Professional Documents
Culture Documents
Mou Rujukan Surya Khairudin Lab
Mou Rujukan Surya Khairudin Lab
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RANTAU BADAK
Jln. Lintas Timur Km 112 Desa Rantau Badak Lamo Kec. Muara Papalik
Telp. 08117422251 email.pkmrantaubadak@gmail.com Kode Pos 36544
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
PUSKESMAS RANTAU BADAK
DENGAN
RSUD SURYAH KHAIRUDDIN
TENTANG
PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
8. Penilaian Kinerja adalah bentuk evaluasi atas pelayanan yang telah diberikan
dan diterima dalam proses pelayanan pemeriksaan laboratorium oleh PARA
PIHAK dalam kurun waktu tertentu, dengan tujuan memperbaiki mutu
pelayanan PARA PIHAK.
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
PARA PIHAK sepakat untuk melakukan kerjasama dalam pelayanan pemeriksaan
laboratorium bagi pasien untuk meningkatkan pelayanan bagi Masyarakat khususnya
yang memerlukan pemeriksaan yang lebih lengkap.Dengan terselenggaranya
Kerjasama pemeriksaan ini, maka fungsi laboratorium Puskesmas Rantau Badak dapat
lebih efisien dan diandalkan.
PASAL 3
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR
Ruang lingkup perjanjian ini meliputi pemberian pelayanan pemeriksaan laboratorium
bagi pasien PIHAK PERTAMA sesuai dengan kewenangan dan kompetensi PIHAK
KEDUA.
PASAL 4
PEMERIKSAAN DAN HASIL PEMERIKSAAN
Pasal 5
Pernyataan Jaminan
1. PIHAK KEDUA dengan ini menjamin bahwa PIHAK KEDUA telah memiliki
seluruh perizinan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya
dan perizinan tersebut dinyatakan masih berlaku.
2. PIHAK KEDUA dengan ini menjamin bahwa PIHAK KEDUA telah memiliki
seluruh perizinan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya
dan perizinan tersebut dinyatakan masih berlaku.
3. Apabila ternyata PIHAK KEDUA melanggar ketentuan pada ayat (I) Pasal ini,
maka PIHAK KEDUA dengan ini membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala
resiko maupun tuntutan dari Pihak Ketiga, yang terjadi akibat kesalahan yang
dilakukan Oleh PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA dengan ini mengetahui bahwa Pasien berhak untuk mengetahui
tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya, karenanya dalam
melaksanakan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA menjamin adanya persetujuan
tertulis (informed consent) yang diperlukan dari Pasien sehubungan dengan
pemeriksaan HIV/NAPZA.
5. PIHAK KEDUA selaku pengguna jasa PIHAK PERTAMA menjamin akan tunduk
pada ketentuan-ketentuan Undang-Undang Nomor 36 Nomor 2009 tentang
Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun
2013 tentang penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang baik termasuk tetapi
tidak terbatas pada Pasal 8 mengenai keharusan memperoleh permintaan
tertulis terlebih dahulu dari dokter/bidan/dokter gigi sebelum melakukan
permintaan pemeriksaan kesehatan kepada PIHAK PERTAMA, Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
269/MENKES/PER/lII/2008 tentang Rekam Medis, Standar Operasional
Prosedur yang berlaku dan peraturan perundang-undangan Iainnya yang terkait
beserta segala perubahan dan peraturan pelaksanaannya.
PASAL 6
MASA BERLAKU
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditanda tangani dan berlaku selama 1 (satu) tahun
dan akan ditinjau kembali apabila ada ketidak sesuaian.
PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA ( FORCE MAJEURE )
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah : suatu keadaan yang terjadi di luar
kemampuan atau kekuasaan PARA PIHAK dan yang menyebabkan PIHAK yang
mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan
kewajibannya dalam kesepakatan ini. Keadaan memaksa (Force Majeure) tersebut
meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun yang tidak
dinyatakan), pemberontakan, huru hara, pemogokan umum, kebakaran dan
kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan
kerja sama ini. Dalam hal terjadi force majeur, maka pihak yang terhalang untuk
melaksanakan kewajiban tidak dapat dituntut oleh PIHAK lain. PIHAK yang terkena
force majeur wajib memberitahukan adanya pristiwa Force Majeur tersebut kepada
PIHAK lain secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak awal terjadinya
pristiwa force majeur, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang
berwenang yang menerangkan adanya pristiwa tersebut. PIHAK yang terkena Force
Majeur wajib mengupayakan sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan kewajiban
sebagaimana diatur dalam kerja sama ini segera setelah peristiwa force majeur
berakhir.
Apabila peristiwa force majeur tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau diduga
oleh PIHAK yang mengalami Force Majeur akan melebihi jangka waktu 30 hari (tiga
puluh) hari kalender, maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali jangka waktu
kerja sama ini.
Semua kerugian dari biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat
terjadinya Force Majeur bukan merupakan tanggung jawab PIHAK lain.
PASAL 8
ADDENDUM
Apabila dalam melaksanakan perjanjian kerja sama ini PARA PIHAK merasa perlu
melakukan perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat dilakukan atas
kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan dalam addendum perjanjian kerja sama ini
yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini.
PASAL 9
PENUTUP
(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian kerja sama ini akan diatur
kemudian oleh PARA PIHAK berdasarkan musyawarah dan kemudian
mencantumkannya dalam addendum (perjanjian tambahan) yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
(2) Segala perubahan, pencabutan atau pembatalan baik untuk sebagian atau
keseluruhan terhadap hal-hal yang diatur dalam perjanjian ini hanya dilakukan atas
persetujuan tertulis dari PARA PIHAK
(3) Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua ) bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan
hukum yang sama.