You are on page 1of 10

MAKALAH

JENIS- JENIS MENYIMAK DALAM KEGIATAN BERBAHASA


INDONESIA
DOSEN PENGAMPU: Dr. Nafri Yanti, M.Pd.

KELOMPOK 3

1. ALIVIA AYU PUSPITASARI (A1A023084)

2 .SEPTI AULIA PUTRI (A1A023085)

3. BIANCA CITRA ANJESTI (A1A023086)

4. MUHAMMAD FATHI FARHAT(A1A023087)

5. DESVI ANIZA (A1A023088)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas limpahan rahmatnya sehingga penulis bias
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “MENYIMAK” sebagai salah satu syarat tugas
semester mata kulia Bahasa Indonesia.

Saya sebagai penulis sangat menyadari keterbatasan dan kemampuan yang di miliki
sehingga banyak kendala dan kesulitan yang di hadapi dalam penulisan makalah ini. Namun
demikian berkat bimbingan, arahan, dorongan, perhatian, serta bantuan baik moral maupun
materil dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat di selesaikan. Untuk itu penulis
mengucapkan rasa hormat dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu semua
kritik dan saran untuk perbaikan dan kemajuan kedepan sangat di harapkan dan diterima oleh
penulis. Akhirnya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................2

Daftar Isi..............................................................................................................................3

BAB I

A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................................4
D. Manfaat ........................................................................................................................4

BAB II

A. Pengertian Menyimak....................................................................................................5
B. Jenis- jenis menyimak...................................................................................................5

BAB III

1.1 Kesimpulan...................................................................................................................9
1.2 Saran.............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan memberikan pengetahuan kebahasaan agar murid


mampu menguasai bahasa Indonesia sebaik-baiknya.Untuk mencapai tujuan ini maka,pada
dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh murid secara baik dan
benar sebagaimana tercantum dalam kurikulum tingkat kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) yaitu keterampilan menyimak (listening skill) keterampilan membaca (reading skill),
dan keterampilan menuis (writing skill).
Dari keempat keterampilan berbahasa (language skill) yang dikemukakan diatas, hanya
keterampilan menyimak yang akan menjadi perthatian dalam makalah ini karena pada
umumnya pengetahuan diperoleh melalui keterampilan menyimak. Setiap orang mendengar
berrita-berita melalui media massa maupun informasi melalui tahap muka, saat itu telah
berlangsung pula kegiatan menyimak.
Menyimak merupakan keterampilan penting yang diperlukan guna memperoleh sebuah
informasi dan memahami isi dari informasi yang didapat tersebut. Dalam keterampilan
menyimak terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan agar kegiatan menyimak dapat berjalan
dengan baik. Serta faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi kegiatan menyimak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dalam menyimak?
2. Apa saja tujuan menyimak?
3. Apa saja jenis-jenis menyimak?

1.3 Manfaat dan tujuan


1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian menyimak
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan menyimak
3. Mahasiswa dapat menyebutkan jenis-jenis menyimak

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyimak

Proses mendengar dengan pemahaman dan perhatian terhadap makna dan pesan
bunyi itu. Jadi, di dalam proses menyimak sudah termasuk mendengar, sebaliknya
mendengar belom tentu menyimak. Didalam bahasa inggris terdapat istilah ‘’listening
comprehension’’ untuk menyimak dan ‘’ to hear’’ untuk mendengar.

Menyimak adalah suatu proses kegiatan yang dimulai dari mendengarkan sampai
dengan memahami untuk memperoleh informasi dan pesan yang terkandung dari ujaran
secara lisan dari pembicara (Hermawan, 2012).

Menyimak adalah suatu keterampilan seseorang untuk mendengarkan,


memperhatikan, memahami, dan menganalisa secara kritis bentuk-bentuk bahasa lisan
atau ujaran yang diterima melalui pendengaran, kemudian menyimpulkan dan
menyimpan isi suatu informasi, dan yang lebih penting lagi yaitu dapat
mengkomunikasikan isi ujaran tersebut kepada orang lain (Sarwidi, 2008).

