You are on page 1of 12

Volume 21. Nomor 1.

Bulan Januari – Juni 2015 ISSN 1693-0061

S A S I
Jurnal Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon

• Telaah Konstitusional Pengaturan Impeachment Presiden Dan Wakil Presiden Dalam


Mewujudkan Demokrasi
J. Sahalessy

• Praktik Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah Di Kota Ambon


Dayanto

• Akibat Hukum Kerugian Keuangan Negara Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana
Korupsi
Denny Latumaerissa

• Peran Balai Pemasyarakatan (Bapas) Dalam Proses Penyelesaian Tindak Pidana Yang
Dilakukan Anak Berbasis Restoratif Justice
Margie G. Sopacua

• Membedah Kasus Korupsi Gayus Tambunan Dengan Pisau Anomi


Yetti Patty

• Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Tindak Pidana


Perjudian Melalui Internet (Internet Gambling)
Erwin Ubwarin

• Implementasi Penerapan Pasal 38 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak


Cipta Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Karya Seni Batik
Agustina Balik

• Perjanjian Lisensi Sebagai Bentuk Perlindungan Merek


Sarah s. Kuahaty

• Kebebasan Beragama Ditinjau Dari Perspektif Hak Asasi Manusia


Merlien I. Matitaputty
P E N G E L O LA

Penanggung Jawab : Dr. J. Tjiptabudy, SH. M. Hum (Dekan)

Penasihat : 1. J. D. Pasalbessy, SH. M.Hum (PD I)

2. Dr. A. D. Laturete, SH. MH (PD II)

3. N. Tianotak, SH. M.Hum (PD III)

4. O. Lawalata, SH. M.Hum (PD IV)

Pemimpinan Redaksi : Ny. S. S. Kuahaty, SH. MH

Wakil Pemimpin Redaksi : Ny. R. D. Daties, SH. MH

Sekretaris Redaksi : E. S. Holle, SH. MH

Redaksi Ahli : 1. Prof. Dr. R. Z. Titahelu, SH. MS

2. Dr. H. Hattu, SH. MH

3. Dr. J. Leatemia, SH. MH

4. Dr. S. E. M. Nirahua, SH. M.Hum

Redaktur Pelaksana : 1. Ny. Y. A. Lewerissa, SH. MH

2. M. A. H. Labetubun, SH. L.LM

3. A. D. Bakarbessy, SH. LLM

4. S. Peilouw, SH. MH
EDITORIAL

Pemerintah dalam melaksanakan tugasnya, sering diperhadapkan dengan perubahan

yang terjadi dalam masyarakat. Dinamika dan tuntutan masyarakat yang begitu cepat berubah,

ternyata menimbulkan berbagai permasalahan hukum, termasuk masalah tanggungjawab

pemerintah dalam memberikan perlindungan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab serta

kewenangannya. Dalam edisi “SASI” kali ini beberapa permasalahan hukum yang menjadi

sorotan adalah Telaah Konstitusional Pengaturan Impeachment Presiden Dan Wakil Presiden

Dalam Mewujudkan Demokrasi, Praktik Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan

Peraturan Daerah Di Kota Ambon, Akibat Hukum Kerugian Keuangan Negara Dalam Proses

Penyidikan Tindak Pidana Korupsi, Peran Balai Pemasyarakatan (Bapas) Dalam Proses

Penyelesaian Tindak Pidana Yang Dilakukan Anak Berbasis Restoratif Justice, Membedah

Kasus Korupsi Gayus Tambunan Dengan Pisau Anomi, Kebijakan Formulasi Hukum Pidana

Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Perjudian Melalui Internet (Internet Gambling),

Implementasi Penerapan Pasal 38 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Karya Seni Batik, Perjanjian Lisensi Sebagai Bentuk

Perlindungan Merek, dan Kebebasan Beragama Ditinjau Dari Perspektif Hak Asasi Manusia

Pemikiran-pemikiran yang dikembangkan di atas sebenarnya didasarkan pada

kajian-kajian yang terkait dengan upaya pengembangan dan pembangunan ilmu hukum

kedepan, semoga tulisan-tulisan ini bermanfaat.

