You are on page 1of 17
PROSEDUR MUTU wm ARAH KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT PENGANGKUTAN LIMBAH B3 AEI - PS.25 Dibuat oleh Di setujui oleh : poof Sy Aww fo a i ___ Widodo Bayu Trisno ____ Mufraeni Hamzah Manager Logistik Direktur Operational | I | | ‘TERKENDALI ARAH 7 PROSEDUR MUTU DISAHKAN NO. DOK NO. REVISI KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT HALAMAN TGL (Mut) | [| HWCieo Hwo | melaporkan kepada Informasi Koordinator Logistik 7 ot caer aa spare fesierece oa peereatonrs consis | | ¥ Membuat metodo ‘Team HSE (K3) penanganan kondist Garurat & Sosiaisasi Document Metode Penanganan Darurat Daftar Hadir ‘Team HSE (KS) metode tanggap darurat | repaca pimpinen | | £ —s | Melakukan Re eeeenee (Coe ere Terjadi Kondisi untuk penganan tanggap darurat | | Laporan Penanganan Kondis! | ‘darurat | Team HSE (Ka) = Evaluasi penanganan Konalisi darurat ¥ f ‘eam || Melakukan documentas! Berita Acara penanganan ‘Team HSE (K3) | kondisi tanggap darurat | Kondisi darurat aN | PROSEDUR MUTU_ ARAW KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT HALAMAN | [DISAHKAN = | NO.DOK —-: AEI-PS.25 | |NO.REVISI : 05 :2dari 16 November 2020 _ GL A. SIMULASI/ UJI COBA KEJADIAN TANGGAP DARURAT 1.0 2.0 3.0 40 Tujuan Prosedur ini menjelaskan langkah-langkah pengendalian saat terjadi kondisi Tanggap darurat dan kejadian yang menimbulkan resiko kecelakaan dalam penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2015 dan ISO 45001 : 2018 di PT.Arah Environmental Indonesia. Ruang Lingkup Prosedur ini mencakup identifikasi, penetapan metode penanganan kondisi darurat yang di lakukan oleh team HSE/K3 dan seluruh karyawan PT.Arah Environmental Indonesia. Ketentuan Umum 3.1 Setiap potensi kondisi darurat atau kejadian di identifikasi dari bahaya lingkungan kemudian dibuat metode untuk mengatasi kondisi darurat agar tidak menimbulkan resiko terhadap lingkungan 3.2 Ada nya alur komunikasi & laporan yang benar saat terjadi kondisi tanggap darurat. 3.3. Uji coba penanganan kondisi darurat dilakukan secara berkala minimal satu kali setahun yang melibatkan semua karyawan Peralatan menghadapi kondisi Tanggap Darurat & Klasifikasi resiko Pelalatan tanggap darurat di lengkapi oleh PT.Arah environmental Indonesia Di seluruh tempat & alat kerja (Kendaraan angkut , gudang TPS, ruang kantor & seluruh fasilitas) DOKUMEN TERKENDALI DISAHKAN a | NO. DOK NO. REVISI KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT | HALAMAN. l TGL | PASI No. Klasifikasi ee neces Kecelakaan (Minor) | Kecelakaan Ringan (Major) 1 | Kone Fatat Menimpa satu orang atau look ada Tidak ada Tebin ee Penanganan Pak dan 2 ‘Kondisi Luka aa ' ‘Terdapat 1 atau 2 catatan kecelakaan lain yang {Kecelakaan) Garrat ere tidak termasuk A den 8 Tumpahan atau 3 Tumpahan as = i a kebocoran dengan jumiah Limbah Heras _ dibawah poin B 5.0 Prosedur Procedur latihan & Identifikasi kondisi darurat. 5.1, Melakukan latihan mengenai indentifikasi kondisi darurat. 