Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kasus Persalinan I
Laporan Kasus Persalinan I
DISUSUN OLEH :
SURAYA LAELY KHOLID
NIM P1337424822108
Laporan Kasus persalinan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal pada Ny. R
umur 35 Tahun G3P 2A 0 Usia Hamil 39 minggu janin tunggal hidup intrauterine,
letak membujur Ʉ , puka inpartu kala I fase laten di Puskesmas Cepiring telah
disahkan oleh pembimbing pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Persalinan
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. (Bagian Obstetri Ginekologi
FKUPB, 2005). Persalinan fisiologis atau persalinan cukup bulan terjadi pada
kehamilan minggu ke 38-42, dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Bila
sementara bila persalinan terjadi setelah minggu ke-42, maka disebut kelahiran
lewat waktu. Bayi yang lahir premature dan kelahiran lewat waktu tentu saja akan
berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan, seperti pada bayi prematur, surfaktan
yang dimilikinya belum sempurna, oleh karena itu berisiko mengalami asfiksia,
dan bayi yang lahir lewat waktu juga berisiko mengalami asfiksia karena plasenta
yang umurnya lebih dari 40 mgg akan mengalami penurunan fungsi, sehingga
Jika janin kekurangan nutrisi maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.
Selain dua teori diatas , masih ada beberapa teori yang menyatakan sebab
b. Teori Oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oxitocin bertambah. Oleh karena itu timbul
Seperti halnya dengan Bladder dan Lambung, bila dindingnya teregang oleh
oleh karena pada anencphalus kehamilan sering lebih lama dari biasa
e. Teori Prostaglandin
Hal ini juga disokong dengan adanya kadar prostaglandin, yang tinggi baik
dalam air ketuban maupun daerah perifer pada ibu-ibu hamil, sebelum
1) Lightening atau settling atau dropping yang merupakan kepala turun memasuki
3) Perasaan sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih
6) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
7) Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan kecil pada
bagian servik.
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta
dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus
panggul) :
3) Os. Coccygis
Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen
Pintu Panggul terbagi menjadi :
a) Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium,
midlet
c) Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut
outlet
d) Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan
outlet
Bidang-bidang :
symphisis.
3) Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan
dan kiri.
b. Power
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari
his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan
tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi
terdiri dari :
His dalah kontraksi uterus karena otot – otot polos rahim bekerja
dengan baik dan sempurna. Pada waktu kontraksi otot – otot rahim
menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantung amneon ke arah
2) Ibu
Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim. Juga ada kenaikan
3) Janin
hipoksia janin. Denyut jantung janin melambat (bradikardi) dan kurang jelas
Selain ada his asli atau his persalinan, juga ada his palsu atau Braxton
Biasanya berawal di
Nyeri karena Biasanya hanya dirasakan di
punggung dan
kontraksi tubuh bagian depan
menjalar ke depan
Passanger
dan bagian janin yang paling penting adalah kepala karena bagian yang paling besar
dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi
jalan persalinan.
ataupun anencephalus, kelainan letak seperti letak muka atau pun letak dahi,
d. Psikis (Psikologis)
suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi hal yang nyata.
e. Penolong
dan janin. Proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong
E. Kala Persalinan
servik mulai membuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya pembuluh
a. Fase laten
b. Fase aktif
menjadi 10 cm.
4) Akhir kala I servik mengalami dilatasi penuh, uterus servik dan vagina
kuat tiap 2-3 menit selama 50-60 detik untuk setiap kontraksi, kepala
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali, kepala
janin telah turun dan masuk ruang panggul, sehingga terjadilah tekanan pada
otot-otot dasar panggul yang secara reflek menimbulkan rasa ngedan karena
tekanan pada rectum sehingga merasa seperti BAB dengan tanda anus
membuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahir dan
diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi 1.5-2 jam, pada multi 0.5
jam.
atau pada saat awal persalinan dengan pemeriksaan vagina (toucher). Pada
dengan sutura sagitalis melintang. Oleh karena itu kita uraikan dulu mekanisme
ukuran kepala bayi hampir sama besarnya dengan dengan ukuran dalam
panggul, maka jelas bahwa kepala harus menyesuaikan diri dengan bentuk
panggul mulai dari pintu atas panggul, ke bidang tengah panggul dan pada pintu
bawah panggul, supaya anak dapat lahir. Misalnya saja jika sutura sagitalis
dalam arah muka belakang pada pintu atas panggul, maka hal ini akan
terkecil dari pintu atas panggul. Sebaliknya pada pintu bawah panggul, sutura
terpanjang pada pintu bawah panggul ialah diameter antero posterior. Gerakan-
a. Penurunan kepala.
b. Fleksi.
d. Ekstensi.
e. Ekspulsi.
