Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 11 No 1 Maret 2022
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of population density, poverty and economic
growth on crime in the city of Langsa. This type of research is descriptive quantitative research. The
type of data is secondary data. This study uses a multiple linear regression approach. The results of
this study indicate that population density has a positive and significant effect on crime in the city of
Langsa, poverty has a negative and significant effect on crime in the city of Langsa, ang economic
growth has a positive and insignificant effect on crime in the city of Langsa. Therefor, it is hoped that
the government can encourage stable economic growth, government programs that must side with the
poor with equitable budget allocations and equitable distribution of population and infrastructure.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kepadatan Penduduk,
Kemiskinan Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kriminalitas Di Kota Langsa. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif kuantitaif. Jenis data adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan data time
series yaitu menggunakan 5 Kecamatan di Kota Langsa dengan menggunakan pendekatan regresi
linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kepadatan Penduduk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kriminalitas di Kota Langsa, Kemiskinan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Kriminalitas di Kota Langsa, dan Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Kriminalitas di Kota Langsa. Oleh sebab itu, diharapkan kepada pemerintah agar
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil, program pemerintah yang harus berpihak pada
masyarakat miskin dengan alokasi anggaran yang merata dan pemerataan penduduk serta
infrastrukturnya.
Article Information:
Received Date: 19 Januari 2022
Revised Date: 3 Februari 2022
Accepted Date: 24 Februari 2022
68
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 11 No 1 Maret 2022
69
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 11 No 1 Maret 2022
pidana. Sedangkan sosiologis yaitu segala 1. Brown Criminal ialah orang berdasarkan
bentuk lisan, perbuatan, serta tingkah laku baik pada doktrin atavisme (adanya sifat hewani
secara politis ataupun ekonomis yang dapat yang diturunkan pada diri seseorang).
merugikan masyarakat Hardianto (2009) 2. Nsane criminal ialah orang-orang yang
Menurut Badan Pusat Statistik (2010), ttergolong ke dalam kelompok idiot, embisil
indikator yang digunakan untuk mengukur atau paranoid.
kejahatan secara umum adalah : 3. Occasional criminal atau crim inaloid yaitu
a. Angka jumlah kejahatan (Crime total) pelaku kejahatan berdasarkan pengalaman
b. Selang waktu terjadinya suatu tindak yang terus-menerus sehingga dapat
kejahatan (Crime clock) mempengaruhi pribadinya.
c. Jumlah orang yang beresiko terkena tindak 4. Riminals of passion ialah pelaku kejahatan
kejahatan ( Crime rate) yang melakukan tindakannya karena marah,
Menurut Silvia & Ikhsan (2021) dalam cinta ataupun karena kehormatan.
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan dan Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk Terhadap Kriminalitas di Hardianto (2009) mengemukakan
Indonesia” menyatakan bahwa faktor yang pendapat bahwa peningkatan jumlah penduduk
mempengaruhi kriminalitas yaitu pertumbuhan yang cepat akan berdampak pada tingkat
ekonomi, kemiskinan dan kepadatan penduduk kepadatan penduduk di daerah tersebut. Hal ini
berpengaruh positif dan signifikaan terhadap dapat terjadi akibat penduduk yang bertambah
kriminalitas. sementara ruang ataupun lahan masih bersifat
tetap. Tingginya kepadatan penduduk yang
Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya tidak diimbangi dengan persebaran penduduk
Kriminalitas dikhawatirkan dapat terjadi ledakan di wilayah
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut.