5.1.1 Melakukan identifikasi kondisi darurat yang menimbulkan resiko terhadap lingkungan (Daftar Kondisi Darurat) 5.1.2 Membuat metode penanganan kondisi darurat sesuai dengan kondisi darurat yang terjadi 5.1.3. Uji coba penanganan kondisi darurat dilakukan secara berkala minimal satu kali dalam setahun Sosialisasi & Uji coba penanganan kondisi darurat 5.2. Teams HSE/K3 (Safety) bertugas : 5.2.1. Melakukan Pelatihan kepada seluruh karyawan tentang metode penanganan kondisi darurat DoKuMEN | TERKENDALI ARAH | PROSEDUR MUTU | | | J KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT _ | TGL +6 November 2020 5.2.2. Melakukan pelatihan khusus kepada HWC,Co-HWC, checker , & helper metode penanganan kondisi darurat tumpahan limbah. 5.2.3, Membuat uji coba penanganan kondisi darurat kepada seluruh karyawan terutama HWC dan Co-HWC minimal 1 kali per tahun 5.2.4.Membuat bukti sosialisasi dan uji coba penanganan kondisi darurat menggunakan berita acara penanganan kondisi darurat 5.2.5.Melakukan evaluasi efektivitas penanganan kondisi darurat berdasarkan berita acara penanganan kondisi darurat 5.2.6. Melakukan perbaikan metode penanganan kondisi darurat jika metode yang telah dibuat tidak efektif untuk menangani kondisi darurat 5.2.7. Melakukan kesiagaan untuk penanganan kondisi darurat Pelaksanan penanganan kondisi darurat. 5.3. Teams HSE/K3 (Safety) bertugas : 5.3.1. Melakukan penanganan kondisi saat terjadinya kondisi darurat sesuai metode penanganan kondisi darurat. 5.3.2. Melakukan evaluasi efektifitas penanganan pada terjadinya kondisi darurat. 5.3.3, Melakukan tindakan perbaikan terhadap penanganan kondisi darurat, jika hasil evaluasi menunjukkan tidak efektif kemudian dilakukan perbaikan metode atau pelatihan kepada personil HSE/KS, Dokumentasi 5.4, Teams HSE/K3 (Safety) bertugas : 5.4.1. Tim HSE/K3 mendokumentasikan seluruh aktivitas latihan penanganan kondisi darurat ataupun dalam kondisi tanggap darurat yang terjadi. 5.4.2. Melakukan pembuatan daftar hadir , documentasi photo dan document file persentasi buat peserta untuk latihan/ training Tanggap darurat. DOKUMEN ‘TERKENDALI AN PROSEDUR MUTU ___ ARAH | DISAHKAN = _ NO. DOK El - PS.25 |NO.REVISI :05 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT HALAMAN dari 16 TGL November 2020 5.4.3, Struktur anggota HSE/K3 PT.Arah environmental Indonesia MUFRAINI HAMZAH HEAD OFFICE KETUA ‘WIDODO BAYU HEAD OFFICE SEKRETARIS ME. KOSI HEAD OFFICE WK SEKRETARIS PUTRIK PLANT POLOKARTO ANGGOTA, PUTRANTO JOKO W HEAD OFFICE ‘ANGGOTA FITA ARDIANI TERBOYO ‘ANGGOTA FAJARNUGROHO POLOKARTO ‘ANGGOTA TERANG SEMBIRING TANJUNG MURAWA ‘ANGGOTA BUDI PRASETYO ‘JABOTABEK-CILEUNGSI ‘ANGGOTA ‘ADESETYA GRESIK ‘ANGGOTA SLIANTI PUTA YOGYAKARTA ‘ANGGOTA ERINALDO GULTOM MEDAN "ANGGOTA DARI ESTURINA SURABAYA ‘ANGGOTA ‘SUKI SUSANTO ‘SEMARANG "ANGGOTA 6.0 Form Terkait 6.1 FM.AEI.86 Daftar Kondisi Darurat 6.2 FM.AEI.87 Laporan Penanganan Kondisi Darurat 6.3 FM.AEI.88 Berita Acara Penanganan Kondisi Darurat DOKUMEN ‘TERKENDALI ARAH PROSEDUR MUTU ARAH DISAHKAN : NO.DOK —: AEI- PS.25 NO. REVISI 05 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT HALAMAN 6 dari 16 TGL November 2020 (ou icone eeeawel | ‘Ada nya laporan tumpal i ‘opedensorainator en ‘hak HI Pee Koordinator ‘Kooainator molakukan anallaga Informael mengenal tumpaly Hwciee HWE eee ee Keordinator meminta HWE] ear ‘00 HW malekukan [pomberahan dengan peralatan fanggap derurat Koorainater