Setelah bayi lahir, kontraksi, rahim istirahat sebentar, uterus teraba keras
Beberapa saat kemudian timbul his, dalam waktu 5-10 menit, seluruh plasenta
terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir secara spontan atau dengan
4. Kala IV
Padang. Waktu penelitian tiga bulan. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh ibu bersalin primipara kala I fase laten persalinan normal yang berada
teknik random blok yang tediri dari Blok A adalah kelompok perlakuan yang
dilakukan masase dan Blok B adalah kelompok kontrol yang tidak dimasase.
cara melakukan gosokan lembut dengan kedua telapak tangan dan jari pada
punggung ibu bersalin setinggi servikal 7 kearah luar menuju sisi tulang rusuk
diperkirakan 100 mmH20 pada ibu bersalin kala I fase laten persalinan normal.
Pada penelitian ini ibu bersalin normal yang dilakukakan masase pada
punggung yang dimulai pada servikal 7 ke arah luar menuju sisi tulang rusuk
selama 30 menit terjadi aktivasi pada serabut saraf besar sehingga terjadi
tidak begitu terasa. Masase pada punggung merupakan salah satu asuhan
kebidanan yang dapat mengurangi rasa nyeri yang dialami ibu saat persalinan.
Kadar endorfin ibu bersalin pada kelompok yang dimasase lebih tinggi
dihasilkan secara alami oleh tubuh pada sinaps neural di jalur sitem saraf pusat.
menstimulasi kadar endorfin yang dapat memberikan rasa nyaman pada saat
persalinan.
orang ( 100%). Ini berarti nyeri persalinan kala I fase aktif, memiliki skala nyeri
berat hingga sangat berat atau tak tertahankan. Nyeri persalinan disebabkan
oleh kontraksi otot rahim, regangan otot panggul dan kondisi psikologis.
terjadilah persalinan.
yang cukup baik yaitu adanya penurunan intensitas nyeri dari skala nyeri tak
tertahankan ke skala berat dan skala nyeri sedang. tampak ada 2 ( 13,7%)
responden yang mengatakan nyeri pada skala 7-8 dan 13 responden (86,7%)
pada skala 3-6. Hal ini menunjukkan ada penurunan rasa nyeri setelah
mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif hal ini dapat terjadi dengan
mengatakan bahwa selama proses persalianan impuls nyeri berjalan dari uterus
yang berlawanan yang lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang serat saraf kecil.
Pesan yang berlawanan ini menutup subtansi gelatinosa lalu memblokir pesan
gerbang pesan nyeri yang akan dihantarkan menuju medulla spinalis dan otak,
selain itu tekanan kuat pada teknik ini dapat mengaktifkan senyawa endrophine
yang berada di sinaps sel-sel saraf tulang belakang dan otak, sehingga transmisi
dari pesan nyeri dapat dihambat dan menyebabkan status penurunan sensasi
nyeri
Kota Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah 78 ibu hamil primipara
perbedaan yang bermakna antara lama persalinan ibu yang ditunggu suami dan
yang tidak ditunggu oleh suami. Ibu yang diberi dukungan suami saat
persalinannya memerlukan waktu bersalin yang lebih pendek dari pada ibu
bersalin yang tidak ditunggu oleh suaminya. Respon psikologis ibu dapat
kala II tetapi kepala janin belum turun sehingga diperlukan posisi tertentu yang
dapat melelahkan ibu. Dalam hal ini suami tentu lebih kuat member dukungan
kepada istrinya.
BAB III
A. Pengkajian
Tanggal : 10 Oktober 2022
Jam : 23.30 WIB
Tempat : Puskesmas Cepiring
B. Identitas pasien
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. R 1. Nama : Tn. R
2. Umur : 35 Tahun 2. Umur : 36 Tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SD 4. Pendidikan : SMP
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Swasta
6. Suku bangsa : Jawa 6. Suku Bangsa : Jawa
7. Alamat : Gondang 2/2 7. Alamat : Gondang 2/2
C. Data Subyektif
1. Alasan Datang :
Ibu datang mengatakan ingin melahirkan
2. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan merasakan kenceng –kenceng
Uraian Keluhan Utama :
Ibu mengatakan merasakan kenceng – kenceng sejak pukul 09.00 WIB sampai
sekarang kenceng – kencengnya terasa semakin teratur dan kuat. Ibu
mengatakan merasakan nyeri mulai daripunggung sampai perutnya .Ibu
mengatakan mengeluarkan lendir darah.
3. Tanda-Tanda Persalinan:
Kontraksi : Kuat, sering, dan teratur
Frekuensi : 3 x 10’ durasi 30’’
Lokasi ketidak nyamanan : Nyeri dibagian punggung menjalar ke perut
PPV : Lendir bercampur darah
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit menular
seperti:
1) TBC, cirinya yaitu batuk lebih dari satu bulan disertai darah, berkeringat
dimalam hari saat tidak melakukan aktivitas, BB turun drastis.
2) Hepatitis B, cirinya yaitu nyeri pada sendi dan otot, menjadi sering tidur,
kulit menjadi kuning.
3) HIV/AIDS, cirinya yaitu diare berkepanjangan, sariawan di daerah
mulut, berat badan turun drastis.
4) IMS, cirinya yaitu mengeluarkan keputihan yang berbau dan gatal,
berwarna kuning kehijauan.
