You are on page 1of 25

18.11.

2019

ENEV603003

Mekanika Fluida
Semester Gasal
2019/2020
Bab 4 – Bentuk Integral Hukum-hukum
Dasar Aliran
▪ Pendahuluan,
▪ Pengertian sistem dan volume kontrol,
▪ Persamaan kekekalan massa,
▪ Persamaan energi (general, steady uniform, steady
non-uniform)
▪ Persamaan momentum (general, steady uniform,
deflectors, propellers)
Persamaan Konservasi Massa

 Persamaan umum kekekalan massa untuk suatu CV tetap:


𝑑
න 𝜌𝑑𝑉 + න 𝜌 𝑣𝑛
Ԧ 𝑑𝐴=0
𝑑𝑡
𝑐𝑣 𝑐𝑠
.
Massa Massa unit (m)

Utk aliran steady flow:

න 𝜌𝑛ො ∙ 𝑣𝑑𝐴
𝑐𝑠

Dimana untuk uniform flow: 1 A1V1 =  2 A2V2 → nˆ  V1 = −V1 dan nˆ  V2 = V2


Contoh #1
Suatu aliran masuk dan keluar dari suatu bangunan air seperti ditunjukkan dalam
gambar. Hitung laju perubahan massa air (dm/dt) dalam bangunan tersebut.

8 cm
(3)
V1 = 12
m/s
(1) Q3 = 0.01
m3/s

(2)

𝑚ሶ = 20 kg/s 𝑑
න 𝜌𝑑𝑉 + න 𝜌 𝑣𝑛
Ԧ 𝑑𝐴=0
𝑑𝑡
𝑐𝑣 𝑐𝑠
karena : nˆ  V1 = −V1
dm
0= − 1 A1V1 +  2 A2V2 +  3 A3V3
dt
𝑑𝑚
0= − 𝜌1 𝐴1 𝑣1 +𝑚ሶ 2 +𝜌3 𝑄3
𝑑𝑡
dm dm
0= − (1000    0.04 2  12) + (20) + (1000  0.01) = 30.3kg / s
dt dt
Contoh #2
Tentukan laju perubahan muka air dalam suatu container terbukam jika air masuk
melalui pipa seluas 0,10 m2 dengan kecepatan 0,5 m/det dan debit keluar 0,2 m3/det.
Penampang container bulat dengan diameter 0,5 m.

d

dt c.v.
d +  (−V1 ) A1 + V2 A2 = 0

d ( D 2 h / 4)
− V1 A1 + Q2 = 0 Asumsi  sama, maka
dt
D 2 dh dh V1 A1 − Q2
− V1 A1 + Q2 = 0 =
4 dt dt D 2 / 4
dh 0,5  0,1 − 0,2
= = −0,764 m / det
dt 3,14  0,5 / 4
2
Contoh #2
Bisa juga diselesaikan dengan pendekatan control volume yang lain, dimana control
surface ada dibawah muka air seperti ditunjukkan gambar (b).

 Kecepatan di permukaan surface kemudian sama dengan laju kenaikan muka air.
 Kondisi aliran di dalam control volume diasumsikan steady.
 Persamaan (4.3.3) dapat digunakan:
 nˆ V dA = 0
cs

 Ada 3 bidang yang dilalui aliran; pada bidang ke-3 kecepatan aliran adalah dh/dt,
sehingga persamaan kontinuitas menjadi:

dh  2 dh V1 A1 − Q2
 (−V1 ) A1 + Q2 +  D =0 =
dt 4 dt D 2 / 4
Persamaan Momentum
• Sering disebut hukum Newton II, yaitu
“resultan gaya yang bekerja pada suatu
sistem sama dengan laju perubahan
momentum suatu sistem” saat diukur
dalam kerangka referens inersial.

• Kuantitas SF menyatakan semua gaya yang bekerja pada


volume kontrol.

