Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 1 - Kelas A - K3 Di Laboratorium Kimia
Kelompok 1 - Kelas A - K3 Di Laboratorium Kimia
Kelompok : 1 (Satu)
Nama Anggota : 1. Arinda Handiyah Sawitri ( V3721009 )
2. Audia Reza ( V3721011 )
3. Mikael Hovhaness Nugroho Putro ( V3721035 )
4. Tiara Amalia Firdaus ( V3721055 )
I. JUDUL
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium Kimia.
II. PENDAHULUAN
A. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari keselamatan dan kesehatan kerja di
laboratorium kimia.
2. Memahami manajemen K3 di laboratorium kimia.
3. Mengidentifikasi simbol-simbol bahaya kimia yang di laboratorium
kimia.
4. Mengetahui APD yang digunakan sesuai SOP saat berada di
laboratorium kimia.
5. Memahami potensi bahaya yang dapat terjadi saat berada di
laoboratorium kimia.
6. Mengetahui upaya pencegahan dan penanganan bahaya yang
mungkin terjadi pada saat berada di laboratorium kimia yang sesuai
dengan SOP.
B. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium kimia?
2. Bagaimana manajemen K3 di Laboratorium kimia?
3. Apa saja simbol bahaya bahan kimia yang ada di laboratorium
kimia?
4. Apa saja APD yang digunakan saat di laboratorium kimia?
5. Apa saja potensi bahaya yang dapat terjadi di laboratorium kimia?
6. Bagaimana upaya pencegahan dan penanganan bahaya saat berada
di laboratorium kimia?
III. PEMBAHASAN
1. Beracun :
a. Ruangan dingin dan berventilasi
b. Jauh dari sumber panas
c. Terpisah dari bahan kimia lain yang reaktif
d. Tersedia alat pelindung diri seperti masker, pakaian
pelindung, sarung tangan dan lain-lain
2. Korosif :
a. Ruang dingin dan berventilasi
b. Wadah tertutup dan berlabel
c. Terpisah dari zat beracun
d. Tersedia alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker,
kaca mata dan lain-lain.
3. Mudah terbakar :
a. Ruang dingin dan berventilasi
b. Jauh dari sumber panas/api
c. Tersedia alat pemadam kebakaran
4. Mudah meledak :
a. Ruang dingin dan berventilasi
b. Jauh dari sumber panas/ api
5. Oksidator :
a. Ruang dingin dan berventilasi
b. Jauh dari sumber api/ panas dan dilarang merokok
c. Jauh dari bahan reduktor dan mudah terbakar
6. Reaktif terhadap air :
a. Suhu ruangan dingin, kering dan berventilasi
b. Bangunan kedap air
c. Pemadam kebakaran yang tersedia tidak menggunakan air
seperti CO2, Halon, Dry Powder
7. Reaktif terhadap asam :
a. Ruang dingin dan berventilasi
b. Jauh dari sumber api dan panas
c. Ruang penyimpanan perlu dirancang agar tidak
memungkinkan terbentuknya kantong-kantong hidrogen,
karena reaksi dengan asam akan terbentuk gas hydrogen
yang mudah terbakar.
8. Gas bertekanan :
a. Disimpan dalam keadaan tegak/ berdiri dan terikat
b. Ruang dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
c. Jauh dari api dan panas
d. Jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katup.
4. Toxic (Beracun)
6. Corrosive (korosif)
1. Jas laboratorium
3. Sepatu
4. Pelindung muka
5. Masker gas
6. Kaos tangan
Terkait kaos tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang
dilengkapi dengan serbuk khusus dan tanpa serbuk. Serbuk itu
umumnya terbuat dari tepung kanji dan berfungsi untuk melumasi
kaos tangan agar mudah digunakan.
7. Pelindung telinga
8 jam = 90 dB
6 jam = 92 dB
4 jam = 95 dB
2 jam = 100 dB
1 jam = 105 dB
30 menit = 110 dB
15 menit = 115 dB
Pengendalian
IV. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa :
1. Tujuan K3 di laboratorium adalah untuk menciptakan suasana yang
aman dengan cara memberi pengetahuan praktik baik dosen, laboran,
dan mahasiswa tentang K3, mengenal potensi bahaya yang ada, serta
upaya penanganannya. Maka daripada itu perlu adanya penyuluhan dan
pemberitahuan tentang kesadaran dan pentingnya K3 didalam
laboratorium kimia.
2. Simbol bahaya bahan kimia adalah suatu piktogram yang berlatar
belakang orange dengan garis batas dan gambar berwarna hitam.
3. Penerapan SMK3 bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
Selain membuat karyawan merasa aman, perusahaan juga akan
diuntungkan. Untuk menjalankan bisnis, perusahaan harus beroperasi
sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku.
V. DAFTAR PUSTAKA
Fatimahhayati Lina, dkk. 2015. Analisis Potensi Bahaya dengan Metode Job
Safety Analaysis (JSA) Sebagai Upaya Penerapan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja di Laboratorium X Fakultas Teknik
Universitas Mulawarman, Samarinda. Tekinfo, 4(1).
OSHA340 (2011). Laboratory Safety Guidance. Occupational Safety and
Health Administration, 3404–11R.
Sardi, A. (2018). GHS: Keselamatan Berbicara Melalui
Simbol. Bioscience, 2(1): 01-10.
Sari, Ida, F., dan Dayana, D.. 2018. Analisis Profil Manajemen Laboratorium
dalam Pembelajaran Kimia di SMA Wilayah Sumedang. Jurnal
Tadris Kimiya, 3(1):73-82