
gugur dan 1 anak tidak diikutkan karena terdapat 19
kekurangan dalam skill tariannya sehingga Tari Caping Hasil wawancara dengan Tri kristiani selaku pencipta tari
Caping Ngancak, pada tanggal 22 Desember 2016, pukul 15.00
Ngancak penarinya mengalami perubahan menjadi 5 20
Sumaryono dan Endo Suanda.Tari Tontonan: Buku Pelajaran
orang penari pada saat mengikuti FLS2N. Sedangkan Kesenian Nusantara (Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara:
2006), hlm 98.

232
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

cantik. Berikut ini merupakan aksesoris yang dipakai Tari meningkatkan


Caping Ngacak: estetika
pertunjukan.

Tabel 3.2 Aksesoris Tari Caping Ngancak


Rapek 2008- Rapek merupakan
Nama Tahu Foto Aksesoris Keterangan
2012 aksesoris yang
n
diikat di pinggang
Ikat 2008 Aksesoris ikat
sebagai hiasan.
Kepala kepala memakai
konsep warna
hijau dan merah
sesuai dengan Sumber :Berdasarkan pengamatan dokumen pribadi
tema tari. Warna
merah
Sanggar Tri Melati berupa Foto-foto dan Video.
melambangkan
kekuatan, Aksesoris di bagian kepala memakai sanggul serta
keberanian, kerja ikat kepala sebagai pemanis. Pada saat mengikuti seni
keras sedangkan pertunjukan internasional ikat kepala tidak digunakan
warna hijau tapi menggunkan untaian padi yang di tancapkan di
melambangkan sanggul penari, namun setelah pementasan tersebut tari
kemakmuran, Caping Ngancak tetap menggunakan ikat kepala sampai
kesuburan dsb. sekarang. Caping sebagai salah satu properti utama yang
2009 Ikat kepala
digunakan terbuat dari bambu dan sempat mengalami
mengalami
perubahan pada perubahan dari motif gambar dan warna meskipun dalam
motifnya yang tahun yang sama yaitu tahun 2008.
awalnya polos
berubah ditambahi Tabel 3.3 Kostum Tari Caping Ngancak
manik-manik Nam Tah Foto Keterangan
untuk a un
mempercantik Keba 2008 Kebaya merupakan
penampilan. ya pakaian tradisional
Untaian 2010 Pada saat Indonesia yang sudah ada
padi mengikuti festifal sejak jaman dahulu.
pada Seni Pertunjukan Pakaian yang digunakan
rambut Internasional, para pada tari Caping Ngancak
penari tidak yaitu kebaya sederhana
menggunakan ikat berwarna merah yang
kepala melainkan terbuat dari kain brokat.
menggunakan Warna merah disini untuk
untaian padi menggambarkan
sebagai aksesoris semangat dan perjuangan
kepala yang sesuai petani
dengan tema “ The
Legend of Dewi 2010 pada saat mengikuti
sri “ dan untuk festival pertujukan
memperkuat internasional di
karakter yang Jogjakarta, warna kebaya
dimainkan. Karena berubah menjadi warna
acara ini hijau karena pada saat itu
merupakan dilakukan kolaborasi
gabungan dari seni menggabungkan seni
musik, drama, dan musik, tari, dan teater
Tari yang bertema “The
Caping Juni Caping yang di Legend Of Dewi Sri“
2008 gunakan pada sehingga kostum
awalnya yaitu disesuaikan dengan tema
caping polos tanpa dewi sri sebagai dewi
ada motif atau kesuburan sehingga warna
warna sesuai hijau menjadi warna yang
dengan milik dominan.
petani asli yang Kem 2008 Kemben ini bersifat
ada di Lamongan. ben sedernana dan
Nove Caping mengalami mempunyai ukuran pas
mber perubahan yaitu di badan. Kemben
2008 - terdapat gambar berwarna kuning sebagai
2012 dan warna untuk gambaran terpaan sinar

233
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

matahari pada pagi hari gerakan. Kain tenun ikat parengan perubahannya hanya
2010 Warna kemben terletak pada penggunaan motifnya. Dalam segi
mengalami perubahan warnanya tetap menggunakan warna hijau. Kain wiron
yang awalnya bewarna dan rapek yang digunakan pada tari Caping Ngancak dari
emas kemudian berubah segi bentuk dan warnanya tidak terdapat perubahan.
menjadi warna hijau.
Karena Menyesuaikan
Hanya pada saat tari ini di pentaskan sebagai duta seni
warna kebaya yang kabupaten lamongan dan festifal seni pertunjukan
berubah menjadi hijau Internasional, Kain wiron tidak digunakan.
Cela 2008 Karena gerakan tari
na Caping Ngancak bersifat 3. Gerak Tari
Tang atraktif maka para penari Dalam gerak suatu tari, gerak merupakan elemen
gung menggunakan celana paling dominan. Menurut Kassudiarja gerak tari
tanggung sehingga bebas merupakan gerak anggota-anggota badan manusia yang
bergerak dengan lincah. berirama dan berjiwa. Gerak anggota badan meliputi jari-
Celana ini bewarna
jari tangan, pergelangan tangan, keseluruhan tangan,
kuning karena
menyesuaikan dengan badan, leher, kepala, mata, bahu, pinggul, kaki, lutut, dan
warna kemben pergelangan kaki. Anggota–anggota badan ini bisa berdiri
2010 Warna celana mengalami sendiri atau dapat dipadukan sehingga menjadi suatu
perubahan yang awalnya kesatuan gerak yang Indah. 21 Masing-masing daerah
bewarna emas kemudian memiliki budaya dan selera yang berbeda-beda karena
berubah menjadi warna jika dicermati dalam tarian pasti akan terdapat perbedaan
hijau. Karena dalam bentuk gerak dan teknik memperagakannya.
Menyesuaikan warna Dalam tari Caping Ngancak sendiri terdapat beberapa
kemben yang berubah
gerakan yang menggambarkan aktifitas petani yang
menjadi hijau
terdapat beberapa tahapan yaitu antara lain:
Kain 2008 Kain Tenun Ikat parengan
Tenu ini merupakan kain yang a. Gerakan intro
n Ikat ada di Lamongan, posisi awal penari duduk menekuk satu lutut, posisi
Paren tepatnya di desa kepala menunduk, kedua tangan diatas lutut yang
gan Parengan, kecamatan tegak. Kemudian mengangkat kaki kanan dan kiri ke
Maduran, Kabupaten atas secara bergantian dan berlari ke kanan dan kiri.
Lamongan. Kain ini Kemudian kaki kanan maju kedepan, posisi tangan
merupakan salah satu diatas paha dan agak membungkuk kedepan.
produk unggulan dan Kemudian tangan memegang caping diatas kepala
merupakan barang yang
yang bergerak ke kanan dan ke kiri. Penari kemudian
asli berasal dari
Lamongan. berputar dan merentangkan tangan. Kemudian tangan
2010 Perubahan kain hanya diangkat keatas dan berputar-putar. Penari kemudian
terletak pada penggunaan jongkok dengan kedua tangan dikatupkan didepan
motifnya. Awalnya dalam dada. Kemudian bangun dengan posisi tangan seperti
tari ini menggunakan jaipong. Yang kemudian tangan memegang caping
motif penuh yang diatas kepala dan berputar putar. Penari berdiri tegak
kemudian menjadi polos dengan caping di bawa ke depan dada kemudian
yang motifnya hanya jongkok.
berada di pinggir kain.
b. Gerakan Menanam
Kain 2008 kain wiron emas
Dalam gerakan inti yang menggambarkan proses
wiro - digunakan untuk
n 2012 memperindah menanam terdapat beberapa gerakan yaitu
emas penampilan. Dan a) Posisi badan penari tidur miring, Caping diletakan
diletakan di atas kain ikat di depan kepala, posisi tangan kiri di angkat keatas
tenun parengan. kemudian 3 penari badannya berguling
Sumber :Berdasarkan pengamatan dokumen kebelakang hingga melakukan posisi sujud.
pribadi Sanggar Tri Melati berupa Foto-foto dan Video sedangkan 2 penari badan terlentang kemudian
Berdasarkan Dilihat dari segi bentuk, kebaya tidak kedua kaki diangkat dan menendang-nendang
mengalami perubahan secara signifikan. Perbedaanya keatas. Kemudian penari memperagakan seperti
hanya terlihat dari warna dan hiasan payet pada kain. orang yang baru bangun dari tidur. Kemudian
Kemben dipakai sebagai dalaman kebaya yang biasa semua penari melakukan sujud yang dilakukan ke
digunakan oleh Masyarakat pedesaan pada umumnya. kiri dan ke kanan, Kondisi ini menceritakan
Bentuk kemben tidak mengalami perubahan hanya tentang suasana mulai pagi dimana banyak orang
warnanya saja yang berbeda. Dalam tari caping ngancak tidur kemudian bangun dan berdoa sebelum
celana yang digunakan yaitu celana tanggung karena memulai beraktifitas.
hanya bersifat sebagai dalaman sehingga tidak perlu
memakai celana panjang agar tidak mempersulit suatu 21 Kussudiardjo.Tentang Tari (Yogyakarta,Nur