• Gaya yang bekerja mencakup:


1. Gaya permukaan (surface forces)
2. Gaya benda (body forces).
 Persamaan momentum sering digunakan untuk menghitung
gaya yang disebabkan adanya aliran (air).
• Menggunakan hukum konservasi momentum (Hukum Newton
II)

• Gunakan N = mv, (dimana N adalah extensive property) dan


substitusi ke dalam Teorema Reynolds Transport

dN sys momentumsystem =  v  dV
dt sys

D
SF = 
Dt sys
vdV (4.5.1)

d
SF = 
dt cv
vdV +  v(v  nˆ )dA
cs
(4.5.2)
D d

Dt sys
vdV =  vdV +  v(v  nˆ )dA
dt cv cs

Laju Laju Laju aliran


perubahan = perubahan + netto
momentum momentum momentum
sistem linier linier volume linier
terhadap kontrol melewati
waktu terhadap permukaan
waktu kontrol
(4.5.2)

Perhatikan notasi “v ” kecil dan “V ” besar, pada suku terakhir;

• “V” besar berasal dari Reynolds Transport Theorem, yaitu


kecepatan fluida relatif terhadap control surface.

• “v” kecil berasal dari definisi momentum, yaitu kecepatan


fluida relatif terhadap reference frame.
Pada kondisi aliran steady uniform
• Pada suatu alat yang memiliki entrance dan exit dengan aliran
uniform dan steady, persamaan (4.5.2) dapat disederhanakan
menjadi: N
SF =  i AiVi (Vi  nˆ ) (4.5.3)
i =1

• Pada suatu entrance, V  nˆ = −V dan pada suatu exit V  nˆ = V , maka


persamaan momentum menjadi:

SF =  2 A2V2V2 − 1 A1V1V1 (4.5.4)


• Menggunakan prinsip kontinuitas:
𝑚=𝜌
ሶ 1 𝐴1 𝑣1 =𝜌2 𝐴2 𝑣2 (4.5.5)

• Bentuk sederhana persamaan momentum:


෍ 𝐹 =𝑚(𝑣
ሶ 2 − 𝑣1 )
Gaya bekerja pada control volume suatu nozzle horisontal

(a) control volume mencakup nozzle (b) control volume hanya mencakup
dan fluida dalam nozzle fluida dalam nozzle
(body forces diabaikan)

σ 𝐹𝑥 =− 𝐹𝑥 𝑗𝑜𝑖𝑛𝑡
ሶ +𝑝1 𝐴1 = 𝑚𝑣
ሶ 1 (4.5.7)
σ 𝐹𝑥 = 𝑚(𝑣
ሶ 2 − 𝑣1 )
Gaya suatu aliran pada sebuah pintu pada aliran permukaan bebas

σ 𝐹𝑥 = − 𝐹𝑔𝑎𝑡𝑒 + 𝐹1 − 𝐹2 =𝑚(𝑣
ሶ 2 − 𝑣1 ) (4.5.8)
Latihan #1
Suatu saluran irigasi berpenampang segiempat, mempunyai pintu air
selebar 3 m. Untuk kebutuhan air irigasi harian, pintu air dibuka hingga
ketinggian aliran di hilir 1,1 m. Bila diketahui rata-rata ketinggian air di
hulu pada saat pengaliran tersebut konstan 4 m, dan debit yang
mengalir di hulu adalah 6 m3/det, berapakah gaya tekanan yang
dialami pintu air?
.
Example : Water flow through a 180o reducing bend

Given:

Discharge = Q

Pressure at center of inlet = p1

Volume of bend = V

Weight of bend = W

What force is required to hold the bend in place?


Solution

Additional difficulties:

1) We don’t know the velocities.

2) We don’t know the outlet pressure.

1) Get velocities from continuity equation (incompressible!):

2) Get p2 from Bernoulli equation:


Notice that there is no momentum change in the vertical.

In the vertical we only have the force balance


Forces in x-direction:

Momentum in x-direction:

Momentum balance in x:
Latihan soal
 Determine the net force on the sluice gate. The flow rate per meter into the
page is 3.5 (m3/s)/m and the reservoir is 10 m wide into the page. Use g = 10000
kg/m3 along the flow.

You might also like