You are on page 1of 233

A D

E I
M
PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayahNya kami mampu menyelesaikan buku e-NCPT (Nutrition Care Process
Terminologi).

Buku e-NCPT (Nutrition Care Process Terminologi) ini merupakan terjemahan bebas dari
“Nutrition Care Process Terminology (eNCPT), 2015 Edition, Academy of Nutrition Dietetics,
USA” dan disusun oleh Mahasiswa S-1 Gizi Konversi STIK Immanuel Bandung, Buku E-NCPT ini
khusus hanya untuk lingkungan STIK Immanuel Bandung dan Rekan-rekan sejawat Ahli Gizi. Buku ini
bersifat bacaan pribadi tidak untuk dikomersialkan.

Dengan adanya keterbatasan bahasa, waktu dan pengerjaannya ditengah aktivitas Perkuliahan,
buku E-NCPT ini masih jauh dari kata sempurna. Mohon adanya kritik dan saran yang membangun

Penyusun
Tim Penyusun :

1. Suratman Abdillah Fajar, AMG


2. Haris Nurdiana, AMG., RD
3. Alia Sofaka, AMG., RD
4. Wida Widiasih, AMG., RD
5. Risya Damayanti, AMG., RD
6. Aeni Nurjakiyah, AMG
7. Zaira Siti Mecca Medina, AMG
8. Nofiana Debora Rido, Amd.Gz
9. Zulfa Rizki Fadhilah, Amd.Gz
10. Shinta Attarani, Amd.Gz
11. Desi Lia Rahmawati, Amd
12. Hasna Karimah, Amd
13. Sri Wahyuni, Amd
NCP
(Nutrition Care Proses)

NCP adalah Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang memecahkan masalah dengan
menggunakan pendekatan sistematis dan terstandar agar asuhan gizi menjadi tepat, efektif dan aman.
(The Nutrition Care Process (NCP) is designed to improve the consistency and quality of
individualized care for patients/clients or groups and the predictability of the patient/client outcomes. It is
not intended to standardize nutrition care for each patient/client, but to establish a standardized process
for providing care.)

Langkah-Langkah Proses Asuhan Gizi Terstandar ada 4 yaitu :

A. Nutrition Assessment
B. Nutrition Diagnosis
C. Nutrition Intervention
D. Nutrition Monitoring and Evaluation
A.Nutrition Assesment di bagi menjadi 5 domain :
 Assesment Antropometri
 Assesment Biokimia
 Assesment Fisik-klinis
 Assesment Riwayat asupan
 Assesment Riwayat Klien
 Standar Pembanding

B.Nutrition Diagnosis di bagi menjadi 3 domain :


 Domain Intake
 Domain Klinis
 Domain Behaviour

C.Nutrition Intervention dibagi menjadi 4 domain :


 Pemberian Makan
 Edukasi
 Konseling
 Koordinasi Asuhan Gizi

D.Ntrition Monitoring and evaluation dibagi menjadi 4 domain :


 Food nutrition-related history outcomes
 Antropometric Measurement outcomes
 Biochemical data, Medical Test, and procedure outcomes
 Nutrition – focused physical finding outcome
A. Terminologi Assesmen Gizi FH-1.4.2.2 Plant sterol ester intake
FH-1.4.2.3 Asupan protein kedelai
1. Assemen Riwayat Asupan FH-1.4.2.4 Asupan psyllium
a. FH.1 Asupan Makanan Dan Zat Gizi FH-1.4.2.5 Asupan β-glucan
Koding FH-1.4.2.6 Asupan makanan aditif
FH-1.1 Asupan Energi FH-1.4.2.7 Lainnya
FH-1.1.1 Asupan Energi FH-1.4.3 Asupan kafein
FH-1.1.1.1 Total Asupan Energi FH-1.4.3.1 Total asupan kafein
FH-1.2 Asupan Makanan dan FH-1.5 Asupan zat gizi makro
Minuman FH-1.5.1 Asupan lemak
FH-1.2.1 Asupan Cairan/Minuman FH-1.5.1.1 Total asupan lemak
FH-1.2.1.1 Asupan Cairan lewat oral FH-1.5.1.2 Asupan lemak jenuh
FH-1.2.1.2 Cairan yang berasal dari FH-1.5.1.3 Trans fatty acid intake
makanan FH-1.5.1.4 Asupan lemak tak jenuh
FH-1.2.1.3 Pengganti makanan cair atau ganda
suplemen FH-1.5.1.4.1 Asupan asam linoleat
FH-1.2.2 Asupan makanan FH-1.5.1.5 Asupan lemak tak jenuh
FH-1.2.2.1 Jumlah makanan tunggal
FH-1.2.2.2 Tipe makanan FH-1.5.1.6 Asupan asam lemak omega-3
FH-1.2.2.3 Pola makan/selingan FH-1.5.1.6.1 Asupan asam linoleat alfa
FH-1.2.2.4 Indeks kualitas diet FH-1.5.1.6.2 Asupan lemak
FH-1.2.2.5 Variasi makanan eicosapentaenoic
FH-1.2.3 ASI/ susu formula FH-1.5.1.6.3 Asupan lemak
FH-1.2.3.1 Asupan ASI decosahexaenoic
FH-1.2.3.2 Asupan susu formula FH-1.5.1.7 Asupan lemak esensial
FH-1.3 Asupan nutrisi enteral dan FH-1.5.1.8 Asupan trigliserida rantai
parenteral sedang
FH-1.3.1 Asupan nutrisi enteral FH-1.5.2 Asupan kolesterol
FH-1.3.1.1 Nutrisi formula enteral/solusi FH-1.5.2.1 Asupan diet kolesterol
FH-1.3.1.2 Feeding tube flush FH-1.5.3 Asupan protein
FH-1.3.2 Asupan nutrisi parenteral FH-1.5.3.1 Total asupan protein
FH-1.3.2.1 Nutrisi formula FH-1.5.3.2 Asupan nilai protein biologis
parenteral/solusi tinggi
FH-1.3.2.2 Cairan IV FH-1.5.3.3 Asupan kasein
FH-1.4 Asupan zat bioaktif FH-1.5.3.4 Asupan whey
FH-1.4.1 Asupan alkohol FH-1.5.3.5 Asupan gluten
FH-1.4.1.1 Banyaknya minum/volume FH-1.5.3.6 Asupan protein alami
FH-1.4.1.2 Frekuensi FH-1.5.4 Asupan asam amino
FH-1.4.1.3 Pola konsumsi alkohol FH-1.5.4.1 Total asupan asam amino
FH-1.4.2 Asupan zat bioaktif FH-1.5.4.2 Asupan asam amino esensial
FH-1.4.2.1 Plant stanol ester intake FH-1.5.4.2.1 Asupan hisidin
FH-1.5.4.2.2 Asupan metionin FH-1.6.1.6 Thiamin
FH-1.5.4.2.3 Asupan isoleusin FH-1.6.1.7 Riboflavin
FH-1.5.4.2.4 Asupan leusin FH-1.6.1.8 Niacin
FH-1.5.4.2.5 Asupan lisin FH-1.6.1.9 Folat
FH-1.5.4.2.6 Asupan threonine FH-1.6.1.10 B6
FH-1.5.4.2.7 Asupan triptopan FH-1.6.1.11 B12
FH-1.5.4.2.8 Asupan penilalanin FH-1.6.1.12 Asam pantotenat
FH-1.5.4.2.9 Asupan valin FH-1.6.1.13 Biotin
FH-1.5.4.3 Asupan asam amino non FH-1.6.1.14 Multivitamin
esensial FH-1.6.2 Asupan mineral
FH-1.5.4.3.1 Asupan arginine FH-1.6.2.1 Kalsium
FH-1.5.4.3.2 Asupan glutamin FH-1.6.2.2 Khlorid
FH-1.5.4.3.3 Asupan homosistein FH-1.6.2.3 besi
FH-1.5.4.3.4 Asupan tiramin FH-1.6.2.4 Magnesium
FH-1.5.4.3.5 Asupan tirosin FH-1.6.2.5 Potasium
FH-1.5.5 Asupan karbohidrat FH-1.6.2.6 Posfor
FH-1.5.5.1 Total asupan karbohidrat FH-1.6.2.7 Sodium
FH-1.5.5.2 Asupan karbohidrat kompleks FH-1.6.2.8 Zinc
FH-1.5.5.3 Asupan karbohidrat FH-1.6.2.9 Sulfat
sederhana FH-1.6.2.10 Florid
FH-1.5.5.4 Asupan galakosa FH-1.6.2.11 Tembaga
FH-1.5.5.5 Asupan laktosa FH-1.6.2.12 Iodin
FH-1.5.5.6 Asupan frukosa FH-1.6.2.13 Selenium
FH-1.5.5.7 Asupan glikemik FH-1.6.2.14 Mangan
FH-1.5.5.8 Beban glikemik FH-1.6.2.15 kromium
FH-1.5.5.9 Sumber karbohidrat FH-1.6.2.16 Molibdenum
FH-1.5.5.10 Rasio insulin terhadap FH-1.6.2.17 Boron
karbohidrat FH-1.6.2.18 Kobalt
FH-1.5.6 Asupan serat FH-1.6.2.19 Multi mineral
FH-1.5.6.1 total asupan serat FH-1.6.2.20 Multi trace elemen
FH-1.5.6.2 Asupan serat larut
FH-1.5.6.3 Asupan serat tak larut c. FH.2 Food and nutrient administration
FH-2.1 Riwayat diet
b. FH. 1.6 Asupan zat gizi mikro FH-2.1.1 Pesanan diet
FH-1.6 Asupan zat gizi mikro FH-2.1.1.1 Umum/ pesanan diet sehat
FH-1.6.1 Asupan viamin FH-2.1.1.2 Pesanan modifikasi diet
FH-1.6.1.1 A FH-2.1.1.3 Pesanan nutrisi enteral
FH-1.6.1.2 C FH-2.1.1.4 Pesanan nutrisi pareneral
FH-1.6.1.3 D FH-2.1.2 Pengalaman diet
FH-1.6.1.4 E FH-2.1.2.1 Diet yang ditenukan sebelumnya
FH-1.6.1.5 K FH-2.1.2.2 Nutrisi sebelumnya/ pendidikan
diet/ konseling pengeahuan/keterampilan
FH-2.1.2.3 Diet pilihan sendiri/diikuti FH-4.1.2 Pengetahuan spesifik diagnose
FH-2.1.2.4 Upaya diet terkait gizi global
FH-2.1.2.5 Alergi makanan FH-4.2 Kepercayaan dan sikap
FH-2.1.2.6 Intoleransi makanan FH-4.2.1 Konflik dengan pribadi/ keluarga
FH-2.1.3 Lingkungan makanan FH-4.2.2 Distorted body image
FH-2.1.3.1 Lokasi FH-4.2.3 Keputusan akhir kehidupan
FH-2.1.3.2 Suasana FH-4.2.4 Motivasi
FH-2.1.3.3 Pengasuh/teman FH-4.2.5 Preoccupation with food/nutrients
FH-2.1.3.4 Fasilitas menyusui yang FH-4.2.6 Preoccupation with weight
tepat/fasilitas FH-4.2.7 Kesiapan unuk mengubah perilaku
FH-2.1.3.5 Makan sendiri terkait nutrisi
FH-2.1.4 Adminisrasi Nutrisi enteral dan FH-4.2.8 Self-efficacy
parenteral FH-4.2.9 Bicara sendiri/kognisi
FH-2.1.4.1 Akses enteral FH-4.2.10 Tujuan terkai nutrisi yang tidak
FH-2.1.4.2 Akses parenteral realistis
FH-2.1.4.3 Posisi tubuh FH-4.2.11 Kepercayaan/sikap tidak ilmiah
FH-2.1.5 Puasa FH-4.2.12 Preferensi makanan
FH-2.1.5.1 Fasting pattern in one calendar FH-4.2.13 Emosi
day, reported
FH-2.1.5.2 Fasting pattern in one calendar f. FH-5 perilaku
week, reported FH-5.1 Tingkah laku
FH-2.1.5.3 fasting pattern in one calendar FH-5.1.1 Skor kepatuhan yang dilaporkan
month, reported sendiri
FH-2.1.5.4 Fasting pattern in one calendar FH-5.1.2 Kehadiran kunjungan gizi
year, reported FH-5.1.3 Kemampuan untuk mengingat
FH-2.1.5.5 toleransi puasa ujuan gizi
FH-5.1.4 Pantauan diri yang disepakati
d. FH-3 pengobatan dan terapi FH-5.1.5 Manajemen diri yang disepakati
FH-3.1 Obat-obatan FH-5.2 Perilaku menghindar
FH-3.1.1 Penggunaan resep obat FH-5.2.1 Menghindar
FH-3.1.2 Penggunaan obat-obatan FH-5.2.2 Makan terbatas
FH-3.1.3 Penyalahgunaan obat FH-5.2.3 Penyebab prilaku menghindar
FH-3.2 Komplementer/ obat alternative FH-5.3 Bingeing and purging behavior
FH-3.2.1 Nutrisi yang lengkap/ penggunaan FH-5.3.1 Binge eating behavior
obat alternatif FH-5.3.2 Purging behavior
FH-5.4 Perilaku makan
e. FH-4 pengetahuan/kepercayaan/sikap FH-5.4.1 Durasi makan
FH-4.1 Pengetahuan makanan dan FH-5.4.2 Persen waktu makan dihabiskan
nutrisi/keterampilan unuk makan
FH-4.1.1 Wilayah dan tingkaan FH-5.4.3 Lebih suka minum dari pada makan
FH-5.4.4 Penolakan untuk FH-6.3.2 Dekontaminasi air yang tepa
makan/mengunyah FH-6.4 Ketersediaan makanan dan nutrisi
FH-5.4.5 Memuntahkan makanan FH-6.4.1 Akses ke persediaan makanan dan
FH-5.4.6 Rangsangan nutrisi
FH-5.4.7 Pasien/klien/kelelahan pengasuh FH-6.4.2 Access to assistive eating devices
selama proses pemberian makanan FH-6.4.3 Akses yang membantu persiapan
mengakibakan asupan yang idak peralatan makanan
memadai
FH-5.4.8 Kesediaan untuk mencoba makanan h. FH-7 aktifitas fisik dan fungsi
baru FH-7.1 Menyusui
FH-5.4.9 Keterbaasan menerima makanan FH-7.1.1 Inisiasi menyusui
FH-5.4.10 Preferensi indra yang kaku FH-7.1.2 Durasi pemberian ASI
FH-5.5 Jaringan social FH-7.1.3 ASI ekslusif
FH-5.5.1 Kemampuan membangun dan FH-7.1.4 Masalah menyusui
memanfaakan jaringan sosial FH-7.2 ADL dan IADLs nutrisi terkait
FH-7.2.1 Kemampuan fisik unuk
g. FH-6 faktor-faktor ang mempengaruhi akses menyelesaikan tugas persiapan
ke persediaan makanan dan nutrisi makann
FH-6.1 Partisipasi program makanan FH-7.2.2 Kemampuan fisik untu memberi
/nutrisi makanan sendiri
FH-6.1.1 Kelayakan untuk program FH-7.2.3 Kemampuan unuk memposisikan
pemerintah diri
FH-6.1.2 Partisipasi dalam program FH-7.2.4 Menerima asupan bantuan
pemerintah FH-7.2.5 Kemampuan unuk menggunakan
FH-6.1.3 Kelayakan unuk program perangkat makanan adaptif
komunitas FH-7.2.6 Kemampuan kogniif unuk
FH-6.1.4 Partisipasi dalam program menelesaikan tugas persiapan
komunikasi makanan
FH-6.2 Ketersediaan makanan/ makanan FH-7.2.7 Ingat untuk makan
yang aman FH-7.2.8 Recalls eating
FH-6.2.1 Tersediana fasilitas perbelanjaan FH-7.2.9 Skor pemeriksaan keadaan mental
FH-6.2.2 Pengadaan untuk keamanan FH-7.2.10 Gizi terkait kegiatan skor ADL
makanan hidup sehari-hari
FH-6.2.3 Fasilitas persiapan makanan yang FH-7.2.11 Nurisi terkait kegiaan
tepat instrumental skor IADL hidup
FH-6.2.4 Ketersediaan penimpanan sehari-hari
makanan yang aman FH-7.3 Akifias
FH-6.2.5 Teknis penimpanan yang tepat FH-7.3.1 Riwayat akifias fisik
FH-6.2.6 Identifikasi makanan yang aman FH-7.3.2 Konsisen
FH-6.3 Ketersediaan air yang aman FH-7.3.3 Frekuensi
FH-6.3.1 Ketersediaan air minum FH-7.3.4 Durasi
FH-7.3.5 Intensitas BD-1.1.3 Tekanan parsial karbon dioksida
FH-7.3.6 Jenis aktifias fisik dalam darah arteri, PaCO2
FH-7.3.7 Kekuaan BD-1.1.4 Tekanan parsial oksigen dalam
FH-7.3.8 TV/waktu layar darah arteri, PaO2
FH-7.3.9 Waku akifias lainnya BD-1.1.5 pH pena
FH-7.3.10 Gerakan fisik yang tidak BD-1.1.6 Vena bikarbonat
disengaja BD-1.2 Profil elekroli dan ginjal
FH-7.3.11 Akifias termogenesis anpa latihan BD-1.2.1 BUN
FH-7.4 Faktor yang mempengaruhi akses BD-1.2.2 Kreainin
ke aktifias fisik BD-1.2.3 BUN rasio kreatinin
FH-7.4.1 Keamanan lingkungan BD-1.2.4 Laju filtasi glomerulus
FH-7.4.2 Kemampuan lingkungan BD-1.2.5 Sodium
FH-7.4.3 Kedekatan dengan aman/ ruang BD-1.2.6 Klorodin
hijau BD-1.2.7 Potassium
FH-7.4.4 Akses ke fasilitas/ program BD-1.2.8 Magnesium
kegiatan fisik BD-1.2.9 Kalsium, serum
BD-1.2.10 Kalsium, erionisasi
i. FH-8 nurisi terkait pasien/ tindakan berpusat BD-1.2.11 Fosfor
klien BD-1.2.12 Osmolalitas serum
FH-8.1 Kualitas nutrisi kehidupan BD-1.2.13 Hormone paratiroid
FH-8.1.1 Tanggapan kualitas nutrisi BD-1.3 Profil asam lemak esensial
terhadap kehidupan BD-1.3.1 Triene, raio tetraena
BD-1.4 Profil gastrointestinal
2. Antropometri BD-1.4.1 Alkalin fosfat
a. Data Antropometri AD-1.1 BD-1.4.2 Analin aminotransferase, ALT
AD-1.1 Komposisi BD-1.4.3 Aspartat aminotransferase, AST
tubuh/pertumbuhan/riwayat berat BD-1.4.4 Gamma glutamyl transferase,
AD-1.1.1 Tinggi/ GGT
AD-1.1.2 Berat BD-1.4.5 Volume sisa lambung
AD-1.1.3 Ukuran BD-1.4.6 Total bilirubin
AD-1.1.4 Perubahan berat BD-1.4.7 Ammonia, serum
AD-1.1.5 Masa indek tubuh BD-1.4.8 Laporan oksikologi, termasuk
AD-1.1.6 Indeks pola pertumbuhan / alkohol
peringka persentil BD-1.4.9 Waktu prothombin, PT
AD-1.1.7 Perkiraan kompartemen tubuh BD-1.4.10 Waktu tromboplastin parsial,
PTT
3. Biokimia BD-1.4.11 INR (rasio)
Data Biokimia-BD BD-1.4.12 Amilase
BD-1.1 Keseimbangan asam basa BD-1.4.13 Lipase
BD-1.1.1 pH arteri BD-1.4.14 Lemak feses, 24 jam
BD-1.1.2 Arteri bikarbonat BD-1.4.15 Lemak feses, 72 jam
BD-1.4.16 Lemak feses, kualitatif BD-1.5.7 Ingkat kortisol
BD-1.4.17 Kotoran feses BD-1.5.8 Protein pengikat IGF
BD-1.4.18 Laktoferin fekal BD-1.5.9 Hormone perangsang kelenjar
BD-1.4.19 Elastase pancreas tiroid
BD-1.4.20 5 nukleotidase BD-1.5.10 Tes tiroksin
BD-1.4.21 D-xlose BD-1.5.11 Triiodohyronine
BD-1.4.22 Tes napas hydrogen lakulosa BD-1.5.12 Hormon ardenokortikotropik
BD-1.4.23 Tes napas hydrogen laktosa BD-1.5.13 Hormon folikel menstimulasi
BD-1.4.24 Tes napas hydrogen fruktosa BD-1.5.14 Hormon pertumbuhan
BD-1.4.25 Tes napas hydrogen glukosa BD-1.5.15 Hormon luteinzing
BD-1.4.26 Tes napas hydrogen urea BD-1.6 Profil inflamasi
BD-1.4.27 Biopsi usus BD-1.6.1 Protein C-reaktif
BD-1.4.28 Stool culture BD-1.7 Profil lipid
BD-1.4.29 Waktu pengosongan lambung BD-1.7.1 Kolesterol, serum
BD-1.4.30 Waktu transit usus kecil BD-1.7.2 Kolesterol, HDL
BD-1.4.31 Abdominal X-ray BD-1.7.3 Kolesterol, LDL
BD-1.4.32 Abdominal CT BD-1.7.4 Kolesterol, non-HDL
BD-1.4.33 Abdominal USG BD-1.7.5 Total kolesterol; kolesterol HDL
BD-1.4.34 Endroskopi USG BD-1.7.6 LDL; HDL
BD-1.4.35 CT panggul BD-1.7.7 Trigliserida, serum
BD-1.4.36 Modified barium swallow BD-1.8 Profil tingkat metabolic
BD-1.4.37 Barium swallow BD-1.8.1 Ukuran tingkat istirahat
BD-1.4.38 Esophagogastroduodenoscopy metabolik
BD-1.4.39 ERCP BD-1.8.2 Ukuran sensivitas pernafasan
BD-1.4.40 Endoskopi kapsul BD-1.9 Profil mineral
BD-1.4.41 Manometri esofagus BD-1.9.1 Tembaga, serum atau plasma
BD-1.4.42 Tes pH esofagus BD-1.9.2 Yodium, ekresi urin
BD-1.4.43 Pemantauan refluks BD-1.9.3 Zinc, serum atau plasma
gastroesofagus BD-1.9.4 Boron, serum atau plasma
BD-1.4.44 Pemantauan sphincter BD-1.9.5 Chromium, serum atau saluran
gastrointestinal kencing
BD-1.4.45 Urate BD-1.9.6 Flourida, plasma
BD-1.5 Profil glukosa/endokrin BD-1.9.7 Mangan, kemih, darah, plasma
BD-1.5.1 Glukosa puasa BD-1.9.8 Molibdenum, serum
BD-1.5.2 Glukosa biasa BD-1.9.9 Selenium, serum atau saluran
BD-1.5.3 HgbA1c kencing
BD-1.5.4 Glukosa plasma kapiler BD-1.10 Nutritional anemia profile
preprandial BD-1.10.1 Hemoglobin
BD-1.5.5 Puncak glukosa plasma kapiler BD-1.10.2 Hematokri
postpradial BD-1.10.3 Mean corpuscular volume
BD-1.5.6 Tes glukosa BD-1.10.4 Folat sel darah merah
BD-1.10.5 Red cell distribution width BD-1.11.32 Asam organic/kreatinin
BD-1.10.6 B12, serum BD-1.11.33 3-hidroksibutirat
BD-1.10.7 Asam methylmalonic serum BD-1.11.34 3-hydroxyisovalerate
BD-1.10.8 Folat, serum BD-1.11.35 Acetoacetate
BD-1.10.9 Homocysteine, serum BD-1.11.36 Ethylmalonate
BD-1.10.10 Ferritin, serum BD-1.11.37 Succinate
BD-1.10.11 Besi, serum BD-1.11.38 fumarate
BD-1.10.12 Total kapasitas pengikatan besi BD-1.11.39 Glutarate
BD-1.10.13 Saturasi transferin BD-1.11.40 3-metilglutarate
BD-1.11 Profil protein BD-1.11.41 Adipate
BD-1.11.1 Albumin BD-1.11.42 2-hydroxyglutarate
BD-1.11.2 Prealbumin BD-1.11.43 3-hydroxyphenylacetate
BD-1.11.3 Ransferin BD-1.11.44 2-ketoglutarate
BD-1.11.4 Penilalanin, plasma BD-1.11.45 Garam sitrat
BD-1.11.5 Tirosin, plasma BD-1.11.46 Propionate
BD-1.11.6 Panel asam amino BD-1.11.47 Methylcitrate
BD-1.11.7 Penilalanin, bintik darah kering BD-1.11.48 3-hydroxy propionate
BD-1.11.8 Tirosin, bintik darah kering BD-1.11.49 Β-hydroxy butyrate
BD-1.11.9 Penilalanin; tirosin BD-1.11.50 Creatinine kinase
BD-1.11.10 Hydroxproline BD-1.11.51 Troponin I cardiac
BD-1.11.11 Threonine BD-1.11.52 Troponin T cardiac
BD-1.11.12 Serin BD-1.11.53 Β-tipe peptide natriuretic
BD-1.11.13 Asparagine BD-1.11.54 Succinylacentone
BD-1.11.14 Glutamate BD-1.11.55 Total serum immunoglobulin A
BD-1.11.15 Glutamine BD-1.11.56 Tissue transglutaminase
BD-1.11.16 Prolin antibodies (IgA)
BD-1.11.17 Glisin BD-1.11.57 Tissue transglutaminase
BD-1.11.18 Alanine antibodies (IgG)
BD-1.11.19 Citrulin BD-1.11.58 Deamidated gliadin peptide
BD-1.11.20 Valin antibodies (IgG)
BD-1.11.21 Sistein BD-1.11.59 Anibodi endomysial
BD-1.11.22 Metionin BD-1.11.60 Transferin kekurangan
BD-1.11.23 Isoleusin karbohidrat
BD-1.11.24 Leusin BD-1.12 Profil urin
BD-1.11.25 Ornitin BD-1.12.1 Warna urin
BD-1.11.26 Lisin BD-1.12.2 Osmolalitas urin
BD-1.11.27 Hisidin BD-1.12.3 Berat jenis urin
BD-1.11.28 Arginine BD-1.12.4 Volume urin
BD-1.11.29 Lisin:arginine BD-1.12.5 Kalsium urin, 24 jam
BD-1.11.30 Triptopan BD-1.12.6 d-xlose urin
BD-1.11.31 Panel asam organik plasma BD-1.12.7 Glukosa urin
BD-1.12.8 Keno urin BD-1.13.11 Bioin, limfosit propionil-CoA
BD-1.12.9 Sodium urin karboksilase dalam kehamilan,
BD-1.12.10 Mikroalbumin urin serum
BD-1.12.11 Protein urin, acak BD-1.13.12 Biotinidase
BD-1.12.12 Protein urin, 24 jam BD-1.13.13 Protein induced by vitamin K
BD-1.12.13 Protein urin asam, acak absence or antagonist II
BD-1.12.14 Protein urin asam, 24 jam BD-1.14 Profil metabolisme karbohidrat
BD-1.12.15 Panel asam urin organik BD-1.14.1 Galaktosa-1- fosfat dalam sel
BD-1.12.16 Urin glutarat darah merah
BD-1.12.17 Urin methylmalonate BD-1.14.2 Galaktosa-1- fosfat transferase
BD-1.12.18 Urin acylglycines/kreatinin uridil
BD-1.12.19 Urin argininosuccinate BD-1.14.3 Fruktosa
BD-1.12.20 Urin succinlacetone/kreainin BD-1.14.4 Laktat
BD-1.12.21 Urin orotate BD-1.14.5 Piruvat
BD-1.12.22 Urin orotate/keratin BD-1.14.6 Laktat; piruvat
BD-1.12.23 Urin 2-hydroxyisovalerate BD-1.15 Profil asam lemak
BD-1.12.24 Urin 2-oxoisovalerate BD-1.15.1 Panel acylcarnitine
BD-1.12.25 Urin galactitol BD-1.15.2 Plasma acylcarnitine
BD-1.12.26 Mengurangi zat urin BD-1.15.3 Karnitinin bebas
BD-1.12.27 Porfirin urin BD-1.15.4 Total karnitinin
BD-1.13 Profil vitamin BD-1.15.5 karnitinin bebas; total karnitinin
BD-1.13.1 Viamin A, serum atau plasma BD-1.15.6 Panel mitokondria asam lemak
retinol C8-C18
BD-1.13.2 Vitamin C, plasma atau serum BD-1.15.7 Panel asam lemak esensial C12-
BD-1.13.3 Vitamin D, 25-hydroxy C22
BD-1.13.4 Vitamin E, plasma alpha- BD-1.15.8 Panel asam lemak peroxisomal
tocopherol C2-C26
BD-1.13.5 Tiamin, koefisien eritrosit untuk BD-1.15.9 Tes enzim MCAD dalam
aktivitas transketolase fibroblast atau jaringan lainnya
BD-1.13.6 Riboflavin, koefisien eritrosit BD-1.15.10 Asam lemak β-oksidasi dalam
untuk akifitas reduktase fibroblast
glutathione
BD-1.13.7 Niasin, konsentrasi kemih 4. Riwayat Fisik Klinis
N’methyl-nicotinamide Data Fisik Klinis - PD
BD-1.13.8 Vitamin B6, konsentrasi PD-1.1 Temuan fisik yang berfokus
piridoksal plasma atau serum pada nurisi
5’fosfat PD-1.1.1 Temuan keseluruhan
BD-1.13.9 Asam pantotenat, ekresi pantoten PD-1.1.1.1 Asthenia lemas
urin plasma PD-1.1.1.2 Punuk kerbau tumpukan lemak di bahu
BD-1.13.10 Biotin, pengeluaran asam 3- PD-1.1.1.3 Cachexia penurunan BB dan massa otot parah
hydroxyisovaleric kemih PD-1.1.1.4 Cushingoid appearance
prod kortisol berlebih
PD-1.1.1.5 Ectomorph PD-1.1.5.10 Urunnya selera
PD-1.1.1.6 Endomorph PD-1.1.5.11 Diare
PD-1.1.1.7 Lethargic PD-1.1.5.12 Early satiety
PD-1.1.1.8 Mesomorph PD-1.1.5.13 Nyeri epigastrium
PD-1.1.1.9 Mengabaikan kebersihan pribadi PD-1.1.5.14 Nafsu makan berlebihan
PD-1.1.1.10 Obesitas PD-1.1.5.15 Bersendawa berlebihan
PD-1.1.1.11 Perawakan pendek PD-1.1.5.16 Flatus berlebihan
PD-1.1.1.12 Perawakan tinggi PD-1.1.5.17 Fatty stool
PD-1.1.2 Adipose PD-1.1.5.18 Heartburn
PD-1.1.2.1 Atrofi lemak orbital PD-1.1.5.19 Suara usus hiperaktif
PD-1.1.2.2 Kelebihan lemak subkutan PD-1.1.5.20 Suara usus hipoaktif
PD-1.1.2.3 Kehilangan lemak subkuan PD-1.1.5.21 Nafsu makan meningkat
PD-1.1.2.4 Pusa adipositas PD-1.1.5.22 Liquid stool
PD-1.1.3 Ulang PD-1.1.5.23 Loose stool
PD-1.1.3.1 Kaki busur PD-1.1.5.24 Mual
PD-1.1.3.2 Frontal bossing PD-1.1.5.25 Suara usus normal
PD-1.1.3.3 Sulcus Harrison PD-1.1.5.26 Retching
PD-1.1.3.4 Rorasio rachitic PD-1.1.5.27 Muntah
PD-1.1.3.5 Rickets PD-1.1.6 Edema
PD-1.1.3.6 Scoliosis PD-1.1.6.1 +1 pitting edema
PD-1.1.4 Sisem kardiovaskular pulmonal PD-1.1.6.2 +2 pitting edema
PD-1.1.4.1 Suara nafas erdengar PD-1.1.6.3 +3 pitting edema
PD-1.1.4.2 Bradycardia PD-1.1.6.4 +4 pitting edema
PD-1.1.4.3 Bradypnea PD-1.1.6.5 Anasarca
PD-1.1.4.4 Suara nafas menurun PD-1.1.6.6 Edema pergelangan kaki
PD-1.1.4.5 Dspnea PD-1.1.6.7 Edema betis
PD-1.1.4.6 Peningkaan nafas berbunyi PD-1.1.6.8 Edema kelopak mata
PD-1.1.4.7 Nafas normal berbunyi PD-1.1.6.9 Edema kaki
PD-1.1.4.8 Tachypnea PD-1.1.6.10 Edema tangan
PD-1.1.4.9 Takikardia PD-1.1.6.11 Edema skrotum
PD-1.1.4.10 Retak pernafasam PD-1.1.6.12 Edema paha
PD-1.1.5 Sistem pencernaan PD-1.1.6.13 Edema vulva
PD-1.1.5.1 Perut kembung PD-1.1.6.14 Edema mukosa
PD-1.1.5.2 Kram perut PD-1.1.6.15 Edema sakral
PD-1.1.5.3 Distensi abdomen PD-1.1.7 Ektremitas
PD-1.1.5.4 Nyeri perut PD-1.1.7.1 Amputasi kaki
PD-1.1.5.5 Tidak ada suara usus PD-1.1.7.2 Amputasi tangan
PD-1.1.5.6 Anorexia PD-1.1.7.3 Kaki yang diamputasi
PD-1.1.5.7 Ascites PD-1.1.7.4 Gerakan athetoid
PD-1.1.5.8 Bulky stool PD-1.1.7.5 Gerakan kisaran pergelangan
PD-1.1.5.9 konstipasi kaki menurun
PD-1.1.7.6 Penurunan gerakan kisaran PD-1.1.8.10 Keratomalacia
tulang belakang leher PD-1.1.8.11 Jaundiced sclera
PD-1.1.7.7 Penurunan gerakan jangkauan PD-1.1.8.12 Rabun senja
siku PD-1.1.8.13 Ephthalmoplegia
PD-1.1.7.8 Penurunan gerakan jangkauan PD-1.1.8.14 Mata cekung
jari PD-1.1.8.15 Xerophthalmia
PD-1.1.7.9 Gerakan kisaran kaki menurun PD-1.1.8.16 Xanthelasma
PD-1.1.7.10 Gerakan kisaran pinggul PD-1.1.9 Sistem genitourinary
menurun PD-1.1.9.1 Amenorrhea
PD-1.1.7.11 Menurunnya rentang gerakan PD-1.1.9.2 Anuria
lutut PD-1.1.9.3 Keterlambatan dalam
PD-1.1.7.12 Penurunan kisaran pergerakan berkembang seksual dan atau
tulang belakang lumbar puberas
PD-1.1.7.13 Penurunan pergerakan bahu PD-1.1.9.4 Menorrhagia
PD-1.1.7.14 Menurunnya renang gerakan PD-1.1.9.5 Oliguria
subtalar PD-1.1.9.6 Polyuria
PD-1.1.7.15 Penurunan jangkauan gerakan PD-1.1.10 Rambut
jempol PD-1.1.10.1 Kerainisasi folikel rambu secara
PD-1.1.7.16 Kisaran gerakan kaki menurun tidak normal
PD-1.1.7.17 Kisaran penurunan gerakan PD-1.1.10.2 Alopecia
tulanng belakang toraks PD-1.1.10.3 Rambut rapuh
PD-1.1.7.18 Penurunan pergerakan PD-1.1.10.4 Rambut corkscrew
pergelangan tangan PD-1.1.10.5 Rambut kering
PD-1.1.7.19 Hypetonia PD-1.1.10.6 Rambut halus
PD-1.1.7.20 hypotonia PD-1.1.10.7 Hiperatosis folikular
PD-1.1.7.21 Joint arthralgia PD-1.1.10.8 Perubahan rambut karena
PD-1.1.7.22 Spastisitas ekstremitas bawah kekurangan gizi
PD-1.1.7.23 Sianosis peripheral PD-1.1.10.9 Rambut idak memiliki kilau
PD-1.1.7.24 Spastistas PD-1.1.10.10 Hypertrichosis
PD-1.1.7.25 Tetany PD-1.1.10.11 Meningkanya rambut yang
PD-1.1.7.26 Spastisitas ekstreminitas atas hilang
PD-1.1.8 Mata PD-1.1.10.12 Perubahan warna rambut karna
PD-1.1.8.1 Penglihatan abnormal nutrisi
PD-1.1.8.2 Blepharitis angular PD-1.1.10.13 Rambut putih
PD-1.1.8.3 Bintik biotot PD-1.1.11 Kepala
PD-1.1.8.4 Lingkaran dibawah mata PD-1.1.11.1 Mengubah rasa penciuman
PD-1.1.8.5 Busur korneus PD-1.1.11.2 anosmia
PD-1.1.8.6 Perubahan warna konjungtiva PD-1.1.11.3 Fontanelle bulging
PD-1.1.8.7 Perdarahan konjungiva PD-1.1.11.4 Epistaksis
PD-1.1.8.8 Keratinisasi konjungtiva PD-1.1.11.5 Sakit kepala
PD-1.1.8.9 Produksi air mata berlebihan PD-1.1.11.6 Hyposmia
PD-1.1.11.7 Macrocephaly PD-1.1.13.20 Hemorrhagic gingivitis
PD-1.1.11.8 Microcephaly PD-1.1.13.21 hypogeusia
PD-1.1.11.9 Mukosa hidung kering PD-1.1.13.22 Nafas ketosis
PD-1.1.11.10 Fontanelle cekung PD-1.1.13.23 Micrignathia
PD-1.1.12 Tangan dan kuku PD-1.1.13.24 Gula bengkak
PD-1.1.12.1 Beau’s lines PD-1.1.13.25 Kandidiasis oral
PD-1.1.12.2 Clubbing of nails PD-1.1.13.26 Lesi oral
PD-1.1.12.3 Serpihan kuku PD-1.1.13.27 Pembengkakan parotid
PD-1.1.12.4 Koilonychia PD-1.1.13.28 Kebersihan mulut yang buruk
PD-1.1.12.5 leukonychia PD-1.1.13.29 Sisa makanan dimulut
PD-1.1.12.6 Alur longitudinal dari kuku PD-1.1.13.30 Stomatitis
PD-1.1.12.7 Baris muehrck PD-1.1.13.31 Nafas uremik
PD-1.1.12.8 perubahan kuku PD-1.1.14 Otot
PD-1.1.12.9 Palmer erythema PD-1.1.14.1 Atrofi otot
PD-1.1.12.10 Kuku bergerigi PD-1.1.14.2 Kontraktur otot
PD-1.1.12.11 Pemecahan dalam kuku PD-1.1.14.3 Kram otot
PD-1.1.12.12 Kuku tipis PD-1.1.14.4 Nyeri otot
PD-1.1.12.13 Trachynychia PD-1.1.14.5 Kelemahan otot
PD-1.1.12.14 Splinter hemorrhage dibawah PD-1.1.14.6 Kekurangan otot kuadriseps
kuku PD-1.1.15 Leher
PD-1.1.12.15 Bintik di kuku PD-1.1.15.1 Goiter
PD-1.1.13 Mulut PD-1.1.16 Saraf, kognisi dan perasa
PD-1.1.13.1 Ageusia PD-1.1.16.1 Gaya berjalan abnormal
PD-1.1.13.2 Stomatitis angular PD-1.1.16.2 Reflex tidak ada
PD-1.1.13.3 Bisul aphthous dari mulut PD-1.1.16.3 Asterixis
PD-1.1.13.4 Aptyalisme air liur byk PD-1.1.16.4 Ataxia
PD-1.1.13.5 Bibir biru PD-1.1.16.5 Clouded consciousness
PD-1.1.13.6 Garis biru pada gingiva PD-1.1.16.6 Penemuan saraf kranial
PD-1.1.13.7 Kandidiasis mulut PD-1.1.16.7 Sensai getaran yang menurun
PD-1.1.13.8 Cheilosis PD-1.1.16.8 Delirious
PD-1.1.13.9 Cheilitis PD-1.1.16.9 Demensia
PD-1.1.13.10 Sumbing langit-langit PD-1.1.16.10 Suasana depresi
PD-1.1.13.11 Bibir perach-pecah PD-1.1.16.11 Disorientasi
PD-1.1.13.12 Drooling PD-1.1.16.12 Pusing
PD-1.1.13.13 Slaput lender kering PD-1.1.16.13 Merasa dingin
PD-1.1.13.14 Dysgeusia PD-1.1.16.14 Mempengaruhi flat
PD-1.1.13.15 Saliva berlebihan PD-1.1.16.15 Hyperreflexia
PD-1.1.13.16 Haus yang berlebihan PD-1.1.16.16 Hyporeflexia
PD-1.1.13.17 Hipertrofi gingiva PD-1.1.16.17 Tidak mempengaruhi
PD-1.1.13.18 Gingivitis PD-1.1.16.18 Banyak kejang dalam sehari
PD-1.1.13.19 Halitosis PD-1.1.16.19 Mati rasa pada kaki
PD-1.1.16.20 Mati rasa pada tangan PD-1.1.17.34 Cedera tekanan tahap 1
PD-1.1.16.21 Penakit saraf perifer PD-1.1.17.35 Cedera tekanan tahap 2
PD-1.1.16.22 Tumor di rentangan tangan PD-1.1.17.36 Cedera tekanan tahap 3
PD-1.1.16.23 Kesemutan kaki PD-1.1.17.37 Cedera tekanan tahap 4
PD-1.1.16.24 Kesemutan tangan PD-1.1.17.38 Pruritus kulit
PD-1.1.17 Kulit PD-1.1.17.39 Psoriasis
PD-1.1.17.1 Acanthosis nigricans PD-1.1.17.40 Scaling skin
PD-1.1.17.2 Calcinosis PD-1.1.17.41 Dermatitis seboroik
PD-1.1.17.3 Carotenemia PD-1.1.17.42 Ruam kulit
PD-1.1.17.4 Xanthoma kulit PD-1.1.17.43 Stasis ulkus
PD-1.1.17.5 Penurunan turgor kulit PD-1.1.17.44 Kulit kuning
PD-1.1.17.6 Dermatitis PD-1.1.18 Gigi
PD-1.1.17.7 Ruam popok PD-1.1.18.1 Pembusuhan gigi bayi
PD-1.1.17.8 Kulit kering PD-1.1.18.2 Patah gigi
PD-1.1.17.9 Ecchymosis PD-1.1.18.3 Gigi rusak
PD-1.1.17.10 Erythema PD-1.1.18.4 Karies gigi
PD-1.1.17.11 Eczema PD-1.1.18.5 Dental fluorosis
PD-1.1.17.12 Pembilasa PD-1.1.18.6 Plak gigi
PD-1.1.17.13 Hirsuisme PD-1.1.18.7 Denture longgar
PD-1.1.17.14 Hiperpigmentasi kulit PD-1.1.18.8 Kehilangan denture
PD-1.1.17.15 Integritas kulit yang terganggu PD-1.1.18.9 Gigi tiruan
PD-1.1.17.16 Jaundice PD-1.1.18.10 Edentulous
PD-1.1.17.17 Keratinisasi kulit PD-1.1.18.11 Erosi gigi
PD-1.1.17.18 Kulit pucat PD-1.1.18.12 Gangguan gigi
PD-1.1.17.19 Kulit mengelupas PD-1.1.18.13 Ill fitting denture
PD-1.1.17.20 Petechiae PD-1.1.18.14 Pelik enamel
PD-1.1.17.21 Gangguan penyembuhan luka PD-1.1.18.15 Mendula sebagian edentulous
PD-1.1.17.22 Cedar tekanan pada pergelangan PD-1.1.18.16 Sebagian maksila edentulous
kaki PD-1.1.18.17 Karies gigi
PD-1.1.17.23 Kembali cedera tekanan PD-1.1.19 Tenggorokan dan menelan
PD-1.1.17.24 Cedera tekanan payudara PD-1.1.19.1 Tersedak saat menelan
PD-1.1.17.25 Cedera tekanan bokong PD-1.1.19.2 Batuk
PD-1.1.17.26 Cedera tekanan dorsum kaki PD-1.1.19.3 Dysphagia
PD-1.1.17.27 Cedera tekanan siku PD-1.1.19.4 Luka esophagus
PD-1.1.17.28 Cedera tekanan kepala PD-1.1.19.5 Makanan menempel saat
PD-1.1.17.29 Cedera tekanan tumit menelan
PD-1.1.17.30 Cedera tekanan pinggul PD-1.1.19.6 Gagging
PD-1.1.17.31 Cedera tekanan pada lutut PD-1.1.19.7 Suara serak
PD-1.1.17.32 Cedera tekanan padasaat natal PD-1.1.19.8 Reflex sumba hypoactive
putus PD-1.1.19.9 Odynophagia nyeri menelan
PD-1.1.17.33 Cedera tekanan pada bahu PD-1.1.19.10 Penyeimbangan menelan
PD-1.1.19.11 Menghisap, menelan, mengatur CH-1.2.1.4 Ekstretori
ketiadaan nafas CH-1.2.1.5 Gastrointestinal
PD-1.1.20 Ongue CH-1.2.1.6 Ginekologi
PD-1.1.20.1 Atrofi lidah papillae CH-1.2.1.7 Hematologi/enkologi
PD-1.1.20.2 Lidah merah CH-1.2.1.8 Immune (missal alergi
PD-1.1.20.3 Kesulitan menggerakan lidah makanan)
PD-1.1.20.4 Lidah kering CH-1.2.1.9 Integumentary
PD-1.1.20.5 Glossitis CH-1.2.1.10 Musculoskeletal
PD-1.1.20.6 Glossodynia CH-1.2.1.11 Neurologis
PD-1.1.20.7 Hipertrofi lidah papilla CH-1.2.1.12 Psikologis
PD-1.1.20.8 Lesi pada lidah CH-1.2.1.13 Respiratory
PD-1.1.20.9 Lidah strawberry CH-1.2.1.14 Lainnya
PD-1.1.20.10 Macroglossia CH-2.2 Perawatan/terapi
PD-1.1.20.11 Frenulum pendek lidah CH-2.2.1 Perawatan/terapi medis
PD-1.1.20.12 Perpecahan frenulum lidah CH-2.2.2 Perawatan bedah
PD-1.1.21 Tanda-tanda vital CH-2.2.3 Perawatan paliatif/akhir masa
hidup
5. Riwayat Personal CH-3 Riwayat social
Riwayat Personal -CH CH-3.1 Riwayat social
CH-1 Riwat personal CH-3.1.1 Factor sosial ekonomi
CH-1.1 Data personal CH-3.1.2 Siuasi rumah
CH-1.1.1 Usia CH-3.1.3 Masalah domestik
CH-1.1.2 Gender CH-3.1.4 Dukungan sosial dan medis
CH-1.1.3 Jenis kelamin CH-3.1.5 Lokasi geografis rumah
CH-1.1.4 Ras CH-3.1.6 Pekerjaan
CH-1.1.5 Etnisitas CH-3.1.7 Agama
CH-1.1.6 Bahasa CH-3.1.8 Riwayat krisis
CH-1.1.7 Factor CH-3.1.9 Tingkat stress harian
CH-1.1.8 Pendidikan
CH-1.1.9 Peran dalam keluarga 6. Standar Komparatif/Pembanding
CH-1.110 Tobacco use Data standar komparatif-CS
CH-1.1.11 Cacat fisik CS-1 Kebutuhan energi
CH-1.1.12 Mobilitas CS-1.1 estimasi kebutuhan energi
CH-1.2 Pasien/klien/dokter CS-1.1.1 Estimasi total kebutuhan energi
keluarga/sejarah kesehatan CS-1.1.2 Metode untuk estimasi kebutuhan
CH-1.2.1 Pasien/klien atau keluarga yang CS-2 Kebutuhan makronutrisi
berorientasi nutrisi medis/ CS-2.1 Estimasi kebutuhan lemak
riwayat kesehatan CS-2.1.1 Estimasi total kebutuhan lemak
CH-1.2.1.1 Keluhan nutrisi pasien/klien CS-2.1.2 Tipe lemak yang dibutuhkan
CH-1.2.1.2 Kardiovaskular CS-2.1.3 Metode untuk estimasi kebutuhan
CH-1.2.1.3 Endokrin/metabolism CS-2.2 Estimasi kebutuhan protein
CS-2.2.1 Estimasi total kebutuhan protein CS-4.1.14 Esimasi metode untuk kebutuhan
CS-2.2.2 Tipe kebutuhan protein CS-4.2 Estimasi kebutuhan mineral
CS-2.2.3 Metode untuk estimasi kebutuhan CS-4.2.1 Kalsium
CS-2.3 Estimasi kebutuhan karbohidrat CS-4.2.2 Klorodin
CS-2.3.1 Estimasi total kebutuhan CS-4.2.3 Besi
karbohidra CS-4.2.4 Magnesium
CS-2.3.2 Ipe kebutuhan karbohidrat CS-4.2.5 Potassium
CS-2.3.3 Metode untuk estimasi kebutuhan CS-4.2.6 Fosfor
CS-2.4 Estimasi kebutuhan serat CS-4.2.7 Sodium
CS-2.4.1 Estimasi total kebutuhan serat CS-4.2.8 Zinc
CS-2.4.2 Tipe kebutuhan serat CS-4.2.9 Sulfat
CS-2.4.3 Metode untuk estimasi kebutuhan CS-4.2.10 Florid
CS-3 Kebutuhan cairan CS-4.2.11 Tembaga
CS-3.1 Estimasi kebutuhan cairan CS-4.2.12 Yodium
CS-3.1.1 Estimasi total kebutuhan cairan CS-4.2.13 Selenium
CS-3.1.2 Metode untuk estimasi kebuuhan CS-4.2.14 Mangan
cairan CS-4.2.15 Kromium
CS-4 Kebutuhan mikronurien CS-4.2.16 Molybdenum
CS-4.1 Estimasi kebutuhan vitamin CS-4.2.17 Boron
CS-4.1.1 A CS-4.2.18 Kobalt
CS-4.1.2 C CS-4.2.19 Metode untuk memperkirakan
CS-4.1.3 D kebutuhan
CS-4.1.4 E CS-5 Rekomendasi berat dan
CS-4.1.5 K pertumbuhan
CS-4.1.6 Thiamin CS-5.1 Rekomendasi berat badan/ masa
CS-4.1.7 Riboflavin indeks tubuh/ pertumbuhan
CS-4.1.8 Niacin CS-5.1.1 Berat badan ideal/ referensi (IBW)
CS-4.1.9 Fola CS-5.1.2 Rekomendasi masa indeks tubuh
CS-4.1.10 B6 (BMI)
CS-4.1.11 B12 CS-5.1.3 Pola pertumbuhan yang
CS-4.1.12 Asam pantotenat diinginkan
CS-4.1.13 Biotin