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit menurun
seperti:
1) Kencing manis, cirinya yaitu luka yang tidak sembuh-sembuh, sering
merasa haus, sering BAK, BB turun drastic.
2) Tekanan darah tinggi, cirinya yaitu tekanan darah tetap tinggi walaupun
tidur dan tidak banyak pikiran, pusing.
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit menahun
seperti:
1) Jantung, cirinya yaitu tidak dapat beraktifitas berat, mudah lelah, nyeri
dada pada bagian kiri.
2) Asma, cirinya yaitu sulit bernafas, cepat lelah, lesu, sulit tidur, tidak
mudah dalam beraktifitas.
b. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu mengatakan baik dikeluarganya maupun suaminya tidak pernah atau
tidak sedang menderita penyakit menular seperti :
1) TBC, cirinya yaitu batuk lebih dari satu bulan disertai darah, berkeringat
dimalam hari saat tidak melakukan aktivitas, BB turun drastis.
2) Hepatitis B, cirinya yaitu nyeri pada sendi dan otot, menjadi sering tidur,
kulit menjadi kuning.
3) HIV/AIDS, cirinya yaitu diare berkepanjangan, sariawan didaerah mulut,
berat badan turun drastis.
4) IMS, cirinya yaitu mengeluarkan keputihan yang berbau dan gatal,
berwarna kuning kehijauan.
Ibu mengatakan dalam dikeluarganya ada riwayat penyakit menurun, yaitu
tekanan darah tinggi, cirinya yaitu tekanan darah tetap tinggi walaupun tidur
dan tidak banyak pikiran, pusing.
Ibu mengatakan baik dikeluarganya maupun suaminya tidak pernah atau
tidak sedang menderita penyakit menahun seperti:
1) Jantung, cirinya yaitu tidak dapat beraktifitas berat, mudah Lelah, nyeri
dada pada bagian kiri.
2) Asma, cirinya yaitu sulit bernafas, cepat lelah, lesu, sulit tidur, tidak
mudah dalam beraktifitas.
5. Riwayat Obstetri:
a. Riwayat Haid:
Menarche : 13 tahun
Siklus : ±28 hari
Warna darah : Merah pada hari 1-3, kemudian warna merah
kecoklatan pada hari 4 dan warna kehitaman pada hari
5-7
Banyaknya : 3x ganti pembalut/hari
Lama : ±7 hari
Nyeri Haid : Tidak ada
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) G3P2A0, usia 39 minggu
2) HPHT :10 - 01- 2022
3) HPL :17 -10- 2022
4) Gerak janin
Pertama kali :
ibu mengatakan mulai merasakan gerak janin sejak usia kandungan 18
minggu atau sekitar 4 bulan.
Frekuensi dalam 12 jam :
ibu mengatakan merasakan gerak janin sekitar 10 kali dalam 12 jam.
5) Tanda bahaya :
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami perdarahan dari jalan lahir,
sakit kepala hebat, penglihatan kabur, nyeri perut yang hebat, bengkak
diwajah dan jari tangan, dan keluar air ketuban sebelum waktunya.
6) Kekhawatiran khusus :
Ibu mengatakan tidak ada kekhawatiran khusus
7) Imunisasi TT : T5
Ibu mengatakan sudah diimunisasi TT 4 kali( Status TT 4 )
8) ANC : 10 x
c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu:
Kehamilan Persalinan Nifas
Tahun Frek KELUHAN/ Kead anak sekarang
UK (Mgg) Jenis Penolong JK/ BB Penyulit IMD Penyulit Asi eksklusif
ANC PENYULIT
d. Riwayat Kb :
Rencana Setelah Melahirkan : ibu mengatakan setelah melahirkan ingin menggunakan IUD.
6. Pola Pemenuhan Kebutuhan Terakhir Kali:
a. Nutrisi
Makan , Jam : 19.30 WIB , tanggal : 10 Oktober 2022
1) Komposisi :
a) Nasi : 1 piring sedang
b) Lauk : 1 potong sedang , jenisnya daging ayam
c) Sayuran : setengah mangkuk sayur , jenis sayuran sayur sop
d) Buah : 1 potong, jenis : pisang dan apel
e) Camilan : - jenis jumlah: -
2) Pantangan : tidak ada pantangan
Minum, Jam : 20.45 WIB
Jenis : air putih, jumlah 1gelas
b. Pola Istirahat
1) Jam :13. 00 WIB s.d 14.00 WIB
2) Kualitas : Ibu sering terbangun karena merasakan kencang –
kencang
3) Keluhan/masalah : merasa nyeri perut bagian bawah dan menjalar sampai
ke punggung.
c. Pola aktifitas : ibu mengatakan aktivitas terakhir hanya jalan –
jalan di sekitar rumah
d. Pola eliminasi :
1) Buang Air Kecil ,
a. Jam : 23.00 WIB , tanggal 10 Oktober 2022
b. Jumlah :±100 cc
c. Warna : kuning jernih
d. Keluhan : tidak ada
2) Buang Air Besar
a. Jam :23.00 WIB, tanggal 10 Oktober 2022
b. Warna :coklat, konsistensi lembek
c. Keluhan : Tidak ada
e. Personal hygiene
Ibu mengatakan terakhir mandi pada pukul 17.00 WIB.Mandi tanpa keramas,
mengosok gigi, mengganti pakaian dalam dan pakaian luar.
7. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
a. Merokok : Ibu mengatakan tidak merokok.
b. Minuman beralkohol : Ibu mengatakan tidak memimum minuman
beralkohol.
c. Obat-obatan : Ibu mengatakan tidak mengonsumsi obat-
obatan.
d. Jamu : Ibu mengatakan tidak mengonsumsi jamu.
8. Riwayat Psikososial-spiritual
a. Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan :menikah , umur waktu menikah : 23th.
2) Pernikahan ini yang ke 1sah lamanya ±12 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik
b. Persalinan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga
Respon &dukungan keluarga terhadap persalinan ini : ibu mengatakan
keluarga sangat mendukung terhadap kehamilannya. Dan hari ini ibu datang
untuk melahirkan ditemani suami dan keluarga.
c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) :ibu mengatakan setiap ada
masalah, selalu dimusyawarahkan dengan suami dan keluarga.
d. Ibu tinggal serumah dengan : suami
e. Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat / tidak * mengambil keputusan sendiri.
f. Orang terdekat ibu : suami
Yang menemani ibu untuk persalinan :suami dan keluarga
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan persalinan: ibu mengatakan
tidak memiliki adat istiadat yang berkaitan dengan persalinan
h. Penghasilan perbulan: Rp.3.500. 000 , Cukup/Tidak Cukup*)
i. Praktik agama yang berhubungan dengan persalinan :
Ibu mengatakan tidak memiliki praktik agama yang berhubungan dengan
persalinan
Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini : Ibu mengatakan
tidak berpuasa selama hamil
1) Jika ‘ya’ frekuensi puasa : t.a.k
2) Keluhan selama puasa : t.a.k
j. Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh nakes wanita maupun pria;
tidak boleh menerima transfusi darah;
tidak boleh diperiksa daerah genitalia,
lainnya :
k. Tingkat pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu : ibu sudah mengetahui tanda – tanda
persalinan adalah kencang – kencang
yang sering dan teratur serta keluar lendir
darah.
Hal-hal yang belum diketahui ibu : ibu belum mengetahui cara mengatasi
nyeri saat proses persalinan dan posisi
meneran yang akan digunakannya nanti.
Hal-hal yang ingin diketahui ibu : ibu ingin mengetahui cara mengatasi nyeri
saat proses persalinan dan posisi meneran
yang akan digunakannya nanti .
D. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik:
a. Pemeriksaan Umum:
Keadaan umum : Baik Tensi : 130/90 mmHg
Kesadaran : Composmentis Nadi : 88 x/menit
BB Sebelum/ Sekarang: 47 / 54 kg Suhu /T: 36.3o C
TB : 147 cm RR : 22 x/menit
LILA : 27 cm IMT : 23.10 kg/m2
b. Status present
Kepala : Kepala baik, tidak ditemukan benjolan, rambut tidak rontok, ada
sedikit ketombe, dan bentuk kepala simetris.
Mata : Mata simetris, seclera berwarna putih, konjuktiva berwarna merah
muda artinya ibu tidak anemia.
Hidung : Hidung simetris, tidak ada cairan yang keluar, dan keadaan bersih.
Mulut : Mulut simetris, warna bibir merah, keadaan mulut cukup bersih
walaupun ada beberapa gigi belakang yang bolong, tidak ada
pembengkakan dalam gusi.
Telinga : Telinga simetris, dalam keadaan bersih tidak ada pengluaran
cairan, dan pendengaran ibu baik.
Leher : Leher baik, tidak ditemukan pembesaran kelenjar limfe ataupun
parotis.
Ketiak : Ketiak baik, tidak ditemukan benjolan apapun, ketiak dalam
keadaan bersih.
Dada : Tidak ditemukan suara bising dada, pernafasan paru-paru normal.
Bentuk payudara simetris, karena hormon kehamilan payudara ibu
menjadi lebih lunak, membesar, vena-vena di bawah kulit akan
lebih terlihat, puting membesar kehitaman dan tegak, areola
meluas dan kehitaman dan ada strechmark pada permukaan kulit
payudara, dan tidak ditemukan benjolan, ASI (colostrum) sudah
keluar sedikit.
Perut : Tidak ada pembesaran limpa dan hepar.
Lipat Paha : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Vulva : Tidak ada edema, tidak ada varises.
Ekstermitas : Simetris, tidak ada edema pada kedua tangan dan kaki, tidak ada
varises, ujung kuku kaki dan tangan tidak pucat, pergerakan
normal.
Refleks patella :+/+
Punggung : Tidak ada kelainan pada punggung, baik itu lordosis, kifosis,
maupun scoliosis.
