You are on page 1of 10

TATA TERTIB SEKOLAH

Tahun Pelajaran 2022/2023

SMP ISLAM PLUS AT-TOHARI TUNTANG


KABUPATEN SEMARANG
YAYASAN AT TOHARI TUNTANG
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM AT TOHARI
SMP ISLAM PLUS AT TOHARI TUNTANG
Jl. Raya Bawen – Salatiga Gading RT 06 RW 02 Tuntang Kabupaten Semarang

PERATURAN DASAR DAN TATA TERTIB


PESERTA DIDIK DAN SANTRI
YAYASAN AT TOHARI TUNTANG

BAB I
KETENTUAN UMUM

1. Peraturan Dasar adalah seperangkat ketentuan dan tata tertib bagi peserta didik dan santri
yang mengatur pokok-pokok kewajiban dan larangan selama mengikuti kegiatan belajar
mengajar di Yayasan At Tohari Tuntang untuk mewujudkan Kedisiplinan.
2. Peserta didik atau Santri adalah anggota masyarakat yang menetap dan atau terdaftar di
Lembaga Pendidikan Islam Yayasan At Tohari Tuntang yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu di Yayasan At Tohari Tuntang;
3. Disiplin Peserta Didik dan Santri adalah kesanggupan peserta didik dan santri untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam Ketentuan dan Tata Tertib di
Yayasan At Tohari Tuntang dan atau perundang-undangan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar dijatuhi sanksi;
4. Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan peserta didik dan santri yang
tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan Lembaga, baik yang dilakukan
di dalam maupun diluar lembaga;
5. Sanksi diberikan kepada peserta didik yang melanggar Ketentuan dan Tata Tertib yang
diberlakukan di Yayasan At Tohari Tuntang;
6. Pemberian sanksi berdasarkan ketentuan dan data harian peserta didik dan santri yang
diberlakukan oleh Yayasan At Tohari Tuntang;
7. Peserta didik dan santri berhak meminta klarifikasi data berkenaan dengan sanksi yang
diberikan kepadanya;
8. Reward adalah pemberian penghargaan bagi peserta didik dan atau santri yang meraih prestasi
tertentu (koqnitif / non kognitif) sesuai ketentuan di Yayasan At Tohari Tuntang;
9. Penghargaan diberikan berupa beasiswa, hadiah, piala, sertifikat dan lainnya.

BAB II
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 1
Hak Peserta Didik/Santri

1. Mendapatkan pendidikan, sesuai dengan kurikulum Pendidikan disekolah dan Pesantren di


bawah naungan Yayasan At Tohari Tuntang;
2. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya;
3. Mendapatkan bimbingan dan konseling dalam masalah perkembangan pendidikan peserta
didik/santri;
4. Mendapat ujian susulan, ulangan susulan, remedial, dan mengetahui hasilnya, jika
ketidakhadirannya ada keterangan yang sah.
5. Peserta didik/santri yang dispensasi atau izin karena tugas dari sekolah/pondok untuk mengikuti
kegiatan akademik non akademik dan atau mengikuti lomba-lomba atas sepengetahuan kepala
sekolah/pengasuh dan atau izin urusan ibadah, urusan keluarga berhak mendapat penilaian
susulan, remedial dan hak-hak lainnya;
6. Peserta didik berhak menggunakan fasilitas sekolah/pondok untuk kegiatan pembelajaran
kurikuler, intrakurikuler dan ekstrakurikuler setelah memenuhi persyaratan atau ketentuan yang
ditetapkan dalam hal penggunaan fasilitas lembaga;
7. Peserta didik berhak mendapat perlakuan yang sama dan proporsional dalam mendapatkan
pelayanan standar dari Yayasan At Tohari Tuntang.
Pasal 2
Kewajiban Peserta Didik/Santri