Cahya;2000) hlm 11.

234
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

b) 4 penari berbaris lurus kemudian dengan tangan badan membungkuk de depan dan belakang
memegang caping di atas kepala dan berjalan kemudian caping diputar ke depan dan meloncat
lurus kearah kanan panggung, sedangkan 1 penari loncat ke samping kiri begitu juga 2 penari lain
berada di pojok kanan depan panggung dengan yang meloncat secara berlawanan. Kemudian
membawa caping di pinggangnya dan berputar- berputar dan caping diletakan di depan dada dan
putar. Kemudian 4 penari berada di pojok kanan dikibaskan ke samping kanan, kiri, dan atas dan
belakang panggung dan melepas capingnya berputar-putar. Kondisi ini menggambarkan para
sedangkan 1 penari duduk jongkok di kiri depan petani yang bekerja dalam mengusir hama yang
panggung dengan caping diberdirikan di samping menganggu padi mereka.
tubuhnya. Kemudian para penari membawa e. Gerakan Memanen
caping yang ditelentangkan ke atas dan dibawa di Dalam gerakan inti yang menggambarkan proses
pinggang dengan posisi tangan seperti menyemai memanen terdapat beberapa gerakan yaitu :
benih dan maju ke depan. Kemudian tubuh 1) Para penari maju ke depan kemudian melempar
membungkuk dan berdiri kemudian memakai caping ke atas dan kemudian di tangkap.
caping dengan posisi kepala menghadap ke atas Kemudian duduk berjongkok dengan satu kaki
dan ke bawah. Penari melepaskan caping ke dilipat dan mengangkat caping kemudian
bawah dengan posisi tangan diputar kemudian badannya berputar ke samping kiri dan kanan.
tangan kanan di atas, kemudian menggambil Kemudian duduk dan caping di letakan ke bawah
caping dan diangkat. 2 penari duduk dengan kemudian diangkat satu tangan secara bergantian
posisi kaki dilipat dengan mengibaskan ke kanan ke kiri kemudian ke depan. Para penari
capingnya. sedangkan 2 penari berdiri dan 1 berdiri dengan memutar badan dan caping.
penari jongkok membawa caping diatas kepala Menghadap ke kiri menaikan kaki secara
dan diangkat naik turun. Kemudian para penari bergantian. Tiga penari duduk berjongkok dengan
bangun dengan menegadahkan caping dan maju tangan seperti memotong padi dan 2 penari berdiri
ke kiri dan ke kanan. Kondisi ini menggambarkan di belakang tangannya melakukan posisi yang
petani yang akan berangkat bekerja disawah yang sama. Penari kemudian membungkuk dengan
berjalan lurus dan beramai-ramai dengan petani caping berada di depan dada dan maju ke depan
lain. Aktifitas yang digambarkan adalah para kemudian diankat ke atas dan berkumpul di tengah
petani yang memulai proses menanam dan hidup panggung. Tiga penari berdiri dengan memakai
secara rukun dan gotong royong. caping dan yang tangannya berada di atas caping
c. Gerakan Merawat yang di tengadahkan oleh 2 orang penari lainnya
Dalam gerakan inti yang menggambarkan proses yang duduk dan jongkok. Kemudian caping
merawat tanaman padi terdapat beberapa gerakan diputar dan dibolak balikan sehingga para penari
yaitu: Gerakan ini diawali dengan posisi penari yang bergerak ke kiri dan ke kanan. 2 Penari kemudian
duduk jongkok dengan caping yang di letakan di atas mumbawa 2 caping yang di letakan dalam
paha dan tangan bergerak dari bawah ke atas yang punggungnya sedangkan 3 orang penari bergerak
digoyang-goyangkan dan dilambaikan ke kiri dan ke lincah ke kiri dan ke kanan. Kemudian para penari
kanan dengan satu penari yang berdiri dan bergerak mundur dengan caping diseret ke
mengangkat caping yang diletakan di depan wajah belakang. Kondisi ini menggambarkan para petani
dan tangan ikut melambai-lambai. Kondisi ini yang memanen padinya yang dimulai dari gerakan
menggambarkan merawat tanaman padi yang mulai memotong padi, kemudian padi dipisahkan dari
tumbuh di sawah dan melambai-lambai terkena angin. batangnya dengan menggunakan alat pemisah
d. Gerakan Mengusir Hama padi, padi kemudian dibawa diatas punggung dan
Dalam gerakan inti yang menggambarkan proses di bawa pulang.
mengusir Hama terdapat beberapa gerakan yaitu 2) Para penari duduk berkumpul secara melingkar
1) Para penari berdiri. 3 berlari ke belakang dan 2 kemudian berdiri dan mundur ke belakang dengan
penari maju ke depan dengan caping yang berada menggoyangkan pinggul dengan mengangkat
di depan wajahnya dan begerak ke kiri dan ke capingnya keatas ke bawah. Kondisi ini
kanan. Kemudian meloncat loncat dan berputar. menggambarkan ritual sedekah bumi dengan
Kemudian para penari berkumpul ke kanan dan membawa sesajen pada saat selesai panen sebagai
kiri panggung berjalan ke samping dengan posisi ungkapan rasa syukur para petani.
tangan diangkat ke atas seperti burung. Kondisi ini Dalam gerakan tari caping ngancak juga
menggambarkan hama yang ada di sawah yaitu menggunakan beberapa gerakan tradisi yaitu :
tikus dan burung. a. Gerak Lembehan, gerak jalan dengan melambaikan
2) Para penari kemudian berputar dan tangannya tangan ke kanan dan ke kiri
diturunkan ke depan secara bergantiandan b. Gerak Tikungan, gerak kaki dengan menjinjit dan
menghadap ke samping kanan dengan pinggul dilakukan secara bergantian
diangkat ke atas. Dua penari berputar- putar dan c. Gerakan Double step, gerakan jalan ditempat
tiga penari berdiri dengan sedikit membungkuk sebanyak 2 kali dan dilakukan secara bergantian
dan bergerak ke kiri dan ke kanan dan posisi antara kaki kiri dan kaki kanan.