B. Uraian Terminologi Assesmen Gizi

1. Riwayat Asupan Makanan

Terminologi Kode Definisi


Terminologi
Domain : Riwayat Asupan FH
Makanan

1. Asupan makananan dan nutrisi


Asupan Energi FH-1.1 Total asupan energi dari makanan, minuman,
ASI/Susu Formula, Suplemen, dan makanan
enteral serta Parenteral.
Asupan Energi FH-1.1.1 Jumlah asupan energi dari makanan, minuman,
ASI/Susu Formula, Suplemen, dan makanan
enteral serta Parenteral.
2. Asupan makanan/minuman FH-1.2 Jenis, Jumlah dan kebiasaan asupan darri
makanan, cairan/minuman, ASI, dan susu
Formula.
Asupan makanan/minuman FH-1.2.1 Jumlah asupan cairan/minuman yang dikonsumsi
lewat oral
Asupan Makanan FH-1.2.2 Jumlah asupan makanan yang dikonsumsi lewat
oral
ASI/Susu Formula FH-1.2.3 Jumlah asupan ASI/Susu Formula yang
dikonsumsi lewat oral
Asupan Enteral dan Parenteral
Asupan Nutrisi Enteral FH-1.3.1 Jumlah Asupan Nutrisi Enteral melalui
Tube/selang
Asupan Nutrisi Parenteral FH-1.3.2 Jumlah Asupan Nutrisi parenteral atau cairan
melalui intravena
Asupan zat-zat bioaktif
Asupan Alkohol FH-1.4.1 Jumlah dan kebiasaan konsumsi alkohol
Asupan zat-zat bioaktif FH-1.4.2 Jumlah dan kebiasaan konsumsi zat-zat bioaktif
Asupan Kafein FH-1.4.3 Jumlah Asupan kafein dari semua sumber
makanan,minuman, suplemen, obat, enteral dan
parenteral
Asupan Makronutrient
Asupan Lemak FH-1.5.1 Asupan/Konsumsi lemak dari semua sumber
makanan, minuman, suplemen, enteral, dan
parenteral.
Asupan Kolesterol FH-1.5.2 Asupan/Konsumsi kolesterol dari semua sumber
makanan, minuman, suplemen, enteral, dan
parenteral.
Asupan Protein FH-1.5.3 Asupan/Konsumsi Protein dari semua sumber
makanan, minuman, suplemen, enteral, dan
parenteral.
Asupan Asam Amino FH-1.5.4 Asupan/Konsumsi Asam amino dari semua
sumber makanan, minuman, suplemen, enteral,
dan parenteral.
Asupan Karbohidrat FH-1.5.5 Asupan/Konsumsi Karbohidrat dari semua
sumber makanan, minuman, suplemen, enteral,
dan parenteral.
Asupan Serat FH-1.5.6 Asupan/Konsumsi kSerat dari semua sumber
makanan, minuman, suplemen, enteral, dan
parenteral.
Asupan Mikronutrient
Asupan Vitamin FH-1.6.1 Asupan/Konsumsi Vitamin dari semua sumber
makanan, minuman, suplemen, enteral, dan
parenteral.
Asupan Mineral FH-1.6.2 Asupan/Konsumsi Mineral dari semua sumber
makanan, minuman, suplemen, enteral, dan
parenteral.
Riwayat Diet
Pemesanan Diet FH-2.1.1 Diet umum/modifikasi yang dijalani pasien/klien
Pengalaman Diet FH-2.1.2 Riwayat diet, riwayat edukasi dan konseling,
serta diet khusus yang dilakukan oleh
pasien/klien.
Lingkungan Makan FH-2.1.3 Kondisi, kepercayaan , yang mempengaruhi
asupan makan
Catatan nutrisi enteral dan FH-2.1.4 Riwayat pemesanan nutrisi enteral dan parenteral
parenteral
Puasa FH-2.1.5 Pasien Puasa dari makanan dan minuman
Riwayat Obat
Obat FH-3.1 Riwayat obat , baik yang sudah atau yang sedang
diminum.
Obat Alternatif FH-3.2 Riwayat obat baik , baik yang sudah atau yang
sedang diminum.
Riwayat
Pengetahuan/kebiasaan/prilaku
Pengetahuan/keterampilan terkait FH-4.1 Tingkat pengetahuan dan pemahaman pasien
nutrisi dan makanan terkait makanan, nutrisi dan kesehatan.
Kepercayaan dan perilaku FH-4.2 Kepercayaan pasien terkait beberapa pernyataan
/inforrmasi nutrisi/fenomena sehingga merubah
perilaku makan /kebiasaan makan
Kebiasaan
Kepatuhan FH-5.1 Tingkat ketaatan pasien dalam menjalani
rekomendasi diet yang telah ditentukan bersam
untuk mencapai suatu tujuan.
Perilaku menghindar FH-5.2 Menghindari sesuatu/ seseorang untuk menunda
suatu hasil
Kebiasaan makan banyak FH-5.3 Makan dalam jumlah porsi yang besar lebih dari
normalnya makan.
Waktu makan FH-5.4 Suatu pengaturan waktu makan yang
mempengaruhi asupan makan pasien
Jaringan Sosial FH-5.5 Kemampuan untuk membuat interaksi sosial ,
baik dalam keluarga. Teman, tenaga kesehatan
dan komunitas.
Faktor yang mempengaruhi akses
makanan dan ketersediaan
makanan/nutrisi
Berperan aktif dalam program FH-6.1 Pasien berperan aktif dalam membantu program
makanan/nutrisi
Ketersediaan makanan aman FH-6.2 Tersedianya makanan yang sehat dan aman
Ketersedian air aman FH-6.3 Tersedianya air yang sehat dan aman
Tersedianya suplai makanan dan FH-6.4 Akses terhadap makanan mudah
nutrisi
Aktifitas fisik
Menyusui FH-7.1 Tingkat perencanaan aktivitas menyusui dan
pengalaman nutrisi terkait kebutuhan bayi dan
ibu.
ADLs (Aktifitas harian) dan FH-7.2 ADLs (Aktifitas harian) dan IADLs (instrumen
IADLs (instrumen aktifitas aktifitas harian) yang dilakukan oleh Lansia dan
harian) penyandang disabilitas
Aktifitas Fisik FH-7.3 Tingkatan Aktifitas fisik dan atau jumlah
aktifitas latihan.
Faktor yang mempengaruhi FH-7.4 Faktor yang mempengaruhi kegiatan untuk
kegiatan aktifitas fisik melakukan aktifitas fisik dan tidak melakukan
kegiatan
Kualitas nutrisi dalam kehidupan FH-8.4 Kaitan pengaruh NCP terhadap fisik, mental, dan
sosial pasien/klien terhadap pemenuhan makanan
dan nutrisi yang baik.

2. Assesment Riwayat Antropometri

Terminologi Kode Terminologi Definisi


Riwayat personal AD Tinggi, berat badan, indeks massa tubuh
(BMI), indeks pola pertumbuhan / peringkat
persentil, dan riwayat berat badan.
Komposisi tubuh / pertumbuhan AD 1.1 Ukuran tubuh, termasuk lemak, otot, dan
/ berat badan komponen tulang dan pertumbuhan.

AD 1.1 Komposisi Tubuh/ Pertumbuhan/ Berat Sejarah


Definisi Ukuran tubuh, termasuk lemak, otot, dan komponen tulang
dan pertumbuhan
Indikator Nutritional Assesment :
Tinggi Badan 1. Tinggi/ Panjang (cm)
2. Panjang lahir (cm)
3. Tinggi pra aputasi (cm)
4. Taksira Tinggi
 Taksiran tinggi (cm)
 Rentang lengan (cm)
Berat Badan 1. Berat (lb, oc, kg g)
2. Diukur
3. Disebukan
4. Berat Badan Biasa (UBW) (lb/kg)
5. Presentase UBW (%)
6. Berat Badan Lahir
7. Ukuran Berat Badan (lb, oz, kg, g)
IMT (Indek Masa Tubuh) 1. Indeks massa tubuh (BMI) (kg / m2)
2. BMI prime (BMI aktual / batas atas BMI)
Indeks Pola Pertumbuhan/ Peringkat 1. Usia yang dikoreksi untuk prematuritas
Persentil 2. BMI persentil / usia (peringkat persentil)
3. Lingkar kepala (cm atau dalam)
4. Lingkar kepala untuk usia (peringkat persentil)
5. Panjang / stature-for-age (peringkat persen)
6. Berat-untuk-panjang / perawakan (peringkat
persentil)
7. Berat kering (lb, oz, kg, g)
Ukuran Bingkai 1. Ukuran Bngkai (Kecil/ Sedang/ Besar)
Perubahan Berat Badan 1. Perubahan berat badan (sebutkan lb, kg, oz, g,%)
Tentukan jangka waktu: _____________
2. Maksud (disengaja / tidak disengaja)
3. Perubahan berat badan, interdialytic (% berat
kering)
4. Perubahan berat badan, gestasional (lb, oz, kg, g)
Tentukan jangka waktu: _____________
5. Berat-untuk-usia (peringkat persentil)
Perkiraan Kompateremen Tubuh 1. Persentase lemak tubuh (%)
2. Luas permukaan tubuh (m2)
3. Usia tulang (tahun)
4. Kepadatan mineral tulang (unit)
5. Otot lengan tengah
keliling (peringkat persentil)
6. Lipatan kulit triseps (peringkat persentil)
7. Lingkar pinggang (dalam atau cm)
8. Pinggang rasio pinggul (rasio)
Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator hasil ini: Merujuk penyedia layanan
kesehatan atau agensi, pengukuran langsung, laporan pasien / klien, rekam medis

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut: Makanan dan pengiriman nutrisi,
pendidikan nutrisi, konseling nutrisi, koordinasi perawatan nutrisi oleh ahli gizi

Biasanya digunakan untuk menentukan dan memantau dan mengevaluasi perubahan dalam diagnosis
nutrisi berikut: Asupan energi, lemak, protein, karbohidrat, alkohol, dan / atau asupan mineral yang
berlebihan atau tidak memadai; Berat badan kurang, kegemukan, aktivitas fisik, olahraga berlebihan

Contoh Penilaian Gizi dan Monitoring dan Evaluasi Dokumentasi


Nutrisi awal Persentase BMI / usia anak per kurva pertumbuhan telah melewati 2 saluran
penilaian persentil dari 50% hingga 10% dalam 6 bulan terakhir. Akan memonitor persentil
dengan pasien BMI / usia berikutnya pertemuan.
Penilaian ulang Persentase BMI / usia anak per kurva pertumbuhan tidak berubah dari
setelah ukuran basal
intervensi Gizi
Referensi

1. McDowell MA, Fryar CD, Hirsch R, Ogden CL. Anthropometric Reference Data for Children and Adults: US
Population, 2007-2010. Hyattsville, MD: National Center for Health Statistics. 2012.
http://www.cdc.gov/nchs/data/series/sr_11/sr11_252.pdf. Accessed June 16, 2015.
2. Centers for Disease Control, National Center for Health Statistics. CDC Growth Charts: United States.
http://www.cdc.gov/growthcharts. Accessed June 16, 2015.
3. ACSM’s Guidelines for Exercise Testing and Prescription. 6th ed. Indianapolis, IN: American College of Sports
Medicine; 2000.
4. Charney P, Malone A. ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment. 2nd ed. Chicago, IL: American Dietetic
Association; 2009.
5. Academy of Nutrition and Dietetics. Adult Weight Management Evidence-Based Nutrition Practice Guideline, 2014.
https://www.andeal.org/topic.cfm?menu=5276&cat=4688. Accessed June 16, 2015.
6. . Barlow SE and the Expert Committee. Expert committee recommendations regarding the prevention, assessment, and
treatment of child and adolescent overweight and obesity: summary report. Pediatrics. 2007;120:S164-S192.
7. Callaway CW et al. Circumferences. In: Lohman TG et al. Anthropometric Standardization Reference Manual.
Champaign, IL: Human Kinetics; 1988:39-54.
8. Frankel HM. Body mass index graphic for children. Pediatrics. 2004; 113:425-426.
9. Going S. Optimizing techniques for determining body composition. Gatorade Sports Science Institute, Sports Science
Exchange. 2006; 19:1-6.
10. . American Society for Parenteral and Enteral Nutrition Board of Directors and the Clinical Guidelines Task Force.
Guidelines for the use of parenteral and enteral nutrition in adult and pediatric patients: Normal requirements—adults. J
Parenter Enteral Nutr. 2002; 26(Suppl):S22- S24.
11. American Society for Parenteral and Enteral Nutrition Board of Directors and the Clinical Guidelines Task Force.
Guidelines for the use of parenteral and enteral nutrition in adult and pediatric patients: Normal requirements—
pediatrics. J Parenter Enteral Nutr. 2002; 26(Suppl):S25-S32.
12. . Heyward V, Wagner D, eds. Applied Body Composition and Assessment. 2nd ed. Champaign, IL: Human Kinetics;
2004.
13. The Johns Hopkins Hospital. The Harriet Lane Handbook: A Manual for Pediatric House Officers. 17th ed. St. Louis,
MO: Mosby; 2005.
14. Kleinman RE, ed. Pediatric Nutrition Handbook. 6th ed. Chicago, IL: American Academy of Pediatrics; 2009.
15. Leonberg BL. Academy of Nutrition and Dietetics Pocket Guide to Pediatric Nutrition Assessment. 2nd Ed. Chicago,
IL: Academy of Nutrition and Dietetics; 2013.
16. Modlesky CM. Assessment of body size and composition. In: Dunford M. Sports Nutrition: A Practice Manual for
Professionals. 4th ed. Chicago, IL: American Dietetic Association; 2006.
17. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium, Phosphorus, Magnesium, Vitamin D, and Fluoride.
Washington, DC: National Academies Press; 1997.
18. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D. Washington, DC: National Academies
Press; 2010.
19. NIDDK Weight control information network. http://win.niddk.nih.gov/. Accessed June 16, 2015.
20. NHLBI Guidelines on Overweight and Obesity, Electronic Textbook: http://www.nhlbi.nih.gov/health-
pro/guidelines/current/obesity-guidelines/e_textbook/ratnl/20.htm. Accessed June 16, 2015.
21. . Centers for Disease Control, National Center for Health Statistics. CDC Growth Charts: United States.
http://www.cdc.gov/growthcharts. Accessed June 16, 2015.
22. Academy of Nutrition and Dietetics. Pediatric Nutrition Care Manual. http://peds.nutritioncaremanual.org. Accessed
June 16, 2015.
23. World Health Organization, Child Growth Standards. http://www.cdc.gov/growthcharts. Accessed June 16, 2015.
24. Bouillanne O, Morineau G, Dupont C, Coulombel I, Vincent JP, Nicolis I, Benazeth S, Cynober L, Aussel C. Geriatric
Nutritional RiskvIndex: a new index for evaluating at-risk elderly medical patients. Am J Clin Nutr. 2005;82:777-783.
25. Cogil B. Anthropometric Indicators Measurement Guide. Washington, DC: Food and Nutrition Technical As istance
Project, Academy of Educational Development; 2003.
26. Samson-Fang LJ, Stevenson RD. Identification of malnutrition in children with cerebral palsy: poor performance of
weight-for-height centiles. Developmental Medicine & Child Neurology. 2000;42:162-168.
27. Zemel BS, Riley EM, Stallings VA. Evaluation of methodology for nutritional assessment in children: anthropometry,
body composition, and energy expenditure. Ann Rev Nutr. 1997;17:211- 235.
28. Mitchell CO, Lipschitz DA. Arm length measurement as an alternative to height in the nutrition assessment of the
elderly.JPEN J Parenter Enteral Nutr. 1982;6:226-229.
29. Cronk CE, Stallings VA, Spender Q, Ross JL, Widdoes HD. Measurement of short-term growth with a new knee
height-measuring device. Am J Hum Biol. 1989;31(2):206-14.

3. Assesment Biokimia

Definisi dan Terminologi Assesment & Monitoring dan Evaluasi


Terminologi Kode Terminologi Definisi
Data Bio Kimia, Tes Medis, BD Data Lab ( Elektrolit dan panel lipid) dan tes
dan Prosedur (puasa, RMR)
Keseimbangan Asam Basa BD - 1.1 Keseimbangan asam basa tubuh. PH
(konsentrasi ion hidrogen) dari arteri darah
memberikan total indeks keseimbangan asam
basa tubuh.
Elektrolit dan profil Ginjal BD - 1.2 Pengukuran laboratorium berhubungan
dengan keseimbangan elektrolit dan ginjal.
Profil asam lemak essensial BD – 1.3 Laboratorium yang mengukur lemak esensial.
Profil Gastrointestinal BD – 1.4 Tindakan Lab dan tes medis yang terkait
dengan fungsi saluran cerna dan organ terkait
Profil Glukosa/ Endokrin BD - 1.5 Pengukuran laboratorium terkait dengan
control glikemik dan temuan endokrin
Profil Imflamasi BD – 1.6 Tindakan laboratorium inflamasi protein
Profil Lipid BD – 1.7 Pengukuran laboratorium terkait degan
gangguan lipid
Profil tingkat metabolik BD – 1.8 Ukuran yang terkait dengan atau memiliki
implikasi untuk menilai tingkat metabolisme
Profil Mineral BD – 1.9 Pengukuran lab terkait dengan status mineral
tubuh
Profil anemia gizi BD – 1.10 Tindakan lab terkait dengan anemia gizi
Profil Protein BD – 1.11 Pengukuran lab terkait dengan sirkulasi
protein hepar dan metabolisme protein.
Profil Urin BD – 1.12 Sifat fisik dan kimia urin
Profil vitamin BD – 1.13 Pengukuran lab terkait status vitamin tubuh
Profil metabolism karbohidrat BD – 1.14 Pengukuran lab terkait dengan metabolism
karbohidrat
Profil asam lemak BD – 1.15 Tindakan lab terkait dengan metabolisme
asam lemak

Uraian Terminologi Assesment Biokimia


BD 1.1 Keseimbangan Asam Basa
Definisi Keseimbangan asam basa dalam cairan tubuh. PH
(Konsentrasi ion hydrogen) dari arteri darah
memberikan indeks untuk total keseimbangan
asam basa tubuh
Indikator Nutritional Assesment :
pH Angka
Bikarbonat arteri, HCO3 Mmol/L
Tekanan parsial karbon dioksida dalam darah mmHg
arteri, PaCO2
Tekanan parsial oksigen dalam darah arteri, PaO2 mmHg
PH vena
Bikarbonat vena, CO2 Angka
mmol/L
Catatan: Sodium dan klorida dapat ditemukan pada lembaran referensi Elektrolit dan Profil Renal

Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini : Biokimia pengukuran, laporan
laboratorium

Contoh Dokumentasi Nutrional Assesment


Nutrisi awal penilaian dengan pasien PH Pasien adalah 7.48 yang berada diatas rentang yang di
harapkan akan memnatau perubahan dalam PH pada gas arteri
darah berikutnya.
Penilaian ulang setelah intervensi Kemajuan signifikan menuju standar rujukan. PH Pasien
nutrisi adalah 7.40 dalam rentang yang di harapkan.

Referensi : Charney P, Malone A. ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment. Edisi ke-2. Chicago, IL:
American Dietetic Association; 2009

BD 1.2 Elektrolit dan Profil Renal


Definisi Pengukuran laboratorium berhubungan dengan keseimbangan
elektrolit dan fungsi ginjal
Indikator Nutritional Assesment :
BUN (mg / dL atau mmol / L)
Kreatinin (mg / dL atau μmol / L)
BUN: rasio kreatinin (rasio angka)
Glumerolus Filtration Rate (mL / menit / 1,73 m2)
Sodium (mEq / L atau mmol / L)
Klorida (mEq / L atau mmol / L)
Kalium (mEq / L atau mmol / L)
Magnesium (mEq / L atau mmol / L)
Kalsium, serum (mg / dL atau mmol / L)
Fosfor (mg / dL atau mmol / L)
Osmolalitas serum (mOsm / kg atau mmol / kg)
Hormon paratiroid (pg / mL atau ng / L)
Catatan: Bikarbonat dapat ditemukan pada lembar referensi Neraca Basa Asam, Albumin serum dapat
ditemukan pada lembar referensi Profil Protein untuk penyesuaian kalsium serum.

Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Biokimia
pengukuran, laporan laboratorium

.
Contoh Assesment (Dokumntasi Monitoring dan Evaluasi)
Nutrisi awal penilaian dengan pasien Potassium serum pasien adalah 2,9 mEq / L, yang di bawah
yang diharapkan akan memantau perubahan pada pertemuan
berikutnya.
Penilaian ulang setelah intervensi Regresi standar referensi potassium pasien adalah 2.7 mEq/L
nutrisi di bawah kisaran yangdi harapkan

Referensi :
Charney P, Malone A. ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment. 2nd ed. Chicago, IL: American Dietetic Association; 2009.
2. Academy of Nutrition and Dietetics. Nutrition Care Manual. www.nutritioncaremanual.org. Accessed June 16, 2015.
3. National Kidney Foundation K/DOQI. Clinical practice guidelines for nutrition in chronic renal failure. Am J Kidney Dis.
2000;35(6):S1-S104.
4. National Kidney Foundation K/DOQI Workgroup. National Kidney Foundation K/DOQI Guidelines on bone metabolism and
disease in chronic kidney disease. Am J Kidney Dis. 2003;42(4 Suppl 3):S1-S201.
5. National Kidney Foundation K/DOQI. Clinical practice guidelines on hypertension and antihypertensive agents in chronic
kidney disease. Am J Kidney Dis. 2004;43(5 Suppl 1)S1-S290).

BD 1.3 Profil Asam Lemak Essensial


Definisi Laboratorium mengukur asam lemak essensial
Indikator Nutritional Assesment :
Triene: Tetraene ratio (rasio angka)
Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Biokimia pengukuran, laporan /
catatan laboratorium

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut:


Makanan dan pengiriman nutrisi, koordinasi perawatan gizi oleh ahli gizi

Biasanya digunakan untuk menentukan dan memantau serta mengevaluasi perubahan nutrisi berikut
diagnosa: Asupan lemak yang tidak adekuat, nutrisi parenteral; komposisi nutrisi parenteral tidak
konsisten dengan kebutuhan; pemberian nutrisi parenteral tidak sesuai dengan kebutuhan; diubah
terkait nutrisi laboratorium nilai-nilai gangguan pemanfaatan gizi

Contoh Assesment (Dokumntasi Monitoring dan Evaluasi)


Nutrisi awal penilaian dengan pasien Rasio Triena: Tetraene pasien / klien adalah 0,45, di atas
kisaran yang diharapkan (defisiensi asam lemak esensial).
Akan memantau perubahan dalam Triene: Tetraene ratio
Penilaian ulang setelah intervensi Kemajuan signifikan menuju kisaran yang diharapkan. Triena
nutrisi pasien: Tetraene rasio 0,1

Referensi :

Charney P, Malone A. ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment. 2nd ed. Chicago, IL: American Dietetic Association; 2009.
2. Hise ME, Brown JC. Lipids. In: Gottschlich MM, ed. The ASPEN Nutrition Support Core Curriculum: A Case-Based
Approach—The Adult Patient. Silver Spring, MD:ASPEN;2007:48-70.

BD 1.4 Profile Gastrointestinal


Definisi Tindakan laboratorium dan tes medis yang terkait
dengan fungsi saluran cerna dan organ terkait
Indikator Nutritional Assesment :
Alkaline phosphatase (U / L)
Alanine aminotransferase ALT (U / L)
Aspartate aminotransferase, AST (U / L)
Gamma glutamyl transferase, GGT (U / L)
Volume sisa lambung (mL)
Bilirubin, total (mg / dL atau μmol / L)
Amonia, serum (mg / dL atau μmol / L)
Laporan toksikologi, termasuk alkohol (Oleh yang melaporkan)
Waktu Prothrombin, PT (detik)
Waktu tromboplastin parsial, PTT (detik)
INR (rasio)
Amilase (U / L)
Lipase (U / L)
Lemak tinja, 24 jam (g / 24 jam)
Lemak tinja, 72 jam (g / 24 jam)
Lemak tinja, kualitatif (berdasarkan laporan)
Fecal calprotectin (μg / g tinja)
Fecal lactoferrin (ordinal)
Elastase pankreas (μg / g tinja)
baseline (berdasarkan laporan)
5'-nucleotidase (U/L)
D-xylose (mg/dL
Tes nafas hydrogen laktulosa (berdasarkan laporan)
Tes nafas hydrogen laktulosa (berdasarkan laporan)
Tes napas hidrogen (ppm di atas baseline / berdasarkan laporan)
Tes napas hidrogen urea (ppm di atas baseline / berdasarkan laporan)
Biopsi usus (berdasarkan laporan)
Kultur tinja (berdasarkan laporan)
Waktu pengosongan lambung (menit)
Waktu transit usus kecil (menit, jam)
Perut X-ray (berdasarkan laporan)
Abdominal CT (berdasarkan laporan)
USG Perut (berdasarkan laporan)
Endoskopi ultrasound [EUS] (oleh yang melaporkan)
CT Scan Panggul (berdasarkan laporan)
Burung barium yang dimodifikasi (berdasarkan laporan)
Barium swallow (berdasarkan laporan)
Esophagogastroduodenoscopy (EGD) (berdasarkan laporan)
ERCP [endoskopi retrograde (oleh yang melaporkan)
cholangiopancreatography]
Endoskopi kapsul (berdasarkan laporan)
Manometri esofagus (berdasarkan laporan)
Tes pH esofagus (berdasarkan laporan)
Pemantauan refluks gastroesofagus (Ph)
Pemantauan sphincter gastrointestinal (berdasarkan laporan)
Urate (mg / dL atau μmol / L)

Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Biokimia, pengukuran, laporan
laboratorium

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut: Makanan dan / atau pengiriman nutrisi,
pendidikan nutrisi, konseling nutrisi, menentukan dan memantau dan mengevaluasi perubahan dalam
diagnosis nutrisi berikut: Perubahan nilai laboratorium terkait nutrisi, kelebihan asupan protein atau
lemak

Contoh Assesment (Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi)


Nutrisi awal penilaian dengan Amonia serum pasien / klien adalah 85 μg / dL, di atas kisaran
pasien yang diharapkan. Akan
pantau perubahan serum amonia pada pertemuan berikutnya.

Penilaian ulang setelah intervensi Kemajuan signifikan menuju kisaran yang diharapkan. Amonia
nutrisi amonia pasien / klien 45 μg / dL.

Referensi :

1. Academy of Nutrition and Dietetics. Nutrition Care Manual. www.nutritioncaremanual.org. Accessed May 9, 2014.

BD 1.5 Profil Glukosa / Endokrin


Definisi Pengukuran laboratorium terkait dengan kontrol
glikemik dan temuan endokrin
Indikator Nutritional Assesment :
Glukosa, puasa (mg / dL, mmol / L)
Glukosa, kasual (mg / dL, mmol / L)
HgbA1c (%, mmol / mol)
Glukosa plasma kapiler preprandial (mg / dL, mmol / L)
Glukosa plasma kapiler postprandial puncak (mg / dL, mmol / L)
Tes toleransi glukosa (mg / dL, mmol / L)
Tingkat kortisol (μg / dL, mmol / L)
Protein pengikat IGF (μg / dL, mmol / L)
Hormon stimulasi tiroid (μmol / mL, mIU / L)
Tes tiroksin atau T4 (μg / dL, mmol / L)
Triiodothyronine atau T3 (μg / dL, mmol / L)
Hormon adrenokortikotropik (pg / mL, pmol / L)
Follicle-stimulating hormone (mU / mL, IU / L)
Hormon pertumbuhan (ng / mL, μg / L)
Hormon luteinizing mU / mL, IU / L)

Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Pengukuran biokimia, laporan
laboratorium

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut: Makanan dan / atau pengiriman nutrisi,
pendidikan nutrisi, konseling nutrisi dan untuk menentukan dan memantau dan mengevaluasi
perubahan dalam diagnosis nutrisi berikut: Asupan karbohidrat, energi yang berlebihan atau tidak
memadai; kurang optimalnya asupan jenis karbohidrat; atau asupan karbohidrat yang tidak konsisten
Contoh Assesment (Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi)
Nutrisi awal penilaian dengan HgbA1c pasien adalah 9% (75 mmol / mol), yang berada di atas
pasien perkiraan membatasi. Akan memantau perubahan dalam HgbA1c
pada pertemuan berikutnya dengan pasien
Penilaian ulang setelah intervensi Regresi dari batas yang diharapkan. HgbA1c pasien adalah 10%
nutrisi (86mmol / mol).

Referensi :
1. American Diabetes Association. Standards of medical care in diabetes. Diabetes Care; 2012;35:S11-S63.
2. Academy of Nutrition and Dietetics. Critical illness evidence-based nutrition guideline.
http://andevidencelibrary.com/topic.cfm?cat=4800. Accessed May 13, 2014.. Accessed June 16, 2015.
3. International Diabetes Center. Global guideline for type 2 diabetes. 2012. http://www.idf.org/global-guideline-type-2-
diabetes-2012. Accessed May 13, 2014.. Accessed June 16, 2015.
4. Joslin Diabetes Center. Clinical Guidelines. https://www.joslin.org/info/joslin-clinical-guidelines.html. Accessed June
16, 2015.

BD 1.6 Profil Imflamasi


Definisi Tindakan laboratorium protein inflamasi
Indikator Nutritional Assesment :
Protein C-reaktif, sangat sensitif atau hs-CRP (mg / L) [penyakit kardiovaskular]
Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Pengukuran langsung dan rekam
medis

Biasanya digunakan dengan domain intervensi nutrisi berikut: Makanan dan / atau pengiriman nutrisi
dan untuk menentukan diagnosa nutrisi berikut: Meningkatnya kebutuhan nutrisi; kurang dari asupan
optimal dari jenis lemak yang tidak sesuai dengan kebutuhan; aktivitas fisik yang berlebihan

Contoh Nutrition Assesment (Dukomentasi)


Nutrisi awal penilaian dengan pasien Tingkat protein C-reaktif pasien / klien adalah 4,0 mg / L,
yang di atas (di atas,di bawah, dalam kisaran yang
diharapkan) kisaran yang diharapkan 1,0-3,0 mg / L.

Referensi :

1. NHLBI Workshop Report. C-Reactive Protein: Basic and Clinical Research Needs.
http://www.nhlbi.nih.gov/research/reports/2006-crp. Accessed June 16, 2015.
2. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Dietary fatty acids for healthy adults. J Acad Nutr Diet.
2014;114:136-153.

BD 1.7 Profil Lipid


Definisi Pengukuran laboratorium terkait dengan gangguan
lipid
Indikator Nutritional Assesment :
Kolesterol, serum (mg / dL, mmol / L)
Kolesterol, HDL (mg / dL, mmol / L)
Kolesterol, LDL (mg / dL, mmol / L)
Kolesterol, non-HDL (mg / dL, mmol / L)
Total kolesterol: HDL kolesterol (rasio)
LDL: HDL (rasio)
Trigliserida, serum (mg / dL, mmol / L)
Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Biokimia pengukuran, laporan
laboratorium, laporan pasien

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut: pendidikan nutrisi, konseling nutrisi dan
untuk menentukan dan memantau dan mengevaluasi perubahan dalam diagnosis gizi berikut: Asupan
lemak, energy yang berlebihan atauj tidak memadai.

Contoh Assesment (Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi)


Nutrisi awal penilaian dengan Kolesterol LDL pasien adalah 159 mg / dL dibandingkan dengan
pasien standar referensi (misalnya, National Heart, Lung and Blood
Institute) tingkat rekomendasi <100 mg / dL. Akan memantau
kolesterol LDL berikutnya pertemuan.
Penilaian ulang setelah intervensi Beberapa kemajuan menuju standar sasaran / referensi sebagai
gizi LDL pasien kolesterol adalah 145 mg / dL.

Referensi
1. Grundy S, Cleeman JI, Bairey Merz CN, Brewer HB, Clark LT, Hunninghake DB, Pasternak RC, Smith SC, Stone NJ,
for the Coordinating Committee of the National Cholesterol Education Program, Endorsed by the National Heart,
Lung, and Blood Institute, American College of Cardiology Foundation, and American Heart Association. Implications
of recent clinical trials for the National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III guidelines.
Circulation. 2004;110:227-239.
2. . Ingelsson E, Schaefer EJ, Contois JH, McNamara JR, Sullivan L, Keyes MJ, Pencina MJ, Schoonmaker C, Wilson
PW, D’Agostino RB, Vasan RS. Clinical utility of different lipid measures for prediction of coronary heart disease in
men and women. JAMA. 2007; 298(7): 776- 785.
3. . Nam BH, Kannel WB, D’Agostino RB. Search for an optimal atherogenic lipid risk profile: from the Framingham
Study. Am J Cardiol. February 1, 2006;97(3):372-5.
4. National Institutes of Health, National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI). Third Report of the Expert Panel on
Detection, Evaluation, and Treatment of High Cholesterol in Adults, May 2001. http://www.nhlbi.nih.gov/health-
pro/guidelines/current/cholesterol-guidelines/final-report. Accessed June 16, 2015.
5. National Kidney Foundation, K/DOQI Guidelines.
https://www.kidney.org/professionals/guidelines/guidelines_commentaries. Accessed June 16, 2015
6. Onder G, Landi F, Volpato S, Fellin R, Carbonin P, Gambassi G, Bernabei R. Serum cholesterol levels and in-hospital
mortality in the elderly. Am J Med. 2003;115:265-271.
7. Position of the American Dietetic Association. Nutrition Intervention and Human Immunodeficiency Virus Infection. J
Am Diet Assoc. 2010;110:1105-1119.
8. Ridker PM, Rifai N, Cook NR, Bradwin G, Buring JE. Non-HDL cholesterol, apolipoproteins A-I and B100, standard
lipid measures, lipid ratios, and CRP as risk factors for cardiovascular disease in women. JAMA. 2005;294(3):326-333.
9. Wang TD, Chen WJ, Chien KL, Seh-Yi Su SS, Hsu HC, Chen MF, Liau CS, Lee YT. Efficacy of cholesterol levels and
ratios in predicting future coronary heart disease in a Chinese population. Am J Cardiol. 2001;88(7):737-743.
10. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Dietary fatty acids for healthy adults. J Acad Nutr Diet.
2014;114:136-153.

BD 1.9 Profile Minerale


Definisi Pengukuran laboratorium terkait dengan status
mineral tubuh
Indikator Nutritional Assesment :
Tembaga, serum atau plasma (μg / dL, mmol / L)
Yodium, ekskresi urin (μg / 24 jam)
Seng, serum atau plasma (μg / dL atau μmol / L)
Boron, serum atau plasma (μg / L)
Chromium, serum (ng / mL atau nmol / L
kemih (μg / L)
Fluorida, plasma (μmol / L)
Mangan, ekskresi urin (μg / dL, mmol / L)
darah (μg / L atau nmol / L), plasma (μg / L atau nmol / L)
Molibdenum, serum (ng / mL)
Selenium, serum (μmol / L)
ekskresi urin (μg / L atau μg / hari)
Catatan: Ukuran lain dari status mineral tubuh, seperti ekskresi mangan urin, diberikan kepada yang
menawarkan informasi lengkap di lembar referensi. Ini jarang digunakan dalam praktek, tetapi
mungkin dalam keadaan terbatas.

Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Pengukuran biokimia, laporan
laboratorium

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut: Makanan dan / atau pengiriman nutrisi,
pendidikan nutrisi, konseling gizi dan untuk menentukan dan memantau dan mengevaluasi perubahan
dalam diagnosis berikut daignosa : asuoan mineral yang berlebihan atau tidak adekuat, dan gizi
parenteral.
Contoh Assesment (Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi)
Nutrisi awal penilaian dengan Seng plasma pasien / klien adalah 40 μg / dL, yang berada di
pasien bawah kisaran yang diharapkan untuk orang dewasa. Akan
memantau perubahan dalam seng plasma pada pertemuan
berikutnya.
Penilaian ulang setelah intervensi Standar sasaran / referensi yang dicapai saat seng plasma pasien
nutrisi adalah 90 μg / dL.

Referensi :

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium, Phosphorus, Magnesium, Vitamin D, and Fluoride.
Washington, DC: National Academies Press; 1997.
2. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D. Washington, DC: National Academies
Press; 2010.
3. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin A, Vitamin K, Arsenic, Boron, Chromium, Copper, Iodine,
Iron, Manganese, Molybdenum, Nickel, Silicon, Vanadium, Zinc. Washington, DC: National Academies Press; 2001.
4. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin C, Vitamin E, Selenium, and Carotenoids. Washington,
DC: National Academies Press; 2000.
5. . Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and Sulfate. Washington
DC: National Academies Press; 2004.

BD 1.10 Profile Gizi Anemia


Definisi Tindakan laboratorium terkait dengan gizi anemia
Indikator Nutritional Assesment :
Hemoglobin (g / dL g / L atau mmol / L)
Hematokrit (% atau proporsi satu (1))
Berarti volume corpuscular, MCV (fL)
RBC folat (ng / mL atau nmol / L)
Lebar distribusi sel merah, RDW (%)
Serum B12 (pg / mL atau pmol / L)
Methylmalonic acid, serum (nmol / L)
Serum folat (ng / mL atau nmol / L)
Homocysteine serum (μmol / L)
Serum ferritin (ng / mL atau pmol / L)
Serum besi (μg / dL atau μmol / L)
Total kapasitas pengikatan besi (μg / dL atau μmol / L)
Saturasi Transferin (%)

Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Pengukuran biokimia, catatan
laboratorium pasien, pemantauan dan pengwasan gizi nasional/ negara bagian/ lokal

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut: Makanan dan / atau pengiriman nutrisi,
pendidikan nutrisi, konseling gizi dan untuk menentukan dan memantau dan mengevaluasi perubahan
dalam diagnosis berikut daignosa : asupan vitamin atau mineral yang berlebihan atau tidak adekuat
(Misalnya Fe, B12, Asam folat) diubah nilai- nilai laboratorium terkait gizi : gangguan pemanfaatan
gizi
Contoh Assesment (Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi)
Nutrisi awal penilaian dengan Feritin serum pasien adalah 8 ng / mL, yang di bawah kisaran
pasien yang diharapkan untuk wanita dewasa. Akan memonitor
perubahan serum feritin pada pertemuan berikutnya
Penilaian ulang setelah intervensi Feritin serum pasien adalah 10,9 ng / mL, dalam kisaran yang
nutrisi diharapkan.

Referensi :

1. Charney P, Malone A. ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment. 2nd ed. Chicago, IL: American Dietetic
Association; 2009.
2. Centers for Disease Control and Prevention. Recommendations to prevent and control iron deficiency anemia in the
United States. MMWR. 2002;51:897-899.
3. Johns Hopkins Hospital. The Harriet Lane Handbook: A Manual for Pediatric House Officers. 17th ed. St. Louis, MO:
Mosby; 2005.
4. National Kidney Foundation, Dialysis Outcomes Quality Initiative. Anemia in chronic kidney disease.
http://www.kidney.org/professionals/KDOQI/guidelines_commentaries.cfm. Accessed June 16, 201

BD 1.11 Profile Protein


Definisi Pengukuran laboratorium terkait dengan protein hepar
dan sirkulasi metabolisme protein
Indikator Nutritional Assesment :
Albumin (g / dL atau g / L)
Prealbumin (mg / dL atau mg / L)
Transferrin (mg / dL atau g / L)
Phenylalanine, plasma (mg / dL atau μmol / L)
Tirosin, plasma (mg / dL atau μmol / L)
Panel asam amino (berdasarkan laporan)
Phenylalanine, darah kering (ordinal)
Tirosin, bercak darah kering (ordinal)
Phenylalanine: tyrosine (rasio)
Hydroxyproline (mg / dL atau μmol / L)
Threonine (mg / dL atau μmol / L)
Serin (mg / dL atau μmol / L)
Asparagine (mg / dL atau μmol / L)
Glutamat (mg / dL atau μmol / L)
Glutamine (mg / dL atau μmol / L)
Proline (mg / dL atau μmol / L)
Glycine (mg / dL atau μmol / L)
Alanine (mg / dL atau μmol / L)
Citrulline (mg / dL atau μmol / L)
Valine v(mg / dL atau μmol / L)
Sistein (mg / dL atau μmol / L)
Metionin (mg / dL atau μmol / L)
Isoleucine (mg / dL atau μmol / L)
Leusin (mg / dL atau μmol / L)
Ornitin (mg / dL atau μmol / L)
Lysine (mg / dL atau μmol / L)
Histidine (mg / dL atau μmol / L)
Arginine (mg / dL atau μmol / L)
Lysine: arginine (rasio)
Tryptophan, plasma atau serum (berdasarkan laporan)
Panel asam organik plasma (berdasarkan laporan)
Asam organik / kreatinin (mmol / mol kreatinin)
Laktat (mg / dL atau μmol / L)
Piruvat (mg / dL atau μmol / L)
Laktat / piruvat (rasio)
3-hidroksibutirat (mg / dL atau μmol / L)
hydroxyisovalerate (mg / dL atau μmol / L)
Acetoacetate (mg / dL atau μmol / L)
Ethylmalonate (mg / dL atau μmol / L)
Suksinat (mg / dL atau μmol / L)
Fumarate (mg / dL atau μmol / L)
Glutarate (ng / dL atau nmol / L)
3-methylglutarate (mg / dL atau μmol / L)
Adipate (mg / dL atau μmol / L)
2-hydroxyglutarate (mg / dL atau μmol / L)
3-hydroxypheylacetate (mg / dL atau μmol / L)
2-ketoglutarat (mg / dL atau μmol / L)
Sitrat (mg / dL atau μmol / L)
Propionate (mg / dL atau μmol / L)
Methylcitrate (mg / dL atau μmol / L)
3-hidroksi propionat (mg / dL atau μmol / L)
ß-hydroxy butyrate (mg / dL atau μmol / L)
Creatine kinase (U / L)
Troponin I. jantung (ng / mL)
Troponin T.cardiac (ng / mL)
B-type natriuretic peptide (pg / mL)
Succinylacetone (mg / dL atau μmol / L)
Total serum immunoglobulin (IgA) (mg / dL atau μmol / L)
Antibodi tisu transglutaminase (IgA) (U / mL)
Antibodi tisu transglutaminase (IgG) (U / mL)
Deididated gliadin peptide antibodi (IgG) (U / mL)
Antibodi Endomysial (ordinal)
Transferin defisiensi karbohidrat (mg / dL atau%)
Catatan : Asam methylmalonic dapat ditemukan pada lembar referensi Profil Anemia Gizi. Juga
dikenal sebagai langkah-langkah pengangkutan protein hepatik sebelumnya (misalnya albumin dan
prealbumin) digunakan sebagai indikator malnutrisi.

Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Pengukuran biokimia, catatan
laboratorium pasien.

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut: Makanan dan / pengiriman gizi,
pendidikan nutrisi, konseling gizi, koordinasi perawatan gizi oleh ahli gizi untuk dan memantau dan
mengevaluasi perubahan gizi berikut daignosa : meningkatkan kebutuhan gizi, malnutrisi, pemasukan
nutrisi enteral/ parenteral yang tidak adekuat.
Contoh Assesment (Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi)
Nutrisi awal penilaian dengan Prealbumin pasien / klien adalah 7,0 mg / dL, di bawah kisaran
pasien yang diharapkan (16 hingga 40 mg / dL) untuk orang dewasa.
Akan memantau perubahan prealbumin pada pertemuan
berikutnya.
Penilaian ulang setelah intervensi Kemajuan yang signifikan menuju rentang yang diharapkan
nutrisi sebagai serum pasien dngan prealbumin 13,0 mg / dL.

Referensi
1. Charney P, Malone A. ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment. 2nd ed. Chicago, IL: American Dietetic
Association; 2009.
2. Academy of Nutrition and Dietetics. Nutrition Care Manual. www.nutritioncaremanual.org. Accessed June 16, 2015.
3. Academy of Nutrition and Dietetics. Celiac Disease Evidenced-based Nutrition Practice Guideline.
http://andevidencelibrary.com/topic.cfm?cat=1403. Accessed June 16, 2015.
4. Fuhrman MP, Charney P, Mueller CM. Hepatic proteins and nutrition assessment. J Am Diet Assoc. 2004;104:1258-
1264.
5. Garcia-Cazorla A, Pyruvate carboxylase deficiency: metabolic characteristics and new neurological aspects, Ann
Neurol. 2006;59:121-127.
6. Kerr DS The pyruvate dehydrogenase complex and tricarboxylic acid cycle in Fernandes J, Saudubray JM, Tada K
(eds): Inborn metabolic diseases, diagnosis and treatment; 2nd edition; Berlin, Springer Verlag 1996; :109-119.