Anus : Tidak ditemukan hemoroid, keadaan anus cukup bersih.
c. Status Obstetrik
1) Inspeksi:
a) Muka : Ada colasma gravdarum, tidak pucat, tidak odema.
b) Mamae : Simetris, puting menonjol, aerola menghitam,
colostrum sudah keluar sedikit.
c) Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, pembesaran sesuai umur
kehamilan, muncul garis-garis pada permukaan kulit perut (Strie
Gravidarum) dan garis pertengahan pada perut (Linea
Gravidarum) akibat hormon Melanocyte Stimulating Hormon.
d) Vulva : Tidak ada varises, tidak odema, ada sedikit bekas
jahitan, dan tidak ada pembesaran kelenjar bartholini.
2) Palpasi
a) Leoplod I : TFU tigajari dibawah prosesus xipoideus. Bagian
fundus uteri teraba satu bagian bulat dan lunak(Bokong janin)
b) Leoplod II :Bagian kiri ibu teraba bagian – bagian kecil
janin (ekstremitas). Bagian kananibu teraba satu bagian tahanan
memanjang (Punggung).
c) Leoplod III :Bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat,
keras, dan melenting(Kepala), tidak dapat digoyangkan.
d) Leoplod IV : Kedua tangan pemeriksa tidak bertemu (divergen),
artinya kepala sudah masuk PAP.
e) Penurunan Kepala : 3/5
f) TFU : 30 cm
g) TBJ : 2790gram
3) Auskultasi :
DJJ : 146 x/menit Frekuensi : 12 – 11 – 12 / 146 x
Permenit
2. Pemeriksaan Dalam: Tanggal : 10 Oktober 2021 Pukul: 23.30 WIB
a. Vulva/vagina : membuka, tidak terdapat benjolan dan tidak
ada varises.
b. Serviks :
1) Posisi : Anterior
2) Keadaan : Membuka, elastis
3) Pembukaan : 5 cm
4) Efficement : 10 %
c. Kulit ketuban :Utuh, menonjol
d. Presentasi :Kepala
e. POD (Point of direction) :Belum terkaji
f. Penyusupan :Belum terkaji
g. Penurunan bag. Terbawah : Hodge I
3. Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
E. Analisa
Ny. R Umur 35 Tahun G 3P 2A 0 Usia Hamil 39 Mgg Janin Tunggal Hidup
Intrauterine, Letak Membujur Ʉ , Puka Inpartu Kala I Fase Laten.
Masalah : Ibu belum mengetahui cara mengurangi nyeri dan cara meneran yang
baik.
Kebutuhan : Konseling tentang menejement nyeri dan mengajari ibu cara
meneran yang baik.
F. Penatalaksanaan
Tanggal : 10 Oktober 2022 Pukul : 23.30 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa kondisi ibu dalam keadaan
sehat dan normal dan akan dilakukan pemeriksaan kembali 4 jam kedepan
atau jika sudah ada gejala kala II.
Hasil :Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan tampak lega.
(Tekanan darah 130/90 mmHg, pembukaan 1 cm, dan kondisi janin baik DJJ
146 ×/menit).
2. Memberikan semangat pada ibu, meyakinkan pada ibu bahwa proses
persalinanya akan lancar dan bidan akan membantu ibu semaksimal mungkin.
Hasil : Ibu mengatakan akan berpikiran dan yakin bahwa proses persalinanya
akan lancar.
3. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri agar mengoptimalkan aliran darah ke
jantung dan janin ibu, dan juga untuk mempercepat proses penurunan kepala
bayi.
Hasil :Ibu mengerti dan tidur dengan posisi miring ke kiri.
4. Menganjurkan salah satu dari keluarga (suami atau keluarga) untuk
mendampingi ibu.
Hasil :Suami sudah mendampingi ibu.
5. Melakukan masase pada punggung ibu, yaitu dengan melakukan gosokan
lembut dengan kedua telapak tangan dan jari pada punggung ibu pada 2 jari
dibagian leher bawah kearah luar menuju sisi tulang rusuk selama 30 menit
dengan frekuensi 40 x gosokan/menit, masase tersebut dapat merangsang
keluarnya hormone endorphin yang membuat ibu merasa nyaman sehingga
rasa nyeri berkurang.
Hasil :Ibu terlihat lebih tenang dan nyaman.
6. Mengajarkan dan menganjurkan ibu untuk tidak mengejan selama kontraksi
karena pembukaan belum lengkap, sehingga dianjurkan melakukan napas
panjang di saat kontraksi, yaitu tarik napas yang panjang dari hidung dan
hembuskan pelan – pelan melalui mulut. Teknik ini akan memberikan ibu dan
bayi ekstra oksigen, berfungsi sebagai sinyal pada tubuh untuk lebih bersantai
dan fokus.
Hasil :Ibu dapat melakukan teknik napas panjang dengan benar saat terasa
kencang – kencang.
7. Memberikan minuman maniskepada ibu disela – sela kontraksi, karena saat
proses persalinan ibu membutuhkan energi yang ekstra untuk tenaga
mengejan, sehingga meminum minuman manis akan menambah energi ibu.