melakukan | koorainael dengan HYWC untuk kan fokeal dengan _“peralaten tanggap darurat HWC/ee HWE tor melakukan — | 1 mengamankan lokael Kelas | + 7. — Melakukan penanganan | || tumpanan seaual dengan SOP 4 ‘yang beriaku "etugas meiakukan Wvestigas! & | | Meribel Bete Acre leon | Berita Acara penanganen Freanrreetca | ‘Konclat darurat ‘TERKENDALI ARAH PROSEDUR MUTU NO. DOK NO. REVISI HALAMAN TGL KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT Ar ARAH El. PS.25 5 dari 16 November 2020 DISAHKAN (nual) ee ene | ‘Ada nya laporan Kejadian tumpahan dari bak IPAL. (Koodinator melakukan analiasa| “& Instruction team untuk rmelakukan segregate lokasi tumpahan limbah Koordinator , Team Floor | { Koordinator melakukan koordinas! ‘dengan helper , HWC 8 co HWC | luntuk mengamankan lokasi dengan ‘eralatan tanggap derurat | [ Keornator merinta Tim Hoar | | "Senn ii ela sarberanan igure ‘tangaap darurat "Teams Melakukan penanganan tumpanan sesual dengan SOP yang bertaku (menggunakan APD secara i} ‘Team HSE (K3) DOKUMEN ‘TERKENDALI ARAH Berta Acara penanganan ‘Kondis! derurat KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT PROSEDUR MUTU DISAHKAN Ar NO.DOK —: AEI- PS.25 NO.REVISI = 05 HALAMAN —: 8 dari 16 - _ = TGL :.6 November 2020 ‘ALUR KERJA PELAKSANAPIC ee ee FORMICATATAN MUTU Mula | + | Petugas Pengamtit ares | limba rekan ker Logistik, OA, dan hak ecko ‘suas! yang aman _W, ‘Memberkan trdaken Pak dan bantuan | ofsigen (la iperukan) | + | pnlieortand rengermadian ke | Keerinatrd | kertorPuset dengan | en cogoe | | | | Untultindokan tart, penderta dapat smemoawa ke Rumah erdekat oe x oordnator | rmengenta an rt eporen —t Viet | seas Selessi DOKUMEN ‘TERKENDALL | ARAH | Kotak P3K, alt bantu | tindakan pertolongan Form Laporan Tanggap Darurat ARAH KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT PROSEDUR MUTU DISAHKAN NO. DOK NO. REVISI | HALAMAN | TGL AN ARAH El - PS.25 5 dari 16 26 November 2020 PELAKSANAPIC [ALU KERJA (Tanggap Darurat KEBAKARAN) FORMICATATAN MUTU Petuges teat Logatik, 2A, dan Pinak erat Must Tindakan aval pada oka) bends yang terbakor, rmenjaunian Benda yang | Tudeh tercokar | Merggunakan aiat | pemadam kezakaran seual dengan intruks! | emakaian Melaporknd menginformasivan ko Koorahantor dan Kantor Pusat dengan segera -Trdakan leh Tani dapat ‘Segers melaporkan ke Instansi Pemadom | Kebaaran [ Bia terdapat kecolakaan | koja, moiakukan tncakan OK sesuai SOP Tengoap | DaeuratP3x = Koordlantor mengindentixas dan membuat taporen | DOKUMEN | ‘TERKENDALI | ARAH (ies APAR, Masker Form Laporan Tanagap Barvrat | Ar PROSEDUR MUTU ARAH DISAHKAN = NO.DOK —-: AEI-PS.25 NO.REVIS| : 05 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT HALAMAN — : 10 dari 16 TGL :6 November 2020 ‘B. TANGGAP DARURAT TERHADAP KEJADIAN YANG MUNGKIN TERJADI 4.0 Tujuan Untuk merencanakan dan mengendalikan proses yang berkaitan dengan kegiatan Tanggap Darurat (Emergency Response Plan) kegiatan di PT. Arah Environtmental indonesia, Jakarta dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007. 