BD 1.12 Profile Urin


Definisi Sifat fisik dan kimia urin
Indikator Nutritional Assesment :
Warna urin (dengan visualisasi) (dengan visualisasi)
Osmolalitas urine (mOsm / kg H2O) (mOsm / kg H2O)
Urine specific gravity (angka) (angka)
Volume urin (mL / 24 jam; namun, pada populasi tertentu,
misalnya bayi, indikator ini mungkin
dilaporkan dalam jumlah popok basah / hari)
Kalsium urin, 24 jam (mg / hari atau mmol / hari)
Urin d-xilosa (mg / dL atau mmol / L)
Glukosa urin (ordinal)
Keton urin (ordinal)
Natrium urin (mg / dL atau mmol / L)
Mikroalbumin urin (mg / dL atau mmol / L)
Protein urin, acak (mg / dL atau mmol / L)
Protein urin, 24 jam (mg / hari atau mmol / hari)
Asam urat urat, acak (mg / dL atau μmol / L)
Asam urat urat, 24 jam (mg / hari atau mmol / hari)
Panel asam organik urin (berdasarkan laporan)
Urine glutarate (ordinal)
Metilmalonat urin (μg / dL)
Asin asilglisin / kreatinin (mg / g kreatinin atau mmol / mol kreatinin)
Urine argininosuccinate (mmol / L)
Suksinil aseton / kreatinin (μmol / mmol kreatinin)
Urine orotate (μmol / L)
Urine orotate / creatinine (μmol / mmol creatinine)
Urine 2-hydroxyisovalerate (ordinal)
Urin 2-oksoisovalerat (ordinal)
Galactitol urin (ordinal)
Mengurangi zat urin (ordinal)
Porfirin urin (ordinal)
Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Pengukuran biokimia, laporan
laboratorium

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut: Makanan dan / atau pengiriman nutrisi,
pendidikan nutrisi, konseling gizi dan untuk menentukan dan memantau dan mengevaluasi perubahan
dalam diagnosis berikut daignosa : asupan cairan yang tidak memadai atau berlebihan; nutrisi enteral
/ parenteral yang tidak adekuat atau berlebihan infusi
Contoh Assesment (Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi)
Nutrisi awal penilaian dengan Berat jenis urine pasien / klien adalah 1.050, yang di atas yang
pasien diharapkan jarak. Akan memantau perubahan dalam berat jenis
urine pada pertemuan berikutnya.
Penilaian ulang setelah intervensi Kemajuan signifikan menuju tujuan, berat jenis urine pasien /
nutrisi klien adalah 1.035, yang berada dalam kisaran yang diharapkan.

Referensi
1. Charney P, Malone A. ADA Pocket Guide to Nutrition Assessment. 2nd ed. Chicago, IL: American Dietetic
Association; 2009.
2. National Institutes of Health, Clinical Center Test Guide.
http://cclnprod.cc.nih.gov/dlm/testguide.nsf/Index?OpenForm. Accessed June 16, 2015.
3. National Kidney Foundation, Clinical Practice Guidelines for Nutrition in Chronic Renal Failure, 2000.
https://www.kidney.org/professionals/guidelines/guidelines_commentaries. Accessed June 16, 2015.
4. Tanaka KR, Pyruvate kinase and other enzymopathies of the erythrocyte, The metabolic and molecular bases of
inherited disease, 7th Ed; Editors: C.R.Scriver, A.L.Beaudet, W.S.Sly, D.Valle; McGraw-Hill Inc. 1995;2:3485-3511.

BD 1.13 Profile Vitamin


Definisi Pengukuran laboratorium terkait dengan
status vitamin dalam tubuh
Indikator Nutritional Assesment :
Vitamin A, serum atau plasma retinol (μg / dL atau μmol / L)
Vitamin C, plasma atau serum (mg / dL atau μmol / L)
Vitamin D, 25-hidroksi (ng / mL atau nmol / L)
Vitamin E, alfa-tocopherol plasma (mg / dL atau μmol / L)
Tiamin, koefisien aktivitas untuk aktivitas (μg / mL / jam)
transketolase eritrosit
Riboflavin, koefisien aktivitas untuk aktivitas (IU / g hemoglobin)
eritrosit glutathione reduktase
Niacin, konsentrasi N’methyl-nicotinamide kemih (μmol / hari)
Konsentrasi vitamin B6, plasma atau serum pyridoxal (ng / mL atau nmol / L)
5'phosphate
Asam pantotenat, ekskresi pantoten urin (mg / hari), (ng / mL atau nmol / L)
plasma
Biotin, ekskresi asam 3-hydroxyisovaleric kemih (mmol / mmol kreatinin)
Biotin, limfosit propionil-CoA karboksilase dalam [pmol / (min x mg)],
kehamilan
serum (ng / mL atau nmol / L)
Biotinidase (U / L)
Protein diinduksi oleh ketidakhadiran vitamin K atau (PIVKA-II) ng / mL atau nmol / L)
antagonis II

Catatan: Ukuran lain dari status vitamin tubuh, seperti ekskresi pantotenat urin, disediakan untuk
menawarkan informasi lengkap dalam lembar referensi. Ini jarang digunakan dalam praktek, tetapi
dapat dijamin dalam keadaan terbatas. Ukuran untuk folat dan Vitamin B12 dapat ditemukan pada
lembar referensi Profil Anemia Gizi.

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut: Makanan dan / atau pengiriman nutrisi,
pendidikan nutrisi, konseling gizi dan untuk menentukan dan memantau dan mengevaluasi perubahan
dalam diagnosis berikut daignosa : Asupan vitamin yang berlebihan atau tidak adekuat
Contoh Assesment (Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi)
Nutrisi awal penilaian dengan Retinol serum pasien / klien adalah 95 μg / dL, yang berada di
pasien atas kisaran yang diharapkan. Akan memonitor perubahan serum
retinol pada pertemuan berikutnya, bersama dengan vitamin A
Penilaian ulang setelah intervensi Kemajuan signifikan menuju kisaran yang diharapkan. Retinol
nutrisi pasien / klien adalah 70 μg / dL.

Referensi

1. Academy of Nutrition and Dietetics. Nutrition Care Manual. www.nutritioncaremanual.org. Accessed June 16, 2015.
2. Grooper SS, Smith JL, Groff JL. Advanced Nutrition and Human Metabolism. Belmost, CA: Thomson Wadsorth,
2005.
3. American Society for Parenteral and Enteral Nutrtion Board of Directors and the Clinical Guidelines Task Force.
Guidelines for the use of parenteral and enteral nutrition in adult and pediatric patients: normal requirements—adults. J
Parenter Enteral Nutr. 2002;26(Suppl):S22- S24.
4. American Society for Parenteral and Enteral Nutrition Board of Directors and the Clinical Guidelines Task Force.
Guidelines for the use of parenteral and enteral nutrition in adult and pediatric patients: normal requirements—
pediatrics. J Parenter Enteral Nutr. 2002;26(Suppl):S25-S32.
5. McMahon RJ. Biotin in metabolism and molecular biology. Annu Rev Nutr. 2002;22:221-239.
6. Monsen ER. Dietary Reference Intakes for the antioxidant nutrients: Vitamin C, vitamin E, selenium, and carotenoids.
J Am Diet Assoc. 2000;100:637-640.
7. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium, Phosphorus, Magnesium, Vitamin D, and Fluoride.
Washington, DC: National Academies Press; 1997.
8. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D. Washington, DC: National Academies
Press; 2010.
9. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes: Thiamin, Riboflavin, Niacin, Vitamin B6, Folate, Vitamin B12,
Pantothenic acid, Biotin, and Choline. Washington, DC: National Academies Press;1998.
10. . Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin A, Vitamin K, Arsenic, Boron, Chromium, Copper,
Iodine, Iron, Manganese, Molybdenum, Nickel, Silicon, Vanadium, and Zinc. Washington, DC: National Academies
Press; 2001.
11. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes: Vitamin C, Vitamin E, Selenium, and Carotenoids. Washington, DC:
National Academies Press; 2000.

BD 1.14 Profile Metabolisme Karbohidrat


Definisi Pengukuran laboratorium terkait dengan metabolisme
karbohidrat
Indikator Nutritional Assesment :
Galaktosa 1 fosfat dalam sel darah merah (mg / dL atau μmol / L)
Galactose 1 phosphate uridyl transferase
Fruktosa ((U / g Hgb)
Laktat (mg / dL atau μmol / L)
Piruvat (mg / dL atau μmol / L)
Laktat / piruvat (mg / dL atau μmol / L)
(rasio)

Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Biokimia
pengukuran, laporan laboratorium, laporan pasien

Catatan: Ukuran lain dari status mineral tubuh, seperti ekskresi mangan urin, diberikan kepada yang
menawarkan informasi lengkap di lembar referensi. Ini jarang digunakan dalam praktek, tetapi
mungkin dalam keadaan terbatas.

Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Pengukuran biokimia, laporan
laboratorium

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut: Makanan dan / atau pengiriman nutrisi,
pendidikan nutrisi, konseling gizi dan untuk menentukan dan memantau dan mengevaluasi perubahan
dalam diagnosis berikut daignos: Intake jenis karbohidrat yang tidak sesuai dengan kebutuhan, asupan
energi yang tidak adekuat
Contoh Assesment (Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi)
Nutrisi awal penilaian dengan Galaktosa-1-fosfat pasien / klien dalam sel darah merah adalah
pasien 165 mg / dL, yang mana di atas tujuan untuk pasien dengan
galaktosemia pada diet (> 125 mg / dL). Akan pantau di
pertemuan berikutnya.
Penilaian ulang setelah intervensi Kemajuan signifikan menuju kisaran yang diharapkan. Galaktosa
nutrisi pasien-klien-1- fosfat dalam sel darah merah adalah 135 mg / dL

Referensi
1. Bosch AM, Classical galactosaemia revisited J Inher Met Dis. 2006;29:516-525.
2. Glycogen storage diseases: The metabolic and molecular bases of inherited disease, 7/e; Editors: C.R.Scriver, A.L.Beaudet,
W.S.Sly, D.Valle; McGraw-Hill Inc. 1995;1:935-965.
3. Walter JH, Recommendations for the management of galactosemia Arch Dis Child. 1999;80:93- 96.

BD 1.15 Asam Lemak


Definisi Pengukuran laboratorium terkait dengan metabolisme
asam lemak
Indikator Nutritional Assesment :
Panel acylcarnitine (μmol / L)
Acylcarnitine, plasma (μmol / L)
Carnitine gratis, plasma (μmol / L)
Total karnitin, plasma (μmol / L)
Gratis karnitin: total karnitin ( (rasio)
Panel asam lemak mitokondria C8-C18, (μmol / L)
serum atau plasma
Panel asam lemak esensial C12-C22, serum (μmol / L)
atau plasma
Panel asam lemak peroxisomal C22-C26, (μmol / L)
serum atau plasma
Tes enzim MCAD dalam fibroblast atau (konfirmasi)
jaringan lain
Asam lemak β-oksidasi dalam fibroblas (konfirmasi)

Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Biokimia
pengukuran, laporan laboratorium, laporan pasien

Contoh metode pengukuran atau sumber data untuk indikator ini: Pengukuran biokimia, laporan
laboratorium

Biasanya digunakan dengan domain intervensi gizi berikut: Makanan dan / atau pengiriman nutrisi,
pendidikan nutrisi, konseling gizi dan untuk menentukan dan memantau dan mengevaluasi perubahan
dalam diagnosis berikut daignos: Intake jenis lemak yang tidak sesuai dengan kebutuhan, asupan
energi yang tidak adekuat

Contoh Assesment (Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi)


Nutrisi awal penilaian dengan Octanoylcarnitine pasien / klien adalah 0,8 umol / L, yang berada
pasien di atas batas atas standar referensi (> 0,3μmol / L) dan rasio
Octanoylcarnitine: Decanoylcarnitine adalah 10, yang berada di
atas batas atas (> 5). Akan memantau di pertemuan berikutnya.
Penilaian ulang setelah intervensi Kemajuan signifikan menuju kisaran yang diharapkan.
nutrisi Konsentrasi Octanoylcarnitine pasien / klien adalah 0,4, rasio
Octanoylcarnitine: Decanoylcarnitine adalah 7.
Referensi
1. Abdenur JE. MCAD deficiency. Acylcarnitines (AC) by tandem mass spectrometry (MS-MS) are useful to monitor
dietary treatment. Adv Exp Med Biol 1999;466:353-363.
2. afolla, AK. Medium chain acyl-coenzyme A dehydrogenase deficiency: Clinical course in 120 affected children J
Pediatr 1994;124:409-415.
3. MorrisAM, Spiekerkoetter U. .Disorders of Mitochondrial Fatty Acid Oxidation and Related Metabolic Pathways". In
Saudubray JM; van den Berghe G, Walter JH.. Inborn MetabolicDiseases: Diagnosis and Treatment (5th ed.). 2012.
New York: Springer. pp. 201–216.
4. Rinaldo P, O'Shea JJ, Coates PM, Hale DE, Stanley CA, Tanaka K. Medium-Chain Acyl-CoA Dehydrogenase
Deficiency". New Eng J Med. 1988; 319: 1308–1313.
5. Walter JH. Tolerance to fast: Rational and practical evaluation in children with hypoketonaemia. J Inherit Metab Dis.
2009; 32: 214–217.
5. Assesmen Riwayat Fisik Klinis

Terminologi dan Definisi Assesmen Gizi dan atau Monitoring dan Evaluasi Gizi
Terminologi Kode Definisi
Terminologi
Domain : Riwayat Fisik Klinis PD

Riwayat Fisik Klinis PD-1.1 Riwayat fisik klinis yang berhubungan


dengan tanda dan gejala dari patofisiologi bisa
didapat dari wawancara, pengukuran, dan
rekam medis.

Terminologi Kode Indikator Assesmen Gizi


Terminologi
Riwayat Fisik Klinis PD-1.1 Tanda atau gejala pada fisik klinis yang
berkaitan dengan nutrisi atau disebabkan dari
nutrisi
Tampilan Fisik Asthenia (kelemahan)
Punuk kerbau
Cachexia
Penampilan cushingoid
Ectomorph
Endomorph
Lesu
Mesomorph
Mengabaikan kebersihan pribadi
Gendut
Perawakan pendek untuk usia
Perawakan tinggi
Jaringan Adiposa Atrofi lemak orbital
Kelebihan lemak subkutan
Hilangnya lemak subkutan
Adiposa tengah
Tulang Menundukkan kaki
Frontal bossing
Sulkus Harrison
Rosario Rachit
Rakhitis
Skoliosis
Sistem kardiovaskuler -pernapasan Suara nafas tidak ada
Bradikardia
Bradypnea (respirasi lambat)
Suara nafas menurun
Dyspnea (sesak nafas)
Suara nafas meningkat
Suara nafas normal
tachypnea
Takikardia
Pernafasan (rales)
Sistem Pencernaan Perut kembung
Kram perut
Distensi abdomen
Sakit perut
Tidak ada suara usus
Anorexia (kehilangan nafsu makan)
Asites
Tinja besar
Sembelit
Penurunan nafsu makan
Diare
Kenyang awal
Nyeri epigastrik
Nafsu makan yang berlebihan
Bersendawa berlebihan
Flatus berlebihan
Fatty tinja
Mulas
Suara usus yang hiperaktif
Suara usus yang hipoaktif
Nafsu makan meningkat
tinja cair
tinja longgar
Mual
Suara usus normal
Retching
Vomitus
Edema 1 edema pitting
+2 edema pitting
+3 edema pitting
+4 edema pitting
Anasarca
Edema pergelangan kaki
Edema betis
Edema kelopak mata
Edema kaki
Edema tangan
Edema skrotum
Edema paha
Edema vulva
Edema mukosa
Edema sakral
Extremitas kaki diamputasi
tangan diamputasi
kaki diamputasi
Gerakan Athetoid
penurunan rentang pergerakan pergelangan
kaki
penurunan rentang pergerakan tulang
belakang leher
penurunan rentang gerak siku
penurunan rentang gerakan jari
penurunan rentang gerak kaki
penurunan rentang gerakan pinggul
penurunan rentang pergerakan lutut
penurunan rentang pergerakan tulang
belakang lumbar
penurunan rentang gerak bahu
penurunan rentang gerakan subtalar
penurunan rentang pergerakan ibu jari
penurunan rentang gerak kaki
penurunan rentang pergerakan tulang
belakang dada
penurunan rentang gerakan pergelangan
tangan
hipertonia
hipotonia
Arthralgia sendi (nyeri sendi)
spastisitas ekstremitas bawah
Sianosis perifer
Spastisitas
Tetani
Spastisitas ekstremitas atas
Mata Penglihatan abnormal
blepharitis sudut
bintik Bitot ini
Lingkaran di bawah mata
Arcus kornea
Perubahan warna konjungtiva
Perdarahan konjungtiva
Keratinisasi konjungtiva
Produksi air mata yang berlebihan
Keratomalacia
Sklera berkalau
kebutaan
Ophthalmoplegia
Mata cekung
Xerophthalmia
Xanthelasma
Genitourinary Amenore
Anuria
Keterlambatan perkembangan seksual dan /
atau pubertas
Menorrhagia
Oliguria
Poliuria
Rambut keratinisasi abnormal dari folikel rambut
Alopecia
Rambut rapuh
rambut Corkscrew
Rambut Kering
Rambut bagus
Hiperkeratosis folikular
Perubahan rambut karena kekurangan gizi
Rambut tidak berkilau
Hypertrichosis
Meningkatnya rambut rontok
Perubahan warna rambut gizi
rambut putih
Kepala rasa penciuman diubah
Anosmia (kehilangan indera penciuman)
Epistaksis
Sakit kepala
Anosmia (kehilangan indera penciuman)
Hyposmia (penurunan indera penciuman)
Macrocephaly
Microcephaly
Mukosa hidung kering
Fontanelle cekung
Tangan dan Kuku Garis Beau
Clubbing kuku
Serpihan kuku
Koilonychia (kuku berbentuk sendok)
leukonikia
Gertakan kuku yang memanjang
Baris Muehrcke
Perubahan kuku
Eritema palmar
Kuku bergerigi
Pemecahan kuku
Kuku tipis
Trachyonychia (kuku rapuh)
Splinter hemorrhages di bawah kuku
Bintik-bintik putih di kuku
Mulut Ageusia (kehilangan selera)
Stomatitis angular
Ulkus aphthous pada mulut
Aptyalisme (xerostomia)
Bibir biru
Garis biru pada gingiva
Candidiasis mulut
Cheilosis (bibir kering)
Cheilitis
Langit-langit sumbing
bibir pecah-pecah
Drooling
Selaput lendir kering
Dysgeusia
Air liur berlebihan
Haus yang berlebihan
Hipertrofi gingiva
Radang gusi
Halitosis (nafas bau tidak menyenangkan)
Gingivitis hemoragik (gusi berdarah)
Hypogeusia
Nafas ketotis
Mikrognatia
Gusi bengkak
Kandidiasis oral
Lesi oral
Pembengkakan parotis
Kebersihan mulut yang buruk
Mempertahankan makanan di mulut
Stomatitis
Nafas Bau
Otot Atrofi otot
Kontraktur otot
Kram otot
Nyeri otot
Kelemahan otot
pengecilan otot Quadricep
Leher Goiter (pembesaran tiroid)
Saraf, Kognisi dan Perasaan Gaya berjalan abnormal
Refleks tidak ada
Asterixis
Ataxia
Kesadaran mendung (kebingungan)
Temuan saraf kranial
Penurunan rasa getaran
Mengigau
Demensia
perasaan depresi
Bingung
Pusing
Terasa dingin
Pengaruh datar
Hyperreflexia (berlebihan refleks dalam)
Hiporefleksia (berkurang refleks)
Pengaruh yang tidak pantas
Banyak kejang dalam sehari
Mati rasa kaki
Mati rasa tangan
Penyakit saraf perifer
Tremor tangan yang terulur
Kesemutan kaki
Kesemutan tangan
Kulit Acanthosis nigricans
Calcinosis
Karotenemia
Xanthoma kulit
Penurunan turgor kulit
Infeksi kulit
Ruam popok
Kulit kering
Ecchymosis
Eritema
Eksim
Pembilasan
Hirsutisme
Hiperpigmentasi kulit
Gangguan integritas kulit
Penyakit kuning
Keratinisasi kulit
Kulit pucat
Mengupas kulit
Petechiae
Gangguan penyembuhan luka
Tekanan cedera pada pergelangan kaki
Tekanan cedera punggung
Tekanan cedera payudara
Cedera tekanan pantat
Tekanan cedera dorsum kaki
Tekanan cedera siku
Tekanan cedera kepala
Tekanan cedera tumit
Tekanan cedera pinggul
Cedera tekanan lutut
Cedera tekanan pada celah kelahiran
Cedera tekanan bahu
Tahap cedera tekanan 1
Tahap cedera tekanan 2
Tahap cedera tekanan 3
Tahap cedera tekanan 4
Pruritus kulit
Psorias
Kulit bersisik
Dermatitis seboroik
Ruam kulit
Ulkus stasis
Kulit kuning
Gigi Pembusukan gigi botol bayi
Patah gigi palsu
patah gigi
Karies gigi
Fluorosis gigi
Plak gigi
gigitiruan longgar
Gigi palsu hilang
Gigitiruan hadir
Edentulous
Erosi gigi
Gangguan gigi terganggu
Sakit gigi tiruan
Bintik-bintik dari enamel
mandibula sebagian edentulous
rahang sebagian edentulous
karies gigi merajalela
Tenggorokan dan Menelan Tersedak saat menelan
Batuk
Disfagia
Lesi esofagus
Makanan menempel saat menelan
Tersedak
Suara serak
Refleks muntah hypoactive
Odynophagia (sakit saat menelan)
Menelan gangguan
Menghisap, menelan, napas inkoordinasi
(bayi)
Lidah Atrofi lidah papila
Lidah merah yang kasar
Kesulitan menggerakkan lidah
Lidah kering
Glossitis
Glossodynia (lidah menyakitkan)
Hipertrofi lidah papila
Lesi lidah
Macroglossia
Lidah stroberi
Frenulum lidah pendek
Split frenulum lidah
Tanda Vital Suhu
Nadi
Respirasi
Tekanan Darah

6. Assesment Riwayat Personal


Terminologi dan Definisi Assesmen Gizi dan atau Monitoring dan Evaluasi Gizi
Terminologi Kode Definisi
Terminologi
Domain : Riwayat Personal CH
Catatan : Domain ini hanya
digunakan sebagai assement gizi
saja.
A. Riwayat Personal Data umum pasien yang meliputi informasi :
usia, jenis kelamin, alat reproduksi, suku,
ras,riwayat merokok,pekerjaan, dan disabilitas
fisik.
1. Data Personal CH-1.1 Data umum pasien yang meliputi informasi :
usia, jenis kelamin, alat reproduksi, suku,
ras,riwayat merokok,pekerjaan, dan
disabilitas, atau mobilitas fisik.
B. Riwayat
medis,pengobatan,kesehatan
pasien/ klien/keluarga
2. Riwayat Medis CH-2.1 Riwayat medis, penyakit, kondisi
kesehatan,yang pernah diderita pasien/klien
atau keluarga dan dapat berakibat pada status
gizi pasien/klien
3. Riwayat Pengobatan atau CH-2.2 Catatan pengobatan medis atau riwayat
terapi tindakan operasi yang dapat berakibat pada
status gizi pasien/klien
C. Riwayat Sosial
1. Riwayat Sosial CH-3.1 Status sosial ekonomi, situasi dan kondisi
rumah, dan interaksi sosial.

Terminologi Kode Indikator Assesmen Gizi


Terminologi
1. Data Personal CH-1.1  Usia (Hari, Bulan, atau Tahun)
 Jenis Kelamin (Laki, Perempuan)
 Alat reproduksi (Laki, Perempuan)
 Suku (sunda, jawa, dll)
 Etnik
 Bahasa
 Pendidikan
 Status di keluarga
 Penggunaan Rokok
 Disabilitas Fisik (Buta, Tuli, dll)
 Mobilitas Fisik (Tremor, bed rest, dll)
2. Riwayat Medis CH-2.1  Penyakit Kardiovaskuler
 Gangguan endokrin/metabolisme
 Gangguan ekresi
 Gangguan Gastroinstestinal
 Gangguan kehamilan/gynkologi
 Penyakit Immune
 Luka Bakar
 Penyakit syaraf
 Penyakit kejiwaan.
 Penyakit saluran nafas
3. Riwayat Pengobatan atau CH-2.2  Kemoterapi
terapi  Hemodialisa
 Pengobatan dengan oksigen/ventilator
 Ostomy
 Radiasi
 Treatment Bedah (CABG, Gastric
Bypass,amputasi, trnplantasi organ,
gastrectomy dll.
 Dll
4. Riwayat Sosial CH-3.1  Faktor sosial ekonomi ( atas, menengah,
bawah).
 Situasi Rumah (tinggal sendirian, tinggal
dengan keluarga, tidak punya rumah).
 Dukungan sosial dan medis (ada yang
merawat, ikut komunitas, dukungan
keluarga).
 Faktor geografis
 Status pekerjaan ( Ibu rumah tangga,
pelajar, pensiun, dll)
 Agama.
Matrik Etiologi Diagnosa Gizi

Di bawah ini adalah kategori etiologi dan definisinya. Etiologi dikelompokkan berdasarkan jenis
penyebab atau faktor risiko yang berkontribusi. Dalam dua contoh spesifik, etiologi Akses dan Perilaku,
ini saja dapat menjadi penyebab atau faktor risiko kontribusi diagnosis gizi atau praktisi dapat
menentukan akar penyebab yang lebih spesifik, misalnya, Keyakinan-Sikap masalah.

Kategori Etiologi Definisi


Menyebabkan atau berkontribusi faktor-faktor risiko yang terkait
dengan keyakinan kebenaran dari beberapa pernyataan atau fenomena
Keyakinan-Sikap Etiologi
terkait nutrisi; perasaan atau emosi terhadap kebenaran atau fenomena
dan kegiatan itu..
Penyebab atau faktor risiko yang berkontribusi terkait dengan nilai-nilai
Etiologi Budaya pasien / klien, norma sosial, adat istiadat, keyakinan agama dan / atau
sistem politik.
Menyebabkan atau berkontribusi faktor-faktor risiko yang berdampak
Etiologi Pengetahuan pada tingkat pemahaman tentang makanan, nutrisi dan kesehatan, atau
informasi dan panduan terkait nutrisi.

Penyebab atau faktor-faktor risiko yang berkontribusi terkait dengan


Fungsi Fisik Etiologi kemampuan fisik untuk terlibat dalam tugas-tugas tertentu, mungkin
bersifat kognitif.
Penyebab atau faktor-faktor risiko yang berkontribusi terkait dengan
Etiologi-Etiologi fisiologis status medis / kesehatan yang mungkin memiliki dampak nutrisi (tidak
termasuk etiologi psikologis - lihat kategori terpisah).
Menyebabkan atau berkontribusi faktor-faktor risiko yang terkait
Etiologi psikologis dengan masalah kesehatan / psikologis mental yang didiagnosis atau
dicurigai (Diagnostik dan Statistik Manual Gangguan Mental, DSM)
Etiologi Sosial-Pribadi Menyebabkan atau berkontribusi faktor-faktor risiko yang terkait
dengan riwayat pribadi dan / atau sosial pasien / klien.
Penyebab atau faktor risiko yang berkontribusi terkait dengan
Etiologi Pengobatan perawatan medis atau bedah atau terapi dan manajemen atau perawatan
lainnya.
Menyebabkan atau berkontribusi faktor-faktor risiko yang
memengaruhi asupan dan ketersediaan makanan yang aman, sehat, air,
dan makanan / yang berhubungan dengan nutrisi. Penyebab Akar Akses
Mengakses Etiologi
Etiologi yang lebih spesifik mungkin tidak diketahui tetapi akhirnya
dapat mengungkapkan Keyakinan-Sikap, Budaya, Pengetahuan, Fungsi
Fisik, Psikologis, Sosial-Pribadi, atau Etiologi Perawatan.
Penyebab atau faktor risiko yang berkontribusi terkait dengan tindakan
yang mempengaruhi pencapaian tujuan terkait nutrisi. Penyebab akar
Etiologi Perilaku Perilaku Etiologi yang lebih spesifik mungkin tidak diketahui tetapi
mungkin akhirnya mengungkapkan Keyakinan-Sikap, Budaya,
Pengetahuan, Fungsi Fisik, Psikologis, Sosial-Pribadi, atau Etiologi
Perawatan.
Category Etiologi Diagnosis
Keyakinan-Sikap Gambar tubuh berubah Kualitas hidup nutrisi yang buruk (NB-2.5)
Keyakinan-Sikap Preferensi makanan Penerimaan makanan terbatas (M-2.11), Asupan lemak
berlebih (M-5.5.2), Asupan jenis-jenis lemak yang tidak
sesuai dengan kebutuhan (sebutkan) (NI-5.5.3), Pilihan
makanan yang tidak diinginkan (NB-1.7)
Keyakinan-Sikap Penolakan perlu diubah Belum siap untuk perubahan pola makan / gaya hidup (NB-
1.3)
Keyakinan-Sikap Keinginan untuk Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang topik yang
menyembuhkan penyakit berkaitan dengan makanan atau nutrisi (NB-1.2)
kronis melalui penggunaan
terapi alternatif
Keyakinan-Sikap Tidak percaya pada Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang topik yang
informasi makanan dan berkaitan dengan makanan atau nutrisi (NB-1.2)
nutrisi berbasis sains
Keyakinan-Sikap Perawatan akhir-hidup jika Komposisi nutrisi enteral tidak sesuai dengan kebutuhan (NI-
pasien / klien atau keluarga 2.5), administrasi nutrisi enteral tidak sesuai dengan
tidak menginginkan kebutuhan (NI-2.6), komposisi nutrisi parenteral tidak sesuai
dukungan nutrisi dengan kebutuhan (NI-2.9), pemberian nutrisi parenteral
tidak sesuai dengan kebutuhan (M-2.10)
Keyakinan-Sikap Hasrat keluarga, sosial, Pola makan tidak teratur (NB-1.5)
biologis / genetik, dan / atau
lingkungan yang terkait
untuk menjadi kurus
Keyakinan-Sikap Makanan faddism Ketidakseimbangan nutrisi (M-5.4), Asupan protein yang
berlebihan (NI-5.6.2), Asupan jenis protein yang tidak sesuai
dengan kebutuhan (sebutkan) (NI-5.6.3), Asupan mineral
yang berlebihan (sebutkan) (M-5.10. 2)
Keyakinan-Sikap Penerimaan makanan yang Asupan oral yang tidak memadai (NI-2.1), Penerimaan
terbatas karena keengganan makanan terbatas (M-2.11),
makanan
Keyakinan-Sikap Keyakinan / sikap yang Asupan energi yang berlebihan (NI-1.3), Asupan oral yang
tidak didukung tentang tidak memadai (NI-2.1), Asupan oral yang berlebihan (NI-
makanan, nutrisi, dan 2.2), Penerimaan makanan yang terbatas (M-2.11), Asupan
informasi terkait nutrisi alkohol yang berlebihan (NI-4.3), Ketidakseimbangan nutrisi
(M) -5.4), Asupan lemak berlebih (NI-5.5.2), Asupan jenis-
jenis lemak yang tidak sesuai dengan kebutuhan (sebutkan)
(NI-5.5.3), Asupan protein yang berlebihan (NI-5.6.2),
Asupan jenis-jenis protein tidak konsisten dengan kebutuhan
(sebutkan) (NI-5.6.3), Jenis asupan asam amino yang tidak
sesuai dengan kebutuhan (sebutkan) (M-5.7.1), Asupan serat
berlebih (NI-5.8.6), Asupan mineral yang berlebihan
(sebutkan) (M-5.10.2), Kesulitan menyusui yang
diperkirakan (NC-1.5), Underweight (NC-3.1), Tingkat
pertumbuhan di bawah yang diharapkan (NC-3.5), Defisit
pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan nutrisi
(NB- 1.1), Belum siap untuk perubahan pola makan / gaya
hidup (NB-1.3), Ketahanan yang terbatas pada rekomendasi
terkait nutrisi (NB-1.6), Ketidakaktifan fisik (NB-2.1),
aktivitas fisik berlebihan (NB-2.2), Terbatasnya akses ke
makanan (NB-3.2) , Akses terbatas ke air minum (NB-3.4)
Keyakinan-Sikap Sifat lekas marah Kesulitan menyusui (NC-1.3)
Keyakinan-Sikap Kurangnya self-efficacyBelum siap untuk perubahan pola makan / gaya hidup (NB-
untuk membuat perubahan 1.3), Ketahanan yang terbatas pada rekomendasi terkait
atau demoralisasi dari nutrisi (NB-1.6), Kualitas hidup gizi yang buruk (NB-2.5)
kegagalan sebelumnya pada
perubahan
Keyakinan-Sikap Kurang percaya diri dalamKetaatan yang terbatas terhadap rekomendasi terkait nutrisi
kemampuan untuk berubah (NB-1.6)
Keyakinan-Sikap Kurangnya nilai untuk Asupan energi yang berlebihan (NI-1.3), Asupan oral yang
perubahan perilaku atau berlebihan (NI-2.2), Asupan alkohol berlebihan (NI-4.3),
nilai yang bersaing Asupan lemak berlebihan (NI-5.5.2), Asupan jenis-jenis
lemak yang tidak sesuai dengan kebutuhan (sebutkan) ( NI-
5.5.3), Defisit pemantauan diri (NB-1.4), Ketahanan yang
terbatas pada rekomendasi terkait nutrisi (NB-1.6),
Ketidakaktifan fisik (NB-2.1), Ketidakmampuan untuk
mengelola perawatan diri (NB-2.3)
Keyakinan-Sikap Kurangnya motivasi dan Pilihan makanan yang tidak diinginkan (NB-1.7)
atau kesiapan untuk
menerapkan atau
mendukung perubahan
sistem
Keyakinan-Sikap Dampak negatif dari terapi Pilihan makanan yang tidak diinginkan (NB-1.7)
nutrisi medis saat ini atau
sebelumnya (MNT)
Keyakinan-Sikap Tidak siapuntuk Kegemukan, dewasa atau anak (NC-3.3.1), Obesitas,
diet/perubahan gaya hidup pediatrik (NC-3.3.2), Obese, Kelas I (NC-3.3.3), Obese,
Kelas II (NC-3.3.4), Obese, Kelas III (NC-3.3.5), Berat
badan yang tidak diinginkan (NC-3.4), Tingkat pertumbuhan
yang berlebihan (NC-3.6), Defisit pemantauan diri (NB-1.4),
Ketidakmampuan untuk mengelola perawatan diri (NB-2.3),
Kualitas hidup nutrisi yang buruk (NB-2.5)
Keyakinan-Sikap Perception of inadequateKesulitan menyusui (NC-1.3), Kesulitan menyusui yang
milk supply diperkirakan (NC-1.5)
Persepsi bahwa kurangnya
sumber daya (mis., Waktu,
keuangan, atau antarpribadi)
mencegah:
Keyakinan-Sikap • Pilihan / pilihan Pilihan makanan yang tidak diinginkan (NB-1.7)
makanan yang
konsisten dengan
rekomendasi
• Perubahan
Belum siap untuk perubahan pola makan / gaya hidup (NB-
1.3), Ketahanan yang terbatas pada rekomendasi terkait
nutrisi (NB-1.6)
Belum siap untuk perubahan pola makan / gaya hidup (NB-
1.3), Ketahanan yang terbatas pada rekomendasi terkait
nutrisi (NB-1.6)
• Tingkat aktifitas Fisik tidak aktif (NB-2.1)
yang mencukupi
• Pemantauan diri Defisit pemantauan diri (NB-1.4), Ketidakmampuan untuk
mengelola perawatan diri (NB-2.3)
Tidak mau / tidak tertarik
pada:
• Belajar/mendapat Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan
informasi nutrisi (NB-1.1), Belum siap untuk perubahan pola makan /
gaya hidup (NB-1.3), Ketahanan yang terbatas pada
rekomendasi terkait nutrisi (NB-1.6), Pilihan makanan yang
tidak diinginkan (NB-1.7), Ketidakmampuan untuk
mengelola perawatan diri (NB-2.3)
• Mengurangi Asupan energi yang berlebihan (NI-1.3)
asupan energy
• Mengurangi Asupan oral yang berlebihan (NI-2.2
asupan
Keyakinan-Sikap • Ubah asupanPengambilan jenis protein yang tidak sesuai dengan
protein atau asamkebutuhan (sebutkan) (NI-5.6.3), Jenis asupan asam amino
amino yang tidak sesuai dengan kebutuhan (sebutkan) (NI-5.7.1)
• Melacak kemajuan Defisit pemantauan mandiri (NB-1.4)
• Keengganan Asupan serat yang tidak memadai (NI-5.8.5
mengkonsumsi /
membeli makanan
mengandung serat
• Pengaturan berat Pola makan tidak teratur (NB-1.5)
badan / keasyukan
secara signifikan
mempengaruhi
harga diri
Budaya Budaya makan berlebihan Prediksi asupan energi yang berlebihan (NI-1.5)
Cultural Praktek yang mempengaruhi Prediksi asupan nutrisi yang tidak memadai (sebutkan) (NI-
asupan nutrisi 5.11.1)
Praktik budaya yang
mempengaruhi untuk:
Cultural • Akses keAsupan energi yang tidak memadai (NI-1.2), Asupan oral
makanan, cairan, yang tidak memadai (NI-2.1), Asupan cairan yang tidak
nutrisi memadai (NI-3.1), Malnutrisi (kekurangan gizi) (NC-4.1),
Asupan protein-energi yang tidak memadai (NI-5.2), Protein
yang tidak memadai asupan (NI-5.6.1), Asupan karbohidrat
yang tidak memadai (NI-5.8.1), Asupan vitamin yang tidak
memadai (sebutkan) (NI-5.9.1), Asupan mineral yang tidak
memadai (sebutkan) (NI-5.10.1), Berat badan yang tidak
disengaja kerugian (NC- 3.2), Terbatasnya akses ke makanan
(NB-3.2), Terbatasnya akses ke air minum (NB-3.4)
• Buat pilihanAsupan lemak yang tidak memadai (NI-5.5.1)
makanan yang
tepat
• Menyusui Kesulitan menyusui (NC-1.3), Kesulitan menyusui yang
diperkirakan (NC-1.5)
• Pelajari/Terapkan Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi (NB-1.1),
informasi pilihan makanan yang tidak diinginkan (NB-1.7)
• Kelola perawatanKetidakmampuan untuk mengelola perawatan diri (NB-2.3)
diri
• Kurangi AsupanAsupan karbohidrat yang berlebihan (NI-5.8.2)
Kh
• Mengurangi jenis Pengambilan jenis protein yang tidak sesuai dengan
asam kebutuhan (sebutkan) (NI-5.6.3), Jenis asupan asam amino
amino/protein yang tidak sesuai dengan kebutuhan (sebutkan) (NI-5.7.1)
• Mengatur waktu Asupan karbohidrat tidak konsisten (NI
konsumsi kKh
• mengatur jenis Kh yg Asupan jenis karbohidrat tidak sesuai dengan kebutuhan
dikonsumsi (sebutkan) (NI-5.7.1)
• Melacak kemajuan Defisit pemantauan mandiri (NB-1.4)
pribadi
Knowledge Kurang pengetahuan Asupan energi yang tidak memadai (NI-1.2), Asupan energi
makanan dan nutrisi berlebihan (NI-1.3), Asupan oral berlebihan (NI-2.2),
Asupan cairan yang tidak memadai (NI-3.1), Asupan cairan
berlebihan (NI-3.2), Asupan zat bioaktif yang tidak adekuat (
tentukan) (NI-4.1), Asupan zat bioaktif yang berlebihan
(sebutkan) (NI-4.2), Asupan alkohol berlebihan (NI-4.3),
Malnutrisi (kekurangan gizi) (NC-4.1), Asupan energi-
protein yang tidak memadai (NI-5.2) , Ketidakseimbangan
nutrisi (NI-5.4),
Asupan lemak berlebih (NI-5.5.2), Asupan protein yang tidak
memadai (NI-5.6.1), Asupan protein yang berlebihan (NI-
5.6.2),
Asupan karbohidrat yang tidak memadai (NI-5.8.1), Asupan
serat yang tidak memadai (NI-5.8.5), Asupan mineral yang
berlebihan (sebutkan) (NI-5.10.2), Kesulitan menyusui yang
diperkirakan (NC-1.5), Kegemukan, dewasa atau anak-anak
(NC-3.3.1), Obesitas, pediatrik (NC-3.3.2), Obesitas, Kelas I
(NC-3.3.3), Obesitas, Kelas II (NC-3.3.4), Obesitas, Kelas III
(NC- 3.3.5), Tingkat pertumbuhan yang berlebihan (NC-3.6),
Defisit pemantauan diri (NB-1.4), Ketidakmampuan untuk
mengelola perawatan diri (NB-2.3), Kualitas hidup nutrisi
yang buruk (NB-2.5), Akses terbatas ke makanan (NB-3.2),
Terbatasnya akses ke persediaan terkait nutrisi (NB-3.3),
Terbatasnya akses ke air minum (NB-3.4)
Knowledge Kurang pengetahuan
makanan dan gizi tentang:
Asupan oral makanan dan Inadequate oral intake (NI-2.1)
minuman yg cukup
Konsumsi beragam Excessive mineral intake (specify) (NI-5.10.2)
makanan yang sesuai
Makanan yg berpotensi Intake of unsafe food (NB-3.1)
tidak aman
Pemberian makanan bayi Intake of unsafe food (NB-3.1)
yg tepat, persiapan dan
penyimpanan makanan
Jumlah energy yang Underweight (NC-3.1)
memadai
Jumlah / jenis Malnutrisi (kurang gizi) (NC-4.1), Asupan protein-energi
protein/asam amino yg yang tidak memadai (NI-5.2), Asupan protein yang tidak
tepat memadai (NI-5.6.1), Asupan jenis-jenis protein yang tidak
sesuai dengan kebutuhan (sebutkan) (NI-5.6.3) , Asupan
jenis asam amino yang tidak sesuai dengan kebutuhan
(sebutkan) (NI-5.7.1)
Jumlah/ jenis lemak yang Asupan energi-protein yang tidak adekuat (NI-5.2), Asupan
tepat lemak yang tidak memadai (NI-5.5.1), Asupan lemak yang
berlebihan (NI-5.5.2), Asupan jenis-jenis lemak yang tidak
sesuai dengan kebutuhan (sebutkan) (NI-5.5.3 )
Jumlah/jenisKh diet yang Asupan karbohidrat yang berlebihan (NI-5.8.2), Asupan jenis
tepat karbohidrat tidak sesuai dengan kebutuhan (sebutkan) (NI-
5.8.3)
Tepat waktu asupan Kh
Asupan karbohidrat tidak konsisten (NI-5.8.4)

Asupan karbohidrat tidak konsisten (NI-5.8.4)


Asupan jenis karbohidrat tidak sesuai dengan kebutuhan
(sebutkan) (NI-5.8.3)