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan


dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh
informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan oleh pembicara melalui ujaran (Tarigan, 2008)

B. Jenis-jenis Menyimak
Adapun jenis-jenis menyimak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Menurut Sutari,
1998 adalah sebagai berikut:
a. Menyimak ekstensif (extensive listening)
Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah sejenis kegiatan menyimak yang
berhubungan dengan hal-hal lebih umum dan lebih bebas terhadap sesuatu bahasa,
tidak perlu di bawah bimbingan langsung seorang guru. Penggunaan yang paling
mendasar ialah untuk menyajikan kembali bahan yang telah diketahui dalam suatu

5
lingkungan baru dengan cara yang baru. Selain itu, dapat pula murid dibiarkan
mendengar butir-butir kosakata dan struktur-struktur yang baru bagi murid yang
terdapat dalam arus bahasa yang ada dalam kapasitasnya untuk menanganinya.Pada
umumnya, sumber yang paling baik untuk menyimak ekstensif adalah rekaman yang
dibuat guru sendiri, misalnya rekaman yang bersumber dari siaran radio, televisi, dan
sebagainya.
b. Menyimak intensif (intensive listening)
Menyimak intensif adalah menyimak yang diarahkan pada suatu yang jauh lebih
diawasi, dikontrol, terhadap suatu hal tertentu.Dalam hal ini harus diadakan suatu
pembagian penting yaitu diarahkan pada butir-butir bahasa sebagai bagian dari
program pengajaran bahasa atau pada pemahaman serta pengertian umum.Jelas
bahwa dalam kasus yang kedua ini maka bahasa secara umum sudah diketahui oleh
para murid.
c. Menyimak sosial (social listening)
Menyimak sosial (social listening)atau menyimak konversasional (conversational
listening) ataupun menyimak sopan (courtens listening) biasanya berlangsung dalam
situasi-situasi sosial tempat orang mengobrol mengenai hal-hal yang mrenarik
perhatian semua orang dan saling mendengarkan satu sama lain untuk membuat
respons-repons yang pantas, mengikuti detail-detail yang menarik, dan memerhatikan
perhatian yang wajar terhadap apa-apa yang dikemukakan, dikatakan oleh seorang
rekan.Dengan perkataan lain dapat dikemukakan bahwa menyimak sosial paling
sedikit mencakup dua hal, yaitu perkataan menyimak secara sopan santun dengan
penuh perhatian percakapan atau konversasi dalam situasi-situasi sosial dengan suatu
maksud. Dan kedua mengerti serta memahami peranan-peranan pembicara dan
menyimak dalam proses komunikasi tersebut.
d. Menyimak sekunder (secondary listening)
Menyimak sekunder (secondary listening)adalah sejenis kegiatan menyimak secara
kebetulan dan secara ekstensif (casual listening dan extensive listening) misalnya,
menyimak pada musik yang mengirimi tarian-tarian rakyat terdengar secara sayup-
sayup sementara kita menulis surat pada teman di rumah atau menikmati musik
sementara ikut berpartisipasi dalam kegiatan tertentu di sekolah seperti menulis,