1. Mengikuti seluruh kegiatan pendidikan di sekolah dan pondok (ma’hadiyah);


2. Mengaji dan bersekolah di jam yang sudah ditetapkan;
3. Mengikuti dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang sudah ditetapkan;
4. Mengikuti Upacara Bendera dan Peringatan Haris Besar lainnya;
5. Memakai pakaian yang rapi, sopan, dan islami, berpeci (Putra), berjilbab (Putri) di semua
kegiatan;
6. Menjaga tutur kata, ucapan dan perbuatan yang baik di mana saja;
7. Menjaga kebersihan, keindahan dan ketertiban (K3) di Sekolah, Asrama Pondok dan
lingkungan sekitarnya;
8. Menjaga keamanan, kenyamanan dan kestabilan sekolah dan pondok pesantren;
9. Meminta izin kepada Pengasuh, Kepala Sekolah dan Pengurus ketika akan pulang, pergi
atau meninggalkan kewajiban sekolah dan atau pondok sesuai ketentuan perizinan;
10. Memperingatkan, menegur temannya yang melakukan pelanggaran dan atau melaporkan
kepada Kepala Sekolah, Pengurus atau yang berwewenang;
11. Membayar pembiayaan yang telah ditetapkan oleh Yayasan At Tohari Tuntang sesuai
waktunya;
12. Menempati raungan atau kamar yang telah ditetapkan;
13. Memiliki kartu Identitas Peserta Didik atau Santri yang diterbitkan oleh Sekolah atau
Pondok;
14. Menabung dan mengambil uang sesuai ketentuan yang berlaku;
15. Menaati ketentuan dan Tata Tertib yang telah ditetapkan lembaga;

BAB III
PERIZINAN, KELUAR MASUK SEKOLAH/PONDOK
DAN PENJENGUKAN/SAMBANGAN

Pasal 3
Perizinan

1. Peserta didik/Santri wajib izin lisan/tertulis kepada guru pengampu/wali kelas dan kepala
sekolah/ketua pondok ketika;
a. berhalangan mengikuti kegiatan pembelajaran disekolah/dipondok;
b. berhalangan ditengah-tengah kegiatan pembelajaran;
c. perpulangan diluar ketentuan liburan;
2. Perizinan perpulangan diluar liburan, hanya diberikan kepada peserta didik/santri yang
berhalangan darurat, seperti ; sakit, hajatan, ibadah haji/umrah, lelayu / kabar duka dan hal
lain sesuai kebijakan pengasuh;
3. Izin perpulangan dibuktikan dengan persetujuan tertulis dari kepala sekolah dan pengasuh;
4. Peserta didik/Santri keluar-masuk pondok melalui pintu gerbang yang telah ditentukan;
5. Peserta didik/Santri menunjukkan surat izin keluar sekolah/pondok kepada petugas
keamanan/piket;

Pasal 4
Masa Liburan

1. Pada waktu pulang liburan, peserta didik/santri harus dijemput oleh orang
tua/wali/mahramnya;
2. Peserta didik/santri yang berada di pondok pada masa liburan harus mendaftarkan diri
kepada pengurus pondok dan wajib mematuhi tata tertib;
3. Peserta didik/santri wajib melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh sekolah/pondok
selama perpulangan;
4. Peserta didik/santri wajib mangamalkan ilmu dan menjaga nama baik sekolah/pondok
selama masa liburan;
5. Peserta Didik/Santri wajib kembali ke sekolah/pondok pesantren tepat waktu;
6. Peserta didik/santri wajib lapor saat pulang dan kembali kepondok.
Pasal 5
Peraturan Penjengukan (Sambangan)

1. Penjengukan hanya diperkenankan bagi orang tua/wali/mahram dari peserta didik/santri;


2. Orang tua/wali/mahram peserta didik/santri berpakain sopan, rapi dan Islami;
3. Melapor ke kantor pengurus atau petugas piket;
4. Pengurus/petugas piket akan memanggilkan peserta didik/santri yang hendak ditemui;
5. Orang tua/wali/mahram bertemu dengan santri di tempat yang disediakan
6. Jadwal penjengukan hanya setiap hari Jum’at, Sabtu dan Ahad awal bulan;
a. Hari Jum’at = pukul 13.00 -15.00;
b. Hari Sabtu = pukul 13.00 -15.00;
c. Hari Ahad = pukul 09.00 -15.00;
7. Dilarang menjenguk putra-putrinya selain pada waktu yang telah ditentukan di atas, kecuali
karena darurat;
8. Orang tua/wali/mahram akan mendapat teguran langsung dari pengurus/petugas piket
asrama apabila menjenguk di luar waktu yang telah ditentukan;
9. Saat menjenguk, orang tua/wali dilarang membawa keluar putra/putrinya dari batas area
kecuali atas izin dari pengurus dan atau pengasuh;
10. Orang tua/wali/mahramnya dilarang memasuki kamar santri;
11. Dianjurkan setiap penjengukan sowan Pengasuh Pondok;

