You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Pergaulan
Bebas” sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam selalu tercurah
kepada junjungan kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam
jahiliah menuju alam yang berilmu seperti sekarang ini.

Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak pihak.
Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besar buat
mereka yang telah berjasa membantu kami selama proses pembuatan makalah ini dari awal
hingga akhir.

Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum sempurna
dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik
penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini ke
depannya.

Akhirnya, besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti
untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu
pengetahuan.

Ternate,27 September 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2

A. Pengertian Pergaulan Bebas...............................................................................................2

B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan.....................................................................................2

1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh.................................................................................3

2. Kurangnya Perhatian Orang Tua.........................................................................................3

3. Pelampiasan Diri.................................................................................................................4

4. Salah Bergaul......................................................................................................................4

5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma.................................................................................4

6. Perubahan Zaman................................................................................................................4

7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan....................................................................................4

8. Faktor Budaya.....................................................................................................................5

9. Faktor Keseimbangan Hidup...............................................................................................5

C. Dampak Pergaulan Bebas...................................................................................................5

D. Solusi dan Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas................................................................6

1. Menanamkan Nilai-nilai Agama, Moral, dan Etika............................................................6

2. Penyuluhan pada Remaja....................................................................................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................................................7

A. Kesimpulan.........................................................................................................................7

B. Saran...................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang
terjerumus ke dalam lembah perzinaan (seks bebas), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan
mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat
saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Di samping itu didukung oleh
arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan
masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat. Anak remaja sekarang banyak
menyalah artikan arti pergaulan bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas
melakukan perbuatan apa pun itulah yang ada di benak mereka semua. Salah satu contoh
yang selalu dilakukan anak remaja sekarang adalah seks bebas.

Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu karena rasa ingin
tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka melihat adegan-
adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya.
Mereka pun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya melainkan bersama
dengan pacar mereka. Untuk itu saya mencoba mengangkat judul bahaya pergaulan bebas,
agar para pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang untuk menghindari pergaulan bebas
dan tahu dampak dari pergaulan bebas tersebut.

B. Rumusan Masalah

Apa pengertian pergaulan bebas?

Apa faktor-faktor penyebab pergaulan dan seks bebas?

Apa bahaya dan dampak pergaulan bebas?

Bagaimana solusi dan upaya mencegah pergaulan dan seks bebas?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pergaulan Bebas


Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah hak asasi manusia setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga
setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi,
sebab hal itu merupakan pelanggaran HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas,
tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, norma kesopanan, serta
norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau
terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan
ekses-ekses seperti saat ini.

Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang


dari pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan sebagai bentuk dari pergaulan di
luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas
bisa membawa pengaruh positif atau pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu
sendiri. Positif yang dimaksud di sini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubungan
tanpa membeda bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman dengan orang
kulit hitam, orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia, dan lain sebagainya.

Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah menjerumus menjadi salah
satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-
batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di
lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan
tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.

B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan


Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini memiliki dampak
bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa
kini telah jauh dari batas norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang
dilakukan oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak
aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak
sekolah yang hamil di luar nikah. Hal ini dikarenakan sekarang mereka sangat begitu mudah
memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.

2
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja, namun sudah
merambat sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja mengaku pernah melakukan
hubungan seks, ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau
kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan
umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau mahasiswa.
Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP).

Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul
dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin dipuji
dan dikatakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang
berkelanjutan. Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih-milih
dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah
terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang
berlaku, karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.

Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berpikir panjang ke depan
sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya
bagi diri kita, keluarga dan orang lain. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja
untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:

1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh


Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman
dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh
situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karena kurangnya keimanan
dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan
pengetahuan tentang agamanya sendiri, karena agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika
pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan di luar agama tentu sangat
minim. Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup.
Orang muda yang imannya tidak andal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan dalam
jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka.

Sebaliknya yang imannya andal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai
dalam damai sejahtera. Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu.
Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup.
Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut ke
dalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.