terjadinya kriminalitas yaitu baik factor intern Menurut Mantra (2007) mengatakan
maupun ekstern yang dapat menyebabkan bahwa kepadatan penduduk adalah
seseorang melakukan tindakan kriminal. Faktor perbandingan antara jumlah penduduk dengan
internal terdiri dari faktor kebutuhan ekonomi luas wilayah yang dialami. Menurut Irhamni
yang mendesak, faktor ketanagakerjaan (2017), tingginya tingkat kelahiran adalah
(pengangguran atau memiliki pekerjaan), dan penyumbang utama terjadinya pertumbuhan
faktor taraf kesejahteraan. Faktor eksternal kota yang sangat cepat. Ledakan penduduk di
terdiri dari faktor pendidikan, dan faktor kota-kota di negara berkembang menjadi
pergaulan atau pengaruh lingkungan. Jumlah hambatan dalam meningkatkan kesejahteraan
penduduk yang tinggi pada suatu daerah dapat masyarakat yang ada di kota.
dikaitikan dengan angka kejahatan yang tinggi
pada daerah tersebut. Hal ini juga diikuti dengan Dampak Kepadatan Penduduk Yang Dapat
angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Memicu Terjadinya Kriminalitas
Sosial (PMKS) yang tinggi. Tak jarang PMKS Kepadatan penduduk merupakan salah
menjadi pelaku kejahatan jika tidak diatasi satu factor yang dapat memicu tindakan
dengan baik Handayani (2017). criminal karena daerah yang penduduknya
sangat padat cenderung mengalami
Jenis-jenis Kriminalitas permasalahan ekonomi, kesejahtreraan,
Menurut Bjorn Lomborg (2002), kebutuhan pangan, dan kurangnya tingkat
kriminalitas memiliki 4 jenis antara lain: keamanan yang berujung pada tindak criminal.
Jumlah penduduk yang semakin tinggi di suatu
daerah akan mengakibatkan lapangan kerja
70
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 11 No 1 Maret 2022
73
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 11 No 1 Maret 2022
74
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 11 No 1 Maret 2022
75
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 11 No 1 Maret 2022
penelitian ini diterima. Dengan demikian dapat 31,6246 kasus dengan asumsi variabel lain
disimpulkan bahwa kemiskinan berpengaruh konstan.
negatif dan signifikan terhadap kriminalitas di Pertumbuhan ekonomi juga merupakan
Kota Langsa. Jika terjadi penurunan suatu proses yang mantap dimana kapasitas
kemiskiman sebesar 1 persen, kriminalitas di produktif dari suatu perekonomian meningkat
Kota Langsa akan meningkat secara signifikan sepanjang waktu untuk menghassilkan tingkat
sebesar 23.688,12 kasus, dengan asumsi pendapatan yang lebih besar Todaro (2003).
variabel lain konstan. Teori Sollow membuktikan bagaimana
Kuncoro (2006), mengartikan kemiskinan tingkat tabungan, investasi, pertumbuhan
sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi populasi serta kemajuan teknologi dapat
standar hidup minimum. Todaro, Michael mempengaruhi tingkat output perekonomian
(2000) juga menyatakan bahwa kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. Harrod Domar
absolut artinya apabila sejumlah penduduk yang (1957) juga membuktikan bahwa semakin
tidak mampu mendapatkan sumber daya yang banyak jumlah PDB yang ditabung maka akan
cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. menambah modal sehingga dapat meningkatkan
Mereka hidup dibawah tingkat pendapatan riil pertumbuhan ekonomi.
minimum tertentu atau dibawah garis Hasil penelitian ini menolak penelitian
kemiskinan internasional. Seseorang dapat yang dilakukan oleh Fajri & Rizki (2019),
dikatakan miskin secara absolut apabila tingkat purwanti & Widyaningsih (2019), yang
pendapatannya berada dibawah garis menyatkan bahwa variabel pertumbuhan
kemiskinan atau sejumlah pendapatannya yang ekonomi memiliki pengaruh signifikan dengan
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup kriminalitas.