BAB IV
LARANGAN-LARANGAN

Pasal 6
Larangan Umum

1. Mengerjakan atau melakukan larangan-larangan agama;


2. Mengerjakan atau melakukan larangan-larangan dari pemerintah;

Pasal 7
Larangan di Bidang Keamanan dan Kenyamanan

1. Mengambil barang milik orang lain dengan tanpa seizin pemiliknya (mencuri);
2. Bertengkar atau berkelahi dengan siapa saja;
3. Memakai atau menggunakan sesuatu tanpa seizin pemiliknya (Ghasab);
4. Menyimpan, menitipkan atau membawa senjata tajam dan atau alat-alat/benda yang bisa
digunakan untuk bertengkar;
5. Bepergian/keluar dan atau pulang malam dari/ke pondok tanpa se-izin pengurus.
6. Keluar dari batas-batas area sekolah/pondok pesantren yang sudah ditetapkan tanpa izin;
7. Mendatangi tempat yang menimbulkan fitnah atau melewati jalan terlarang;
8. Melakukan mutamarrid atau homoseksual;
9. Melakukan perbuatan yang merugikan lembaga atau orang lain;
10. Menemui tamu di rumah-rumah tetangga sekolah/pondok tanpa seizin sekolah/pengurus
pondok;
11. Mengadakan hubungan selain mahramnya baik langsung, lewat telepon maupun surat
12. Menerima tamu putra atau putri di dalam kamar.
13. Mengganggu dan atau menggunakan aliran listrik diluar ketentuan;
14. Mengganggu dan atau menggunakan air di luar ketentuan;
15. Membawa alat elektronik; HP, MP3, MP4, Tape Recorder, Kamera dan lain sebagainya;
16. Bermain Play Station (PS), game elektronik, pergi ke warnet atau sejenisnya;
17. Membaca dan atau menyimpan buku-buku bacaan yang dilarang;
18. Bermain dengan alat permainan yang dilarang;
19. Melakukan hal-hal yang mengakibatkan tercemarnya nama baik lembaga, baik di dalam
maupun di luar lembaga;
20. Menyimpan dan atau menggunakan atribut yang dilarang oleh sekolah dan pondok;
21. Menyimpan, membuat dan atau menggunakan seragam tanpa seizin sekolah atau pondok;
22. Membawa uang lebih dari ketentuan yang berlaku;
23. Menonton atau melihat tontonan yang dilarang oleh sekolah atau pondok.
Pasal 8
Larangan di Bidang Akhlaq dan Budi Pekerti

1. Membuat ramai, gaduh atau mengeluarkan suara keras yang tidak ada manfaatnya saat
kegiatan; sholat, mengaji, sekolah dll;
2. Melawan, menentang dan menghina Pengurus, Dewan Guru/Asatidz atau petugas
sekolah/pondok yang sedang bertugas;
3. Santri dilarang merokok;
4. Bergurau atau duduk di tepi jalan;
5. Membully dan atau menindas peserta didik/santri lain;
6. Berambut gondrong, berkuku panjang, berkalung, bergelang, bertindik, atau bertato;
7. Menyemir atau mewarnai rambut;
8. Bersorak-sorak, menggangu atau menghina tamu;
9. Mengumpat atau berkata jorok;
10. Memakai pakaian yang mempertontonkan aurat;
11. Berjalan di depan orang lain dengan congak, sombong atau tidak sopan.

Pasal 9
Larangan di Bidang Kebersihan, Keindahan, Ketertiban
dan Penggunaan Fasilitas

1. Mencorat-coret dinding, memasang gambar, atau menyimpang foto tanpa seizin sekolah/
pondok pesantren;
2. Mandi, mencuci atau qadhoil hajat di tempat-tempat terlarang;
3. Berolahraga tidak pada tempat dan waktunya;
4. Menggunakan barang-barang milik sekolah/pondok tidak seizin sekolah/pondok;
5. Memindah atau merusak inventaris sekolah/pondok;
6. Memelihara binatang;
7. Membuang sampah tidak pada tempatnya;
8. Menempatkan alas kaki tidak pada tempatnya;

Pasal 10
Larangan Khusus Bagi Putra

1. Merokok;
2. Mengemudikan kendaraan bermotor di lingkungan pengawasan sekolah dan pondok
pesantren tanpa izin;
3. Berambut dan berkuku panjang yang melebihi ukuran yang telah ditetapkan;
4. Menyemir / mewarnai rambut;
5. Jajan di luar pondok setelah mengaji.