235
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

d. Gerak Sogokan, gerak tangan yang di pindah ke Febri, Purbandari, Supardi, Yeti, Vera, Birohmatika,
depan dan ke belakang tangan secara bergantian. Bachtiar R, Rizky ani, Bima, Rizal Wisnu, Taufik, Eny
e. Gerak Trecetan, kaki tanjak tumit diangkat dengan Hadjiastuti, Liqyana, Marguna, Susiati, Taufik, Keke
lari-lari kecil Febrian, Teti Nadia, Baharudin, panji Sukma, evy,
f. Gerak Srisik, lari-lari kecil untuk berpindah tempat Suntiah. Mereka adalah seniman maupun anak-anak
g. Jalan Egolan, jalan dengan menggerakan pinggul ke siswa SMP atau SMA yang terdaftar dalam sanggar Tri
kiri dan ke kanan. Melati. Serta terdapat juga seniman non aktif yaitu bapak
Pada saat tahun 2010 ketika tari Caping Ngancak Suparman dan Bapak Sadi.
ditampilkan di festifal seni pertunjukan Internasional Seorang pengrawit dituntut harus bisa
terdapat beberapa perbedaaan gerakan yaitu gerakan intro mengarassemen sebuah lagu, menguasai iringan, serta
tidak ditarikan sehingga langsung masuk kegiatan harus mempunyai teknik dalam menabuh serta giat dalam
menanam. Pada saat gerak mengusir hama terdapat peran berlatih sehingga dapat menghasilkan suatu karya lagu
yang menjadi seekor tikus begitu juga pada saat proses yang indah. Dalam Tari Caping Ngancak Bpk. Purnomo
sedekah bumi karena terdapat sosok Dewi Sri sebagai menjadi pencipta musik sekaligus sinden/vokal dalam
dewi kesuburan. Pada tahun 2010 sampai sekarang Tari melantunkan lirik-lirik lagu tari Caping Ngancak,
Caping Ngancak juga digunakan dalam tari pendidikan di sehingga didapat lantunan serta iringan yang sesuai
sekolah- sekolah yang ada di Lamongan. Seperti SMPN 1 dengan gerakan-gerakan tari Caping Ngancak. Musik
Kembangbahu, SMPN 1 Tikung, SMAN 2 Lamongan Tari Caping Ngancak berdurasi Selama 6 menit.
dsb. Meskipun belum semua sekolah menerapkan.
Beberapa gerakan mengalami perbedaan dikarenakan 6. Mekanisme Pentas
hitungannya diperlambat, gerakan dibuat lebih sederhana Pada dasarnya keberhasilan suatu pertunjukan tari
tanpa menghilangkan ciri khasnya dan bisa dikreasikan ditentukan oleh tiga unsur utama yaitu materi tari,
sendiri oleh guru tari. penonton, dan tempat. Ketiganya terkait satu dengan
yang lain sehingga diperlukan suatu pengelolaan yang
4. Musik baik. Pengelolaan seni pertunjukan biasanya dilakukan
Pada dasarnya hubungan antara seni tari dan dan oleh suatu tim kerja yang terdiri dari beberapa orang yang
seni musik memiliki sifat saling membutuhkan dan memegang tugas dan tanggung jawab tertentu. Tari
ketergantungan. Seni tari menggunakan media utama Caping Ngancak pertama kali pentas pada saat mengikuti
gerak yang suasananya tidak akan bisa hidup dan tidak acara Festifal Budaya Adhikara di Malang sehingga
bermakna tanpa adanya musik sebagai pengiringnya. Di dilakukan pengaturan baik antara penari, pengrawit,
samping itu gerakan tari juga membutuhkan musik sampai penata kostum demi memperkuat materi tari
sebagai penuntun irama. Gerak tari juga sangat Caping Ngancak sebagai tari yang akan dilombakan.
membutuhkan peran musik dalam upaya pencapaian Tari Caping Ngancak Sebagai salah satu seni
dramatisasi. Seperti pada awal musik ini diceritakan sejak pertunjukan membutuhkan suatu persiapan atau latihan
petani sebelum melakukan proses menanam, iringan sebelum pementasan. Dalam pelaksanaanya para penari
musiknya menggunakan tembang dandang gulo yang yang ada di Lamongan melakukan latihan selama 2 bulan
dianggap sebagai sebuah doa dalam menolak bala sebelum pentas, dan dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali
sehingga tanamannya aman dari hama. Tembang lir ilir dalam seminggu. Latihan ini dilakukan di lakukan di
sebagai lagu yang identik dengan tanaman padi yang Sanggar Tri Melati dan di dinas Kebudayaan dan
mulai tumbuh dan berkembang. Dalam musik ini di Pariwisata Kabupaten Lamongan, bahkan terkadang
jelaskan kerukunan dan sifat gotong royong petani dalam dilakukan di Dinas Pendidikan. Dalam pementasannya
bekerja. Hal ini yang merupakan bentuk kerukunan dan tari Caping Ngancak dilakukan di panggung atau di
dinamika masyarakat petani yang ada di Lamongan. pelataran sesuai dengan acara yang di ikuti/digelar. Pada
saat latihan para penari menggunakan lantai sebagai
5. Pengrawit media gerak yang biasanya ukurannya disesuaikan
Pada dasarnya pengrawit merupakan orang yang dengan kebutuhan pentas yang biasanya mempunyai dua
menabuh gamelan. Secara umum gamelan merupakan ukuran yaitu berukuran kecil 6x8 m dan panggung
salah satu media ekspresi bagi pengrawit. Penyajian berukuran besar sebesar 8x12 m.
musik gamelan disebut dengan istilah karawitan. Dua
unsur yang sangat penting untuk diperhatikan pada Fungsi Tari Caping Ngancak
gamelan adalah aspek audio dan visualisasinya. Dalam Menurut Edi Sediawati seni pertunjukan, terutama
tari Caping Ngancak menurut keterangan Bapak purnomo yang berupa tari-tarian dengan iring-iringan bunyi-
selaku pencipta musik tari Caping Ngancak menjelaskan bunyian, sering merupakan pengemban dari kekutan-
bahwa alat musik yang digunakan adalah gamelan kekutan magis yang diharapkan hadir, tetapi tidak jarang
selendro yang mempunyai beberapa elemen seperti juga jarang semata-semata tanda syukur pada terjadinya
Bonang, Gong, Saron, Gambang, Demung, Slantem dan peristiwa-peristiwa tententu. Beberapa seni pertunjukan
Botekan. Selain itu digunakan juga kentongan serta alat dapat disebutkan sebagai berikut a) sebagai pemanggil
perkusi. dan penjemput kekuasaan; b) peringatan pemujaan pada
Di Lamongan terdapat 34 orang pengrawit yaitu
Bpk. Purnomo, Sariono, Abdul Majid, Alif, Agung, Ade,
Joko Susilo, Wawan, Anto, Zaini, Siti Nur H. Afida