2.0 Ruang Lingkup Prosedur ini mencakup semua proses yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatanstindakan di PT.Arah Environmental indonesia Didalam prosedur mutu ini ruang lingkup dibagi menjadi beberapa_situasi, yaitu : Tumpehan limbah, Kebocoran & PH Tinggi pada mesin IPAL Kecelakaan Kerja (P3K) Kebakaran Banjir Gempa bumi Mesin pengolah dalam keadaan mati Driver tanggap terhadap kelelahan Yang mana pengertiannya didefinisikan pada bagian 4.0 Definisi PNDARONS 3.0 Ketentuan Umum 4.0 Definisi 4.0.1 Definisi Umum PT. Arah Environtmental Indonesia menerapkan Prosedur Kerja yang fokus terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan sebagai penerapan Sistem Manajemen Terpadu ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007 Prosedur Kesiapasiagaan dan Tanggap Darurat adalah langkah- langkah yang perlu dilaksanakan dalam menghadapi keadaan darurat yang mungkin terjadi a. Unsur Pelaksana dari Perusahaan menyediakan: * Alat Pelindung Diri (APD) yaitu o Helm Safety Sepatu Safety Kacamata Safety Sarung Tangan Safety Pelindung badan Masker atau Respirator [ ores | | TERKENDALI | Aran 00000 PROSEDUR MUTU | ARAW j DISAHKAN J _ |NO.DOK —: AEI- PS.25 NO.REVISI :05 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT | HALAMAN —: 11 dari 16 LTGL 36 November 2020 4.0.2 © Pelindung Pendengaran atau earplug. * Sarana dan alat pendukung penanggulangan keadaan darurat, yaitu : o Rambu-rambu atau tanda bahaya ©. Kotak P3K atau ruangan tindakan pertama © Alat pemadam kebakaran (berupa APAR berbahan busa, air maupun bahan kimia) Kemasan kosong dan siap pakai (plastik, bin) Oksigen (pembantu pernafasan) © Bahan penyerap (absorbent) © Serbuk gergaji/ pasir co Pengki © Sapu lidi/ sapu ijuk (plastik) © Pengikat (cable ties) o Skop © Desinfektan ° ° b. Unsur sebagai pelaksana di lakukan oleh karyawan yang berada di lapangan yang telah di berikan pelatihan khusus cara penanganan Kejadian Tanggap darurat. c. Karyawan di lapangan di berikan tambahan suplemen tambahan berupa susu dan vitamin agar terjaga staminanya. d. Setiap 1 tahun sekali di lakuan medical check up kepada karyawan di lapangan kemudian di lakukan suntik vaksin sesuai dengan arahan hasil medical check up untuk masing-2 karyawan Tumpahan Definisi tumpahan adalah kejadian yang terjadi karena paparan fimbah B3 di lantai ,ruangan, di jalan atau lahan dengan luasan tertentu Hal ini terjadi karena kondisi keluarnya limbah dari kemasan dari alat pengangkut saat proses pemindahan (mengangkut) dari lokasi penghasil atau di TPS (saat bongkar). Tumpahan di bagi 2 kategory : tumpahan limbah cair & tumpahan limbah padat. Penanganan limbah padat lebih mudah di bandingkan limbah cair. Tumpahan terjadi disebabkan oleh salah satu situasi yang dijelaskan berikut : i. Tumpahan terjadi di jalan umum karena kendaraan terbalik atau kerusakan kendaraan yang menyebabkan kebocoran atau pintu kendaraan yang rusak sehingga wadah penampung limbah DOKUMEN TERKENDAL! || ARAH | KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT ana PROSEDUR MUTU |__ ARAM | DISAHKAN | NO. DOK 1 AEL-PS.25 NO. REVIS| 05 HALAMAN — : 42 dari 16 TGL :6 November 2020 _ terlempar keluar kendaraan dan pecah saat pengambilan dari penghasil atau saat pengiriman ke pengolah. ii, Tumpahan karena proses pemindahan Limbah B3 pada saat muat di pinak penghasil ii, Tumpahan karena