minimal, seperti sandang, pangan, Kesehatan,
perumahan serta Pendidikan yang diperlukan KESIMPULAN DAN SARAN
untuk dapat hidup dan bekerja. Berdasarkan hasil analisis data dan
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pembahasan mengenai pengaruh kepadatan
penelitian yang dilakukan oleh Silvia & Ikhsan penduduk, kemiskinan dan pertumbuhan
(2021), Rahmalia et al (2019), Kuciswara et al. ekonomi terhadap kriminalitas di Kota Langsa,
(2021), Putra et al., (2021) yang menyatakan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa
bahwa variabel kemiskinan mempunyai kepadatan penduduk berpengaruh positif dan
pengaruh signifikan terhadap Kriminalitas. signifikan terhadap tindak kriminalitas di Kota
Langsa (Ho di terima), hasil penelitian ini sama
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap dengan penelitian yang dilakukan oleh Silvia &
Kriminalitas Ikhsan (2021), Fajri & Rizki (2019), Purwanti
Pernyataan hipotesis ketiga menyatakan & Widyaningsih (2019), Sabiq & Apsari
bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh (2021)yang menunjukkan kepadatan penduduk
signifikan terhadap kriminalitas di Kota Langsa. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Besaran pengaruh pertumbuhan ekonomi kriminalitas. Kemiskinan berpengaruh negatif
terhadap kriminalitas adalah 31,62 dengan nilai dan signifikan teerhadap kriminalitas di Kota
signifikan pada prob. 0,0705 > α = 0,05 maka Langsa (Ho di terima), hasil penelitian ini tidak
hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Dengan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
demikian dapat disimpulkan bahwa Silvia & Ikhsan (2021), Rahmalia et al (2019),
pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan Kuciswara et al. (2021), Putra et al., (2021)
tidak signifikan terhadap kriminalitas di Kota yang menyatakan bahwa variabel kemiskinan
Langsa. Ini berarti jika terjadi peningkatan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen maka Kriminalitas. Pertumbuhan penduduk
akan meningkat secara signifikan sebesar berpengaruh positif dan tidak signifikan
77
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 11 No 1 Maret 2022
terhadap kriminalitas di Kota Langsa (Ho di Ekonomi Dan Pembangunan, 1(3), 759–
tolak), hasil penelitian ini menolak penelitian 768.
yang dilakukan oleh Fajri & Rizki (2019), Fajri, & Rizki. (2019). Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi, Kepadatan Penduduk Dan
purwanti & Widyaningsih (2019), yang
Pengangguran Terhadap Kriminalitas
menyatkan bahwa variabel pertumbuhan Perkotaan Aceh. 4(3), 255–263.
ekonomi memiliki pengaruh signifikan dengan Gurajati, D. . (2013). Dasar-Dasar
kriminalitas. Ekonometrika (R. . Mangunsong (ed.); 5th
Adapun saran dari penelitian ini adalah ed.).
pertumbuhan ekonomi yang stabil sangat Hall, A & Midgley, J. (2014). Social Policy For
diharapakn untuk menekankan angka Development.
Handayani, R. (2017). Analisis Dampak
kriminalitas dengan cara meningkatkan nilai
Kependudukan Terhadap Tingkat
tambah produksi maka dapat meningkatkan Kriminalitas di Provinsi Banten. Jurnal
pendapatan sehingga kriminalitas di Kota Administrasi Publik, 8(2), 149–169.
Langsa akan berkurang. Kemiskinan dapat Hardianto, F. (2009). Analisis Faktor-Faktor
menghambat tujuan pembangunan dan dapat Yang Mempengaruhi Tingkat Kriminalitas
menjadi pendorong timbulnya masalah social, Di Indonesia Dari Pendekatan Ekonomi.
oleh sebab itu sebaiknya pemerataan Irhamni. (2017). Pengaruh Jumlah Penduduk,
Pengangguran dan Pengeluaran
pembangunan melalui pemberdayaan
Pemerintah Terhadap Kemiskinan Di
masyarakat harus tepat sasaran. Diharapkan Indonesia Tahun 1986-2015. Universitas
kepada pemerintah agar dapat mengentaskan Negeri Yogyakarta.
kriminalitas dengan cara membuka lapangan Jonaidi A. (2012). Analisis Pertumbuhan
pekerjaan yang luas. Diharapkan bagi peneliti Ekonomi dan Kemiskinan Di Indonesia. 1.