Redaksi
DAFTAR ISI

Editorial ………………………………………………………………………….. i

Daftar Isi …………………………………………………………………………. ii


• Telaah Konstitusional Pengaturan Impeachment Presiden Dan Wakil Presiden
Dalam Mewujudkan Demokrasi
J. Sahalessy ................................................................................. 1

• Praktik Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah Di Kota


Ambon
Dayanto ................................................................................................................... 12

• Akibat Hukum Kerugian Keuangan Negara Dalam Proses Penyidikan Tindak


Pidana Korupsi
Denny Latumaerissa .............................................................................................. 22

• Peran Balai Pemasyarakatan (Bapas) Dalam Proses Penyelesaian Tindak Pidana


Yang Dilakukan Anak Berbasis Restoratif Justice
Margie G. Sopacua ................................................................................................ 32

• Membedah Kasus Korupsi Gayus Tambunan Dengan Pisau Anomi


Yetti Patty ............................................................................................................... 41

• Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Tindak Pidana


Perjudian Melalui Internet (Internet Gambling)
Erwin Ubwarin ...................................................................................................... 48

• Implementasi Penerapan Pasal 38 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014


Tentang Hak Cipta Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Karya Seni Batik
57
Agustina Balik ......................................................................................................

• Perjanjian Lisensi Sebagai Bentuk Perlindungan Merek


65
Sarah S. Kuahaty ...................................................................................................

• Kebebasan Beragama Ditinjau Dari Perspektif Hak Asasi Manusia 74


Merlien I. Matitaputty ..........................................................................................

Ketentuan Penulisan Jurnal SASI


KETENTUAN PENULISAN
JURNAL SASI

Jurnal SASI adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Hukum
Universitas Pattimura, sebagai upaya mempublikasikan hasil-hasil
pemikiran dan penelitian di bidang ilmu hukum dalam upaya pengembangan
ilmu hukum, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Naskah Tulisan bertemakan hukum, bersifat ilmiah yang belum pernah
diterbitkan dalam media cetak lain.
2. Sistematika penulisan terdiri dari Abstrak, Pendahuluan, Pembahasan,
Penutup, dan Daftar Pustaka
3. Naskah wajib mencantumkan abstrak dalam bentuk bahasa Inggris yang
baik.
4. Diketik dengan menggunkan pengolah kata MS Word, spasi rangkap,
setebal 10-15 halaman kwarto dalam bentuk naskah dan disket.
5. Margin kiri dan atas 4, margin kanan dan bawah 3. Menggunakan huruf
Times New Roman 12.
6. Redaksi berhak menyingkat atau memperbaiki tulisan untuk
keseragaman format tanpa mengubah maksud isinya. kandungan tulisan
tetap menjadi tanggungjawab penulis.
Yetti Patty, Membedah Kasus Korupsi Gayus…………………. 41
Jurnal Sasi Vol.21 No.1 Bulan Januari - Juni 2015

MEMBEDAH KASUS KORUPSI GAYUS TAMBUNAN DENGAN PISAU ANOMI

Oleh: Yetti Patty

ABSTRACT

Anomie theory put imbalance values and norms in society as the cause of the deviation,
where people are grouped in the social structure (forms Class) from the top of society to the
public is low, which led to differences of this class opportunity to achieve goals. Gayus
Tambunan coming from low class society, have the opportunity to become rich is smaller
compared to those with higher grade. This situation makes resulted segregration makes
people who do not have the means to do it then do another way to achieve the goal to become
rich, for example, or goal he wants
keywords: anomie

