Professional Documents
Culture Documents
0 Kosp Sma2
0 Kosp Sma2
KURIKULUM OPERASIOAN
SMA NEGERI 1 JAKENAN
KABUPATEN PATI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
i
ii
iii
SURAT PENETAPAN
NIP : 1966061319940310005
Jabatan : Kepala Sekolah
Demikian penetapan KOSP ini dibuat untuk dapat digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kurikulum di SMA NEGERI 1 JAKENAN.
Ditetapkan di : Kabupaten Pati
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena karunia-Nya
Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023 dapat disusun tanpa meninggalkan
amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, khususnya mengenai pasal-pasal yang berkaitan dengan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023 disusun dengan mengacu pada
Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/
15244 tanggal 31 Mei 2022 tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dengan Berbasis Elektronik (E-KTSP) dan Kurikulum Operasional Tingkat Pendidikan (E-KOSP)
pada Satuan Pendidikan Jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan
Sekolah Luar Biasa di Provinsi Jawa Tengah
Kami pun menyadari bahwa Kurikulum ini dapat dikembangkan dan disusun karena adanya
bantuan dari berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan
da n ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi, masukan, arahan, dan pemikiran
demi terwujudnya Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini masih jauh dari kesempurnaan.
Namun demikian,
de mikian, kami
ka mi masih berusaha untuk menyusun kurikulum ini
i ni secara realistis dan empiris
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
HALAMAN JUDUL i
PENGESAHAN
HALAMAN PENGESAHAN ii
PENETAPAN ........................................
HALAMAN PENETAPAN ...........................................................
...........................
........ iv
PENGANTAR .......................................
KATA PENGANTAR ...........................................................
.....................................
................. v
ISI............................................................................................ vi
DAFTAR ISI............................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
tujuan pendidikan suatu bangsa, di dalamnya terkandung sentral muatan- muatan nilai yang akan
ditransformasikan kepada peserta didik.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang mengimplementasikan kurikulum merdeka.
KOSP berfungsi sebagai acuan yang mengarahkan seluruh pemangku kepentingan untuk fokus
pada pencapaian tujuan, dengan menerapkan aturan, prosedur, dan program, serta proses kegiatan
yang dikembangkan bersama dan ditetapkan oleh Kepala satuan pendidikan, Komite Pembelajaran,
Tim pengembang Kurikulum dan komite sekolah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan
lingkungan dalam menghadapi perubahan kehidupan di abad XXI yang dinamis. Sesuai dengan
Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 KOSP Sekolah Menengah Atas disahkan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Tahun Ajaran 2022/2023, Sekolah pelaksana kurikulum merdeka baik program sekolah
penggerak Angkatan I maupun II, dan pelaksana IKM (mandiri berubah dan mandiri berbagi),
melaksanakan proses pengesahan dokumen KOSP berbasis elektronik, yang selanjutnya disebut e-
KOSP. Melalui e-KOSP ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dokumen kurikulum yang
dihasilkan oleh satuan pendidikan dan layanan pengesahan KOSP menjadi lebih efisien.
Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan po
potensi,
tensi,
perkembangan, kebutuhan,
ke butuhan, dan kepentingan pese
peserta
rta didik serta tuntutan lingkunga
lingkungan.
n.
Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun 2022/2023 sangat diperlukan untuk
mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan dalam bidang akademis maupun nonakademis, memelihara budaya daerah dan
kelestarian lingkungan, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan takwa, dan
Fuad Hassan.
SMA Negeri 1 Jakenan didirikan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat
Jakenan dan sekitarnya karena banyak lulusan SLTP yang tidak tertampung untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itulah, Pemerintah
menetapkan pembukaan sekolah menengah atas negeri di wilayah Kecamatan Jakenan.
Pada awal berdiri, Pjs Kepala SMA Negeri 1 Jakenan adalah Roeslani Narimo, B.A.
Pada saat itu beliau juga menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 1 Pati. Selanjutnya,
kepemimpinan SMA Negeri 1 Jakenan adalah seperti tertera pada tabel berikut.
Kondisi fisik SMA Negeri 1 Jakenan dalam keadaan baik dan didukung fasilitas
penunjang yang memadai guna kelancaran
kelanca ran proses belajar
belaja r mengajar. Kondisi bangunan di
SMA Negeri 1 Jakenan cukup baik dan bersih. Lingkungan sekolah sangat kondusif
untuk kegiatan belajar mengajar karena banyak terdapat tanaman hijau dan pepohonan di
sekitar sekolah. SMA Negeri 1 Jakenan
Jakenan memiliki sarana prasarana yang memadai di
antaranya, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru ruang tata
usaha, ruang piket/lobi/unit pelayanan informasi, ruang arsip, ruang komite, gedung
serba guna, student centre, ruang pendopo, ruang osis dan unit organisasi sekolah,
musola, koperasi siswa, kantin, ruang uks siswa putra-putri, ruang uks guru, ruang
bimbingan dan konseling, area parkir, toilet, wastafel, jalan cor, halaman berpaving,
taman di setiap depan kelas, dan gudang.
b. Fasilitas Pendukung KBM
Selain sarana dan prasana tersebut, SMA Negeri 1 Jakenan juga memiliki fasilitas
pendukung pembelajaran yang lengkap.
lengka p. SMA Negeri 1 Jakenan
Jakena n memiliki
me miliki 36 ruang kelas
untuk kegiatan belajar mengajar. Ada dua titik hotspot area dengan masing-masing
radius 70 m dengan kecepatan bandwidth 60 mbps. Masing-masing kelas telah memiliki
kelengkapan fasilitas yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar, seperti meja,
kursi, papan tulis, whiteboard , penghapus, LCD projector , layar LCD, kipas angin,
speaker aktif,
aktif, speaker bel,
bel, almari literasi, almari, dan fasilitas penunjang lainnya.
Selain ruang kelas, fasilitas pendukung lain adalah laboratorium. Laboratorium
SMA Negeri 1 Jakenan terbagi menjadi:
(1) Laboratorium komputer sebanyak lima ruang dengan jumlah komputer sebanyak
160 set komputer lengkap;
(2) Laboratorium bahasa sebanyak dua ruang;
(3) Laboratorium biologi sebanyak dua ruang;
(4) Laboratorium fisika sebanyak dua ruang;
(5) Laboratorium kimia sebayak satu ruang;
(6) Laboratorium IPS sebanyak satu ruang;
(7) Laboratorium PKWU sebanyak satu ruang.
SMA Negeri 1 Jakenan juga memiliki lapangan olahraga indoor dan outdoor .
Lapangan olahraga tersebut dapat digunakan untuk berbagai aktivitas olahraga, seperti
basket, sepakbola,
sepakb ola, footsal, tenis, voli, badminton, dan lain-lain. Lapangan ini juga sering
digunakan untuk upacara dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Fasilitas pendukung lainnya adalah Perpustakaan Widya Utama. Perpustakaan ini
terletak di tempat yang strategis karena diapit oleh musala, koperasi, ruang keterampilan,
dan lapangan olahraga terbuka. Perpustakaan digunakan untuk menyimpan buku-buku
pelajaran, referensi, bacaan, majalah, surat kabar, dan kamus yang dapat digunakan
peserta didik sebagai media pembelajaran. Perpustakaan Widya Tama memiliki ruang
ruan g
baca yang cukup luas dengan fasilitas penunjang yang lengkap seperti AC dan televisi
sebagai media pembelajaran. Sistem sirkulasi peminjaman sudah berbasis TIK. Koleksi
buku yang ada di perpustakaan milik SMA Negeri 1 Jakenan ini cukup lengkap, di
antaranya buku-buku referensi, karya fiksi dan nonfiksi, karya siswa dan guru, dan
sebagainya. Juga koleksi buku-buku literasi di setiap ruang kelas.
UKS dan ruang terbuka hijau berupa taman, kandang penangkaran burung, lokasi
hidroponik, dan kebun sayur di SMA Negeri 1 Jakenan merupakan fasilitas pendukung
sebagai sarana menuju hidup sehat bagi siswa,
siswa, guru, staf TU, karyawan, dan pihak lain
sejumlah 19 orang, guru berstatus pegawai kontrak Provinsi Jawa Tengah sebanyak 16
orang, dan guru tamu sebanyak 7 orang.
Guru di SMA Negeri 1 Jakenan ini berasal dari berbagai latar belakang disiplin ilmu
dan budaya. Enam belas orang guru telah menempuh jenjang pendidikan S-2, satu orang
guru masih berijazahkan diploma tiga, dan sisanya berijazah jenjang S-1.
Mengingat kondisi fisik, fasilitas yang tersedia di sekolah, jumlah pendidik, tenaga
kependidikan, dan masyarakat di sekitar lokasi sekolah, program unggulan yang akan
dijadikan sebagai ciri khas SMA Negeri1 Jakenan adalah menuju sekolah adiwiyata, yang
ramah anak, dan menyenangkan.
5
dan Kebudayaan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah; 6. Peraturan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Jenja ng
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5157);
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
1. Menyiapkan warga sekolah agar menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada
kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Menyiapkan seluruh komponen sekolah secara optimal baik dalam bidang akademis
maupun nonakademis yang berwawasan lingkungan
lingkung an sehingga mampu bersaing secara
global.
3. Membekali peserta didik agar mampu mengukir prestasi akademik tingkat regional,
nasional, internasional dan memiliki pengetahuan yang memadai untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi khususnya di perguruan tinggi ternama, baik PTN
maupun PTS.
4. Membekali peserta didik untuk meningkatkan
meningkatkan prestasi di bidang olahraga dan seni.
5. Meningkatkan kesadaran warga sekolah agar senantiasa m
menerapkan
enerapkan budaya literasi, sehat,
8
BAB III
PENGORGANISASIAN
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Tahun Minggu
Pendidikan Agama dan Budi 72 2 36 108 3
Pekerti
Pendidikan Pancasila 54 2 18 72 2
Bahasa Indonesia 108 3 36 144 4
Matematika 108 3 36 144 4
Fisika 72 2 36 108 3
Kimia 72 2 36 108 3
Biologi 72 2 36 108 3
Sosiologi 72 2 36 108 3
Ekonomi 72 2 36 108 3
Sejarah 72 2 36 108 3
Geografi 72 2 36 108 2
10
Bahasa Inggris 54 2 18 72 3
Pendidikan Jasmani Olahraga 72 2 36 108 3
dan Kesehatan
Informatika 72 2 36 108 3
Seni dan Prakarya **: 54 2 18 72 2
1. Seni Musik
2. Prakarya dan
Kewirausahaan
Bahasa Jawa 72 2 - 72 2
Total 1170 34 486 1656 46
B. Intrakurikuler
1. Model Pembelajaran Terintegrasi
Muatan intrakurikuler dan projek SMA Negeri 1 Jakenan diatur dalam pengorganisasian
pembelajaran dengan
den gan acuan seperti berikut ini:
ini :
1. Diatur dalam dua bentuk, yaitu:
a) Reguler, dilaksanakan setiap minggu yaitu untuk mata pelajaran
(a) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
(b) Bahasa Indonesia
(c) Matematika
(d) PJOK
(e) Bahasa Daerah (Mulok)
b) Pola 4 Mingguan
1) Pola ini digunakan untuk mata pelajaran selain poin (1) dan dibagi menjadi dua
kelompok. Sebagai contoh pembagian kelompok di Fase E.
Untuk Fase E:
- Kelompok Mata Pelajaran 1: IPA (Fisika, Kimia, Biologi), Bahasa Inggris, dan
Informatika.
- Kelompok Mata Pelajaran 2: IPS (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), PPKn,
3) Dalam satu semester minimal memuat 4 siklus dan ditambah 2 minggu (waktu
kegiatan tengah semester dan akhir semester). Dari pembagian ini, setiap kelompok
mata pelajaran dilaksanakan dalam 2 siklus dalam satu semester.
4) Setiap siklus pembelajaran diatur dalam 32 jam pelajaran per minggu.
2. Pengorganis
Pengorganisasian
asian pembelajaran Intrakurikuler
a. Pengorganisasian pembelajaran SMA N 1 Jakenan untuk Fase E.
1. Sistem penerapan masing-masing mata pelajaran dalam pembelajaran terbagi menjadi
dua sistem yaitu sistem regular dan system block.
2. Semua mata pelajaran pada fase E diitegrasikan dengan Proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila dengan prosentasi Proyek 25% masing-masing mapel.
3. Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila bersifat integrasi dengan lebih dari
dua mapel sesuai dengan
dengan tema yang ditetapkan di SMA N 1 Jakenan.
4. Total alokasi waktu satu minggu 47 JP untuk intrakurikuler dan Proyek penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Namun, dengan adanya sistem blok, maka alokasi waktu untuk setiap
bulan bisa berbeda.
berbeda .
harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan
waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran
projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
masing-ma sing
projek tidak harus sama.
1. Muatan dan Tema Projek
a. Setiap tema besar suatu projek dilaksanakan dengan alokasi waktu 4 minggu.
b. Pada Semester 1 diprogramkan untuk menyelesaikan dua tema projek besar,
sedangkan pada Semester 2 diprogramkan satu tema.
c. Setiap projek dilaksanakan dengan bentuk kolaborasi beberapa mata pelajaran dan
diatur dalam dua sampai empat kelompok mata pelajaran. Kelompok mata pelajaran
sama dengan kelompok mata pelajaran dalam 11 kegiatan Intrakurikuler.
d. Setiap siklus pelaksanaan projek diatur dalam 16 jam pelajaran per minggu.
e. Alokasi waktu projek di setiap mata pelajaran memiliki alokasi 25-33%.
2. Prosedur Pemilihan Tema Projek
a. Pemilihan salah satu tema projek profil pelajar Pancasila yang akan dikerjakan di kelas
dan semester tertentu.
12
b. Setiap mata pelajaran di kelompok Mata Pelajaran tersebut melakukan analisis
kesesuaian materi pokok (berdasarkan Capaian Pembelajaran) yang sesuai dengan tema
projek.
c. Jika sebagian besarmata pelajaranmemiliki materi pokok yang sesuai maka tema
projek tersebut dapat dilakukan di kelas dan semester yang ditentukan. Jika banyak
mata pelejaran yang tidak sesuai, dapat memilih tema yang lain.
d. Mata Pelajaran-mapel yang sesuai dapat membentuk kelompok beberapa mata
pelajaran untuk
unt uk mengembangkan sub tema.
e. Setiap mata pelajaran mengembangkan indikator yang akan dicapai.
f. Setiap mata pelajaran menentukan hasil yang harus dicapai. g. Setiap mata pelajaran
merancang lembar aktivitas siswa.
D. Ekstrakurikuler
Kegiatan Pengembangan diri peserta didik dilakukan dengan memberikan kegiatan
ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik
secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional yang
terdiri atas ekstrakurikuler wajib kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan.
13
2) Aktualisasi mata pelajaran (wajib untuk semua peserta didik); kegiatan-kegiatan
sebagai aktualisasi mata pelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran untuk
dilaksanakan kepada pembina pramuka dan dilaksanakan pada kegiatan kepramukaan,
wajib 120 menit per minggu.
3) Gugus depan (untuk peserta didik yang berminat, lihat pedoman/peraturan
pelaksanaan ekstrakurikuler
ek strakurikuler dan kepramukaan).
Penetapan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di tingkat
pendidikan dasar dan menengah adalah Permendikbud RI Nomor 63 tahun
ta hun 2015.
20 15. Model
Pelaksanaan ektrakurikuler kepramukaan antara lain : Blok, Aktualisasi dan Reguler.
Masing-masing model pelaksanaan kepramukaan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Model Blok
Model Blok adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan setahun sekali, yakni pada awal tahun ajaran
baru. Bersifat wajib setahun sekali berlaku bagi seluruh peserta didik terjadwal dan
diberikan penilaian. Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model
blok ini dalam kegiatan penerimaan
pene rimaan tamu ambalan.
2) Model Aktualisasi
Model Aktualisasi adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan seminggu sekali, dalam bentuk penerapan sikap
dan keterampilan yang dipelajari di dalam kelas yang dilaksankan dalam kegiatan
kepramukaan. Bersifat wajib, rutin, terjadwal berlaku untuk seluruh peserta didik
dalam setianp kelas dan diberikan penilaian formal. Biasanya SMA Negeri 1
Jakenan melakukan kegiatan model blok ini dalam kegiatan latihan rutin setiap hari
Kamis dari pukul 14.00 – 15.30.
15.30.
3) Model Reguler
Model Reguler adalah pola kegiatan sukarela berbasis minat yang
dilaksanakan di gugus depan yang diikuti oleh siswa yang berminat, pelaksanaan
kegiatan sepenuhnya diatur dan dikelola oleh gugus depan pada satuan pendidikan.
Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model reguler ini dalam
kegiatan pelantikan laksana, napak tilas, baksos, dll. Setiap peserta ekstra pramuka
minimal mencapai tingkatan pramuka penegak bantara dan nilai yang diperoleh
minimal B.
14
Materi Kepramukaan
Kepramukaan
Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangat relevan
sebagai wadah penanaman nilai karakter. Nilai karakter yang dapat dikembangkan
melalui kegiatan kepramukaan antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersabahat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Berikut keterampilan kepramukaan yang
dapat membentuk karakter peserta didik termasuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan :
a. keterampilan tali temali
b. keterampilan pertolongan pertama gawat darurat
c. ketangkasan pionering
d. keterampilan morse dan semaphore
e. keterampilan membaca sandi pramuka
f. penjelajahan dengan
de ngan tanda jejak
g. kegiatan pengembaraan dan pengenalan lingkungan
h. kegiatan kemah Praja Muda Karana pelestari lingkungan
b. Ekstrakurikul
Ekstrakurikuler
er Pilihan
Ekstrakurikuler pilihan mencakup beberapa bidang seperti berikut ini.
1) Bidang keagamaan
Kegiatan pengembangan di bidang keagamaan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, cinta alam dan penuh kasih sayang terhadap semua
ciptaan Tuhan.
Ekstrakurikuler bidang keagamaan meliputi:
a) Rohani Islam --BTA dan Tilawatil Qur’an--
b) Rohani Kristen dan Katholik
c) Seni Rebana
15
sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga
mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu
bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya. Kepekaan
Kepekaa n siswa untuk dapat
menemukan fakta-fakta dalam masyarakat sekaligus kepeduliannya terhadap
lingkungan dapat diasah melalui:
a) Ektrakurikuler jurnalistik
b) English Convertation Club
17
memberi kesempatan kepada peserta KSS yang mempunyai kegemaran di bidang yang
lain agar tetap bisa ikut dalam kegiatan pengembangan diri.
Persiapan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru mata pelajaran, baik yang
mata pelajarannya terintegrasi secara materi
materi maupun
maupun yang terintegrasi dalam bentuk Proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat kesepakatan
terhadap jalan nya proses pembelajaran, agar berjalan secara efektif dan sesuai dengan
silabus.
2. Prosedur
18
Komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :
No
No Kegiatan Minimal
Komponen Minimal
3. Model Pembelajaran
Pembelajaran
Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMA Negeri 1 Jakenan dipilih berdasar
kebutuhan untuk memberikan pembelajaran yang bersifat inkuiri dan kontekstual dalam
kegiatan inti pembelajaran yang diberikan pada pelajar. Standar model pembelajaran SMA
4. Media Pembelajaran
Sebagai alat bantu proses pembelajaran, SMA Negeri 1 Jakenan
menetapkan standar media pembelajaran yang akan digunakan. Standar media
pembelajaran yang ditetapkan mengacu pada prinsip mengintegrasikan teknologi pada
pembelajaran dan
da n memberi pengalaman belajar yang
ya ng kaya pada pelajar.
Jenis standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan dibedakan menjadi 2,
yaitu media wajib dan media
media pilihan. Media wajib adalah media pembelajaran yang harus
dipergunakan
dipergunaka n dalam setiap pembelajaran dan media pilihan adalah media pembelajaran
yang boleh dipergunakan dalam pembelajaran jika diperlukan. Guru diperbolehkan
menambah media pembelajaran lain jika dirasa perlu dengan tetap memperhatikan tujuan
dan efektifitas pembelajaran.
19
Standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan baik yang wajib atau
yang pilihan dapat dilihat di tabel
tabel berikut :
2 Pilihan 1. LCD
2. Alat peraga
Projector / pembelajaran
Disesuaikan kebutuhan pembelajaran
TV Plasma
3. Papan Tulis
4. Laboratorium
5. Aplikasi Video
Conference Zoom
6. Internet
2 Asesmen Formatif
Guru melakukan asesmen formatif Dilaksanakan selama
sepanjang proses pembelajaran. proses pembelajaran
pembelajaran
Penilaian ini mengintegrasikan
penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
keterampilan.