proses bongkar dari kendaraan angkut ke lokasi TPS storage. iv. Tumpahan terjadi karena process muat dari TPS storage ke kendaraan angkut saat akan mengirim limbah ke Pengolah. Peralatan penunjang yang digunakan : i, Bahan penyerap (Pasir/serbuk gergaii) ii, Disinfektan iii, Sapu ljuk Plastik/ sapu Lidi iv. Skop Vv. pengki Kantong Plastik Tanda pengaman Pengikat kabel (Cable ties) ‘Tempat sampah beroda (Wheel Bin) 4.0.3 Evakuasi Darurat Evakuasi darurat adalah perpindahan langsung dan cepat dari orang- orang yang menjauh dari ancaman atau kejadian yang sebenarnya dari bahaya. Evakuasi darurat dilakukan bila terjadi darurat yang tidak bisa ditangani sendiri dan harus memerlukan bantuan dari pihak luar. Untuk evakuasi darurat maka semua orang yang berada di lokasi kejadian harus secepatnya berkumpul pada titik kumpul untuk melakukan tindakan selanjutnya yang dipimpin oleh salah satu pimpinan atau personal yang ditunjuk. 4.0.4 Kecelakaan Kerja (P3K) Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia atau harta benda. Peralatan penunjang yang digunakan : i. Kotak P3K ii. Oksigen 4.0.5 Kebakaran Kebakeran adalah kejadian yang menyebabkan terbakamya lokasi/tempat kerja akibat api. | Aa cuz, | | ‘TERKENDALI | ARAH PROSEDUR MUTU KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT | ARAH DISAHKAN = |NO.DOK —-: AEI- PS.25 NO.REVISI : 05 HALAMAN — ; 13 dari 16 | ToL : 6 November 2020 4.0.6 4.0.7 4.0.8 4.0.9 Peralatan penunjang yang digunakan i. Alat Pemadam Kebakaran (Racun Api) ii, Masker Asap ili, Hydran Kelelahan Kelelahan adalah suatu kondisi dimana HWC dan Co-HWC mengalami keadaan yang menyebabkan berkurangnya kapasitas otak dalam asupan oksigen dan kemampuan untuk menjalakan tugas pengangkutan karena faktor lelah & ngantuk. Gempa Bumi adalah sebuah getaran atau pergerakan yang terjadi secara tiba tiba akibat adanya pelepasan energi secara tiba tiba yang terjadi pada permukaan bumi. Pelepasan energi yang secara tiba tiba mengakibatkan gelombang seismik, yang bisa bersifat destruktif pada berbagai hal yang berdiri diatas permukaan bumi, termasuk bangunan, pohon pohon, dan lain lainnya. Gempa bumi belum dapat diprediksi oleh berbagai macam teknologi yang sudah ada pada masa kini, namun kekuatannya dapat diukur dengan menggunakan Seismometer. Skala yang paling umum untuk digunakan dalam mengukur kekuatan gempa bumi adalah skala Richter. Gempa bumi yang mempunyai skala Ricther dibawah 3 atau sekitar 3 biasanya tidak dapat dirasakan, namun jika besamya sudah mencapai 7 skala Richter dipastikan gempa itu berpotensi menimbulkan kerusakan yang serius. Tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa selain karena kekuatannya, namun juga diukur dari seberapa luas daerah yang terjadi gempa bumi. Kedalaman gempa bumi yang terjadi pada suatu permukaan bumi juga dapat berpengaruh terhadap _potensi destruktifya, semakin dekat dengan permukaan tanah, maka gempa bumi akan semakin berpotensi mempunyai sifat destruktif yang lebih besar. Kebocoran & PH Tinggi pada mesin IPAL Limbah cair hasil dari process IPAL yang masuk kedalam bak penampung limbah di (IBC tank) ada kemungkinan untuk terjadi kebocoran & hasil IPAL test PH air nya untuk kadar ke-asamnya