Professional Documents
Culture Documents
Soal UAS - Bioinformatika CUT ANGGRA
Soal UAS - Bioinformatika CUT ANGGRA
1. Jelaskan peran Web NCBI ( National Center for Biotechnology Information ) dalam
dunia Kesehatan yang saudara ketahui ?
2. Jelaskan peran Web NCBI ( National Center for Biotechnology Information ) dalam
Mengindentifikasi penyakit baru yang saudara ketahui ?
3. Jelaskan peran metode Analisa Molekuler dalam Mediagnosa penyakit yang saudara
ketahui ?
4. Jelaskan peran metode Analisa Molekuler dalam Mengindentifikasi spesies
mikroorganisme yang saudara ketahui ?
5. Jelaskan peranan PDB ( Protein Data Bank ) dalam ilmu bioinformatika ?
6. Sebutkan langkah-langkah untuk melakukan BLAST pada web NCBI ?
7. Sebutkan langkah-langkah mengdentifikasi lokasi gen target pada kromosom?
8. Sebutkan langkah-langkah mengidentifikasi ekson, intron, cDNA dan isoform dari gen
mamalia ?
2. Web NCBI sangat membantu dalam melakukan Identifikasi Agen Penyakit Baru,
didalam web tersebut sudah tertera berbagai informasi tentang genetik dari segala
mikroorganisme. Jadi apabila terdapat wabah baru yang belum diketahui agen
penyebabnya. Maka dengan memeriksa sampel pasien terjangkit untuk mengetahui
susunan antigen dari penyebab wabah, kemudian baru menggunakan Web NCBI untuk
mencari atau mencocokkan jenis virus atau microorganism lainnya untuk mengetaui agen
penyebabnya.
5. PDB berperan sebagai sentral penyimpanan, pengolahan dan pendistribusian data. PDB di
seluruh dunia disebut wwPDB yang fungsinya mengelola data untuk PDB data. wwPDB
terdiri atas beberapa anggota, yaitu RCSB PDB untuk AS, PDBe untuk Eropa, PDBj
untuk Jepang, dan BMRB untuk USA. wwPDB digunakan untuk mempertahankan satu
arsip PDB makromolekul yang dapat diakses secara global. PDB merupakan basis data
yang sangat penting dalam bidang biologi struktur, seperti genomika struktur. Sebagian
besar jurnal ilmiah utama, dan beberapa agensi pendanaan, saat ini mengharuskan
ilmuwan untuk menyerahkan data struktur hasil penelitian mereka pada PDB. Banyak
basis data lainnya yang menggunakan struktur protein yang tersimpan di PDB. Misalnya,
SCOP dan CATH mengelompokkan struktur protein, sementara PDBsum menyediakan
ikhtisar grafis dari entri PDB menggunakan informasi dari sumber lain, seperti ontologi
gen.
a. Buka halaman awal NCBI dan pilih BLAST seperti pada tampilan berikut.
b. Pada tampilan tersebut, terdapat beberapa pilihan penyejajaran, antara lain program
BLAST untuk nukleotida dan untuk protein. Pada modul ini deberikan contoh BLAST
untuk nukleotida dari INS Homo sapiens dan Mus musculus. (Pencarian sekuen
mengikuti langkah-langkah sebelumnya)
c. Klik kolom Allign two or more sequences untuk membandingkan 2 sekuen nukleotida.
Kemudian dimasukkan sekuen yang ingin dibandingkan pada kolom yang telah tersedia.
Sekuen yang dimasukkan harus dalam format FASTA.
d. Setelah sekuen dimasukkan diklik tanda BLAST pada bagian bawah, maka akan
diperoleh tampilan sebagi berikut.
e. Pada tampilan tersebut terdapat suatu skala yang menunjukkan tingkat kesamaan
sekuaen yang dibandingkan. Berdasarkan hasil tampilan tersebut terdapat suatu garis
berwarna merah, hal ini menunjukkan bahwa kedua sekuen tersebut memiliki urutan yang
sangat mirip yaitu lebih dari 200 nukleotida. Apabila discroll maka akan diperoleh
tampilan sebgai berikut.