A. PENDAHULUAN. 3. Reaksi terhadap pelanggaran hukum


melalui proses peradilan pidana dan reaksi
Terminologi atau istilah kriminologi masyarakat.
pertama kali dipergunakan antropolog Kemudian dalam perkembangannya,
Prancis, Paul Topiward dari kata crimen guna membahas dimensi kejahatan/penjahat,
(kejahatan/penjahat) dan logos (ilmu dikenal teori-teori kriminologi. Menurut
pengetahuan). Kemudian Edwin H. Williams III dan Marilyn McShane2 teori
Sutherland dan Donald R. Cressey itu diklasifikasikan menjadi 3 (tiga)
menyebutkan kriminologi sebagai “.... the kelompok yaitu :
body of knowledge regarding delinquency 1. Kelompok teori abstrak atau teori-teori
and crime as social phenomenon. It includes makro (macrotheories). Pada asasnya,
within its scope the process of making law, teori-teori dalam klasifikasi ini
the breaking of laws, and reacting to word mendeskripsikan korelasi antara kejahatan
the breaking of laws ...”1 dengan struktur masyarakat. Termasuk ke
Melalui optik tersebut maka dalam macrotheories ini adalah teori
kriminilogi berorientasi pada : Anomie dan teori Konflik.
1. pembuatan hukum yang dapat meliputi 2. Kelompok teori-teori mikro
telaah konsep kejahatan, siapa pembuat (microtheories) yang bersifat lebih konkret.
hukum dengan faktor-faktor yang harus Teori ini ingin menjawab mengapa
diperhatikan dalam pembuatan hukum. seorang/kelompok orang dalam
2. Pelanggaran hukum yang dapat meliputi masyarakat melakukan kejahatan atau
siapa pelakunya, mengapa sampai terjadi menjadi kriminal (etiology criminal).
pelanggaran hukum tersebut serta Konkritnya, teori-teori ini lebih
faktor-faktor yang mempengaruhinya. bertendensi pada pendekatan psikologis
atau biologis. Termasuk dalam teori-teori
1
Edwin H. Sutherland dan Donald R. Cressey, ini adalah Social Control Theory dan
Principles of Criminology, New York Lippincontt
Company, New York, 1974, hlm. 3, dan Lilik
2
Mulyadi, Kapita Selekta Hukum Pidana, Kriminologi Frank P. William III dan Marilyn McShane,
dan Victimologi, Penerbit PT Djambatan, Jakarta, Criminological Theory, New Jersey Printice hall,
2007, hlm. 111-112 Englewood Cliffs , 1988, hlm. 4.
Yetti Patty, Membedah Kasus Korupsi Gayus…………………. 42
Jurnal Sasi Vol.21 No.1 Bulan Januari - Juni 2015

Social Learning theory. B. PEMBAHASAN


3. Kelompok Beidging Theories yang tidak
termasuk ke dalam kategori teori 1. Pengertian Anomi
makro/mikro dan mendeskripsikan tentang Secara global, aktual dan
struktur sosial dan bagaimana seseorang representatif teori anomie lahir, tumbuh dan
menjadi jahat. berkembang berdasarkan kondisi sosial
Namun kenyataannya, klasifikasi (social heritage) munculnya revolusi industri
teori-teori ini kerap membahas epidemiologi hingga great depression di Prancis dan Eropa
yang menjelaskan rates of crime dan etiologi tahun 1930-an menghasilkan deregulasi
pelaku kejahatan. Termasuk kelompok ini tradisi sosial, efek bagi individu dan lembaga
adalah Subculture Theory dan Differential sosial/masyarakat. Perkem- bangan
Opportunity Theory. berikutnya, begitu pentingnya teori analisis
struktur sosial sangat dilatarbelakangi usaha
Menghadapi perkembangan ke- New Deal Reform pemerintah dengan fokus
jahatan yang semakin berkembang lebih penyusunan kembali masyarakat. Untuk
cepat dari pembentukan hukum pertama kalinya, istilah Anomie
mengakibatkan kekosongan hukum dan diperkenalkan Emile Durkheim yang
menjadi ancaman bagi para sarjana hukum diartikan sebagai suatu keadaan tanpa norma
bagaimana menemukan hukum dan (the concept of anomie referred to on absence
bangaimana cara mengatasi kejahatan yang of social regulation normlessness).
kini menjelma dengan sebutan white crime Kemudian dalam buku The Division of Labor
collar system kejahantan kerank putih, in Society (1893) Emile Durkheim
kejahatan berkembang dengan berbagai mempergunakan istilah anomie untuk
modus operandi yang dilakukan oleh mendeskripsikan keadaan “dere- gulation” di
orang-orang yang mempunyai pendidikan dalam masyarakat yang diartikan sebagai
tinggi, dan jabatan. tidak ditaatinya aturan-aturan yang terdapat
Anomi adalah sebuah istilah yang pada masyarakat sehingga orang tidak tahu
diperkenalkan oleh Emile Durkheim untuk apa yang diharapkan dari orang lain dan
mengambarkan keadaan yang kacau, tanpa keadaan ini menyebabkan deviasi.
Menurut Emile Durkheim, teori
peraturan karena perubahan struktur sosial,
anomie terdiri dari tiga perspektif, yaitu :
kesenjangan sosial dan perubahan yang a) Manusia adalah mahluk sosial (man is
sangat mendasar tanpa diikuti oleh kesiapan social animal).
masyarakat. Kata anomi berasal dari a yakni b) Keberadaan manusia sebagai mahluk
Tanpa, dan nomos yakni hukum atau sosial (human being is a social animal).
peraturan. Salah satu contoh dari anomi c) Manusia cenderung hidup dalam
adalah kasus gayus tambunan, yang masyarakat dan keberadaannya sangat
tergantung pada masyarakat tersebut
dihukum untuk kasus Tindak Pidana
sebagai koloni (tending to live in colonies,
Korupsi karena melakukan penyalagunaan and his/her survival dependent upon moral
wewenang dalam pendapatan pajak conextions).
Kemudian, istilah anomie
dikemukakan Emile Durkheim dalam
bukunya Suicide (1897) yang
mengemukakan asumsi bunuh diri dalam
masyarakat merupakan akhir puncak dari
anomie karena dua keadaan sosial berupa
social integration dan social regulation.
Lebih lanjut, skema hipotesis
Yetti Patty, Membedah Kasus Korupsi Gayus…………………. 43
Jurnal Sasi Vol.21 No.1 Bulan Januari - Juni 2015