Pasal 11
Larangan Khusus Bagi Putri

1. Menerima atau memberi titipan kepada selain mahramnya;


2. Mengintip luar lingkungan MHM Gading Tuntang;
3. Menyemir / mewarnai Rambut
4. Menggunakan make-up yang berlebihan
5. Meminjam peralatan Ndalem
6. Makan dan minum dikamar
7. Jajan setelah pulang sekolah
8. Mengaji, dan keluar dari pondok memakai pakaian yang tidak sopan seperti; kaos, baju
ketat, jaket, kardigan dan kerudung pashmina.
9. Memakai rok atau sarung diatas separuh betis
BAB V
JENIS PELANGGARAN

Pasal 12
Jenis Pelanggaran Ringan

1. Makan dan minum sambil berdiri;


2. Memakai jaket atau tidak berseragam ke sekolah;
3. Peserta didik putri/santriwati memakai emas, menggunakan make-up berlebihan, bulu mata;
4. Peserta didik putri/santriwati saat kegiatan sekolah, mengaji, dan keluar dari pondok memakai
pakaian yang tidak sopan seperti; kaos, baju ketat, jaket, kardigan dan kerudung pashmina;
5. Memakai rok atau sarung diatas separuh betis bagi putri;
6. Jajan setelah pulang sekolah bagi putri;
7. Tidak memakai celana/celana dalam saat tidur;
8. Tidak membawa ID card saat berangkat ke sekolah;
9. Berpakaian jeans, tidak rapi, dan pakaian yang tidak sopan;
10. Makan di kamar pondok;
11. Meminjam peralatan Ndalem
12. Terlambat sekolah dan mengaji;
13. Tidak berpeci hitam bagi santri putra; berjilbab bagi santri putri;
14. Tidak berseragam lengkap;
15. Tidak piket;
16. Tidak mengikuti upacara;
17. Membuang sampah sembarangan;
18. Menempatkan alas kaki tidak pada tempatnya;
19. Membaca buku bacaan, majalah, novel dan lain-lain yang tidak mendidik;
20. Membuat kegaduhan;
21. Pura-pura sakit;
22. Terlambat masuk asrama pondok saat pulang dari sekolah;
23. Tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah;
24. Tidak mengikuti kegiatan Pramuka, OSIS atau IPNU/IPPNU;
25. Tidak mengikuti kegiatan shalat berjamaah;
26. Tidur di kelas dalam keadaan duduk;
27. Menerima paket tidak resmi dan diluar jadwal pengiriman/penjengukan;
28. Tidur tidak di tempat yang telah ditentukan;
29. Mengintip luar lingkungan MHM Gading Tuntang;
30. Terlambat datang ke pondok setelah izin pulang tanpa alasan darurat.

Pasal 13
Jenis Pelanggaran Sedang

1. Pelanggaran ringan yang diulang sampai 3 (tiga) kali masuk kategori pelanggaran sedang;
2. Melakukan larangan pada pasal 7 (tujuh) ayat 1 sampai dengan 23;
3. Melakukan larangan pada pasal 8 (delapan) ayat 1 sampai dengan 11;
4. Melakukan larangan pada pasal 9 (sembilan) ayat 1 sampai dengan 6;
5. Merokok;
6. Mengemudikan kendaraan bermotor di lingkungan pengawasan sekolah dan pondok
pesantren tanpa seizin sekolah/pondok;
7. Berambut dan berkuku panjang yang melebihi ukuran yang telah ditetapkan;
8. Menyemir / mewarnai rambut;
9. Jajan di luar pondok setelah mengaji malam;
10. Menerima atau memberi titipan kepada selain mahramnya.
Pasal 14
Jenis Pelanggaran berat

1. Pelanggaran sedang yang diulang sampai 3 (tiga) kali, masuk kategori pelanggaran berat;
2. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan atau uang milik lembaga dan
atau orang lain;
3. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan lembaga;
4. Mabuk, minum-minuman keras yang memabukkan, memakai dan atau mengedarkan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan lembaga atau di masyarakat;
5. Melakukan perbuatan asusila dan atau perjudian di lingkungan lembaga atau masyarakat;
6. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman se-lembaga atau keluarga
besar lembaga di lingkungan lembaga atau masyarakat.
7. Membujuk teman se-lembaga atau keluarga besar lembaga untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan norma agama, norma susila dan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku;
8. Dengan sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik lembaga yang
menimbulkan kerugian bagi lembaga;
9. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan lembaga atau masyarakat yang diancam pidana 5
(lima tahun atau lebih).

Pasal 15
Pembuktian Pelanggaran Berat

Pelanggaran berat sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 dibuktikan dengan salah satu temuan
bukti sebagai berikut :

1. Tertangkap tangan;
2. Ada pengakuan dari yang bersangkutan;
3. Bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang berwewenang di lembaga dan
didukung oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi.