Pada tampilan tersebut dapat diartikan sebagi berikut:
- Kedua sekuen tersebut memiliki kesamaan lebih dari 83%
- Bagian-bagian dari kedua sekuen yang tidak dihubungkan suatu garis vertical,
menunjukkan letak perbedaan dari kedua sekuen tersebut.
8. a. Langkah identifikasi ekson pada gen mamalia adalah setiap bagian dari gen yang akan
membentuk bagian dari RNA dewasa akhir yang dihasilkan oleh gen tersebut setelah
intron dihilangkan dengan penyambungan RNA . Istilah ekson mengacu pada urutan
DNA dalam gen dan urutan yang sesuai dalam transkrip RNA. Dalam penyambungan
RNA, intron dihilangkan dan ekson secara kovalen bergabung satu sama lain sebagai
bagian dari menghasilkan RNA matang . Sama seperti seluruh rangkaian gen untuk suatu
spesies merupakan genom , seluruh rangkaian ekson merupakan eksom .
b. Langkah identifikasi isoform pada mamalia. Sejarah evolusi isoform VDAC telah
dianalisis secara ekstensif. Karya terbaru oleh Young et al. menggunakan kombinasi
metode Neighbour-Joining dan Bayesian pada set urutan terbesar yang tersedia saat ini.
Munculnya tiga isoform pada mamalia adalah di samping pemisahan antara VDAC
hewan dan jamur, yang berasal dari nenek moyang yang sama. Pada mamalia (tetapi juga
pada sebagian besar chordata) ada tiga clade yang sesuai dengan isoform VDAC1, 2 dan
3. Asumsi bahwa VDAC3 adalah protein tertua diterima secara umum. Divergensi antara
VDAC3 dan VDAC1/2 diperkirakan 365 ± 60 MY lalu, sedangkan divergensi antara
VDAC1 dan VDAC2 289 ± 63 MY. VDAC1 dapat dianggap sebagai porin mitokondria
terbaru.
c. Langkah identifikasi intron yaitu langkah ekspresi gen hingga saat ini masing-masing
efek telah dicirikan secara independen pada gen yang berbeda dan sistem ekspresi yang
beragam. Banyak langkah dalam jalur ekspresi gen yang berpotensi dipengaruhi oleh
intron. Akibatnya, sejauh mana setiap langkah berkontribusi pada efek keseluruhan dari
setiap intron pada ekspresi gen saat ini tidak diketahui untuk gen tunggal mana pun.
Konstruksi dan karakterisasi awal sistem reporter berbasis luciferase untuk memantau
efek intron individu pada ekspresi gen dan bagaimana efek ini bervariasi dengan posisi
intron. Dengan memungkinkan analisis independen identitas intron dan posisi intron,
sistem ini menyediakan alat yang berguna untuk membedah mekanisme molekuler
dimana intron individu dan tindakan penyambungan mempengaruhi ekspresi gen
mamalia.
d. Langkah identifikasi DNA pada mamalia adalah Sekuen DNA pendek dari daerah yang
terstandarisasi pada genom menetapkan DNA barcode untuk identifikasi spesies.
Penelitian baru-baru ini menegaskan bahwa keragaman sekuen dalam gen sitokrom c
oksidase subunit I dijadikan alat yang efektif untuk identifikasi spesies, tetapi hal ini
belum teruji secara ekstensif untuk spesies mamalia. Kemampuan DNA barcode dalam
membedakan tujuh spesies mamalia. Secara khusus, bertujuan untuk mendapatkan primer
dan kondisi yang cocok untuk amplifikasi COI barcode spesies mamalia. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa primer VF1 dan VR1 mengamplifikasi fragmen COI mamalia
sepanjang 701 bp. Analisis pohon filogenetika menunjukkan keberhasilan COI barcode
dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan tujuh sekuen COI mamalia ternak (658 bp)
ke dalam spesies yang sesuai. Pada penelitian ini diketahui bahwa variasi interspesies 60
kali rata-rata lebih tinggi daripada variasi intraspesies