Penyebab fisiologis Asupan karbohidrat tidak konsisten (NI-5.8.4)


membutuhkan waktu dan
konsistensi yang hati-hati
dalam jumlah karbohidrat
Penyebab fisiologis yang Asupan jenis karbohidrat tidak sesuai dengan kebutuhan
mengubah metabolisme(sebutkan) (NI-5.8.3)
pencernaan karbohidrat atau
Excessive carbohydrate intake (NI-5.8.2)
Penyebab fisiologis
membutuhkan penggunaan
asupan karbohidrat yang
dimodifikasicarbohydrate
intake
Jumlah serat yang Inadequate fiber intake (NI-5.8.5), Excessive fiber intake
diinginkan (NI-5.8.6)
Rumus enteral yang benar Inadequate enteral nutrition infusion (NI-2.3)
diperlukan
Makanan dan sumber Inadequate vitamin intake (specify) (NI-5.9.1), Excessive
vitamin tambahan vitamin intake (specify) (NI-5.9.2)
Makanan dan sumber Inadequate mineral intake (specify) (NI-5.10.1)
mineral tambahan
Suplemen vitamin dan Imbalance of nutrients (NI-5.4)
mineral yang
direkomendasikan
Penatalaksanaan diagnosis Excessive mineral intake (specify) (NI-5.10.2)
yang membutuhkan
pembatasan mineral
Manajemen gangguanExcessive mineral intake (specify) (NI-5.10.2)
genetik yang terdiagnosis
mengubah homeostasis
mineral
Jumlah yang benar formula Excessive energy intake (NI-1.3)
enteral / parenteral Excessive parenteral nutrition infusion (NI-2.8)
Perbaiki komponen atau Inadequate parenteral nutrition infusion (NI-2.7), Parenteral
administrasi nutrisi nutrition composition inconsistent with needs (NI-2.9),
parenteral Parenteral nutrition administration inconsistent with needs
(NI-2.10)
Akses yang tepat / benar Inadequate enteral nutrition infusion (NI-2.3), Inadequate
untuk mengirim EN / PN parenteral nutrition infusion (NI-2.7), Parenteral nutrition
administration inconsistent with needs (NI-2.10)
Manfaat kesehatan dari Physical inactivity (NB-2.1)
aktivitas fisik
Bagaimana cara membuat Limited adherence to nutrition-related recommendations
perubahan terkait nutrisi (NB-1.6)
Interaksi obat-makanan Food-medication interaction (NC-2.3), Predicted food-
medication interaction (NC-2.4)
Pada bagian pengasuh Excessive enteral nutrition infusion (NI-2.4), Excessive
parenteral nutrition infusion (NI-2.8), Enteral nutrition
composition inconsistent with needs (NI-2.5), Enteral
nutrition administration inconsistent with needs (NI-2.6),
Parenteral nutrition composition inconsistent with needs (NI-
2.9), Parenteral nutrition administration inconsistent with
needs (NI-2.10)
Konsumsi suplemen nutrisi Imbalance of nutrients (NI-5.4)
dosis tinggi
Isyarat lapar bayi / anak Food- and nutrition-related knowledge deficit (NB-1.1)
Knowledge Kurangnya paparanFood- and nutrition-related knowledge deficit (NB-1.1),
sebelumnya atau paparanUnsupported beliefs/attitudes about food or nutrition- related
informasi yang berhubungan topics (NB-1.2), Self-monitoring deficit (NB-1.4),
dengan nutrisi yang tidak Undesirable food choices (NB-1.7), Inability to manage self-
akurat care (NB-2.3)
Knowledge Kurangnya paparanPhysical inactivity (NB-2.1)
sebelumnya untuk informasi
akurat mengenai aktivitas
fisik
Knowledge Kegagalan menyesuaikan Excessive energy intake (NI-1.3)
perubahan gaya hidup atau
mobilitas terbatas dan
penurunan metabolisme
Physical function Sifat lekas marah Breastfeeding difficulty (NC-1.3)
Physical function Ketidakmampuan untuk Self-feeding difficulty (NB-2.6)
secara fisik:
- Takuk siku di
pergelangan tangan
- Pegang cangkir dan
peralatan
• Duduk dengan pinggul
persegi dan punggung
lurus
• Mendukung leher dan /
atau mengontrol kepala
dan leher
• Koordinasikan gerakan
tangan ke mulut
Physical function Kurangnya kemampuan Unintended weight loss (NC-3.2)
makan sendiri
Physical function Kemunduran kemampuan Limited access to food (NB-3.2), Limited access to nutrition-
berbelanja related supplies (NB-3.3), Limited access to potable water
(NB-3.4)
Physical function Kekuatan fisik atau Self-feeding difficulty (NB-2.6)
jangkauan gerak terbatas
Physical function Ketidakaktifan fisik Overweight, adult or pediatric (NC-3.3.1), Obese, pediatric
(NC-3.3.2), Obese, Class I (NC-3.3.3), Obese, Class II (NC-
3.3.4), Obese, Class III (NC-3.3.5), Excessive growth rate
(NC-3.6)
Physical function Perubahan dalam aktivitas Predicted inadequate energy intake (NI-1.4), Predicted
fisik diantisipasi excessive energy intake (NI-1.5)
Physical function Aktivitas / gerakan fisik Increased energy expenditure (NI-1.1)
sukarela atau tidak disengaja
Physiologic- Permintaan terkait usia Inadequate protein intake (NI-5.6.1), Growth rate below
Metabolic expected (NC-3.5)
Physiologic- Perubahan dalam saluran
Metabolic pencernaan:
Menurunnya panjangIncreased nutrient needs (specify) (NI-5.1), Malnutrition
fungsional saluran(undernutrition) (NC-4.1), Altered GI function (NC-1.4),
pencernaan Growth rate below expected (NC-3.5)
Perubahan struktur anatomi Increased nutrient needs (specify) (NI-5.1), Malnutrition
GI (undernutrition) (NC-4.1), Altered GI function (NC-1.4),
Inadequate fat intake (NI-5.5.1), Growth rate below expected
(NC-3.5)
Perubahan fungsi GI Limited food acceptance (NI-2.11), Inadequate bioactive
substance intake (specify) (NI-4.1), Excessive bioactive
substance intake (specify) (NI-4.2), Increased nutrient needs
(specify) (NI-5.1), Malnutrition (undernutrition) (NC-4.1),
Inadequate fat intake (NI-5.5.1), Altered GI function (NC-
1.4), Growth rate below expected (NC-3.5)
Perubahan motilitas saluranAltered GI function (NC-1.4)
pencernaan
Perubahan fungsi organ Increased nutrient needs (specify) (NI-5.1), Altered GI
terkait GI function (NC-1.4), Growth rate below expected (NC-3.5)
Fungsi endokrin yang Impaired nutrient utilization (NC-2.1), Growth rate below
dikompromikan expected (NC-3.5)
Physiologic- Perubahan metabolisme / Decreased nutrient needs (specify) (NI-5.3)
Metabolic regulasi kolesterol
Physiologic- Abnormalitas payudara atauBreastfeeding difficulty (NC-1.3), Predicted breastfeeding
Metabolic puting difficulty (NC-1.5)
Physiologic- Perubahan selera, nafsu Excessive fat intake (NI-5.5.2), Intake of types of fats
Metabolic makan inconsistent with needs (specify) (NI-5.5.3)
Physiologic- Kondisi menyebabkanInadequate fluid intake (NI-3.1)
Metabolic kehilangan cairan berlebih
Physiologic- Malformasi kraniofasial Biting/Chewing (masticatory) difficulty (NC-1.2)
Metabolic
Physiologic- Kebutuhan energi menurun Overweight, adult or pediatric (NC-3.3.1), Obese, pediatric
Metabolic (NC-3.3.2), Obese, Class I (NC-3.3.3), Obese, Class II (NC-
3.3.4), Obese, Class III (NC-3.3.5), Excessive growth rate
(NC-3.6)
Physiologic- Menurunkan kemampuan Inadequate energy intake (NI-1.2), Inadequate oral intake
Metabolic mengkonsumsi energi yang (NI-2.1), Inadequate protein-energy intake (NI-5.2),
cukup, nutrisi Inadequate protein intake (NI-5.6.1), Inadequate vitamin
intake (specify) (NI-5.9.1), Inadequate mineral intake
(specify) (NI-5.10.1), Unintended weight loss (NC-3.2),
Growth rate below expected (NC-3.5)
Physiologic- Menurunnya kebutuhan Excessive enteral nutrition infusion (NI-2.4), Excessive
Metabolic nutrisi terkait dengan tingkat parenteral nutrition infusion (NI-2.8), Excessive vitamin
aktivitas yang rendah karena intake (specify) (NI-5.9.2)
penyakit kronis atau
kegagalan organ
Physiologic- Menurunkan total kebutuhan Excessive fat intake (NI-5.5.2)
Metabolic atau rekomendasi lemak
Physiologic- Perubahan kebutuhan atau Intake of types of fats inconsistent with needs (specify) (NI-
Metabolic rekomendasi asam lemak 5.5.3)
Physiologic- Keterlambatan Limited food acceptance (NI-2.11)
Metabolic perkembangan
Physiologic- Kesulitan mengunyah atau Inadequate fiber intake (NI-5.8.5)
Metabolic menelan makanan berserat
tinggi
Physiologic- Kesulitan menempel Breastfeeding difficulty (NC-1.3)
Metabolic
Physiologic- Asupan energi yang Overweight, adult or pediatric (NC-3.3.1), Obese, pediatric
Metabolic berlebihan (NC-3.3.2), Obese, Class I (NC-3.3.3), Obese, Class II (NC-
3.3.4), Obese, Class III (NC-3.3.5), Excessive growth rate
(NC-3.6)
Physiologic- Alergi makanan dan Undesirable food choices (NB-1.7)
Metabolic kebencian menghalangi
pilihan makanan yang
konsisten dengan pedoman
Physiologic- Intoleransi makanan Decreased nutrient needs (specify) (NI-5.3)
Metabolic
Physiologic- Predisposisi genetik untuk Predicted excessive energy intake (NI-1.5)
Metabolic kelebihan berat badan /
obesitas
Physiologic- Gagal jantung Decreased nutrient needs (specify) (NI-5.3)
Metabolic
Physiologic- Penyakit menyebabkan Unintended weight gain (NC-3.4)
Metabolic kenaikan berat badan yang
tak terduga karena trauma
kepala, imobilitas,
kelumpuhan atau kondisi
terkait
Physiologic- Gangguan kemampuan Inadequate fluid intake (NI-3.1), Food- and nutrition- related
Metabolic kognitif, termasuk knowledge deficit (NB-1.1), Not ready for diet/lifestyle
ketidakmampuan belajar, change (NB-1.3), Self-monitoring deficit (NB-1.4),
gangguan neurologis atauUndesirable food choices (NB-1.7), Inability to manage self-
sensorik, dan demensia care (NB-2.3), Impaired ability to prepare foods/meals (NB-
2.4), Self-feeding difficulty (NB-2.6), Limited access to food
(NB-3.2)
Physiologic- Asupan energi yang tidakUnderweight (NC-3.1)
Metabolic memadai
Physiologic- Suplai susu yang tidak Breastfeeding difficulty (NC-1.3)
Metabolic memadai
Physiologic- Kebutuhan energi Underweight (NC-3.1)
Metabolic meningkat
Physiologic- Cedera, kondisi, cacat fisik Physical inactivity (NB-2.1)
Metabolic atau keterbatasan yang
mengurangi aktivitas fisik
atau aktivitas kehidupan
sehari-hari
Physiologic- Intoleransi terhadap EN / Inadequate enteral nutrition infusion (NI-2.3), Inadequate
Metabolic PN parenteral nutrition infusion (NI-2.7)
Physiologic- Gangguan fungsi ginjal, Limited food acceptance (NI-2.11), Excessive fluid intake
Metabolic hati, jantung, endokrin, (NI-3.2), Biting/ Chewing (masticatory) difficulty (NC- 1.2),
neurologis, dan / atau paru Altered nutrition-related laboratory values (specify) (NC-
2.2), Growth rate below expected (NC-3.5)
Physiologic- Kurangnya kesiapan Inability to manage self-care (NB-2.3)
Metabolic perkembangan untuk
melakukan tugas
manajemen diri
Physiologic- Lethargy, kantuk Breastfeeding difficulty (NC-1.3)
Metabolic
Physiologic- Visi terbatas Self-feeding difficulty (NB-2.6)
Metabolic
Physiologic- Penerimaan makanan Inadequate oral intake (NI-2.1), Growth rate below expected
Metabolic terbatas (NC-3.5)
Physiologic- Disfungsi hati Decreased nutrient needs (specify) (NI-5.3), Excessive
Metabolic protein intake (NI-5.6.2), Intake of types of proteins
inconsistent with needs (specify) (NI-5.6.3), Intake types of
amino acids inconsistent with needs (specify) (NI-5.7.1)
Physiologic- Hilangnya kesadaran nafsu Excessive oral intake (NI-2.2)
Metabolic makan
Physiologic- Malnutrisi / malabsorpsi Increased nutrient needs (specify) (NI-5.1), Breastfeeding
Metabolic difficulty (NC-1.3), Predicted breastfeeding difficulty (NC-
1.5), Growth rate below expected (NC-3.5)
Physiologic- Mastitis dan / atau payudaraBreastfeeding difficulty (NC-1.3), Predicted breastfeeding
Metabolic yang menyakitkan, puting difficulty (NC-1.5)
Physiologic- Masalah mekanis seperti Swallowing difficulty (NC-1.1), Biting/ Chewing
Metabolic peradangan, pembedahan, (masticatory) difficulty (NC-1.2)
striktur, atau tumor mulut,
faring dan esofagus,
ventilasi mekanis
Physiologic- Kesalahan metabolismeIntake of types of proteins inconsistent with needs (specify)
Metabolic bawaan (NI-5.6.3), Intake types of amino acids inconsistent with
needs (specify) (NI-5.7.1), Altered nutrition-related
laboratory values (specify) (NC-2.2)
Physiologic- Kelainan metabolik Excessive protein intake (NI-5.6.2), Intake of types of
Metabolic proteins inconsistent with needs (specify) (NI-5.6.3), Intake
types of amino acids inconsistent with needs (specify) (NI-
5.7.1)
Physiologic- Gangguan metabolik Impaired nutrient utilization (NC-2.1), Intake types of amino
Metabolic acids inconsistent with needs (specify) (NI-5.7.1)
Physiologic- Penyebab motorik terkait Swallowing difficulty (NC-1.1)
Metabolic dengan gangguan neurologis
atau muskular
Physiologic- Nyeri oral Breastfeeding difficulty (NC-1.3)
Metabolic
Physiologic- Disfungsi organ lain yang Altered nutrition-related laboratory values (specify) (NC-
Metabolic mengarah pada perubahan 2.2)
biokimia
Physiologic- Edentulisme parsial atauBiting/Chewing (masticatory) difficulty (NC-1.2)
Metabolic lengkap
Physiologic- Cacat fisik Impaired ability to prepare foods/meals (NB-2.4), Limited
Metabolic access to food (NB-3.2), Limited access to potable water
(NB-3.4)
Physiologic- Penyebab fisiologis Excessive carbohydrate intake (NI-5.8.2), Intake of types of
Metabolic membutuhkan jumlah atau carbohydrate inconsistent with needs (specify) (NI- 5.8.3),
waktu yang dimodifikasi Inconsistent carbohydrate intake (NI-5.8.4)
untuk asupan karbohidrat
Physiologic- Fisiologis menyebabkan
Metabolic meningkatnya kebutuhan
gizi karena:
Physiologic- • Pertumbuhan yang cepat Increased energy expenditure (NI-1.1), Inadequate enteral
Metabolic atau anabolisme nutrition infusion (NI-2.3), Inadequate parenteral nutrition
Physiologic- infusion (NI-2.7), Increased nutrient needs (specify) (NI-
Metabolic 5.1), Inadequate mineral intake (spe«fy)(NI-5.10.1), Growth
rate below expected (NC-3.5)
• Penyerapan atauInadequate fluid intake (NI-3.1), Increased nutrient needs
metabolisme yang berubah (specify) (NI-5.1), Inadequate protein intake (NI-5.6.1),
Inadequate carbohydrate intake (NI-5.8.1), Inadequate
vitamin intake (specify) (NI-5.9.1), Inadequate mineral intake
(specify) (NI-5.10.1), Predicted inadequate nutrient intake
(specify) (NI-5.11.1), Malnutrition (undernutrition) (NC-4.1),
Inadequate protein-energy intake (NI-5.2), Unintended
weight loss (NC-3.2), Growth rate below expected (NC-3.5)
• Penyakit / kondisi Inadequate enteral nutrition infusion (NI-2.3), Inadequate
parenteral nutrition infusion (NI-2.7), Inadequate fluid intake
(NI-3.1), Increased nutrient needs (specify) (NI-
5.1), Malnutrition (undernutrition) (NC-4.1), Inadequate
protein-energy intake (NI-5.2), Inadequate protein intake
(NI-5.6.1), Intake of types of proteins inconsistent with needs
(specify) (NI-5.6.3), Intake types of amino acids inconsistent
with needs (specify) (NI-5.7.1), Inadequate vitamin intake
(specify) (NI-5.9.1), Unintended weight loss (NC-3.2),
Growth rate below expected (NC-3.5)
• Pemeliharaan suhu tubuh Increased energy expenditure (NI-1.1), Inadequate fluid
intake (NI-3.1), Growth rate below expected (NC-3.5)
• Penyakit katabolik Inadequate energy intake (NI-1.2), Inadequate oral intake
berkepanjangan (NI-2.1), Inadequate fluid intake (NI-3.1), Malnutrition
(undernutrition) (NC-4.1), Inadequate protein-energy intake
(NI-5.2), Inadequate protein intake (NI-5.6.1), Inadequate
vitamin intake (specify) (NI-5.9.1), Inadequate mineral intake
(specify) (NI-5.10.1), Unintended weight loss (NC-3.2),
Growth rate below expected (NC-3.5)
Physiologic- Metabolisme diubah Predicted excessive energy intake (NI-1.5), Predicted
Metabolic excessive nutrient intake (NI-5.11.2)
Physiologic- Kemampuan mengisap yang Breastfeeding difficulty (NC-1.3), Predicted breastfeeding
Metabolic buruk difficulty (NC-1.5), Growth rate below expected (NC-3.5)
Physiologic- Prematuritas Altered nutrition-related laboratory values (NC-2.2), Growth
Metabolic rate below expected (NC-3.5)
Physiologic- Disfungsi ginjal Decreased nutrient needs (specify) (NI-5.3), Excessive
Metabolic protein intake (NI-5.6.2), Intake of types of proteins
inconsistent with needs (specify) (NI-5.6.3), Intake types of
amino acids inconsistent with needs (specify) (NI-5.7.1)
Physiologic- Kecil untuk usia kehamilan, Underweight (NC-3.1), Growth rate below expected (NC-
Metabolic retardasi pertumbuhan / 3.5)
pembatasan intrauterin dan /
atau kurangnya kemajuan /
berat badan yang sesuai per
hari
Physiologic- Penyakit jaringan lunak Biting/Chewing (masticatory) difficulty (NC-1.2)
Metabolic (manifestasi primer atau oral
dari penyakit sistemik)
Physiologic- Kesulitan menelan, dan Swallowing difficulty (NC-1.1), Breastfeeding difficulty
Metabolic mengubah pola mengisap (NC-1.3), Predicted breastfeeding difficulty (NC-1.5)
dan bernafas pada bayi
Physiologic- Xerostomia Biting/Chewing (masticatory) difficulty (NC-1.2)
Metabolic
Psychological Kecanduan alkohol atau Excessive alcohol intake (NI-4.3), Impaired nutrient
narkoba utilization (NC-2.1)
Psychological Kepribadian adiktif Excessive physical activity (NB-2.2)
Psychological Penyakit mental, Intake of unsafe food (NB-3.1), Excessive oral intake (NI-
kebingungan, atau2.2)
kesadaran yang berubah
Psychological Penyebab psikologis seperti Inadequate energy intake (NI-1.2), Inadequate oral intake
depresi dan gangguan (NI-2.1), Inadequate fluid intake (NI-3.1), Excessive fluid
makan intake (NI-3.2), Malnutrition (undernutrition) (NC-4.1),
Inadequate protein-energy intake (NI-5.2), Inadequate fat
intake (NI-5.5.1), Inadequate protein intake (NI-5.6.1),
Inadequate carbohydrate intake (NI-5.8.1), Excessive
carbohydrate intake (NI-5.8.2), Intake of types of
carbohydrate inconsistent with needs (specify) (NI-5.8.3),
Inconsistent carbohydrate intake (NI-5.8.4), Inadequate fiber
intake (NI-5.8.5), Inadequate vitamin intake (specify) (NI-
5.9.1), Excessive vitamin intake (specify) (NI-5.9.2),
Inadequate mineral intake (specify) (NI-5.10.1), Unintended
weight loss (NC-3.2), Growth rate below expected (NC-3.5),
Undesirable food choices (NB-1.7), Excessive physical
activity (NB-2.2), Limited access to food (NB-3.2), Limited
access to nutrition-related supplies (NB-3.3)
Social-Personal Kurangnya panutan Breastfeeding difficulty (NC-1.3), Physical Inactivity (NB-
2.1)
Social-Personal Kurangnya dukungan sosial Breastfeeding difficulty (NC-1.3), Predicted breastfeeding
untuk menerapkandifficulty (NC-1.5), Not ready for diet/lifestyle change (NB-
perubahan 1.3), Self-monitoring deficit (NB-1.4), Limited adherence to
nutrition-related recommendations (NB-1.6), Physical
inactivity (NB-2.1), Inability to manage self-care (NB-2.3),
Poor nutrition quality of life (NB-2.5)
Social-Personal Keluarga atau sejarah sosial Predicted excessive energy intake (NI-1.5)
makan berlebihan
Social-Personal Meningkatnya stres Predicted breastfeeding difficulty (NC-1.5), Overweight,
psikologis / kehidupan adult or pediatric (NC-3.3.1), Obese, pediatric (NC-3.3.2),
Obese, Class I (NC-3.3.3), Obese, Class II (NC-3.3.4),
Obese, Class III (NC-3.3.5), Predicted inadequate energy
intake (NI-1.4), Predicted excessive energy intake (NI- 1.5)
Social-Personal Perubahan dalam situasi Predicted inadequate energy intake (NI-1.4), Predicted
hidup excessive energy intake (NI-1.5), Predicted inadequate
nutrient intake (specify) (NI-5.11.1), Predicted breastfeeding
difficulty (NC-1.5)
Social-Personal Tinggal di lokasi geografis Predicted inadequate nutrient intake (specify) (NI-5.11.1)
dengan bahaya untuk
keadaan darurat lingkungan
Treatment Overdosis vitamin dan / atau Excessive vitamin intake (specify) (NI-5.9.2), Excessive
mineral yang tidak disengaja mineral intake (specify) (NI-5.10.2)
dari sumber oral, enteral
atau parenteral
Treatment Kalori / kkal / kJ belumExcessive energy intake (NI-1.3)
ditemukan dari infus IV dan
/ atau obat-obatan
Treatment Perubahan selera, nafsu Excessive fat intake (NI-5.5.2), Intake of types of fats
makan inconsistent with needs (specify) (NI-5.5.3)
Treatment Perubahan motilitas saluranAltered GI function (NC-1.4)
pencernaan
Treatment Penggunaan obat-obatanUnintended weight gain (NC-3.4), Excessive growth rate
kronis yang diketahui (NC-3.6)
menyebabkan peningkatan
berat badan, seperti
penggunaan antidepresan
tertentu, antipsikotik,
kortikosteroid, obat HIV
tertentu
Treatment Kesulitan mengunyah atau Inadequate fiber intake (NI-5.8.5)
menelan makanan berserat
tinggi
Treatment Asupan energi yangOverweight, adult or pediatric (NC-3.3.1), Obese, pediatric
berlebihan (NC-3.3.2), Obese, Class I (NC-3.3.3), Obese, Class II (NC-
3.3.4), Obese, Class III (NC-3.3.5),
Treatment Intoleransi makanan Decreased nutrient needs (specify) (NI-5.3)
Treatment Tingkat kelelahan yang Undesirable food choices (NB-1.7), Impaired ability to
tinggi atau efek samping prepare foods/meals (NB-2.4)
lain dari terapi
Treatment Peningkatan status pasien / Enteral nutrition composition inconsistent with needs (NI-
klien, memungkinkan 2.5), Enteral nutrition administration inconsistent with needs
kembali ke diet oral total (NI-2.6), Parenteral nutrition composition inconsistent with
atau parsial; perubahanneeds (NI-2.9), Parenteral nutrition administration
dalam perjalanan penyakit inconsistent with needs (NI-2.10)
yang mengakibatkan
perubahan dalam
persyaratan gizi
Treatment Asupan energi yang tidak Underweight (NC-3.1)
memadai
Treatment Volume infus tidak tercapaiInadequate enteral nutrition infusion (NI-2.3), Inadequate
atau jadwal infus terganggu parenteral nutrition infusion (NI-2.7)
Treatment Pengganti elektrolit tidak Imbalance of nutrients (NI-5.4)
mencukupi saat memulai
pemberian makan (PN / EN,
termasuk oral)
Treatment Kurangnya, gangguan, atau Inadequate enteral nutrition infusion (NI-2.3), Inadequate
akses yang salah untukparenteral nutrition infusion (NI-2.7)
mengirim EN / PN
Treatment Masalah mekanis seperti Swallowing difficulty (NC-1.1), Biting/ Chewing
peradangan, pembedahan, (masticatory) difficulty (NC-1.2)
striktur, atau tumor mulut,
faring dan esofagus,
ventilasi mekanis
Treatment Obat-obatan yangExcessive energy intake (NI-1.3), Excessive oral intake (NI-
meningkatkan nafsu makan 2.2),
Treatment Obat-obatan yangIncreased nutrient needs (specify) (NI-5.1)
meningkatkan kebutuhan
nutrisi
Treatment Obat-obatan yangImpaired nutrient utilization (NC-2.1)
mempengaruhi metabolisme
nutrisi
Treatment Obat-obatan yangInadequate fluid intake (NI-3.1)
meningkatkan kebutuhan
cairan atau mengurangi rasa
haus
Treatment Menyalahgunakan produk Intake of types of proteins inconsistent with needs (specify)
protein khusus (NI-5.6.3)
Treatment Menyalahgunakan produk Intake types of amino acids inconsistent with needs (specify)
asam amino khusus (NI-5.7.1)
Treatment Misdiagnosis intoleransi Inadequate mineral intake (specify) (NI-5.10.1)
laktosa / defisiensi laktase
Treatment Interaksi nutrisi / nutrisi dan Inadequate enteral nutrition infusion (NI-2.3), Inadequate
/ atau interaksi obat / nutrisi parenteral nutrition infusion (NI-2.7), Inadequate vitamin
intake (specify) (NI-5.9.1), Inadequate mineral intake
(specify) (NI-5.10.1), Food-Medication Interaction (NC- 2.3),
Predicted food-medication interaction (NC-2.4)
Treatment Overfeeding nutrisi Excessive energy intake (NI-1.3)
parenteral / enteral (PN /
EN)
Treatment Prosedur yangPredicted inadequate energy intake (NI-1.4), Predicted
direncanakan, terapi atauinadequate nutrient intake (specify) (NI-5.11.1)
obat diprediksi akan
meningkatkan pengeluaran
energi atau kebutuhan gizi
Treatment Terapi terencana atauPredicted excessive energy intake (NI-1.5), Predicted
pengobatan diprediksi untuk excessive nutrient intake (NI-5.11.2)
mengurangi kebutuhan
energi / nutrisi atau laju
metabolisme / metabolisme
Treatment Prosedur yangPredicted breastfeeding difficulty (NC-1.5)
direncanakan, terapi atau
obat-obatan diprediksi akan
menghambat menyusui
Treatment Prosedur yangPredicted inadequate energy intake (NI-1.4), Predicted
direncanakan, terapi atauinadequate nutrient intake (specify) (NI-5.11.1)
obat-obatan diprediksi akan
menurunkan kemampuan
untuk mengkonsumsi energi
atau nutrisi yang cukup
Treatment Kepatuhan yang lama untuk Inadequate fiber intake (NI-5.8.5)
diet rendah serat atau residu
rendah
Treatment Rawat inap jangka panjang Unintended weight loss (NC-3.2)
Treatment Disfungsi ginjal Decreased nutrient needs (specify) (NI-5.3), Excessive
protein intake (NI-5.6.2), Intake of types of proteins
inconsistent with needs (specify) (NI-5.6.3), Intake types of
amino acids inconsistent with needs (specify) (NI-5.7.1)
Treatment Xerostomia Biting/Chewing (masticatory) difficulty (NC-1.2)
Access Akses ke makanan dan Excessive vitamin intake (specify) (NI-5.9.2)
suplemen yang melebihi
kebutuhan
Access Pengasuh yang secaraLimited access to food (NB-3.2), Limited access to nutrition-
sengaja atau tidak sengaja related supplies (NB-3.3), Limited access to potable water
tidak memberikan akses ke(NB-3.4)
makanan atau persediaan
yang terkait dengan nutrisi
Access Kendala komunitas dan Inadequate vitamin intake (specify) (NI-5.9.1), Limited
geografis access to food (NB-3.2), Limited access to nutrition- related
supplies (NB-3.3), Limited access to potable water (NB-3.4)
Access Penyebab lingkungan, Inadequate vitamin intake (NI-5.9.1), Inadequate mineral
misalnya, ketersediaanintake (specify) (NI-5.10.1)
bioavailabilitas nutrisi yang
tidak memadai dari
makanan yang diperkaya,
minuman, dan suplemen;
pemasaran makanan yang
diperkaya, minuman,
suplemen sebagai pengganti
sumber makanan alami dari
nutrisi (s)
Access Paparan air atau makanan Intake of unsafe food (NB-3.1), Limited access to food (NB-
yang terkontaminasi, 3.2), Limited access to potable water (NB-3.4)
misalnya, wabah penyakit
yang didokumentasikan oleh
lembaga surveilans dan /
atau tanggapan masyarakat
Access Kegagalan untuk Limited access to food (NB-3.2), Limited access to potable
berpartisipasi dalamwater (NB-3.4)
program makanan federal
seperti WIC, Program
Sarapan / Makan Siang
Sekolah Nasional, kupon
makanan
Access Kendala keuangan yang Physical inactivity (NB-2.1)
dapat mencegah tingkat
aktivitas yang cukup (mis.,
Untuk mengatasi biaya
peralatan atau sepatu atau
keanggotaan klub untuk
mendapatkan akses)
Access Kekurangan, atau akses
terbatas ke:
• Makanan adaptif atau Self-feeding difficulty (NB-2.6)
perangkat makan yang
kondusif untuk memberi
makan sendiri
• Lingkungan dan / atau Physical inactivity (NB-2.1)
peralatan olahraga yang
tersedia dan aman
• Cairan Inadequate fluid intake (NI-3.1), Inadequate fiber intake (NI-
5.8.5)
• Makanan dan minuman Inadequate mineral intake (specify) (NI-5.10.1)
yang diperkaya
• Produk protein khusus Excessive protein intake (NI-5.6.2)
• Makanan atau nutrisi Inadequate energy intake (NI-1.2), Inadequate oral intake
buatan (NI-2.1), Malnutrition (undernutrition) (NC-4.1), Inadequate
protein-energy intake (NI-5.2), Inadequate fat intake (NI-
5.5.1), Inadequate protein intake (NI-5.6.1), Intake of types
of proteins inconsistent with needs (NI- 5.6.3), Intake of
types of amino acids inconsistent with needs (NI-5.7.2),
Inadequate carbohydrate intake (NI- 5.8.1), Inadequate
vitamin intake (specify) (NI-5.9.1), Inadequate mineral intake
(specify) (NI-5.10.1), Underweight (NC-3.1), Unintended
weight loss (NC-3.2), ), Growth rate below expected (NC-
3.5), Poor nutrition quality of life (NB-2.5)
• Makanan yangInadequate fiber intake (NI-5.8.5)
mengandung serat
• Makanan yangInadequate bioactive substance intake (NI-4.1)
mengandung zat bioaktif
• Pilihan makanan sehat Excessive energy intake (NI-1.3), Excessive oral intake (NI-
2.2), Excessive fat intake (NI-5.5.2), Intake of types of fats
inconsistent with needs (specify) (NI-5.5.3)
• Makanan yangUndesirable food choices (NB-1.7)
direkomendasikan
• Jumlah atau variasi yangLimited access to food (NB-3.2); Limited access to potable
cukup dari makanan sehat water (NB-3.4)
atau air yang sehat secara
budaya
• Suplai makanan berlabel Excessive bioactive substance intake (NI-4.2) Intake of
yang aman dan / atau jelas unsafe food (NB-3.1)
dan akurat
• Penyimpanan makanan Intake of unsafe food (NB-3.1)
peralatan / fasilitas Inability to manage self-care (NB-2.3), Limited access to
nutrition-related supplies (NB-3.3)
Access • Alat manajemen diri atau Limited access to food (NB-3.2), Limited access to nutrition-
panduan keputusan ataurelated supplies (NB-3.3), Limited access to potable water
persediaan terkait nutrisi (NB-3.4)
lainnya
Access Terbatas, tidak ada, atauLimited access to food (NB-3.2), Limited access to potable
kegagalan untuk water (NB-3.4)
berpartisipasi dalam
program makanan tambahan
masyarakat seperti makanan
panti, dapur darurat, atau
tempat penampungan,
dengan cukup berbagai
makanan sehat yang sesuai
dengan budaya atau
persediaan yang terkait
dengan nutrisi makanan
sehat yang sesuai saat
makan, makanan ringan, dan
kegiatan yang disponsori
sekolah

Behavior Perilaku adiktif Excessive physical activity (NB-2.2)


Behavior Konsumsi suplemen nutrisi dosis Imbalance of nutrients (NI-5.4)
tinggi
Behavior Perilaku makan melayani tujuan Unsupported beliefs/attitudes about food or nutrition-
selain makanan (misalnya, pica) related topics (NB-1.2), Limited food acceptance (NI-
2.11)
Behavior Asupan energi yang berlebihan Overweight, adult or pediatric (NC-3.3.1), Obese,
pediatric (NC-3.3.2), Obese, Class I (NC-3.3.3), Obese,
Class II (NC-3.3.4), Obese, Class III (NC-3.3.5),
Behavior Aktivitas fisik yang berlebihan Underweight (NC-3.1)
Behavior Keterbatasan kepatuhan makanan Excessive carbohydrate intake (NI-5.8.2), Intake of
dan nutrisi types of carbohydrate inconsistent with needs (specify)
(NI- 5.8.3), Inconsistent carbohydrate intake (NI-5.8.4)
Behavior Kesulitan terkait perilaku atau Poor nutrition quality of life (NB-2.5)
perilaku makanan
Behavior Persiapan makanan atau pola Excessive fiber intake (NI-5.8.6)
makan yang hanya melibatkan
makanan berserat tinggi dengan
mengesampingkan makanan
padat nutrisi lainnya
Behavior Pola makan tidak teratur Excessive physical activity (NB-2.2), Underweight (NC-
3.1), Overweight, adult or pediatric (NC-3.3.1), Obese,
pediatric (NC-3.3.2), Obese, Class I (NC-3.3.3), Obese,
Class II (NC-3.3.4), Obese, Class III (NC-3.3.5)
Behavior Memberi makan melalui botol Breastfeeding difficulty (NC-1.3), Predicted
atau rute lain yang dapat breastfeeding difficulty (NC-1.5)
memengaruhi pemberian ASI
Behavior Sering mengonsumsi makanan Excessive bioactive substance intake (NI-4.2)
yang mengandung zat bioaktif
Behavior Penerimaan makanan terbatas Inadequate oral intake (NI-2.1), Growth rate below
karena masalah perilaku expected (NC-3.5)
Behavior Ketidakmampuan untuk Excessive oral intake (NI-2.2)
membatasi atau menolak
makanan yang ditawarkan
Behavior Asupan energi yang tidak Underweight (NC-3.1)
memadai
Behavior Kurang fokus dan perhatian Self-monitoring deficit (NB-1.4)
terhadap detail, kesulitan dengan
manajemen waktu dan / atau
organisasi
Behavior Perubahan gaya hidup yang Physical inactivity (NB-2.1)
mengurangi aktivitas fisik atau
aktivitas kehidupan sehari-hari
Behavior Lebih dari konsumsi berbagai Excessive mineral intake (specify) (NI-5.10.2)
jenis makanan
Behavior Perencanaan, pembelian dan Excessive oral intake (NI-2.2), Inadequate fiber intake
praktik persiapan makanan yang (NI-5.8.5), Limited access to food (NB-3.2)
buruk
Behavior Keengganan atau penghindaran Self-feeding difficulty (NB-2.6)
diri sendiri
DIAGNOSA GIZI

Domain Intake :

Intake Oral yang Tidak Memadai (NI-2.1)


Definisi
Asupan makanan / minuman oral yang kurang dari standar acuan yang ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan: Diagnosis nutrisi ini tidak termasuk asupan melalui tabung oroenterika.
Mungkin bukan diagnosis nutrisi yang tepat ketika tujuannya adalah penurunan berat badan,
selama perawatan akhir masa hidup, setelah inisiasi menyusui, atau selama terapi kombinasi oral / EN /
PN.
Kapan pun memungkinkan, data asupan nutrisi harus dipertimbangkan dalam kombinasi dengan
informasi klinis, biokimia, antropometri, diagnosis medis, status klinis, dan / atau faktor lain serta diet
untuk memberikan penilaian status gizi yang valid berdasarkan totalitas bukti. (Institute of Medicine.
Intake Referensi Makanan: Aplikasi dalam Pengkajian Diet. Washington, DC: National Academies Press;
2000.)

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
 Fisiologis menyebabkan meningkatnya kebutuhan gizi, misalnya, karena penyakit katabolik
berkepanjangan
 Kemampuan yang menurun untuk mengkonsumsi energi yang cukup, misalnya, peningkatan
kebutuhan nutrisi karena penyakit katabolik berkepanjangan
 Kurangnya atau terbatasnya akses ke makanan, misalnya, kendala ekonomi, membatasi makanan
yang diberikan kepada orang tua dan / atau anak-anak
 Penerimaan makanan yang terbatas karena masalah fisiologis atau perilaku, keengganan, atau
keyakinan / sikap yang tidak didukung
 Praktik budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk mengakses makanan
 Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi mengenai asupan makanan /
minuman oral yang tepat
 Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan
Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

 Penurunan berat badan, kecepatan pertumbuhan tidak mencukupi


Anthropometric
Measurements

 Kulit kering, selaput lendir, turgor kulit yang buruk


Nutrition-Focused  Anoreksia, mual, atau muntah
Physical  Ubah selera atau rasa
Findings  Bukti klinis defisiensi vitamin / mineral

Laporan atau pengamatan:

 Perkiraan asupan energi yang tidak mencukupi atau protein berkualitas


tinggi dari diet bila dibandingkan dengan kebutuhan
 Kendala ekonomi yang membatasi ketersediaan pangan
 Konsumsi alkohol berlebihan atau obat lain yang mengurangi rasa lapar
Food/Nutrition-
 Obat-obatan yang menyebabkan anoreksia
Related History
 Asupan makanan / minuman yang terbatas tidak konsisten dengan standar
referensi gizi untuk jenis, variasi, kualitas diet
 Ketergantungan kurang optimal pada makanan, kelompok makanan,
suplemen atau dukungan nutrisi

 Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan penyakit katabolik


seperti AIDS, tuberkulosis, anorexia nervosa, sepsis atau infeksi dari
Client History
operasi baru-baru ini, depresi, nyeri akut atau kronis
 Protein dan / atau malabsorpsi nutrisi

*If a synonym for the term “inadequate” is helpful or needed, an approved alternate is the word
“suboptimal.”
References

1. Dunitz-Scheer M, Levine A, Roth Y, Kratky E, Beckenbach H, Braegger C, Hauer A, Wilken M,


Wittenberg J, Trabi T, Scheer PJ. Prevention and treatment of tube dependency in infancy and
early childhood. ICAN: Infant, Child, & Adolescent Nutrition. 2009;1:72-82.
2. Miller CK. Updates on pediatric feeding and swallowing problems. Curr Opin Otolaryngol Head
Neck Surg. 2009;17:194-199.
3. Rommel N, De Meyer A, Feenstra L, Veereman-Wauters G. The complexity of feeding problems
in 700 infants and young children presenting to a tertiary care institution. J Pediatr Gastroenterol
Nutr. 2003;37:75-84.
4. Schwarz SM, Corredor J, Fisher-Medina J, Cohen J, Rabinowitz S. Diagnosis and treatment of
feeding disorders in children with developmental disabilities. Pediatrics. 2001;108(3):671-676.
5. Skinner JD, Carruth BR, Bounds W, Ziegler PJ. Children’s food preferences: a longitudinal
analysis, J Am Diet Assoc. 2002;102:1638-1647.
6. Wardle J, Carnell S, Cooke L. Parental control over feeding and children’s fruit and vegetable
intake: how are they related? J Am Diet Assoc. 2005;105:227-232.

Asupan Oral Berlebihan (NI-2.2)


Definisi
Asupan makanan / minuman oral yang melebihi perkiraan kebutuhan energi, standar acuan yang
ditetapkan, atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan: Diagnosis nutrisi ini tidak termasuk asupan melalui tabung oroenterika.
Mungkin tidak menjadi diagnosis nutrisi yang tepat saat penambahan berat badan diinginkan.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
 Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang topik makanan, nutrisi, dan nutrisi
 Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi mengenai asupan makanan /
minuman oral yang tepat
 Kurang atau terbatasnya akses ke pilihan makanan sehat, misalnya, pilihan makanan sehat yang
tidak disediakan sebagai pilihan oleh pengasuh atau orang tua, tunawisma
 Kurangnya nilai untuk perubahan perilaku, nilai yang bersaing
 Ketidakmampuan untuk membatasi atau menolak makanan yang ditawarkan
 Kurangnya keterampilan perencanaan, pembelian, dan persiapan makanan
 Hilangnya kesadaran nafsu makan
 Obat-obatan yang meningkatkan nafsu makan, misalnya, steroid, antidepresan
 Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan
 Tidak mau atau tidak tertarik dalam mengurangi asupan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

Anthropometric Peningkatan berat badan tidak dikaitkan dengan retensi cairan atau pertumbuhan
Measurements normal

Nutrition-Focused
Physical
Findings

Laporan atau pengamatan:


• Asupan makanan / minuman berkalori tinggi (jus, soda, atau alkohol) saat makan
dan / atau makanan ringan
• Asupan sebagian besar makanan / minuman, kelompok makanan, atau makanan
Food/Nutrition-
tertentu
Related History
• Perkiraan asupan yang melebihi perkiraan atau kebutuhan energi yang terukur
• Perkiraan asupan energi harian yang sangat bervariasi
• Pola makan pesta
• Sering mengonsumsi makanan cepat saji atau restoran berlebihan

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, obesitas,


Client History
kelebihan berat badan, atau sindrom metabolik, depresi, gangguan kecemasan
References
1. Chabas D, Foulon C, Gonzalez J, Nasr M, Lyon-Caen O, Willer JC, Derenne JP, Arnulf I. Eating
disorder and metabolism in narcoleptic patients. Sleep. 2007;30:1267-73.
2. Fortuyn HA, Swinkels S, Buitelaar J, Renier WO, Furer JW, Rijnders CA, Hodiamont PP,
Overeem S. High prevalence of eating disorders in narcolepsy with cataplexy: a case-control
study. Sleep. 2008;31:335-41.
3. Position of the American Dietetic Association: Weight management. J Am Diet Assoc.
2009;109:330-346.
4. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Total diet approach to healthy eating. J Acad
Nutr Diet. 2013;113:307-317.
5. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: The role of nutrition in health promotion
and chronic disease prevention. J Acad Nutr Diet. 2013;113:972-979.
6. Siega-Riz AM, Haugen M, Meltzer HM, Von Holle A, Hamer R, Torgersen L, Knopf-Berg C,
Reichborn-Kjennerud T, Bulik CM. Nutrient and food group intakes of women with and without
bulimia nervosa and binge eating disorder during pregnancy. Am J Clin Nutr. 2008; 87:1346-55.

Kurangnya * Enteral Nutrition Infusion (NI-2.3)


Definisi
Infus enteral yang memberikan lebih sedikit kalori / kkal / kJ atau nutrisi dibandingkan dengan
standar referensi yang ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan: Mungkin tidak ada diagnosis nutrisi yang tepat ketika rekomendasi adalah untuk menurunkan
berat badan, selama perawatan akhir masa pakai, setelah inisiasi menyusui, atau selama keadaan stres
akut (misalnya, operasi, kegagalan organ).
Kapan pun memungkinkan, data asupan nutrisi harus dipertimbangkan dalam kombinasi dengan
informasi klinis, biokimia, antropometri, diagnosis medis, status klinis, dan / atau faktor lain serta diet
untuk memberikan penilaian status gizi yang valid berdasarkan totalitas bukti. (Institute of Medicine.
Intake Referensi Makanan: Aplikasi dalam Pengkajian Diet. Washington, DC: National Academies Press;
2000.)

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
 Penyerapan atau metabolisme nutrisi yang berubah, misalnya, obat-obatan
 Defisit pengetahuan terkait makanan dan gizi terkait formula / formulasi yang tepat diberikan
untuk EN
 Kurangnya, gangguan, atau akses yang salah untuk mengirim EN
 Fisiologis menyebabkan meningkatnya kebutuhan nutrisi, misalnya, karena pertumbuhan yang
dipercepat, penyembuhan luka, infeksi kronis, fraktur multipel
 Intoleransi terhadap EN
 Volume infus tidak tercapai atau jadwal infus terganggu

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• ↓ Metabolic cart / pengukuran kalorimetri tidak langsung, misalnya, hasil bagi


pernafasan <0,7
• Kelainan vitamin / mineral:
Biochemical Data, o ↓ Kalsium <9,2 mg / dL (2,3 mmol / L)
Medical Tests o Vitamin K — rasio normalisasi internasional yang abnormal (INR)
and Procedures o ↓ Tembaga <70 µg / dL (11 µmol / L)
o ↓ Zinc <78 µg / dL (12 µmol / L)
o ↓ Besi <50 µg / dL (8,9 nmol / L); kapasitas pengikatan besi <250 µg / dL
(44.8 µmol / L)

• Kegagalan pertumbuhan, berdasarkan standar pertumbuhan referensi, mis.


Pusat Statistik Kesehatan Nasional (NCHS) dan kegagalan pertumbuhan janin
• Berat badan ibu yang tidak cukup
Anthropometric • Kurangnya berat badan yang direncanakan
Measurements • Penurunan berat badan tidak disengaja ≥ 5% dalam 1 bulan atau ≥ 10% dalam
6 bulan (tidak dikaitkan dengan cairan) pada orang dewasa
• Setiap penurunan berat badan pada bayi atau anak-anak
• Berat badan kurang (BMI <18,5)

Bukti klinis defisiensi vitamin / mineral (misalnya, rambut rontok, gusi


berdarah, kuku pucat, perubahan neurologis)
Nutrition-Focused • Bukti dehidrasi, misalnya, selaput lendir kering, turgor kulit yang buruk
Physical • Hilangnya integritas kulit, penyembuhan luka yang tertunda, atau ulkus
Findings tekanan
• Hilangnya massa otot dan / atau lemak subkutan
• Mual, muntah, diare
Laporan atau pengamatan:
• Volume EN tidak memadai dibandingkan dengan persyaratan estimasi atau
pengukuran (kalorimetri tidak langsung)
Food/Nutrition-
• Memberi makan tabung di posisi yang salah atau dihapus
Related History
• Perubahan kapasitas untuk tingkat aktivitas fisik atau olahraga yang
diinginkan, kelelahan yang mudah dengan peningkatan aktivitas
• Posisi makan yang optimal

 Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, reseksi usus,
Client History
penyakit Crohn, HIV / AIDS, luka bakar, kelahiran prematur, kekurangan gizi
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.
* Jika sinonim untuk istilah "tidak memadai" bermanfaat atau diperlukan, alternatif yang disetujui adalah
kata "suboptimal."

References

1. McClave SA, Spain DA, Skolnick JL, Lowen CC, Kieber MJ, Wickerham PS, Vogt JR, Looney
SW. Achievement of steady state optimizes results when performing indirect calorimetry. J
Parenter Enteral Nutr. 2003;27:16-20.
2. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, McConnell JW, Jung LY, Goldsmith LJ. Clinical use of the
respiratory quotient obtained from indirect calorimetry. J Parenter Enteral Nutr. 2003;27:21-26.
3. McClave SA, Snider HL. Clinical use of gastric residual volumes as a monitor for patients on
enteral tube feeding. J Parenter Enteral Nutr. 2002;26(Suppl):S43-S48; discussion S49-S50.
4. McClave SA, DeMeo MT, DeLegge MH, DiSario JA, Heyland DK, Maloney JP, Metheny NA,
Moore FA, Scolapio JS, Spain DA, Zaloga GP. North American Summit on Aspiration in the
Critically Ill Patient: consensus statement. J Parenter Enteral Nutr. 2002;26(Suppl):S80-S85.
5. McClave SA, McClain CJ, Snider HL. Should indirect calorimetry be used as part of nutritional
assessment? J Clin Gastroenterol. 2001;33:14-19.
6. McClave SA, Sexton LK, Spain DA, Adams JL, Owens NA, Sullins MB, Blandford BS, Snider
HL. Enteral tube feeding in the intensive care unit: factors impeding adequate delivery. Crit Care
Med. 1999;27:1252-1256.
7. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, Nicholson JF, Jimmerson SC, McConnell JW, Jung LY.
Are patients fed appropriately according to their caloric requirements? J Parenter Enteral Nutr.
1998;22:375-381.
8. Spain DA, McClave SA, Sexton LK, Adams JL, Blanford BS, Sullins ME, Owens NA, Snider
HL. Infusion protocol improves delivery of enteral tube feeding in the critical care unit. J
Parenter Enteral Nutr. 1999;23:288-292.

Infus Nutrisi Enteral Berlebihan (NI-2.4)


Definisi
Infus enteral yang memberikan lebih banyak kalori / kkal / kJ atau nutrisi dibandingkan dengan
standar referensi yang ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Penyebab fisiologis, misalnya, penurunan kebutuhan terkait dengan tingkat aktivitas rendah dengan
penyakit kritis atau kegagalan organ
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi tentang jumlah nutrisi enteral yang tepat

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

Biochemical Data, • ↑ BUN: rasio kreatinin (protein)


Medical Tests • Hiperglikemia (karbohidrat)
and Procedures • Hypercapnia

• Peningkatan berat badan yang melebihi pertambahan jaringan lentur


Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused • Edema dengan pemberian cairan berlebih


Physical
Findings

Food/Nutrition- Laporan atau pengamatan dari:


Related History • Perkiraan asupan dari nutrisi enteral yang secara konsisten lebih dari asupan yang
disarankan untuk karbohidrat, protein, dan lemak
• Penggunaan obat-obatan yang mengurangi persyaratan atau merusak metabolisme
energi, protein, lemak, atau cairan.
• Harapan yang tidak realistis tentang penambahan berat badan atau berat badan
ideal

Client History
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
2. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and
Sulfate. Washington, DC: National Academies Press; 2004.
3. Aarsland A, Chinkes D, Wolfe RR. Hepatic and whole-body fat synthesis in humans during
carbohydrate overfeeding. Am J Clin Nutr. 1997;65:1774-1782.
4. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, Nicholson JF, Jimmerson SC, McConnell JW, Jung LY.
Are patients fed appropriately according to their caloric requirements? J Parenter Enteral Nutr.
1998;22:375-381.
5. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, McConnell JW, Jung LY, Goldsmith LJ. Clinical use of the
respiratory quotient obtained from indirect calorimetry. J Parenter Enteral Nutr. 2003;27:21-26.