3 Asesmen Sumatif
Guru melakukan assesmen Dilaksanakan pada
sumatif pada setiap akhir ruang akhir unit
lingkup materi, akhir semester pembelajaran, dengan
atau akhir fase.
fase. menggunakan alat tes
tes
INSTRUMEN DESKRIPSI
ASESMEN
Rubrik Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik, sehingga guru dapat menyediakan
21
22
• Menyelesaikan seluruh Capaian Pembelajaran semua mata pelajaran pada satu fase dengan
capaian minimal. Peserta didik yang belum menyelesaikan capaian pembelajaran dengan
capaian minimal yang diharapkan maka wajib mengikuti remedial dengan guru mata
pelajaran pada fase tersebut (guru mata pelajaran pada fase yang capaian pembelajarannya
belum mencapai capaian minimal yang diharapkan. Remedial dilakukan di luar jam
pembelajaran reguler).
•
Menyelesaikan 3 tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tingkat
perkembangan pada tahap “Sudah Berk
Berkembang
embang Ses
Sesuai
uai Harapan”.
• Mengikuti ekstrakurikuler wajib Pramuka dengan hasil minimal Baik.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan
setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Libur
Pengaturan Waktu Libur
Pengaturan waktu libur ditetapkan berdasarkan :
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan atau/Menteri Agama untuk libur
libur umum,
yang terkait hari libur nasional dan libur keagamaan
23
24
Kalender pendidikan SMA Negeri 1 Jakenan tahun pelajaran 2022/2023 secara rinci seperti berikut
ini.
26
27
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN,
A. Perencanaan Pembelajaran Ruang Lingkup Sekolah
Pembelajaran pada dasarnya meerupakan aktivita yang dilakukan secara tertata dan teratur,
berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap
kegiatan pembelajaran bukan merupakan projeksi keinginan dari guru secara sepihak, namun
merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum.
Perencanaan pembelajaran lingkup sekolah meliputi penyusunan KOSP, menganalisis CP,
menentukan TP, ATP, membuat Modul Ajar dan Modul Projek. Penyusunan KOSP dilakukan oleh Tim
Komite Pembelajaran.
1. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam Keputusan Menteri Republik
Indonesia No 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
2. Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran (TP)
Tujuan Pembelajaran merupakan deskripsi pencapaian aspek kompetensi yakni pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang diperoleh dari peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan
pembelajaran, yang disusun
disusun secara kronologis berdasarka
berdasarkan
n urutan pembelajaran
pembelajaran dari waktu ke waktu
yang menjadi prasyarat menuju CP. Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan
kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) dan
dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif) tetapi juga
mengikutsertakan perilaku capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif) serta profil pelajar Pancasila (beriman, berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif,
bernalar kritis,
kritis, dan mandiri).
3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara
sistematis dan logis didalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga
khir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur CP.
4. Modul ajar
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang
secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan.
Tu juan.
Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila
sebagai sasaran. Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik,
mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis
perkembangan jangka panjang, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran (RPP), modul
pembelajaran
pembelajaran dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran,
pe mbelajaran, lembar aktivitas peserta didik, dan
asesmen untuk mengecek apabila tujuan pembelajaran dicapai peserta didik.
28
Komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :
3. Model Pembelajaran
Pembelajaran
Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMA Negeri 1 Jakenan dipilih
berdasar kebutuhan
ke butuhan untuk memberikan
memberik an pembelajaran yang bersifat inkuiri dan kontekstual
dalam kegiatan inti pembelajaran
pembelajaran yang diberikan pada
pada pelajar. Standar model
pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan
Jak enan tersebut adalah:
29
4. Media Pembelajaran
pembelajaran dan
da n memberi pengalaman belajar yang
ya ng kaya pada pelajar.
Jenis standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan dibedakan menjadi 2,
yaitu media wajib dan media
media pilihan. Media wajib adalah media pembelajaran yang harus
dipergunakan
dipergunaka n dalam setiap pembelajaran dan media pilihan adalah media pembelajaran
yang boleh dipergunakan dalam pembelajaran
pembelajaran jika diperlukan.
dipe rlukan. Guru diperbolehkan
menambah media pembelajaran lain jika dirasa perlu dengan tetap memperhatikan tujuan
dan efektifitas pembelajaran.
Standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan baik yang wajib atau
yang pilihan dapat dilihat di tabel
tabel berikut :
BAB V
EVALUASI, PENDAMPINGAN,
PENDAMPINGAN,
DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
PROFESIONAL
Kegiatan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional dilakukan oleh SMA
Negeri 1 Jakenan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan, dan setiap program yang direncanakan mengalami peningkatan kualitas secara
berkelanjutan.
berkelanjuta n. Kegiatan evaluasi,
ev aluasi, pendampingan,
pendampinga n, dan pengembangan
pe ngembangan profesional
p rofesional meliputi tiga area
kegiatan, yaitu:
1) Kegiatan Intrakurikuler,
2) Kegiatan Ekstrakurikuler, dan
3) Kegiatan Pendukung.
Bentuk pelaksanaan kegiatan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SMA
Kegiatan Intrakurikuler
Intrakurikuler
1 Pendampingan
a. Coaching 1. Observasi Sasaran: Sebelum
2. Pemberian Semua guru evaluasi dan
Feedback Pendamping: sesudah evaluasi
3. Pemberian Guru
b. Mentoring Reward Sasaran: Sesudah evaluasi
Semua guru
Pendamping:
Guru dengan mata
pelajaran yang sama
atau serumpun
2 Evaluasi
a. Supervisi 1. Observasi Sasaran: Semua guru Dua kali dalam 1
Pembelajaran 2. Pemberian tahun
feetback
Alur tujuan 3. Pemberian reward Supervisor: Kepala
pembelajaran (ATP), Sekolah, Wakil
Modul ajar, integrasi Kepala Sekolah
profil pelajar bidang kurikulum
Pancasila, penilaian,
31
dll)
b. Supervisi Dua kali dalam 1
Administrasi tahun
c. .MGMP tingkat Per Unit Mata
sekolah Pelajaran
3 Pengembangan Profesional
a. Pelatihan rutin 1. Pemberian Sasaran: Dilakukan enam
berdasarkan rencana
renca na pembinaan Semua guru bulan sekali
kebutuhan kurikulum lanjutan
1. Pelatihan penguatan 2. Pemberian reward
penulisan karya
ilmiah
2. Pelatihan penguatan Narasumber:
pembelajaran Tenaga ahli
HOTS
3. Pelatihan penguatan
pembuatan media
berbasis online
b. Pelatihan klinikal Sasaran: Insidentil
32
Pendamping:
Guru dengan mata
pelajaran yang sama
atau serumpun
2 Evaluasi
a. Supervisi 1. Pemberian Sasaran: Dua kali dalam 1
Pembelajaran feedback Semua guru tahun
- Keterlaksanaan 2. Pemberian
program kegiatan pembinaan Supervisor:
- Capaian program lanjutan Kepala Sekolah,
kegiatan (capaian 3. Pemberian reward Wakil Kepala
profil pelajar Sekolah bidang
Pancasila dan kurikulum
capaian prestasi
b. Supervisi administrasi Dua kali dalam 1
tahun
3 Pengembangan Profesional
Pelatihan Klinikal 1. Pemberian Sasaran: Insidental
Dilakukan untuk pembinaan Semua guru/ guru
memenuhi kebutuhan lanjutan tertentu
pengajar dalam 2. Pemberian reward
memperbaiki kualitas Narasumber:
proses pembelajaran Tenaga ahli
berdasarkan hasil
evaluasi
33
BAB VI
PENUTUP
PENUTUP
34
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Latar Belakang
Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dang menengah
wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar kompetensi kelulusan,
standar isi, standar proses, standar pengelolaan, standar pembiayaan, sstandar
tandar asesmen pendidikan.
dan kegiatan pembelajaran adalah peraturan akademik. Dalam upaya memenuhi kebutuhan satuan
pendidikan guna mempercepat pemenuhan standar pengelolaan pendidikan, maka SMA Negeri 1
Jakenan telah menyusun dan menerbitkan “Peraturan Akademik SMA Negeri 1 Jakenan Tahun
Pelajaran 2020/2021”.
Pasal 2
Tujuan
a) Petunjuk operasional dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran.
b) Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di
SMA Negeri 1 Jakenan.
35
Pasal 3
Landasan
a) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti atas Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan;
c) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 (Jo PP 66 tahun 2010)
tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan;
d) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum SMA;
e) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Kebudayaan Nomor 20 Tahun
Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
f) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
g) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
h) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Asesmen Pendidikan;
i) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
Inti dan Tujuan Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
j) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan;
k) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
Prasarana;
l) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Pasal 4
1. Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh
semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran.
2. Peraturan akademik berisi tentang :
a. Persyaratan minimal kehadiran peserta didik untuk mengikuti pelajaran dan tugas guru;
36
b. Ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan;
c. Ketentuan mengenai hak peserta didik untuk menggunakan fasilitas belajar,
laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku
perpustakaan..
perpustakaan
d. Ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas dan
konselor;
e. Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidikan dan ditetapkan oleh kepala
sekolah
3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan. KKTP pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk
kelompok mata pelajaran merupakan nilai batas ambang kompetensi.
4. Asesmen hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial,
kompetnsi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.
5. Sumatif adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Tujuan Pembelajaran (TP) atau lebih.
6. Asesmen tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang memrepresentasikan seluruh
TP pada periode tersebut
7. Sumatif Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang memrepresentasikan semua TP pada semester tersebut.
8. Sumatif Akhir Tahunr adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan
pendidikan yang menggunakan
menggunaka n sistem paket. Caku
Cakupan
pan ulangan
ula ngan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan TP pada semester tersebut.
9. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
10. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik
untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan.
11. Pengayaan merupakan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan
minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.
37
12. Fasilitas belajar mencakup seluruh sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, yang dapat
digunakan oleh peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler.
13. Layanan konsultasi kepada mata pelajaran merupakan bagian dari program pengembangan diri,
yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik agar siap
dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan kesulitan dalam belajar,
menguasai keterampilan akademik sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap
mata pelajaran.
14. Tim Pengembangan kurikulum sekolah dan selanjutnya disebut TPK sekolah adalah tim yang
ditetapkan oleh kepala sekolah yang bertugas untuk merancang dan mengembangkan
kurikulum, yang terdiri atas guru/wakil kepala sekolah, tenaga kependidikan, guru
BK/konselor.
15. Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah pendidik yang memiliki tugas dan wewenang
untuk membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kemampuan belajar dan pengembangan karier. Bidang pelayanan pengembangan kemampuan
belajar dimaksudkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
untuk mengikuti pendidikan sekolah secara mandiri.
38
BAB II
Pasal 5
a) Peserta didik berhak mengikuti Sumatif Akhir Semester bila persentase kehadiran peserta
didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran efektif pada setiap mata pelajaran minimal
Pasal 6
a) Setiap peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru mata
pelajaran, baik tugas mandiri
mandi ri maupun tugas kelompok.
b) Batas waktu penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran, ditetapkan
oleh masing-masing guru mata pelajaran, dengan ketentuan paling lambat sampai dengan
batas waktu asesmen yang diberikan oleh guru maupun oleh sekolah secara kolektif
sebelum penyerahan laporan capaian kompetensi peserta didik (LCKPD) disampaikan
39
c) Setiap tugas yang diberikan guru mata pelajaran kepada peserta didik, wajib diperiksa dan
dinilai oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
d) Setiap peserta didik berhak mendapatkan kembali tugas yang telah diperiksa dan dinilai
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
e) Setiap peserta didik berhak mengetahui hasil asesmen terhadap tugas yang diberikan guru
kepadanya dan hasil asesmen tugas tersebut merupan salah satu bagian dari penilain akhir
proses dan hasil belajar peserta didik.
di dik.
BAB III
Pelaksanaan
Pelaksanaan asesmen
1. Waktu dan teknis pelaksanaan asesmen ditentukan oleh masing-masing guru mata
pelajaran.
pelajaran.
2. Asesmen adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Tujuan Pembelajaran (TP) atau lebih.
3. Asesmen dilaksanakan bila guru telah menyelesaikan kegiatan pembelajaran minimal satu
Tujuan Pembelajaran (TP).
(TP).
4. Peserta didik dapat mengikuti Asesmen bila telah mengikuti kegiatan pembelajaran pada
Tujuan Pembelajaran (TP) yang diujikan dengan syarat persentase kehadiran mengikuti
kegiatan pembelajaran pada TP yang diujikan minimal 70%.
70%.
5. Bentuk soal yang diujikan dalam Asesmen dirancang oleh masing-masing guru dalam
bentuk soal
soa l uraian dan atau pilihan ganda atau bentuk
ben tuk lain yang sesuai dengan karakter tiap
mata pelajaran.
pelajaran.
6. Alokasi waktu pelaksanaan Asesmen ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran
dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan tingkat kesukaran soal yang diujikan.
diujikan.
7. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti Asesmen karena alasan tertentu.
tertentu.
8. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti Asesmen pada waktu yang telah ditentukan
karena alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan maka dapat mengikuti Asesmen
susulan pada waktu yang ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dengan
ketentuan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti
Asesmen.
9. Peserta didik yang tidak hadir mengikuti Asesmen pada waktu yang telah ditentukan karena
alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan peserta didik yang
bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti Asesmen maka peserta didik yang
40
bersangkutan diharuskan mengikuti Asesmen susulan yang dilakukan secara tulis dan
d an atau
lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Syarat untuk mengikuti Asesmen maka
peserta didik yang bersangkutan diharuskan terlebih dahulu menyelesaikan tugas-tugas
tugas-tuga s
belajar yang diberikan dan selanjutnya baru diperkenankan mengikuti Asesmen susulan
yang dilakukan secara lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
bersangkutan.
Pasal 8
a) Waktu dan teknis pelaksanaan sumatif tengah semester ditentukan oleh satuan pendidikan
yang disesuaikan dengan program dan kalender pendidikan yang telah ditetapkan.
b) Sumatif tengah semester dilaksanakan setelah guru melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran.
c) Cakupan sumatif tengah semester meliputi seluruh indikator yang memrepresentasikan
seluruh Tujuan Pembelajaran (TP) pada periode tersebut.
Pasal 9
Pelaksanaan
Pelaksanaan Sumatif Akhir Semester
a) Waktu dan teknis pelaksanaan Sumatif Akhir Semester ditentukan oleh satuan pendidikan
yang disesuaikan dengan program dan kalender pendidikan yang telah ditetapkan.
b) Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh pendidik untuk mengatur pencapaian kompetensi
peserta didik di akhir semester ganjil.
ga njil.
c) Cakupan materi soal yang diujikan pada Sumatif Akhir Semester harus mencakup seluruh
indikator yang merepresentasikan semua Tujuan Pembelajaran (TP) yang telah dipelajari
pada semester ganjil.
d) Sumatif Akhir Semester dilaksanakan secara kolektif oleh sekolah-sekolah yang di
koordinasi oleh MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) bersama-sama dengan panitia
Sumatif Akhir Semester (Kelompok Kerja PAS).
e) Soal-soal yang diujikan pada Sumatif Akhir Semester pada mata pelajaran yang tidak
dikoordinasi oleh MKKS dirancang secara bersama-sama oleh guru mata pelajaran pada
kelas yang paralel. Dengan demikian, soal-soal yang diujikan pada Sumatif Akhir Semester
berlaku pada seluruh mata pelajaran
pe lajaran sejenis pada je
jenjang,
njang, kelas, dan jurusan yang para
paralel.
lel.
6. Bentuk soal yang diujikan pada ulangan akhir semester dirancang oleh masing-masing guru
dan harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku pada penyusunan naskah soal
(kisi-kisi soal, penskoran, pembobotan, analisis butir soal, dll)
41
7. Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan Sumatif Akhir Semester ditentukan oleh bidang
akademik/kurikulum bersama-sama dengan panitia Sumatif Akhir Semester dengan
mempertimbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal dan tingkat kesulitan soal yang di
ujikan.
8. Persyaratan mengikuti Sumatif Akhir Semester, bila :
1) Telah memenuhi
memenuhi syarat
syarat minimal persentase kehadiran dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran pada tiap
tia p mata pelajaran sebagai mana terseb
tersebut
ut pada bab 2 pasal 5.
2) Telah mengikuti seluruh Sumatif maupun tugas lain dari guru yang bersangkutan dan
asesmen tengah semester ganjil.
3) Telah memenuhi syarat administrasi yang ditetapkan oleh sekolah
9. Peserta didik yang tidak mengikuti Sumatif
Sumatif Akhir Semester pada waktu yang telah
ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan (sebagaimana yang
tersebut pada bab 2 pasal 5 ayat 5 ), maka berhak mengikuti Sumatif Akhir Semester
susulan pada waktu yang telah ditentukan kemudian oleh sekolah dengan ketentuan peserta
didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan akhir semester.
10. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti Sumatif Akhir Semester pada waktu yang
telah ditentukan karena alasan tertentu dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,
dipertanggungjawabkan, dan peserta
didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti Sumatif Akhir Semester,
maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan mengikuti Sumatif Akhir Semester yang
dilakukan secara lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
11. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti Sumatif Akhir Semester pada waktu yang
telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dan atau tidak dapat
dipertanggungjawabkan, tetap memenuhi syarat untuk mengikuti ujian akhir semester, maka
peserta didik diharuskan terlebih mengikuti pelajaran tambahan atau penyelesaian
penyelesai an tugas
mata pelajaran yang diberikan oleh guru yang bersangkutan dan selanjutnya baru
diperkenankan
diperkenan kan mengikuti Sumatif Akhir Semester susulan yang dilakukan tersendiri oleh
guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Pasal 10
a) Waktu dan teknis pelaksanaan diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b) Ujian sekolah dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh SMA Negeri 1 Jakenan.
c) Ujian sekolah terdiri dari Ujian Tertulis dan Ujian Praktik.
d) Ujian Sekolah dilaksanakan
dilaksanakan dua kali, yang
yang terdiri atas ujian sekolah utama dan ujian
sekolah ulangan,
42
e) Ujian sekolah susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan hadir
dan membuktikan dengan keterangan yang sah
f) Mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah adalah seluruh mata pelajaran yang
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jakenan.
g) Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SMA Negeri 1 Jakenan berhak
mengikuti ujian sekolah dengan persyaratan :
1) Memiliki laporan lengkap asesmen hasil belajar pada SMA Negeri 1 Jakenan mulai
semester I sampai dengan semester V;
2) Memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan oleh sekolah;
3) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan di sertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti ujian sekolah utama dapat mengikuti ujian sekolah susulan.
43
BAB IV
Pasal 11
a) Ketentuan pelaksanaan remedial diatur oleh masing-masing guru mata pelajaran.
b) Guru berkewajiban memberikan remedial bagi siswa yang belum tuntas pada satu atau lebih
Tujuan Pembelajaran (TP).
c) Setiap peserta didik berhak mengikuti kegiatan remedial untuk memperbaiki prestasi
belajarnya sehingga
sehingg a mencapai kriteria ketuntasan
ketunta san belajar yang
yan g ditetapkan oleh sekolah.
d) Pelaksanaa
Pelaksanaann remedial hanya dilakukan terhadap peserta didik yang dalam asesmen proses
atau hasil belajar yang diperolehnya, baik pada satu TP maupun pada satu mata pelajaran
yang belum mencapai KKTP yang telah ditetapkan.
e) Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada setiap akhir asesmen harian untuk TP yang
telah diajarkan.
f) Peserta didik yang nilainya belum mencapai nilai KKTP diberi kesempatan mengikuti
remedial maksimal 3 (tiga) kali.
g) Batas pelaksanaan waktu remedial paling lambat sampai dengan akhir semester.
h) Apabila sampai batas waktu yang ditentukan siswa belum melaksanakan remedial maka
wali kelas berhak menulis nilai siswa yang bersangkutan dengan nilai sebelum remedial
(tidak tuntas) secara permanen pada Buku Laporan Capaian Kompetensi Peserta Didik.
i) Pelaksanaan remedial dapat dilakukan setelah peserta didik mempelajari TP tertentu.
j) Pelaksanaan remedial dilakukan pagi hari bukan saat kegiatan belajar mengajar efektif di
kelas
k) Bentuk pelaksanaan remedial dapat dilakukan peserta didik dengan cara:
• mengikuti pembelajaran ulang yang diberikan guru dengan metode dan media yang
berbeda;
• mengikuti bimbingan secara khusus yang diberikan guru, misalnya bimbingan
perorangan;
• mengerjakan tugas-tugas latihan secara khusus yang diberikan oleh guru;
• mengikuti kegiatan tutorial yang diberikan oleh teman sekelasnya yang memiliki
kecepatan yang lebih baik sesuai dengan arahan yang diberikan oleh guru pada mata
pelajaran yang bersangkutan.
be rsangkutan.
44
l) Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui asesmen diperoleh
dari asesmen proses dan asesmen hasil. Asesmen proses diperoleh melalui postes, tes
kinerja, observasi dan lain-lain. Sedangkan asesmen hasil diperoleh melalui Sumatif.
m) Jika peserta didik tidak lulus karena asesmen hasil yang tidak memenuhi kriteria minimal,
maka peserta didik yang bersangkutan hanya mengulang tes tersebut dengan pembelajaran
ulang jika diperlukan. Namun, apabila ketidaklulusan peserta didik akibat asesmen proses
yang tidak diikuti (misal kinerja praktik, diskusi/presentasi kelompok), maka sebaiknya
peserta didik mengulang
mengulan g semua proses yang harus diikuti.
n) Nilai hasil remedial yang diperoleh peserta didik tidak boleh di bawah nilai KKTP yang
telah ditetapkan dan atau tidak melebihi nilai terendah yang diperoleh siswa yang tuntas.