Hasil : Ibu meminum teh manis anget saat tidak ada kontraksi.
8. Memberikan pilihan kepada ibu mengenai macam – macam posisi meneran,
diantaranya yaitu posisi jongkok, posisi berdiri, posisi miring ke kiri, maupun
posisi dorsal recumbent
Hasil :Ibu memilih posisi dorsal recumbent.
9. Menyiapkan partus set
Hasil : Partus set telah siap.
10. Melakukan pengawasan 10 dan partograf.
Hasil :Telah dilakukan pengawasan 10 dan partograf.
TABEL PENGAWASAN 10
Jam KU TD N S RR HIS BR VT DJJ PPV KK
24.00 Baik 120/80 88 36.5 22 3x/10’/35’’ - 136 LD -
00.30 Baik 88 22 3x/10’/45’’ - 133 LD -
01.00 Baik 83 23 4x/10’/50’’ - 138 LD -
01.30 Baik 122/75 88 36.4 22 4x/10’/50’’ - 6 cm 135 LD -
02.00 Baik 89 21 5x/10’/50’’ - 134 LD -
02.30 Baik 83 22 5x/10’/50’’ - 135 LD -
03.00 Baik 120/80 86 36.8 22 5x/10’/50’’ - 10 cm 134 LD -
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny. R
Hari/ Tanggal : Rabu, 11 Oktober 2022
Jam : 01.30 WIB
Tempat : Puskesmas Cepiring
Catatan Perkembangan Persalinan Kala 1 Fase Aktif
Subjektif (S) Ibu mengatakan perutnya terasa kencang-kencang yang sudah
lumayan sering.
Objektif (O) Keadaan umum : baik, Kesadaran : composmentis
TD : 122/77
Nadi : 88 x/ menit
His : 4x dalam 10 menit, lamanya 50 detik
DJJ : +/ 133 x/ menit
Efficement : 60%
VT : 6 cm
KK : negatif
Presentasi : kepala
POD : belum terkaji
Penyusupan : belum terkaji
Penurunan bagian terbawah : 2/5
Analisa (A) Ny. R Umur 35 Tahun G 3 P 2 A 0 Usia Hamil 39Mgg Janin Tunggal
Hidup Intrauterine, Letak Membujur Ʉ , Puka Inpartu Kala I Fase
Aktif.
Penatalaksanaan Tanggal :11 Oktober 2022 Jam : 01.30 WIB
(P) 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin
normal. (TD : 122/77 x/menit, pembukaan 6 cm, DJJ : 133
x/menit).
Hasil : Ibu terlihat lega dengan hasil yang disampaikan.
2. Menganjurkan ibu untuk tidur posisi miring ke kiri agar
mempercepat penurunan kepala bayi dan asupan oksigen
janin terpenuhi.
Hasil : Ibu paham, dan tidur posisi miring kiri.
3. Menganjurkan ibu untuk minum atau makan disela-sela his,
agar tenaga tetap terpenuhi.
Hasil : Ibu paham, dan minum dibantu suami.
4. Menganjurkan suami untuk selalu mendampingi ibu, suami
bisa membantu masasse punggung ibu.
Hasil : Suami mengerti dan segera melakukan masasse pada
punggung ibu.
5. Memberitahu ibu untuk tidak mengejan jika merasa
kencang-kencang karena pembukaan belum lengkap, dan
mengajarkan teknik relaksasi yaitu menarik nafas panjang
dari hidung dan dikeluarkan lewat mulut saat kontraksi.
Hasil : Ibu mengerti dan segera menarik nafas panjang
apabila terasa ingin mengejan.
6. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa akan dilakukan
pemeriksaan kembali kurang lebih 4 jam kedepan atau jika
ada indikasi dalam pemantauan kemajuan persalinan ibu.
Hasil : Ibu dan keluarga terlihat paham.
7. Melakukan pengawasan 10 dan partograf.
Hasil : Telah dilakukan pengawasan 10 partograf.
Nama : Ny. R
Hari/ Tanggal : Rabu, 11 Oktober 2022
Jam : 03.00 WIB
Tempat : Puskesmas Cepiring
Catatan Perkembangan Persalinan Kala II
Subjektif (S) Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng yang semakin sering,kuat,
dan teratur
Ibu mengatakan seperti ingin BAB yang tidak bisa ditahan (ingin
mengejan).
Objektif (O) KU : Baik, Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 120 /80 mmHg,
N : 84 x permenit
RR : 20 x permenit,
T : 37 0 C
Kandung Kemih : Kosong
Penurunan bag. Terbawah : 1/5
His : 5 x /10 menit lama 50 detik
DJJ : 134 x/menit
VT : ∅ 10 cm
Effacement 100%
KK (-), KK jernih
Penyusupan 0
Vulva membuka, anus dan perinium menonjol.
Analisa (A) Ny. R Umur 35 Tahun, G3 P2 A0 Usia Hamil 39 Minggu, Janin
Tunggal Hidup Intra Uterine Letak Membujur Presentasi Kepala Ʉ
Puka Inpartu Kala II.