236
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

arwah nenek moyang, c) sebagai perlengkapan upacara d) anggotanya yang masih sekolah TK sampai orang dewasa
perwujudan keindahan semata.22 yang rata-rata profesinya sebagai guru yang ingin belajar
Tari sebagai pertunjukan mengandung pengertian tari.
untuk mempertunjukan sesuatu yang dinilai seni, tetapi Pemerintah dalam mengadakan event juga
tetap berusaha untuk menarik perhatian dan dapat memberikan instruksi langsung kepada sanggar untuk
memeberikan kepuasan tersediri baik bagi penonoton menampilkan pertunjukan tari apabila ada acara/event
maupun dari penarinya. Pada seni pertunjukan dalam yang digelar di kabupaten Lamongan, Seperti :
penyajiannya mengutamakan dalam segi artistiknya pertunjukan di pendopo kabupaten Lamongan sebagai
dengan kosep yang matang serta cermat serta perayaan Lamongan sebagai kota adipura tahun 2008,
koreografinya yang berkualitas karena sengaja disusun Pada saat Raker di Dinas Pendidikan tahun 2009 dll.
untuk dipertontonkan.23 Tari Caping Ngancak merupakan
salah satu jenis tari pertunjukan yang menonjolkan Prestasi Tari Caping Ngancak
karakteristik budaya asli khas Lamongan, yaitu Lamongan sebagai salah satu kabupaten di Jawa
masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai petani. Dalam Timur telah menunjukan prestasi yang membanggakan.
gerakannya tari Caping Ngancak menggambarkan Selain sebagai kota Adipura Kencana, Lamongan juga
aktifitas dan interaksi yang dilakukan oleh para petani mempunyai kesenian-kesenian tari kreasi baru yang
yang ada di Lamongan. Tari ini menggambarkan sikap sangat berprestasi baik dalam tingkat propinsi, nasional,
gotong royong para petani yang digambarkan dengan maupun internasional. Salah satu tari yang menonjol
tarian secara berkelompok dan dilakukan secara yaitu tari Caping Ngancak yang merupakan tari yang
serempak dalam setiap gerakannya. Dari sini dapat dilihat menunjukan kesenian asli khas Lamongan. Dalam tingkat
bahwa tari Caping Ngancak merupakan tari yang kabupaten tari Caping Ngancak dapat dikatakan unggul
menggambarkan kebudayaan khas yang ada di Lamongan karena biasanya sebelum pemerintah daerah Lamongan
dengan bertemakan kerakyatan. khususnya Dinas Pendidikan kabupaten Lamongan,
Sebagai suatu seni yang menghibur tari Caping apabila terdapat festival lomba seni siswa tingkat propinsi
Ngancak digunakan sebagai suatu ajang yang dapat maupun nasional, pemerintah melakukan seleksi terlebih
memberikan suatu konstribusi bagi masyarakat yang dahulu di seluruh sekolah yang ada di Lamongan baik
sedang ingin mencari suatu hiburan dan berfungsi tingkat SMP maupun SMA. Pada tahun 2008 tari Caping
menghibur pada saat–saat tertentu. Contohnya, pada saat Ngancak terpilih sebagai tari yang mewakili kabupaten
pemerintah mengadakan suatu event atau acara yang lamongan dalam lomba tersebut yang di bawakan oleh
dalam hal ini menyajikan kesenian-kesenian khas daerah siswa dari SMPN 1 Kembangbahu Lamongan. Selain itu
setempat yang ada di Lamongan. Dalam hal ini banyak prestasi yang di capai tari Caping Ngancak yaitu :
pemerintah mendukung secara penuh dalam 1. Pada saat lomba Budaya Adikhara Tari Caping
pengembangan tari Caping Ngancak itu sendiri. Seni Ngancak memenangkan 3 kategori yaitu penyaji
pertunjukan adalah bagian seni tari yang telah baku oleh unggulan antar Wilayah Parama Nitya Gatra, 3 penata
aturan–aturan tertentu. dalam kurun waktu yang telah tari unggulan dan 3 penyaji unggulan.24
disepakati dan di wariskan secara turun-temurun melaui 2. Pada saat Festifal Lomba Seni Siswa Nasional
generasi ke generasi. Tari-tarian ini memiliki sifat (FLS2N) tingkat propinsi, Tari Caping Ngancak
kedaerahan yang kental dengan pola gaya tari yang memenangkan kategori penyaji terbaik non rangking.
dibangun melalui sifat dan karakter gerak yang sudah ada FLS2N sendiri merupakan suatu lomba seni siswa
sejak sejak lama. Begitu juga dengan gerakan tari Caping yang diadakan untuk tingkat SMA maupun SMP.
Ngancak yang juga terdapat beberapa gerakan tari Dalam pelaksanaannya dari kabupaten diseleksi
tradisional. Seperti gerak Lembehan, Srisik, Trecetan, kemudian di bawa ke propinsi dan kemudian
Egolan dsb. dilombakan secara nasional. Banyak kategori lomba
Awal terbentuknya sanggar merupakan ide dari yaitu lomba tari, lomba musik dan menyanyi, lomba
bapak Purnomo dan ibu Tri Kristiani serta ibu Ninin melukis, lomba puisi, dll 25 . Untuk saat ini FLS2N
Desinta yang merupakan seniman yang berbakat di yang menangani adalah Dinas Pendidikan Kabupaten
Lamongan. Awal dibentuknya sanggar adalah sebagai Lamongan.26
sarana pengembangan anak dalam bidang tari. Dalam 3. Pada saat mengikuti festival dan Lomba Seni Siswa
perkembangannya banyak tari-tari yang diciptakan dan Nasional (FLS2N) tingkat nasional di STSI Bandung,
dikembangkan di sanggar ini baik tari tradisional maupun tari Caping Ngancak memenangkan Penyaji Terbaik
tari kreasi baru. Banyak prestasi yang diperoleh dalam juara 1, hal ini merupakan prestasi yang sangat
berbagai event yang ada sehingga perlu dibanggakan membanggakan bagi Lamongan. Sebelumnya tari
keberadaan sanggar Tri Melati ini. Bahkan pada saat ini Caping Ngancak masuk lima besar yang bersaing
di Lamongan sanggar Tri Melati dapat dikatakan sebagai
salah satu sanggar yang masih tetap eksis dan
perkembangan meningkat setiap tahunnya mulai dari
24
Tri Kristiani,Daftar Karya Tari dan Prestasi Tari SMPN 1
22 Kembangbahu, dokumen yang tidak dipublikasikan
Edi Sediawati, Pertumbuhan Seni Pertunjukan (Jakarta: 25
Hasil wawancara dengan Bapak Markhawi selaku kepala
Sinar Harapan,1981) hlm.53 Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Dinas Pendidikan Lamongan
23
Ibid,. hlm. 7 tanggal 04 Mei 2016, pukul 15.00
26
Tri Kristiani, Ibid.

