You are on page 1of 4

Pendidikan Karakter dalam Pandangan Kitab Ta'lim Muta'alim

Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk
membentuk pribadi yang baik, beretika, dan bertanggung jawab. Pada kondisi saat ini
karakter siswa menjadi suatu perhatian oleh masyarakat, orang tua dimana meningkatnya
kekerasan di kalangan remaja/masyarakat, penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk oleh
siswa, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung
jawab individu dan kelompok, membudayanya kebohongan/ ketidakjujuran, dan adanya rasa
saling curiga dan kebencian antar sesama, kasus pembunuhan yang dilakukan oleh siswa, hal
itu semua menjadikan Pendidikan karakter menjadi satu hal prioritas yang harus selalu
dikuatkan pada kondisi saat ini.

Dalam dunia pesantren, Kitab Ta'lim Muta'alim menjadi salah satu karya penting yang
membahas tentang pentingnya pembentukan karakter siswa dalam proses belajar-mengajar
Kitab Ta'lim Muta'alim (atau juga dikenal dengan Ta'lim al-Muta'allim wa Tariq at-Ta'allum)
adalah salah satu karya klasik dalam tradisi Islam yang menjadi rujukan penting dalam
bidang pendidikan. Kitab ini ditulis oleh seorang Ulama Muslim alilm dan terkenal bernama
Imam al-Zarnuji, yang hidup pada abad ke-12 di wilayah yang sekarang dikenal sebagai
Uzbekistan. Latar belakang beliau menulis Kitab Ta’lim Muta’alim dijelaskan pada syair
berikut

‫ه‬..‫ل ب‬..‫ه ـ وهى العم‬..‫ه وثمرات‬..‫فلما رأيت كثيرا من طالب العلم فى زماننا يجدون إلى العلم واليصلون ومن منافع‬
‫ل أو‬..‫ والينال المقصود ق‬،‫ وكل من أخطأ الطريق ضل‬،‫والنشر ـ يحرمون لما أنهم أخطأوا طريقه وتركوا شرائطه‬
‫ فأردت وأحببت أن أبين لهم طريق التعلم على ما رأيت فى الكتب وسمعت من أساتيذى أولى العلم والحكم‬،‫جل‬

Tatkala aku melihat banyak dari para penuntut ilmu pada masa kita bersungguh-
sungguh dalam menuntut ilmu, namun tidak dapat mencapai hasilnya. Di antara
manfaat dan buah ilmu adalah mengamalkan ilmu dan menyebarkannya. Mereka
terhalang (dari ilmu) sebab kesalahan dalam metode mencari ilmu, dan mereka
meninggalkan syarat-syaratnya. Sedangkan setiap orang yang salah jalan maka akan
tersesat, dan tidak mendapat sesuatu yang ia inginkan sedikit ataupun banyak. Maka
aku ingin menjelaskan kepada mereka tata cara belajar berdasarkan yang telah aku
lihat dan dengar dari guru-guruku yang memiliki ilmu dan hikmah. (Imam al-Zarnûji,
Ta’lîm al-Muta’allim Tharîq at-Ta’allum,halaman 57)

Kitab Ta’lim Muta’alim menekankan nilai-nilai etika dan moral sebagai fondasi utama dalam
mencapai pendidikan yang bermakna. Dari penjelasan sebelumnya mengenai Pendidikan
karakter maka artikel ini, akan menjelaskan konsep pendidikan karakter dalam pandangan
Kitab Ta'lim Muta'alim.
1. Etika dan Moral sebagai Landasan Pendidikan
Dalam Kitab Ta'lim Muta'alim, etika dan moral dianggap sebagai landasan utama
dalam proses pendidikan karakter. Guru diharapkan menjadi contoh yang baik bagi
siswa dalam perilaku dan sikap. Dalam mengajar, guru diarahkan untuk memberikan
penekanan pada nilai-nilai seperti kejujuran, kesopanan, keadilan, dan tolong-
menolong. Dengan menanamkan etika dan moral yang baik pada diri siswa,
diharapkan mereka akan menjadi individu yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia.
2. Kemuliaan Akhlak dalam Interaksi Sosial
Kitab Ta'lim Muta'alim juga menekankan pentingnya kemuliaan akhlak dalam
interaksi sosial. Siswa diajarkan untuk menghargai, menghormati, dan berempati
terhadap sesama. Nilai-nilai seperti kasih sayang, keramahan, dan toleransi dianggap
sebagai bagian penting dari karakter yang harus dibentuk. Dengan demikian, siswa
diharapkan dapat berkontribusi positif dalam membangun hubungan harmonis dan
saling menghormati di dalam masyarakat.
3. Kemandirian dan Ketekunan dalam Belajar
Pembentukan karakter siswa dalam pandangan Kitab Ta'lim Muta'alim juga
melibatkan aspek kemandirian dan ketekunan dalam belajar. Siswa diajarkan untuk
menjadi mandiri dalam mengejar ilmu, berusaha mencari pengetahuan secara aktif,
dan menghargai upaya dan waktu yang telah diberikan oleh guru. Selain itu,
ketekunan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam proses belajar dianggap
sebagai ciri karakter yang kuat dan bertanggung jawab.
4. Kesungguhan dan Kedisiplinan
Kitab ini menekankan nilai kesungguhan dalam belajar dan kedisiplinan dalam
menjalankan tugas-tugas akademis. Siswa diajarkan untuk berkomitmen pada proses
pembelajaran dan menghormati waktu yang telah ditetapkan untuk belajar. Dengan
kesungguhan dan kedisiplinan, siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik dan
mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tantangan di masa depan.
5. Tanggung Jawab Sosial dan Kepedulian
Pendidikan karakter dalam pandangan Kitab Ta'lim Muta'alim juga mencakup aspek
tanggung jawab sosial dan keprihatinan terhadap sesama. Siswa diajarkan untuk
menjadi individu yang peduli dengan orang lain, membantu mereka yang
membutuhkan, dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Dengan menginternalisasi
nilai-nilai ini, siswa diharapkan dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung
jawab dan berempati.
6. Kerendahan Hati dalam Pencarian Ilmu
Selain itu, Kitab Ta'lim Muta'alim mengajarkan pentingnya sikap rendah hati dalam
mencari ilmu. Siswa diajarkan untuk tidak sombong atau merasa puas dengan
pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, mereka diajarkan untuk terus membuka
diri dan belajar dari orang lain serta mengakui keterbatasan pengetahuan mereka.
Dengan sikap rendah hati, siswa dapat terus berkembang dan memperluas wawasan
mereka.

Kesimpulan dalam artikel ini bahwa Kitab Ta'lim Muta'alim memberikan pandangan yang
luas tentang konsep pendidikan karakter dalam tradisi Islam. Pembentukan karakter siswa
dititikberatkan pada etika, moral, kemuliaan akhlak, kemandirian, kesungguhan, kedisiplinan,
tanggung jawab sosial, dan kerendahan hati. Dengan menerapkan nilai-nilai ini dalam proses
pendidikan, diharapkan siswa akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berbudi pekerti,
dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan dunia sekitarnya.

You might also like