Komposisi Nutrisi Enteral Tidak Konsisten dengan Kebutuhan (NI-2.5)


Definisi
Formula nutrisi enteral yang bervariasi dari standar referensi yang ditetapkan atau rekomendasi
berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Penyebab fisiologis, misalnya, peningkatan status pasien / klien, memungkinkan kembali ke diet oral
total atau parsial; perubahan dalam perjalanan penyakit yang mengakibatkan perubahan dalam makanan
dan / atau persyaratan gizi
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi terkait produk EN
• Perawatan akhir-hidup jika pasien / klien atau keluarga tidak menginginkan dukungan nutrisi

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• Tingkat abnormal penanda khusus untuk berbagai nutrisi, misalnya,


Biochemical Data,
hiperfosfatemia pada pasien / klien yang menerima pemberian makan dengan
Medical Tests
kandungan fosfor tinggi, hipokalemia pada pasien / klien yang menerima pemberian
and Procedures
makan dengan kandungan kalium renda

Anthropometric • Peningkatan berat badan yang melebihi pertambahan jaringan lentur


Measurements • Penurunan berat badan

Nutrition-Focused • Edema dengan pemberian cairan berlebih


Physical • Hilangnya jaringan lemak dan otot di bawah kulit
Findings • Diare, konstipasi

Laporan atau pengamatan dari:


• Perkiraan asupan dari nutrisi enteral yang secara konsisten lebih atau kurang dari
asupan yang disarankan untuk karbohidrat, protein atau asam amino, asam lemak
atau lemak, dan / atau mikronutrien–
Food/Nutrition- • Komposisi formula yang tidak konsisten dengan kemampuan mencerna dan
Related History menyerap nutrisi
• Rumus komposisi atau konsentrasi yang tidak konsisten dengan praktik berbasis
bukti
• Verbalisasi atau tanggapan tertulis yang tidak akurat atau tidak lengkap untuk
formula nutrisi enteral yang ditentukan

• Peningkatan atau penurunan fungsi GI


• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, bedah elektif
utama, trauma, luka bakar, kanker kepala dan leher, dan pasien sakit kritis, cedera
Client History
paru akut, sindrom gangguan pernapasan akut, perawatan / terapi yang
membutuhkan gangguan infus, transfer perawatan nutrisi ke pengaturan atau tingkat
perawatan baru, perawatan akhir masa hidup
References

1. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, Nicholson JF, Jimmerson SC, McConnell JW, Jung LY.
Are patients fed appropriately according to their caloric requirements? J Parenter Enteral Nutr.
1998;22:375-381.
2. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, McConnell JW, Jung LY, Goldsmith LJ. Clinical use of the
respiratory quotient obtained from indirect calorimetry. J Parenter Enteral Nutr. 2003;27:21-26.
3. McClave SA, Martindale RG, Vanek VW, McCarthy M, Roberts P, Taylor B, Ochoa JB,
Napolitano L, Cresci G, the ASPEN Board of Directors and the American College of Critical
Care Medicine. Guidelines for the Provision and Assessment of Nutrition Support Therapy in the
Adult Critically Ill Patient: Society of Critical Care Medicine (SCCM) and American Society for
Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN). J Parenter Enteral Nutr. 2009;33:296-300.
4. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
5. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and
Sulfate, Washington DC: National Academies Press; 2004.
6. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium, Phosphorus, Magnesium, Vitamin
D, and Fluoride. Washington, DC: National Academies Press; 1997.
7. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D. Washington, DC:
National Academies Press; 2010.
8. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin C, Vitamin E, Selenium, and
Carotenoids. Washington, DC: National Academies Press; 2000.
9. Bankhead, R, Boullata J, Brantley S, Corkins M, Guenter P, Krenitsky J, Lyman B, Metheny NA,
Mueller C, Robbins S, Wessel J, and the A.S.P.E.N. Board of Directors. Enteral nutrition practice
recommendations. J Parenter Enteral Nutr. 2009;33122-167.
10. Russell M, Stieber M, Brantley S, Freeman AM, Lefton J, Malone AM, Roberts S, Skates J,
Young LS, A.S.P.E.N. Board of Directors and ADA Quality Management Committee. American
Society for Parenteral and Enteral Nutrition and American Dietetic Association: Standards of
practice and standards of professional performance for registered dietitians (generalist, specialty,
and advanced) in nutrition support. J Am Diet Assoc. 2007;1815-1822.
11. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Ethical and legal issues in feeding and
hydration. J Acad Nutr Diet. 2013;113:828-833.
Administrasi Nutrisi Enteral Tidak Konsisten dengan Kebutuhan (NI-2.6)
Definisi
Penyediaan nutrisi enteral yang bervariasi dari standar referensi yang ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Penyebab fisiologis, misalnya, peningkatan status pasien / klien, memungkinkan kembali ke diet oral
total atau parsial; perubahan dalam perjalanan penyakit yang mengakibatkan perubahan dalam makan
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi terkait ketentuan produk EN
• Perawatan akhir-hidup jika pasien / klien atau keluarga tidak menginginkan dukungan nutrisi

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
Biochemical Data,
Medical Tests • ↑ atau ↓ glukosa serum
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
• Mual, muntah, diare, volume residu lambung tinggi
Physical
• Rasa kenyang
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


• Akses rute yang mungkin memerlukan modifikasi
• Tipe akses yang mungkin memerlukan modifikasi
Food/Nutrition- • Administrasi yang mungkin bertentangan dengan asupan oral
Related History • Administrasi yang mungkin bertentangan dengan terapi (termasuk obat) atau
prosedur
• Nutrisi enteral yang dapat berkontribusi terhadap kualitas hidup gizi yang buruk
• Intoleransi makan bolus
• Intoleransi laju persalinan
• Verbalisasi atau tanggapan tertulis yang tidak akurat atau tidak lengkap mengenai
administrasi nutrisi enteral
• Riwayat intoleransi nutrisi enteral

• Peningkatan / penurunan fungsi GI


• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, bedah elektif
utama, trauma, luka bakar, kanker kepala dan leher, dan pasien sakit kritis, cedera
Client History
paru akut, sindrom gangguan pernapasan akut, perawatan / terapi yang
membutuhkan gangguan infus, transfer perawatan nutrisi ke pengaturan atau tingkat
perawatan baru, perawatan akhir masa hidup

References

1. McClave SA, Martindale RG, Vanek VW, McCarthy M, Roberts P, Taylor B, Ochoa JB,
Napolitano L, Cresci G, the ASPEN Board of Directors and the American College of Critical
Care Medicine. Guidelines for the Provision and Assessment of Nutrition Support Therapy in the
Adult Critically Ill Patient: Society of Critical Care Medicine (SCCM) and American Society for
Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN). J Parenter Enteral Nutr. 2009;33:296-300.
2. Bankhead, R, Boullata J, Brantley S, Corkins M, Guenter P, Krenitsky J, Lyman B, Metheny NA,
Mueller C, Robbins S, Wessel J, and the A.S.P.E.N. Board of Directors. Enteral nutrition practice
recommendations. J Parenter Enteral Nutr. 2009;33122-167. Russell M, Stieber M, Brantley S,
Freeman AM, Lefton J, Malone AM, Roberts S, Skates J, Young LS, A.S.P.E.N. Board of
Directors and ADA Quality Management Committee. American Society for Parenteral and
Enteral Nutrition and American Dietetic Association: Standards of practice and standards of
professional performance for registered dietitians (generalist, specialty, and advanced) in
nutrition support. J Am Diet Assoc. 2007;1815-1822.

Kurangnya * Pareteral Nutrition Infusion (NI-2.7)


Definisi
Infus parenteral yang memberikan lebih sedikit kalori / kkal / kJ atau nutrisi dibandingkan dengan
referensi standar atau rekomendasi yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan: Mungkin tidak ada diagnosis nutrisi yang tepat ketika rekomendasi adalah untuk menurunkan
berat badan, selama perawatan akhir masa pakai, setelah inisiasi menyusui, atau selama keadaan stres
akut (misalnya, operasi, kegagalan organ).
Kapan pun memungkinkan, data asupan nutrisi harus dipertimbangkan dalam kombinasi dengan
informasi klinis, biokimia, antropometri, diagnosis medis, status klinis, dan / atau faktor lain serta diet
untuk memberikan penilaian status gizi yang valid berdasarkan totalitas bukti. (Institute of Medicine.
Intake Referensi Makanan: Aplikasi dalam Pengkajian Diet. Washington, DC: National Academies Press;
2000.)

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan:
 Penyerapan atau metabolisme nutrisi yang berubah, misalnya, obat-obatan
 Defisit pengetahuan terkait makanan dan gizi terkait formula / formulasi yang tepat diberikan
untuk PN
 Kurangnya, gangguan, atau akses yang salah untuk mengirim PN
 Fisiologis menyebabkan meningkatnya kebutuhan nutrisi, misalnya, karena pertumbuhan yang
dipercepat, penyembuhan luka, infeksi kronis, fraktur multipel
 Intoleransi PN
 Volume infus tidak tercapai atau jadwal infus terganggu

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• ↓ Metabolic cart / pengukuran kalorimetri tidak langsung, misalnya, hasil bagi


pernafasan <0,7
• Kelainan vitamin / mineral:
Biochemical Data, o ↓ Kalsium <9,2 mg / dL (2,3 mmol / L)
Medical Tests o Vitamin K — rasio normalisasi internasional yang abnormal (INR)
and Procedures o ↓ Tembaga <70 µg / dL (11 µmol / L)
o ↓ Zinc <78 µg / dL (12 µmol / L)
o ↓ Besi <50 µg / dL (nmol / L); kapasitas pengikatan besi <250 µg / dL (44.8 µmol
/ L)

Anthropometric • Kegagalan pertumbuhan, berdasarkan standar pertumbuhan referensi, mis. Pusat


Measurements Statistik Kesehatan Nasional (NCHS) dan kegagalan pertumbuhan janin
• Berat badan ibu yang tidak cukup
• Kurangnya berat badan yang direncanakan
• Penurunan berat badan tidak disengaja sebesar 5% dalam 1 bulan atau 10% dalam
6 bulan (tidak dikaitkan dengan cairan) pada orang dewasa
• Setiap penurunan berat badan pada bayi atau anak-anak
• Berat badan kurang (BMI <18,5)

• Bukti klinis defisiensi vitamin / mineral (misalnya, rambut rontok, gusi berdarah,
kuku pucat, perubahan neurologis)
Nutrition-Focused
• Bukti dehidrasi, misalnya, selaput lendir kering, turgor kulit yang buruk
Physical
• Hilangnya integritas kulit, penyembuhan luka yang tertunda, atau ulkus tekanan
Findings
• Hilangnya massa otot dan / atau lemak subkutan
• Mual, muntah, diare

Laporan atau pengamatan:


• Volume PN yang tidak memadai dibandingkan dengan perkiraan atau pengukuran
Food/Nutrition- (kalorimetri tidak langsung)
Related History • Memberi makan tabung atau akses vena di posisi yang salah atau dihapus
• Perubahan kapasitas untuk tingkat aktivitas fisik atau olahraga yang diinginkan,
kelelahan yang mudah dengan peningkatan aktivitas

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, reseksi usus,
Client History
penyakit Crohn, HIV / AIDS, luka bakar, kelahiran prematur, malnutrisi
* Jika sinonim untuk istilah "tidak memadai" sangat membantu atau dibutuhkan, alternatif yang disetujui
adalah kata "suboptimal." Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi
di atas dan ↓ mewakili standar referensi di bawah ini.

References

1. McClave SA, Spain DA, Skolnick JL, Lowen CC, Kieber MJ, Wickerham PS, Vogt JR, Looney
SW. Achievement of steady state optimizes results when performing indirect calorimetry. J
Parenter Enteral Nutr. 2003;27:16-20.
2. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, McConnell JW, Jung LY, Goldsmith LJ. Clinical use of the
respiratory quotient obtained from indirect calorimetry. J Parenter Enteral Nutr. 2003;27:21-26.
3. McClave SA, Snider HL. Clinical use of gastric residual volumes as a monitor for patients on
enteral tube feeding. J Parenter Enteral Nutr. 2002;26(Suppl):S43-S48; discussion S49-S50.
4. McClave SA, DeMeo MT, DeLegge MH, DiSario JA, Heyland DK, Maloney JP, Metheny NA,
Moore FA, Scolapio JS, Spain DA, Zaloga GP. North American Summit on Aspiration in the
Critically Ill Patient: consensus statement. J Parenter Enteral Nutr. 2002;26(Suppl):S80-S85.
5. McClave SA, McClain CJ, Snider HL. Should indirect calorimetry be used as part of nutritional
assessment? J Clin Gastroenterol. 2001;33:14-19.
6. McClave SA, Sexton LK, Spain DA, Adams JL, Owens NA, Sullins MB, Blandford BS, Snider
HL. Enteral tube feeding in the intensive care unit: factors impeding adequate delivery. Crit Care
Med. 1999;27:1252-1256.
7. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, Nicholson JF, Jimmerson SC, McConnell JW, Jung LY.
Are patients fed appropriately according to their caloric requirements? J Parenter Enteral Nutr.
1998;22:375-381.
8. Spain DA, McClave SA, Sexton LK, Adams JL, Blanford BS, Sullins ME, Owens NA, Snider
HL. Infusion protocol improves delivery of enteral tube feeding in the critical care unit. J
Parenter Enteral Nutr. 1999;23:288-292.

Infus Nutrisi Parenteral Berlebihan (NI-2.8)


Definisi
Infus parenteral yang menyediakan lebih banyak kalori / kkal / kJ atau nutrisi dibandingkan
dengan standar referensi yang ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Penyebab fisiologis, misalnya, penurunan kebutuhan terkait dengan tingkat aktivitas rendah dengan
penyakit kritis atau kegagalan organ
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi terkait jumlah PN yang tepat

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
• ↑ BUN: rasio kreatinin (protein)
Biochemical Data,
• Hiperglikemia (karbohidrat)
Medical Tests
• Hypercapnia
and Procedures
• ↑ enzim hati

Anthropometric
• Peningkatan berat badan yang melebihi pertambahan jaringan lentur
Measurements

Nutrition-Focused
Physical • Edema dengan pemberian cairan berlebih
Findings

Food/Nutrition- Laporan atau pengamatan dari:


Related History • Perkiraan asupan dari nutrisi parenteral yang secara konsisten lebih dari asupan
yang disarankan untuk karbohidrat, protein, dan lemak
• Penggunaan obat-obatan yang mengurangi persyaratan atau merusak metabolisme
energi, protein, lemak, atau cairan.
• Harapan yang tidak realistis tentang penambahan berat badan atau berat badan
ideal

Client History

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
2. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and
Sulfate. Washington, DC: National Academies Press; 2004.
3. Aarsland A, Chinkes D, Wolfe RR. Hepatic and whole-body fat synthesis in humans during
carbohydrate overfeeding. Am J Clin Nutr. 1997;65:1774-1782.
4. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, Nicholson JF, Jimmerson SC, McConnell JW, Jung LY.
Are patients fed appropriately according to their caloric requirements? J Parenter Enteral Nutr.
1998;22:375-381.
5. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, McConnell JW, Jung LY, Goldsmith LJ. Clinical use of the
respiratory quotient obtained from indirect calorimetry. J Parenter Enteral Nutr. 2003;27:21-26.
6. Wolfe RR, O’Donnell TF Jr, Stone MD, Richmand DA, Burke JF. Investigation of factors
determining the optimal glucose infusion rate in total parenteral nutrition. Metabolism.
1980;29:892-900.
7. Jensen GL, Mascioli EA, Seidner DL, Istfan NW, Domnitch AM, Selleck K, Babayan VK,
Blackburn GL, Bistrian BR. Parenteral infusion of long- and medium-chain triglycerides and
reticulothelial system function in man. J Parenter Enteral Nutr. 1990;14:467-471.

Komposisi Nutrisi Parenteral Tidak Konsisten dengan Kebutuhan (NI-2.9)


Definisi
Solusi nutrisi parenteral yang bervariasi dari standar referensi yang ditetapkan atau rekomendasi
berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Penyebab fisiologis, misalnya, peningkatan status pasien / klien, memungkinkan kembali ke diet oral
total atau parsial atau nutrisi enteral; perubahan dalam perjalanan penyakit yang mengakibatkan
perubahan dalam makanan dan / atau persyaratan gizi
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan gizi mengenai komposisi PN
• Perawatan akhir-hidup jika pasien / klien atau keluarga tidak menginginkan dukungan nutrisi

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
• Tes fungsi hati pada pasien / klien untuk dukungan nutrisi jangka panjang (lebih
dari 3 hingga 6 minggu)
Biochemical Data,
• Penanda tingkat abnormal yang spesifik untuk berbagai nutrisi, misalnya,
Medical Tests
hyperphosphatemia pada pasien / klien yang menerima pemberian makan dengan
and Procedures
kandungan fosfor tinggi, hipokalemia pada pasien / klien yang menerima pemberian
makan dengan kandungan kalium rendah

Anthropometric • Peningkatan berat badan yang melebihi pertambahan jaringan lentur


Measurements • Penurunan berat badan

Nutrition-Focused • Edema dengan pemberian cairan berlebih


Physical • Hilangnya jaringan lemak dan otot di bawah kulit
Findings • Mual

Laporan atau pengamatan:


• Perkiraan asupan nutrisi parenteral yang secara konsisten lebih atau kurang dari
asupan yang disarankan untuk karbohidrat, protein atau asam amino, lemak atau
asam lemak, vitamin, dan / atau mineral—
Food/Nutrition- • Perkiraan asupan nutrisi lain yang secara konsisten lebih atau kurang dari yang
Related History direkomendasikan
• Rumus komposisi atau jenis yang tidak konsisten dengan praktik berbasis bukti
• Verbalisasi atau tanggapan tertulis yang tidak akurat atau tidak lengkap mengenai
solusi PN
• Riwayat intoleransi nutrisi parenteral
• Komplikasi seperti perlemakan hati tanpa adanya penyebab lain
• Mengatasi atau memperbaiki fungsi GI

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, bedah elektif
utama, trauma, luka bakar, kanker kepala dan leher, dan pasien sakit kritis, cedera
Client History paru akut, sindrom gangguan pernapasan akut, perawatan / terapi yang
membutuhkan gangguan infus, transfer perawatan nutrisi ke pengaturan atau tingkat
perawatan baru, perawatan akhir masa hidup
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Aarsland A, Chinkes D, Wolfe RR. Hepatic and whole-body fat synthesis in humans during
carbohydrate overfeeding. Am J Clin Nutr. 1997;65:1774-1782.
2. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, Nicholson JF, Jimmerson SC, McConnell JW, Jung LY.
Are patients fed appropriately according to their caloric requirements? J Parenter Enteral Nutr.
1998;22:375-381.
3. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, McConnell JW, Jung LY, Goldsmith LJ. Clinical use of the
respiratory quotient obtained from indirect calorimetry. J Parenter Enteral Nutr. 2003;27:21-26.
4. McClave SA, Martindale RG, Vanek VW, McCarthy M, Roberts P, Taylor B, Ochoa JB,
Napolitano L, Cresci G, the ASPEN Board of Directors and the American College of Critical
Care Medicine. Guidelines for the Provision and Assessment of Nutrition Support Therapy in the
Adult Critically Ill Patient: Society of Critical Care Medicine (SCCM) and American Society for
Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN). J Parenter Enteral Nutr. 2009;33:296-300.
5. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
6. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and
Sulfate. Washington DC: National Academies Press; 2004.
7. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium, Phosphorus, Magnesium, Vitamin
D, and Fluoride. Washington, DC: National Academies Press; 1997.
8. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D. Washington, DC:
National Academies Press; 2010.
9. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin C, Vitamin E, Selenium, and
Carotenoids. Washington, DC: National Academies Press; 2000.
10. Wolfe RR, O’Donnell TF, Jr., Stone MD, Richmand DA, Burke JF. Investigation of factors
determining the optimal glucose infusion rate in total parenteral nutrition. Metabolism.
1980;29:892-900.
11. Bankhead, R, Boullata J, Brantley S, Corkins M, Guenter P, Krenitsky J, Lyman B, Metheny NA,
Mueller C, Robbins S, Wessel J, and the A.S.P.E.N. Board of Directors. Enteral nutrition practice
recommendations. J Parenter Enteral Nutr. 2009;33122-167.
12. Russell M, Stieber M, Brantley S, Freeman AM, Lefton J, Malone AM, Roberts S, Skates J,
Young LS, A.S.P.E.N. Board of Directors and ADA Quality Management Committee. American
Society for Parenteral and Enteral Nutrition and American Dietetic Association: Standards of
practice and standards of professional performance for registered dietitians (generalist, specialty,
and advanced) in nutrition support. J Am Diet Assoc. 2007;1815-1822.
Penerimaan Makanan Terbatas (NI-2.11)
Definisi
Asupan makanan / minuman oral yang tidak konsisten dengan acuan asupan standar untuk jenis,
variasi, atau kualitas.
Catatan: Tidak mungkin diagnosis nutrisi yang tepat untuk individu dengan anoreksia nervosa, bulimia
nervosa, gangguan makan pesta, atau gangguan makan yang tidak ditentukan (EDNOS). Silakan
pertimbangkan untuk menggunakan Disordered Eating Pattern (NB-1.5).

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Penyebab fisiologis, misalnya, nyeri, ketidaknyamanan, atau masalah fungsional di saluran pencernaan,
keterlambatan perkembangan, gangguan neurologis
• Keengganan terhadap makanan / minuman di mulut, tenggorokan, atau tangan
• Keterbatasan makanan sendiri / kelompok makanan karena preferensi makanan
• Masalah perilaku termasuk masalah pengasuh dan perilaku makan yang melayani tujuan selain makanan
• Keyakinan dan sikap yang tidak didukung
Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

• Penurunan berat badan, kecepatan pertumbuhan yang tidak mencukupi,


Anthropometric pertambahan berat badan karena ketergantungan pada variasi rendah atau kurang
Measurements dari asupan optimal

Nutrition-Focused
• Bukti klinis defisiensi vitamin / mineral
Physical
• Nafsu makan yang tidak menentu
Findings
Laporan atau pengamatan dari:
• Asupan makanan / minuman yang terbatas tidak konsisten dengan standar
Food/Nutrition- referensi gizi untuk jenis, variasi, kualitas diet
Related History • Ketergantungan kurang optimal pada makanan, kelompok makanan, suplemen,
atau dukungan nutrisi

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, cacat


perkembangan, masalah pemrosesan sensorik, autisme, karies gigi, dukungan nutrisi
Client History
jangka panjang, prematuritas, gangguan neurologis, perubahan kondisi mental, studi
otak yang terpengaruh (MRI)

References

1. Burklow KA, Phelps AN, Schultz JR, McConnell K, Rudolph C. Classifying complex pediatric
feeding disorders. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 1998;27:143-147.
2. Chatoor I. Feeding disorders in infants and toddlers: diagnosis and treatment. Child Adolesc
Psychiatr Clin N Am. 2002;11:163-183.
3. Dunitz-Scheer M, Levine A, Roth Y, Kratky E, Beckenbach H, Braegger C, Hauer A, Wilken M,
Wittenberg J, Trabi T, Scheer PJ. Prevention and treatment of tube dependency in infancy and
early childhood. ICAN: Infant, Child, & Adolescent Nutrition. 2009;1:72-82.
4. Falciglia GA, Couch SC, Siem Gribble L, Pabst SM, Frank R. Food neophobia in childhood
affects dietary variety. J Am Diet Assoc. 2000;100:1474-1481.
5. Galloway AT, Lee Y, Birch LL. Predictors and consequences of food neophobia and pickiness in
young girls. J Am Diet Assoc. 2003;103:692-698.
6. Miller CK. Updates on pediatric feeding and swallowing problems. Curr Opin Otolaryngol Head
Neck Surg. 2009;17:194-199.
7. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Nutrition services for individuals with
intellectual and developmental disabilities and special health care needs. J Acad Nutr Diet.
2015;115:593-608.
8. Rommel N, De Meyer A, Feenstra L, Veereman-Wauters G. The complexity of feeding problems
in 700 infants and young children presenting to a tertiary care institution. J Pediatr Gastroenterol
Nutr. 2003;37:75-84.
9. Schwarz SM, Corredor J, Fisher-Medina J, Cohen J, Rabinowitz S. Diagnosis and treatment of
feeding disorders in children with developmental disabilities. Pediatrics. 2001;108(3):671-676.
10. Skinner JD, Carruth BR, Bounds W, Ziegler PJ. Children’s food preferences: a longitudinal
analysis. J Am Diet Assoc. 2002;102: 1638-1647.
11. Wardle J, Carnell S, Cooke L. Parental control over feeding and children’s fruit and vegetable
intake: how are they related? J Am Diet Assoc. 2005;105:227-232.

Asupan Cairan yang Tidak Cukup (NI-3.1)


Definisi
Lebih rendah asupan makanan atau zat yang mengandung cairan dibandingkan dengan standar
referensi yang ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan: Sebisa mungkin, data asupan nutrisi harus dipertimbangkan dalam kombinasi dengan informasi
klinis, biokimia, antropometri, diagnosis medis, status klinis, dan / atau faktor lain serta diet untuk
memberikan penilaian status gizi yang valid berdasarkan totalitas bukti. (Intensive Reference Intakes:
Aplikasi dalam Pengkajian Diet. Institute of Medicine. Washington, D.C .: National Academies Press;
2000.)

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Fisiologis menyebabkan meningkatnya kebutuhan cairan karena perubahan iklim / suhu, peningkatan
olahraga atau kondisi yang menyebabkan peningkatan kehilangan cairan, demam menyebabkan
peningkatan kehilangan yang tidak dapat dirasakan, penurunan sensasi haus, atau penggunaan obat yang
mengurangi rasa haus
• Kurang atau terbatasnya akses ke cairan, misalnya, kendala ekonomi, tidak dapat mengakses cairan
secara mandiri seperti lansia atau anak-anak
• Praktik budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk mengakses cairan
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi terkait asupan cairan yang tepat
• Penyebab psikologis, misalnya, depresi atau gangguan makan
• Gangguan kemampuan kognitif, termasuk ketidakmampuan belajar, gangguan neurologis atau sensorik,
dan / atau demensia

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
• Osmolalitas plasma atau serum lebih besar dari 290 mOsm / kg
Biochemical Data, • BUN Tidak Biasa, Na
Medical Tests • ↓ volume Urin
and Procedures • ↑ Urin gravitasi spesifik
• Hiperglikemia pada pasien / klien diabetes
Anthropometric
• Penurunan berat badan akut
Measurements

• Kulit kering dan selaput lendir, turgor kulit yang buruk, takikardia dan tekanan
darah normal atau hipotensi, demam, peningkatan respirasi, urat leher yang
Nutrition-Focused
diratakan
Physical
• Haus
Findings
• Kesulitan menelan
• Peningkatan kehilangan yang tidak masuk akal

Laporan atau pengamatan dari:


• Perkiraan asupan cairan kurang dari persyaratan (misalnya, per luas permukaan
Food/Nutrition-
tubuh untuk pediatri)
Related History
• Penggunaan obat-obatan yang mengurangi rasa haus

Sejarah Klien • Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya,
Client History demensia yang mengakibatkan penurunan pengakuan rasa haus, dehidrasi, diabetes
mellitus, perubahan fungsi ginjal, diare, muntah, ileostomy, kolostomi, infeksi
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.
* Jika sinonim untuk istilah "tidak memadai" bermanfaat atau diperlukan, alternatif yang disetujui adalah
kata "suboptimal."

References

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and
Sulfate. Washington, DC: National Academies Press; 2004.
2. Grandjean AC, Campbell SM. Hydration: Fluids for Life. Monograph Series. Washington DC:
International Life Sciences Institute North America; 2004.
3. Grandjean AC, Reimers KJ, Buyckx ME. Hydration: issues for the 21st century. Nutr Rev.
2003;61:261-271.

Asupan Cairan Berlebihan (NI-3.2)


Definisi
Asupan cairan yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar referensi yang ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Penyebab fisiologis, misalnya ginjal, hati, jantung, endokrin, neurologis, dan / atau disfungsi paru;
hilangnya air dan natrium karena perubahan dalam latihan atau iklim, sindrom hormon antidiuretik yang
tidak tepat (SIADH)
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi terkait asupan cairan yang tepat
• Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

utrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• ↓ Osmolalitas plasma (270-280 mOsm / kg), hanya jika keseimbangan cairan


Biochemical Data,
positif melebihi keseimbangan natrium positif.
Medical Tests
• ↓ natrium serum dalam SIADH
and Procedures
• ↓ Urine specific gravity

Anthropometric
• Peningkatan berat badan
Measurements

• Edema pada kulit kaki, area sakral, atau difus; tangisan cairan dari kaki bagian
bawah
• Asites
Nutrition-Focused
• Edema pulmonal dibuktikan dengan sesak napas; ortopnea; crackles atau rales
Physical
• Mual, muntah, anoreksia, sakit kepala, kejang otot, kejang
Findings
• Sesak napas atau dyspnea dengan pengerahan tenaga atau saat istirahat
• Menyediakan obat dalam jumlah besar cairan
• Penggunaan obat-obatan yang merusak ekskresi cairan

History Laporan atau pengamatan dari:


Food/Nutrition- • Perkiraan asupan cairan lebih dari persyaratan (misalnya, per luas permukaan
Related History tubuh untuk pediatri)
• Perkiraan konsumsi garam lebih dari rekomendasi

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, mis., Penyakit ginjal
Client History stadium akhir, sindrom nefrotik, gagal jantung, atau penyakit hati
• Koma (SIADH)
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and
Sulfate. Washington DC: National Academies Press; 2004.
2. Schirer RW, ed. Renal and Electrolyte Disorders. Philadelphia, PA: Lipincott Williams and
Willkins; 2003.
3. Hyponatremia. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000394.htm. Accessed June 12,
2015.

Kurangnya * Bioactive Substance Intake (sebutkan) (NI-4.1)


Definisi
Lebih rendah asupan zat bioaktif dibandingkan dengan standar referensi yang ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan: Zat bioaktif bukan bagian dari Intake Referensi Diet, dan oleh karena itu tidak ada persyaratan
minimum yang ditetapkan atau Tingkat Intake Tolerable yang Dapat Ditoleransi. Namun, praktisi nutrisi
dan dietetika dapat menilai apakah perkiraan asupan cukup atau berlebihan menggunakan tujuan pasien /
klien atau resep nutrisi untuk perbandingan.
Definisi kerja dari zat bioaktif - komponen aktif secara fisiologis makanan yang mungkin
memiliki efek pada kesehatan. Tidak ada konsensus ilmiah tentang definisi untuk zat / komponen
bioaktif.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan gizi terkait asupan zat bioaktif yang direkomendasikan
• Kekurangan atau terbatasnya akses ke makanan yang mengandung zat bioaktif
• Perubahan dalam struktur dan / atau fungsi saluran gastrointestinal

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
Physical
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


• Perkiraan asupan makanan nabati yang mengandung lebih rendah dari yang
disarankan:
o Serat larut, misalnya, psyllium (total ↓ dan kolesterol LDL)
o Protein kedelai (↓ total dan kolesterol LDL)
Food/Nutrition-
o ß-glucan, mis., produk whole oat (total ↓ dan kolesterol LDL)
Related History
o Tanam sterol dan stanol ester, misalnya, margarin yang diperkaya (↓ total dan
kolesterol LDL)
o Zat lain (yang bukti ilmiahnya ada dan tingkat asupan yang disarankan telah
ditetapkan)
o Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap tentang zat bioaktif

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, mis., Penyakit


Client History
kardiovaskular, peningkatan kolesterol

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.
* Jika sinonim untuk istilah "tidak memadai" bermanfaat atau diperlukan, alternatif yang disetujui adalah
kata "suboptimal."

References

1. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Functional foods. J Acad Nutr Diet.
2013;113:1096-1103.

Substansi Zat Bioaktif Berlebihan (sebutkan) (NI-4.2)


Definisi
Asupan zat bioaktif yang lebih tinggi dibandingkan dengan referensi standar atau rekomendasi
yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan: Zat bioaktif bukan bagian dari Intake Referensi Diet, dan oleh karena itu tidak ada persyaratan
minimum yang ditetapkan atau Tingkat Intake Tolerable yang Dapat Ditoleransi. Namun, praktisi nutrisi
dan dietetika dapat menilai apakah perkiraan asupan cukup atau berlebihan menggunakan tujuan pasien /
klien atau resep nutrisi untuk perbandingan.
Definisi kerja dari zat bioaktif - komponen aktif secara fisiologis makanan yang mungkin
memiliki efek pada kesehatan. Tidak ada konsensus ilmiah tentang definisi untuk zat / komponen
bioaktif.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi mengenai asupan zat bioaktif yang direkomendasikan
termasuk aditif makanan
• Kontaminasi, misname, mislabel atau kurangnya pelabelan, penyalahgunaan, perubahan merek baru-
baru ini, peningkatan dosis baru-baru ini, perubahan formulasi terbaru dari zat yang dikonsumsi
• Sering mengonsumsi makanan yang mengandung zat bioaktif
• Perubahan dalam struktur dan / atau fungsi saluran gastrointestinal
• Kurang atau terbatasnya akses ke makanan yang sesuai, misalnya, pasar yang tidak memadai dengan
makanan berlabel

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• Nilai lab menunjukkan asupan zat spesifik yang berlebihan, seperti cepat ↓ dalam
Biochemical Data,
kolesterol dari asupan stanol atau sterol ester dan obat statin dan perubahan diet
Medical Tests
yang terkait atau obat-obatan
and Procedures
• ↑ Enzim hati yang mencerminkan kerusakan hepatoseluler
Anthropometric
• Penurunan berat badan sebagai akibat malabsorpsi atau gangguan pencernaan
Measurements

• Sembelit, diare, mual, sakit perut, gas, kram atau kembung, muntah, mulas
• Perubahan neurologis, misalnya, kecemasan, perubahan status mental
• Perubahan kardiovaskular, misalnya, detak jantung, tekanan darah
Nutrition-Focused
• Ketidaknyamanan atau rasa sakit yang terkait dengan asupan makanan yang kaya
Physical
zat bioaktif, misalnya serat larut, ß-glukan, protein kedelai
Findings
• Sakit kepala / migrain
• Biduran, disiram
• Iritabilitas atau kegelisahan

Laporan atau pengamatan dari:


• Asupan tinggi makanan nabati yang mengandung:
o Protein kedelai (↓ total dan kolesterol LDL)
o ß-glucan, mis., produk whole oat (total ↓ dan kolesterol LDL)
o Tanam sterol dan stanol ester, misalnya, margarin yang diperkaya (total ↓ dan
kolesterol LDL) atau makanan lain berdasarkan pada zat makanan, konsentrat,
metabolit, penyusun, ekstrak, atau kombinasi
o Zat yang mengganggu pencernaan atau penyerapan bahan makanan
Food/Nutrition- o Akses siap ke makanan / produk yang tersedia dengan bahan bioaktif, misalnya,
Related History dari vendor suplemen makanan
o Upaya untuk menggunakan suplemen atau zat bioaktif untuk menurunkan berat
badan, mengobati sembelit, atau untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit
kronis atau akut
o Zat lain (yang bukti ilmiahnya ada dan tingkat asupan yang disarankan telah
ditetapkan)
Asupan aditif makanan untuk pasien / klien tidak toleran, misalnya, kuning 5,
kuning 6, safrole, FD & C Merah # 4, carmine, MSG, sulfit
o Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap tentang zat bioaktif

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, mis., Penyakit


Client History kardiovaskular, kolesterol tinggi, hipertensi, asma
• Perubahan kardiovaskular, misalnya, perubahan EKG
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Institute of Medicine. Dietary Supplements: A Framework for Evaluating Safety. Washington,


DC: National Academies Press; 2004.
2. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Functional foods. J Acad Nutr Diet.
2013;113:1096-1103.
3. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Use of nutritive and nonnutritive
sweeteners. J Acad Nutr Diet. 2012;112:739-758.
4. Institute of Medicine. Caffeine in food and dietary supplements: Examining safety: Workshop
summary. Washington, DC: The National Academies Press. 2014.
Konsumsi Alkohol Berlebihan (NI-4.3)
Definisi
Intake lebih dari batas yang disarankan untuk alkohol.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang topik makanan, nutrisi, dan nutrisi
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi terkait asupan alkohol yang tepat
• Kurangnya nilai untuk perubahan perilaku, nilai yang bersaing
• Kecanduan alkohol

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
Biochemical Data,
• ↑ aspartat aminotransferase (AST), gamma-glutamyl transferase (GGT), transferin
Medical Tests
kekurangan karbohidrat, volume corpuscular rata-rata, tingkat alkohol dalam darah
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
Physical
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


• Intake> 2 minuman * / hari (pria)
• Asupan> 1 minuman * / hari (wanita)
Food/Nutrition-
• Pesta mabuk-mabukan
Related History
• Konsumsi alkohol bila dikontraindikasikan, misalnya, selama kehamilan
* 1 minuman = 5 oz (150 mL) anggur, 12 oz (350 mL) bir, 1,5 oz (45 mL) alkohol
suling
• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, mis., Hipertrigliseremia
berat, peningkatan tekanan darah, depresi, penyakit hati, pankreatitis
Client History • Diagnosis medis baru atau perubahan dalam diagnosis atau kondisi yang ada
• Riwayat perkiraan asupan alkohol melebihi yang direkomendasikan
• Melahirkan bayi dengan sindrom alkohol janin
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: The role of nutrition in health promotion
and chronic disease prevention. J Acad Nutr Diet. 2013;113:972-979.
2. National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. http://www.niaaa.nih.gov/alcohol-health.
Accessed June 12, 2015.

Kebutuhan Gizi yang Meningkat (Spesifikasikan) (NI-5.1)


Definisi
Meningkatnya kebutuhan akan nutrisi spesifik dibandingkan dengan standar acuan yang
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Perubahan penyerapan atau metabolisme nutrisi, misalnya, dari obat-obatan
• Kompromi organ-organ yang berhubungan dengan fungsi GI, misalnya, pankreas, hati
• Penurunan panjang fungsional usus, misalnya, sindrom usus pendek
• Fungsi usus yang menurun atau terganggu, misalnya, penyakit celiac, penyakit Crohn
• Meningkatnya permintaan nutrisi, misalnya pertumbuhan yang dipercepat, penyembuhan luka, infeksi
kronis

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• ↓ total kolesterol <160 mg / dL, albumin, prealbumin, protein C-reaktif,


menunjukkan peningkatan stres dan peningkatan kebutuhan metabolik
Biochemical Data,
• Kelainan elektrolit / mineral (misalnya, kalium, magnesium, fosfor)
Medical Tests
• Hilangnya kemih atau feses dari nutrisi tertentu atau terkait (misalnya, lemak tinja,
and Procedures
uji d-xilosa)
• Kekurangan vitamin dan / atau mineral

• Kegagalan pertumbuhan, berdasarkan standar pertumbuhan referensi, mis. Pusat


Statistik Kesehatan Nasional (NCHS) dan kegagalan pertumbuhan janin
Anthropometric • Penurunan berat badan tidak disengaja ≥ 5% dalam 1 bulan atau ≥ 10% dalam 6
Measurements bulan
• Berat badan kurang (BMI <18,5)
• Rendah lemak tubuh dan massa otot

• Bukti klinis kekurangan vitamin / mineral (misalnya, rambut rontok, gusi


Nutrition-Focused
berdarah, pucuk kuku pucat)
Physical
• Hilangnya integritas kulit, penyembuhan luka yang tertunda, atau ulkus tekanan
Findings
• Hilangnya massa otot, lemak subkutan

Laporan atau pengamatan dari:


• Perkiraan asupan makanan / suplemen yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan
kurang dari perkiraan kebutuhan
• Asupan makanan yang tidak mengandung cukup nutrisi yang tersedia (misalnya,
terlalu banyak diproses, terlalu matang, atau disimpan dengan tidak benar)
Food/Nutrition-
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi (misalnya,
Related History
kurangnya informasi, informasi yang salah atau ketidakpatuhan dengan asupan
nutrisi yang dibutuhkan)
• Obat-obatan yang mempengaruhi penyerapan atau metabolisme nutrisi yang
dibutuhkan
• Atlet atau individu aktif yang terlibat dalam aktivitas fisik yang intens

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, reseksi usus,
Client History penyakit Crohn, HIV / AIDS, luka bakar, kelahiran prematur, kekurangan gizi

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Beyer P. Gastrointestinal disorders: roles of nutrition and the dietetics practitioner. J Am Diet
Assoc. 1998;98:272-277.
2. Position of the American Dietetic Association: Nutrition intervention and human
immunodeficiency virus infection. J Am Diet Assoc. 2010;110:1105-1119.
Kurangnya * Protein-Energi Intake (NI-5.2)
Definisi
Asupan protein dan / atau energi yang tidak adekuat dibandingkan dengan standar acuan atau
rekomendasi yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan fisiologis dari durasi singkat atau baru-baru ini.
Catatan: Sebisa mungkin, data asupan nutrisi harus dipertimbangkan dalam kombinasi dengan informasi
klinis, biokimia, antropometri, diagnosis medis, status klinis, dan / atau faktor lain serta diet untuk
memberikan penilaian status gizi yang valid berdasarkan totalitas bukti. (Institute of Medicine. Intake
Referensi Makanan: Aplikasi dalam Pengkajian Diet. Washington, DC: National Academies Press; 2000.)

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Fisiologis menyebabkan meningkatnya kebutuhan gizi karena penyakit katabolik, malabsorpsi
• Menurunnya kemampuan untuk mengkonsumsi protein dan / atau energi yang cukup
• Kurang atau terbatasnya akses ke makanan, misalnya, kendala ekonomi, membatasi makanan yang
diberikan atau makanan yang dipilih
• Budaya atau praktik keagamaan yang mempengaruhi kemampuan untuk mengakses makanan
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi mengenai jumlah dan jenis lemak dan / atau protein diet
yang tepat
• Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
• Albumin normal (dalam pengaturan fungsi hati normal meskipun asupan protein-
Biochemical Data,
energi menurun)
Medical Tests
Pengukuran Antropometri • Penambahan berat badan ibu yang tidak memadai
and Procedures
(ringan tetapi tidak berat)

Anthropometric • Penurunan berat badan 7% dalam 3 bulan,> 5% dalam 1 bulan, atau 1% hingga
Measurements 2% dalam 1 minggu pada orang dewasa; setiap penurunan berat badan atau
kegagalan untuk menambah berat badan pada anak-anak
• Kegagalan pertumbuhan pada anak-anak

Nutrition-Focused
Physical • Lambat penyembuhan luka pada ulkus tekan atau pasien bedah / klien
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


• Perkiraan asupan energi dari diet kurang dari perkiraan atau diukur RMR atau
tingkat yang direkomendasikan
• Pembatasan atau kelalaian kelompok makanan seperti makanan kelompok susu
Food/Nutrition-
atau daging (protein); roti atau makanan kelompok susu (energi)
Related History
• Penghindaran makanan baru-baru ini dan / atau kurangnya minat pada makanan
• Kurangnya kemampuan menyiapkan makanan
• Konsumsi alkohol berlebihan atau obat lain yang mengurangi rasa lapar
• Kelaparan dalam menghadapi akses yang tidak memadai ke pasokan makanan

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan malnutrisi energi protein
ringan, penyakit baru-baru ini (misalnya, gagal paru atau jantung, flu, infeksi,
Client History operasi)
• Nutrisi malabsorpsi (misalnya operasi bariatric, diare, steatorrhea)
• Kurangnya dana untuk membeli makanan yang sesuai
* Jika sinonim untuk istilah "tidak memadai" bermanfaat atau diperlukan, alternatif yang disetujui adalah
kata "suboptimal."

References

1. Centers for Disease Control and Prevention. Body mass index.


http://www.cdc.gov/nccdphp/dnpa/bmi/bmi-adult.htm. Accessed June 12, 2015.
2. Fuhrman MP, Charney P, Mueller CM. Hepatic proteins and nutrition assessment. J Am Diet
Assoc. 2004;104:1258-1264.

Kebutuhan Nutrisi Menurun (Spesifikasikan) (NI-5.3)


Definisi
Menurunnya kebutuhan akan nutrisi tertentu dibandingkan dengan standar acuan yang ditetapkan
atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Disfungsi ginjal
• Disfungsi hati
• Perubahan metabolisme / regulasi kolesterol
• Gagal jantung
• Intoleransi makanan, misalnya, sindrom iritasi usus

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• ↑ Kolesterol total> 200 mg / dL (5,2 mmol / L), ↑ kolesterol LDL> 100 mg / dL


(2,59 mmol / L), kolesterol ↓ HDL <40 mg / dL (1,036 mmol / L), ↑ trigliserida >
Biochemical Data, 150 mg / dL (1.695 mmol / L)
Medical Tests • ↑ Fosfor> 5,5 mg / dL (1,78 mmol / L)
and Procedures • ↓ laju filtrasi Glomerular (GFR) <90 mL / menit / 1,73 m2
• ↑ BUN, kreatinin, kalium
• Tes fungsi hati menunjukkan penyakit hati berat

Anthropometric
• Peningkatan berat interdialytic lebih besar dari yang diharapkan
Measurements

Nutrition-Focused
Physical • Retensi edema / cairan
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


Food/Nutrition-
• Perkiraan asupan lebih tinggi dari yang direkomendasikan untuk lemak, fosfor,
Related History
natrium, protein, serat

• Kondisi yang berhubungan dengan diagnosis atau pengobatan yang membutuhkan


jenis tertentu dan / atau jumlah nutrisi, misalnya, penyakit kardiovaskular (lemak),
penyakit ginjal awal (protein, phos), ESRD (phos, natrium, kalium, cairan),
Client History
penyakit hati lanjut (protein), gagal jantung (natrium, cairan), penyakit usus yang
mudah tersinggung / Crohn's flare up (serat)
• Diagnosis hipertensi, kebingungan terkait penyakit hati
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References
1. Aparicio M, Chauveau P, Combe C. Low protein diets and outcomes of renal patients. J Nephrol.
2001;14:433-439.
2. Beto JA, Bansal VK. Medical nutrition therapy in chronic kidney failure: integrating clinical
practice guidelines. J Am Diet Assoc. 2004;104:404-409.
3. Cupisti A, Morelli E, D’Alessandro C, Lupetti S, Barsotti G. Phosphate control in chronic
uremia: don’t forget diet. J Nephrol. 2003;16:29-33.
4. Durose CL, Holdsworth M, Watson V, Przygrodzka F. Knowledge of dietary restrictions and the
medical consequences of noncompliance by patients on hemodialysis are not predictive of dietary
compliance. J Am Diet Assoc. 2004;104:35-41.
5. Floch MH, Narayan R. Diet in the irritable bowel syndrome. Clin Gastroenterol. 2002;35:S45-
S52.
6. Kato J, Kobune M, Nakamura T, Kurojwa G, Takada K, Takimoto R, Sato Y, Fujikawa K,
Takahashi M, Takayama T, Ikeda T, Niitsu Y. Normalization of elevated hepatic 8-hydroxy-2’-
deoxyguanosine levels in chronic hepatitis C patients by phlebotomy and low iron diet. Cancer
Res. 2001;61:8697-8702.
7. Lee SH, Molassiotis A. Dietary and fluid compliance in Chinese hemodialysis patients. Int J Nurs
Stud. 2002;39:695-704.
8. Poduval RD, Wolgemuth C, Ferrell J, Hammes MS. Hyperphosphatemia in dialysis patients: is
there a role for focused counseling? J Ren Nutr. 2003;13:219-223.
9. Tandon N, Thakur V, Guptan RK, Sarin SK. Beneficial influence of an indigenous low-iron diet
on serum indicators of iron status in patients with chronic liver disease. Br J Nutr. 2000;83:235-
239.
10. Zrinyi M, Juhasz M, Balla J, Katona E, Ben T, Kakuk G, Pall D. Dietary self-efficacy:
determinant of compliance behaviours and biochemical outcomes in haemodialysis patients.
Nephrol Dial Transplant. 2003;19:1869-1873.