Durkheim terlihat dalam tabel sebagai kan suatu kondisi terhadap pelanggaran
berikut : norma masyarakat yang merupakan reaksi
Social High Low normal. Untuk itu, ada dua unsur bentuk
Conditions perilaku delinkuen yaitu unsur dari struktur
Social Altruism Egoism sosial dan kultural.
integration Konkritnya, unsur kultur melahiran
Social Fatalism Anomie goals dan unsur struktural melahirkan means.
regulation Secara sederhana, goals diartikan sebagai
Emile Durkheim mengemukakan bahwa tujuan-tujuan dan kepentingan membudaya
bunuh diri atau suicide berasal dari tiga meliputi kerangka aspirasi dasar manusia.
kondisi sosial yang menekan (stress), yaitu : Sedangkan means diartikan aturan dan cara
(1) deregulasi kebutuhan atau anomi ; kontrol yang melembaga dan diterima
(2) regulasi yang keterlaluan atau fatalism ; sebagai sarana mencapai tujuan. Karena itu,
(3) kurangnya integrasi struktural atau Robert K. Merton membagi norma sosial
egoisme. berupa tujuan sosial (sociatae goals) dan
Hipotesis keempat dari suicide sarana-sarana yang tersedia (acceptable
menunjuk kepada proses sosialisasi dari means) untuk mencapai tujuan tersebut.
seorang individu kepada suatu nilai budaya Dalam perkembangan berikutnya, pengertian
altruistic mendorong yang bersangkutan anomie mengalami perubahan dengan
untuk melaksanakan bunuh diri. Hipotesis adanya pembagian tujuan-tujuan dan
keempat ini bukan termasuk teori stress. 3 sarana-sarana dalam masyarakat yang
Pada tahun 1938, Robert K. Merton terstruktur. Dalam pencapaian tujuan tersebut,
mengadopsi konsep anomie Emile ternyata tidak setiap orang menggunakan
Durkheim untuk menjelaskan deviasi di sarana-sarana yang tersedia, akan tetapi ada
Amerika. Konsepsi Merton ini sebenarnya yang melakukan cara tidak sesuai dengan
dipengaruhi intelectual heritage Pitirin A. cara-cara yang telah ditetapkan (illegitime
Sorokin (1928) dalam bukunya means). Aspek ini dikarenakan, menurut
Contemporary Sociological Theories dan Robert K. Merton, struktur sosial berbentuk
Talcot Parsons (1937) dalam buku The kelas-kelas sehingga menyebabkan adanya
Structure of Social Action. Menurut Merton, perbedaan-perbedaan kesempatan dalam
konsep anomie didedefinisi sebagai mencapai tujuan. Misalnya, mereka yang
ketidaksesuaian atau timbulnya berasal dari kelas rendah (lower class)
diskrepansi/perbedaan antara cultural goals mempunyai kesempatan lebih kecil dalam
dan institutional means sebagai akibat cara mencapai tujuan bila dibandingkan dengan
masyarakat diatur (struktur masyarakat) mereka yang berasal dari kelas tinggi (uper
karena adanya pembagian kelas. Karena itu, class).4 Robert K. Merton mengemukakan
menurut John Hagan, teori anomie Robert lima cara mengatasi anomie dalam setiap
K. Merton berorientasi pada kelas (“Merton anggota kelompok masyarakat dengan tujuan
is in exploring variations in crime and yang membudaya (goals) dan cara yang
deviance by social class”). melembaga (means), seperti tampak pada
Teori anomie Robert K. Merton tabel Model of Adaptation.
pada mulanya mendeskripsikan korelasi
antara perilaku delinkuen dengan tahapan
tertentu pada struktur sosial akan
menimbulkan, melahirkan dan menumbuh- Tabel Model of Adaptation