6
pekerjaan tangan dengan tanah liat, membuat sketsa dan latihan menulis dengan
tulisan tangan.
e. Menyimak estetik (aesthetic listening)
Menyimak estetik (aesthetic listening)disebut juga menyimak apresiatif
(apreciational listening) adalah fase terakhir dari kegiatan menyimak secara
kebetulan dan termasuk ke dalam menyimak ekstensif, mencakup dua hal yaitu
pertama menyimak musik, puisi, membaca bersama, atau drama yang terdengar pada 
radio atau rekaman-rekaman. Kedua menikmati cerita-cerita, puisi, teka-teki, dan
lakon-lakon yang diceritakan oleh guru atau murid-murid.
f. Menyimak kritis (critical listening)
Menyimak kritis (critical listening)adalah sejenis kegiatan menyimak yang di
dalamnya sudah terlihat kurangnya atau tiadanya keaslian ataupun kehadiran
prasangka serta ketidaktelitian yang akan diamati. Murid-murid perlu banyak belajar
mendengarkan, menyimak secara kritis untuk memperoleh kebenaran.
g. Menyimak konsentratif (consentrative listening)
Menyimak konsentratif (consentrative listening) sering juga disebut study-type
listening atau menyimak yang merupakan jenis telaah. Kegiatan-kegiatan tercakup
dalam menyimak konsentratif antara lain: menyimak untuk mengikuti petunjuk-
petunjuk serta menyimak urutan-urutan ide, fakta-fakta penting, dan sebab akibat.
h. Menyimak kreatif (Creative listening)
Menyimak kreatif (Creative listening)adalah jenis menyimak yang mengakibatkan
dalam pembentukan atau rekonstruksi seorang anak secara imaginatif kesenangan-
kesenangan akan bunyi, visual atau penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan
kinestetik yang disarankan oleh apa-apa didengarnya.
i. Menyimak introgatif (introgative listening)
Menyimak introgatif (introgative listening)adalah sejenis menyimak intensif yang
menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan,
karena si penyimak harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam kegiatan
menyimak interogatif ini si penyimak mempersempit serta mengarahkan perhatiannya
pada pemerolehan informasi atau mengenai jalur khusus.
j. Menyimak penyelidikan (exploratory listening)

7
Menyimak penyelidikan (exploratory listening)adalah sejenis menyimak intensif
dengan maksud dan yang agak lebih singkat.Dalam kegiatan menyimak seperti ini si
penyimak menyiagakan perhatiannya untuk menemukan hal-hal baru yang menarik
perhatian dan informasi tambahan mengenai suatu topik atau suatu pergunjingan yang
menarik.
k. Menyimak pasif (passive listening)
Menyimak pasif (passive listening)adalah penyerapan suatu bahasa tanpa upaya
sadar yang biasa menandai upaya-upaya kita saat belajar dengan teliti, belajar tergesa-
gesa, menghapal luar kepala, berlatih serta menguasai sesuatu bahasa.Salah satu
contoh menyimak pasif adalah penduduk pribumi yang tidak bersekolah lancar
berbahasa asing.Hal ini dimungkinkan karena mereka hidup langsung di daerah
bahasa tersebut beberapa lama dan memberikan kesempatan yang cukup bagi otak
mereka menyimak bahasa itu.
l. Menyimak selektif (selective listening)
Menyimak selektif (selective listening)berhubungan erat dengan menyimak
pasif.Betapapun efektifnya menyimak pasif itu tetapi biasanya tidak dianggap sebagai
kegiatan yang memuaskan.Oleh karena itu menyimak sangat dibutuhkan.Namun
demikian, menyimak selektif hendaknya tidak menggantikan menyimak pasif, tetapi
justru melengkapinya.Penyimak harus memanfaatkan kedua teknik tersebut.Dengan
demikian, berarti mengimbangi isolasi kultural kita dari masyarakat bahasa asing itu
dan tendensi kita untuk menginterpretasikan.

8
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah cara-
cara atau siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
untuk mendapat hasil yang optimal. Teknik pembelajaran tersebut meliputi teknik
pembelajaran bahasa lisan dan teknik pembelajaran bahasa tulisan
Menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi,
menyusun penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan
pengetahuan dan pengalaman. Tujuan menyimak yaitu agar orang mendengarkan dapat
memperoleh pengetahuan atau informasi mengenai hal tertentu dari berita atau cerita
yang didengar.

B. Saran
Dalam pembelajaran sangat erat kaitannya antara keterampilan yang satu dengan
keterampilan yang lainnya, maka tingkatkanlah semua keterampilan-keterampilan
tersebut diantaranya keterampilan membaca, berbicara, menyimak, dan menulis supaya
lebih efisien dan efektif.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Herry. 2012. Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang Terabaikan. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Sarwidi. 2008. Keterampilan Menyimak. Purwokerto: FKIP UMP.

Sutari, Ice KY, dkk. 1998. Menyimak. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, H.G. 2008. Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

10

You might also like