2. Kurangnya Perhatian Orang Tua

Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Perhatian orang
tua sangat diperlukan oleh seseorang karena orang tualah yang paling dekat dengannya.
Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua
kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus

3
dalam pergaulan bebas. Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk,
walaupun orang tuanya sudah memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang
cukup pula, anak yang tergolong memiliki kepribadian buruk akan senantiasa tidak
mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalkan penyesalan pada
akhir perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.

3. Pelampiasan Diri

Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat,
seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan
mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.

4. Salah Bergaul

Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan mahasiswa.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya akan
fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapa pun yang ingin masa depannya
cerah di tengah arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam
memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-
orang yang membenarkan kemaksiatan.

5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma

Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi
yang sebenarnya adalah westernisasi budaya. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun
tetap harus disesuaikan dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada.
Perubahan zaman faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan
bebas di kalangan remaja.

6. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang
lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru
kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk
bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.

7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan


Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda pada umumnya
memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam
mempertimbangkan, memutuskan, dan melakukan segala sesuatu. Misalnya pengalaman
belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum matang,
kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan hal-hal yang sebenarnya penting,
belum dapat menghayati sakitnya akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak
dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan orang muda ingin mencoba-
coba sesuatu yang baru yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.

4
8. Faktor Budaya

Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang
muda jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka
mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya
iseng. Daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya.

9. Faktor Keseimbangan Hidup

Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh
dan sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitasnya, dll. Kondisi ini jika tidak
didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan pendampingan
dari seorang senior yang andal akan berakibat fatal. Maka banyak kehidupan orang muda
cenderung menjadi liar.

C. Dampak Pergaulan Bebas


Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan berdampak
bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental. Walaupun perbuatan itu
dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Pergaulan bebas yang dilakukannya akan membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya
terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi
mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental
yang lembek, berpikirnya tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi
moral dan akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.

Bagi keluarga anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang
tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi
ketidakharmonisan di dalam keluarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus.
Dan tentunya ini sangat tidak baik, sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar
malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk
bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba dan narkotika.

Pergaulan bebas menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah
dilakukan oleh remaja. Yang mana ke semuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa
kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam kehidupannya. Di dalam kehidupan
bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik itu
di tempat ibadah ataupun di tempat lainnya, yang mana nantinya apa pun yang dilakukan oleh
orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja.

Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya,
dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran,
mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketenteraman masyarakat mereka dianggap remaja
yang memiliki moral rusak. Pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek

5
dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan
hati yang penuh keikhlasan.

D. Solusi dan Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas

1. Menanamkan Nilai-nilai Agama, Moral, dan Etika


Pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerja sama guru, orang tua dan
tokoh masyarakat. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan
intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa
percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat,
mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu
mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.

2. Penyuluhan pada Remaja

Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat anatomi dan fisiologi
alat kelamin, serta fisiologi hubungan seksual. Juga variasi dan penyimpangannya yang
masih dianggap dalam batas-batas normal perlu dikemukakan. Semua itu dilakukan dengan
latar belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan pandangan masyarakat.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari
pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan sebagai bentuk dari pergaulan di luar
batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa
membawa pengaruh positif atau pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri.
Positif yang dimaksud di sini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubungan tanpa
membeda bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman dengan orang kulit
hitam, orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia dan lain sebagainya.

Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan berdampak bagi
dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental. Walaupun perbuatan itu dapat
memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Pergaulan
bebas yang dilakukannya akan membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang
berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur.

B. Saran
Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap memperhatikan
dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam memberikan pandangan yang
benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari seks bebas.

Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih
mengenal diri sendiri, meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan
yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan
terjerumus pada perilaku seks.
DAFTAR PUSTAKA

Gunarso, Singgih D. 1988. Psikologi perkembangan. Jakarta: PT Gramedia.

Husniaty, E. Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif dan Mandiri. Yogyakarta: Dozz Publisher.

Kartono, Kartini. 1988. Psikologi Remaja. Bandung: PT. Rosda Karya.

You might also like