Pasal 12
Pengayaan
Ketentuan Pelaksanaan Pengayaan
a) Ketentuan pelaksanaan pengayaan diatur oleh masing-masing guru mata pelajaran.
b) Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan
minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak dilakukan oleh semua peserta didik.
c) Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan
kecakapannya.
d) Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi, tutor sebaya, membaca dan
lain-lain yang menekankan pada penguatan TP tertentu dan tidak ada asesmen didalamnya.
e) Pelaksanaan pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk antara lain melalui :
• Belajar Kelompok
Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pelajaran bersama
pada jam-jam di luar pelajaran sekolah biasa sambil menunggu teman-temannya yang
mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.
• Belajar mandiri
45
f) Sekolah dapat memfsilitasi peserta didik dengan kelebihan kecerdasan dalam bentuk
kegiatan pengembangan diri dengan spesifikasi pengayaan kompetensi tertentu, misalnya
untuk bidang sains. Pembelajaran pengayaan seperti ini dilakukan untuk membantu peserta
didik mempersiapkan diri mengikuti kompetensi tingkat nasional maupun internasional,
seperti olimpiade sains internasional.
g) Asesmen hasil belajar kegiatan pengayaan, tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa,
tetapi hanya dilakukan dalam bentuk portofolio dan dihargai sebagai nilai tambah (lebih)
dari peserta didik yang normal.
46
BAB V
KETENTUAN KENAIKAN KELAS DAN PEMILIHAN MAPEL PEMINATAN
Pasal 13
Ketentuan Kenaikan Kelas
1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
2. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada asesmen hasil belajar pada semester genap,
dengan mempertimbangkan seluruh SK/TP atau CP/TP yang belum tuntas pada semester
ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKTP yang ditetapkan, sebelum akhir semester
genap. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning), dimana peserta yang
belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKTP yang ditetapkan, maka yang
bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidi sampai yang bersangkutan mampu
mencapai KKTP yang dimaksud. Artinya, nilai kenaikan kelas harus tetap
mempertimbangkan hasil belajar peserta selama satu tahun pelajaran yang sedang
berlangsung.
3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas , apabila yang bersangkutan tidak mencapai
ketuntasan belajar lebih dari 2 (dua) mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan
keterampilan. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKTP pada semester ganjil
dan/atau semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai setiap
aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
4. Kehadiran peserta didik dalam kegiatan pembelajaran minimal 80 % dari jumlah hari
belajar efektif pada semester
se mester 2 Tahun Pelajaran.
5. Penjelasan tentang aspek pengetahuan (kognitif), praktik (psikomotorik) dan sikap (afektif)
berkaitan dengan
den gan ketentuan kenaikan kelas.
ke las.
6. Aspek Pengetahuan (kognitif)
• Asesmen aspek pengetahuan (kognitif) berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman
intelektual. Nilai pada aspek pengetahuan (kognitif) dinyatakan dengan angka bilangan
dengan rentang nilai 0-100.
• Asesmen aspek pengetahuan (kognitif) dilakukan pada seluruh mata pelajaran.
• Asesmen aspek pengetahuan (kognitif) dilakukan melalui kegiatan asesmen proses,
asesmen harian dan asesmen semester.
7. Aspek praktik (psikomotor)
• Asesmen aspek praktik (psikomotorik) berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman
intelektual. Nilai pada aspek praktik (psikomotorik) dinyatakan dengan angka bilangan
dengan rentang nilai 0-100.
• Asesmen aspek praktik (psikomotorik) dilakukan pada seluruh mata pelajaran.
47
Pasal 14
1. Pemilihan mata pelajaran yang diminati dilaksanakan di fase F (kelas XI dan XII), dengan
memperhatikan mata pelajaran yang diminati oleh siswa.
Bab VI
Pasal 15
1. Sekolah menetapkan nilai minimal kelulusan untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dalam
ujian sekolah.
2. Penetapan batas kelulusan merupakan hasil pertimbangan Komite Sekolah SMA Negeri 1
Jakenan.
3. Penetapan batas kelulusan diumumkan kepada peserta didik dan disampaikan kepada orang tua
5. Penentuan kelulusan ujian sekolah dilakukan melalui rapat dewan pendidik SMA Negeri 1
Jakenan.
Pasal 16
Dalam merumuskan ketentuan kelulusan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 72, yaitu peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan menengah setelah :
BAB VII
Pasal 17
a) Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran pada jam belajar
bela jar efektif.
b) Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk kegiatan diskusi,
seminar, dan lain-lain yang dilaksanakan di luar jam belajar efektif dalam upaya
peningkatan wawasan pengetahuan peserta
pese rta didik.
c) Penggunaan ruang belajar di luar jam belajar efektif harus dilaporkan serta mendapat izin
dari pihak sekolah.
d) Dalam setiap penggunaan ruang belajar setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara
kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang belajar.
Pasal 18
a) Peserta didik berhak menggunakan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) sebagai
sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum baik pada jam belajar efektif maupun di
luar jam belajar efektif.
b) Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium IPA (Fisika, Kimia,
Biologi) minimal 2 (dua) kali dalam satu semester sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum
yang disusun oleh ketua laboratorium.
c) Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium IPA (media
pembelajaran, alat, dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan
praktikum.
d) Penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) di luar jam belajar efektif untuk
kegiatan praktikum harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah.
e) Setiap penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) oleh peserta didik baik pada
jam belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif harus dikoordinasi dan diawasi oleh
guru mata pelajaran yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas laboran.
50
f) Dalam setiap penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) setiap peserta didik
wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium
serta mematuhi tata tertib yang berlaku dalam penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia,
Biologi).
Pasal 19
Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa
a) Peserta didik berhak menggunakan Laboratorium Komputer dan Bahasa sebagai sarana
untuk melaksanakan kegiatan praktikum, baik pada jam belajar efektif maupun di luar jam
belajar efektif.
b) Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di Laboratorium Komputer dan
Bahasa sesuai dengan jadwal dan materi kegiatan praktikum yang disusun oleh kepala
laboratorium.
c) Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium Komputer
dan Bahasa (media pembelajaran, alat dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk
melaksanakan kegiatan praktikum.
d) Penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa di luar jam belajar efektif untuk kegiatan
praktikum atau kegiatan
kegiata n lainnya harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah.
e) Setiap penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa oleh peserta didik, baik pada jam
belajar efektif maupun di luar
l uar jam
j am belajar
bela jar efektif
efe ktif harus
h arus dikoordinasi
diko ordinasi dan diawasi oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas laboran.
f) Dalam setiap penggunaan
penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa setiap peserta didik wajib
menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium serta
mematuhi tata tertib yang berlaku dalam penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa.
Pasal 20
a) Peserta didik berhak menggunakan Laboratorium IPS sebagai sarana untuk melaksanakan
kegiatan praktikum, baik pada jam belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif.
b) Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di Laboratorium IPS sesuai dengan
51
c) Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium IPS (media
pembelajaran, alat dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan
praktikum.
d) Penggunaan Laboratorium IPS di luar jam belajar efektif untuk kegiatan praktikum atau
kegiatan lainnya harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah.
e) Setiap penggunaan Laboratorium IPS oleh peserta didik, baik pada jam belajar efektif
maupun di luar jam belajar efektif harus dikoordinasi dan diawasi oleh guru mata pelajaran
yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas laboran.
f) Dalam setiap penggunaan Laboratorium IPS setiap peserta didik wajib menjaga dan
memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium serta mematuhi
tata tertib yang berlaku dalam penggunaan Laboratorium IPS.
Pasal 20
b) Peserta didik berhak mengikuti kegiatan pembelajaran di perpustakaan dengan bimbingan
guru mata pelajaran.
c) Peserta didik berhak mengakses bahan ajar yang tersedia di perpustakaan untuk kepentingan
pembelajaran.
d) Dalam setiap penggunaan perpustakaan, setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara
kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang perpustakaan serta mematuhi tata tertib yang
berlaku dalam ruang perpustakaan.
p erpustakaan.
Pasal 21
a) Peserta didik berhak membaca dan mencatat seluruh buku perpustakaan dan buku referensi
lainnya di dalam ruang perpustakaan untuk kepentingan pembelajaran.
b) Peserta didik berhak meminjam buku perpustakaan dan buku referensi lainnya sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam peminjaman buku-buku perpustakaan
dan buku-buku referensi yang telah ditetapkan sekolah.
c) Dalam setiap penggunaan buku perpustakaan dan buku referensi lainnya, setiap peserta
didik wajib menjaga dan memelihara kondisi buku-buku yang digunakan.
52
Pasal 22
a) Peserta didik berhak menggunakan sarana dan fasilitas olahraga untuk kegiatan praktikum
pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta dikoordinasi dan
diawasi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
b) Penggunaan sarana dan fasilitas olahraga di luar kegiatan sebagaimana pada butir I, harus
dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah.
c) Dalam setiap penggunaan sarana dan fasilitas olahraga, setiap peserta didik wajib menjaga
dan memelihara kondisi sarana dan fasilitas yang digunakan agar terhindar dan terpelihara
dari kerusakan.
Pasal 23
1. Peserta didik berhak menggunakan media lainnya yang tersedia di sekolah (LCD Proyektor,
Tape Recorder, Alat Musik, Sound sistem, TV, dll) untuk kepentingan pembelajaran.
2. Penggunaan setiap media tersebut pada butir 1, harus dilaporkan serta mendapat izin dari
pihak sekolah serta dikoordinasi
dik oordinasi oleh guru atau penanggungjawabnya,
penanggu ngjawabnya,
3. Dalam setiap penggunaan media, setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara
kondisi media yang digunakan agar terhindar dari kerusakan.
53
BAB VIII
KETENTUAN LAYANAN KONSULTASI DENGAN GURU, WALI KELAS
Pasal 24
a) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran.
b) Layanan konsultasi pada guru mata pelajaran merupakan bagian dari program
pengembangan diri yang
yan g secara khusus dimaksudkan
dimaksudka n untuk memberikan bimbingan
bimbi ngan kepada
peserta didik agar siap dan mampu belajar
b elajar secara
sec ara efektif, mampu mengatasi
me ngatasi hambatan
hambata n dan
kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap mata pelajaran.
c) Layanan konsultasi dapat dilaksanakan pada jam pembelajaran sekolah sepanjang guru
yang bersangkutan tidak sedang tugas mengajar di kelas.
d) Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran di luar jam pembelajaran sekolah dapat
dilakukan pada waktu yang tentukan secara bersama antara peserta didik dan guru, namun
pelaksanaannya tetap
te tap di lingkungan sekolah.
e) Layanan konsultasi pada guru mata pelajaran yang bersifat mendesak, dapat dilakukan
melalui telepon atau media lain sesuai dengan kepentingannya.
f) Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran guru
yang bersangkutan, terutama dalam hal kesulitan dalam mengikuti pembelajara, kesulitan
dalam mengerjakan tugas, dan lainnya.
Pasal 25
a) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelasnya.
b) Layanan konsultasi dengan wali kelas dimaksudkan untuk memberi bimbingan kepada
peserta didik agar siap dan mampu belajar
b elajar secara
sec ara efektif, mampu mengatasi
me ngatasi hambatan dan
kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai dalam mengikuti seluruh kegiatan
pembelajaran.
c) Layanan konsultasi dengan wali kelas dapat dilaksanakan setiap saat, baik di dalam jam
pelajaran maupun di luar jam pelajaran.
pela jaran.
d) Layanan konsultasi dengan wali kelas di luar jam pelajaran sekolah dapat dilakukan pada
waktu yang ditentukan secara bersama antara peserta didik dan wali kelas.
54
e) Layanan konsultasi dengan wali kelas yang bersifat mendesak, dapat dilakukan melalui
telepon atau media lain sesuai dengan kepentingannya.
f) Layanan konsultasi dengan wali kelas hanya terkait dengan masalah siswa di kelas yang
bersangkutan.
Pasal 26
a) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor.
b) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru BK dapat dilakukan
setiap saat selama Guru BK/Konselor masih dapat melayani.
c) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor terkait
dengan berbagai masalah siswa di kelas, maupun masalah yang berkaitan dengan pergaulan
siswa yang bersangkutan yang bersifat dapat menghambat keaktifan dan keberhasilan siswa
dalam proses belajar.
d) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor terkait
dengan minat, potensi, dan permasalahan lainnya yang mendukung pelaksanaan kegiatan
pembelajaran peserta didik.
di dik.
e) Siswa yang mempunyai kepentingan-kepentingan khusus dan mendesak, dengan seizin guru
dapat meninggalkan pelajaran/kelas untuk mendapatkan layanan konsultasi dengan Guru
BK/Konselor.
f) Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran guru
yang bersangkutan, terutama dalam hal kesulitan mengikuti pembelajaran, kesulitan dalam
mengerjakan tugas, dan lainnya.
g) Jenis-jenis layanan akademik yang berhak diperoleh peserta didik dari Guru BK/Konselor,
meliputi:
a. Layanan Orientasi, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan Pengenalan Lingkungan
Sekolah (PLS);
b. Layanan Informasi, yaitu layanan dalam bentuk pemberian informasi secara verbal dan
atau non verbal, baik kepada siswa maupun orang tua murid;
c. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan remedial,
pengayaan,
pengayaa n, pemantapan, try out, dan lain-lain;
d. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan dalam bentuk pembagian kelompok
atau kelas dan penyaluran potensi, minat dan bakat siswa agar mereka berprestasi secara
optimal;
e. Layanan bimbingan kelompok, yaitu bimbingan secara klasikal dengan materi tentang
tehnik membaca cepat, tehnik membuat ringkasan, tehnik menghafal, dan lain-lain;
55
f. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan dalam bentuk diskusi kelompok dimana
setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif membahas permasalahan yang telah
mereka pilih sehingga anggota kelompok dapat belajar dari pengalaman anggota
kelompok lainnya.
56
BAB IX
PENUTUP
Pasal 27
Peraturan akademik ini disampaikan dan disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait untuk
dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana yang diatur.
Pasal 28
Hal-hal yang belum diatur dan belum sempurna dalam penyusunan peraturan akademik ini akan
ditentukan dan diperbaiki kemudian.
Pasal 29
Peraturan akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan atau terhitung mulai Tahun Pelajaran
2022/2023.
57
Bimbingan Konseling
a. Konsep
Peserta didik
d idik kini berada
be rada dalam situasi kehidupan
k ehidupan yang kompleks, penuh
dengan tekanan, paradoks dan ketidakmenentuan
ketidakmenentuan sehingga memerlukan
memerlukan
kompetensi hidup agar berkembang secara efektif, produktif, bermartabat serta
bermaslahatt bagi diri sendiri dan lingkungann
bermaslaha ling kungannya.
ya.
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis,
berkelanjutan,
berke lanjutan, dan terprogram
terprog ram oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling
8) Pengembang
Pengembangan
an potensi dri secara
seca ra optimal;
58
59
60
TEORI PROJEK
1 1 Tema 4: Bulan Juli sampai Bulan Agustus 2022 minggu
Agustus 2022 ke 5, dan September minggu
Bangunlah Jiwa minggu ke 4 ke 1, 3, dan 4.
Raganya
Raganya
Peserta didik diharapkan
dapat membangun Bentuk projeknya:
kesadaran dan ketrampilan Kegiatan anti bullying
untuk memelihara (pementasan)
(pementasan)
kesehatan fisik dan
mental, baik untuk dirinya
maupun orang sekitarnya.
sekitarnya.
Tema 5: Bulan September Bulan November 2022
2022 minggu ke minggu ke 3 dan 4
Suara Demokrasi 5, dan Oktober,
Peserta didik diharapkan November Bentuk projeknya:
dap
untuk dap minggu ke 1 dan Pemilihan ketua OSIS Lomba
2.
2. Debat
Debat
2 Tema 1: Bulan Januari, Bulan Mei 2022 minggu ke 2,
Februari, Maret, 3, dan 4.
April 2022,
Gaya Hidup minggu ke 4 dan Bentuk projek:
Berkelanjutan 5.
5. Kerja bakti Penghijauan
Peserta didik diharapkan lingkungan sekolah Membuat
membangun kesadaran taman unggulan
unggulan
untuk memiliki sikap dan
berprilaku ramah
lingkungan serta mencari
jalan keluar untuk
mengatasi permasalahan
lingkunga
lingkunga
63
LAMPIRAN 4. EKSTRAKURIKULER
pelaksanaan ekstrakurikuler
ek strakurikuler dan kepramukaan).
Penetapan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di tingkat
pendidikan dasar dan menengah adalah Permendikbud RI Nomor 63 tahun
ta hun 2015. Model
Mode l
Pelaksanaan ektrakurikuler kepramukaan antara lain : Blok, Aktualisasi dan Reguler.
Masing-masing model pelaksanaan kepramukaan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
4) Model Blok
Model Blok adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan setahun sekali, yakni pada awal tahun ajaran
baru. Bersifat wajib setahun sekali berlaku bagi seluruh peserta didik terjadwal dan
diberikan penilaian. Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model
blok ini dalam kegiatan penerimaan
pene rimaan tamu ambalan.
5) Model Aktualisasi
Model Aktualisasi adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan seminggu sekali, dalam bentuk penerapan sikap
dan keterampilan yang dipelajari di dalam kelas yang dilaksankan dalam kegiatan
kepramukaan. Bersifat wajib, rutin, terjadwal berlaku untuk seluruh peserta didik
dalam setianp kelas dan diberikan penilaian formal. Biasanya SMA Negeri 1
Jakenan melakukan kegiatan model blok ini dalam kegiatan latihan rutin setiap hari
Kamis dari pukul 14.00 – 15.30.
15.30.
64
Materi Kepramukaan
Kepramukaan
Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangat relevan
sebagai wadah penanaman nilai karakter. Nilai karakter yang dapat dikembangkan
melalui kegiatan kepramukaan antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersabahat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Berikut keterampilan kepramukaan yang
dapat membentuk karakter peserta didik termasuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan :
l. keterampilan tali temali
m. keterampilan pertolongan pertama gawat darurat
n. ketangkasan pionering
o. keterampilan morse dan semaphore
p. keterampilan membaca sandi pramuka
q. penjelajahan dengan
de ngan tanda jejak
r. kegiatan pengembaraan dan pengenalan lingkungan
s. kegiatan kemah Praja Muda Karana pelestari lingkungan
t. keterampilan baris berbaris
u. keterampilan menentukan arah
v. internalisasi nilai-nilai karakter positif
d. Ekstrakurikul
Ekstrakurikuler
er Pilihan
Ekstrakurikuler pilihan mencakup beberapa bidang seperti berikut ini.
1) Bidang keagamaan
Kegiatan pengembangan di bidang keagamaan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, cinta alam dan penuh kasih sayang terhadap semua
ciptaan Tuhan.
Ekstrakurikuler bidang keagamaan meliputi:
d) Rohani Islam --BTA dan Tilawatil Qur’an--
65
Ekstrakurikuler bidang keilmiahan meliputi:
c) Karya Ilmiah Remaja (KIR)
d) Kelompok Sains Sekolah (KSS)
Seni
8) Bidang Seni
Kegiatan pengembangan di bidang seni dimaksudkan untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan potensi peserta didik di bidang kesenian,
mengembangkan daya apresiasi dan krativitas seni sehingga peserta didik dapat
menciptakan keharmonisan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Ekstrakurikuler bidang seni meliputi:
g) Paduan Suara
h) Seni Musik
i) Seni rias
j) Karawitan
k) Kethoprak
l) Bengkel Sastra
Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan
berbudaya lingkungan hidup di sekolah. Program Adiwiyata dilaksanakan berdasarkan
prinsip edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan. Adapun komponen program Adiwiyata
meliputi aspek kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, aspek kurikulum sekolah
berbasis lingkungan,
lingkunga n, aspek kegiatan sekolah
seko lah berbasis partisipatif da n aspek sarana prasarana
pendukung sekolah
sekol ah yang ramah lingkungan.
Berdasarkan peraturan menteri lingkungan hidup Republik Indonesia Nomor 05
tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan program Adiwiyata, yang mana program ini
antara lain diikuti oleh sekolah menengah atas. Oleh karena itu, tahun pelajaran 2022/2023
SMA Negeri 1 Jakenan melanjutkan pelaksanaan program Calon Sekolah Adiwiyata.