237
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

dengan propinsi Banten, jawa Barat, Sumatera dan dalam mengenai arti kata tersebut berarti : “Memayu”
Kalimantan Selatan.27 sama dengan “hanggayu”, yang berarti berusaha dengan
4. Pada tahun 2010 tari Caping Ngancak bersungguh-sungguh dan kerja keras untuk mencapai
dikolaborasikan dengan drama “The Legend of Dewi tujuan yang tinggi, mulia, atau besar. ”Raharja” berarti
Sri” pada saat seni pertunjukan internasional di Sejahtera, serba berkecukupan, senang dan tenteram lahir
yogjakarta, yang akhirnya memenangkan juara batin, juga jaya. Imbuhan “Ing”, atau kata “Ning” berarti
dengan kategori karya terbaik tingkat SMP. Dalam ada atau nyata pada tempatnya. “Praja” berarti Negara
lomba ini yang menjadi perwakilan adalah siswa dari atau bagian dari wilayah Negara.30
SMPN 1 Kembangbahu Lamongan. Sehingga dengan Pemerintah kabupaten Lamongan telah bekerja
didapatnya prestasi ini dapat menambah prestasi yang keras dalam pembangunan kabupaten Lamongan
di raih oleh tari Caping Ngancak sebagai kesenian sehingga menghasilkan berbagai prestasi yang dapat
Khas yang berasal dari Lamongan. dilihat dari berbagai bidang. Hal ini tidak terlepas dari
Berdasarkan prestasi-prestasi di atas dapat dilihat peran pemerintah daerah serta masyarakat yang ikut
bahwa tari Caping Ngancak merupakan salah satu berpartisipasai aktif dalam perngembangan kabupaten
kesenian tari yang berpotensi sebagai kesenian khas Lamongan. Pada saat ini jika dilihat dinamika
Lamongan. Tari Caping Ngancak mempunyai tema ide pembangunan, kabupaten Lamongan telah berkembang
garap yang sesuai dengan dinamika masyarakat petani menjadi daerah yang aktif dan bergerak dengan pesat
yang ada di Lamongan. Pemerintah kabupaten Lamongan dalam berbagai bidang yaitu : dalam kegiatan ekonomi
mendukung secara penuh terhadap pengembangan tari yang meliputi bidang pertanian, bidang industri, dan
Caping Ngancak dengan dimasukannya tari Caping bidang Pariwisata.
Ngancak ke dalam Intrakulikuler maupun Ekstrakulikuler Setiap kota pasti memiliki identitas yang menjadi
di sekolah- sekolah yang ada di Lamongan, meskipun ciri khasnya. Begitu pula dengan kota-kota di Jawa yang
belum semua sekolah yang menerapkannya. lekat dengan identitasnya yang menyimbolkan bahwa
identitas tersebut adalah kepribadian kota tersebut. Bukan
Tari Caping Ngancak Sebagai Identitas Kesenian hanya sekadar identitas, akan tetapi lebih pada nilai-nilai
Khas Lamongan luhur dan arif yang terkandung dalam identitas kota
Dalam rangka pelaksanaan proses penerapan tersebut. Kabupaten Lamongan masih banyak
otonomi daerah, kabupaten Lamongan mengembangkan menyimpan identitas lokal yang menarik untuk dikaji
berbagai potensi yang ada di Lamongan. Berbagai lebih dalam yaitu lambang daerah, potensi ekonomi,
kebijakan telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai dasar potensi wisata, kuliner, dan potensi budaya
dalam melaksanakan program pembangunan baik dalam Lambang Daerah kabupaten Lamongan berbentuk
bidang pemerintahan maupun dalam bidang segi lima sama sisi dan undak bertingkat lima, bintang
pembangunan. Arah kebijakan yang dilakukan yaitu 1) bersudut lima, sebuah keris, bukit atau gunung yang tidak
Mengoptimalkan pelaksanaan otonomi daerah; 2) berapi, ikan lele, ikan bandeng, air beriak dalam
Mengali dan mengembangkan sumber-sumber tempayan, tempayan batu, padi dan kapas, pita yang
pendapatan daerah; 3) Menggali dan meanfaatkan serta bertuliskan “LAMONGAN”. Mempunyai dasar warna
mengembangkan potensi daerah; 4) mengoptimalkan biru dengan garis tepi warna hitam dan dengan garis
kerja sama antar daerah dan dunia usaha; 5) Menerapkan batasan warna kuning 31
perkembangan IPTEK; 6) Meningkatkan Sumber Daya Makna dari bentuk dan lambang kabupaten
Manusia (SDM); 7) mewujudkan pertumbuhan ekonomi; Lamongan yaitu : Bentuk segi lima sisi pada lambang
8) Memanfaatkan terbukanya pasar global; 9) kabupaten Lamongan melambangkan dasar Negara
Memanfaatkan deregulasi peraturan perundang- republik Indonesia, Bintang pada lambang kabupaten
undangan dunia usaha.28 Lamongan melambangkan sila pertama yaitu Ketuhanan
Tujuan pembangunan daerah kabupaten yang maha esa, keris pada lambang kabupaten Lamongan
Lamongan yaitu mewujudkan masyarakat yang sejahtera, melambangkan kewaspadaan, Bukit atau gunung yang
maju, rukun, damai, berakhlak mulia, bertaqwa, sehat, tidak berapi melambangkan bahwa Lamongan memiliki
mandiri, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai wilayah yang terdiri dari daerah yang banyak bukit atau
ilmu pengetahuan dan teknologi serta bedisiplin dan pegunungan yang didalamnya memiliki sumber daya
beretos kerja tinggi. 29 Hal ini dapat kita lihat dari arti alam yang bermanfaat untuk pembangunan kabupaten
sasanti atau slogan kabupaten Lamongan yaitu “Memayu Lamongan, Ikan lele pada lambang kabupaten Lamongan
Raharjaning Praja“ yang mengandung pengertian melambangkan sikap ulet dan sabar dan berani seperti
(berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai ikan lele yang memiliki patil sebagai senjata yang siap
kesejahteraan negara) yang apabila kita uraikan lebih untuk menyerang jika merasa terancam, Ikan bandeng
melambangkan potensi komoditas yang dimiliki oleh
27 Lamongan, Air beriak dalam tempayan pada lambang
Radar Bojonegoro, Tari Caping Ngancak Juara Nasional,
Radar Bojonegoro,26 Juli 2008, hlm 29 Lamongan melambangkan bahwa air selalu menjadi
28
Tim Penyusun.Aneka Data Potensi Kabupaten
30
Lamongan(Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kantor Informasi dan Tim Peneliti.Memayu Raharjaning Praja,(Pemerintah
Komunikasi Kabupaten Lamongan; 2004), hlm 5 Kabupaten Lamongan: 2012), hlm 17
29 31
Tim Penyusun.Aneka Data Potensi Kabupaten Tim Penyusun.Aneka Data Potensi Kabupaten
Lamongan(Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kantor Informasi dan Lamongan(Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kantor Informasi dan
Komunikasi Kabupaten Lamongan; 2006), hlm 7 Komunikasi Kabupaten Lamongan; 2006), hlm i