3
Romli Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta
4
Kriminologi, Penerbit PT Eresco, Bandung, 1992, hlm. Made Darma Weda, Kriminologi, Penerbit
25. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hlm. 32.
Yetti Patty, Membedah Kasus Korupsi Gayus…………………. 44
Jurnal Sasi Vol.21 No.1 Bulan Januari - Juni 2015

Adjustment/ Cultural Institutio legitimate means of achieving the goals are


adaptation goals nalized the focus of Anomie Theory). Sebagai sebuah
Forms Means teori, maka Anomie merupakan golongan
teori abstrak/macrotheoriess dalam
1. Conformity + + klasifikasi teori positif Frank P. William
2. Innovation + - dan Marilyn McShane, atau dengan melalui
3. Ritualism - + pendekatan teorinya secara sociological
4. Retreatism - - (Frank Hagan). Teori anomie Robert K.
5. Rebelion +/- +/- Merton diperbaiki Cloward & Ohlin (1959)
Keterangan : dengan mengetengahkan teori differential
+ acceptances (penerimaan) opportunity. Cloward & Ohlin mengatakan
- elliminaation (penolakan) bahwa sesungguhnya terdapat cara-cara
+/- rejection and subtitution of new goals and untuk mencapai sukses, yaitu cara yang
means (penolakan dan penggantian tujuan dan
cara baru) disebutnya “legitimate dan illegitimate”.
Sedangkan Robert K. Merton hanya
Kelima bentuk penyesuaian tersebut mengakui cara yang pertama.
dapat diuraikan sebagai berikut :
(1) Conformity (konformitas) adalah suatu 2. Gambaran Kasus Gayus Tambunan
keadaan dimana warga masyarakat tetap Gayus Halomoan Partahanan
menerima tujuan dan sarana-sarana Tambunan adalah PNS golongan III/a pada
yang terdapat dalam masyarakat karena Bagian Penelaah Keberatan pada Seksi
adanya tekanan moral. Banding dan Gugatan Wilayah Jakarta II
(2) Innovation (inovasi) yaitu keadaan Ditjen Pajak. namanya menjadi terkenal
dimana tujuan dalam masyarakat diakui ketika Komjen Susno Duadji menyebutkan
dan dipelihara tetapi mengubah bahwa Gayus mempunyai uang Rp 25 miliar
sarana-sarana yang dipergunakan untuk di rekeningnya plus uang asing senilai 60
mencapai tujuan tersebut. miliar dan perhiasan senilai 14 miliar di
(3) Ritualism (ritualisme) yaitu keadaan brankas bank atas nama istrinya dan itu
dimana warga masyarakat menolak semua dicurigai sebagai harta haram yang
tujuan yang telah ditetapkan namun diduga diperoleh sebagai mafia kasus Pajak .
sarana-sarana yang telah ditentukan Dalam perkembangan selanjutnya Gayus
tetap dipilih. sempat melarikan diri ke Singapura beserta
(4) Retreatism (penarikan diri) merupakan anak istrinya sebelum dijemput kembali oleh
keadaan dimana para warga masyarakat Satgas Mafia Hukum di Singapura. Kasus
menolak tujuan dan sarana yang telah Gayus mencoreng reformasi Kementerian
disediakan. Keuangan Republik Indonesia yang sudah
(5) Rebellion (pemberontakan) adalah suatu digulirkan Sri Mulyani dan menghancurkan
keadaan dimana tujuan dan sarana yang citra aparat perpajakan Indonesia.
terdapat dalam masyarakat ditolak dan Mereka yang diduga terkait kasus
berusaha untuk mengganti atau Gayus adalah 12 Pegawai Dirjen Pajak
mengubah seluruhnya. termasuk seorang direktur, yaitu Bambang
Dari skema penyesuaian diri Robert Heru Ismiarso dicopot dari jabatannya dan
K. Merton di atas maka inovasi, ritualisme, diperiksa, 2 orang Petinggi Kepolisian,
penarikan diri dan pemberontakan Brigjen Pol Edmon Ilyas dan Brigjen Pol
merupakan bentuk penyesuaian diri yang Radja Erizman dicopot dari jabatanya dan
menyimpang dari norma-norma yang berlaku. diperiksa, Bahasyim Assifie, mantan
Karena itu, pengadaptasian yang gagal pada Inspektur Bidang Kinerja dan Kelembagaan
struktur sosial merupakan fokus dari teori Bappenas, Andi Kosasih, Haposan
Robert K. Merton (Problems of acces to Hutagalung sebagai pengacara Gayus,
Yetti Patty, Membedah Kasus Korupsi Gayus…………………. 45
Jurnal Sasi Vol.21 No.1 Bulan Januari - Juni 2015