Untuk menunjang pelaksanaan program Calon Sekolah Adiwiyata, dibentuklah tim
pelaksana program sekolah Adiwiyata SMA Negeri 1 Jakenan yang terdiri dari
Penanggungjawab, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Tim Portofolio, Tim Penghijauan,
Penataan Taman dan perawatan Tanaman, Tim Tanaman Obat Keluarga, Tim
Keanekaragaman hayati, Flora, Fauna dan Penangkaran Hewan, Tim Pengelolaan sampah
dan pengelolaan hasil sampah, Tim Polisi Lingkungan, Tim kebersihan, Tim kesehatan
lingkungan, Tim uji kelayakan dan pengawasan makanan (kantin sehat), Pembantu umum,
pengelola kantin, Tim Dokumentasi, Tim Posterisasi, dan Tim Pembinaan Mental. Langkah
La ngkah
selanjutnya semua tim melaksanakan pemetaan potensi masalah dan lingkungan,
menentukan jenis kegiatan, dan target capaian kegiatan (perubahan perilaku, perubahan
kondisi fisik lingkungan hidup).
2. Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)
Sekolah sebagai faktor penentu bagi perkembangan kepribadian siswa dalam cara
berpikir, bersikap maupun cara berperilaku mengantarkan manusia muda (siswa) ke alam
kedewasaan. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kekeluargaan, kesejajaran, kasih
sayang, dan kebebasan bertanggung jawab. Namun, seiring berjalannya waktu terjadi
69
sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menyenangkan. Jadi siswa merasa senang berada
di sekolah bukan hanya saat bel istirahat atau pulang saja mereka senang. Gerakan sekolah
menyenangkan tidak hanya menjadi wacana, namun pemerintah telah berupaya untuk
membentuk gerakan tersebut dan menerapkannya. Terbukti bahwa telah dibentuk web
sekolah menyenangkan yang memposting kegiatan-kegiatan pelatihan, workshop maupun
penelitian atau
ata u penerapan langsung.
Muhammad Nur Rizal adalah inisiator Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dan
baru-baru ini diundang ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta untuk menjelaskan gerakan
yang dibuat, dan bertukar pikiran dengan para pegiat dan pemerhati pendidikan. Gerakan
sekolah menyenangkan merupakan perpaduan dari beberapa konsep yaitu sehat, aman,
ramah anak, dan menyenangkan. Jika dilihat sekilas, sekolah-sekolah di Indonesia belum
memenuhi ketiga konsep tersebut.
Di era milenial diharapkan semua sekolah bisa melaksanakan gerakan sekolah
menyenangkan, begitu juga dengan SMA Negeri I Jakenan. Tiga puluh empat tahun usia
SMA Negeri 1 Jakenan dalam mengabdikan diri di bidang pendidikan merupakan usia yang
panjang dan matang bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mencapai predikat nama baik
dan nama besar. Kemampuan SMA Negeri 1 Jakenan dalam menjaga dan mengatur ritme
dan strategi untuk terus mempertahankan kepercayaan pemerintah dan masyarakat sebagai
salah satu lembaga pendidikan yang senantiasa mencetak prestasi gemilang dan
menyumbangkan alumni yang cerdas, tangguh, dan mumpuni, di tingkat daerah, regional,
nasional maupun internasional.
Berdasarkan uraian di atas dan arahan dari Kepala SMA Negeri 1 Jakenan, Bapak
Wiyarso, S.Pd.,M.M., pada tahun pelajaran 2022/2023 ini SMA Negeri I Jakenan berproses
melaksanakan gerakan sekolah menyenangkan (GSM), berbarengan dengan gerakan literasi
sekolah (GLS), dan Adiwiyata.
70
5) Mengajak siswa berpikir tentang berinteraksi dan berusaha berkontribusi pada
kehidupan di luar dinding sekolah.
6) Menyadarkan sekolah bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang bisa dilakukan siswa
kapanpun, di manapun dan hanya sebagian yang perlu dilakukan di dinding sekolah.
7) Menyadarkan guru bahwa lingkungan sekolah dapat dijadikan sebagai wahana dan
tempat pembelajaran yang menyenangkan bagi semua warga sekolah.
8) Memasukkan berbagai variasi kemungkinan dan kesempatan pembelajaran dalam
proses belajar mengajar.
71
c. Melatih keberanian siswa dalam menyalurkan bakat pentas seni pada event-
event tertentu. Misalnya 17 Agustus, HUT Sekolah, Hari Pahlawan, Bulan
Bahasa, Hari Santri, dan lain sebagainya.
d. Menerapkan tertib lalu lintas pelajar.
e. Membiasakan siswa peduli dan ramah pada tumbuhan dan mahluk lain ciptaan
Tuhan.
f. Membiasakan siswa menjaga kebersihan, yaitu dengan mengadakan Jumat
perlindungan anak selama 8 jam anak berada di sekolah, melalui upaya sekolah
untuk menjadikan sekolah :
B ersih
A man
R amah
I ndah
I inklusif
S ehat
A sri
N yaman
b) Komponen Sekolah Ramah Anak
- Kebijakan SRA (komitment tertulis, SK Tim SRA, program yang mendukung
SRA)
SRA)
72
- Pelaksanaan proses belajar yang ramah anak (Penerapan Disiplin Positif)
Positif)
- Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak-hak Anak dan SRA
- Sarana dan Prasarana yang ramah anak (tidak membahayakan anak, mencegah
anak agar tidak celaka)
- Partisipasi anak
- Partisipasi Orang Tua, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Stakeholder lainnya,
dan Alumni
c) Tujuan Sekolah Ramah Anak
- Mencegah kekerasan terhadap anak dan warga sekolah lainnya
- Mencegah anak mendapatkan kesakitan karena keracunan makanan dan
lingkungan yang tidak sehat
- Mencegah kecelakaan di Sekolah yang disebabkan prasarana maupun bencana
alam
- Mencegah anak menjadi perokok dan pengguna napza
- Menciptakan hubungan antarwarga sekolah yang lebih baik, akrab dan berkualitas
- Memudahkan pemantauan kondisi anak selama anak berada di sekolah
- Memudahkan mencapai tujuan Pendidikan
- Menciptakan lingkungan yang hijau dan tertata
- Ciri khusus anak menjadi lebih betah di sekolah
- Anak terbiasa dengan pembiasaan-pembiasaan yang positif.
d) Tahapan Pembentukan
1) Persiapan
- Komitmen sekolah
73
Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan memiliki program Pendidikan kecakapan hidup kepada
hidup (life skills) merupakan salah satu
para peserta didik. Pendidikan kecakapan hidup
program pendidikan
pendidika n nonformal yang memiliki peran penting dalam rangka membekali
peserta didik belajar
be lajar agar dapat hidup
hidup secara mandiri.
Pendidikan Kecakapan hidup (PKH) atau life skill secara umum diartikan sebagai
pendidikan yang memberikan bekal berbagai pengetahuan dan kecakapan yang penting
dimiliki oleh seseorang sehingga mereka dapat bekerja dan hidup mandiri. Program
pendidikan kecakapan hidup dimaknai sebagai program pendidikan keterampilan hidup
yang untuk memberikan kesempatan bagi peserta didik agar mengikuti berbagai
keterampilan sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan kerja yang memadai
untuk bekerja dan/atau berusaha mandiri. Berkaitan dengan hal tersebut maka pendidikan
kecakapan hidup menerapkan pendekatan 4 in 1, sebagai berikut :
b. Jelas lowongan kerja bagi peserta didik
c. Jelas kurikulum dan proses untuk memberikan kursus dan pelatihan
d. Jelas pelaksanaan uji kompetensi peserta
e. Jelas penempatan peserta sesuai lowowngan
SMA N 1 Jakenan memiliki program unggulan pembuatan pupuk kompos yang sudah
termasuk dalam program sekolah unggulan Sekolah Adiwiyata. Dalam pembuatan pupuk
kompos ini dimasukkan kedalam program Pendidikan kecakapan hidup. Berikut ini adalah
proses program Pendidikan
Pendidik an kecakapan hidup :
- Proses Belajar Mengajar Pembuatan Pupuk Kompos
Peserta didik diberikan teori, penguatan pengetahuan dan pemahaman tentang
pembuatan pupuk kompos
ko mpos
- Praktik
Peserta didik diberikan pelatihan tentang prosedur pembuatan pupuk kompos.
- Sarana dan prasarana
Tersedia Sarana dan Prasarana mulai dari proses pembuatan sampai proses
pengemasan pupuk
pupu k kompos.
74
LAMPIRAN 6 : ASESMEN
Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA) merupakan dokumen yang berisi prinsip,
strategi, dan contoh-contoh yang dapat memandu guru dan satuan pendidikan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dan asesmen. Pembelajaran yang dimaksud meliputi
aktivitas merumuskan capaian pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran dan cara mencapai
tujuan pembelajaran tersebut. Sementara asesmen adalah aktivitas selama proses pembelajaran
untuk mencari bukti ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam panduan ini, pembelajaran dan
asesmen merupakan satu siklus; di mana asesmen memberikan informasi tentang pembelajaran
yang perlu dirancang, kemudian asesmen digunakan untuk mengecek efektivitas pembelajaran
yang berlangsung. Oleh karena itu, asesmen yang diutamakan adalah asesmen formatif yang
berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik. Pemerintah telah menetapkan Capaian
Pembelajaran yang menjadi rujukan utama dalam pengembangan rancangan pembelajaran,
khususnya untuk kegiatan intrakurikuler1. Panduan ini memfasilitasi proses berpikir dalam
perencanaan
perencanaa n dan pelaksanaan pembelajaran yang dimulai dari menganalisis capaian pembelajaran
tujuan pembelajaran mengembangkan alur tujuan pembelajaran, modul ajar, serta asesmen pada
awal pembelajaran dan pembelajaran terdiferensiasi. Dokumen ini juga memuat perencanaan serta
pelaksanaan asesmen yang dimulai dari perencanaan,
perencanaan , pelaksanaan, pengolahan,
pengo lahan, dan pelaporan
pelapo ran hasil
penilaian atau asesmen. PPA difokuskan untuk pembelajaran dan asesmen intrakurikuler,
sedangkan panduan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila disampaikan dalam dokumen
terpisah.
Perubahan paradigma dalam asesmen, yakni asesmen as learning, asesmen for learning,
asesmen of learning. Selama ini fokusnya lebih besar pada asesmen of learning yakni penilaian
dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran. Pada kurikulum merdeka penilaian lebih difokuskan
pada asesmen as learning
l earning dimana penilaian itu sebagai pembelajaran dimana peserta didik terlibat
menilai dirinya sendiri. Sedangkan asesmen for learning merupakan penilaian formatif. Dalam
Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian asesmen as learning dan asesmen for learning. Prinsip
asesmen adalah; 1) Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, 2) Asesmen
dirancang dan dilakukan sesuai tujuan, 3) Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat
dipercaya, 4) Asesmen meliputi bentuk tugas, teknik, instrument yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang 65 ditargetkan, 5) Laporan kemajuan belajar dan capaian
c apaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif.
Penilaian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Jakenan ada 2 yaitu: penilaian pembelajaran
dan penilaian proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
75
76
(Kontinum) belajar
77
78
Mata
Guru Mata Pelajaran : Ririn Hamidatus
Hamidatus Syarofatin,
Syarofatin, S.Pd.
Elemen :
Pemahaman Biologi
Mencakup materi keanekaragaman hayati dan peranannya, virus dan peranannya,
perubahan lingkungan, ekosistem, bioteknologi, biologi sel, sistem organ pada manusia,
evolusi, genetika, pertumbuhan dan perkembangan, serta inovasi teknologi biologi.
Keterampilan Proses
Keterampilan saintifik yang mencakup (1) mengamati, (2) mempertanyakan dan
memprediksi, (3) merencanakan dan melakukan penyelidikan, (4) memproses dan
menganalisis data dan informasi, (5) mengevaluasi dan merefleksi dan (6)
mengkomunikasikan hasil.
80
berbagai media
di lingkungan
sekitarnya diskusi, ceramah
wawancara
10.18 Menciptakan solusi Solusi 2 Model: • Bernalar kritis
terhadap permasalahan Permasalahan Project Based • kreatif
lingkungan yang ada di Lingkungan Learning
sekitarnya dengan
melakukan projek Metode:
sederhana. diskusi, ceramah
82
MODUL AJAR
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023
A. Pendahu
Pendahuluan
luan (15 Menit)
Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
Guru menyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar.
83
(Sumber :http://health.kompas.com/read/2013/08/07/1328022/Virus.H7N9.Bisa.Menular.
AntarManusia, diakses 21 Juni 2021 pada pukul 09.22 WIB )
84
Guru
Guru memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk
mengumpulkan informasi, menganalisis materi (terlampir),
Penyelidikan/ dan membuat kesimpulan yang akan diambil terkait topik
yang diselidiki.
Investigasi
Peserta
Peserta didik saling bertukar informasi, berdiskusi,
mengklarifikasi,
mengklarifikasi, dan mempersatukan ide pendapat.
Link Video:
Video: https://www.youtube.com/watch?v=itgIZNzV_bQ
https://www.youtube.com/watch?v=itgIZNzV_bQ
Gambar: Https
Link Gambar: Https:// www.sciencedirect.com/topics/medicine -and - dentistry/viral-structure
dentistry/viral-structure
Materi Biologi
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil (1 x 10-6 mm) sehingga sangat sulit untuk
diamati. Virus juga merupakan penyebab penyakit dan memiliki risiko penularan
cukup tinggisehingga
tinggisehingga pengamatan virus tidak dapat dilakukan.
83
2) Sifat
Virus adalah parasit obligat intraseluler, yaitu hanya dapat hidup pada sel inang (hospes)
yang hidup. Virus bersifat hidup dan sifat mati.
- Memiliki asam nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau RNA).
- Dapat bereproduksi, namun dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan pada sel
hospes yang hidup.
Sifat mati (aseluler):
(aseluler):
84
a. Asam nukleat, pembawa materi genetik virus yang digunakan untuk replikasi. Virus
hanya memiliki salah satu asam nukleat (DNA atau RNA), tidak keduanya.
b. Kapsid, selubung protein di sekitar asam nukleat yang tersusun atas
kapsomer.
Fungsi kapsid:
➢ Klasifikasi virus dibuat berdasarkan empat macam klasifikasi: ketentuan ICTV, asam
nukleat, sampul, dan habitatnya. Aturan ICTV ( International
International Committee on Taxonomy
of Viruses) dalam klasifikasi virus:
1) Klasifikasi tidak mengikuti klasifikasi Linneaus (binomial nomenclature).
2) Klasifikasi hanya terdiri dari 4 takson: ordo, famili, genus dan spesies.
3) Nama ordo diberi akhiran – virales,
virales, famili akhiran – viridae,
viridae, genus akhiran – virus.
virus.
4) Penamaan spesies menggunakan bahasa Inggris dan kata terakhir ditambahkan
virus.
Contoh: TMV, HIV, SARS virus, rabiesvirus, poliovirus, hepatitis C, rubella virus,
H5N1 virus, dan virus pada manusia lainnya.
Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang membentuk mRNA menggunakan
86
Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang RNAnya dapat langsung menjadi
mRNA.
Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal atau ganda yang membentuk mRNA
dengan mengubah RNA menjadi DNA dengan enzim transkripsi balik, lalu dibentuk
mRNA.
10) ssRNA
ssRNA – (single-stranded RNA)
Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang membentuk mRNA menggunakan
enzim RNA polimerase. Contoh: H5N1 virus, rabies.
11) ssRNA+
ssRNA+ (single-stranded RNA +)
Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang RNAnya dapat langsung menjadi
mRNA.
12) ssRNA-RT
ssRNA-RT atau dsRNA-RT ( RNA-reverse transcriptase
transc riptase )
Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal atau ganda yang membentuk mRNA
dengan mengubah RNA menjadi DNA dengan enzim transkripsi balik, lalu dibentuk
mRNA.
➢ Berdasarkan sampul,
sampul, virus terdiri dari:
dari:
87
5) Ribovirus
Ribovirus,, virus dengan RNA.
RNA.
Contoh: TMV, HIV, SARS virus, rabiesvirus, poliovirus, hepatitis C, rubella virus,
1. Bagaimanakah ukuran tubuh virus bila dibandingkan dengan ukuran bakteri?
2. Virus menunjukkan gejala/ ciri sebagai makhluk hidup. Mengapa demikian?
3. Berdasarkan identifikasi ciri struktur yang sudah dilakukan, apakah virus dapat disebut
sebagi sel? Berikan alasannya.
4. Apakah virus dapat dikategorikan sebagai makhluk hidup? Berikan alasan anda.
5. Menurut pemahaman anda, bagaimana ciri-ciri virus?
Anggota
Anggota kelompok menentukan materi penting dalam topik
diskusi
Setiap
Setiap kelompok melakukan presentasi dengan
Menarik Simpulan pengorganisasian oleh guru.
Peserta
Peserta didik yang lain mengajukan pertanyaan,
mengklarifikasi, atau membrikan tanggapan.
88
Peserta
Peserta didik menyimpulkan pelajaran yang telah dibahas bersama.
Guru
Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.
Guru
Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
Guru
Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran.
KERJA
LAMPIRAN LEMBAR KERJA
2.
3.
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
89
Pertemuan 2
A. Pendahu
Pendahuluan
luan (15 Menit)
Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
Guru enyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar.
https://w
Link Video: http s://www.
ww.youtube.com/watch?v=nhCTqKVYn1I
youtube.com/watch?v=nhCTqKVYn1I
Replikasi virus merupakan proses reproduksi pada virus. Proses replikasi virus dapat
diamati dengan jelas pada bakteriofag yang menyerang bakteri Echericia coli. Virus yang
menyerang tumbhan, hewan, manusia mempunyai cara replikasi hamper sama dengan
Peserta
Peserta didik mengamati dengan seksama materi dalam
bentuk gambar/video yang disajikan dan
da n mencoba
menginterpretasikannya.
Pengumpulan Data
Peserta
Peserta didik mencari dan membaca berbagai referensi dari
berbagai sumber guna menambah
men ambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi.
Link Video:
https://youtu.be/TmMS-UM4QBA
https://youtu.be/TmMS-UM4QBA
Link Gambar:
https://catatangurubiologi blogs
.blogs pot.com /2016/11/re prod uk
uk si-
si -
virus.html
virus.html
Cara hidup virus yaitu dengan parasit obligat intraseluler, artinya virus hanya dapat
hidup pada sel hidup.Tahap-tahap dalam reproduksi virus: adsorbsi, penetrasi, sintesis
(eklifase), pematangan, dan lisis. Reproduksi virus dapat melalui;
Replikasi, yaitu memper-banyak diri pada sel inang yang hidup (hospes), jika tidak,
virus akan mengkristalkan diri. Reproduksi virus terdiri dari dua siklus, yaitu siklus litik dan
siklus lisogenik.
1) Pada virus ssRNA-, RNA membutuhkan enzim RNA polimerase untuk membentuk
mRNA, dimana DNA diubah menjadi RNA.
2) Pada virus ssRNA+,
ssRNA+, RNA dapat langsung menjadi mRNA. Pada virus dsRNA RT dan
ssRNA-RT, RNA diubah terlebih dahulu menjadi DNA dengan enzim transkripsi.
91
1. Perhatikan gambar siklus hidup bakteriofag. Apa yang membedakan antara siklus litik
dan lisogenik?
Berdiskusi
Berdiskusi tentang materi daur replikasi virus.
Pembuktian
Peserta
Peserta didik membuat diagram venn perbedaan daur litik
dan lisogenik.
92
Sumber: https://q4sains.wordpress.com
Sumber: https://q4sains.wordpress.com/2014/05/02/virus/ diakses pada 23 Juni 2021, Pukul:
/2014/05/02/virus/
10:48 WIB.
Peserta
Peserta didik menyampaikan hasil diskusi tentang materi
berupa kesimpulan berdasarkan
berd asarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Menarik Simpulan
secara klasikal.
Peserta
Peserta didik mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan.
Peserta
Peserta didik bertanya atas presentasi tentang materi
replikasi virus, dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
93
2.
3.
A. Gambar
LAMPIRAN LEMBAR KERJA
KERJA
Pertemuan 3
A. Pendahu
Pendahuluan
luan (15 Menit)
94
Taukah kamu, bahwa sebuah Negara dapat terganggu stabilitas sosialnya karena
disebabkan oleh wabah virus. Virus dapat menyebabkan pandemic global yang berimbas
kepada seluruh sector di dalam pemerintahan tersebut. Tak heran jika para ilmuwan dan
peneliti berlomba-lomba untuk menghasilkan vaksin ataupun membuat obat untuk
menanggulangi virus tersebut.
Di dunia ini hampir semua virus merugikan bagi manusia karena bersifat parasit.
Virus yang merugikan tersebut dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit seperti rubella,
AIDS, flu burung, dan influenza. Setiap jenis penyakit memiliki gejala dan cara
penanganan
penangana n yang berbeda-beda. Untuk memperdalam salah satu jenis penyakit akibat
virus, lakukan kegiatan berikut.
Penyakit Rubella
Rubella
Rubella merupakan penyakit akut yang bisa menginfeksi anak dan dewasa.
Penyakit rubella kerapterjadi
kerapterjadi pada wanita yang disertai gejala demam tinggi, bercak
kemerahan atau ruam pada kulit yang biasanya di bagian telinga belakang yang
disertai dengan pilek dan batuk.
batuk.