PH asam di angka (0 - 5,9) atau PH basa di angka (9,1 - 14). Banjir Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala yang berbeda dimana air dengan jumlah yang berlebih berada DOKUMEN TERKENDALI ARAH KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT | HALAMAN PROSEDUR MUTU i... - DISAHKAN NO.DOK —: AEI- PS.25 NO. REVISI : 05 14 dari 16 [ToL November 2020 di daratan yang biasanya kering. pengertian banjir adalah berair banyak dan juga deras, kadang-kadang meluap. Hal itu dapat terjadi sebab jumlah air yang ada di danau, sungai, ataupun derah aliran air lainnya yang meiebihi kapasitas normal akibat adanya akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga menjadi meluber. 4.0.10 Mesin pengolah dalam keadaan mati Mesin insenerator adalah alat pembakeran dari limbah medis , jika terjadi kondisi mesin insenerator mati maka pembakaran limbah medis akan terhambat sehingga akan terjadi tumpukan limbah Isi Prosedur 5.1. Prosedur Penanganan Tumpahan 5.2 5.4 5.1 5.4 5 5.1. 54 5.1. 1 Petugas limbah melakukan tindakan langsung sesuai dengan pelatinan atau Instruksi Kerja Standar. Petugas secara sigap mengamankan situasi, dan membatasi luas penyebaran tumpahan. Petugas juga memberikan tanda di lokasi terjadi tumpahan limbah. .2 Petugas dan atau rekan kerja menginformasikan ke Koordinator terkait Koordinator terkait menginformasikan ke Quality Assurance atau pejabat lapangan terkait, kemudian melaporkan kejadian kepada pihak berwenang/ terkait. 4 Koordinator_mengindentifikasi kejadian pada Form Laporan Penanganan Kondisi Darurat (FM.AEI.87), & .5 Quality Assurance dan atau team HSE/K3 segera melaporkan ke pihak berwenang/ pihak terkait. Menindaklanjuti Form Laporan Penanganan Kondisi Darurat (FM.AEI.87) 6 Petugas memberikan Desinfektan pada lokasi tumpahan (bila diperlukan untuk karakteristik infeksius) 7 Quality Assurance dan atau team HSE/K3 mengundang Pihak terkait untuk mengevaluasi kejadian. Evakuasi Darurat Dalam situasi apapun diharapkan tenang, Koordinator! pemimpin lapangan dapat mengambil alih untuk menenangkan massa. Tempat berkumpul adalah patokan tempat sehingga informasi/ instruksi dapat disampaikan segera dan diterima oleh semua karyawan atau orang yang berada di lokasi DOKUMEN | TERKENDALI | ARAH PROSEDUR MUTU KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT 5.3 5.4 5.5 5.6 ARAH : AEI-PS.25 NO.REVISI : 05 HALAMAN — : 15 dari 16 _ | ten 26 November 2020 Prosedur Tanggap terhadap Kecelakaan Kerja 5.3.1 Mengamankan penderita ke lokasi/ situasi yang aman. 5.3.2 Melakukan tindakan P3K pada penderita. Memberikan alat bantu pernafasan (oksigen) bila diperlukan 5.3.3 Petugas lain atau rekan kerja menginformasikan ke Koordinator dan Kantor Pusat (Quality Assurance atau team HSE/K3) dengan segera 5.3.4 Membawa ke Rumah Sakit untuk tindakan lebih lanjut. 5.3.5 Koordinator mengidentifikasi kejadian pada Form Laporan Penanganan Kondisi Darurat (FM. AEI.87) 5.3.6 Mengadakan rapat evaluasi Prosedur Tanggap terhadap Kebakaran 5.4.1 Petugas pertama yang melihat kebakaran, berteriak “KEBAKARAN’ atau menekan Sirene tanda bahaya 5.4.2 Petugas terkait dan atau petugas Keamanan segera melakukan tindakan awal dengan Alat Pemadam Kebakaran yang disediakan, dengan menyemprotkan Alat Pemadam ke titik api. Petugas menghindari menghirup asap langsung. 