Ketidakseimbangan Nutrisi (NI-5.4)


Definisi
Kombinasi nutrisi yang tidak diinginkan, sedemikian rupa sehingga jumlah satu nutrisi
mengganggu atau mengubah penyerapan dan / atau pemanfaatan nutrisi lain.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Konsumsi suplemen nutrisi dosis tinggi
• Defisit pengetahuan tentang makanan dan nutrisi terkait interaksi nutrisi
• Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang makanan, nutrisi, dan informasi terkait nutrisi
• Faddism makanan
• Pengganti elektrolit tidak mencukupi saat memulai pemberian makan (PN / EN, termasuk oral)

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
Biochemical Data, • Hipofosfatemia berat (jika ada peningkatan karbohidrat)
Medical Tests • Hipokalemia berat (jika ada peningkatan protein)
and Procedures • Hipomagnesemia berat (bila ada peningkatan karbohidrat)

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
• Diare atau sembelit (suplemen zat besi)
Physical
• Nyeri epigastrik, mual, muntah, diare (suplemen zinc)
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


• Perkiraan asupan suplemen zat besi (penurunan penyerapan seng) lebih tinggi dari
yang direkomendasikan
Food/Nutrition- • Perkiraan asupan suplemen zinc (penurunan status tembaga) lebih tinggi dari yang
Related History direkomendasikan
• Perkiraan asupan mangan (penurunan status zat besi) lebih tinggi dari yang
direkomendasikan

Client History • Sindrom Refeeding

References

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin A, Vitamin K, Arsenic, Boron,
Chromium, Copper, Iodine, Iron, Manganese, Molybdenum, Nickel, Silicon, Vanadium, Zinc.
Washington, DC: National Academies Press; 2001.
2. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium, Phosphorus, Magnesium, Vitamin
D, and Fluoride. Washington, DC: National Academies Press; 1997.
3. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D. Washington, DC:
National Academies Press; 2010.

Kurangnya * Asupan Lemak (NI-5.5.1)


Definisi
Asupan lemak lebih rendah dibandingkan dengan referensi standar atau rekomendasi yang
ditetapkan berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan: Mungkin bukan diagnosis nutrisi yang tepat ketika tujuannya adalah penurunan berat badan atau
selama perawatan akhir masa pakainya.
Kapan pun memungkinkan, data asupan nutrisi harus dipertimbangkan dalam kombinasi dengan
informasi klinis, biokimia, antropometri, diagnosis medis, status klinis, dan / atau faktor lain serta diet
untuk memberikan penilaian status gizi yang valid berdasarkan totalitas bukti. (Intensive Reference
Intakes: Aplikasi dalam Dietary Assessment. Institute of Medicine. Washington, D.C .: National
Academies Press; 2000).

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan:
• Perubahan dalam struktur dan / atau fungsi saluran gastrointestinal
• Pilihan makanan yang kurang optimal, misalnya, kendala ekonomi, membatasi makanan yang diberikan
kepada lansia dan / atau anak-anak, pilihan makanan tertentu
• Praktik budaya yang memengaruhi kemampuan untuk membuat pilihan makanan yang tepat
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi tentang jumlah lemak yang tepat
• Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
Biochemical Data,
Medical Tests • ↑ Triena: rasio tetraene> 0,2
and Procedures

Anthropometric • Pertumbuhan terganggu


Measurements • Penurunan berat badan jika tidak cukup kalori / kkal / kJ dikonsumsi

Nutrition-Focused
• Kulit dan dermatitis yang bersisik konsisten dengan defisiensi asam lemak
Physical
esensial
Findings
Laporan atau pengamatan dari:
 Perkiraan asupan asam lemak esensial kurang dari 10% energi (terutama
Food/Nutrition-
terkait dengan nutrisi parenteral)
Related History
 Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap
 Budaya atau praktik keagamaan yang memengaruhi asupan

Riwayat Klien • Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, mis.,
Penyakit katabolik berkepanjangan (mis., AIDS, tuberkulosis, anorexia nervosa,
Client History sepsis, atau infeksi berat dari operasi baru-baru ini)
• Malabsorpsi lemak berat dengan reseksi usus, insufisiensi pankreas, atau penyakit
hati disertai dengan steatorrhea
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.
* Jika sinonim untuk istilah "tidak memadai" bermanfaat atau diperlukan, alternatif yang disetujui adalah
kata "suboptimal."

References

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.

Asupan Lemak Berlebihan (NI-5.5.2)


Definisi
Asupan lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar referensi yang ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi tentang jumlah lemak yang tepat
• Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang topik makanan, nutrisi, dan nutrisi
• Kurang atau terbatasnya akses ke pilihan makanan sehat, misalnya, pilihan makanan sehat yang tidak
disediakan sebagai pilihan oleh pengasuh atau orang tua, tunawisma
• Perubahan selera dan selera atau preferensi
• Kurangnya nilai untuk perubahan perilaku, nilai yang bersaing
• Penyebab fisiologis menurunkan total kebutuhan atau rekomendasi lemak
Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• ↑ Kolesterol> 200 mg / dL (5,2 mmol / L), ↑ LDL kolesterol> 100 mg / dL (2,59


mmol / L), ↓ kolesterol HDL <40 mg / dL (1,036 mmol / L), ↑ trigliserida> 150 mg
Biochemical Data,
/ dL (1.695 mmol / L)
Medical Tests
• ↑ Serum amilase dan / atau lipase
and Procedures
• ↑ LFT, T. bilirubin
• ↑ Fecal fat> 7g / 24 jam

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused • Bukti xanthomas


Physical • Diare, kram, steatorrhea, nyeri epigastrium
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


• Sering atau sebagian besar makanan tinggi lemak
• Persiapan makanan yang sering dengan tambahan lemak
• Sering mengonsumsi lipid berisiko tinggi (yaitu, lemak jenuh, lemak trans,
Food/Nutrition-
kolesterol)
Related History
• Laporkan makanan yang mengandung lemak lebih dari resep diet
• Obat, misalnya, enzim pankreas, kolesterol atau obat penurun lipid lainnya
• Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap
• Menyatakan keyakinan dan sikap yang tidak didukung

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, mis., Hiperlipidemia;


cystic fibrosis; angina; artherosclerosis; pankreas; hati; dan penyakit empedu;
Client History
pasca-transplantasi, kebocoran cairan chyle
• Riwayat keluarga hiperlipidemia, aterosklerosis, atau pankreatitis
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
2. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Interventions for the prevention and
treatment of pediatric overweight and obesity. J Acad Nutr Diet. 2013;113:1375-1394.
3. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Total diet approach to healthy eating. J Acad
Nutr Diet. 2013;113:307-317.
4. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: The role of nutrition in health promotion
and chronic disease prevention. J Acad Nutr Diet. 2013;113:972-979.

Pemilihan Jenis-Jenis Lemak yang Tidak Sesuai dengan Kebutuhan (Spesifikasikan)


(NI-5.5.3)
Definisi
Pengambilan jenis atau kualitas lemak yang salah dibandingkan dengan standar acuan atau
rekomendasi yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi terkait jenis lemak (misalnya, lemak yang ditambahkan
ke makanan, susu formula / ASI)
• Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang topik makanan, nutrisi, dan nutrisi
• Kurang atau terbatasnya akses ke pilihan makanan sehat, misalnya, pilihan makanan sehat yang tidak
disediakan sebagai pilihan oleh pengasuh atau orang tua, tunawisma
• Perubahan selera dan selera atau preferensi
• Kurangnya nilai untuk perubahan perilaku, nilai yang bersaing
• Penyebab fisiologis yang mengubah kebutuhan atau rekomendasi asam lemak

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.

Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• ↑ Kolesterol> 200 mg / dL (5,2 mmol / L), ↑ LDL kolesterol> 100 mg / dL (2,59


Biochemical Data, mmol / L), ↓ kolesterol HDL <40 mg / dL (1,036 mmol / L) pria, ↓ HDL kolesterol
Medical Tests <50 mg / dL (1,3 mmol / L) wanita, ↑ trigliserida> 150 mg / dL (1.695 mmol / L)
and Procedures • ↑ Serum amilase dan / atau lipase
• ↑ LFT, T. bilirubin, protein C-reaktif
• Perubahan acylcarnitine, karnitin, dan ukuran metabolisme asam lemak lainnya
• Tingginya triene: rasio tetraene (> 0,2)
• Mengubah panel asam lemak mitokondria C8-C18, serum atau plasma (µmol / L)
• Panel asam lemak yang diubah mitokondria C2-C22, serum atau plasma (µmol /
L)
• Mengubah panel asam lemak mitokondria C22-C26, serum atau plasma (µmol / L)

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
• Bukti dermatitis
Physical
• Diare, kram, steatorrhea, nyeri epigastrium
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


• Persiapan makanan yang sering dengan tambahan lemak yang bukan tipe yang
diinginkan untuk kondisi
• Sering mengonsumsi lemak yang tidak diinginkan untuk kondisi (misalnya, lemak
Food/Nutrition- jenuh, lemak trans, kolesterol, asam lemak n-6, rantai asam lemak)
Related History • Perkiraan asupan asam lemak tak jenuh tunggal, tak jenuh ganda, n-3, atau DHA /
ARA, panjang rantai asam lemak kurang dari yang direkomendasikan atau dalam
rasio suboptimal
• Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap
• Menyatakan keyakinan dan sikap yang tidak didukung

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, mis., Diabetes, penyakit
jantung, obesitas, gangguan hati atau bilier, kebocoran cairan chyle, kesalahan
Client History metabolisme bawaan
• Riwayat keluarga penyakit jantung terkait diabetes, hiperlipidemia, aterosklerosis,
atau pankreatitis
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Abdenur JE. MCAD deficiency. Acylcarnitines (AC) by tandem mass spectrometry (MS-MS) are
useful to monitor dietary treatment. Adv Exp Med Biol 1999;466:353-363.
2. de Lorgeril M, Salen P, Martin J-L, Monjaud I, Delaye J, Mamelle N. Mediterranean diet,
traditional risk factors, and the rate of cardiovascular complications after myocardial infarction:
Final report of the Lyon Diet Heart Study. Circulation. 1999;99:779-785.
3. Franz MJ, Bantle JP, Beebe CA, Brunzell JD, Chiasson J-L, Garg A, Holzmeister LA, Hoogwerf
B, Mayer-Davis E, Mooradian AD, Purnell JQ, Wheeler M. Technical review. Evidence-based
nutrition principles and recommendations for the treatment and prevention of diabetes and related
complications. Diabetes Care. 2002;202:148-198.
4. Knoops KTB, de Grott LC, Kromhout D, Perrin A-E, Varela M-V, Menotti A, van Staveren WA.
Mediterranean diet, lifestyle factors, and 10-year mortality in elderly European men and
women. JAMA. 2004;292:1433-1439.
5. Kris-Etherton PM, Harris WS, Appel LJ, for the Nutrition Committee. AHA scientific statement.
Fish consumption, fish oil, omega-3 fatty acids, and cardiovascular disease. Circulation.
2002;106:2747-2757.
6. Iafolla, AK. Medium chain acyl-coenzyme A dehydrogenase deficiency: Clinical course in 120
affected children J Pediatr 1994;124:409-415.
7. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
8. MorrisAM, Spiekerkoetter U. .Disorders of Mitochondrial Fatty Acid Oxidation and Related
Metabolic Pathways". In Saudubray JM; van den Berghe G, Walter JH.. Inborn
MetabolicDiseases: Diagnosis and Treatment (5th ed.). 2012. New York: Springer. pp. 201–216.
9. Panagiotakos DB, Pitsavos C, Polychronopoulos E, Chrysohoou C, Zampelas A, Trichopoulou A.
Can a Mediterranean diet moderate the development and clinical progression of coronary heart
disease? A systematic review. Med Sci Monit. 2004;10:RA193-RA198.
10. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Interventions for the prevention and
treatment of pediatric overweight and obesity. J Acad Nutr Diet. 2013;113:1375-1394.
11. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Total diet approach to healthy eating. J Acad
Nutr Diet. 2013;113:307-317.
12. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: The role of nutrition in health promotion
and chronic disease prevention. J Acad Nutr Diet. 2013;113:972-979.
13. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Dietary fatty acids for healthy adults. J Acad
Nutr Diet. 2014;114:136-153.
14. Rinaldo P, O'Shea JJ, Coates PM, Hale DE, Stanley CA, Tanaka K. Medium-Chain Acyl-CoA
Dehydrogenase Deficiency". New Eng J Med. 1988; 319: 1308–1313.
15. Walter JH. Tolerance to fast: Rational and practical evaluation in children with
hypoketonaemia. J Inherit Metab Dis. 2009; 32: 214–217.
16. Zhao G, Etherton TD, Martin KR, West SG, Gilles PJ, Kris-Etherton PM. Dietary alpha-linolenic
acid reduces inflammatory and lipid cardiovascular risk factors in hypercholesterolemic men and
women. J Nutr. 2004;134:2991-2997.

Kurangnya * Protein Intake (NI-5.6.1)

Definisi

Lebih sedikit asupan protein dibandingkan dengan standar referensi yang ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.
Catatan: Sebisa mungkin, data asupan nutrisi harus dipertimbangkan dalam kombinasi dengan informasi
klinis, biokimia, antropometri, diagnosis medis, status klinis, dan / atau faktor lain serta diet untuk
memberikan penilaian status gizi yang valid berdasarkan totalitas bukti. (Institute of Medicine. Intake
Referensi Makanan: Aplikasi dalam Pengkajian Diet. Washington, DC: National Academies Press; 2000.)

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Fisiologis menyebabkan meningkatnya kebutuhan gizi karena penyakit katabolik berkepanjangan,
malabsorpsi, usia, atau kondisi
• Kemampuan yang menurun untuk mengkonsumsi protein yang cukup
• Kurangnya atau terbatasnya akses ke makanan, misalnya, kendala ekonomi, membatasi makanan yang
diberikan kepada orang tua dan / atau anak-anak
• Praktik budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk mengakses makanan
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan nutrisi terkait jumlah protein
• Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
• Edema, gagal tumbuh (bayi / anak-anak), otot yang buruk, kulit kusam, rambut
Physical
tipis dan rapuh
Findings

Laporan atau pengamatan:

• Perkiraan asupan protein tidak mencukupi untuk memenuhi persyaratan

• Budaya atau praktik keagamaan yang membatasi asupan protein


Food/Nutrition-
Related History • Kendala ekonomi yang membatasi ketersediaan pangan

• Kepatuhan yang lama untuk diet penurunan berat badan dengan protein yang
sangat rendah

• Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya malabsorpsi


Client History
protein berat seperti reseksi usus

* Jika sinonim untuk istilah "tidak memadai" bermanfaat atau diperlukan, alternatif yang disetujui adalah
kata "suboptimal."

References
1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington DC: National Academies Press; 2002.

Asupan Protein Berlebihan (NI-5.6.2)

Definisi

Intake lebih dari tingkat protein yang direkomendasikan dibandingkan dengan standar referensi
yang ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Disfungsi hati
• Disfungsi ginjal
• Keyakinan / sikap yang tidak diakui tentang topik makanan, nutrisi, dan nutrisi
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan nutrisi
• Kurangnya, atau terbatasnya akses ke produk protein khusus
• Kelainan metabolik
• Faddism makanan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
Biochemical Data,
• Perubahan nilai laboratorium, misalnya, ↑ BUN, ↓ laju filtrasi glomerulus
Medical Tests
(perubahan status ginjal)
and Procedures

Anthropometric • Pertumbuhan stunting atau kegagalan berdasarkan grafik pertumbuhan Pusat


Measurements Kesehatan Nasional (Gangguan Metabolisme)

Nutrition-Focused
Physical
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


Food/Nutrition-
Related History • Perkiraan total asupan protein lebih tinggi daripada yang disarankan, misalnya,
penyakit ginjal awal, penyakit hati lanjut dengan kebingungan
• Suplementasi kurang optimal

• Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap

• Menyatakan keyakinan dan sikap yang tidak didukung


• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, penyakit ginjal
Client History
awal atau penyakit hati lanjut dengan kebingungan

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Beto JA, Bansal VK. Medical nutrition therapy in chronic kidney failure: integrating clinical
practice guidelines. J Am Diet Assoc. 2004;104:404-409.
2. Brandle E, Sieberth HG, Hautmann RE. Effect of chronic dietary protein intake on the renal
function in healthy subjects. Eur J Clin Nutr. 1996;50:734-740.
3. Frassetto LA, Todd KM, Morris RC Jr, Sebastian A. Estimation of net endogenous noncarbonic
acid production in humans from diet, potassium and protein contents. Am J Clin Nutr.
1998;68:576-583.
4. Friedman N, ed. Absorption and Utilization of Amino Acids. Vol. I. Boca Raton, FL: CRC Press;
1989:229-242.
5. Hoogeveen EK, Kostense PJ, Jager A, Heine RJ, Jakobs C, Bouter LM, Donker AJ, Stehower
CD. Serum homocysteine level and protein intake are related to risk of microalbuminuria: the
Hoorn study. Kidney Int. 1998;54:203-209.
6. Rudman D, DiFulco TJ, Galambos JT, Smith RB, Salam AA, Warren WD. Maximum rate of
excretion and synthesis of urea in normal and cirrhotic subjects. J Clin Invest. 1973;52:2241-
2249.

Pemilihan Jenis Protein Tidak Sesuai dengan Kebutuhan (Tentukan) (NI-5.6.3)

Definisi

Pengambilan jumlah jenis protein tertentu dibandingkan dengan standar acuan yang ditetapkan
atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Disfungsi hati
• Disfungsi ginjal
• Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang topik makanan, nutrisi, dan nutrisi
• Menyalahgunakan produk protein khusus
• Kelainan metabolik
• Faddism makanan
• Kesalahan metabolisme bawaan
• Penyakit celiac, dermatitis herpetiformis, atau penyakit GI lainnya
• Budaya atau praktik keagamaan yang mempengaruhi kemampuan untuk mengatur jenis protein atau
asam amino yang dikonsumsi
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan nutrisi mengenai jumlah yang tepat dari jenis
protein atau asam amino tertentu
• Keterbatasan kepatuhan makanan dan nutrisi, misalnya, kurangnya kemauan atau kegagalan untuk
memodifikasi asupan protein atau asam amino sebagai tanggapan atas rekomendasi dari ahli diet, dokter,
atau pengasuh
• Akses yang tidak memadai ke sumber protein yang tepat

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• Perubahan nilai laboratorium, misalnya, ↑ BUN, ↓ laju filtrasi glomerulus


(perubahan status ginjal)
Biochemical Data, • ↑ asam amino spesifik (kesalahan metabolisme bawaan)
Medical Tests • ↑ homocysteine atau amonia
and Procedures • Tingkat autoantibodi positif (antibodi Anti-tTG, jaringan transglutaminase EmA
IgA [tTG] dan antibodi endomisial IgA [EMA])
• Biopsi usus kecil yang positif untuk celiac atau penyakit GI lainnya

Anthropometric • Penurunan berat badan, ketidakmampuan untuk menambah berat badan,


Measurements pertumbuhan yang tertunda

Nutrition-Focused • Perubahan fisik atau neurologis (kesalahan metabolisme bawaan)


Physical • Diare sebagai respons terhadap jenis karbohidrat tertentu
Findings • Nyeri perut, distensi, konstipasi, refluks, GERD, muntah

Laporan atau pengamatan:


• Perkiraan asupan protein dari semua sumber lebih tinggi atau lebih rendah dari
yang direkomendasikan
Food/Nutrition- • Perkiraan asupan energi dari semua sumber lebih rendah dari yang
Related History direkomendasikan
• Suplementasi yang kurang dari jenis protein spesifik
• Pengetahuan yang terbatas tentang komposisi protein atau metabolisme protein
• Penggunaan obat-obatan kronis yang mengandung protein tidak dianjurkan

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan penyakit yang


Client History
memerlukan terapi EN / PN, penyakit celiac, dermatitis herpetiformis, alergi,
kesalahan metabolisme bawaan
• Uremia, azotemia (pasien ginjal)

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Academy of Nutrition and Dietetics. Celiac Disease Evidenced-based Nutrition Practice


Guideline. http://www.andevidencelibrary.com/topic.cfm?cat=3677. Accessed June 12, 2015.
2. Academy of Nutrition and Dietetics. Nutrition Care Manual. www.nutritioncaremanual.org.
Accessed June 12, 2015.
3. Academy of Nutrition and Dietetics. Pediatric Nutrition Care Manual.
http://peds.nutritioncaremanual.org. Accessed June 12, 2015.
4. Bearzi I, Fasano A. A prospective, double-blind, placebo-controlled trial to establish a safe gluten
threshold for patients with celiac disease. Am J Clin Nutr 2007;85:160-166.
5. Camp KM, Lloyd-Puryear MA, Huntington KL. Nutritional treatment for inborn errors of
metabolism: Indications, regulations, and availability of medical foods and dietary supplements
using phenylketonuria as an example. Mol Genet Metab. 2012;107: 3–9.
6. Green PH, Cellier C. Celiac disease. N Engl J Med. 2007;357:1731-1743.
7. Humphrey M, Truby H, Boneh A. New ways of defining protein and energy relationships in
inborn errors of metabolism. Mol Genet Metab. 2014;112:247-58.
8. Hutchinson JM, Robins G, Howdle PD. Advances in coeliac disease. Curr Opin Gastroenterol.
2008;24:129-134.
9. National Kidney Foundation, Clinical Practice Guidelines for Nutrition in Chronic Renal Failure,
2000. http://www.kidney.org/professionals/kdoqi/guidelines/doqi_nut.html. Accessed April 30,
2014.
10. Singh RH, Rohr F, Frazier D, Cunningham A, Mofidi S, Ogata B, Splett PL, Moseley K,
Huntington K, Acosta PB, Vockley J, Van Calcar SC. Recommendations for the nutrition
management of phenylalanine hydroxylase deficiency. Genet Med. 2014 Feb;16(2):121-31. doi:
10.1038/gim.2013.179. Epub 2014 Jan 2.

Asupan Jenis Asam Amino Tidak Konsisten dengan Kebutuhan (Spesifik) (NI-5.7.1)

Definisi

Asupan sejumlah jenis asam amino tertentu dibandingkan dengan standar acuan yang ditetapkan
atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Disfungsi hati
• Disfungsi ginjal
• Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang topik makanan, nutrisi, dan nutrisi
• Menyalahgunakan produk asam amino khusus
• Permintaan atau kelainan metabolik
• Obat dengan interaksi asam amino
• Kesalahan metabolisme bawaan
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi mengenai jumlah asam amino spesifik yang tepat
• Keterbatasan kepatuhan makanan dan nutrisi, misalnya, kurangnya kesediaan atau kegagalan untuk
memodifikasi asupan asam amino, sebagai tanggapan atas rekomendasi dari ahli diet, dokter, atau
pengasuh
• Akses yang tidak memadai ke sumber asam amino yang tepat

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
Biochemical Data,
• ↑ atau ↓ asam amino khusus, serum, plasma atau urine
Medical Tests
• ↑ amonia, serum
and Procedures

Anthropometric • Penurunan berat badan, ketidakmampuan untuk menambah berat badan,


Measurements pertumbuhan yang tertunda

 Perubahan fisik atau neurologis


Nutrition-Focused
 Muntah
Physical
 Diare
Findings
 Demam

Laporan atau pengamatan:


• Diperkirakan asupan asam amino lebih tinggi atau lebih rendah dari yang
direkomendasikan melalui semua rute
Food/Nutrition- • Suplementasi asam amino yang kurang optimal
Related History • Pengetahuan yang tidak lengkap tentang komposisi asam amino atau metabolisme
asam amino
• Perkiraan asupan energi dari semua sumber lebih rendah dari yang
direkomendasikan

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan penyakit yang


Client History memerlukan terapi EN / PN, alergi makanan atau intoleransi, kesalahan
metabolisme bawaan, penyakit hati, penyakit ginjal

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References
1. Academy of Nutrition and Dietetics. Nutrition Care Manual. www.nutritioncaremanual.org.
Accessed June 15, 2015.
2. Academy of Nutrition and Dietetics. Pediatric Nutrition Care Manual.
http://peds.nutritioncaremanual.org. Accessed June 15, 2015.
3. Camp KM, Lloyd-Puryear MA, Huntington KL. Nutritional treatment for inborn errors of
metabolism: Indications, regulations, and availability of medical foods and dietary supplements
using phenylketonuria as an example. Mol Genet Metab. 2012;107(1-2): 3–9.
4. Fouque D, Vennegoor M, Wee PT, Wanner C, Basci A, Canaud B, Haage P, Konner K, Kooman
J, Martin-Malo A, Pedrini L, Pizzarelli F, Tattersal J, Tordoir J, Vanholder R. EBPG guideline on
nutrition. Nephrol Dial Transplant. 2007;22:ii45-ii87.
5. Garcia-Cazorla A, Pyruvate carboxylase deficiency: metabolic characteristics and new
neurological aspects, Ann Neurol. 2006;59:121-127.
6. Humphrey M, Truby H, Boneh A. New ways of defining protein and energy relationships in
inborn errors of metabolism. Mol Genet Metab. 2014;112:247-258.
7. Kerr DS The pyruvate dehydrogenase complex and tricarboxylic acid cycle in Fernandes J,
Saudubray JM, Tada K (eds): Inborn metabolic diseases, diagnosis and treatment; 2nd edition;
Berlin, Springer Verlag 1996; :109-119.
8. McClave SA, Martindale RG, Vanek VW, McCarthy M, Roberts P, Taylor B, Ochoa JB,
Napolitano L, Cresci G, the A.S.P.E.N. Board of Directors and the American College of Critical
Care Medicine. Guidelines for the provision and assessment of nutrition support therapy in the
adult critically ill patient: Society of Critical Care Medicine (SCCM) and American Society for
Parenteral and Enteral Nutrition (A.S.P.E.N.) J Parenter Enteral Nutr. 2009;33:277-316.
9. Singh RH, Rohr F, Frazier D, Cunningham A, Mofidi S, Ogata B, Splett PL, Moseley K,
Huntington K, Acosta PB, Vockley J, Van Calcar SC. Recommendations for the nutrition
management of phenylalanine hydroxylase deficiency. Genet Med. 2014. 16:121-131.
10. Tanaka KR, Pyruvate kinase and other enzymopathies of the erythrocyte. In: C.R.Scriver,
A.L.Beaudet, W.S.Sly, D.Valle (Eds). The metabolic and molecular bases of inherited disease,
7th edition, McGraw-Hill Inc. 1995;2:3485-3511.
11. Weitzel L, Wischmeyer P. Glutamine in critical illness: The time has come, the time is now.
Critical Care Clinics. 2010;26:515-525.

Asupan Karbohidrat yang tidak memadai (NI-5.8.1)

Definisi

Lebih rendah asupan karbohidrat dibandingkan dengan standar referensi yang ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Catatan: Sebisa mungkin, data asupan nutrisi harus dipertimbangkan dalam kombinasi dengan informasi
klinis, biokimia, antropometri, diagnosis medis, status klinis, dan / atau faktor lain serta diet untuk
memberikan penilaian status gizi yang valid berdasarkan totalitas bukti. (Institute of Medicine. Intake
Referensi Makanan: Aplikasi dalam Pengkajian Diet. Washington, DC: National Academies Press; 2000.)

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Penyebab fisiologis, misalnya, peningkatan kebutuhan energi karena peningkatan tingkat aktivitas atau
perubahan metabolik, malabsorpsi
• Kurangnya atau terbatasnya akses ke makanan, misalnya, kendala ekonomi, membatasi makanan yang
diberikan kepada orang tua dan / atau anak-anak
• Praktik budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk mengakses makanan
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi terkait dengan jumlah karbohidrat yang
tepat
• Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
Physical • Keton mencium bau nafas
Findings

Laporan atau pengamatan:


• Perkiraan asupan karbohidrat kurang dari jumlah yang disarankan
Food/Nutrition-
• Ketidakmampuan untuk secara mandiri mengkonsumsi makanan / cairan,
Related History
misalnya, mobilitas yang berkurang di tangan, pergelangan tangan, atau digit
• Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, insufisiensi


Client History pankreas, penyakit hati, penyakit celiac, gangguan kejang, atau malabsorpsi
karbohidrat

* Jika sinonim untuk istilah "tidak memadai" bermanfaat atau diperlukan, alternatif yang disetujui adalah
kata "suboptimal."

References
Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty Acids,
Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press. 2002.

Asupan Karbohidrat Berlebihan (NI-5.8.2)

Definisi

Asupan lebih dari tingkat yang direkomendasikan dan jenis karbohidrat dibandingkan dengan
standar acuan yang ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)

Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:

• Penyebab fisiologis yang membutuhkan asupan karbohidrat yang dimodifikasi, misalnya, diabetes
mellitus, defisiensi laktase, defisiensi sucrase-isomaltase, defisiensi aldolase-B

• Praktek budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk mengurangi asupan karbohidrat

• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi tentang jumlah asupan karbohidrat yang
tepat

• Keterbatasan kepatuhan makanan dan nutrisi, misalnya, kurangnya kesediaan atau kegagalan untuk
memodifikasi asupan karbohidrat sebagai tanggapan atas rekomendasi dari ahli diet atau dokter

• Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

Biochemical Data, • Hiperglikemia (↑ glukosa darah puasa> 126 mg / dL)


Medical Tests • ↑ Hemoglobin A1C> 6%
and Procedures • Tes toleransi glukosa oral (2 jam pasca beban glukosa> 200 mg / dL)

Anthropometric
Measurements
Nutrition-Focused
• Karies gigi
Physical
• Diare
Findings

Laporan atau pengamatan:


• Budaya atau praktik keagamaan yang tidak mendukung modifikasi asupan
karbohidrat diet
Food/Nutrition- • Perkiraan asupan karbohidrat yang secara konsisten lebih dari jumlah yang
Related History disarankan
• Penggunaan obat-obatan kronis yang menyebabkan hiperglikemia, misalnya,
steroid
• Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, mis., Diabetes mellitus,
kesalahan metabolisme karbohidrat bawaan, defisiensi laktase, infeksi berat, sepsis,
Client History atau obesitas
• Insufisiensi pankreas mengakibatkan produksi insulin berkurang
• Kendala ekonomi yang membatasi ketersediaan makanan yang tepat

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Bowman BA, Russell RM. Present Knowledge in Nutrition. 8th ed. Washington, DC: ILSI Press;
2001.
2. Clement S, Braithwaite SS, Magee MF, Ahmann A, Smith EP, Schafer RG, Hirsch IB, American
Diabetes Association Diabetes in Hospitals Writing Committee. Management of diabetes in
hospitals. Diabetes Care. 2004;27:553-592.
3. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
4. American Diabetes Association. Standards of medical care in diabetes–2012. Diabetes Care.
2012;35:S11-S63.

Pemilihan Jenis Karbohidrat yang Tidak Sesuai dengan Kebutuhan (Spesifik) (NI-5.8.3)

Definisi

Pengambilan jumlah jenis karbohidrat spesifik dibandingkan dengan standar acuan yang
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Catatan: Intoleransi terhadap komponen protein biji-bijian (misalnya, gluten) harus didokumentasikan
dengan menggunakan asupan jenis protein yang tidak sesuai dengan kebutuhan (NI-5.6.3) lembar
referensi.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan:
• Penyebab fisiologis yang mengubah pencernaan atau metabolisme karbohidrat, misalnya, intoleransi,
kesalahan metabolisme karbohidrat bawaan.
Catatan. Meskipun penelitian tidak mendukung pembatasan jenis individu karbohidrat untuk kontrol
glikemik, praktisi gizi dan dietetika dapat menentukan bahwa pembatasan dibenarkan dalam situasi
pasien / klien yang unik untuk kontrol glikemik dan / atau untuk alasan lain, seperti promosi makan sehat.
• Budaya atau praktik keagamaan yang mempengaruhi kemampuan untuk mengatur jenis karbohidrat
yang dikonsumsi
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi mengenai jumlah tertentu dari jenis
karbohidrat tertentu
Laporan atau pengamatan:
• Asupan karbohidrat yang berbeda jenis atau melebihi jumlah yang direkomendasikan untuk jenis
karbohidrat tertentu
• Pengetahuan yang terbatas tentang komposisi karbohidrat makanan atau metabolisme karbohidrat
• Penggunaan obat-obatan kronis yang menyebabkan perubahan kadar glukosa, misalnya, steroid, obat
diabetes, antidepresan, antipsikotik, atau mengandung jenis karbohidrat yang tidak direkomendasikan
• Budaya atau praktik keagamaan yang memengaruhi asupan
• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, intoleransi, kesalahan metabolisme
bawaan
• Reaksi alergi atau intoleransi terhadap makanan karbohidrat atau kelompok makanan tertentu
• Kendala ekonomi yang membatasi ketersediaan makanan yang tepat

• Keterbatasan kepatuhan makanan dan nutrisi, misalnya, kurangnya kesediaan atau kegagalan untuk
memodifikasi asupan karbohidrat sebagai tanggapan atas rekomendasi dari ahli diet, dokter, atau
pengasuh
• Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
• Hipoglikemia atau hiperglikemia
Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures • ↓ galaktosa-1-fosfat dalam sel darah merah, ↓ galactose-1-fosfat uridyl transferase,
↓ fruktosa

• Penurunan berat badan, ketidakmampuan untuk menambah berat badan,


Anthropometric pertumbuhan yang tertunda
Measurements
• Kenaikan berat badan
Nutrition-Focused • Diare sebagai respons terhadap jenis karbohidrat tertentu
Physical
Findings • Nyeri perut, distensi, konstipasi, refluks, GERD

Food/Nutrition-
Related History

Client History

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. American Diabetes Association, Bantle JP, Wylie-Rosett J, Albright AL, Apovian CM, Clark
NG, Franz MJ, Hoogwerf BJ, Lichtenstein AH, Mayer-Davis E, Mooradian AD, Wheeler ML.
Nutrition recommendations and interventions for diabetes: A position statement of the American
Diabetes Association. Diabetes Care. 2008; 1(31):S61-S78.
2. Academy of Nutrition and Dietetics. Evidence Analysis Library. www.andevidencelibrary.com.
Accessed June 12, 2015.
3. Academy of Nutrition and Dietetics. Nutrition Care Manual. www.nutritioncaremanual.org.
Accessed May 16, 2014.
4. Academy of Nutrition and Dietetics. Pediatric Nutrition Care Manual.
http://peds.nutritioncaremanual.org. Accessed June 12, 2015.
5. American Diabetes Association. Standards of medical care in diabetes–2012. Diabetes Care.
2012;35:S11-S63.
6. Bosch AM, Classical galactosaemia revisited J Inher Met Dis. 2006;29:516-525.
7. Glycogen storage diseases: The metabolic and molecular bases of inherited disease, 7/e; Editors:
C.R.Scriver, A.L.Beaudet, W.S.Sly, D.Valle; McGraw-Hill Inc. 1995;1:935-965.
8. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
9. Teff KL, Elliott SS, Tschöp M, Kieffer TJ, Rader D, Heiman M, Townsend RR, Keim NL,
D’Alessio D, Havel PJ. Dietary fructose reduces circulating insulin and leptin, attenuates
postprandial suppression of ghrelin, and increases triglycerides in women. J Clin Endocrinol
Metab. 2004;89:2963-2972.
10. Walter JH, Recommendations for the management of galactosemia Arch Dis Child. 1999;80:93-
96.

Asupan Karbohidrat Tidak Konsisten (NI-5.8.4)

Definisi

Waktu asupan karbohidrat yang tidak konsisten sepanjang hari, hari ke hari, atau pola asupan
karbohidrat yang tidak konsisten dengan pola yang direkomendasikan berdasarkan kebutuhan fisiologis
atau obat.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan:
• Penyebab fisiologis yang membutuhkan pengaturan waktu dan konsistensi dalam jumlah karbohidrat,
misalnya, diabetes mellitus, hipoglikemia, pengiriman PN / EN
• Praktek budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk mengatur waktu konsumsi karbohidrat
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan gizi terkait waktu yang tepat untuk asupan karbohidrat
• Keterbatasan kepatuhan makanan dan nutrisi, misalnya, kurangnya kesediaan atau kegagalan untuk
memodifikasi waktu karbohidrat sebagai respons terhadap rekomendasi dari ahli diet, dokter, atau
pengasuh
• Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

Biochemical Data, • Hipoglikemia atau hiperglikemia didokumentasikan secara teratur terkait dengan
Medical Tests asupan karbohidrat yang tidak konsisten
and Procedures • Variasi yang luas dalam kadar glukosa darah

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
Physical
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


• Perkiraan asupan karbohidrat yang berbeda dari jenis yang direkomendasikan atau
dicerna secara tidak teratur
Food/Nutrition- • Penggunaan insulin atau insulin secretagogues
Related History • Penggunaan obat kronis yang menyebabkan perubahan kadar glukosa, misalnya,
steroid, antidepresan, antipsikotik
• Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap
• Budaya atau praktik keagamaan yang memengaruhi asupan

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, mis., Diabetes mellitus,
obesitas, sindrom metabolik, hipoglikemia
Client History
• Kendala ekonomi yang membatasi ketersediaan makanan yang tepat

References
1. Bowman BA, Russell RM. Present Knowledge in Nutrition. 8th ed. Washington, DC: ILSI Press;
2001.
2. Clement S, Braithwaite SS, Magee MF, Ahmann A, Smith EP, Schafer RG, Hirsch IB, American
Diabetes Association Diabetes in Hospitals Writing Committee. Management of diabetes in
hospitals. Diabetes Care. 2004;27:553-592.
3. Cryer PE, Davis SN, Shamoon H. Technical review. Hypoglycemia in diabetes. Diabetes Care.
2003;26:L1902-1912.
4. Franz MJ, Bantle JP, Beebe CA, Brunzell JD, Chiasson J-L, Garg A, Holzmeister LA, Hoogwerf
B, Mayer-Davis E, Mooradian AD, Purnell JQ, Wheeler M. Technical review. Evidence-based
nutrition principles and recommendations for the treatment and prevention of diabetes and related
complications. Diabetes Care. 2002;202:148-198.
5. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
6. Rabasa-Lhoret R, Garon J, Langelier H, Poisson D, Chiasson J-L. The effects of meal
carbohydrate content on insulin requirements in type 1 patients with diabetes treated intensively
with the basal bolus (ultralente-regular) insulin regimen. Diabetes Care. 1999;22:667-673.
7. Savoca MR, Miller CK, Ludwig DA. Food habits are related to glycemic control among people
with type 2 diabetes mellitus. J Am Diet Assoc. 2004;104:560-566.
8. American Diabetes Association. Standards of medical care in diabetes–2012. Diabetes Care.
2012;35:S11-S63.
9. Wolever TMS, Hamad S, Chiasson J-L, Josse RG, Leiter LA, Rodger NW, Ross SA, Ryan EA.
Day-to-day consistency in amount and source of carbohydrate intake associated with improved
glucose control in type 1 diabetes. J Am Coll Nutr. 1999;18:242-247.
10.

Kurangnya * Fiber Intake (NI-5.8.5)

Definisi

Lebih rendah asupan serat dibandingkan dengan standar referensi yang ditetapkan atau
rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Catatan: Sebisa mungkin, data asupan nutrisi harus dipertimbangkan dalam kombinasi dengan informasi
klinis, biokimia, antropometri, diagnosis medis, status klinis, dan / atau faktor lain serta diet untuk
memberikan penilaian status gizi yang valid berdasarkan totalitas bukti. (Institute of Medicine. Intake
Referensi Makanan: Aplikasi dalam Pengkajian Diet. Washington, DC: National Academies Press; 2000.)

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Kekurangan atau keterbatasan akses ke makanan / cairan yang mengandung serat
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi terkait dengan jumlah serat yang
diinginkan
• Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan
• Kepatuhan yang lama untuk diet rendah serat atau residu rendah
• Kesulitan mengunyah atau menelan makanan berserat tinggi
• Kendala ekonomi yang membatasi ketersediaan makanan yang tepat
• Ketidakmampuan atau keengganan untuk membeli atau mengkonsumsi makanan yang mengandung
serat
• Praktik penyiapan makanan yang kurang optimal, misalnya, ketergantungan pada makanan yang terlalu
matang dan terlalu matang

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
Physical • Fecal bulk yang tidak memadai
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


Food/Nutrition- • Perkiraan asupan serat yang tidak mencukupi bila dibandingkan dengan jumlah
Related History yang direkomendasikan (38 g / hari untuk pria dan 25 g / hari untuk wanita)
• Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, penyakit ulkus,
Client History penyakit radang usus, atau sindrom usus pendek yang diterapi dengan diet rendah
serat

* Jika sinonim untuk istilah "tidak memadai" bermanfaat atau diperlukan, alternatif yang disetujui adalah
kata "suboptimal."

References

1. DiPalma JA. Current treatment options for chronic constipation. Rev Gastroenterol Disord.
2004;2:S34-S42.
2. Higgins PD, Johanson JF. Epidemiology of constipation in North America: a systematic
review. Am J Gastroenterol. 2004;99:750-759.
3. Lembo A, Camilieri M. Chronic constipation. New Engl J Med. 2003;349:360-368.
4. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
5. Talley NJ. Definition, epidemiology, and impact of chronic constipation. Rev Gastroenterol
Disord. 2004;2:S3-S10.
Intens Serat Berlebihan (NI-5.8.6)

Definisi

Asupan serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekomendasi berdasarkan kondisi pasien /
klien.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi terkait dengan jumlah serat yang
diinginkan
• Keyakinan atau sikap yang tidak didukung tentang topik yang berhubungan dengan makanan atau
nutrisi, misalnya, obsesi dengan frekuensi dan kebiasaan buang air besar
• Kurangnya pengetahuan tentang asupan serat yang tepat untuk kondisi
• Persiapan makanan atau pola makan yang hanya melibatkan makanan berserat tinggi dengan
mengesampingkan makanan padat nutrisi lainnya

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
• Mual, muntah, perut kembung berlebihan, diare, kram perut, volume atau
Physical
frekuensi tinja tinggi yang menyebabkan ketidaknyamanan pada individu
Findings

• Asumsi asupan serat lebih tinggi daripada yang ditolerir atau umumnya
Food/Nutrition- direkomendasikan untuk kondisi medis saat ini
Related History • Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap
• Menyatakan keyakinan dan sikap yang tidak didukung

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, penyakit maag,
sindrom iritasi usus, penyakit radang usus, sindrom usus pendek, divertikulitis,
Client History
konstipasi obstruktif, wasir prolaps, striktur gastrointestinal, gangguan makan, atau
penyakit mental dengan obsesif-kompulsif tendensi
• Obstruksi, phytobezoar

References

1. DiPalma JA. Current treatment options for chronic constipation. Rev Gastroenterol Disord.
2004;2:S34-S42.
2. Higgins PD, Johanson JF. Epidemiology of constipation in North America: a systematic
review. Am J Gastroenterol. 2004;99:750-759.
3. Lembo A, Camilieri M. Chronic constipation. New Engl J Med. 2003;349:360-368.
4. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
5. Position of the American Dietetic Association: Health implications of dietary fiber. J Am Diet
Assoc. 2008;108:1716-1731.
6. Talley NJ. Definition, epidemiology, and impact of chronic constipation. Rev Gastroenterol
Disord. 2004;2:S3-S10.
7. van den Berg H, van der Gaag M, Hendriks H. Influence of lifestyle on vitamin
bioavailability. Int J Vitam Nutr Res. 2002;72:53-55.
8. Wald A. Irritable bowel syndrome. Curr Treat Options Gastroenterol. 1999;2:13-19.

Kurangnya * Vitamin Intake (Tentukan) (NI-5.9.1)

Definisi

Asupan lebih rendah dari satu atau lebih vitamin dibandingkan dengan standar referensi yang
ditetapkan atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Catatan: Sebisa mungkin, data asupan nutrisi harus dipertimbangkan dalam kombinasi dengan informasi
klinis, biokimia, antropometri, diagnosis medis, status klinis, dan / atau faktor lain serta diet untuk
memberikan penilaian status gizi yang valid berdasarkan totalitas bukti. (Institute of Medicine. Intake
Referensi Makanan: Aplikasi dalam Pengkajian Diet. Washington, DC: National Academies Press; 2000.)

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)

Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Fisiologis menyebabkan meningkatnya kebutuhan nutrisi, misalnya, karena penyakit katabolik
berkepanjangan, keadaan penyakit, malabsorpsi, atau obat-obatan
• Menurunnya kemampuan untuk mengkonsumsi cukup banyak vitamin (s)
• Kurangnya atau terbatasnya akses ke makanan, misalnya, kendala ekonomi, membatasi makanan yang
diberikan kepada orang tua dan / atau anak-anak
• Praktik budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk mengakses makanan
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan gizi tentang makanan dan sumber tambahan vitamin
• Penyebab psikologis, misalnya, depresi atau gangguan makan
• Penyebab akses termasuk musim, geografi, akses terbatas ke sinar matahari
Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• Vitamin A: ↓ serum retinol <10 µg / dL (0,35 µmol / L)


• Vitamin C: ↓ konsentrasi plasma <0,2 mg / dL (11,4 µmol / L)
• Data biokimia, Tes Medis
dan Prosedur • Vitamin A: ↓ serum retinol <10 µg / dL (0,35 µmol / L)
• Vitamin C: ↓ konsentrasi plasma <0,2 mg / dL (11,4 µmol / L)
• Vitamin D: ↓ 25 (OH) D <50 nmol / L, ↓ kalsium terionisasi <3,9 mg / dL (0,98
mmol / L) dengan ↑ hormon paratiroid, kalsium serum normal, dan ↓ fosfor serum
<2,6 mg / dL (0,84 mmol / L)
• Vitamin E: ↓ alfa-tocopherol plasma <18 µmol / g (41,8 µmol / L)
Biochemical Data,
• Vitamin K: ↑ waktu prothrombin; diubah INR (tanpa terapi antikoagulan)
Medical Tests
• Thiamin: trans aktivitas transketolase erythrocyte> 1,20 µg / mL / jam
and Procedures
• Riboflavin: ↑ eritrosit glutathione reduktase> 1,2 IU / g hemoglobin
• Niasin: ↓ ekskresi N'methyl-nicotinamide <5,8 µmol / hari
• Vitamin B-6: ↓ plasma pryrdoxal 5'phosphate <5 ng / mL (20 nmol / L)
• Vitamin B-12: ↓ konsentrasi serum <24,4 ng / dL (180 pmol / L); ↑ homocysteine
• Asam folat: ↓ konsentrasi serum <0,3 µg / dL (7 nmol / L); ↓ folat sel darah merah
<315 nmol / L
• Asam pantotenat: ↓ plasma
• Biotin: ↓ serum

Anthropometric
Measurements

• Vitamin A: rabun senja, bintik-bintik Bitot, xerophthalmia, hiperkeratosis folikel


• Vitamin C: hiperkeratosis folikel, petichiae, ecchymosis, rambut melingkar, gusi
yang meradang dan berdarah, perdarahan perifolik, efusi sendi, artralgia, dan
gangguan penyembuhan luka
• Vitamin D: melebar di ujung tulang panjang
• Riboflavin: sakit tenggorokan, hiperemia, edema membran mukosa faring dan
Nutrition-Focused mulut, cheilosis, stomatitis sudut, glositis, lidah magenta, dermatitis seboroik, dan
Physical normokromik, anemia normositik dengan sitoplasia eritrosit murni dari sumsum
Findings tulang
• Niasin: ruam simetris, berpigmen pada daerah yang terpapar sinar matahari; lidah
merah terang
• Vitamin B-6: dermatitis seboroik, stomatitis, cheilosis, glositis, kebingungan,
depresi
• Vitamin B-12: kesemutan dan mati rasa pada ekstremitas, berkurangnya sensasi
getaran dan posisi, gangguan motorik termasuk gangguan gaya berjalan
• Asam pantotenat: mudah tersinggung dan gelisah, kelelahan, apati, tidak enak
badan, gangguan tidur, mual, muntah, kram perut, mati rasa, kram otot,
hipoglikemia, kepekaan terhadap insulin
• Biotin: dermatitis, konjungtivitis, alopecia, depresi, lesu, halusinasi dan parestesia,
hipotonia, keterlambatan perkembangan

Laporan atau pengamatan dari:


• Perkiraan asupan makanan yang mengandung vitamin spesifik kurang dari
persyaratan atau tingkat yang direkomendasikan
• Asupan makanan yang tidak mengandung vitamin yang tersedia, misalnya
Food/Nutrition-
makanan yang diproses berlebihan, terlalu matang, atau tidak disimpan dengan
Related History
benar
• Penggunaan zat yang berkepanjangan yang diketahui dapat meningkatkan
kebutuhan vitamin atau mengurangi penyerapan vitamin
• Kurangnya minat pada makanan

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, malabsorpsi


sebagai akibat penyakit celiac, sindrom usus pendek, atau usus inflamasi
• Kondisi lingkungan tertentu, misalnya, bayi secara eksklusif diberi ASI dengan
paparan sinar matahari terbatas (Vitamin D)
Client History • Riwayat penyakit ginjal kronis (penurunan konversi 25 (OH) D
• Bayi prematur, bayi berat lahir sangat rendah (vitamin D)
• rosario Rachit pada anak-anak, rakhitis, osteomalasia
• Pellegra
• Kekurangan vitamin / mineral

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini. * Jika sinonim untuk istilah "tidak memadai" bermanfaat atau diperlukan,
alternatif yang disetujui adalah kata "suboptimal."