"Jika wanita hamil terserang rubella, wanita tersebut dapat mengalami
keguguran atau melahirkan bayi yang memiliki kelainan pada jantung, mata,
pendengaran,
pendenga ran, dan pada sistem saraf
sara f pusat," kata Lely,
Le ly, seorang bidang di Kelurahan
Pengadegan, Jakarta Selatan dalam keterangannya, Jumat (11/8/2017).
Sumber: un us-rubella -terus-
mengalami-peningkatan-setiap-tahun.. diakses pada 23 Juni 2021, Pukul: 11:06 WIB
mengalami-peningkatan-setiap-tahun WIB
95
1. Virus apakah yang menyebabkan penyakit rubella?
2. Apakah rubella dapat memicu terjadinya penyakit berbahaya lainnya?
lainnya?
Jelaskan!
Link video:
https://www.
ww.yo
youtube.co
utube. m/watch?v=CoRX hn
com hn9V
9VxxEM
Materi
96
•
Pencegahan Terhadap Virus :
Virus bersifat patogen saat:
1. Virus melakukan fase lisis/pelepasan sehingga sel mengalami kematian.
2. Produksi toksin oleh sel yang terjangkit.
3. Adanya komponen toksik yang dimiliki virus, misalnya sampul virus.
97
Pertanyaan Mandiri
1. Seorang bayi menderita cacar air sebelum mendapatkan imunisasi dari puskesmas.
Apakah bayi tersebut perlu diimunisasi cacar air setelah sembuh? Jelaskan!
III. Assesmen
No Bentuk Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
Penilaian
Penilaian
1 Formatif Pengamatan antusiasme Peserta
didik Selama proses KBM
Laporan tertulis
Presentasi
98
2 Sumatif Soal tes pilihan ganda dan urain Setelah proses KBM
KBM
Assesmen Formatif
1
2
3
Rubrik Penilaian Antusiasme
99
Nilai akhir diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari ke empat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Indikator Jumlah
No. Nama siswa Nilai
1 2 3 4 Skor
1
2
3
4
5
Pendahuluan Kurang 1
Hasil
Kesimpulan
Sumber/referensi
Indikator Jumlah
No. Nama siswa Nilai
1 2 3 4 Skor
1
2
3
101
4
5
102
< 54 D Kurang
Penilian Sumatif
a. Pilihan Ganda
Ganda
1. Perhatikan sifat-sifat mikroorganisme berikut!
karena….
A. Sel kulit sangat rentan terhadap virus sehingga mudah terinfeksi
B. Sel-sel tubuh yang lain tidak mempunyai reseptor untuk virus cacar
C. Sel-sel tubuh yang lain memiliki tingkat kekebalan yang lebih tinggi
D. Sel kulit terlatak paling luar sehingga langsung berhubungan dengan udara luar
E. Komponen yang dibutuhkan untuk replikasi virus hanya ada pada sel kulit
4. Replikasi virus dapat tejadi melalui dua siklus yang berbeda. Pada tahap sintesis dalam siklus
103
Rubrik penilaian
penilaian
No Jawaban Skor
1 C 1
2 A 1
3 B 1
4 E 1
5 D 1
1. Apakah semua virus mempunyai struktur tubuh yang sama? Berikan deskripsi
struktur virus-virus yang anda amati gambarnya.
2. Apakah ada persamaan ciri yang dimiliki oleh virus yang Anda amati fotonya?
Berikan deskripsi ciri umum struktur virus!
Rubrik penilaian
penilaian
104
No Jawaban Skor
1 Tidak, Virus terdiri dari asam nukleat (DNA/ RNA), 3
Kapsid, amplop atau selubung virus (tidak semua
memiliki), seludang ekor, lempeng dasar dan serabut ekor.
Contoh: TMV memiliki asam nukleat, kapsomer, namun
tidak memiliki seludang ekor.
Influenza virus, memiliki glikoprotein, RNA, kapsid,
dan amplop.
2 Ada, ciri-ciri umum virus: 4
1) Parasit obligat
2) Memiliki satu macam asam nukleat
3) Virus bersifat seperti tak hidup apabila diluar
sel inang.
4) Berukuran mikroskopis
3 Tidak, karena virus untuk melakukan replikasi harus 3
membutuhkan sel inang.
jumlah nilai yang diperoleh
Nilai = x 100
jumlah skor maksimum (5)
Sumber:
htt s: health.kom as.com read 2020 06 02 190700968
105
Berdasarkan artikel tersebut, buatlah info grafis tentang penyakit yang disebabkan oleh virus
ebola serta upaya pencegahannya!
Rubrik penilaian
No Jawaban Skor
1. Roseola adalah sebuah infeksi yang terjadi dengan gejala berupa demam dan adanya
ruam merah muda di kulit anak. Umumnya, roseola terjadi pada anak usia enam
bulan hingga
h ingga satu setengah tahun. Gejala roseola terjadi
t erjadi setelah tiga atau empat hari
kemudian dengan diikuti dengan demam yang mereda dan dilanjutkan munculnya
ruam berwarna merah muda pada bagian punggung, perut dan dada. Dengan mencari
referensi yang relevan, apakah ada gejala-gejala lain yang mungkin timbul karena
infeksi virus tersebut? Virus apa yang menyebabkan penyakit
pe nyakit roseola?
Kab. Pati, Juni 2022
Guru Mata Pelajaran
106
BIO.E.ATP.10.4-10.5
Ketersediaan Materi:
a. Ada pengayaan untuk
untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK
b. Ada materi khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar: YA / TIDAK
c. Ada materi khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus. YA/TIDAK
d. Ada materi pengayaan alternatif menggunakan teknologi. YA/TIDAK
E. Metode/Model
Metode/Model Pembelajaran
1. Model : Problem Based Learning
2. Metode : Wawancara, observasi, diskusi dan tanya jawab
Karakteristik/ciri-ciri virus
G. Pertanyaan Pemantik
Anda telah mengetahui tentang karakteristik virus dan peranan virus. Peranan virus ada
yang menguntungkan ada pula yang merugikan. Pada peranan virus yang merugikan, banyak
virus yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Virus tersebut dapat menginfeksi makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, bahkan manusia.
107
Ada beberapa yang menunjukkan gejala ringan, sedang, hingga berat. Salah satu kasus yang
sangat menarik perhatian dunia sehingga menjadi sebuah pandemi yaitu penyebaran virus
corona 19 atau Covid-19, berawal ditemukan pada tahun 2019 pertama kali di Negara China,
hingga tahun 2021 telah menyebar di berbagai Negara diseluruh belahan dunia. Menurut
kalian, Bagaimanakah solusi untuk mengatasi masalah tersebut?
tersebut? Untuk memperdalam
pemahaman Anda mengenai peranan virus yang merugikan, buatlah solusi terhadap penyakit
yang diakibatkan oleh infeksi virus yang ada di lingkungan/ daerah sekitar. Kemudian buatlah
media kampanye untuk memberikan infografis kepada masyarakat.
Pertemuan 1
Persiapan Pembelajaran
1.
2.
3. pelajaran yang akan
dipelajari.
4. berlangsung.
5. dengan pengalaman
peserta didik dengan materi karakteristik virus.
6.
Penyakit covid-19 merupakan salah satu jenis penyakit menular. Penularan tersebut
dapat terjadi akibat menghirup udara yang tercemar mengandung virus dari orang lain yang
terinfeksi (misalnya melalui batuk dan bersin). Oleh karena itu, apabila Anda mengalami
gejala batuk dan bersin sebaiknya membiasakan diri untuk menutup mulut saat batuk atau
bersin menggunakan tisu. Dengan demikian, Anda dapat mencegah terjadinya penularan
108
penyakit covid-19 kepada orang lain. Selain itu anda biasanya akan disarankan untuk isolasi
sampai tidak ada gejala lagi atau sampai sembuh
Covid-19 hanya salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh virus yang ada di
lingkungan sekitar, lalu apakah ada contoh penyakit lain? Misalnya di sekitar lingkungan
daerah tempat tinggal kalian, bagaimana solusi pencegahannya?
Sumber: https://www.halodoc.com/kesehatan/ebola
https://www.halodoc.com/kesehatan/ebola diakses pada hari Selasa, 6 Juli 2021,
Pukul: 19:30 WIB.
Polio
Penyakit polio disebabkan oleh virus polio. Virus tersebut masuk melalui rongga mulut
atau hidung, kemudian menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah. Penyebaran virus polio
dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi
makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio. Virus ini juga bisa menyebar
melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin, namun lebih jarang tejadi.
Beberapa gejala polio diantaranya, demam, sakit kepala, radang tenggorokan, muntah, otot
mulai lemah, kaku di leher dan punggung, dan nyeri serta mati rasa bagian lengan atau tungkai.
Polio hanya salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh virus yang ada di
lingkungan sekitar, lalu apakah ada contoh penyakit lain? Misalnya di sekitar lingkungan
daerah tempat tinggal kalian, bagaimana solusi pencegahannya?
Sumber: https://www.alodokter.com/polio
https://www.alodokter.com/polio diakses pada hari Selasa, 6 Juli 2021, Pukul: 19:39
WIB.
Dapat juga Guru mencari permasalahan lain seperti Virus Demam berdarah, Hepatitis, HIV –
AIDS, Meningitis, SARS, dsb
109
proses penyelidikan/
penye lidikan/ pengumpulan
peng umpulan data untuk mencari
solusi dengan menganalisis permasalahan yang terjadi,
kemudian menuliskannya pada LKPD.
Nama :
Kelas :
Alamat :
Kondisi Penyakit Solusi/Rekomendasi
Nilai
Indikator
4 3 2 1
Media sederhana dan mudah dipahami
Informasi menarik perhatian
Terdapat pesan kepada masyarakat
Design menarik
Solusi yang diberikan/keorisinilan solusi
TOTAL
Keterangan :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
110
Pertemuan 2
Untuk mengendalikan penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 23 juta oramg di
seluruh dunia, berbagai perusahaan berlomba membuat vaksin dan obat COVID-19. Salah satu
kunci dalam penemuan vaksin tersebut berasal dari kemampuan penerapan ilmu bioteknologi.
Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari teknologi pemanfaatan
makhluk hidup dalam skala besar untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia.
Vaksin merupakan sediaan biologis yang diberikan kepada individu sehat untuk menyiapkan
sistem kekebalan tubuh terhadap serangan infeksi bakteri atau virus patogen (penyebab
penyakit).
Bioteknologi berpengaruh dalam resiko pembuatan vaksin. Untuk itu, bioteknologi
berperan penting untuk
u ntuk memastikan vaksin yang diproduksi aman da
dann efektif.
111
Sumber: https://m.wartaekonomi.co.id/berita300951/begini-peran-bioteknologi-dalam-
pembuatan-vaksin-covid-19
pembuatan-vak sin-covid-19 diakses pada: Rabu, 30 Juni 2021, Pukul: 09:12 WIB.
112
1
2
3
4
5
6
113
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari ke empat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila
apab ila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
1
2
3
4
5
1 Penguasaan materi
materi Sangat menguasai materi
materi 4
Menguasai materi
materi 3
Cukup menguasai materi
materi 2
Kurang menguasai materi
materi 1
2 Alat peraga yang digunakan
digunakan Sangat manarik 4
Menarik 3
Cukup menarik 2
Kurang menarik 1
3 Kerjasama Sangat Baik 4
Baik 3
Cukup
Cukup 2
Kurang
Kurang 1
4 Penyampaian/Performance
Penyampaian/Perfo rmance Sangat menarik 4
Menarik 3
Cukup menarik 2
114
Kurang menarik 1
Rentangan Rubrik
Kategori
angka penilaian
85 – 100
100 A Sangat baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
< 54 D Kurang
2. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus ditunjukkan dalam tabel berikut.
Nama Penyakit
Penya kit Bagian Tubuh yang di serang
serang
(1) Demam berdarah Paru-paru
(2) Polio Saraf dan otak
Pasangan yang tepat antara nama penyakit dan bagian tubuh yang di serang virus
terdapat pada angka….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
3. Virus dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bioteknologi. Salah satu pemanfaatan
virus yang menguntungkan bagi manusia dalam bidang pertanian adalah….
A. produksi biopestisida dalam
dal am bidang pertanian
B. produksi buah-buahan
buah-bua han tanpa mengandun
mengandung g biji
C. peningkatan sifat antigenitas
an tigenitas pada vaksin
D. peningkatan sifat patogenitas pada vaksin
E. pemanfaatan profag untuk
u ntuk membuat antigen
115
6. Berikut penyakit yang disebabkan oleh virus dengan penularan melalui perantara
manusia yang benar adalah….
A. Polio, AIDS, dan hepatitis
B. Rabies, Cacar air, dan AIDS
C. Cacar air, rabies, dan hepatitis
D. Demam berdarah, rabies, dan polio
E. Influenza, demam berdarah, dan rabies
7. Seseorang menderita penyakit yang disebabkan oleh virus. Gejala-gejala yang
timbul pada diri penderita diantaranya demam tinggi, sakit kepala, muntah darah,
dan jumlah trombositnya menurun. Berdasarkan gejala-gejala tersebut, jenis
diderita yaitu….
penyakit yang diderita
A. polio
B. cacar
C. herpes
D. influenza
E. demam berdarah
8. Suatu jenis virus menyerang hati (liver) manusia. Infeksi virus tersebut akan
mengakibatkan peradangan hati akut yang dapat berkembang menjadi kanker hati.
Virus yang dimaksud adalah…
A. Human Papilloma Virus
B. Hepatitis B Virus
C. Warzer Virus
D. Adenovirus
E. HIV
9. Virus lebih banyak merugikan manusia karena menimbulkan berbagai macam
penyakit. Penyakit pada manusia yang disebabkan virus dan mengakibatkan
pada selaput otak adalah….
peradangan pada
A. gondong
B. trakom
C. meningitis
D. ebola
E. herpes
116
Kunci Jawaban :
1. C
2. C
3. A
4. D
5. B
6. A
7. E
8. B
9. C
10. D
II. Uraian
1. Virus Corona adalah sebutan untuk berbagai jenis virus dari keluarga
coronaviridae. Virus ini umumnya ditemukan pada hewan, namun beberapa jenis
dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada manusia. Sementara itu,
Covid-19 adalah salah satu penyakit yang disebabkan leh virus corona jenis baru
yang pertama kali ditemukan pada Desember 2019 lalu. Berdasarkan kajian
literature, maka:
a. Bagaimanakah cara penularan penyakit covid-19?
b. Apa solusi yang dapat anda lakukan untuk pencegahan penyakit tersebut.
2. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat ditakuti oleh manusia
adalah AIDS. AIDS disebabkan oleh virus HIV. HIV sebenarnya tidak langsung
menyebabkan kematian, tetapi penderita perlahan-lahan akan mengalami banyak
infeksi. Mengapa demikian?
3. Penyakit influenza yang disebabkan oleh virus sering menyerang manusia berulang
kali. Apakah virus yang menyerang manusia tersebut merupakan virus yang sama?
Jelaskan alasannya.
117
r
diakses pada: Senin, 5 Juli
virus?
K. Pengayaan dan Remedial
1. Soal Pengayaan
Link Kuis Online: https://quizizz.com/admin/quiz/60dc07264af930001edfc2f8
https://quizizz.com/admin/quiz/60dc07264af930001edfc2f8 atau
http://gg.gg/Pengayaan_Virus1257
http://gg.gg/Pengayaan_Virus1257
2. Soal Remedial
L. Refleksi
Dengan menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini, peserta didik mampu membuat
media informasi untuk memberitahukan kepada masyarakat luas tentang solusi-solusi terhadap
pencegahan/ pengobatan penyakit yang disebabkan oleh virus, dan mengenal lebih dekat
tentang pemanfaatan virus dalam bidang bioteknologi untuk keberlangsungan hidup manusia.
Selanjutnya, Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif proses kegiatan belajar mengajar. Pemahaman materi (sudah memahami
atau belum memahami), terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal
pembelajaran (silahkan menggunakan link releksi yang harus diisi dengan menggunakan
aplikasi form yang sesuai). Format yang bisa digunakan sebagai berikut:
118
M. Glosarium
• Gawai : Alat yang bertujuan spesifik untuk berkomunikasi/ HP.
• Problem Based Learning : Model pembelajaran berbasis masalah.
• Kampanye : Usaha untuk memberitahu, membujuk perilaku khalayak.
•
Mikroskopik : Berukuran sangat kecil.
• Physical distancing : Menjaga jarak fisik
• Antibodi : sistem kekebalan tubuh yang bekerja melindungi tubuh.
• Interferon : protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam melawan
senyawa berbahaya, seperti virus, bakteri, atau patogen lain.
• Patogen : Agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya.
• Lisis : peristiwa pecah atau rusaknya integritas membran sel dan menyebabkan keluarnya
organel sel.
119
120
BIO.E.ATP.10.6-10.11
KEANEKARAGAMAN
1. Identitas
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jakenan
Nama Guru : Ririn Hamidatus Syarofatin, S.Pd.
Nama Mapel : Biologi
Ketersediaan materi :
a. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK
b. Ada materi khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar: YA / TIDAK
c. Ada materi khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus. YA/TIDAK (untuk Slow
learner )
d. Ada materi pengayaan alternatif menggunakan teknologi. YA/TIDAK
4. Metode/Model
Metode/Model Pembelajaran
a. Pendekatan pembelajaran : Lingkungan
b. Model Pembelajaran :
Discovery Learning (pertemuan 1 s.d. 3) dan Problem Based Learning (Pertemuan 4)
c. Metode : Ceramah interaktif dan Diskusi
121
Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/kunci-determinasi/
Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/kunci-determinasi/ dan
https://www.materikelasipa.net/2018/09/cara-membuat-kunci-determinasi-beserta.html
https://www.materikelasipa.net/2018/09/cara-membuat-kunci-determinasi-beserta.html
122
https://images.app.goo.gl/NWENd2Vx4bFc5j1c7
https://images.app.goo.gl/NWENd2Vx4bFc5j1c7
Berdasarkan infografis tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu
pertanyaan menggunakan
menggunakan kkata
ata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”
“Mengapa”
123
https://images.app.goo.gl/dG61Lfot7w4xZHXi7
https://images.app.goo.gl/dG61Lfot7w4xZHXi7
https://images.app.goo.gl/5HRNkPGh3TGGQ4F18
https://images.app.goo.gl/5HRNkPGh3TGGQ4F18
Berdasarkan kedua gambar tersebut, persilahkan peserta didik untuk mengajukan satu
pertanyaan menggunakan
menggunakan k
kata
ata tanya “M engapa” atau “Bagaimana”
“Mengapa”
(4 JP)
Tujuan :
Peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman hayati
gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.
a. Persiapan Pembelajaran
➢ Persiapan dasar
• Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris,
penghapus);
• Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
tingkat gen, jenis, dan ekosistem; atau bisa diunduh dari internet dengan link
Rekomendasi : Irnaningtyas. 2019. Buku Paket Biologi Kelas X. Erlangga.
• Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
➢ Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki
kamera.
Kegiatan Inti
Guru mengajak peserta didik menuju luar kelas untuk
mengarahkannya memperhatikan halaman/kebun/taman
yang ada di sekolah. Kemudian pilih dua jenis rumput
Stimulus
yang berbeda atau dua jenis daun dari pohon yang
berbeda yang memiliki kemiripan bentuk dan arahkan
peserta didik menemukan perbedaan
pe rbedaan dan persamaannya.
persamaan nya.
1. Guru mengelompokkan peserta didik sebanyak 3-4
orang setiap kelompok
2. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh
setiap peserta didik dalam LKPD, guru mengarahkan
peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan
Identifikasi masalah
paling penting yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran.
3. Guru mengutarakan bahwa pertanyaan terpilih
tersebut akan dicari jawabannya sendiri oleh
kelompoknya.
1. Guru memberikan materi (terlampir) kepada peserta
Pengumpulan dan
Pengumpulan
didik untuk membantu menemukan jawaban dari
pengolahan data.
pertanyaan.
125
Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari
d ari materi; terkait
tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran Format yang bisa
digunakan sebagai berikut.
hayati?
2 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati gen dan jenis?
3 Apakah saya sudah paham perbedaan keanekaragaman
hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah saya sudah paham manfaat keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah saya sudah mengidentifikasi apa saja yang bisa
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di
lingkungan tempat tinggal saya?
Refleksi
No untuk Guru Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti pengertian
keanekargaman hayati?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
keanekaragaman hayati gen dan jenis?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
126
No Pernyataan Ya Tidak
keanekaragaman hayati jenis dan ekosistem?
4 Apakah 90% sudah paham manfaat keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia dan lingkungan?
5 Apakah 90% peserta didik sudah mengidentifikasi apa
saja yang bisa dilakukan untuk melestarikan
keanekaragaman hayati di lingkungan tempat
tinggalnya?