Kompol Muhammad Arafat, Lambertus (staf


Haposan), Alif Kuncoro, Beberapa aparat 3. Membedah Kasus Gayus Tambunan
kejaksaan diperiksa, Jaksa Cirus Sinaga Dengan Pisau Anomi
dicopot dari jabatannya sebagai Asisten
Tindak Pidana Khusus Kejati Jawa Tengah, Teori anomi adalah teori structural
karena melanggar kode etik penanganan tentang penyimpangan, yang paling penting
perkara Gayus HP Tambunan, Jaksa Poltak selama lebih dari lima puluh tahun. Teori
Manulang dicopot dari jabatannya sebagai Anomi menempatkan ketidakseimbangan
Direktur Pra Penuntutan (Pratut) Kejagung. nilai dan norma dalam masyarakat sebagai
Polri telah melakukan penggeledahan penyebab terjadianya penyimpangan.
terhadap rumah terdakwa mafia hukum, Dimana tujuan-tujuan budaya lebih
Gayus Tambunan terkait pemalsuan paspor ditekankan daripada cara-cara yang tersedia
atas nama Sony Laksono. Hasil pemeriksaan untuk mencapai tujuan-tujuan budaya itu.
rumah Gayus di daerah Kelapa Gading, Individu dan kelompok
penyidik telah menemukan berbagai barang
bukti perjalanan ke beberapa negara.
SARANA
"Penyidik telah menemukan berbagai barang MASYARAKAT TUJUAN
bukti yang diperlukan sekaligus dalam
konteks pembuktian," kata Kepala Bagian
Penerangan Umum Divisi Humas Polri,
PENCAPAIAN PENYIMPANGAN
Kombes Pol. Boy Rafli Amar.
TUJUAN PENGUNAAN SARANA
menyebutkan barang bukti yang sudah disita
Polri antara lain boarding pass dari China Air
yang digunakan Gayus ketika pulang dari
Makau, boarding pass Air Asia atas nama PENGGUNAAN CARA YANG
istri Gayus, Milana Anggraeni. Meski TIDAK SAH
berstatus tahanan, Gayus diduga mengajak
Milana pergi ke sejumlah negara. Mereka KONDISI ANOMIE
diduga pergi ke Makau (Hong Kong),
Singapura, dan Kuala Lumpur (Malaysia).
Selain Milana, untuk melengkapi Sumber : Yesmil Anwar Dan Adang. Kriminologi Hal.
keterangan yang dibutuhkan, penyidik juga 87
berharap bisa memperoleh keterangan dari Dalam Gambar Diatas menjelaskan
Devina, Gayus juga terbukti pergi ke luar bahwa setiap masyarakat terdapat struktur
negeri dengan menggunakan paspor atas sosial (bentuk-bentuk Kelas) dari dari
nama Sony Laksono, Gayus pelesir ke masyarakat yang atas sampai masyarakat
berbagai tempat. Dari manifes, terdapat yang rendah, kelas ini yang menyebabkan
seseorang yang berinisial Sony bepergian ke perbeadan kesempatan dalam mencapai
luar negeri dengan pesawat Mandala pada 24 tujuan. Misalnya Gayus Tambuna yang
September dengan tujuan Makau.Pada 30 berasal dari mayarakat kelas rendah (Lower
September, dengan menggunakan pesawat Class), mempunyai kesempatan kaya yang
Air Asia tujuan Singapura, Sony Laksono lebih kecil dibandingkan dengan mereka
duduk di bangku 11F. yang mempunyai kelas yang lebih tinggi
.Pada tanggal 19 Januari 2011, Gayus (Uper Class). Keadaan ini megakibatkan
Tambunan telah dinyatakan bersalah atas segregrasi yang membuat membuat
kasus korupsi dan suap mafia pajak oleh masyarakta yang tidak mepunyai sarana
Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan untuk melakukan itu kemudian melakukan
dengan hukuman 7 tahun penjara dan denda cara lain untuk mencapai tujuan untuk
Rp. 300 juta. menjadi kaya misalnya atau tujuan yang ia
Yetti Patty, Membedah Kasus Korupsi Gayus…………………. 46
Jurnal Sasi Vol.21 No.1 Bulan Januari - Juni 2015