selanjutnya apabila ingin meneliti lebih lanjut Kartini, K. (2005). Pemimpin dan
Kepemimpinan.
tentang pengaruh kepadatan penduduk,
Kuciswara, D., Muslihatinningsih, F., &
kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi terhadap Santoso, E. (2021). Pengaruh Urbanisasi,
kriminalitas, untuk menggunakan tahun yang Tingkat Kemiskinan, Dan Ketimpangan
lebih panjang agar dapat menhasilkan penelitian Pendapatan Terhadap Kriminalitas Di
yang lebih mendalam. Provinsi Jawa Timur.
Https://Ojs.Unpkediri.Ac.Id/Index.Php/Ak
REFERENSI untansi/Article/View/16307/2254, 6(3).
https://doi.org/10.29407/jae.v6i3.16307
Ali Khan, S. (2005). Filsafat Pendidikan Al-
Kuncoro, M. (2006). Ekonomi Pembangunan
Ghazali.
Teori, Masalah dan Kebijakan.
Badan Pusat Statistik. (2010). Kota Langsa
Mantra. (2007). Demografi Umum.
Dalam Angka.
Nanga, M. (2001). Teori Makro Ekonomi
Badan Pusat Statistik. (2016). Kota Langsa
Masalah dan Kebijakan (1st ed.).
Dalam Angka.
Purwanti, E. Y., & Widyaningsih, E. (2019).
Bjorn Lomborg. (2002). The Skeptical
Analisis Faktor Ekonomi Yang
Environmentalist: Measuring the Real
Mempengaruhi Kriminalitas Di Jawa
State of the World. Cambrigde University
Timur. Jurnal Ekonomi-Qu, 9(2).
Press.
https://doi.org/10.35448/jequ.v2i2.7165
Christiani, C., Tedjo, P., & Martono, B. (2014).
Putra, A. D., Martha, G. S., Fikram, M., &
Analisis Dampak Kepadatan Penduduk
Yuhan, R. J. (2021). Faktor-Faktor yang
Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat
Memengaruhi Tingkat Kriminalitas di
Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah
Indonesia Tahun 2018. Indonesian Journal
UNTAG Semarang, 102–114.
of Applied Statistics, 3(2), 123.
Edwart, A. O., & Azhar, Z. (2019). Pengaruh
https://doi.org/10.13057/ijas.v3i2.41917
Tingkat Pendidikan, Kepadatan Penduduk
Rahmalia, S., Ariusni, & Triani, M. (2019).
dan Ketimpangan Pendapatan Terhadap
Pengaruh Tingkat Pendidikan,
Kriminalitas Di Indonesia. Jurnal Kajian
Pengangguran , Dan Kemiskian Terhadap
78
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 11 No 1 Maret 2022
Kriminalitas Di Indonesia. 3.
Sabiq, R. M., & Apsari, N. C. (2021). Dampak
Pengangguran Terhadap Tindakan
Kriminal Ditinjau Dari Perspektif Konflik.
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 3(1),
51.
https://doi.org/10.24198/jkrk.v3i1.31973
Sadono, S. (2011). Makro Ekonomi Teori
Pengantar.
Silvia, & Ikhsan. (2021). Pengaruh
Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan Dan
Kepadatan Penduduk Terhadap
Kriminalitas Di Indonesia. 6(1), 23–30.
Suwandi. (2015). Desentralisasi Fiskal Dan
Dampaknya Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja,
Kemiskinan, Dan Kesejahteraan di
Kabupaten/Kota Induk Provinsi Papua
(1st ed.).
Todaro, Michael, P. (2000). Pembangunan
Ekonomi di Dunia Ketiga (7th ed.).
Todaro, M. . dan S. S. C. (2003). Pembangunan
Ekonomi Di Dunia Ketiga (8th ed.).
Wahid, M., Mustikawan, A., & Ridho, A.
(2010). Evaluasi Pembelajaran:
Kompetensi dan Praktik.
79