Penatalaksanaan Tanggal :11 Oktober 2022 Jam : 03.00 WIB
(P) 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan
Hasil Ibu mengerti
2. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan
ibu jangan mengejan dahulu sebelum dipimpin oleh bidan
atau terjadi kontraksi.
Hasil : Ibu mengatakan mengerti dan mengejan jika merasa
kencang-kencang
3. Menyiapkan posisi dorsal recumben yang sudah dipilih
oleh ibu dalam meneran.
Hasil :Ibu dalam posisi dorsal recumbent
4. Membimbing ibu untuk meneran yaitu seperti ingin
BAB dan tanpa bersuara.
Hasil : Ibu meneran dengan tepat
5. Memeriksa DJJ sesudah kontraksi berhenti
Hasil : DJJ 134x/menit
6. Memimpin ibu untuk meneran pada saat ada his dan
istirahat (menganjurkan minum dan makan) bila tidak ada
his.
Hasil : Ibu mengikuti anjuran bidan dan minum saat tidak
ada his
7. Menyiapkan handuk di atas perut ibu dan memasang
handuk di atas perut ibu, meletakkan kain lipat 1/3 bagian
di bawah bokong ibu dan membuka partus set
Hasil : persiapan persalinan sudah siap, kepala janin terlihat
5-6 cm pada vulva
8. Menolong kelahiran bayi
a. Kepala
1) Menahan perineum saat sub occiput tampak di
bawah sympisis dengan tangan kanan sementara
tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak
terjadi defleksi terlalu cepat
2) Meminta ibu untuk berhenti mengejan dan bernapas
pendek-pendek saat diameter terbesar kepala janin
tampak di vulva
3) Menunggu kepala bayi selesai melakukan putaran
paksi luar
Hasil : Kepala lahir, tidak ada lilitan tali pusat
b. Melahirkan bahu
Setelah bayi melakukan putaran paksi luar, letakkan
kedua tangan secara biparietal dengan lembut menarik
bayi ke bawah untuk melahirkan bahu atas dan
menarik ke atas untuk melahirkan bahu bawah
Hasil : Kedua bahu sudah lahir
c. Melahirkan badan bayi
Setelah bahu lahir, tangan menyusuri mulai dari kepala
bayi, badan dan memegang kedua mata kaki bayi
dengan hati-hati untuk membantu kelahiran badan
Hasil : Bayi laki - laki lahir spontan dan menagis kuat,
pukul 03.25 WIB.
9. Melakukan penanganan bayi baru lahir
a. Meletakkan bayi di atas perut ibu dan
mengeringkannya
b. Menghisap lendir
c. Mengganti handuk basah dengan kain kering
d. Menjepit tali pusat 3 cm dari pusat bayi, dan menjepit
klem kedua 2 cm dari klem pertama, memotong
talipusat di antara kedua klem
e. Meletakkan bayi di atas payudara ibu dan diselimuti
(penatalaksanaan IMD).
Hasil : Bayi sudah dikeringkan, talipusat sudah
dipotong, bayi berada di atas dada ibu
f. Melakukan penilaian APGAR 1 menit pertama
Hasil : Skor APGAR 9.
Nama : Ny. R
Hari/ Tanggal : Rabu, 11 Oktober 2022
Jam : 03.25 WIB
Tempat : Puskesmas Klambu
Catatan Perkembangan Persalinan Kala III
Subjektif (S) S : Ibu mengatakan perut bagian bawah terasa mulas.
Objektif (O) KU : Baik, Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 124 / 80 mmHg, N : 90 x permenit
RR : 24 x permenit, T : 37 0 C
Kandung Kemih : Kosong
Plasenta belum lahir
Uterus : Globular
TFU : Setinggi pusat
Analisa (A) Ny.R Umur 35 Tahun P3A0 Inpartu Kala III.
Penatalaksanaan Tanggal :11 Oktober 2022 Jam : 03.25 WIB
(P) 1) Memastikan kembali uterus untuk memeriksa adanya janin
kedua.
Hasil : Janin tunggal, TFU setinggi pusat
2) Memberitahu bahwa ibu akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi dengan baik.
Hasil : Ibu bersedia untuk disuntik
3) Melakukan injeksi oksitosin 10 IU secara IV.
Hasil : Oksitosin telah diinjeksikan
4) Memindahkan klem 5-10 cm di depan vulva.
Hasil : Klem sudah dipindah
5) Meletakkan tangan kiri di atas uterus untuk memeriksa
pelepasan plasenta
Hasil : Tanda-tanda pelepasan plasenta Nampak (tali pusat
memanjang, semburan darah mendadak dan singkat,
meningginya tinggi fundus uterus, dan kontrkasi fundus).