6 Apakah peserta didik nampak mengikuti pembelajaran
dengan gembira dan antusias?
dengan faktor
E. Adanya abiotik
keadaan iklimseperti air, tanah, udara,
dari ekosistem danau dan
yangiklim
khas sehingga berbagai
organisme bisa tumbuh dan berkembang
3. Mana contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis dari pilihan-pilihan di bawah
ini?
A. .
B. .
C. .
D. .
127
E. .
4. Apakah Anda setuju bahwa Gambar yang ditampilkan berikut merupakan
keanekaragaman tingkat gen?
A. Setuju, karena memiliki bentuk yang hampir sama dan berasal dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
B. Setuju, karena memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai bumbu dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
C. Setuju, karena bentuk dan fungsinya hampir sama, juga berasal dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
D. Tidak Setuju, karena berasal dari kelompok rimpang (Zingiberaceae) dan
bukan berasal dari satu spesies
spesie s yang sama
E. Tidak Setuju, karena fungsinya ada yang digunakan untuk obat dan ada
yang digunakan untuk bumbu masakan.
5. Hal apa yang paling menentukan bahwa organisme di bawah ini adalah contoh
keanekaragaman hayati tingkat jenis?
Rubrik:
Score Deskriptor
128
Daftar Cek:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.
2.
… … dst.
Rubrik :
Score Deskriptor
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
Daftar Cek:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.
2.
… … dst.
d. Pengayaan
Pengayaan dan Remedial
Bagi peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a) Aktivitas
Amati ekosistem unik yang ada di sekitar tempat tinggal peserta didik, silahkan
memilih danau, tepi pantai, kebun, sawah, atau bukit. Kemudian arahkan peserta
didik untuk mengidentifikasi ada berapa banyak jenis tanaman dan hewan yang
dikenali melalui observasi. Hasil observasi dapat dituliskan pada tabel berikut.
129
Gen
Jenis
Ekosistem
b) Materi
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang berkenaan dengan berbagai
kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan
ekosistem dimana mereka melangsungkan kehidupannya. Setiap tingkatan
organisme tersebut penting bagi manusia karena merupakan sumber daya yang
memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang cukup tinggi. Ekosistem hutan sebagai
contoh, keanekaragaman spesies menghasilkan berbagai macam flora dan fauna
yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan, tempat bernaung, obat- obatan dan
kebutuhan hidup lainnya (Primack et al., 1998 dalam Sunarmi, 2014).
Keanekaragaman hayati dapat di- kelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1) ke-
anekaragaman spesies, hal ini mencakup semua spesies di bumi, termasuk bakteri
dan protista, 2) keanekaragaman hayati, variasi genetik dalam satu spesies, 3)
keaneka- ragaman komunitas. Komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya
dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing- masing.
Ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk kelanjutan
hidup di bumi dan penting bagi manusia. Sebagai negara mega-biodiversity,
berdasarkan keanekaragaman jenis menurut Supriatna (2008:15, dalam Sumarni,
2014), Indonesia menempati papan atas, yaitu urutan kedua dunia setelah Brazil
untuk mamalia, urutan keempat dunia untuk reptil, urutan kelima dunia untuk
burung, urutan
uruta n keenam
keen am untuk amfibi, urutan keempat dunia untuk
u ntuk dunia tumbuhan,
urutan pertama dunia untuk tumbuhan palmae, urutan ketiga dunia untuk ikan air
tawar setelah Brazil dan Columbia.
c) Asesmen Pengayaan
Rubrik dan Indikator
Jumlah organisme yang diidentifikasi Skor
1-5 50
6 – 10
10 dan atau lebih dari 10 100
Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai remedial.
a) Aktivitas
130
•
Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
• Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
• Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran
berbeda.Pembelaja ran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
• Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
b) Materi
(terlampir)
c) Asesmen Remedial
Menggunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.
e. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
A. Tujuan:
Anda mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman
hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.
B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan
tempat tinggal atau di lingkungan sekolah. Kesimpulan hasil pengamatan akan
ditampilkan dan didiskusikan bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.
1. Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait
dengan pengamatan yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”,
“mengapa”, dan “di mana”.
a. ______
c. ______
4. Simpulkan berdasarkan data yang Anda catat di no.3 untuk menjawab
pertanyaan yang dipilih kelompok di no.2
5. Setelah Anda berdiskusi di kelas, tulis masukan apa saja yang menurut Anda
penting untuk melengkapi jawaban Anda di no. 4.
6. Silahkan tulis jawaban dari pertanyaan no.2 hasil diskusi kelas
en em urn
urnaa
aan
n awab
awaba
an no.4
no.4
2. Materi
Anda tentu sering memperhatikan lingkungan tempat Anda beraktivitas.
Tidak hanya ada bangunan dan Gedung, Anda juga akan mendapati organisme
berupa hewan dan tumbuhan. Sekalipun di rumah, tentu Anda tidak sendirian
bukan? Selain ada keluarga, Anda juga pasti mendapati organisme lain seperti
cicak, nyamuk, lalat, laba-laba, kucing, anjing, ayam, tanaman hias, rumput, lumut,
dan sebagainya. Setiap organisme yang teramati memiliki ciri-ciri yang umum
maupun khusus. Ciri umumnya seperti bernafas, bergerak, berkembang biak,
memberikan respon terhadap rangsang, tumbuh, dan lain-lain. ciri khususnya tentu
Anda lebih paham, bahwa organisme yang telah disebutkan sebelumnya satu sama
lain pasti punya ciri khusus yang tidak dimiliki oleh organisme lainnya.
Artinya, organisme menunjukkan adanya keanekaragaman variasi bentuk,
penampilan, perilaku, dan lain-lain. Sudah Anda pelajari sebelumnya bahwa
organisme sejenis berinteraksi dalam suatu populasi, kemudian berbagai organisme
berinteraksi dalam suatu komunitas, kemudian mahluk hidup dalam suatu
132
133
➢ Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada
berbagai species makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati
tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk
hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :
Variasi dalam satu famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka
termasuk dalam satu kelompok Gramineae walaupun ada perbedaan fisik,
tingkah laku dan habitat. jika dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa
jenis tumbuhan yang menyerupai rerumputan ini tapi sebenarnya inidividu
mereka berbeda.
Perhatikan gambar berikut:
Padi Sereh
134
Jagung
Rumput
➢ Keanekaragaman Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki ciri khasnya tersendiri, keragaman ini
menggambarkan jenis individu apa saja yang ada di sebuah lingkungan atau
ekosistem. Faktor interaksi abiotik dan biotik komposisi jenis populasi
organisme, menjadi penunjuk adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini.
Jika kita lihat dari komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam satu
ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan jenis yang tinggal dalam
ekosistem tersebut. Selain itu keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan
fisik dan kimia di sekitarnya. Dengan demikian, interaksi antarorganisme
ditentukan oleh keseluruhan jenis, faktor-faktor fisik, dan kimia yang menyusun
ekosistem itu.
Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, dengan berbagai
macam kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang berbeda, ekosistem yang
dihasilkan pun akan berbeda pula. Perbedaan ini juga terlihat pada gatra
pencirian ekosistem, yaitu perbedaan energitika, pendauran hara, dan
produktivitasnya. Dari kenyataan di atas, memberikan kejelasan kepada kita
adanya keanekaragaman ekosistem karena tidak mungkin suatu ekosistem yang
ada itu tersusun dari jenis-jenis yang sama dengan unsur-unsur lingkungan fisik
dan kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tentu akan
terdiri dari kombinasi jenis dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda
dengan susunan kombinasi ekosistem yang lain. Paling sedikit terdapat 47
ekosistem di Indonesia.
Di daratan mulai dari pantai sampai ke dataran tinggi (pegunungan) kita
menjumpai berbagai ekosistem. Contoh ekosistem, antara lain Ekosistem gurun,
3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di internet maupun
cetak.
•
Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/
SMA/ MA Kelas XI . Jakarta: Erlangga.
135
Pertemuan 2
(4 JP)
Tujuan :
Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal
masing-masing melalui kegiatan observasi.
Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
•
Indonesia
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul
•
➢
Persiapan
kamera tambahan (tidak diwajibkan): Kamera atau telepon seluler yang memiliki
2 Guru
Gur u mempers
mempyang
rangkuman ersilah
ilahkan
kan Peser
Peserta
diberikan padata pertemuan
didik
didik untuk
untuk mengum
mengumpul
pulkan
sebelumnya. kan tugas
tugas
3 Pesert
Pesertaa didik
didik melak
melakuka
ukan
n pre-
pre-tes
test.
t.
4 Guru
Guru melakuk
melakukanan aperse
apersepsi
psi dengan
dengan menya
menyampai
mpaikan
kan tuj
tujuan
uan
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik, kemudian
mempersilahkan Peserta didik menemukakan apa perbedaan
keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem untuk
mengingatkan materi di pertemuan sebelumnya.
5 Guru memba
membagikan
gikan LKPe
LKPesert
sertaa did
didik
ik yyang
ang akan digun
digunakan
akan dalam
pembelajaran
Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Apakah Anda
sudah tau apa saja tumbuhan dan hewan khas yang dimiliki oleh
Kegiatan Inti
Guru mengajak peserta didik memperhatikan Gambar
keanekargaman hayati khas Indonesia (terlampir),
kemudian arahkan Peserta didik mengidentifikasi hewan
dan tumbuhan apa saja yang merupakan khas daerah
tempat tinggalnya.
Stimulus
137
• Guru mengelompokkan Peserta didik sebanyak 3-4
orang setiap kelompok
• Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh
setiap Peserta didik dalam LKPD, guru mengarahkan
Peserta didik dalam kelompok memilih 3 pertanyaan
Identifikasi masalah
paling penting yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran.
• Guru menyampaikan bahwa pertanyaan terpilih
tersebut akan dicari jawabannya sendiri oleh
kelompok
• Guru memberikan materi (terlampir) kepada Peserta
didik untuk membantu menemukan jawaban dari
pertanyaan.
• Guru membantu dan mengarahkan Peserta didik
Pengumpulan Data menemukan jawaban di setiap kelompok dengan
memberikan jawaban-jawaban tidak langsung.
• Berdasarkan hasil interaksi antar guru dan Peserta
didik, Peserta didik menyimpulkan jawaban dan
mencatatnya di LK Peserta didik.
• Guru memfasilitasi Peserta didik untuk bisa
mengolah data ke dalam bentuk tabel yang
disediakan dalam LKPD
• Guru mengarahkan Peserta didik membuat laporan
sesuai format yang disediakan dalam LKPD.
Pengolahan Data
• Laporan boleh ditulis langsung menggunakan alat
tulis yang dimiliki Peserta didik, atau bagi kelas
yang memiliki fasilitas tablet/computer, bisa
langsung membuatnya berupa soft file word atau
tayangan power point.
• Hasil pengumpulan dan pengolahan data dalam
bentuk laporan dan atau tayangan power point,
Pembuktian
kemudian dikemukakan oleh Peserta didik di kelas.
• Guru mempersilahkan Peserta didik yang lain untuk
138
Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari
d ari materi; terkait
tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran Format yang bisa
digunakan sebagai berikut.
139
No Pernyataan Ya Tidak
keragaman flora dan fauna daerah?
Anda lakukan!
1. Berapa banyak jenis tumbuhan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan
sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau
nama latinnya akan menambah poin nilai.
2. Berapa banyak jenis hewan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan
sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau
nama latinnya akan menambah poin nilai.
3. Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan khas daerah Anda tersebut? Apakah
jumlahnya masih banyak atau
ata u sudah berstatus langka at
atau
au punah?
4. Penyebab apa yang menjadikan tumbuhan dan hewan khas di daerah Anda
menjadi langka/punah?
5. Ide apa yang Anda usulkan agar tanaman dan hewan yang sudah berstatus
langka menjadi lestari kembali?
2. Asesmen Unjuk Kerja Laporan
Indikator:
1. Adanya latar belakang (alasan) yang mendasari dilakukannya pengamatan
2. Adanya tujuan dilakukannya pengamatan
3. Adanya waktu, metode, dan lokasi pengamatan
4. Isi dari laporan sesuai dengan pengamatan
5. Adanya hasil pengamatan berupa tabel atau paparan
6. Adanya kesimpulan sesuai dengan tujuan
Rubrik
Score Deskriptor
6 Jika Peserta didik menunjukkan 6 indikator tersebut
5 Jika Peserta didik menunjukkan 5 dari 6 indikator
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 dari 6 indikator
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 6 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 6 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 6 indikator
1.
2.
… … dst.
140
Rubrik
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
Daftar Cek Peserta Didik:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.
2.
… … dst.
Rubrik
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
1.
2.
… … dst.
d. Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a) Aktivitas
1. Lakukan kajian Pustaka di perpustakaan daerahmu atau melalui penelusuran
Pustaka di internet mengenai berapa banyak tumbuhan dan hewan khas
Indonesia di Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur. Minimal Anda
tuliskan 5 nama hewan dan tumbuhan khas untuk setiap wilayah tersebut ya..!.
Hasil penelusuran pustaka dapat dituliskan pada tabel berikut.
141
Nama :
Kelas :
Judul pustaka yang dibaca :
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Barat
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Tengah
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Timur
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
2. Bisakah Anda analisis, mengapa Fauna yang ada di daerah Barat mirip dengan
Fauna yang ada di Asia; dan mengapa yang ada di daerah Timur mirip dengan
Fauna yang ada di Australia? Anda boleh analisis mengenai hal tersebut melalui
web ini ya,
https://slideplayer.info/slide/11937756/
https://slideplayer.info/slide/11937756/
b) Materi
Akses materi dari link http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
142
Skor
Jumlah organisme yang diidentifikasi
50
1-5
100
6 – 10
10 dan atau lebih dari 10
Remedial
Bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai remedial.
a) Aktivitas
• Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
•
Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
• Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran
berbeda.Pembelaja ran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
• Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
b) Materi
(terlampir)
c) Asesmen Remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.
143
e. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal.
Kesimpulan hasil pengamatan akan dibuat menjadi laporan, kemudian ditampilkan dan didiskusikan
bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.
7. Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan
pengamatan yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.
d. ______
e. ______
f. ______
8. Dari pertanyaan yang Anda tulis di no.1, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok
untuk memilih 3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu mendeskripsikan
keanekaragaman hayati Indonesia di daerah tempat tinggal Anda.
d. ______
e. ______
144
Alinea 2, berdasarkan ketertarikan Anda tersebut, apa tujuan utama Anda melakukan
pengamatan?”
145
Jenis
Jenis He
Hewan
wan Jenis
Jenis Tumbuh
Tumbuha
a
Nama
Nama Da
Daer
erah
ah Nama
Nama La
Lati
tin
n Na
Nama
ma Daer
Daerah
ah Na
….
Jika menelusuri bacaan, tuliskan sumber bacaan yang Anda gunakan di bawah
ini.
6. Kesimpulan
146
2. Materi
Materi dapat diakses pada link berikut.
http://repository.ut.ac.id/4375/1/PEBI4527-M1.pdf
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html
http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html
147
kedua daerah di Indonesia ini memiliki karakteristik flora dan fauna yang
sangat berbeda. Penemu garis ini adalah seorang ilmuwan bernama Alfred
Russel Wallace. Wallace mulai menyadari bahwa ada perbedaan flora fauna
pada kedua daerah tersebut setelah mengunjungi Hindia Timur sekitar abad ke
19. Seperti penemunya, garis ini kemudian diberi nama yang sama yaitu garis
Wallace. Alfred Russel Wallace membuat sebuah penelitian yang menunjukkan
hasil adanya perbedaan hewan di Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian
barat.
Sedangkan Garis Weber juga membagi Indonesia menjadi dua bagian.
Jika garis sebelumnya membagi Indonesia bagian timur dan juga bagian barat,
maka garis weber ini membagi Indonesia menjadi bagian tengah dan bagian
timur. Karena garis weber membagi Indonesia menjadi timur dan tengah maka
letaknya juga tepat membelah Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian
tengah. Secara lebih tepat, garis ini terletak diantara pulau Papua dan pulau
Sulawesi.
Garis Wllace diletakkan pada dua pulau yaitu antara pulau Sulawesi
dengan pulau Kalimantan. Selain itu, Anda juga bisa menemukan garis ini
berada diantara pulau Lombok dan pulau Bali. Garis ini membagi wilayah
Sulawesi dan Nusa Tenggara menjadi beberapa wilayah yaitu Pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, Sumba, Sumbawa, Lombok dan juga Timor. Wilayah-
wilayah ini masuk pada tipe Asiatis atau tipe peralihan. Wilayah-wilayah ini
memiliki ciri khas tersendiri pada jenis faunanya. Salah satu wilayah yang
mempunyai jenis fauna paling khas adalah Pulau Sulawesi. Contoh binatang
atau fauna khas Sulawesi adalah sapi hutan.
148
Membahas lebih lanjut mengenai jenis flora dan fauna yang dibagi oleh
garis-garis Wallace terdiri dari dua jenis tipe yaitu tipe peralihan dan tipe
asiatis. Tipe yang paling khas adalah tipe asiatis. Flora dan fauna tipe ini
tersebar di wilayah Indonesia khususnya bagian barat yang terdiri dari pulau
Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Tipe asiatis diberi nama demikian karena
memiliki kemiripan dengan binatang dan tanaman yang tumbuh di benua Asia.
B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square
di London. menetapkan batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal
sebagai Garis Lydekker, yang memisahkan Wallacea di sebelah barat dengan
Australia-Nugini di sebelah timur. Garis ini bertujuan untuk memisahkan
antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur yang ditinggali oleh
flora dan fauna bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis Lydekker
merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan
daerah yang berada di bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan
flora dan fauna australis.
Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat
keanekaragaman di planet bumi ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang
dimiliki tak dapat dibandingkan dengan daerah lainnya. Indonesia, Filipina,
Malaysia dan Papua Nugini merupakan kawasan geografi tumbuhan Malesiana.
Kawasan ini memiliki flora yang sangat kaya, diperkirakan terdapat sekitar 25.000
jenis tumbuhan berbunga ( sekitar 10% flora dunia) dan sebagian besar diantaranya
diantara nya
terdapat di Indonesia. Sekitar 40% marga di Malesiana adalah endemik dan
memiliki persentase yang lebih besar lagi untuk tingkat jenis suku Orchidaceae
(keluarga anggrek-anggrekan) memiliki sekitar 3000 – 4000
4000 jenis. Pada tumbuhan
berkayu suku Dipterocarpaceae merupakan salah satu suku yang besar memiliki
sekitar 386 jenis. Kekayaan flora di Malesiana khususnya di Indonesia antara lain
disebabkan oleh struktur vegetasinya yang kompleks. Pohon-pohon yang tinggi
dengan berbagai lapisan stratanya menciptakan kondisi lingkungan yang
memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan lain seperti lumut, liana, dan
perdu dapat hidup di bawahnya.
b awahnya.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora, dibandingkan
dengan apa yang terdapat di dunia sehingga dikenal dengan negara megadiversitas.
Indonesia memiliki 11% jenis tumbuhan berbunga dan 10% jasad renik. Jumlah
bakteri dan Cyanophyceae
Cya nophyceae (ganggang biru) mencapai
mencapa i 300
30 0 jenis, jamur 12.000 jenis
dan algae 1800 jenis. Jumlah tanaman yang dibudidayakan mencakup 400 jenis
tanaman penghasil buah-buahan, 360 jenis tanaman sayuran, 70 jenis tanaman
umbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 50 jenis tanaman rempah. Sementara tanaman
obat-obatan tradisional mencapai sekitar 940 jenis di mana 74% diantaranya masih
hidup liar.
Flora atau tumbuhan dengan yang dibelah oleh garis Wallace ini terdiri dari
beberapa tipe. Tipe pertama adalah tipe meranti-merantian.
meranti-merantia n. Tanaman meranti-
merantian memiliki nama latin Dipterocarpus. Tanaman ini banyak tumbuh di
wilayah Asia. Tanaman meranti-merantian merupakan jenis tanaman epifit sebagai
tanaman khas wilayah Asia. Tanaman meranti termasuk dalam kelompok
pepohonan yang
ya ng berkayu keras.
Berbagai jenis rotan juga menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang
berada di Indonesia bagian barat. Rotan ini banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia untuk memproduksi barang-barang menarik. Berbagai jenis nangka dan
amoldi juga menghiasi tipe ini. Berbagai jenis bunga yang ada, Anggrek menjadi
tumbuhan jenis bunga satu-satunya yang merupakan tipe Asiatis atas hasil
pembagian dari
da ri garis Wallace.
Wallace . Bunga Anggrek banyak ditemukan
dit emukan di hutan-hutan
huta n-hutan di
149
Kekayaan Flora
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia
yang termasuk kawasan Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama
zona orientalis di bagian barat mencakup Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari
Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Zona ini bersama-sama
daratan Asia tropis memiliki fauna, seperti harimau, macan kumbang, orang utan,
banteng, gajah, babi hutan, dan musang. Jenis-jenis ini
i ni merupakan
merupaka n fauna khas zona
oriental. Kedua, zona Australia yang meliputi Pulau Irian dan Kepulauan Aru yang
terletak di paparan benua Australia. Dengan demikian, di kedua pulau tersebut
dapat dijumpai hewan menyusui berkantung, burung kasuari, dara mahkota,
kakatua, dan cendrawasih.