238
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

masalah di daerah ini, Tempayan batu melambangkan kepariwisataan Kabupaten Lamongan telah berkembang
tempat air bersih yang bisa diambil oleh siapa saja yang sesuai dengan potensi Wisata yang tersedia dibarengi
memerlukan, Padi dan kapas pada lambang kabupaten dengan peningkatan pembangunan secara terus menerus
Lamongan melambangkan kemakmuran rakyat dalam sehingga mampu meningkatkan kualitas pariwisata yang
artian warga Lamongan kecukupan pangan, sandang dll. 32 ada di kabupaten Lamongan dan membangun citra
Dalam bidang perekonomian, Lamongan terkenal Kabupaten Lamongan di kanca regional, nasional
sebagai kota perdagangan dan jasa sehingga dapat maupun internasional. Kabupaten Lamongan mempunyai
diketahui pertumbuhan ekonomi di Lamongan sangat potensi kepariwisataan yang cukup baik yaitu berupa
diperhatikan. Dalam bidang perdagangan dan idustri wisata alam dan wisata budaya.
pemerintah kabupaten Lamongan memiliki kebijakan Pemerintah kabupaten Lamongan komitemen
berupa pembangunan pasar desa. Dengan didirikannya tinggi terhadap pengembangandan pembangunan bidang
pasar-pasar yang ada di pedesaan maka aktifitas pariwisata baik wisata Alam,wisata minat khusus maupun
perdagangan akan semakin berkembang hingga sampai wisata budaya daerah, pada Gelar Wisata Jatim 2007.
ke pelosok-pelosok wilayah. Dengan begitu masyarakat Lamongan berhasil meraih The Best Achievment of
akan bisa dengan mudah memasarkan hasil produksinya. Development Award dari Gubenur Jawa Timur. Obyek-
Dengan adanya perputaran roda perekonomian yang obyek wisata yang menjadi potensi besar bagi kabupaten
dapat medorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Lamongan yaitu Wisata Bahari Lamongan, Goa
dapat merata di semua wilayah dan kalangan. Pada sektor Maharani Dan Zoo (MAZOLA), Waduk Ngondang, serta
industri kabupaten Lamongan banyak memiliki usaha makam Sunan Drajat dan sunan Sendang Dhuwur. 34
kecil menengah (UKM) yang tersebar hampir di setiap Potensi kebudayaan yang dimiliki oleh Kabupaten
kecamatan. Lamongan yaitu dengan adanya tradisi-tradisi yang masih
Dapat dikatakan sektor pertanian memegang berkembang di masyarakat sejak jaman dahulu. Salah
pengaruh penting dalam bidang perekonomian di satu budaya yang ada di Lamongan yaitu tradisi sedekah
lamongan. Sasaran sektor pertanian diarahkan dengan bumi yang ada di wilayah selatan kabupaten Lamongan
meningkatkan produktifitas lahan melalui intensifikasi yaitu desa Tleman, kecamatan Ngimbang yang dikenal
dan teknologi tepat guna sehingga dapat memberikan dengan tradisi Nyangring. Nama Nyangring diambil dari
manfaat terhadap peningkatan kualitas maupun kuantitas nama makanan sesajen yang disebut Sanggring. Prosesi
serta harga jual produksi yang pada akhirnya yang dilakukan yaitu dengan melakukan pembersihan
meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani serta sendang 35 lanang dan sendang Wedok, membersihkan
dapat mendorong laju perekonomian di pedesaan. Pada makam Citerik yang dianggap keramat dan tidak boleh
tahun 2004 kabupaten Lamongan dikenal sebagai dimasuki oleh sembarang orang. Ritual ini dilakukan
lumbung pangan Nasional dengan menyandang predikat selama 7 hari. Selain itu terdapat tradisi di wilayah
penghasil komoditi padi nomor dua di Jawa Timur. bagian utara terdapat tradisi lain seperti tradisi petik laut
Potensi perkembangan tatanan perekonomian di wilayah Brondong Paciran yang dilakukan pada saat
yang lebih maju semakin terlihat jelas di kabupaten musim nelayan mulai melaut dan tradisi Tutup Layang
Lamongan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan yang dilakukan pada musim berlayar telah selesai dsb.
telah menetapkan kabupaten Lamongan sebagai salah
satu kawasan ekonomi khusus (KEK) dari tujuh kawasan Kesenian Lamongan
ekonomi khusus yang ada di Indonesia. Tujuan penetapan Selain kebudayaan, di Lamongan juga mempunyai
KEK ini adalah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi seni kesenian yang khas yaitu seni Jaran Jenggo
agar berjalan lebih cepat lagi di suatu daerah propinsi. merupakan kesenian yang berarti Jaran goyang atau kuda
Sedangkan di Jawa Timur kabupaten Lamongan menjadi goyang. Keseniaan ini menggabungkan seni musik, religi
kawasan yang ditunjuk sebagai KEK tersebut. Terkait dan tari dengan dipandu seorang pawang. Selain Jaran
masalah tersebut pemerintah mempersiapkan diri serta Jenggo juga terdapat kesenian jaranan yang khas dari
membuat perencanaan yang mantap. Bagi Lamongan hal kabupaten Lamongan yaitu kesenian Kepang Dor yang
tersebut disamping merupakan kebanggan juga merupakn merupakan tari dengan menggunakan properti kuda yang
tantangan yang memerlukan kerja keras dan semangat terbuat dari anyaman bambu.
yang tinggi dalam mempotensialkan sumber daya yang Dalam perkembangannya pada saat ini mulai
ada secara tepat untuk mewujudkanya. 33 bermunculan seni tari kreasi baru yang merupakan seni
Bidang Pariwisata merupakan salah satu faktor tari yang konsep penyajiannya berakar dari seni tari
andalan di Kabupaten Lamongan bidang kepariwisataan tradisional yang diubah sesuai dengan gagasan atau ide
dapat mendorong kegiatan ekonomi, perdagangan dan dari koreografernya. Pada saat ini di Lamongan banyak
dapat menciptakan lapangan kerja, yang pada akhirnya bermunculan tari-tari kreasi baru yang menggambarkan
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan tentang kebudayaan Lamongan diantaranya yaitu Tari
pendapatan daerah. Sebagaimana diketahui Boran. Tari Boran merupakan suatu tari yang
menggambarkan penjual nasi Boran sebagai Makanan
32
khas dari Kabupaten lamongan. Selain tari Boran terdapat
Ibid., hlm ii.