inginkan. miliar di brankas bank atas nama istrinya dan


“Gayus Tambunan (31), lahir Mei itu semua dicurigai sebagai harta haram.
1979 dari keluarga biasa-biasa. Sejak kecil Anomi Durkheim yang menjelakan
tinggal bersama orang tuanya di Jalan bahwa konsep anomi yang dikemukan oleh
Warakas 1 Gang 23 RT 011/08 No 4, dia bagaimana bisa menjelaskan kenapa
Papanggo, Jakarta Utara. Ayahnya, Amir sampai terjadi penyimpangan tingkah laku
Syarifuddin Tambunan merupakan karena kondisi ekonomi didalam masyarakat,
seorang Pekerja Buruh di Pelabuhan namun konsep ini kemudian dikembangkan
Tanjung Priok” lebih jauh oleh Merton yang kemudian
Dengan posisi gayus yang berada dikembangan teori anomi dengan munculnya
didalam masyarakat dalam posisi yang masalah-masalah penyimpangan tingkah
Lower Class ia berasal dari keluarga yang laku oleh masyarakat Amerika, masayarakat
sederhana yang mempunyai ayah seorang amerika mempunyai cita-cita untuk mengejar
Perkerja Buruh di Pelabuhan, tentunya ia kesuksesan, yang pada umumnya diukur
juga dalam memenuhi kebutuhan ia dalam dengan harta kekayaan, dan utuk mengejar
melakukan berbagai cara untuk mencapai cita-cita itu tidak semuanya mengunakan
tujuannya dalam mencapai tujuan. Berbeda cara atau sarana mencapai tujuan yang diakui
dengan Seorang anak kaya yang dapat dan dibenarkan yang harus ditempuh
mencapai tujuan yang ingin diacapai seseorang, oleh karena itu menurut Merton,
diberikan sarana-sarana yang mudah. terdapat individu yang berusaha mencapai
Menurut Durkheim sebuah masyarakat cita-cita dengan cara melangar
harus tetap memelihara tujuan yang terdapat undang-undang (illegimate means), dan yang
dalam masyarakat, tetapi masyarakat pun melakukan hal ini umumnya dilakukan oleh
diperbolehkan merubah sarana yang masyarakat kelas bawah dan minoritas.
dipergunakan untuk mencapai tujuan itu Gayus tambunan melakukan
bersifat halal dengan melakukan inovasi penyimpangan perilaku dengan melangar
dalam pengunaan sarana, namun pada undang-undang (illegimate means) yaitu
kenyataannya dalam masyarkat yang dengan melangar Undang-Undang No. 31
mengalami anomi, masyarakat untuk Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana
memperoleh uang yang banyak dengan Korupsi jo Undang-Undang 20 Tahun 2001
menabung, tetapi dengan merampok bank. Tentang Perubahan Undang-Undang No.
“Setelah lulus kuliah dari Sekolah 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana
Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun Korupsi, Pada tanggal 19 Januari 2011,
2000, Gayus meniti karir jadi PNS Gayus Tambunan telah dinyatakan
golongan IIIA di Bagian Penelaah bersalah atas kasus korupsi dan suap mafia
Keberatan pada Seksi Banding dan pajak oleh Majelis Hakim Pengadilan
Gugatan Wilayah Jakarta II Ditjen Pajak” Jakarta Selatan dengan hukuman 7 tahun
Gayus ingin mempunyai banyak uang penjara dan denda Rp. 300 juta.
(Tujuan), namun sarana ia lakukan salah ia Namun ada yang berbeda dengan
tidak menabung di uang di bank (Sarana) Anomi Durkheim dan Merton dalam
dengan hasil gaji PNS golongan III/a namun mengkaji kasus gayus. Merton, mengatakan
ia memanfaatkan jabatannya (Sarana suatu tindakan terjadi bukan saja karena
tidak Sah) dibagian Penelaah Keberatan individu itu dia merupakan orang yang
pada Seksi Banding dan Gugatan Wilayah Lower Claas, namun ia juga mendapat
Jakarta untuk melakukan korupsi. Tujuan tekanan dari Struktur sosial kepada suatu
yang dicita-citakan Gayus Mempunyai Uang individu sehingga dia melakukan suatu
banyakpun tercapai, Gayus mempunyai uang penyimpangan perilaku karena ia
Rp 25 miliar di rekeningnya plus uang asing mendapatkan tekanan dari struktur sosial,
senilai 60 miliar dan perhiasan senilai 14 yang lebih dikenal dengan (Social Plesure).
Yetti Patty, Membedah Kasus Korupsi Gayus…………………. 47
Jurnal Sasi Vol.21 No.1 Bulan Januari - Juni 2015

