Professional Documents
Culture Documents
Askep Praktikum Jiwa Kelar
Askep Praktikum Jiwa Kelar
Pengkajian
I. Identitas
Nama : Danu Kusuma
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Status perkawinan : Cerai hidup
Alamat : Cibinong
Suku bangsa : Indonesia
Nomor RM : 10421
Ruang : Garuda
Tanggal pengkajian : 01 maret 2020
II. Alasan Masuk
Klien bertengkar dengan tetangga lalu memukulnya karena dibilang tidak bersih saat
klien menyapu halaman. Keluarga klien mengatakan sebelum bertengkar dengan
tetangga, klien seringkali bicara sendiri dan marah-marah kepada anggota keluarga lain
tanpa alasan yang jelas.
III. Factor Predisposisi
Pada tahun 2008, klien menjalani rawat inap yang pertama karena ngamuk dan marah-
marah tanpa alasan jelas pada semua orang dan pulang setelah dirawat selama 2 bulan di
RSMM. Setelah itu klien berobat jalan di RSMM secara teratur selama 3 bulan. Karena
biaya mahal, klien meneruskan pengobatan di puskesmas.
Di dalam anggota keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa, tetapi klien
pernah menjadi korban kekerasan verbal dan fisik oleh pamannya saat klien berumur 18
tahun.
Klien sulit tidur sejak 1 minggu yang lalu karena ketakutan mendengar suara-suara gaduh
di dalam kamarnya dan klien melihat ada bayangan hitam yang selalu mengikuti klien
selama klien berada di rumah.
Jika ada masalah atau kesulitan, klien cenderung memendamnya sendiri. Klien tidak
pandai mengungkapkan emosinya secara verbal dan lebih sering tidak menceritakan
kesulitan yang dialaminya selama ini.
IV. Pemeriksaan Fisik
TD: 140/90 mmHg, N: 85x/menit, S: 36°C, P: 20x/menit
Ukuran tubuh TB: 170 cm, BB: 68 kg
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik
V. Psikososial
1. Genogram
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri: Klien seringkali mengatakan dirinya tidak berharga
b. Identitas: Klien mengatakan tidak puas dengan anggota tubuhnya
c. Peran: Klien mengatakan tidak berguna sebagai kepala keluarga karena anak dan
istrinya pergi meninggalkan
d. Ideal diri: Klien ingin sembuh agar keluarganya tidak menganggap klien
mengalami halusinasi
e. Harga diri: Klien mengatakan measa tidak berguna karena sudah ditinggal istri
dan anak
Perubahan persepsi
sensori : Halusinasi
Isolasi sosial
Defisit perawatan
diri
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi
2. Risiko perilaku kekerasan
3. Isolasi sosial
4. Deficit perawatan diri
5. Harga diri rendah
C. Intervensi Keperawatan
TUM:
Klien mampu melakukan
perawatan diri: higiene.
TUK I :
- Klien dapat
menyebutkan pengertian
dan tanda- tanda
kebersihan diri
- Klien dapat SP I :
mengetahui pentingnya
Defisit 1. Identifikasi masalah pera-watan diri: kebersihan
kebersihan diri
perawatan - Klien dapat mengetahui diri, berdandan, makan/minum, BAK/BAB
diri bagaimana cara menjaga
2. Jelaskan pentingnya kebersi-han diri
kebersihan diri.
3. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri
4. Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi dan
ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku
5. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
mandi, sikat gigi (2x sehari), cuci rambut (2x
perminggu), potong kuku (1x perminggu).
SP II :
1. Evaluasi kegiatan kebersi-han diri. Beri pujian.