6) Melakukan dorso kranial saat kontraksi dan melakukan PTT
Hasil : PTT telah dilakukan
7) Melakukan penegangan tali pusat dan dorongan dorso
kranial hingga plasenta terlepas
Hasil : plasenta terlihat di introitus vagina
8) Melahirkan plasenta dengan menangkap dan memilin searah
jarum jam
Hasil : Plasenta lahir lengkap jam 03.35
9) Melakukan masase uterus dan menganjurkan keluarga untuk
melakukan masase
Hasil : Kontraksi baik
10) Memeriksa plasenta dan memasukkan ke dalam wadah
Hasil : Kotiledon lengkap, selaput dan korion lengkap
Nama : Ny. R
Hari/ Tanggal : Rabu, 11 Oktober 2022
Jam : 03.35 WIB
Tempat : Puskesmas Cepiring
Catatan Perkembangan Persalinan Kala IV
Subjektif (S) Ibu mengatakan perutnya terasa mulas.
Objektif (O) KU : Baik, Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 120/80 mmHg, N : 84 x permenit
RR : 24 x permenit, T : 36.4 0 C
Kandung Kemih : Kosong
Kontraksi : Keras
Uterus : Teraba Keras
TFU : 2 Jari dibawah pusat
Perdarahan : ±150cc
Analisa (A) Ny R Umur 35 Tahun P 3A0 Inpartu Kala IV.
Penatalaksanaan Tanggal :11 Oktober 2022 Jam : 03.50 WIB
(P) 1. Memeriksa robekan/laserasi jalan lahir.
Hasil : robekan perineum derajat 2, tidak berdarah
2. Melakukan penyuntikan Lidocaine secara subkutan,
bertujuan untuk membuat mati rasa sebagian area yang akan
dijahit (obat bius lokal)
Hasil : Ibu bersedia diberikan suntikkan
3. Melakukan heacting perineum
Hasil : Telah dilakukan heacting perineum
4. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi perdarahan
Hasil : uterus berkontraksi dengan baik dan perdarahan
dalam batas normal
4.Membersihkan ibu dengan air DTT, dan melakukan
dekontaminasi tempat dan peralatan yang digunakan dengan
larutan clorin 0,5%
Hasil : ibu mengatakan sudah nyaman, tempat dan peralatan
sudah di dekontaminasi dengan larutan clorin 0,5%
5. Melakukan pemantauan kala IV. Setiap 15 menit pada jam
pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.
Hasil : telah dilakukan pemantauan kala IV dan telah
didokumentasikan dalam partograf.
6.Setelah dilakukan IMD 1 jam dilakukan pemberian salep mata dan
menyuntikan vit K 0.5 mg secara IM, lalu dilakukan antropometri
bayi, dilanjutkan dengan pemberian Hb0 0,5 ml.
Hasil : Bayi BB : 3300 gr, PB : 50 cm, LK: 33 cm, LD : 34 cm,
Lila : 12 cm
Telah diberikan salep mata dan injeksi vit K paha kiri dan injeksi
Hb0 paha kanan.
BAB IV
PEMBAHASAN
2. Analisa
Analisa yang ada pada praktek umumnya sudah sesuai dan sama dengan
teori asuhan persalinan.
3. Penatalaksanaan
Pada penanganan persalinan pada Ny.R ini asuhan kebidanan yang
dilakukan adalah metode asuhan persalinan normal (APN). Namun metode APN
ini tidak dilakukan sepenuhnya dan runtut seperti teori. Hal ini terjadi karena
tuntutan situasi yang ada. Walaupun demikian, penanganan persalinan tetap
berprinsip pada ibu dan bayi selamat serta asuhan sayang ibu dan bayi.
Ada beberapa kesenjangan antara di teori dan praktik, dalam teori setelah
bayi lahir sebaiknya langsung setelah diberikan injeksi vitamin K dan salep mata
kemudian 1 jam kemudian dilakukan pemberian imunisasi HB 0, namun dalam
praktik imunisasi HB 0 diberikan sesaat kemudian setelah pemberian vitamin K
dan dalam waktu kurang dari 1 jam.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada pemeriksaan Ny. R usia 35 tahun bahwa tidak
terdapat kendala atau masalah pada persalinannya hasilnya baik secara
pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang. Persalinan dilakukan sesuai
dengan APN. Dari keseluruhan pemeriksaan klien sangat kooperatif dan
memberikan balasan yang positif sehingga pemeriksaan dapat berjalan dengan
kondusif dan sesuai dengan teori yang ada.
B. Saran
Setelah dilakukan pembahasan pada laporan kasus asuhan persalinan pada Ny. R
umur 35 tahun di Puskesmas Cepiring kabupaten Kendal diharapkan laporan
kasus ini dapat bermanfaat kepada seluruh lapisan masyarakat. Maka penulis ingin
memberikan saran kepada pihak terkait
2) Bidan
Diharapkan untuk tetap meningkatkan keterampilan dan pengetahuan agar
memberikan pelayanan yang akan diterapkan dalam asuhan yang akan
diberikan.
3) Klien
Diharapkan klien memberikan kepercayaan kepada petugas sehingga akan
mewujudkan hasil yang lebih maksimal
4) Keluarga
Diharapkan untuk mengikuti saran yang diberikan nakes sehingga dapat
memberikan dukungan kepada klien dengan sepenuhnya.