Bagaimana Gayus Masuk kedalam mencapai tujuannya termasuk memperoleh


suatu stuktur sosial yang sudah melakukan kekayaan,yang kemudian diperoleh dengan
suatu tindakan penyimpangan sosial yang cara-cara yang melawan hukum yakni
mengakibatkan dia harus melakukan karena melalui kejahatan tindak pidana korupsi.
bila ia tidak melakukan hal tersebut maka ia Tetapi teori anomi yang
akan dapat dikucilkan dari struktur sosial dikemukakan oleh Durkheim ini tentunya
dimaksud. tidak dapat ditetapkan untuk semua lapisan
Ini dibuktikan dengan Gayus golongan masyarakat, karena tidak semua
ternyata tidak berkerja sendiri dalam individu yang ada dalam kategori kelompok
menjalankan aksinya tersebut, sudah ada lower Class melakukan penyimpangan
pola perilaku yang berulang-ulang yang perilaku karena keterbatasan ekonomi.
mencipkan hubungan antara individu dengan
suatu kelompok masyarakat (Struktur
Sosial), sebagiaimana telah diuraikan
sebelumnya yakni orang-orang yang diduga
terkait dengan kasus Gayus. Jadi bukan DAFTAR PUSTAKA
hanya Gayus yang berasal dari masyarakat
Lower Claas (Durkheim) namum menurut
Merton ada juga Struktur Sosial yang Edwin H. Sutherland dan Donald R.
kemudian Menekan Gayus untuk melakukan Cressey, Principles of
korupsi. Criminology, New York
Lippincontt Company,
New York, 1974,dan Lilik
C. P E N U T U P Mulyadi, Kapita Selekta
Hukum Pidana,
Teori anomi menempatkan Kriminologi dan Victimologi,
ketidakseimbangan nilai dan norma dalam Penerbit PT Djambatan,
masyarakat sebagai penyebab terjadianya Jakarta, 2007.
penyimpangan, dimana masyarakat Frank P. William III dan Marilyn
dikelompokkan dalam struktur sosial McShane, Criminological
(bentuk-bentuk Kelas) dari dari masyarakat Theory, New Jersey Printice
yang atas sampai masyarakat yang rendah, hall, Englewood Cliffs.
kelas ini yang menyebabkan perbedan Koesarani Siswodosoebroto, Pendekatan
kesempatan dalam mencapai tujuan. Baru Dalam Kriminologi,
Misalnya Gayus Tambuna yang berasal dari Universitas Trisakti,
mayarakat kelas rendah (Lower Class), Jakarta, Maret 2009.
mempunyai kesempatan kaya yang lebih Wahju Muljono, Pengantar Teori
kecil dibandingkan dengan mereka yang Kriminologi, Pustaka Yustisia,
mempunyai kelas yang lebih tinggi (Uper Yogyakarta, 2012
Class). Keadaan ini megakibatkan
segregrasi yang membuat membuat
masyarakat yang tidak mepunyai sarana
untuk melakukan itu kemudian melakukan
cara lain untuk mencapai tujuan untuk
menjadi kaya misalnya atau tujuan yang ia
inginkan
Dengan posisi gayus yang berada
didalam masyarakat dalam posisi yang
Lower Class melakukan berbagai cara untuk

You might also like