33 34
Tim Penyusun.Aneka Data Potensi Kabupaten Ibid.,hlm 40
35
Lamongan(Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kantor Informasi dan Kolam air seperti danau kecil yang airnya digunakan oleh
Komunikasi Kabupaten Lamongan; 2006), hlm 26. masyarakat dalam kebutuhan sehari-hari

239
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

juga tari Caping Ngancak yang merupakan tari yang mengetahui salah satu kesenian yang ada di bagian
potensial sebagai kesenian khas Lamongan. selatan sebagai masyarakat petanian.
Pemerintah Lamongan sampai saat ini terus Keberadaan seni tari Caping Ngancak yang
melakukan berbagai kebijakan dalam mengembangkan membanggakan ini mendorong masyarakat mulai
potensi kesenian yang ada di Lamongan. Salah satu mendukung tarian Caping Ngancak sebagai seni khas
upaya yang dilakukan yaitu dengan mengikuti setiap baru yang berasal dari Lamongan dengan ikut
event atau lomba yang diadakan baik tingkat propinsi, berpartisipasi sebagai penonoton. pada saat tari ini
nasional, maupun internasional setiap tahunnya. ditampilkan karena pada dasarnya tari Caping merupakan
Pemerintah juga mendukung beberapa tari kreasi baru tari kreasi baru yang berfungsi sebagai seni pertunjukan
sebagai kesenian khas yang sesuai dengan gambaran atau tontonan.
dinamika kehidupan masyarakat lamongan.
Dukungan Pemerintah
Keberadaan Tari Caping Ngancak di Lamongan Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Lamongan
Tari Caping Ngancak mulai dikenal masyarakat merupakan sektor yang sangat prospektif dan strategis
tahun 2008 setelah menjuarai beberapa kejuaraan baik di untuk dikembangkan sebagai potensi daerah. Keragaman
dalam maupun di luar Kabupaten Lamongan, sehingga dan kekayaan budaya Lamongan merupakan potensi
membawa nama harum kabupaten ini sebagai daerah daerah yang secara historis terbagi menjadi 2 (dua)
yang memiliki banyak ragam seni. Tari Caping Ngancak wilayah sesuai karakteristik budaya dan kesenian yaitu
mulai dikenalkan pemerintah Kabupaten Lamongan (1) wilayah selatan yang kental dengan budaya Jawa; dan
melalui even-even lomba maupun kegiatan yang ada di (2) wilayah utara yang sangat dominan dengan budaya
kabupaten Lamongan. Seperti Grand Final Yak Yuk Islam (Budaya Pesisir). Adanya perbedaan kondisi
Lamongan, HUT Satpol PP, Hari Jadi Lamongan dsb. budaya tersebut melahirkan aneka seni budaya Jawa di
Dalam proses pelestarian Tari Caping ngancak, kawasan selatan, seperti Wayang Kulit, Sandur,
sanggar Tri Melati memegang peranan yang penting Ketoprak, Tayub, Kepang Dor dan lain sebagainya.
karena di tempat ini dilakukan pelatihan-pelatihan secara Sedangkan di Kawasan Utara yang diilhami oleh
terstruktur kepada para anggota sanggar. Awal Kesenian dan Budaya Islam antara lain : Samroh, Seni
terbentuknya sanggar merupakan ide dari Bpk. Purnomo Hadrah, Jidor, Sholawatan, Kentrung, Pencak Silat,
dan ibu Tri Kristiani serta Ibu Ninin Desinta yang Qosidah dan lain sebagainya, yang memang seharusnya
merupakan seniman aktif yang ada Lamongan. Awal di dilestarikan dan dikembangkan sebagai upaya untuk
bentuknya sanggar adalah sebagai sarana pengembangan memperkokoh budaya bangsa.36
anak dalam bidang seni tari. Nama sanggar Tri Melati Dalam rangka pengembangan sektor pariwisata
diambil dari kata Tri dan Melati. Tri yang berarti tiga pemerintah kabupaten Lamongan menetapkan kebijakan
menunjukan tiga orang yang membentuk Sanggar. sebagai berikut (1) Peningkatan sarana dan prasarana
Sedangkan melati merupakan bunga yang mempunyai pariwisata dan promosi wisata: (2) Menggali dan
bau yang harum sehingga diharapkan dapat menghasilkan mengembangkan potensi daerah berupa daya tarik wisata,
karya-karya yang dapat mengharumkan atau pengembangan sarana dan prasarana bisnis, serta
membanggakan. peningkatan infrastuktur. Sedangkan program yang
Dalam perkembangannya banyak tari-tari yang ditetapkan yaitu: (1) Program pengembangan industri,
diciptakan dan dikembangkan di sanggar ini baik tari perdagangan dan pariwisata; (2) Program pengembangan
tradisional maupun tari kreasi baru. Banyak prestasi yang Kawasan.37
diperoleh dalam berbagai event yang ada, sehingga perlu Masyarakat mengalami berbagai perkembangan
dibanggakan keberadaan sanggar Tri Melati ini. Bahkan yang sangat pesat sebagai akibat globalisasi. Pesatnya
pada saat ini, di Lamongan sanggar Tri Melati dapat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
dikatakan sebagai salah satu sanggar yang masih tetap membutuhkan penyesuaian tata nilai dan perilaku.
eksis dan perkembangan meningkat setiap tahunnya Pengembangan kebudayaan diharapkan dapat
mulai dari anggotanya yang masih sekolah sampai orang memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional
dewasa yang rata-rata profesinya sebagai guru. yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal akan mampu
Tari Caping Ngancak merupakan salah satu seni merespon modernisasi secara positif dan produktif
yang potensial di lamongan selain mempunyai banyak sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan. Dalam rangka
prestasi tari ini menggambarkan dinamika masyarakat meningkatkan apresiasi seni dan budaya lokal pemerintah
petani yang ada di Lamongan. Dimana petani menjadi kabupaten Lamongan telah menetapkan kebijakan
salah satu mata pencaharian terbesar di Lamongan. “Peningkatan Mutu Seni Dan Budaya Daerah”sedangkan
Menurut keterangan bu Kris tari ini menonjol karena
konsep ide garap yang bagus sesuai dengan kondisi sosial
masyarakat lamongan itu sendiri. Namun masyarakat 36
Pemerintah Daerah Lamongan, 2010, Laporan
wilayah utara kurang mengenal tari ini karena tari ini Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2009
sering ditampilkan di wilayah selatan sebagai bentuk Kabupaten Lamongan, Lamongan: Pemerintah Kabupaten Lamongan,
kesenian tari yang sesuai aktifitas para petani. Jika dilihat hlm. 331
37
secara geografis masyarakat yang ada di wilayah utara Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan No 02
Tahun 2006 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah
banyak yang berprofesi sebagai nelayan sehingga kurang (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2006-2010 Oleh Pemerintah
Kabupaten Lamongan. hlm. 18