5.4.3 Pihak terkait segera melaporkan kejadian kepada Pejabat Koordinator/ Kantor Pusat (Quality Assurance atau team K3) dengan segera. 5.4.4 Untuk kebakaran yang tidak bisa ditangani pihak internal perusahaan/ Logistik segera melaporkan kepada Instansi Pemadam. Kebakaran untuk melakukan tindakan lebih lanjut. 5.4.5 Bila terdapat kecelakaan kerja, melakukan tindakan darurat P3K. 5.4.6 Koordinator membuat laporan kejadian pada Form Laporan Penanganan Kondisi Darurat (FM.AEI.87) 5.4.7 Melakukan Rapat Evaluasi dengan pihak terkait/ berwenang. Prosedur Tanggap terhadap Kelelahan 5.5.1 Petugas dilarang melakukan over trip 5.5.2 Pastikan pada saat melakukan pengangkutan petugas dalam kondisi baik 5.5.3 Apabila HWC mengalami kelelahan maka HWC dapat melakukan istirahat di lokasi Penghasil Limbah B3 sampai kondisi baik 5.5.4 Setiap perjalanan 4 jam HWC. harus berenti untuk melakukan istirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan Kebocoran & PH Tinggi pada mesin IPAL Jika Limbah cair hasil dari process IPAL yang masuk kedalam bak penampung limbah di (IBC tank) setelah lakukan test PH air nya. kadar ke-asamnya kondisi nya PH adalah asam di angka (0 - 5,9) atau PH basa di angka (9,1 - 14) , maka air olahan IPAL di alirkan kembali | ARAH Ah PROSEDUR MUTU ARAM DISAHKAN _|NO.DOK =: AEI- PS.25 NO.REVISI :05 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT | HALAMAN —_: 16 dari 16 LTGL 6 November 2020 _ kedalam bak penampungan limbah.kemudian di lakukan perbaikan untuk 5.7 cairan campuran untuk mengurangi keasaman dan basa, Jika terjadi kebocoran dari mesin IPAL karena ada sesuatu process yang tidak berjalan baik , maka lakukan segregasi tumpahan air limbah dengan menggunakan peralatan tanggap darurat (Pasir/serbuk gergaii) Pastikan tumpahan tidak meluas kemudian setelah menyerap di lakukan pembersinan dan limbah cair yang sudah bercampur dengan pasir/serbuk gergaji di masukken plastic kuning dan di masukkan dalam lokasi limbah Medis. Mesin pengolah dalam keadaan mati ‘Ada hal kondisi dimana mesin di pihak pengolah akan down (mati), maka hal penting yang harus di lakukan adalah melakukan persiapan dan analisa mengenai kondisi ini. sampai kapan mesin insenerator akan mati, dari situ kita bisa mengambil antisipasi salah satu nya dengan menyiapkan tempat storage di Lokasi TPS yaitu cold storage (seberapa banayak) untuk storage limbah dalam jangaka waktu beberapa lama dari hasil pantauan dan analisa. Jika memang cukup lama pihak pengelola mesin nya mati/down maka harus mencari pihak pengolah lain untk bekerjasama. Selain itu jika ternyata kondisi nya mencapai KLB ( kejadian luar Biasa) karena limbah yang di ambil di customer tidak bisa di olah seluruhanya di tempat pengolah maka di buat perencanaan timleline untuk pemberhentian pengambilan limbah sementara di_ tempat customer.sampai dengan ada progres mesin insenerator di tempat pengolah berjalan normal seperti biasa. 6 Form Terkait 6.1 FM.AEI.87 Laporan Penanganan Kondisi Darurat 6.2 FM.AEI.88 Berita Acara Penaganan Kondisi Darurat DOKUMEN ‘TERKENDALI |

You might also like