Di antara kedua zona tersebut (orientalis dan australis) terdapat zona
peralihan yang disebut Kepulauan Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Di Sumatra dan Maluku sebelah barat
dijumpai anoa, babirusa, maleo, dan monyet hutan Sulawesi. Sedangkan di Nusa
Tenggara sebelah Timur dijumpai jenis hewan yang satu-satunya terdapat di dunia,
yaitu biawak komodo di pulau Komodo, dan berbagai jenis burung parkit. Secara
keseluruhan daratan di Kepulauan Indonesia memiliki paling sedikit 40 ribu jenis
fauna dan di dalamnya terdapat lebih dari 800 jenis hewan menyusui.
Macam-macam fauna yang banyak ditemukan tinggal dan berkembang biak
dengan baik di benua Asia khususnya di Indonesia adalah Gajah memang banyak
ditemukan di benua Asia. Di Indonesia gajah yang terkenal adalah gajah Sumatera.
Selanjutnya yang juga terkenal sebagai binatang khas Sumatera adalah harimau
Sumatera. Namun sayangnya, kedua hewan ini sekarang banyak diburu untuk
diambil bagian tertentu dari tubuhnya kemudian selanjutnya dijual. Fauna
selanjutnya yang dipisahkan berdasarkan garis Wallace adalah badak bercula satu
dan banteng. Beberapa tipe flora dan fauna ini mungkin bisa juga dilihat sedang
mendiami sebuah wilayah tertentu yang ada di negeri ini.
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.
• 2017. Garis Wallace dan Garis Weber : Garis yang Membagi Indonesia menjadi
3 Bagian
• https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
• Hakim, Ikbal. 2020. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Blog insan
pelajar.
• https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
• Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
• LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press.
Jakarta.
• http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
• Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
MELALUI PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DAN TUGAS YANG
MENANTANG, Jurnal Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014,
•
hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-
hayati-melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas
hayati-melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas
• Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul
1. Materi Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman
Hayati. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336
150
• http://repository.ut.ac.id/4375/
http://repository.ut.ac.id/4375/
• Zubi, Teresa. 2017. Wallacea. Starfish Diving. Blog.
• http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html
http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html
151
Pertemuan 3
(4 JP)
Tujuan :
1. Peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam
bentuk poster berdasarkan
berdasa rkan klasifikasi alami
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan
menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point atau paparan secara
lisan dan atau tayangan
1 Guru
Guru membuka
membuka kelas
kelas dengan
dengan salam,
salam, memerik
memeriksa
sa kehadi
kehadiran
ran Peser
Peserta
ta
didik dan mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan
(prokes) selama proses pembelajaran tatap muka (PTM).
2 Guru
Guru mempers
mempersilah
ilahkan
kan Peser
Peserta
ta didik
didik untuk
untuk mengum
mengumpulk
pulkan
an tugas
tugas
rangkuman yang diberikan pada pertemuan sebelumnya
3 Pe
Pese
serta
rta didik
didik melaku
melakukan
kan pr
pre-t
e-tes
estt
4 Guru
Guru melakuk
melakukan
an apers
apersepsi
epsi dengan
dengan menyam
menyampaik
paikan
an tujuan
tujuan
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik, kemudian
mempersilahkan Peserta didik menyebutkan kembali minimal 5
hewan dan 5 tumbuhan khas daerah masing-masing, hasil dari
proses KBM pertemuan sebelumnya.
5 Guru
Guru membag
membagikan
ikan LKPD
LKPD yang akan digunakan
digunakan dalam
dalam
pembelajaran
6 Guru
Guru mem
membe
beri
rika
kann moti
motiva
vasi
si den
deng
gan menanyakan “Pernahkah
Anda menanyakan alasan Ibunda memisahkan penyimpanan
Kegiatan Inti
• Guru mempersilahkan tampilkan gambar (untuk kelas
PJJ) atau tunjukkan tanaman rumput dan tanaman
cabai secara utuh (dari akar hingga daun) untuk kelas
tatap muka.
• Akan lebih baik jika Guru menggunakan produk hasil
pengamatan dari pertemuan kedua.
ke dua.
Stimulus
152
153
berjalan dengan
den gan empat kaki, berjalan dengan dua kaki,
ditutupi sisik tubuh, ditutupi oleh rambut, ditutupi oleh
bulu, dapat terbang, dapat berenang, bernafas dengan
insang, bernafas dengan paru-paru, dapat memanjat,
dll.
• Isi pohon dikotomi yang telah disediakan dalam
LKPD dengan melakukan pertanya Ya dan Tidak,
kriteria di isi sendiri oleh Peserta didik berdasarkan
pengamatan ciri yang sudah dilakukannya. Perhatikan
pola dan contoh.
Ya Tidak
Tuliskan nama organisme yang berkaki Tuliskan nama organisme yang tidak berkaki
Ya Tidak
Tuliskan nama
Tuliskan nama
organisme yang tidak
organisme yang ……
……
Fokus Pada satu cabang dahulu, hingga ditemukan organisme yang dimaksud,
setelah itu silahkan beralih ke cabang berikutnya
Buat kunci dikotominya berdasarkan pembuatan
pohon dikotomi sebagai berikut.
1. apakah mereka memiliki kaki?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor
2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 5
… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang
dimaksud
154
Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait
tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran Format yang bisa
digunakan sebagai berikut.
155
No Pernyataan Ya Tidak
kunci dan bagan determinasi?
3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan
Klasifikasi sistem buatan, alami, dan filogenetik?
4 Apakah 90% Peserta didik sudah paham manfaat
organisme bagi kehidupan?
5 Apakah seluruh
seluruh Peserta
Peserta didik
didik nampak mengikuti
pembelajaran dengan
de ngan gembira dan antusias?
156
Rubrik:
Score Deskriptor
157
5 Jika Poster menunjukkan 5 indikator tersebut
4 Jika Poster menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Poster menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Poster menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Poster menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Poster tidak menunjukkan satupun dari indikator
1.
2.
… … dst.
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
1.
2.
… … dst.
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a) Aktivitas
Silahkan Anda isi, kunci determinasi jenis daun dari A hingga H berikut ini!
b) Materi
(terlampir)
c) Asesmen Pengayaan
Nilai = Jumlah kunci determinasi yang benar
bena r x 1,5
Remedial
Bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai remedial.
a) Aktivitas
• Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
• Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
kesuli tan
sama.
• Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran
berbeda.Pembelaja ran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
• Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
b) Materi
Materi
(terlampir)
c) Asesmen Remedial
Menggunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau
membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.
159
e. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :
A. Tujuan:
1. Anda mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk
poster berdasarkan klasifikasi dikotomi.
2. Anda mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan
menyajikan data satu spesies tertentu melalui Poster
B. Kegiatan:
i ni. Kemudian pilih 10
Perhatikan gambar keanekaragaman hayati Indonesia di bawah ini.
organisme (5 hewan dan 5 tumbuhan) yang Anda kenali sebagai hewan/tumbuhan khas di
daerah Anda, sebagai bahan pekerjaan Anda di LKPeserta didik.
160
__________________________________________
_______________________________________________________
___________________________
______________
_________
___________________________
__________________________________________
______________________________
___________________________
____________
_________
_________________________
__________________________________________
______________________________
___________________________
______________
_________
___________________________
__________________________________________
______________________________
___________________________
____________
_________
_________________________
__________________________________________
______________________________
___________________________
______________
_________
161
3. Berdasarkan pengisian nomor 2, maka kunci dikotominya adalah, (Perhatikan contoh)
contoh)
4. Berdasarkan kegiatan nomor 1 hingga nomor 3. Apakah Anda masih berada pada
pernyataan Anda bahwa Anda (menyetujui/tidak menyetujui)* pernyataan di awal
LKPeserta didik?
_________________________
__________________________________________
______________________________
____________________________
_______________
_______
dan
manfaat_______________________
manfaat___________________________________________
___________________________________
____________________
_____
___
_________________________
__________________________________________
______________________________
____________________________
_______________
_______
_________________________
__________________________________________
______________________________
____________________________
_______________
______ dan manfaat
_________________________
__________________________________________
______________________________
_________________________
____________
162
2. Materi
Materi dapat diakses pada link
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf
163
Takson pada Tumbuhan dengan contoh Rosa gallica
https://images.app.goo.gl/2Mq6Ts7hkbgVsKdW8
https://images.app.goo.gl/2Mq6Ts7hkbgVsKdW8
164
Contoh:
diantaranya Cabe, Tomat, dan Bunga Matahari. Ada juga yang tahunan,
contoh diantaranya Jati, Kihujan, Mangga, Alpukat, dan Jambu Air.
b. Kegunaanya
Pengelompokan berdasarkan kegunaan misalnya tanaman pangan seperti
Padi, Singkong, dan Kentang. Tanaman obat misalnya Binahong,
Mahkota Dewa, dan Sirih. Tanaman perkebunan, seperti Jati, Mahoni,
Gaharu, dan lain-lain.
c. Habitatnya
Berdasarkan habitatnya dikenal tumbuhan xerofit (tumbuhan yang dapat
bertahan di daerah kering, seperti Kaktus, ada juga tumbuhan hidrofit
(tumbuhan air seperti Kangkung, Genjer, Teratai, dan lain-lain).
d. Kandungan gizi atau zat utamanya
Dalam pengelompokkan ini dikenal diantaranya tumbuhan sumber
karbohidrat seperti Padi, Singkong, Sagu, dan lain-lain. Tumbuhan
sumber protein seperti Kacang Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang
Hijau. Tumbuhan sumber lemak seperti Kelapa Sawit, Kemiri, dan
Wijen. Melalui pengelompokan secara artifisial ini akan memudahkan
kita untuk mengenal sehingga akhirnya dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia.
2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)
Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada
karakter-karakter alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya
165
fungi. Sama halnya dengan Kingdom Monera yang sudah tidak valid lagi
sebagai suatu takson karena anggotanya terdiri dari dua golongan yang
sangat berbeda karakternya (Bacteria dan Archaebacteria). Oleh karena itu
dibentuklah sistem klasifikasi 3 domain yang dinilai dapat mewadahi
kingdom-kingdom sebelumnya yang bermasalah (Protista dan Monera).
Ketiga domain tersebut yaitu Bacteria, Archaea, dan Eucarya.
Pada sistem alami, klasifikasi tumbuhan biasanya didasarkan pada
morfologi dari alat perkembangbiakannya (bunga) termasuk tipe biji,
morfologi akar, batang, dan daun. Sedangkan pada hewan biasanya
diklasifikasikan berdasarkan jumlah sel, keberadaan tulang punggung,
saluran pencernaan, sistem rangka, dan lain- lain.
166
dekat.
Sistem klasifikasi filogeni ini merupakan sistem klasifikasi yang
mendasari sistem klasifikasi modern, yang dipelopori oleh Hudchinson,
Cronquist, dan lainnya. Biasanya klasifikasi modern ini dilakukan dengan
memperhatikan kecenderungan evolusi organisme itu lebih maju atau masih
primitif adalah dengan melihat pelestarian atau penyusutan dari struktur sel
atau tubuhnya akibat pengaruh seleksi alam. Sebagai contoh, dalam
klasifikasi modern tumbuhan, Hutchinson mengemukakan pendapat
diantaranya:
• Tumbuhan berdaun tunggal lebih primitive daripada berdaun majemuk
• Tumbuhan dikotil lebih primitive daripada tumbuhan monokotil
• Tumbuhan berbiji terbuka lebih primitive dari pada tumbuhan
berbijitertutup
• Tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik yang banyak lebih
primitive dari pada tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik
sedikit.
• Tumbuhan berbunga mahkota lepas-lepas lebih primitive daripada
tumbuhan berbunga mahkota bersatu.
Pada klasifikasi hewan karakter yang diperhatikan untuk
penggolongannya
penggolongan nya yaitu jumlah sel tubuhnya dan perkembangan sel
tubuhnya, serta jaringan embrionalnya. Hewan yang memiliki jaringan
embrional triploblastik (ada ektoderm, mesoderm, endoderm) akan memiliki
struktur tubuh yang lebih sempurna daripada organisme diploblastik
(ektoderm dan endoderm saja, tapi tidak memiliki mesoderm).
Secara umum, untuk melihat tingkat-tIngkat perkembangan makhluk
hidup sebagai dasar klasifikasinya perlu diperhatikan: struktur selnya
(prokariotik/eukariotik); jumlah sel tubuhnya (uniseluler/multiseluler);
jaringan embrionalnya (diploblastik/triploblastik); bentuk tubuh dan organ
tubuhnya (thallus/kormus); pergiliran keturunannya (bentuk
gametofit/sporofit); dan sifat- sifat khas morfologis lainnya seperti
perkembangan bagian-bagian
bagia n-bagian bunganya
bungan ya dibandingkan lainnya.
lainny a.
F. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
Tidak hanya ilmuwan yang dapat membuat suatu sistem klasifikasi,
seperti yang telah dibahas di bagian sebelumnya. Kita dapat melakukan
klasifikasi sederhana berdasarkan karakter yang diinginkan. Banyak metode
yang dapat kita gunakan untuk mengetahui identitas suatu jenis organisme,
diantaranya dengan konfirmasi langsung kepada ahlinya, mencocokkan dengan
spesimen, atau dengan menggunakan suatu instrumen yaitu kunci identifikasi
atau kunci determinasi. Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian
pertanyaan yang dapat menggiring kita sehingga dapat mengetahui nama dari
jenis organisme yang ingin kita ketahui
k etahui identitasnya.
Kunci determinasi tersebut dibuat dengan menyusun serentetan
pertanyaan-pertanyaan
pertanyaan-pe rtanyaan yang berkaitan dengan karakter dari berbagai jenis
tumbuhan tersebut. Untuk menguji kunci determinasi yang sudah Anda rancang,
Anda dapat melakukannya dengan cara meminta kawan lain untuk
mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang tercantum. Jika ia dapat
167
168
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.
Arifin, Z. ___. Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi
•
SMA Kelompok Kompetensi B, Bab Klasifikasi. Modul Belajar Mandiri. Calon
Guru PPPK.
• https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-
PB9.pdf
• Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
• LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press.
Jakarta.
• http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
• Rauf, F. 2020. Kenali Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Taksonomi,
Sistem, Contoh Soal!. Blog. Eduka Sistem.
• https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/
Pertemuan 4
(8 JP)
Tujuan :
1. Peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
2. Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan
erosi Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media
sosial
a. Persiapan Pembelajaran
➢ Persiapan Dasar
• Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
• Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
Indonesia
• Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlampir di Modul
• Artikel Ilmiah mengenai Bioteknologi untuk mengatasi erosi Keanekaragaman
hayati
➢ Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): telepon genggam dan jaringan internet
169
Pembukaan (15 Menit)
1. Guru mem
membuka
buka kkelas
elas den
dengan
gan sal
salam,
am, mem
memeriks
eriksaa kehad
kehadiran
iran Pe
Peserta
serta
didik dan mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan
(prokes) selama proses pembelajaran tatap muka (PTM).
2. Guru mempersilahkan
mempersilahkan Peserta
Peserta didik
didik untuk
untuk mengumpu
mengumpulkanlkan tugas
tugas
rangkuman yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
3. Peserta
Peserta didik
didik melakuk
melakukanan pre-t
pre-test.
est.
4. Guru
Guru melakukan
melakukan aperseps
apersepsii dengan
dengan menyampa
menyampaikanikan tujua
tujuan
n
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik, kemudian
mempersilahkan Peserta didik menemukakan apa manfaat
keberadaan Keanekaragaman hayati di lingkungan dan kehidupan
masayarakat.
5. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Ada yang
pernah mendengar bahwa saat ini mahluk hidup yang sudah
punah bisa dilestarikan dengan
de ngan teknologi cloning?”
Kegiatan Inti
• Lakukan brainstorming mengenai Bioteknologi selama 10
menit. Hasil resume yang dikumpulkan Peserta didik dapat
dijadikan pijakan awal mengenai pemahaman dasar Peserta
didik mengenai Bioteknologi.
• Guru mempersilahkan mengunduh dua artikel ini untuk
dijadikan pemantik ide Peserta didik dalam pengatasi erosi
keanekaragaman hayati.
https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-
pelestarian-lingkungan.html
pelestarian-ling kungan.html
dan
https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-
solusi-pencemaran-lingkungan-akibat-tumpahan-minyak
• Setelah artikel tersebut dibagikan kepada Peserta didik
kemudian persilahkan Peserta didik mengkajinya.
Orientasi peserta didik • Selesai membaca, Guru menunjuk langsung 5 orang
kepada masalah perwakilan kelas untuk mengemukakan inti dari kedua
artikel tersebut. Tuliskan resume dari ke-5 Peserta didik
tersebut di papan tulis
• Sambil menyimak, persilahkan Peserta didik yang lain
membuat resumenya maksimal sebanyak 2 alinea.
Pembuatan resume dilakukan langsung dalam LKPeserta
didik.
•
Kemudian berikan stimulus berupa pertanyaan, “apakah
Anda punya ide lain mengenai solusi menggunakan
Bioteknologi agar erosi keanekaragaman hayati dapat
dicegah dan atau diatasi?”
• Ide-ide yang bermunculan harus diakomodasi oleh Guru
dengan dituliskan di papan tulis/whiteboard application
untuk dibahas -bagaimana merealisasikannya-, minimal 3
Peserta didik sebagai contoh bagaimana tindak lanjutnya.
170
171
Refleksi
Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait
tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran Format yang bisa
digunakan sebagai berikut.
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Ide yang diajukan memenuhi 4 indikator tersebut
3 Jika Ide yang diajukan memenuhi 3 dari 4 indikator tersebut
2 Jika Ide yang diajukan memenuhi 2 dari 4 indikator
indikato r tersebut
1 Jika Ide yang diajukan memenuhi 1 dari 4 indikator
indikat or tersebut
0 Jika Ide yang diajukan tidak memenuhi satupun indikator tersebut
172
Rubrik:
Score Deskriptor
3 Ketiga indikator selalu muncul
2 Ketiga indikator sering muncul saat berkelompok
1 Ketiga indikator mulai muncul saat berkelompok
0 Ketiga indilator tidak muncul saat berkelompok
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
Daftar Cek Peserta Didik:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.
2.
… … dst.
d. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
173
Nama :
Kelas :
Kelompok :
Tanggal :
A. Tujuan
Anda mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
•
D. Apa saja hal yang menurut anda penting untuk dicatat mengenai cara kerja
Bioteknologi dalam mengatasi erosi keanekaragaman hayati?
F. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tulis pertanyaan yang telah dipilih untuk
diajukan alternatif pemecahan masalahnya!
174
II
III
IV
V
2. Materi
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh
seorang sarjana pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini
digunakan untuk menghasilkan suatu produk dari bahan baku dengan bantuan
organisme hidup. Ereky memperkirakan bahwa krisis pangan dan energi akan dapat
diselesaikan melalui bioteknologi.
Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran
yang bermacam-macam bagi setiap orang. Ada yang berpikir tentang
pengembangan jenis hewan atau mikroorganisme baru melalui rekayasa genetika
atau DNA rekombinan, yang lain bermimpi tentang sumber obat terapi yang lestari
bagi umat manusia. Beberapa malah memiliki visi untuk menumbuhkan tanaman
yang bernutrisi tinggi serta tahan terhadap hama dan penyakit sebagai sumber
pangan manusia, yang terus bertambah populasinya. Jawaban dari pertanyaan ini
akan sangat beragam tergantung dari siapa yang kita tanya. Apakah semua ini
merupakan definisi yang tepat untuk istilah bioteknologi? Jawabannya adalah tidak.
Pengertian yang sempit tidak dapat mendefinisikan bioteknologi.
175
176
2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua
individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies.
Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan paling mudah
untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi varietas
X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan
dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen
pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang
memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan
hama, tidak cepat rebah, dan umur panen pendek.
3. Hidroponik
177
178
179
e. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di Internet maupun cetak.
• https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BA
B-XII_BIOTEKNOLOGI.pdf
• http://repository.ut.ac.id/4340/1/PEBI4426-M1.pdf
• https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-
lingkungan.html
lingkungan.html
• https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-
lingkungan-akibat-tumpahan-minyak
• Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
f. Glosarium
▪ Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup.
▪ Adaptasi : sifat makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
▪ Bioma : kumpulan ekosistem yang meliputi suatu wilayah yang sangat luas dan
memiliki iklim tertentu. Bioma memiliki tipe tumbuhan dan hewan yang khas.
▪ Biosfer : kumpulan berbagai ekosistem di dunia.
▪ Biotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup.
▪ Ekosistem : hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.
▪ Fauna : komunitas hewan yang mendiami suatu daerah atau pulau.
▪ Fenotip : sifat yang tampak atau terlihat pada suatu organisme. Fenotip merupakan
hasil interaksi antara genotip dengan lingkungan.
▪ Flora : komunitas tumbuhan suatu daerah.