240
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 2, Juli 2017

program yang dicanangkan adalah “Program dalam beberapa kali mengikuti perlombaan atau festival
Pengembangan Seni Dan Budaya”.38 di beberapa daerah. Dalam proses pelestarian Tari Caping
Sebagai upaya pengembangan mutu seni dan Ngancak, sanggar Tri Melati memegang peranan yang
budaya daerah tersebut, akhirnya pemerintah Lamongan penting karena di tempat ini dilakukan pelatihan-
berperan aktif dalam beberapa festival atau lomba seni pelatihan secara terstruktur kepada para anggota sanggar.
budaya. Tari Caping Ngancak merupakan salah satu Sampai tahun 2012 tari Caping Ngancak mulai surut
potensi seni budaya di Lamongan yang bisa menunjukkan karena sudah muncul tari-tari kreasi baru yang
identitas atau seni khas kabupaten ini. Pemerintah bermunculan setiap tahunnya dan pemerintah dalam
Lamongan melakukan pengembangan dan sosialisasi tari mengadakan event-event selalu meminta tari kreasi yang
Caping Ngancak melalui pelatihan. Kegiatan ini paling baru untuk ditampilkan sehingga tari Caping
diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ngancak sudah jarang melakukan pentas .
dengan peserta yang terdiri dari guru seni tari, lembaga
sekolah dan sanggar dengan total peserta sejumlah 100 Daftar Pustaka
orang. Setelah melakukan pelatihan ini, dinas berharap BUKU
agar sosialisasi tari Caping Ngancak dapat dikembangkan Badan Pusat Statistik Kabupaten
di wilayah kecamatan dan lembaga sekolah masing Lamongan.2009,Lamongan Dalam Angka Tahun
masing. Adapun alokasi dana kegiatan ini murni dari 2008,Lamongan.Pemerintah Kabupaten Lamongan
pemerintah kabupaten Lamongan sebesar Davis, Cullom dkk,1978,Oral History From Tape To
Rp.30.000.000,- yang 100% terealisasi keuangannya Type,Chicago: American Library Association
sebesar Rp. 30.000.000,-.39 . Kasdi.Aminuddin,2011,Memahami Sejarah, Surabaya.
Kegiatan sosialisasi tari yang dilakukan oleh Unesa University Press
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tersebut di kenal Kuntowijoyo, 2003, Metodologi Sejarah,Yogyakarta: PT.
dengan kegiatan “Pelatihan Pelatih Tari Tradisi Dan Tiara Wacana Yogya
Modern Kabupaten Lamongan”. Kegiatan ini dilakukan Kussudiardjo.2000,Tentang Tari .Yogyakarta,Nur Cahya
sebagai program yang diagendakan setiap tahunnya. Pemerintah Kabupaten Lamongan,2004.
Setelah dilakukan pelatihan dan sosialisasi ini Tari 2005,2006.,Aneka Data Potensi Kabupaten
Caping Ngancak mulai di kenal secara luas di Lamongan,Lamongan,Kantor Informasi dan
masyarakat. Guru–guru kesenian di sekolah mulai Komunikasi
mengajarkan tari Caping Ngancak sebagai muatan atau Pemerintah Kabupaten Lamongan,2010,Hasil-Hasil
konten dalam pembelajaran di sekolah. Di sanggar Tri Penyelenggaraaan Pemerintahan dan
Melati tari ini terus dilakukan pengajaran kepada pelaksanaan Pembangunan. Tentang Laporan
anggota yang ingin belajar tari ini. Sanggar juga menjual Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun
kaset/VCD sebagai media belajar tari Caping Ngancak Anggaran 2009 Kabupaten Lamongan,
dan diperjualbelikan secara umum. Pemerintah Kabupaten Lamongan , Peraturan Daerah
Penelitian tentang perkembangan tari Caping Kabupaten Lamongan No 02 Tahun 2006 Tentang
ngancak sebagai potensi kesenian khas lamongan tahun Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah
2008-2010 menunjukan bahwa Tari Caping Ngancak (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2006-
merupakan salah satu jenis tari kreasi baru yang befungsi 2010.
sebagai seni hiburan atau tontonan dalam masyarakat. Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Lamongan
Tari Caping Ngancak merupakan salah satu bentuk tari Lamongan Memayu Raharjaning Praja. 1994.
yang menggambarkan keadaan Lamongan sebagai salah Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten
satu kabupaten dengan petani sebagai mayoritas Lamongan. Tahun 2012.
pekerjaan bagi penduduknya. Sediawati, Edi..2002,Seni Pertunjukan. jakarta: PT.
Ide Tari Caping Ngancak lahir terispirasi dari Widyadara.
banyaknya petani yang ada di Lamongan. Hal tersebut Sumaryono, 2006,Tari Tontonan.Jakarta,Lembaga
mendorong Ibu Tri Kristiani dan Ninin Desinta serta pendidikan Seni Nusantara
seorang penata musik bernama Purnomo ingin Tri Kristiani dan Ninin Desinta, 2008, Caping Ngancak,
menciptakan sebuah tarian yang menggambarkan Lamongan, Dokumen pribadi yang tidak di
kegiatan dan dinamika kehidupan masyarakat petani yang publikasikan.
ada di Lamongan. Penciptaan Gerak tari ini dimulai dari Tri Kristiani,Daftar Karya Tari dan Prestasi Tari SMPN
kegiatan menanam sampai kegiatan memanen, bahkan 1 Kembangbahu, dokumen yang tidak
kegiatan mengusir hama, panen raya dan sedekah bumi. dipublikasikan
Pada tahun 2008 Tari Caping Ngancak mulai
dikenal masyarakat setelah menjuarai beberapa kejuaraan KORAN
baik di dalam maupun di luar Kabupaten Lamongan. Koran, Tari Caping Ngancak Ke Bandung, Radar
Perkembangan Tari Caping Ngancak dapat dilihat dari Bojonegoro sabtu 12 Juli 2008 hlm. 33.
Koran, Tari Caping Ngancak Juara Nasional, Radar
38
Bojonegoro,26 Juli 2008, hlm 29
Ibid.,hlm 19 Koran, Warga Mentas Buta Huruf dan Dapat Bekal
39
Berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Tahun Anggaran 2009 Kabupaten Lamongan, Pemerintah Kabupaten Kemampuan Usaha, Radar Jawa Pos. Senin,9
Lamongan Tahun 2010, September 2008.hlm 29

241

You might also like