BAB VI
JENIS, TAHAPAN DAN BENTUK PEMBERIAN SANKSI

Pasal 16
Jenis Sanksi

Jenis Sanksi diketegorikan menjadi 3 (tiga) yaitu; ringan, sedang dan berat;
1. Sanksi kategori ringan diberikan kepada peserta didik/santri, jika melakukan jenis
pelanggaran ringan sebagaimana ketentuan pasal 12;
2. Sanksi kategori sedang diberikan kepada peserta didik/santri, jika melakukan jenis
pelanggaran sedang sebagaimana ketentuan pasal 13;
3. Sanksi kategori berat diberikan kepada peserta didik/santri, jika melakukan jenis
pelanggaran berat sebagaimana ketentuan pasal 14;
Pasal 17
Tahapan dan Bentuk Pemberian Sanksi
Kategori Ringan

1. Pelanggaran 1 (satu) kali diberi teguran dan pembinaan secara lisan dari guru BK/
Kepala Sekolah/Ketua Pondok;
2. Pelanggaran 2 (dua) kali diberi teguran tertulis 1 dari Kepala Sekolah/Ketua Pondok;
3. Pelanggaran 3 (tiga) kali di beri teguran tertulis 2 dari Kepala Sekolah/Ketua Pondok
dan diberi ta’ziran/hukuman sesuai kebijaksanaan berupa:
a. membuat surat pernyataan diri tidak mengulangi lagi;
b. menulis Basmalah dan atau kalimah tayyibah;
c. membaca atau menghafal Al Qur’an;
d. menghafal pelajaran;
e. Kerja bakti;
f. Disita barang buktinya;
4. Pelanggaran 4 (empat) kali masuk ke kategori pelanggaran sedang.

Pasal 18
Tahapan dan Bentuk Pemberian Sanksi
Kategori Sedang

1. Pelanggaran 1 (satu) kali diberi teguran dan pembinaan secara lisan dari guru BK/
Kepala Sekolah/Ketua Pondok;
2. Pelanggaran 2 (dua) kali di beri teguran tertulis dari Kepala Sekolah/Ketua Pondok dan
diberi ta’ziran/hukuman sesuai kebijaksanaan berupa:
a. membersihkan lingkungan sekolah dan atau pondok;
b. diguyur air dan disita barang buktinya;
c. digundul dan disita barang buktinya;
d. ganti rugi;
e. dihadapkan Pengasuh dan atau Kepala Sekolah.

3. Pelanggaran 3 (tiga) kali dipanggil orang tua/walinya dan diberi ta’ziran/hukuman


sesuai kebijaksanaan berupa;
a. membersihkan lingkungan sekolah dan atau pondok;
b. diguyur air dan disita barang buktinya;
c. digundul dan disita barang buktinya;
d. ganti rugi;
e. dihadapkan Pengasuh dan atau Kepala Sekolah.
4. Pelanggaran 4 (empat) kali masuk ke kategori pelanggaran berat.

Pasal 19
Tahapan dan Bentuk Pemberian Sanksi
Kategori Berat

Pelanggaran 1 (satu) kali dipanggil orang tua/walinya dan diberi ta’ziran/hukuman sesuai
kebijaksanaan dan jenis pelanggaran beratnya, yaitu berupa;
a. Ganti rugi;
b. Skorsing;
c. Dikembalikan ke orang tua/walinya
d. Diserahkan ke yang berwajib (sesuai ketentuan perundang-undangan)
BAB VII
PENUTUP

Pasal 20

1. Hal-hal yang belum tercantum dalam Peraturan Dasar dan Tata Tertib ini ini akan diatur
kemudian berdasarkan rapat bersama Pengurus Yayasan, Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
2. Peraturan Dasar dan Tata Tertib Yayasan At Tohari ini berlaku pada tanggal ditetapkan
untuk diketahui oleh Kepala Sekolah/Ketua Pondok, Pendidik, Tenaga Kependidikan,
Peserta didik/santri, orang tua/wali dan masyarakat.

Ditetapkan di : Tuntang
Tanggal : 16 Desember 2022 M
22 Jumadil Awwal 1444 H

Mengetahui
Ketua Yayasan Kepala Sekolah

Sulkhan Arwani, S.TP Kuni Azkal Maroya, S.Pd.I

Mengesahkan
Pembina Yayasan

K.H. Nur Wahid


BAB VII

You might also like