▪ Gen : unit dasar pewarisan sifat.
▪ Genom : jumlah kromosom atau materi genetik dalam susunan haploid dalam sel
setiap individu suatu spesies.
▪ Genotip : sifat yang tidak tampak pada suatu organisme.
▪ Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan kehidupannya.
▪ Hibrida : perkawinan atau persilangan dua individu yang berbeda karakter
genetisnya.
▪ Keberagaman : totalitas variasi gen, spesies, dan ekosistem yang menunjukkan
berbagai variasi bentuk,
ben tuk, penampakan, frekuensi, ukuran,
ukuran , serta sifat lainnya.
▪ Komunitas : kumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu dan terjadi
interaksi.
180
▪ Kultivar diartikan sebagai sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri
yang dapat dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini ini
jika direproduksi (secara seksual maupun aseksual). Yang dapat disebut kultivar
dengan demikian adalah populasi terseleksi, galur, klon, atau hibrida
▪ Mutasi : perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis
pada keturunannya.
keturunanny a.
▪ Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (tubuh).
▪ Plasma Nutfah : sumber sifat keturunan (gen) yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul.
▪ Spesies : organisme yang dapat melakukan perkawinan dengan sesamanya dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
▪ Takson : setiap unit tertentu dalam klasifikasi, misalnya spesies, genus, famili.
181
MODUL AJAR
D. Pendahu
Pendahuluan
luan (15 Menit)
Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyapa dan
Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk
Mempersiapkan
belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan guru
Peserta Didik
mematuhi protokol kesehatan.
Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
182
Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5
Mengorganisasikan
orang. (Guru dapat memvariasikan kelompok berdasarkan
Peserta Didik
sarana yang dimiliki atau kemampuan kognitif peserta didik)
Peserta didik secara berkelompok mengamati ekosistem
sekitarnya.
Membimbing
Guru membimbing siswa dalam penyelidikan Individu dan
Penyelidikan Individu
Kelompok.
dan Kelompok
Peserta didik secara individu mencatat semua komponen
ekosistem yang ditemukan pada saatmelakukan
saat melakukan observasi.
observasi.
Peserta didik mengisi lembar kerja peserta didik (LKPD) yang
Mengembangkan dan
telahdisediakan
telah disediakan (LKPD terlampir).
menyajikan hasil
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan
karya
menyiapkan karya yang sesuai.
sesuai.
Menganalisis dan Peserta didik melakukan presentasi hasil kerja.
• Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi
(materi terlampir)
•
Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan kembali
oleh guru maupun tutor sebaya. Materi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan peserta
kebutuhan peserta didik.
185
Materi Ajar
http://www.dunia-mulyadi.com/2015/04/materi-ekologi-ekosistem.html
http://www.dunia-mulyadi.com/2015/04/materi-ekologi-ekosistem.html))
A.G Tansley
Tansley
Ekosistem sebagai suatu unit ekologi dimana didalamnya terdapat struktur dan fungsi.
Struktur dalam ekosistem tersebut berhubungan dengan keanekaragaman spesies atau dalam
bahasa inggris merupakan species diversity. Pada ekosistem yang memiliki struktur kompleks, maka
akan terdapat keanekaragaman spesies yang cukup tinggi. Sedangkan fungsi yang dimaksudkan
adalah yang berhubungan dengan siklus materi serta arus energi melalui komponen ekosistem.
Woodbury
membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat makanan bagi organisme lain yang
186
senyawa serta zat- zat anorganik yang akan diubah menjadi senyawa organik melalui
sebuah ekosistem. Pengurai atau dekomposer ini adalah organisme yang menguraikan sisa- sisa
makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah mati. Dengan kata lain, pengurai adalah
organisme yang bekerja untuk merubah bahan bahan organik dari organisme yang telah mati
menjadi senyawa anorganik melalui suatu proses yang dinamakan dekomposisi. Pengurai atau
dekomposer akan menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di bumi, karena
perannya paling akhir adalah kunci keberlangsungan
keberlan gsungan rantai makanan. Beberapa contoh pengurai
atau dekomposer yang ada di sekitar lingkungan tempat kita tinggal adalah ganggang, jamur,
bakteri, cacing,
c acing, dan
da n lain sebagainya.
se bagainya.
2) Komponen Abiotik
Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotic atau komponen yang tak hidup.
Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari benda-benda bukan
makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut mempengaruhi kelangsungan hidup.
Beberapa jenis komponen abiotik yaitu suhu, sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan
udara, dan banyak lagi benda mati yang ikut berperan dalam ekosistem. Berikut beberapa
diantaranya:
a. Suhu: Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu,
contohnya mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur
187
A. Pendahu
Pendahuluan
luan (15 Menit)
Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyapa dan
Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik
Mempersiapkan
untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik
Peserta Didik
dan guru mematuhi protokol kesehatan.
Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
Meminta murid memperhatikan video mengenai
proses makan memakan pada suatu ekosistem.(
Apersepsi
188
189
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan Ke-2
190
191
192
40
Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
•
aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi
(materi terlampir)
Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan
•
193
Peserta didik diminta menecermati video di bawah ini, kemudian membuat pertanyaan
bagaimana perusakan hutan
h utan dapat menganggu rantai
ranta i makanan?
https://www.youtube.com/watch?v=DaTUet809OY
194
A. Pendahu
Pendahuluan
luan (15 Menit)
Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyapa dan
Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik
Mempersiapkan
untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik
Peserta Didik
dan guru mematuhi protokol kesehatan.
Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
Peserta didik mencermati gambar di bawah ini :
(https://alamsketsa.blogspot.com/2019/11/25-viral-
gambar-kupu-kupu- hinggap-di.html)
hinggap-di.html)
Apersepsi
yang diamati.
Guru mendampingi peserta didik dalam menentukan
jenis interaksi yang terjadi pada ekosistem yang
diamati.
Peserta didik mengkomunikasikan hasil pekerjaanya
195
196
40
Tabel Perkembangan Peserta Didik
198
peserta didik melampaui kriteria yang telah ditargetkan. Misalnya peserta didik
mampu membuat contoh interaksi yang terjadi antar ekosistem.
• Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi
(materi terlampir)
• Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan
Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.
Materi Ajar
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik
individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian
banyak kita lihat di sekitar kita.Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat
erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
1. Interaksi Antar Organisme
Netral
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan
meng untungkan dan tidak
t idak merugikan kedua
kedu a belah pihak,
pi hak, disebut netral.
Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini
sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga
200
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antar populasi adalah
sebagai berikut. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di
sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal
sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. Kompetisi merupakan interaksi
antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi
persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi
kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
2. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama
dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai.
Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang,
burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton,
fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam
bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari
kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya
melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas
dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang
berbeda misalnya laut dan
da n darat.
201
Berdasarkan gambar A dan B di atas, tentukanlah jenis interaksi antar organisme yang mungkin
terjadi antara komponen biotik pada masing-masing gambar.
202
3. Ni Putu sedang berjalan-jalan ke kebun neneknya. Sesampainya di kebun, ni putu
mengamati berbagai hewan dan tumbuhan. Adapun hewan dan tumbuhan tersebut adalah :
(skor 4)
a. Kupu-Kupu
b. Ulat
c. Jagung
d. Ayam
e. Petani
f. Cacing
Silahkan dibuat jaring-jaring makanan yang mungkin terbentuk dari hewan dan tumbuhan
tersebut.
dengan gambar
A.
Pengayaan
Guru meminta peserta didik untuk mencermati berita berikut ini :
https://www.balipost.com/news/2020/05/16/122851/Serangan-Hama-Tikus-Masih-
Hantui...html
Berdasarkan berita tersebut bahwa telah terjadi serangan hama tikus pada sawah-sawah
yang terdapat di Kabupaten Tabanan, Bali. Serangan tersebut telah banyak merugikan
petani.
1. Setelah kalian paham mengenaik komponen ekosistem serta interaksi yang terjadi di
dalamnya. Perkirakan mengapa terjadi ledakan populasi tikus pada Kabupaten Tabanan?
2. Saran apa yang dapat kalian berikan untuk para petani di Kabupaten Tabanan?
Catatan : Silahkan cek jawabab peserta didik, namun Bapak/Ibu tidak perlu memasukkannya ke
dalam penilaian.
B. Remedial
Untuk peserta
peserta didik yang belum mencapai kriteria, maka Guru dapat melakukan kegiatan berikut :
Kegiatan Pembelajaran
Guru dapat memberikan jam tambahan diluar jam pembelajaran untuk memberikan
pemahaman materi terkait ekosistem
eko sistem untuk peserta didik yang akan mengiku
mengikuti
ti remedial.
Agar kegiatan remedial tidak menganggung waktu pembelajaran, Bapak ibu dapat mengunggah
soal remedial secara online melalui LMS.
Materi
Untuk materi, Bapak/Ibu dapat menggunakan materi sebelumnya (materi terlampir)
Soal
Untuk soal remedial Bapak/Ibu dapat menggunakan soal test sumatif atau membuatkan
soal dengan tingkat kesulitan yang sama.
205
Contoh Soal Remedial Yang Memiliki Tingkat Kesulitan Sama Dengan Tes
Sumatif (Guru dapat mengembangkan soal lainnya)
1. Perhatikan gambar ekosistem kebun di bawah ini! (skor 2)
206
Halo anak-anak, setelah kalian mengikuti pembelajaran dari pertemuan pertama sampai
dengan ketiga silahkan isi tabel refleksi pada tabel di bawah ini!
207
208
MODUL AJAR
10.16. Menganalisis penyebab dan dampak negatif dari perubahan lingkungan dengan
menyajikan data hasil kajian literatur atau pengamatan atau wawancara.
G. Pendahu
Pendahuluan
luan (10 Menit)
Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyapa dan
Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk
Mempersiapkan
belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan guru
Peserta Didik
mematuhi protokol kesehatan.
Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
209
210
No Kriteria
Kriteria Skor Bobot
1 Isi Laporan
Laporan Semua kriteria
kriteria 4 6
1. Menyebutkan minimal 3 aspek perubahan terpenuhi
yang terjadi (dapat ditunjau dari segi luas Tiga kriteria
kriteria 3
wilayah, komposisi komponen ekosistem, terpenuhi
kondisi pencemarandan
pencemaran dan lain sebagainya) Dua kriteria
kriteria 2
2. Penjelasan perubahan yang terjadi terpenuhi
dipaparkansecara
dipaparkan secara jelas Hanya satu kriteria 1
3. Data hasil pengamatan ditampilkan dalam terpenuhi
terpenuhi
bentuk tabel/gambar/infografis dan
lainnya
4. Mengaitkan konsep-konsep biologi dalam proses
proses
perubahan
perubah an lingkungan
lingku ngan
2 Tampilan Laporan
Laporan Semua kriteria
kriteria 4 4
1. Tata letak elemen (gambar, tulisan dan terpenuhi
lainnyasesuai
lainnya sesuai pada temptnya. Hanya tiga 3
No Kriteria
Krite ria Perke mbangan
Perkembanga n
Belum Mulai Sudah
1 Mampu menentukan perubahan lingkungan dilihat Memenuhi Memenuhi Memenuhi
dari 1 kriteria 2 kriteria semua
2 berbagai
berba
Mampu gaimenggali
aspek
as pek informasi dari berbagai sumber kriteria
mengenai perubahan lingkungan
3 Mampu menyampaikan hasil diskusi dengan jelas,
menggunakan bahasa baik dan benar
• Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
aktivitas tambahan dengan membaca materi (materi terlampir)
• Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan
Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.
213
Berdasarkan aspek, maka hukum lingkungan meliputi hukum tata lingkungan, hukum
perlindungan
perlin dungan lingkungan
lingk ungan,, hukum kesehata
kese hatan
n lingkungan
lingk ungan,, hukum pence
pe ncemaran
maran lingkungan,
lingku ngan, hukum
lingkungan internasional, hukum perselisihan lingkungan. Dalam penyimpulannya, mengemukakan
bahwa hukum
huku m lingkungan
lingk ungan adalah
adala h hukum
huku m yang mengatur
menga tur tatananan
tata nanan lingkungan
lingk ungan untuk mencapai
menca pai
keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
hidup sosial budaya. Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian hukum
lingkungan ialah keseluruhan peraturan yang mengatur tentang tatanan lingkungan untuk mencapai
keselarasan hubungan manusia dengan lingkungan yang pelaksanaan peraturan tersebut dapat
dipaksakan dengan sanksi oleh penguasa/pihak berwenang.
C. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
214
lingkungan akan mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain baik langsung maupun
tidak langsung. Istilah pencemaran digunakan untuk melukiskan bagaimana keadaan alam yang lebih
berat dri sekedar
sekeda r pengotoran
pengo toran saja. Dalam
Dala m perkembanga
perke mbangannya,
nnya, istilah
istila h pencemara
pence maran
n lingkungan
lingk ungan
mengalami kekhususan yaitu pencemaran udara, air,dan tanah. Setiap pencemaran berasal dari sumber
tertentu. Sumber ini sangat penting karena dapat dijadikan pedoman untuk menghilangkan
pence maran
pencemara n udara.
udara . Peredaran
Pered aran pencemara
pence maran
n udara dimulai
dimul ai dari sumber
sumbe r sampai ke lingkungan
ling kungan
berakhir
berak hir pada permukaa
per mukaann tanah dan perai ran. Pencemaran
Pence maran yang dimaksud
dimak sud merugikan
merugi kan adalah
pencemara
pence marann yang sudah melampaui
melam paui ambang
amba ng batas
bata s daya tampung
tampu ng atas kemampuan
kemam puan yang dapat
mengakibatkan berbagai efek negatif sampai fatal. Untuk mendapatkan udara yang sesuai
dengan kualitas yang diinginkan maka pengendalian pencemaran udara harus dilakukan.
Pengertian pencemaran udara berdasarkan Pasal 1 Angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 1
Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara adalah masuknya atau dimasukkannya
zat, energi,dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia,sehingga mutu
udara turun sampai ke tingkat tertentu yangmenyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi
fungsinya. Secara garis besar pencemaran udara dibagi menjadi dua bagian yaitu pencemaran
udara bebas dan pencemaran udara ruangan. Bahan yang dapat mencemari udara berbentuk
partikel
parti kel dan gas. Penyebab
Penyeb ab pencemaran
pence maran udara berasal
bera sal dari alam maupun
maupu n kegiatan
kegia tan manusia.
manu sia.
Adanya pencemaran udara harus mengatahui baku mutu udara atau nilai ambang batas. Baku
mutu udara bermanfaat untuk menentukan batas kadar yang diperbolehkan bagi bahan
pencemar
pence mar udara
ud ara namun
n amun tidak
t idak menimbulka
meni mbulkan
n gangguan
gangg uan terhada
te rhadap
p kehidupan
kehid upan makhluk
makhl uk hidup.
hid up.
c. Tanah mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, disamping
sebagi ruang hidup juga mempunyai fungsi produksi yaitu sebagai penghasil biomassa seperti
makanan, kayu, obat-obatan. Selain itu, tanah juga berperan menjaga kelestarian sumber daya
air dan lingkungan hidup secara umum. Artinya pemanfaatan tanah harus dilakukan dengan
bijaksana
bijak sana dan perencanaa
pere ncanaann untuk kepentingan
kepent ingan yang akan datang.
datang . Tanah bisa dimanfaat
dima nfaatkan
kan
secara berkelanjutan apabila kegiatan pengendalian perusakan tanah sudah sesuai dengan
215
tingkat mutu yang diinginkan Ditinjau dari terjadinya pencemaran tanah dapat di bagi menjadi
dua yaitu, terjadi dengan sendirinya yang disebabkan alam dan perbuatan manusia dan terjadi
karena adanya pencemaran yang berasal dari air, udara maupun tanah. Sumber kerusakan tanah
berkaitan
berkai tan dengan
deng an usaha penggunana
pengg unanan
n tanah untuk pertanian,
pert anian, perkebuna
perke bunan,
n, dan hutan termasuk
term asuk
kegiatan pertambangan, pemukiman, dan industri. Pencemaran yang terjadi pada tanah
merupakan keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah
alami
Bapak/Ibu dapat meminta peserta didik untuk mencermati video mengenai hujan asam,
selanjutnya peserta didik akan mencatat perubahan yang terjadi setelah terjadinya hujan asam
pada wilayah
wilaya h tersebut.
ters ebut.
Link Video :
: https://www.youtube.com/watch?v=bAZ9h2Uos2Y
216
D. Pendahu
Pendahuluan
luan (10 Menit)
Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyapa dan
Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk
Mempersiapkan
belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan guru
Peserta Didik
mematuhi protokol kesehatan.
Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
Orientasi Peserta
Didik Pada
Masalah
217
218
40
• Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi
(materi terlampir)
• Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan
pendampingan Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.
Tindak Lanjut Penilaian
220
Materi Ajar Pertemuan Ke-2
Kerusakan Lingkungan
Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi karena faktor
alam maupun faktor manusia.
a) Kerusakan Lingkungan karena faktor manusia. Manusia memiliki berbagai jenis
kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan
tersebut manusia memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Semakin banyak
jumlah manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang digali. Dalam proses
pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam terdapat zat sisa yang
tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang karena dianggap tidak ada
manfaatnya lagi. Proses pembuangan yang tidak sesuai dengan mestinya akan
mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama- kelamaan lingkungan menjadi
rusak. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan pencemaran terjadi dimana-mana
b. Makanan ternak (Hog Feeding), adalah pengolahan sampah organik menjadi makanan
ternak. Agar sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak harus dipilih dan
dibersihkan terlebih dulu agar tidak tercampur dengan sampah yang mengandung logam
berat atau bahan-bahan yang membahayakan kesehatan
kesehatan ternak.
2. Penanganan limbah anorganik padat :
a. Empat R ( 4 R = replace,
replace , reduce, recycle dan reuse )
Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran dengan menggunakan barang-barang yang
ramah lingkungan. Contohnya memanfaatkan daun daripada plastik sebagai
pembungkus, menggunakan MTBE daripada TEL untuk anti knocking pada mesin, tidak
menggunakan CFC sebagai pendingin dan lain-lain. Reduce yaitu usaha mengurangi
pencemaran lingkungan dengan meminimalkan produksi sampah. Contohnya membawa
tas belanja sendiri yang besar dari pada banyak kantong plastik, membeli kemasan isi
ulang rinso, pelembut pakaian, minyak goreng dan lain- lain daripada membeli botol
setiap kali habis, membeli bahan-bahan makanan atau keperluan lain dalam kemasan
besar daripada yang kecil-kecil. Recycle yaitu usaha mengurangi pencemaran
lingkungan dengan mendaur ulang sampah melalui penanganan dan
dan teknologi
teknologi khusus.
khusus.
Proses daur ulang biasanya dilakukan oleh pabrik/industri untuk dibuat menjadi produk
lain yang bisa dimanfaatkan. Dalam hal ini pemulung berjasa sekaligus mendapatkan
keuntungan karena dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang bisa mendapat
penghasilan.Misalnya plastik-plastik bekas bisa didaur ulang
ulan g menjadi ember, gantungan
gant ungan
baju, pot tanaman.Reuse yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara
menggunakan dan memanfaatkan kembali barang-barang yang seharusnya sudah
dibuang. Misalnya memanfaatkan botol/kaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan
kain perca menjadi keset, memanfaatkan kemasan plastik
pla stik menjadi kantong belanja / tas.
b. Insenerator, adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah secara terkendali pada
suhu tinggi. Insenerator efisien karena sanggup mengurangi volume sampah hingga 80
222
dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang cekung atau letaknya rendah.
e. Pengepresan sampah ( reduction mode), yaitu proses pengolahan sampah dengan cara
mengepres sampah tesebut menjadi padat dan ringkas sehingga tidak memakan banyak
tempat.
3. Penanganan Limbah cair
Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam
bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga.
Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi
polutan. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah cair dengan beberapa tahap proses kegiatan
yaitu :
1) Proses Penyaringan (screening), yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang
berukuran besar dan mudah mengendap.
2) Proses Flotasi, yaitu menyisishkan bahan yang mengapung seperti minyak dan
lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya.
3) Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari
dalam air atau menyumbat membran yang akan digunakan dalam proses osmosis.
4) Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik
terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan
tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif.
5) Proses reverse osmosis (teknologi membran), yaitu proses yang dilakukan untuk
memanfaatkan kembali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa
tahap proses kegiatan. Biasanya teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan
kecil dan teknologi ini termasuk mahal.
6) Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan
partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat,
senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan menambahkan bahan kimia
tertentu yang diperlukan.
7) Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme
alami untuk menghilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik.
Pengolahan ini dianggap sebagai cara yang murah dan efisien.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi dapat diminta untuk mencermati video inspirasi
berikut untuk menambah khasanah ilmu.
https://www.youtube.com/watch?v=SYn_WacbtB8
223
b. Tuliskan masalah tersebut di tengah whiteboard di sebelah paling kanan, misal: “Bahaya
Potensial Pembersihan Kabut Oli”.
c. Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut dan buat
panah horizontal panjang menuju ke arah kotak (lihat Gambar
Gambar 1).