References

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin A, Vitamin K, Arsenic, Boron,
Chromium, Copper, Iodine, Iron, Manganese, Molybdenum, Nickel, Silicon, Vanadium, and Zinc.
Washington, DC: National Academies Press; 2000.
2. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Thiamin, Riboflavin, Niacin, Vitamin B6,
Folate, Vitamin B12, Pantothenic Acid, Biotin, and Choline. Washington, DC: National
Academies Press; 2000.
3. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin C, Vitamin E, Selenium, and
Carotenoids. Washington, DC: National Academies Press; 2000.
4. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium, Phosphorus, Magnesium, Vitamin
D, and Fluoride. Washington, DC: National Academies Press; 1997.
5. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D. Washington, DC:
National Academies Press; 2010.

Asupan Vitamin Berlebihan (Tentukan) (NI-5.9.2)


Definisi

Asupan lebih tinggi dari satu atau lebih vitamin dibandingkan dengan referensi standar atau
rekomendasi yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Penyebab fisiologis menurunnya kebutuhan nutrisi karena imobilitas yang berkepanjangan atau penyakit
ginjal kronis
• Akses ke makanan dan suplemen yang melebihi kebutuhan, misalnya, praktik budaya atau agama;
makanan dan suplemen yang kurang optimal diberikan kepada wanita hamil, lanjut usia, atau anak-anak
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan gizi tentang makanan dan sumber tambahan vitamin
• Penyebab psikologis, misalnya, depresi atau gangguan makan
• Overdosis tidak disengaja dari bentuk oral dan suplemen, sumber enteral atau parenteral

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

• Vitamin D: ↑ 25 (OH) D, ↑ kalsium terionisasi> 5,4 mg / dL (1,35 mmol / L)


dengan ↑ hormon paratiroid, normal atau ↑ serum kalsium, dan ↑ serum fosfor> 2,6
mg / dL (0,84 mmol / L)
Biochemical Data, • Vitamin K: ↓ waktu prothrombin atau INR diubah
Medical Tests • Niasin: ekskresi ’N’methyl-nicotinamide> 7,3 μmol / hari
and Procedures • Vitamin B-6: ↑ plasma pryrdoxal 5'phosphate> 15,7 ng / mL (94 nmol / L)
• Vitamin A: ↑ konsentrasi serum retinol> 60 µg / dL (2,09 µmol / L)
• Asam pantotenat: ↑ plasma
• Biotin: ↑ serum

Anthropometric
• Vitamin D: retardasi pertumbuhan
Measurements

• Vitamin A: perubahan pada kulit dan membran mukosa; bibir kering (cheilitis);
awal — kekeringan pada mukosa hidung dan mata; kemudian — kekeringan,
eritema, skeling dan pengelupasan kulit, rambut rontok, dan kerapuhan kuku. Sakit
Nutrition-Focused kepala, mual, dan muntah. Bayi mungkin memiliki fontanel menonjol; anak-anak
Physical dapat mengembangkan perubahan tulang.
Findings
• Vitamin D: kalsifikasi jaringan lunak (calcinosis), termasuk ginjal, paru-paru,
jantung, dan bahkan membran timpani telinga, yang dapat menyebabkan tuli. Sakit
kepala dan mual. Bayi yang diberi vitamin D dalam jumlah berlebihan mungkin
mengalami gangguan pencernaan, kerapuhan tulang.

• Vitamin K: anemia hemolitik pada orang dewasa atau penyakit kuning yang parah
pada bayi telah dicatat pada kesempatan langka

• Niasin: pelepasan histamin, yang menyebabkan pembilasan, kejengkelan asma,


atau penyakit hati

Laporan atau pengamatan dari:

• Perkiraan asupan mencerminkan asupan makanan yang berlebihan dan suplemen


yang mengandung vitamin dibandingkan dengan perkiraan kebutuhan, termasuk
sereal yang diperkaya, penggantian makanan, suplemen vitamin-mineral, suplemen
diet lainnya (misalnya minyak hati ikan atau kapsul), makan tabung, dan / atau
parenteral solusi
Food/Nutrition-
Related History
• Perkiraan asupan> lebih dari Batas Atas Tolerable (UL) untuk vitamin A
berdasarkan standar asupan referensi

• Perkiraan asupan lebih dari UL untuk vitamin D berdasarkan standar asupan


referensi

• Perkiraan asupan lebih dari UL untuk niacin berdasarkan standar asupan referensi

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, penyakit hati
Client History
atau ginjal kronis, gagal jantung, kanker

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓
mewakili standar referensi di bawah ini.

References

1. Allen LH, Haskell M. Estimating the potential for vitamin A toxicity in women and young
children. J Nutr. 2002;132:S2907-S2919.
2. Croquet V, Pilette C, Lespine A, Vuillemin E, Rousselet MC, Oberti F, Saint Andre JP, Periquet
B, Francois S, Ifrah N, Cales P. Hepatic hyper-vitaminosis A: importance of retinyl ester level
determination. Eur J Gastroenterol Hepatol. 2000;12:361-364.
3. Krasinski SD, Russell RM, Otradovec CL, Sadowski JA, Hartz SC, Jacob RA, McGandy RB.
Relationship of vitamin A and vitamin E intake to fasting plasma retinol, retinol-binding protein,
retinyl esters, carotene, alpha-tocopherol, and cholesterol among elderly people and young adults:
increased plasma retinyl esters among vitamin A-supplement users. Am J Clin Nutr. 1989;49:112-
120.
4. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin A, Vitamin K, Arsenic, Boron,
Chromium, Copper, Iodine, Iron, Manganese, Molybdenum, Nickel, Silicon, Vanadium, and Zinc.
Washington, DC: National Academies Press; 2000.
5. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Thiamine, Riboflavin, Niacin, Vitamin B6,
Folate, Vitamin B12, Pantothenic Acid, Biotin, and Choline. Washington, DC: National
Academies Press; 2000.
6. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin C, Vitamin E, Selenium, and
Carotenoids. Washington, DC: National Academies Press; 2000.
7. Russell RM. New views on RDAs for older adults. J Am Diet Assoc. 1997;97:515-518.
8. Position of the American Dietetic Association: Nutrient supplementation. J Am Diet Assoc.
2009;109:2073-2085.

Kurangnya * Mineral Intake (Tentukan) (NI-5.10.1)

Definisi

Mengurangi asupan satu atau lebih mineral dibandingkan dengan referensi standar atau
rekomendasi yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Catatan: Sebisa mungkin, data asupan nutrisi harus dipertimbangkan dalam kombinasi dengan informasi
klinis, biokimia, antropometri, diagnosis medis, status klinis, dan / atau faktor lain serta diet untuk
memberikan penilaian status gizi yang valid berdasarkan totalitas bukti. (Institute of Medicine. Intake
Referensi Makanan: Aplikasi dalam Pengkajian Diet. Washington, DC: National Academies Press; 2000.)

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Fisiologis menyebabkan peningkatan kebutuhan gizi karena penyakit katabolik berkepanjangan,
malabsorpsi, hiperexcretion, nutrisi / obat dan interaksi nutrisi / nutrisi, pertumbuhan dan pematangan
• Kemampuan yang menurun untuk mengkonsumsi jumlah mineral yang cukup
• Kurangnya atau terbatasnya akses ke makanan, misalnya, kendala ekonomi, membatasi makanan yang
diberikan kepada orang tua dan / atau anak-anak
• Praktik budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk mengakses makanan
• Defisit pengetahuan tentang pangan dan gizi terkait makanan dan sumber mineral tambahan
• Misdiagnosis intoleransi laktosa / defisiensi laktase; persepsi pesan gizi yang saling bertentangan;
kurang dari ketergantungan optimal pada suplemen
• Penyebab psikologis, misalnya, depresi atau gangguan makan
• Penyebab lingkungan, misalnya, ketersediaan bioavailabilitas nutrisi yang tidak memadai dari makanan
yang diperkaya, minuman, dan suplemen; kurang dari pemasaran yang optimal dari makanan / minuman /
suplemen yang diperkaya sebagai pengganti sumber makanan alami dari nutrisi (s)

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
• Kalsium: kandungan mineral tulang (BMC) ↓ mean dewasa muda. Hypocalciuria,
serum 25 (OH) D <32 ng / mL
• ↓ Fosfor, <2,6 mg / dL (0,84 mmol / L)
• ↓ Ferritin pada pasien / klien dengan ↓ Mean Corpuscular Volume (MCV)
• ↓ Seng, plasma
• ↓ Magnesium, <1,8 mg / dL (0,7 mmol / L)
Biochemical Data, • Besi: ↓ hemoglobin <13 g / L (2 mmol / L) (laki-laki); <12 g / L (1,86 mmol / L)
Medical Tests (perempuan)
and Procedures • Yodium: ↓ ekskresi urin <100 µg / L (788 nmol / L)
• Tembaga: ↓ tembaga serum <64 µg / dL (10 µmol / L)
• ↓ Selenium, plasma
• ↓ Fluoride, plasma
• ↓ Mangan, serum
• ↓ Molybdenum, serum
• ↓ Boron, serum atau plasma

• Kalsium: kehilangan tinggi badan


Anthropometric
• Yodium: kelainan pertumbuhan
Measurements
• Chromium: penurunan berat badan yang tidak disengaja

• Kalsium: hipertensi, refleks akut - hiperaktif, tetani, kejang otot, irama jantung
yang tidak teratur
• Besi: pucat wajah, mukosa, gusi pucat, takikardia, kelelahan
• Kalium - kelemahan, sembelit, refleks hipoaktif
• Fosfor: kelelahan, mialgia, ataksia, kebingungan, parastesia
Nutrition-Focused
• Seng: dysgeusia, penyembuhan luka yang buruk, lesi kulit (bokong, daerah
Physical
perianal, mulut, hidung, mata), alopecia
Findings
• Tembaga: depigmentasi rambut dan kulit, osteoporosis
• Selenium: depigmentasi rambut dan kulit
• Yodium: tiroid yang membesar
• Fluoride: karies gigi
• Mangan: dermatitis

Laporan atau pengamatan dari:


• Perkiraan asupan mineral dari diet kurang dari asupan yang disarankan
• Penghindaran makanan dan / atau penghapusan seluruh kelompok makanan dari
Food/Nutrition- diet
Related History • Kurangnya minat pada makanan
• Pilihan makanan yang kurang optimal dan / atau perilaku diet kronis
• Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap
• Budaya atau praktik keagamaan yang memengaruhi asupan

• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, malabsorpsi


sebagai akibat penyakit celiac, sindrom usus pendek, penyakit radang usus, atau
wanita pasca menopause tanpa suplementasi estrogen dan peningkatan kebutuhan
Client History kalsium, bedah bariatrik, nutrisi parenteral
• Sindrom ovarium polikistik, sindrom pramenstruasi, batu ginjal, polip usus besar
• Diagnosis dan terapi medis penting lainnya
• Lintang geografis dan riwayat paparan Ultraviolet-B / penggunaan tabir surya
• Perubahan dalam lingkungan hidup / kemerdekaan
• Kalsium: obesitas
• Kekurangan vitamin / mineral

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Appel LJ, Moore TJ, Obarzanek E, Vollmer WM, Svetkey LP, Sacks FM, Bray GA, Vogt TM,
Cutler JA, Windhauser MM, Lin P-H, Karanja N. A clinical trial of the effects of dietary patterns
on blood pressure. N Engl J Med. 1997;336:1117-1124.
2. Bermejo F, Garcia-Lopez S. A guide to diagnosis of iron deficiency and iron deficiency anemia
in digestive diseases. World J Gastroenterol. 2009; 15: 4638–4643.
3. Heaney RP. Role of dietary sodium in osteoporosis. J Am Coll Nutr. 25(3 suppl):S271-S276.
2006.
4. Heaney RP. Nutrients, interactions, and foods: the Importance of Source. In Burckhardt P,
Dawson-Hughes B, Heaney RP, eds. Nutritional Aspects of Osteoporosis. 2nd ed. San Diego,
CA: Elsevier; 2004:61-76.
5. Heaney RP. Nutrients, interactions, and foods. Serum 25-hydroxy-vitamin D and the health of the
calcium economy. In Burckhardt P, Dawson-Hughes B, Heaney RP, eds. Nutritional Aspects of
Osteoporosis. 2nd ed. San Diego, CA: Elsevier; 2004:227-244.
6. Heaney RP, Rafferty K, Bierman J. Not all calcium-fortified beverages are equal. Nutr Today.
2005;40:39-41.
7. Heaney RP, Dowell MS, Hale CA, Bendich A. Calcium absorption varies within the reference
range for serum 25-hydroxyvitamin D. J Am Coll Nutr. 2003;22:142-146.
8. Heaney RP, Dowell MS, Rafferty K, Bierman J. Bioavailability of the calcium in fortified soy
imitation milk, with some observations on method. Am J Clin Nutr. 2000;71:1166-1169.
9. Hedera P, Peltier A, Fink JK, Wilcock S, London Z, Brewer GJ. Myelopolyneuropathy and
pancytopenia due to copper deficiency and high zinc levels of unknown origin II. The denture
cream is a primary cause of excessive zinc. Neurotoxicology. 2009;30:996-999.
10. Holick MF. Functions of vitamin D: importance for prevention of common cancers, Type I
diabetes and heart disease. In Burckhardt P, Dawson-Hughes B, Heaney RP, eds. Nutritional
Aspects of Osteoporosis. 2nd ed. San Diego, CA: Elsevier Inc.; 2004:181-201
11. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D. Washington, DC:
National Academies Press; 2010.
12. Lim LS, Hoeksema LJ, Sherin K, ACPM Prevention Practice Committee. Screening for
Osteoporosis in the Adult U.S. Population: ACPM Position Statement on Preventive Practice. Am
J Prev Med. 2009;36:366-375.
13. Massey LK, Whiting SJ. Dietary salt, urinary calcium, and bone loss. J Bone Miner Res.
1996;11:731-736.
14. Suaraz FL, Savaiano D, Arbisi P, Levitt MD. Tolerance to the daily ingestion of two cups of milk
by individuals claiming lactose intolerance. Am J Clin Nutr. 1997;65:1502-1506.
15. Tezvergil-Mutluay A, Carvalho R, Pashley DH. Hyperzincemia from ingestion of denture
adhesives. J Prosthet Dent.2010;103:380-383.
16. Thys-Jacobs S, Donovan D, Papadopoulos A, Sarrel P, Bilezikian JP. Vitamin D and calcium
dysregulation in the polycystic ovarian syndrome. Steroids. 1999;64:430-435.
17. Thys-Jacobs S, Starkey P, Bernstein D, Tian J. Calcium carbonate and the premenstrual
syndrome: effects on premenstrual and menstrual symptomatology. Am J Obstet Gynecol.
1998;179:444-452.
18. Zemel MB, Thompson W, Milstead A, Morris K, Campbell P. Calcium and dairy acceleration of
weight and fat loss during energy restriction in obese adults. Obesity Res. 2004;12:582-590.

Intake Mineral yang Berlebihan (Tentukan) (NI-5.10.2)

Definisi

Asupan lebih tinggi dari satu atau lebih mineral dibandingkan dengan referensi standar atau
rekomendasi yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)

Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan:
• Defisit pengetahuan tentang pangan dan gizi terkait makanan dan sumber mineral tambahan
• Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang topik makanan, nutrisi, dan nutrisi
• Faddism makanan
• Overupplementation yang tidak disengaja
• Konsumsi yang berlebihan dari jenis makanan yang terbatas
• Kurangnya pengetahuan tentang manajemen gangguan mengubah homeostasis mineral
• Kurangnya pengetahuan tentang manajemen keadaan penyakit yang membutuhkan pembatasan mineral

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category
• ↑ TSH (asupan yodium berlebihan)
• ↓ HDL (asupan zinc berlebihan)
• ↑ Ferritin serum dan saturasi transferin (kelebihan zat besi atau asupan berlebihan)
• ↑ Fosfor, serum
Biochemical Data,
• ↑ Magnesium, serum
Medical Tests
• ↓ Tembaga, serum (asupan zinc berlebihan)
and Procedures
• ↑ Fluorida, plasma
• ↑ Selenium, serum
• ↑ Mangan, serum
• ↑ Molibdenum, serum
• ↑ Boron, serum atau plasma

Anthropometric
Measurements

• Perubahan rambut dan kuku


• Kalsifikasi ekstraskeletal, mempengaruhi pembuluh darah atau kulit
• Puritis
Nutrition-Focused • Anorexia
Physical • Gangguan GI
Findings • Enamel atau fluorosis skeletal
• Efek sistem saraf pusat
• Verbalizes pengetahuan yang tidak akurat atau tidak lengkap
• Menyatakan keyakinan dan sikap yang tidak didukung

Food/Nutrition- • Perkiraan asupan yang mengandung banyak mineral dibandingkan dengan standar
Related History asupan referensi (misalnya, DRI)

• Gagal jantung
• Penyakit ginjal
Client History
• Kerusakan hati
• Nutrisi parenteral

Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.

References

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Vitamin A, Vitamin K, Arsenic, Boron,
Chromium, Copper, Iodine, Iron, Manganese, Molybdenum, Nickel, Silicon, Vanadium, Zinc.
Washington, DC: National Academies Press; 2001.
2. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium, Phosphorus, Magnesium, Vitamin
D, and Fluoride. Washington, DC: National Academies Press; 1997.
3. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D. Washington, DC:
National Academies Press; 2010.
4. Martin KJ, Gonzalez EA. Metabolic bone disease in chronic kidney disease. J Am Soc
Nephrol. 2007; 18:875-885.
5. McCann L, ed. Pocket Guide to Nutrition Assessment of the Patient with Chronic Kidney
Disease, 4th Ed. New York, NY: National Kidney Foundation, 2009.
6. Position of the American Dietetic Association: Nutrient Supplementation. J Am Diet Assoc.
2009;109:2073-2085.
7.

Memprediksi Asupan Nutrien Yang Tidak Memadai (Spesifik) (NI-5.11.1)

Definisi
Asupan masa depan dari satu atau lebih nutrisi yang diantisipasi, berdasarkan pengamatan,
pengalaman, atau alasan ilmiah, untuk gagal memenuhi persyaratan nutrisi yang diperkirakan,
menetapkan standar acuan, atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan:
• Terapi medis atau pengobatan yang dijadwalkan atau direncanakan yang diperkirakan akan
meningkatkan kebutuhan nutrisi
• Terapi medis atau pengobatan yang dijadwalkan atau direncanakan yang diprediksi akan mengurangi
kemampuan untuk mengkonsumsi nutrisi yang cukup
• Kondisi fisiologis yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan akan nutrisi karena metabolisme
yang berubah
• Budaya atau praktik keagamaan yang akan memengaruhi asupan gizi
• Mengantisipasi situasi hidup / perumahan yang terisolasi tanpa akses rutin ke berbagai makanan bergizi
• Bahaya untuk keadaan darurat atau bencana alam / bencana

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

Biochemical Data,
• Parameter biokimia berbasis populasi yang menunjukkan asupan nutrisi yang tidak
Medical Tests
adekuat
and Procedures

Anthropometric • Data antropometrik berbasis populasi yang menunjukkan asupan nutrisi yang tidak
Measurements adekuat

Nutrition-Focused
• Data berbasis populasi tentang prevalensi penyakit akut dan kronis yang
Physical
menunjukkan asupan nutrisi yang tidak adekuat
Findings

Laporan atau pengamatan dari:


• Diperkirakan asupan unsur hara dari semua sumber kurang dari yang
diproyeksikan
• Riwayat asupan nutrisi (marginal) marginal atau tidak adekuat
• Perubahan yang diproyeksikan dalam kemampuan untuk berbelanja, menyiapkan,
Food/Nutrition-
dan / atau mengkonsumsi nutrisi yang cukup (s)
Related History
• Obat-obatan yang menurunkan nafsu makan dan / atau mempengaruhi
kemampuan untuk mengkonsumsi nutrisi yang cukup (s)
• Tidak ada pengetahuan sebelumnya tentang kebutuhan akan rekomendasi yang
berhubungan dengan makanan dan nutrisi
• Praktek agama atau budaya yang akan memengaruhi asupan gizi
• Persediaan rendah di rumah dalam persiapan untuk darurat lingkungan atau
bencana / bencana

• Prosedur bedah terjadwal atau terapi medis yang dikenal untuk meningkatkan
kebutuhan nutrisi atau mengubah kemampuan untuk mengkonsumsi nutrisi yang
cukup (s)
• Riwayat atau adanya suatu kondisi yang penelitiannya menunjukkan peningkatan
Client History
prevalensi asupan gizi yang tidak mencukupi pada populasi yang sama
• Situasi hidup / perumahan terisolasi
• Lokasi geografis rumah di lokasi dengan bahaya untuk keadaan darurat atau
bencana alam / bencana

References

1. Larson NI, Story MT, Nelson MC. Neighborhood environments: disparities in access to healthy
foods in the US. Am J Prev Med. 2009;36:74-81.
2. McClave SA, Martindale RG, Vanek VW, McCarthy M, Roberts P, Taylor B, Ochoa JB,
Napolitano L, Cresci G, the ASPEN Board of Directors and the American College of Critical
Care Medicine. Guidelines for the provision and assessment of nutrition support therapy in the
adult critically ill patient: Society of Critical Care Medicine (SCCM) and American Society for
Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN). J Parenter Enteral Nutr. 2009;33:296-300.
3. McElroy KR, Bibeau D, Steckler A, Glanz K. An ecological perspective on health promotion
programs. Health Educ Q. 1988;5:351-377.
4. Position of the American Dietetic Association: Health implications of dietary fiber. J Am Diet
Assoc. 2008; 108:1716-1731.
5. Position of the American Dietetic Association, Dietitians of Canada, and the American College of
Sports Medicine: Nutrition and athletic performance. J Am Diet Assoc. 2009;109:509-527.
6. Position of the American Dietetic Association and American Society for Nutrition: Obesity,
reproduction, and pregnancy outcomes. J Am Diet Assoc. 2009;109:918-927.
7. Position of the American Dietetic Association: Nutrient Supplementation. J Am Diet Assoc.
2009;109:2073-2085.

Memprediksi Asupan Nutrien Berlebihan (Spesifik) (NI-5.11.2)

Definisi

Asupan masa depan satu atau lebih nutrisi yang diantisipasi, berdasarkan pengamatan,
pengalaman, atau alasan ilmiah, untuk lebih dari perkiraan kebutuhan gizi, standar acuan yang ditetapkan,
atau rekomendasi berdasarkan kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan:
• Terapi medis atau pengobatan yang dijadwalkan atau direncanakan yang diperkirakan akan mengurangi
kebutuhan nutrisi
• Kondisi fisiologis yang diantisipasi terkait dengan berkurangnya kebutuhan atau perubahan
metabolisme nutrisi
• Terapi medis atau pengobatan terjadwal atau terencana yang diprediksi akan mengubah metabolisme
nutrisi

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)

Kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Nutrition
Assessment Potential Indicators of This Nutrition Diagnosis (one or more must be present)
Category

Biochemical Data,
• Parameter biokimia berbasis populasi yang menunjukkan asupan nutrisi yang
Medical Tests
berlebihan
and Procedures

Anthropometric
• Data antropometrik berbasis populasi menunjukkan asupan nutrisi yang berlebihan
Measurements

Nutrition-Focused
• Data berbasis populasi tentang prevalensi penyakit akut dan kronis yang
Physical
menunjukkan gizi berlebihan
Findings

Laporan atau pengamatan dari:

• Diperkirakan asupan unsur hara dari semua sumber lebih dari yang diproyeksikan
Food/Nutrition-
Related History • Riwayat asupan nutrisi yang berlebihan

• Tidak ada pengetahuan sebelumnya tentang kebutuhan akan rekomendasi yang


berhubungan dengan makanan dan nutrisi

• Prosedur bedah atau terapi medis terjadwal yang dikenal untuk mengurangi
kebutuhan nutrisi (s) atau mengubah metabolisme nutrisi (s)
Client History
• Riwayat atau adanya kondisi yang penelitiannya menunjukkan peningkatan
prevalensi asupan gizi yang berlebihan pada populasi yang sama

References

1. Position of the American Dietetic Association, Dietitians of Canada, and the American College of
Sports Medicine: Nutrition and athletic performance. J Am Diet Assoc. 2009;109:509-527.
2. Position of the American Dietetic Association: Nutrient supplementation. J Am Diet Assoc.
2009;109:2073-2085.
NC.1.1 KESULITAN MENELAN
Definisi
Gangguan atau kesulitan pergerakan makanan dan cairan di dalam rongga mulut ke lambung

Etiologi
Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian gizi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan:
 Penyebab mekanis, misalnya, peradangan, pembedahan, penyempitan; atau tumor mulut, faring
dan esofagus; ventilasi mekanis sebelumnya
 Penyebab motorik, misalnya, gangguan neurologis atau muskular, seperti cerebral palsy, stroke,
multiple sclerosis, scleroderma; atau prematuritas, mengubah mengisap, menelan, pola bernapas
Tanda / Gejala
Sebuah kelompok khas dari tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests Temuan radiologis, misalnya, kemampuan menelan abnormal
and Procedures
Anthropometric Measurements
Nutrition-Focused Physical Bukti dehidrasi, misalnya, selaput lendir kering, turgor kulit yang buruk
Findings • Temuan non-normal pada saraf kranial dan (CN VII) otot ekspresi
wajah, (Saraf IX) refleks gag, menelan (Saraf X) dan rentang gerakan
lidah (Saraf XII), refleks batuk, meneteskan air liur, kelemahan wajah, dan
kemampuan untuk melakukan dan menelan basah dan kering
• Batuk, tersedak, kunyah berkepanjangan, kantung makanan, regurgitasi,
ekspresi wajah berubah saat makan, meneteskan air liur, suara napas
bagian atas basah yang berisik, perasaan “makanan macet”, rasa sakit saat
menelan
Food/Nutrition-Related History Laporan atau pengamatan:
Waktu makan yang lama
Menurunnya perkiraan asupan makanan
Menghindari makanan
Ketahanan makan

Client History Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya,
disfagia, akalasia
Mengulangi infeksi saluran pernapasan atas dan atau pneumonia
Referensi
1. Braunwald E, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, ed. Harrison’s
Principles of Internal Medicine. 15th ed. New York, NY: McGraw-Hill; 2001.
2. Brody R, Touger-Decker R, O’Sullivan-Maillet J. The effectiveness of dysphagia screening by an
RD on the determination of dysphagia risk. J Am Diet Assoc. 2000;100:1029-1037.
3. Huhmann M, Touger-Decker R, Byham-Gray L, O’Sullivan-Maillet J, Von Hagen S. Comparison
of dysphagia screening by a registered dietitian in acute stroke patients to speech language
pathologist’s evaluation. Topics in Clinical Nutrition. 2004;19:239-249.
4. Groher ME. Dysphagia Diagnosis and Management. 3rd ed. Boston: Butterworth-
Heinemann;1997. 2015 EDITION
5. Copyright 2015. Powered by Webauthor.com. All Rights Reserved. RED57O0-XM3

NC.1.2 KESULITAN MENGGIGIT/MENGUNYAH


Definisi
Gangguan kemampuan menggigit atau mengunyah makanan sebagai persiapan menelan.
Etiologi
Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian gizi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan:
 Malformasi kraniofasial
- Bedah mulut
- Disfungsi neuromuskular
 Edentulisme parsial atau lengkap
- Penyakit jaringan lunak (manifestasi primer atau oral dari penyakit sistemik)
- Xerostomia

Tanda / Gejala
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests
and Procedures
Anthropometric Measurements
Nutrition-Focused Physical Edentulisme parsial atau lengkap
Findings Perubahan fungsi saraf kranial (V, VII, IX, X, XII)
Mulut kering
Lesi oral mengganggu kemampuan makan
Gangguan gerakan lidah
Gigi palsu yang tidak pas atau gigi palsu yang rusak
Food/Nutrition-Related History Laporan atau pengamatan:
Menurunnya perkiraan asupan makanan
Perubahan perkiraan asupan makanan dari biasanya
Penurunan perkiraan asupan atau penghindaran makanan yang sulit
dibentuk menjadi bolus, misalnya, kacang-kacangan, potongan daging
utuh, unggas, ikan, buah-buahan, sayuran
Menghindari makanan dengan tekstur yang sesuai usia
Meludahkan makanan atau waktu makan yang lama
Client History Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya,
alkoholisme; Alzheimer; kanker kepala, leher atau faring; cerebral palsy;
celah bibir / langit-langit; infeksi jaringan lunak mulut (misalnya,
kandidiasis, leukoplakia); kurangnya kesiapan perkembangan; manifestasi
oral penyakit sistemik (misalnya, rheumatoid arthritis, lupus, penyakit
Crohn, penphigus vulgaris, HIV, diabetes)
Bedah mulut besar baru-baru ini
Rahang kabel
Kemoterapi dengan efek samping oral
Terapi radiasi ke rongga mulut
Referensi
1. Bailey R, Ledikwe JH, Smiciklas-Wright H, Mitchell DC, Jensen GL. Persistent oral health
problems associated with comorbidity and impaired diet quality in older adults. J Am Diet Assoc.
2004;104:1273-1276.
2. Chernoff R, ed. Oral health in the elderly. Geriatric Nutrition. Gaithersburg, MD: Aspen
Publishers; 1999.
3. Dormenval V, Mojon P, Budtz-Jorgensen E. Association between self-assessed masticatory
ability, nutritional status and salivary flow rate in hospitalized elderly. Oral Diseases. 1999;5:32-
38.
4. Hildebrand GH, Dominguez BL, Schork MA, Loesche WJ. Functional units, chewing,
swallowing and food avoidance among the elderly. J Prosthet Dent. 1997;77:585-595.
5. Hirano H, Ishiyama N, Watanabe I, Nasu I. Masticatory ability in relation to oral status and
general health in aging. J Nutr Health Aging. 1999;3:48-52.
6. Huhmann M, Touger-Decker R, Byham-Gray L, O’Sullivan-Maillet J, Von Hagen S. Comparison
of dysphagia screening by a registered dietitian in acute stroke patients to speech language
pathologist’s evaluation. Top Clin Nutr. 2004;19:239-249.
7. Kademani D, Glick M. Oral ulcerations in individuals infected with human immunodeficiency
virus: clinical presentations, diagnosis, management and relevance to disease progression.
Quintessence International. 1998;29:1103-1108.
8. Keller HH, Ostbye T, Bright-See E. Predictors of dietary intake in Ontario seniors. Can J Public
Health. 1997;88:303-309.
9. Krall E, Hayes C, Garcia R. How dentition status and masticatory function affect nutrient intake.
J Am Dent Assoc. 1998;129:1261-1269.
10. Joshipura K, Willett WC, Douglass CW. The impact of edentulousness on food and nutrient
intake. J Am Dent Assoc. 1996;127:459-467.
11. Mackle T, Touger-Decker R, O’Sullivan Maillet J, Holland B. Registered dietitians’ use of
physical assessment parameters in practice. J Am Diet Assoc. 2004;103:1632-1638.
12. Mobley C, Saunders M. Oral health screening guidelines for nondental healthcare providers. J
Am Diet Assoc. 1997;97:S123-S126.
13. Morse D. Oral and pharyngeal cancer. In: Touger-Decker R, Sirois D, Mobley C, eds. Nutrition
and oral medicine. Totowa, NJ: Humana Press; 2005:205-222.
14. Moynihan P, Butler T, Thomason J, Jepson N. Nutrient intake in partially dentate patients: the
effect of prosthetic rehabilitation. J Dent. 2000;28:557-563.
15. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Oral health and nutrition. J Acad Nutr Diet.
2013;113:693-701.
16. Sayhoun NR, Lin CL, Krall E. Nutritional status of the older adult is associated with
dentitionstatus. J Am Diet Assoc. 2003;103:61-66.
17. Sheiham A, Steele JG. The impact of oral health on stated ability to eat certain foods: finding
from the national diet and nutrition survey of older people in Great Britain. Gerodontology.
1999;16:11-20.
18. Ship J, Duffy V, Jones J, Langmore S. Geriatric oral health and its impact on eating. J Am
Geriatr Soc. 1996;44:456-464.
19. Touger-Decker R. Clinical and laboratory assessment of nutrition status. Dent Clin North
Am.2003;47:259-278.
20. Touger-Decker R, Sirois D, Mobley C, eds. Nutrition and Oral Medicine. Totowa, NJ: Humana
Press; 2005.
21. Walls AW, Steele JG, Sheiham A, Marcenes W, Moynihan PJ. Oral health and nutrition in older
people. J Public Health Dent. 2000;60:304-307.

NC.1.3. KESULITAN MENYUSUI


Definisi
Ketidakmampuan untuk mempertahankan gizi bayi melalui menyusui.
Etiologi
Bayi: Ibu:
Kesulitan menempel, misalnya, frenulum yang Payudara yang menyakitkan, putting
ketat Kelainan payudara atau puting
Kemampuan mengisap yang buruk Mastitis
Nyeri oral Persepsi atau persediaan ASI yang tidak
Malnutrisi / malabsorpsi memadai
Lethargy, kantuk Kurangnya dukungan sosial atau lingkungan
Iritabilitas Praktek budaya yang mempengaruhi
Kesulitan menelan kemampuan untuk menyusui
Pengenalan makan melalui botol atau rute lain Pengenalan makan melalui botol atau rute lain
yang dapat mempengaruhi menyusui yang dapat mempengaruhi menyusui

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests Bukti laboratorium tentang dehidrasi (bayi)
and Procedures Kurang dari standar referensi, misalnya, enam popok basah dalam 24
jam (bayi)
Anthropometric Measurements Setiap penurunan berat badan atau berat badan yang buruk (bayi)
Nutrition-Focused Physical Frenulum abnormality (bayi)
Findings Muntah atau diare (bayi)
Kelaparan, kurang kenyang setelah makan (bayi)
Food/Nutrition-Related History Laporan atau observasi (bayi):
Batuk
Menangis, menempel dan mematikan, menumbuk payudara
Menurunnya frekuensi makan / lamanya, berhenti makan lebih awal,
dan / atau resistansi makan
Lethargy
Laporan atau pengamatan (ibu):
Jumlah ASI * kecil saat memompa
Kurang percaya diri dalam kemampuan untuk menyusui
Tidak mendengar bayi menelan
Kekhawatiran mengenai pilihan ibu untuk menyusui / kurangnya
dukungan
Kurangnya pengetahuan tentang menyusui atau sinyal kelaparan /
kenyang bayi
Kurangnya fasilitas atau akomodasi di tempat kerja atau di komunitas
untuk menyusui
Memberi makan melalui botol atau rute lain
Client History Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan (bayi),
misalnya, bibir sumbing / palatum, sariawan, kelahiran prematur,
malabsorpsi, infeksi
Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan (ibu), misalnya,
mastitis, kandidiasis, pembengkakan, riwayat operasi payudara
* Jika sinonim untuk istilah “Breastmilk” sangat membantu atau dibutuhkan, alternatif yang disetujui
adalah “Human Milk.”
1. Barron SP, Lane HW, Hannan TE, Struempler B, Williams JC. Factors influencing duration of
breast feeding among low-income women. J Am Diet Assoc. 1988;88:1557-1561.
2. Blomquist HK, Jonsbo F, Serenius F, Persson LA. Supplementary feeding in the maternity ward
shortens the duration of breast feeding. Acta Paediatr Scand. 1994;83:1122–1126.
3. Bryant C, Coreil J, D’Angelo SL, Bailey DFC, Lazarov MA. A strategy for promoting
breastfeeding among economically disadvantaged women and adolescents. NAACOGS Clin Issu
Perinat Womens Health Nurs. 1992;3:723-730. Bentley ME, Caulfield LE, Gross SM, Bronner
Y, Jensen J, Kessler LA, Paige DM. Sources ofinfluence on intention to breastfeed among
African-American women at entry to WIC. J Hum Lact. 1999;15:27-34.
4. Michaelsen KF, Larsen PS, Thomsen BL, Samuelson G. The Copenhagen cohort study on infant
nutrition and growth: duration of breast feeding and influencing factors. Acta
Paediatr.1994;83:565–571.
5. Moreland JC, Lloyd L, Braun SB, Heins JN. A new teaching model to prolong breastfeeding
among Latinos. J Hum Lact. 2000;16:337-341.
6. Scott JA, et al. Predictors of breastfeeding duration: Evidence from a cohort study. Pediatrics.
2006;117(4):e646-e655.
7. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Promoting and supporting breastfeeding. J
Acad Nutr Diet. 2015;115:444-449.
8. Wooldrige MS, Fischer C. Colic, “overfeeding” and symptoms of lactose malabsorption in the
breast-fed baby. Lancet. 1988;2:382-384.
NC.1.4. PERUBAHAN FUNGSI GASTROINTESTINAL
Definisi
Perubahan dalam pencernaan, penyerapan, atau eliminasi.
Etiologi
Perubahan struktur dan / atau fungsi saluran cerna
Perubahan motilitas saluran pencernaan, misalnya gastroparesis
Fungsi eksokrin yang dikompromikan dari organ GI terkait, misalnya pankreas, hati
Menurunnya panjang fungsional saluran GI, misalnya, sindrom usus pendek
Tanda / Gejala
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests Enzim pencernaan dan feses yang abnormal
and Procedures Tes napas hidrogen tidak normal, uji d-xilosa, kultur tinja, dan
pengosongan lambung dan / atau waktu transit usus
• Pemeriksaan endoskopi atau kolonoskopi, pemindaian perut, hasil biopsi
Pemeriksaan pH abnormal, sfingter, motilitas, morfologi atau refluks
Anemia profil abnormal
Vitamin abnormal, mineral, asam lemak, elemen jejak, dan hasil PTH
Antibodi transglutaminase jaringan abnormal (IgA / IgG)
Anthropometric Measurements Penurunan berat badan ≥ 5% dalam satu bulan, ≥ 10% dalam enam
bulan
Pertumbuhan stunting atau gagal pada anak-anak
Tes kepadatan mineral tulang yang abnormal
Nutrition-Focused Physical Distensi abdomen
Findings Meningkat (atau kadang-kadang menurun) suara usus
Wasting karena kekurangan gizi dalam kasus yang parah
Anorexia, mual, muntah, diare, steatorrhea, konstipasi, nyeri perut,
refluks, gas, bersendawa, kentut, kembung, inkontinensia tinja
Bukti kekurangan vitamin dan / atau mineral, misalnya, glositis,
cheilosis, lesi mulut, ruam kulit, rambut rontok
Food/Nutrition-Related History Laporan atau pengamatan:
Penghindaran atau pembatasan perkiraan total asupan atau asupan
makanan tertentu / kelompok makanan karena gejala GI, misalnya,
kembung, kram, nyeri, diare, steatorrhea (tinja berminyak, mengambang,
berbau busuk) terutama setelah konsumsi makanan
Client History Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya,
malabsorpsi, gangguan pencernaan, steatorrhea, obstruksi, sembelit,
diverticulitis, penyakit Crohn, penyakit radang usus, cystic fibrosis,
penyakit celiac, kanker, sindrom iritasi usus, infeksi, sindrom dumping
Prosedur bedah, misalnya esofagektomi, dilatasi, fundoplikasi,
gastrektomi, vagotomi, pintas lambung, reseksi usus
Referensi:
1. Beyer P. Gastrointestinal disorders: roles of nutrition and the dietetics practitioner. J Am Diet
Assoc. 1998;98:272-277.
2. Position of the American Dietetic Association: Health implications of dietary fiber. J Am Diet
Assoc. 2008;108:1716-1731.
NC.1.5. PREDIKSI KESULITAN MENYUSUI
Definisi
Hambatan masa depan untuk menyusui, atau menyusui, diantisipasi, berdasarkan pengamatan,
pengalaman, atau alasan ilmiah.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Kontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian gizi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan:
Prosedur atau terapi terjadwal atau terencana (ibu [s] atau bayi [s])
Kondisi (ibu [s] atau bayi [s]) yang dapat menghambat menyusui
Norma atau praktik budaya atau agama yang dapat menghambat menyusui
Adanya atau tidak adanya prosedur atau kebijakan organisasi, masyarakat, dan / atau sosial yang dapat
menghambat pemberian ASI
Mengantisipasi peningkatan stres psikologis / kehidupan
• Defisit pengetahuan pangan dan nutrisi
Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang makanan, nutrisi, dan informasi terkait nutrisi
Kurangnya dukungan sosial untuk menyusui

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Sebuah kelompok khas dari tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama proses
pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan menggambarkan
keparahannya.

Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests Data biokimia berbasis populasi yang dapat menghambat pemberian
and Procedures ASI
Anthropometric Measurements Data antropometrik berbasis populasi yang dapat menghambat
pemberian ASI
Nutrition-Focused Physical Data berbasis populasi mengantisipasi temuan pemeriksaan fisik yang
Findings dapat menghambat pemberian ASI
Food/Nutrition-Related History Laporan atau pengamatan:
Riwayat hambatan menyusui atau kesulitan menyusui
Obat-obatan yang dapat menghambat menyusui
Pengetahuan pangan dan gizi yang tidak akurat atau tidak lengkap
Keyakinan dan sikap makanan dan gizi yang tidak didukung
Client History Prosedur atau terapi yang diantisipasi untuk penelitian yang
menunjukkan hambatan untuk menyusui
Riwayat atau adanya suatu kondisi yang penelitiannya menunjukkan
hambatan untuk menyusui
Adanya atau tidak adanya kebijakan yang dapat menghambat
pemberian ASI
Norma atau praktik budaya atau agama
Dukungan keluarga dan / atau dukungan menyusui sosial yang tidak
ada atau terbatas
Antisipasi stres atau perubahan hidup
Referensi:
1. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Promoting and supporting breastfeeding. J
Acad Nutr Diet. 2015;115:444-449.
2. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Nutrition security in developing nations:
Sustainable food, water, and health. J Acad Nutr Diet.2013;113:581-595.

NC.2.1 PENYERAPAN ZAT GIZI TERGANGGU

Definisi
Perubahan kemampuan untuk memetabolisme nutrisi dan zat bioaktif.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Kontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian gizi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan:
Fungsi endokrin yang dikompromikan dari organ GI terkait, misalnya, pankreas, hati, pituitari,
paratiroid
• Gangguan metabolik, termasuk kesalahan metabolisme bawaan
Obat-obatan yang mempengaruhi metabolisme nutrisi
Kecanduan alkohol atau narkoba

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik) Sebuah kelompok khas dari tanda dan gejala subjektif
dan obyektif yang dikumpulkan selama proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada
masalah; mengukur masalah dan menggambarkan keparahannya.

Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Data Biokimia, Tes dan Prosedur Uji protein metabolisme abnormal, asam lemak atau karbohidrat
Medis Tes fungsi hati yang abnormal
Anemia profil abnormal
• Hormon hipofisis abnormal (hormon pertumbuhan [GH], hormon
adrenokortikotropik [ACTH], hormon luteinizing [LH] dan hormon
perangsang folikel [FSH])
Kekurangan vitamin dan / atau mineral
Hipoglikemia, hiperglikemia
PTH abnormal
Hasil positif untuk porfirin urine
Pengukuran Antropometri • Hormon hipofisis abnormal (hormon pertumbuhan [GH], hormon
adrenokortikotropik [ACTH], hormon luteinizing [LH] dan hormon
perangsang folikel [FSH])
Kekurangan vitamin dan / atau mineral
Hipoglikemia, hiperglikemia
PTH abnormal
Hasil positif untuk porfirin urine
Temuan Fisik yang Terfokus pada Bukti kekurangan vitamin dan / atau mineral, misalnya, glositis,
Nutrisi cheilosis, lesi mulut
Penampilan yang tipis dan terbuang
Sejarah Terkait Makanan / Gizi Laporan atau pengamatan:
Menghindari atau membatasi asupan makanan tertentu / kelompok
makanan karena gejala fisik
Alkohol atau penggunaan narkoba
Sejarah Klien Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya,
cystic fibrosis, penyakit celiac, penyakit Crohn, infeksi, terapi radiasi,
kesalahan metabolisme bawaan, gangguan endokrin, gangguan hipofisis,
gagal ginjal, hati
kegagalan, porfiria akut atau turunan, sindrom usus pendek
Referensi:
1. Filippatos TD, Derdemezis CS, Gazi IF, Nakou ES, Mikhailidis DP, Elisaf MS. Orlistat-
associated adverse effects and drug interactions: a critical review. Drug Saf. 2008;31:53-65.
2. Ke ZJ, Wang X, Fan Z, Luo J. Ethanol promotes thiamine deficiency-induced neuronal death:
involvement of double-stranded MA-activated protein kinase. Alcohol Clin Exp Res.
2009;33:1097-103

Perubahan Nilai-Nilai Laboratorium Terkait Gizi (Spesifikasikan) (NC-2.2)


Definisi
Perubahan nilai laboratorium karena komposisi tubuh, obat-obatan, perubahan sistem tubuh atau
genetika, atau perubahan dalam kemampuan untuk menghilangkan produk sampingan dari proses
pencernaan dan metabolisme.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses pengkajian nutrisi yang berkontribusi pada keberadaan
atau pemeliharaan patofisiologi, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
masalah lingkungan:
 Gangguan fungsi ginjal, hati, jantung, endokrin, neurologis, dan / atau paru
 Prematuritas
 Disfungsi organ lain yang mengarah pada perubahan biokimia
 Gangguan metabolik, termasuk kesalahan metabolisme bawaan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Sebuah kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
penilaian nutrisi proses yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Data Biokimia, Tes dan Prosedur ↑ AST, ALT, T. bili, serum amonia (gangguan hati)
Medis ↑ BUN, ↑ Cr, ↑ K, ↑ fosfor, ↓ laju filtrasi glomerulus (GFR) (ginjal
gangguan)
Mengubah pO2 dan pCO2 (gangguan paru)
↑ Lemak serum
↑ Glukosa plasma dan / atau kadar HgbA1c
Kontrol glukosa darah yang tidak adekuat
↑ Mikroalbumin urin
Abnormal protein, asam lemak atau profil metabolisme karbohidrat
Temuan lain dari gangguan akut atau kronis yang abnormal dan berasal
dari nutrisi atau konsekuensi
Pengukuran Antropometri Berat badan cepat berubah
Tindakan antropometrik lainnya yang diubah
Temuan Fisik yang Terfokus pada Jaundice, edema, asites, pruritis (gangguan hati)
Nutrisi Edema, sesak nafas (gangguan jantung)
Paku kuku berwarna biru, dugem (gangguan paru)
Anorexia, mual, muntah
Sejarah Terkait Makanan / Gizi Laporan atau pengamatan:
Perkiraan asupan makanan yang tinggi atau keseluruhan kelebihan
asupan
protein, kalium, fosfor, natrium, cairan
Diperkirakan asupan mikronutrien kurang dari rekomendasi
• Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi, misalnya,
kurangnya informasi,
informasi yang salah, atau ketidakpatuhan dengan diet yang dimodifikasi
Sejarah Klien Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya,
penyakit ginjal atau hati, alkoholisme, gangguan kardiopulmoner,
diabetes, kesalahan metabolisme bawaan.
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.
Referensi:
1. Beto JA, Bansal VK. Medical nutrition therapy in chronic kidney failure: integrating clinical
practice guidelines. J Am Diet Assoc. 2004;104:404-409.
2. Davern II TJ, Scharschmidt BF. Biochemical liver tests. In Feldman M, Scharschmidt BF,
Sleisenger MH, eds. Sleisenger and Fordtran’s Gasrointestinal and Liver Disease, 6th ed, vol 2.
Philadelphia, PA: WB Saunders; 1998: 1112-1122.
3. Durose CL, Holdsworth M, Watson V, Przygrodzka F. Knowledge of dietary restrictions and the
medical consequences of noncompliance by patients on hemodialysis are not predictive of dietary
compliance. J Am Diet Assoc. 2004;104:35-41.
4. Kassiske BL, Lakatua JD, Ma JZ, Louis TA. A meta-analysis of the effects of dietary protein
restriction on the rate of decline in renal function. Am J Kidney Dis. 1998;31:954-961.
5. Knight EL, Stampfer MJ, Hankinson SE, Spiegelman D, Curhan GC. The impact of protein
intake on renal function decline in women with normal renal function or mild renal insufficiency.
Ann Intern Med. 2003;138:460-467.
6. Nakao T, Matsumoto, Okada T, Kanazawa Y, Yoshino M, Nagaoka Y, Takeguchi F. Nutritional
management of dialysis patients: balancing among nutrient intake, dialysis dose, and nutritional
status. Am J Kidney Dis. 2003;41:S133-S136
7. National Kidney Foundation, Inc. Part 5. Evaluation of laboratory measurements for clinical
assessment of kidney disease. Am J Kidney Dis. 2002;39:S76-S92
8. National Kidney Foundation, Inc. Guideline 9. Association of level of GFR with nutritional
status. Am J Kidney Dis. 2002;39:S128-S142.

Interaksi Makanan-Obat (Spesifikasikan) (NC-2.3)


Definisi
Interaksi yang tidak diinginkan / berbahaya antara makanan dan obat yang dijual bebas (OTC),
diresepkan obat-obatan, herbal, botanical, dan / atau suplemen diet yang mengurangi, meningkatkan, atau
mengubah efeknya nutrisi dan / atau obat-obatan.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses pengkajian nutrisi yang berkontribusi pada
keberadaan atau pemeliharaan patofisiologi, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
masalah lingkungan:
Gabungan konsumsi atau administrasi obat dan makanan yang menghasilkan tidak diinginkan /
interaksi berbahaya

Tanda / Gejala
Sebuah kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
penilaian nutrisi proses yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests Perubahan tes biokimia berdasarkan pengaruh obat dan kondisi pasien /
and Procedures klien
Anthropometric Measurements Perubahan pengukuran antropometri berdasarkan efek obat dan kondisi
pasien / klien, mis., Penambahan berat badan dan kortikosteroid
Nutrition-Focused Physical Perubahan selera atau rasa
Findings
Food/Nutrition-Related History Laporan atau pengamatan:
Intake yang bermasalah atau tidak konsisten dengan OTC, diresepkan
obat-obatan, herbal, botanical, atau suplemen diet, seperti:
o minyak ikan dan perdarahan berkepanjangan
o makanan coumadin dan vitamin K-kaya
diet tinggi lemak saat minum obat penurun kolesterol
o suplemen zat besi, sembelit, dan diet rendah serat
Intake yang tidak mendukung penggantian atau pengurangan OTC,
diresepkan
obat-obatan, herbal, botani, dan efek suplemen makanan
Banyak obat (OTC, obat yang diresepkan, herbal, botanik, atau
suplemen makanan) yang diketahui memiliki interaksi antara makanan
dan obat-obatan
Obat-obatan yang membutuhkan suplementasi nutrisi yang tidak dapat
dicapai melalui asupan makanan, misalnya, isoniazid dan vitamin B-6
Client History
Referensi :
1. Position of the American Dietetic Association: Integration of medical nutrition therapy and
pharmacotherapy. J Am Diet Assoc. 2010;110:950-956.

Prediksi Interaksi Makanan-Obat (Spesifikasikan) (NC-2.4)


Definisi
Potensi interaksi yang tidak diinginkan / berbahaya antara obat-obatan makanan dan over-the-
counter (OTC), obat yang diresepkan, herbal, botani, dan / atau suplemen diet yang mengurangi,
meningkatkan, atau mengubah efek nutrisi dan / atau obat-obatan.
Catatan: Diagnosis nutrisi yang tepat ketika interaksi makanan-obat diprediksi, tetapi belum
belum terjadi. Diagnosis nutrisi ini digunakan ketika praktisi ingin mencegah nutrisi
interaksi. Interaksi obat-obat yang diamati harus didokumentasikan menggunakan Food–
Interaksi Obat (NC-2.3.1).

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan:
Gabungan konsumsi atau pemberian obat dan makanan yang menghasilkan interaksi yang tidak
diinginkan / berbahaya

Tanda / Gejala
Sebuah kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala-gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan
selama proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests
and Procedures
Anthropometric Measurements
Nutrition-Focused Physical
Findings
Food/Nutrition-Related History Laporan atau pengamatan:
Intake yang diharapkan bermasalah atau tidak konsisten dengan
OTC, obat yang diresepkan, herbal, botanical, atau suplemen diet, seperti:
o minyak ikan dan perdarahan berkepanjangan
o makanan coumadin dan vitamin K-kaya
diet tinggi lemak saat minum obat penurun kolesterol
o suplemen zat besi, sembelit, dan diet rendah serat
Intake yang mungkin tidak mendukung penggantian atau pengurangan
OTC, obat-obatan yang diresepkan, herbal, botani, dan efek suplemen
makanan
Banyak obat (OTC, obat yang diresepkan, herbal, botanik, atau
suplemen makanan) yang diketahui memiliki interaksi antara makanan
dan obat-obatan
Obat-obatan yang membutuhkan suplementasi nutrisi yang tidak dapat
dicapai melalui asupan makanan, misalnya, isoniazid dan vitamin B-6
Client History
Referensi:
1. Position of the American Dietetic Association: Integration of medical nutrition therapy and
pharmacotherapy. J Am Diet Assoc. 2010;110:950-956.

Kekurangan berat badan (NC-3.1)


Definisi
Berat badan rendah dibandingkan dengan standar atau rekomendasi referensi yang ditetapkan.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses pengkajian nutrisi yang berkontribusi pada keberadaan
atau pemeliharaan patofisiologi, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau masalah
lingkungan:
 Pola makan yang tidak teratur
 Aktifitas fisik yang berlebihan
 Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang topik makanan, nutrisi, dan nutrisi
 Asupan energi yang tidak memadai
 Meningkatnya kebutuhan energy
 Kurangnya atau terbatasnya akses ke makanan
 Kecil untuk usia kehamilan, retardasi pertumbuhan / pembatasan intrauterin dan / atau
kurangnya kemajuan / pertambahan berat badan yang sesuai setiap hari

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Sebuah kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
penilaian nutrisi proses yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests
and Procedures  ↑ Mengukur tingkat metabolisme istirahat (RMR) lebih tinggi dari yang
diharapkan dan / atau diperkirakan
Anthropometric Measurements Berkurangnya ketebalan lipatan kulit dan lingkar otot mid-arm
 BMI <18,5 (dewasa)
BMI untuk orang dewasa yang lebih tua (lebih tua dari 65 tahun) <22
Lahir hingga 2 tahun
o Berat untuk usia <5 persentil
o Berat untuk panjang <5 persentil
Usia 2 hingga 20 tahun
o Bobot untuk perawakan <persentil kelima
o BMI <5 persentil (untuk anak 2 hingga 20)
o Berat untuk usia <5 persentil
Nutrition-Focused Physical Turunnya massa otot, pengecilan otot (gluteal dan temporal)
Findings Kelaparan
Food/Nutrition-Related History Laporan atau pengamatan:
Perkiraan asupan makanan kurang dari perkiraan atau kebutuhan yang
diukur
• Persediaan makanan yang terbatas di rumah
Diet, makanan faddism
Menolak makan
Aktivitas fisik lebih dari jumlah yang disarankan
Obat-obatan yang memengaruhi nafsu makan, misalnya, stimulan untuk
ADHD
Client History Malnutrisi
Penyakit atau cacat fisik
• Penyakit mental, demensia, kebingungan
• Atlet, penari, pesenam
• Kekurangan vitamin / mineral
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.
Referensi:
1. Assessment of nutritional status. In: Kleinman R, ed. Pediatric Nutrition Handbook. 5th ed. Elk
Grove Village, IL: American Academy of Pediatrics; 2004:407-423.
2. Beck AM, Ovesen LW. At which body mass index and degree of weight loss should hospitalized
elderly patients be considered at nutritional risk? Clin Nutr. 1998;17:195-198.
3. Blaum CS, Fries BE, Fiatarone MA. Factors associated with low body mass index and weight
loss in nursing home residents. J Gerontol A Biol Sci Med Sci. 1995;50A:M162-M168.
4. Cook Z, Kirk S, Lawrenson S, Sandford S. Use of BMI in the assessment of undernutrition
inolder subjects: reflecting on practice. Proc Nutr Soc. Aug 2005;64:313-317.
5. Position of the American Dietetic Association: Food insecurity in the United States. J Am Diet
Assoc. 2010;110:1368-1377
6. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Nutrition security in developing nations:
Sustainable food, water, and health. J Acad Nutr Diet. 2013;113:581-595.
7. Position of the American Dietetic Association: Nutrition intervention in the treatment of eating
disorders. J Am Diet Assoc. 2011;111:1236-1241.
8. Ranhoff AH, Gjoen AU, Mowe M. Screening for malnutrition in elderly acute medical patients:
the usefulness of MNA-SF. J Nutr Health Aging. Jul-Aug 2005;9:221-225.
9. Reynolds MW, Fredman L, Langenberg P, Magaziner J. Weight, weight change, and mortality in
a random sample of older community-dwelling women. J Am Geriatr Soc. 1999;47:1409-1414.
10. Schneider SM, Al-Jaouni R, Pivot X, Braulio VB, Rampal P, Hebuerne X. Lack of adaptation to
severe malnutrition in elderly patients. Clin Nutr. 2002;21:499-504.
11. Spear BA. Adolescent growth and development. J Am Diet Assoc. 2002;102(suppl):S23- S29.
12. Sullivan DH, Walls RC. Protein-energy undernutrition and the risk of mortality within six years
of hospital discharge. J Am Coll Nutr. 1998;17:571-578.
Tidak Tertahan * Berat Badan (NC-3.2) (Penurunan BB Tidak Diharapkan)
Definisi
Turunnya berat badan yang tidak direncanakan atau diinginkan.
Catatan: Mungkin tidak ada diagnosis nutrisi yang tepat ketika perubahan berat badan disebabkan oleh
cairan.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses pengkajian nutrisi yang berkontribusi pada keberadaan
atau pemeliharaan patofisiologi, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
masalah lingkungan:
Fisiologis menyebabkan meningkatnya kebutuhan gizi, misalnya, karena penyakit katabolik
berkepanjangan,trauma, malabsorpsi
Menurunnya kemampuan mengkonsumsi energi yang cukup
Kurangnya atau terbatasnya akses ke makanan, misalnya, kendala ekonomi, membatasi makanan yang
diberikan kepada lansia dan / atau anak-anak
Praktek budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk mengakses makanan
Lama dirawat di rumah sakit
Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan
Kurangnya kemampuan makan sendiri

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Sebuah kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
penilaian nutrisi proses yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests
and Procedures
Anthropometric Measurements Berat badan ≥ 5% dalam 30 hari, ≥ 7,5% dalam 90 hari, atau ≥ 10% dalam
180
hari (dewasa)
Tidak mendapatkan berat badan seperti yang diharapkan; 5%
penurunan berat badan dalam 6 bulan dan / atau pergeseran ke bawah
dalam persentil pertumbuhan, melintasi dua atau lebih saluran persentil
pada grafik standar pertumbuhan referensi (pediatri)
Nutrition-Focused Physical Demam
Findings Perasaan menurun, yaitu, bau, rasa, visi
Peningkatan denyut jantung
Peningkatan laju pernapasan
Hilangnya lemak subkutan dan toko otot
Ubah cara menyesuaikan pakaian
Perubahan dalam status mental atau fungsi (mis., Depresi)
Food/Nutrition-Related History Laporan atau pengamatan:
Asupan perkiraan normal atau biasa dalam menghadapi penyakit
Asupan yang buruk, perubahan dalam kebiasaan makan, kenyang awal,
tidak makan
Obat-obatan yang terkait dengan penurunan berat badan, seperti
antidepresan tertentu
Client History Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya,
AIDS / HIV, luka bakar, penyakit paru obstruktif kronik, disfagia, patah
tulang pinggul / panjang, infeksi, pembedahan, trauma, hipertiroidisme
(sebelum atau tidak diobati), beberapa jenis kanker atau metastasis
penyakit (sebutkan), penyalahgunaan zat
Kemoterapi kanker
* Jika sinonim, atau kata alternatif dengan arti yang sama, untuk istilah "tidak diinginkan" sangat
membantu atau dibutuhkan, alternatif yang disetujui adalah kata "tidak disengaja".
Referensi:
1. Collins N. Protein-energy malnutrition and involuntary weight loss: nutritional and
pharmacologic strategies to enhance wound healing. Expert Opin Pharmacother. 2003;7:1121-
1140.
2. Splett PL, Roth-Yousey LL, Vogelzang JL. Medical nutrition therapy for the prevention and
treatment of unintentional weight loss in residential healthcare facilities. J Am Diet Assoc.
2003;103:352-362.
3. Wallace JL, Schwartz RS, LaCroix AZ, Uhlmann RF, Pearlman RA. Involuntary weight loss in
older patients: incidence and clinical significance. J Am Geriatr Soc. 1995;43:329-337.
4. Academy of Nutrition and Dietetics. Unintended weight loss in older adults evidence-based
nutrition practice guideline.
http://www.andevidencelibrary.com/topic.cfm?cat=3651&library=EBG. Accessed June 12, 2015.

Kegemukan / Obesitas (NC-3.3)


Definisi
Peningkatan adipositas dibandingkan dengan referensi standar atau rekomendasi yang ditetapkan,
mulai dari kelebihan berat badan sampai obesitas morbid.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses pengkajian nutrisi yang berkontribusi pada keberadaan
atau pemeliharaan patofisiologi, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
masalah lingkungan:
Menurunnya kebutuhan energi
Pola makan yang tidak teratur
Asupan energi yang berlebihan
Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan nutrisi
Belum siap untuk perubahan pola makan / gaya hidup
Ketidakaktifan fisik
Meningkatnya stres psikologis / kehidupan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Sebuah kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
penilaian nutrisi proses yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Data Biokimia, Tes dan Prosedur ↓ Mengukur tingkat metabolisme istirahat (RMR) kurang dari yang
Medis diharapkan dan / atau diperkirakan
Pengukuran Antropometri BMI lebih dari standar normatif untuk usia dan jenis kelamin:
o Kegemukan: 25 hingga 29,9 (dewasa), persentil ke-85 hingga 94
(pediatri)
o Obesitas Kelas I: 30 hingga 34,9 (dewasa)
o Obesitas Kelas II: 35 hingga 39,9 (dewasa)
o Obesitas Kelas III: 40 + * (dewasa)
o Obesitas> Persentil ke-95 (pediatri)
Lingkar pinggang lebih dari standar normatif untuk usia dan jenis
kelamin
Peningkatan ketebalan lipatan kulit
• Persentase lemak tubuh> 25% untuk pria dan> 32% untuk wanita
• Berat badan lebih tinggi dari standar normatif untuk usia dan jenis
kelamin
Temuan Fisik yang Terfokus pada Meningkat adipositas tubuh
Nutrisi

Sejarah Terkait Makanan / Gizi Laporan atau pengamatan:


Konsumsi yang berlebihan dari makanan atau minuman yang tinggi
lemak dan / atau padat energi
Sebagian besar makanan (ukuran porsi lebih dari dua kali lipat dari
yang disarankan)
Perkiraan asupan energi yang berlebihan
Jarang, aktivitas fisik berdurasi rendah dan / atau intensitas rendah,
faktor yang mempengaruhi akses aktivitas fisik
Sebagian besar aktivitas yang tidak aktif, misalnya, menonton TV,
membaca, computer digunakan baik di waktu luang maupun bekerja /
sekolah
Ketidakpastian mengenai rekomendasi terkait nutrisi
Ketidakmampuan menerapkan rekomendasi terkait nutrisi
Ketidakpedulian atau tidak tertarik dalam menerapkan rekomendasi
terkait nutrisi
Ketidakmampuan untuk kehilangan sejumlah besar kelebihan berat
melalui konvensional
intervensi penurunan berat badan
Obat-obatan yang berdampak RMR, misalnya, midazolam, propranalol,
glipizide
Sejarah Klien Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, mis.,
Hipotiroidisme,
sindrom metabolik, gangguan makan tidak ditentukan, depresi
Cacat fisik atau keterbatasan
Riwayat obesitas familial
Riwayat obesitas anak-anak
Sejarah kekerasan fisik, seksual, atau emosional
Panah yang digunakan dengan nilai-nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓
mewakili di bawah ini standar referensi.
* Jika sinonim untuk istilah "Obese Class III" sangat membantu atau dibutuhkan, alternatif yang disetujui
adalah "obesitas morbid"
Referensi:
1. Academy of Nutrition and Dietetics. Nutrition Care Manual.
www.nutritioncaremanual.org.Accessed June 12, 2015.
2. Academy of Nutrition and Dietetics. Pediatric Nutrition Care Manual.
http://peds.nutritioncaremanual.org. Accessed June 12, 2015.
3. Crawford S. Promoting dietary change. Can J Cardiol. 1995;11(suppl A):14A-15A.
4. Dickerson RN, Roth-Yousey L. Medication effects on metabolic rate: a systematic review. J Am
Diet Assoc. 2005;105:835-843.
5. Kumanyika SK, Van Horn L, Bowen D, Perri MG, Rolls BJ, Czajkowski SM, Schron E.
Maintenance of dietary behavior change. Health Psychol. 2000;19(1 suppl):S42-S56.
6. NHLBI Guidelines on Overweight and Obesity, Electronic Textbook.
http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/obesity/e_txtbk/index.htm. Accessed May 16, 2014.
7. Pateyjohns IR, Brinkorth GD, Buckley JD, Noakes M, Clifton PM. Comparison of three
bioelectrical impedance methods with DXA in overweight and obese men. Obesity.
2006;14(11):2064-70
8. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Interventions for the prevention and
treatment of pediatric overweight and obesity. J Acad Nutr Diet. 2013;113:1375-1394.
9. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Total diet approach to healthy eating. J Acad
Nutr Diet. 2013;113:307-317.
10. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: The role of nutrition in health promotion and
chronic disease prevention. J Acad Nutr Diet. 2013;113:972-979.
11. Position of the American Dietetic Association: Nutrition intervention in the treatment of eating
disorders. J Am Diet Assoc. 2011;111:1236-1241.
12. Shepherd R. Resistance to changes in diet. Proc Nutr Soc. 2002;61:267-272.
13. Sun G, French CR, Martin GR, Younghusband B, Green RD, Xie YG, Mathews M, Barron JR,
Fitzpatrick DG, Gulliver W, Zhang. Comparison of multifrequency bioelectrical
impedanceanalysis with dual-energy x-ray absorptiometry for assessment of percentage body fat
in a large, healthy population. Am J Clin Nutr. 2005;81(1):74-8.
14. Thompson R, Brinkworth GD, Buckley JD, Noakes M, Clifton PM. Good agreement between
bioelectrical impedance and dual-energy x-ray absorptiometry for estimating changes in body
composition during weight loss in overweight young women. Clin Nutr. 2007;26(6):771-7.
15. US Preventive Services Task Force. Behavioral counseling in primary care to promote a
healthydiet. Am J Prev Med. 2003;24:93-100.
Peningkatan Berat Badan yang Tidak Diinginkan (NC-3.4)
Definisi
Penambahan berat badan lebih dari itu yang diinginkan atau direncanakan.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses pengkajian nutrisi yang berkontribusi pada keberadaan
atau pemeliharaan patofisiologi, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau masalah
lingkungan:
Penyakit atau kondisi yang menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak terduga karena mis, trauma
kepala, imobilitas, kelumpuhan atau kondisi terkait, sindrom Cushings, hipotiroidisme, gangguan
endokrin lainnya
Penggunaan obat-obatan kronis yang diketahui menyebabkan penambahan berat badan, seperti
penggunaan antidepresan tertentu, antipsikosik, kortikosteroid, obat HIV tertentu
Kondisi yang menyebabkan kelebihan berat cairan berlebihan
Belum siap untuk perubahan pola makan / gaya hidup

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Sebuah kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
penilaian nutrisi proses yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Data Biokimia, Tes dan Prosedur ↓ Albumin serum
Medis ↓ Sodium, serum
↑ Level lipid serum puasa
↑ Kadar glukosa puasa
Fluktuasi kadar hormon
↑ Kortisol
↑ Hormon pertumbuhan
↑ Hormon stimulasi tiroid
↓ Tiroksin (T4)
Pengukuran Antropometri Menambah berat badan, peningkatan berat badan lebih dari yang
direncanakan atau diinginkan
• Kenaikan berat badan> 5% dalam 30 hari,> 7,5% dalam 90 hari, atau>
10% dalam 180 hari (dewasa)
Temuan Fisik yang Terfokus pada Akumulasi lemak, penyimpanan lemak subkutan yang berlebihan,
Nutrisi perubahan nyata dalam distribusi lemak tubuh
Kelaparan ekstrim dengan atau tanpa palpitasi, tremor, dan berkeringat
Edema
Sesak nafas
Kelemahan otot
Kelelahan
Sejarah Terkait Makanan / Gizi Laporan atau pengamatan:
Perkiraan asupan tidak konsisten dengan kebutuhan energi yang
diperkirakan atau terukur
Perubahan estimasi tingkat asupan makanan baru-baru ini
Administrasi cairan lebih dari persyaratan
Penggunaan alkohol, narkotika
Obat-obatan yang terkait dengan peningkatan nafsu makan
Ketidakaktifan fisik atau perubahan dalam tingkat aktivitas fisik
Sejarah Klien Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan asma, penyakit
kejiwaan, kondisi rematik, sindrom Cushing, obesitas, sindrom Prader-
Willi, sindrom Down, spina bifida, hipotiroidisme, kondisi pituitary
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.
* Jika sinonim, atau kata alternatif dengan arti yang sama, untuk istilah "tidak diinginkan" sangat
membantu atau dibutuhkan, alternatif yang disetujui adalah kata "tidak disengaja".
Referensi:
1. Position of the American Dietetic Association and American Society for Nutrition: Obesity,
reproduction, and pregnancy outcomes. J Am Diet Assoc. 2009;109:918-927.
2. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Interventions for the prevention and
treatment of pediatric overweight and obesity. J Acad Nutr Diet. 2013;113:1375-1394.

Tingkat Pertumbuhan Di Bawah Yang Diharapkan (NC-3.5)


Definisi
Tingkat pertumbuhan atau kecepatan pertumbuhan lebih lambat dari yang diharapkan, atau
penambahan berat badan yang suboptimal dibandingkan dengan standar sasaran atau referensi.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian gizi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
lingkungan.
Dorongan fisiologis untuk peningkatan kebutuhan gizi (misalnya, penyakit kritis atau trauma;
kehamilan; penyakit metabolik, mis., Diabetes tipe 1; malabsorpsi)
Menurunnya kemampuan mengkonsumsi energi yang cukup
Kurangnya atau terbatasnya akses ke makanan
Penyebab psikologis, seperti depresi atau pola makan yang tidak teratur
Penerimaan makanan yang terbatas
Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan nutrisi
Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang topik makanan, nutrisi, dan nutrisi
Kecil untuk usia kehamilan, pembatasan / retardasi pertumbuhan intrauterin, kurangnya berat badan
yang sesuai, hiperemesis gravidarum

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Sebuah kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala-gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan
selama proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests Keton urine positif, kadar glukosa puasa (atau pascakelahiran)
and Procedures Berfluktuasi kadar hormon selama kehamilan
Kekurangan zinc
Kekurangan zat besi
Abnormal protein, asam lemak atau profil metabolisme karbohidrat
Anthropometric Measurements Penurunan berat badan untuk usia dalam 2 atau lebih saluran persentil
Peningkatan berat badan kurang dari yang diharapkan, berdasarkan
standar referensi yang ditetapkan dan / atau pedoman
Penurunan panjang atau tinggi badan untuk usia dalam 2 atau lebih
saluran persentil
Panjang atau tinggi-mendapatkan kecepatan kurang dari yang
diharapkan, berdasarkan standar referensi yang ditetapkan dan / atau
pedoman
Nutrition-Focused Physical Turunnya massa otot, pengecilan otot (gluteal dan temporal)
Findings Kelaparan
Penurunan massa lemak
Food/Nutrition-Related History Laporan atau pengamatan:
Perkiraan asupan energi tidak konsisten dengan perkiraan atau
kebutuhan yang diukur.
• Cairan yang terbatas mengurangi kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
Kesulitan menyusui, misalnya, penguncian yang buruk
Penerimaan makanan yang terbatas, misalnya, tidak berkembang ke
makanan seperti yang diharapkan atau direkomendasikan
Obat-obatan yang terkait dengan penurunan nafsu makan atau
penurunan berat badan
Penggunaan alkohol atau narkotika selama kehamilan
Peningkatan tingkat aktivitas fisik
Asupan normal atau biasa di hadapan penyakit
Asupan yang buruk, perubahan dalam kebiasaan makan, kenyang awal,
atau melewatkan makan
Client History Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan yang
memengaruhi pertumbuhan, termasuk AIDS / HIV, luka bakar, penyakit
paru, disfagia, fraktur tulang panjang, infeksi, operasi, trauma, hipertiroid,
hipotiroid, penyalahgunaan zat, beberapa jenis kanker atau penyakit
metastasis, kesalahan bawaan dari
metabolisme.
• Kerawanan pangan
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.
Referensi:
1. Academy of Nutrition and Dietetics. Pediatric Nutrition Care Manual.
http://peds.nutritioncaremanual.org. Accessed June 12, 2015.
2. Assessment of nutritional status. In: Kleinman R, ed. Pediatric Nutrition Handbook. 6th ed. Elk
Grove Village, IL: American Academy of Pediatrics; 2009:559-576, 733-782.
3. Health Canada. Prenatal Guidelines Nutrition Guidelines for Health Professionals: Gestational
Weight Gain, 2010. http://www.hc-sc.gc.ca/fn-an/nutrition/prenatal/index-eng.php. Accessed
June 12, 2015.
4. Institute of Medicine, Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guidelines2009.
http://www.iom.edu/~/media/Files/Report%20Files/2009/Weight-Gain-During-
PregnancyReexamining-the-
Guidelines/Report%20Brief%20%20Weight%20Gain%20During%20Pregnancy.pdf. Accessed
June 12, 2015.

Laju Pertumbuhan Berlebihan (NC-3.6)


Definisi
Tingkat pertumbuhan atau kecepatan pertumbuhan, selama periode pertumbuhan (masa kanak-
kanak, remaja, kehamilan), yang lebih tinggi dibandingkan dengan tujuan, standar referensi, atau
kebutuhan fisiologis.

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian gizi yang berkontribusi terhadap
keberadaan atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya,
dan / atau lingkungan.
Perubahan fisiologis yang mengakibatkan menurunnya kebutuhan energi atau laju pertumbuhan yang
tidak terduga
Asupan energi yang berlebihan
Sering mengonsumsi makanan padat energi
Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan nutrisi
Ketidakaktifan fisik
Belum siap untuk perubahan pola makan / gaya hidup
Penggunaan obat-obatan kronis, misalnya, antidepresan, antipsikotik, dan kortikosteroid

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Sebuah kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala-gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan
selama proses pengkajian nutrisi yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya.
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests ↑ Kortisol
and Procedures ↑ Hormon pertumbuhan
↑ Hormon stimulasi tiroid
↓ Tiroksin (T4)
Anthropometric Measurements Penambahan berat badan lebih besar dari yang diharapkan berdasarkan
standar referensi, rekomendasi, atau pemahaman tentang pola
pertumbuhan
Kecepatan kenaikan berat badan lebih besar dari yang diharapkan,
berdasarkan referensi standar dan / atau pedoman
• Peningkatan berat badan untuk panjang atau BMI untuk usia lebih besar
dari yang diperkirakan
Tingkat kenaikan berat badan selama kehamilan lebih besar dari yang
diperkirakan
Tinggi fundus lebih besar dari jumlah minggu kehamilan
Nutrition-Focused Physical
Findings
Food/Nutrition-Related History Laporan atau pengamatan:
Perkiraan asupan energi tidak konsisten dengan perkiraan atau
kebutuhan yang diukur
Obat-obatan yang terkait dengan peningkatan nafsu makan atau
penambahan berat badan
Penurunan aktivitas fisik
Keyakinan, sikap dan perilaku yang tidak mewakili kesiapan untuk
berubah
Client History Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan yang
memengaruhi pertumbuhan, misalnya, sindrom Prader-Willi, sindrom
Down, spina bifida, giantisme, tumor pituitari, sindrom Cushing,
hipotiroidisme, dan kondisi neurologis yang berdampak pada kenyang
Panah yang digunakan dengan nilai laboratorium: ↑ mewakili standar referensi di atas dan ↓ mewakili
standar referensi di bawah ini.
Referensi:
1. Academy of Nutrition and Dietetics. Pediatric Nutrition Care Manual.
http://peds.nutritioncaremanual.org. Accessed June 12, 2015.
2. Assessment of nutritional status. In: Kleinman R, ed. Pediatric Nutrition Handbook. 6th ed. Elk
Grove Village, IL: American Academy of Pediatrics; 2009:559-576, 733-782.
3. Health Canada. Prenatal Guidelines Nutrition Guidelines for Health Professionals: Gestational
Weight Gain, 2010. http://www.hc-sc.gc.ca/fn-an/nutrition/prenatal/index-eng.php. Accessed
June 12, 2015.
4. Institute of Medicine, Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guidelines 2009.
http://www.iom.edu/~/media/Files/Report%20Files/2009/Weight-Gain-During-
PregnancyReexamining-the-Guidelines/Report%20Brief%20-
%20Weight%20Gain%20During%20Pregnancy.pdf. Accessed June 12, 2015.
5. Morse K, et al. Fetal growth screening by fundal height measurement. Best Practice & Research
Clinical Obstetrics and Gynecology. 2009; 23: 809-818.

Malnutrisi (kekurangan gizi) (NC-4-1)

Definisi
Asupan protein dan / atau energi yang tidak memadai selama periode waktu yang cukup untuk
memberi dampak negative pertumbuhan / perkembangan, dan / atau menghasilkan kehilangan lemak dan
/ atau toko otot. Malnutrisi yang terkait dengan kelaparan, penyakit kronis atau kekurangan gizi yang
berhubungan dengan kondisi dan penyakit akut atau cedera yang berhubungan dengan gizi adalah
dimasukkan ke dalam definisi ini.
(A) Pernyataan Konsensus Kekerasan Gizi Masyarakat Akademis / ASPEN merekomendasikan
minimal dua karakteristik klinis atau indikator hadir untuk diagnosis malnutrisi
(P) Pernyataan Konsensus Kekurangan Gizi Manusia / ASPEN Pediatric merekomendasikan hal
khusus indikator ketika hanya satu indikator hadir dan indikator lainnya ketika dua atau lebih indicator
ada untuk diagnosis malnutrisi
Untuk informasi tambahan, silakan referensi publikasi ini dan, kunjungi halaman Web Akademi
di: https://www.eatrightpro.org/resource/practice/getting-paid/nuts-and-bolts-of-gettingpaid/malnutrition-
codes-characteristics-and-sentinel-markers

Etiologi (Penyebab / Faktor Risiko Berkontribusi)


Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses pengkajian nutrisi yang berkontribusi pada
keberadaan atau pemeliharaan patofisiologi, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan / atau
masalah lingkungan:
Fisiologis menyebabkan meningkatnya kebutuhan gizi karena prematuritas, kelainan genetik /
kongenital, penyakit, akut atau kronis atau cedera / trauma
Perubahan struktur dan / atau fungsi saluran cerna
Kurangnya atau terbatasnya akses ke makanan, misalnya, kendala ekonomi, membatasi makanan yang
diberikan kepada lansia dan / atau anak-anak, pengabaian atau pelecehan, adopsi / imigrasi / pengungsi
baru-baru ini dari sumber daya yang buruk atau negara yang dilanda perang
Budaya atau praktik keagamaan yang mempengaruhi kemampuan untuk mengakses makanan
Defisit pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan nutrisi mengenai jumlah energi, jumlah, dan
jenis protein diet
Penyebab psikologis, misalnya, depresi atau gangguan makan

Tanda / Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Sebuah kelompok khas dari tanda-tanda dan gejala subjektif dan obyektif yang dikumpulkan selama
penilaian nutrisi proses yang memberikan bukti bahwa ada masalah; mengukur masalah dan
menggambarkan keparahannya
Kategori Penilaian Gizi Indikator Potensi Diagnosis Gizi ini (satu atau lebih harus hadir)
Biochemical Data, Medical Tests
and Procedures
Anthropometric Measurements (A) Malnutrisi dapat terjadi pada setiap berat / BMI
Berat badan ibu yang tidak adekuat
(A) Penurunan berat badan tidak disengaja, dewasa,> 20% dalam 1
tahun; > 10% dalam 6 bulan; > 7,5% dalam 3 bulan; > 5% dalam 1 bulan;
atau> 1 hingga 2% dalam 1 minggu
(P) Ketika sebuah titik data tunggal tersedia:
o z skor ≤ -1 untuk berat badan untuk tinggi / panjang, indeks massa tubuh
untuk usia, atau lingkar lengan atas pertengahan
o skor z ≤ -3 untuk panjang / tinggi untuk usia *
* Menunjukkan malnutrisi berat, data tidak tersedia untuk diagnosis
ringan / sedang
(P) Ketika dua atau lebih titik data tersedia, indikator tambahan berikut
dapat dinilai:
o Penurunan berat badan untuk panjang / tinggi, penurunan 1 hingga 3
atau lebih dalam skor z - lintasan pertumbuhan datar atau bergerak ke arah
bawah
o Kecepatan kurang dari perkiraan berat badan (<75 persen dari norma)
untuk anak yang lahir hingga usia 2 tahun,
o Penurunan berat badan yang tidak direncanakan (usia 2 hingga 20 tahun)
(P) Catatan. Langkah-langkah proksi dijelaskan dalam Nutrisi Pediatri /
ASPEN Pediatric
Pernyataan konsensus dapat digunakan ketika langkah-langkah
antropometrik khas tidak dapat diperoleh

Nutrition-Focused Physical (A) Kehilangan lemak subkutan, misalnya, orbital, trisep, lemak yang
Findings menutupi tulang iga
(A) Kehilangan otot, misalnya, membuang-buang kuil (otot temporalis),
klavikula (pectoralis & deltoids), bahu (deltoids), otot interoseus, skapula
(latisimus dorsi, trapezious, deltoids), paha (paha depan) dan betis (
gastrocnemius)
(A) akumulasi cairan lokal atau umum (ekstremitas, vulvar / skrotum,
asites)
(P) Stagnasi dalam pementasan Tanner
Food/Nutrition-Related History Laporan atau pengamatan:
(A) Diperkirakan asupan energi <50% -75% dari kebutuhan energi yang
diperkirakan atau terukur
(A) Perubahan dalam indikator fungsional, misalnya, kekuatan
genggaman tangan atau ukuran lain dari aktivitas fisik dan / atau kekuatan
(P) Ketika dua atau lebih titik data tersedia:
o Perkiraan asupan energi: <75% dari perkiraan atau pengukuran
kebutuhan energi
o Perkiraan asupan protein: <RDA untuk usia
^ (A) dan (P) Catatan. Kekuatan genggaman tangan pada anak-anak> 6
tahun dan pada orang dewasa:
norma tergantung perangkat; dapat mengidentifikasi adanya malnutrisi
tetapi tidak mengukur tingkat defisit; mungkin tidak dapat dilakukan pada
pasien tertentu. Silakan merujuk pada Pernyataan Konsensus Kekurangan
Mental Dewasa dan Pediatri / Dewasa untuk informasi lebih lanjut.
Client History Laporan atau pengamatan berikut ini, misalnya:
(A) Anorexia nervosa, striktur esofagus jinak, pelecehan, penelantaran,
kemiskinan, kerapuhan, dan apa pun yang menyebabkan terbatasnya akses
ke makanan (terkait dengan malnutrisi dalam konteks lingkungan dan
keadaan sosial)
(A) Kegagalan organ, keganasan, penyakit reumatoid, penyakit
gastrointestinal, obesitas sarkopen, sindrom malabsorptif, dan etiologi
lainnya termasuk tetapi tidak terbatas pada diabetes, gagal jantung
kongestif, dan penyakit paru obstruktif kronik (terkait dengan malnutrisi
dalam konteks
penyakit / kondisi kronis)
(A) Infeksi utama seperti; sepsis, pneumonia, peritonitis, dan infeksi
luka, luka bakar besar, trauma, cedera kepala tertutup, cedera paru akut,
sindrom gangguan pernapasan dewasa, dan operasi besar yang dipilih
(terkait dengan malnutrisi dalam konteks cedera / penyakit akut)
(A) Diagnosis medis yang ada dari malnutrisi termasuk malnutrisi
dalam konteks cedera / penyakit akut, malnutrisi dalam konteks penyakit
kronis / kondisi dan malnutrisi dalam konteks lingkungan dan keadaan
sosial.
(P) Riwayat prematuritas, cacat lahir bawaan (jantung / ginjal /
gastrointestinal / neurologis / paru)
(P) Genetik atau kondisi yang didapat: Cerebral Palsy, cystic fibrosis,
gangguan kejang, penyakit metabolik, IBD
(P) Kegagalan untuk berkembang, kesulitan makan, alergi makanan,
enteritis eosinofilik
* Di masa lalu, ukuran protein transportasi hati (misalnya albumin dan prealbumin) digunakan sebagai
indikator malnutrisi. Lihat pertanyaan Analisis Bukti Perpustakaan tentang topik ini di
https://www.andevidencelibrary.com/topic.cfm?cat=4302. Diakses 15 Juni 2015.
References
1. Becker PJ, Carney LN, Corkins MR, Monczka J, Smith E, Smith SE, Spear BA, White JV.
Consensus statement of the Academy of Nutrition and Dietetics/American Society for Parenteral
and Enteral Nutrition: Indicators recommended for the identification and documentation of
pediatric malnutrition (undernutrition). J Acad Nutr Diet. 2014;114:1988-2000.
2. Metha NM, Corkins M, Lyman B, et al. Defining pediatric malnutrition: A paradigm shift
towards etiology related definitions. J Paren Ent Nutr. 2013;37(4):460-481.
3. Blackburn GL, Bistrian BR, Maini BS, Schlamm HT, Smith MF. Nutritional and metabolic
assessment of the hospitalized patient. J Parenter Enteral Nutr. 1977;1:11-22.
4. Detsky AS, McLaughlin JR, Baker JP et al. What is Subjective Global Assessment of Nutritional
Status? J Parenter Enteral Nutr. 1987;11:8-13.
5. Hagan JC. Acute and Chronic Diseases. In: RM M, ed. Encyclopedia of Health Services
Research. Vol 1. Thousand Oaks, CA: Sage; 2009:25.
6. Jensen GL, Mirtallo J, Compher C, et al. Adult starvation and disease-related malnutrition: a
proposal for etiology-based diagnosis in the clinical practice setting from the International
Consensus Guideline Committee. J Parenter Enteral Nutr. 2010;34(2):156-159
7. Klein S, Kinney J, Jeejeebhoy K, et al. Nutrition support in clinical practice: review of published
data and recommendations for future research directions. National Institutes of Health, American
Society for Parenteral and Enteral Nutrition, and American Society for Clinical Nutrition. J
Parenter Enteral Nutr. 1977;21:133-156.
8. Keys A. Chronic undernutrition and starvation with notes on protein deficiency. JAMA.
1948;138:500-511.
9. Kondrup J. Can food intake in hospitals be improved? Clin Nutr. 2001;20:153-160.
10. Norman K, Stobaus N, Gonzalez MC, Schulzke J-D, Pirlich M. Hand grip strength : Outcome
predictor and marker of nutritional status. Clin Nutr. 2011;30:135-142.
11. Rosenbaum K, Wang J, Pierson RN, Kotler DP. Time-dependent variation in weight and body
composition in healthy adults. J Parenter Enteral Nutr. 2000;24:52-55.
12. White JV, Guenter P, Jensen G, Malone A, Schofield M, the Academy Malnutrition Work Group;
the A.S.P.E.N. Malnutrition Task Force; and the A.S.P.E.N. Board of Directors. Consensus
statement of the Academy of Nutrition and Dietetics/American Society for Parenteral and Enteral
Nutrition: Characteristics Recommended for the identification and documentation of adult
malnutrition (undernutrition). J Acad Nutr Diet. 2012;112:730-738.
13. Academy of Nutrition and Dietetics. Nutrition Care Manual. www.nutritioncaremanual.org.
Accessed June 15, 2015.
14. Academy of Nutrition and Dietetics Evidence Analysis Library. Does serum prealbumin correlate
with weight loss in four models of prolonged protein-energy restriction: Anorexia nervosa,
nonmalabsorptive gastric partitioning bariatric surgery, calorie-restricted diets or starvation
http://www.andeal.org/topic.cfm?cat=4302&conclusion_statement_id=251265&highlight=serum
%20proteins&home=1. Accessed June 15, 2015.
15. Academy of Nutrition and Dietetics Evidence Analysis Library. Does serum prealbumin correlate
with nitrogen balance?
http://www.andevidencelibrary.com/conclusion.cfm?conclusion_statement_id=251315&highlight
=prealbumin&home=1. Accessed June 15, 2015.

NB- 1.1 Kurangnya Pengetahuan Terkait Makanan dan Zat Gizi


Definisi
Pengetahuan yang tidak lengkap atau tidak akurat mengenai makanan, zat gizi, atau informasi dan
pedoman yang berkaiatan dengan gizi.
Etiologi
Faktor-faktor yang dikumpulkan selama proses penilaian nutrisi yang berkontribusi terhadap keberadaan
atau pemeliharaan masalah patofisiologis, psikososial, situasional, perkembangan, budaya, dan
lingkungan.
 Perilaku dan kepercayaan yang salah terkait dengan makanan dan zat gizi
 Sebelumnya kurangnya terpapar informasi yang akurat terkait nutrisi
 Kurang memahami tanda-tanda bayi / anak kelaparan
 Kepercayaan dari budaya/adatnya yang mempengaruhi kemampuan untuk belajar atau menerapkan
informasi
 Kemampuan kognitif yang terganggu, termasuk ketidak mampuan belajar, gangguan syaraf atau
sensor dan atau demensia
 Sebelumnya terpapar dengan informasi yang tidak benar
 Tidak mau atau tidak tertarik untuk mempelajari / menerapkan informasi
 Ketidakpastian cara menerapkan informasi terkait nutrisi
Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Assemen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )
Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures
Anthropometric
Measurements
Nutrition-Focused
Physical
Findings
Food/Nutrition-Related Laporan atau pengamatan mengenai :
History
 Informasi secara verbal tidak akurat atau tidak lengkap
 Jawaban pertanyaan dari kuesioner tertulis tidak akurat atau tidak
lengkap atau tidak dapat membaca pertanyaan
 Sebelumnya tidak merasa membutuhkan pengetahuan mengenai
rekomendasi berkaitan dengan makanan dan zat gizi
 Sebelumnya tidak merasa membutuhkan pendidikan tentang
penerapan informasi mengenai makanan dan zat gizi
 Menunjukkan ketidakmampuan untuk menerapkan informasi terkait
makanan dan zat gizi, misalnya memilih makanan berdasarkan
anjuran atau menyiapkan makanan bayi/anak sesuai intruksi
 Berkaitan dengan perhatian sebelumnya mengenai upaya untuk
mempelajari informasi
 Secara verbal menunjukan ketidakinginan dan tidak tertarik untuk
mempelajari informasi
Client History  Kondisi yang berkaitan dengan diagnosis medisdan perawat
 Diagnosis medis baru atau perubahan dalam diagnosis atau kondisi
yang ada
 Etnik atau kultur terkait isu yang mempengaruhi penerapan informasi

References

1. Crawford S. Promoting dietary change. Can J Cardiol. 1995;11(suppl A):14A-15A.


2. Kumanyika SK, Van Horn L, Bowen D, Perri MG, Rolls BJ, Czajkowski SM, Schron E.
Maintenance of dietary behavior change. Health Psychol. 2000;19(1 suppl):S42-S56.
3. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Interventions for the prevention and
treatment of pediatric overweight and obesity. J Acad Nutr Diet. 2013;113:1375-1394.
4. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Total diet approach to healthy eating. J Acad
Nutr Diet. 2013;113:307-317.
5. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: The role of nutrition in health promotion
and chronic disease prevention. J Acad Nutr Diet. 2013;113:972-979.
6. Shepherd R. Resistance to changes in diet. Proc Nutr Soc. 2002;61:267-272.
7. US Preventive Services Task Force. Behavioral counseling in primary care to promote a healthy
diet. Am J Prev Med. 2003;24:93-100.

NB- 1.2 Keyakinan atau Perilaku yang Tidak Siap Tentang Makanan Terkait Nutrisi
Definisi
Kepercayaan atau perilaku tentang makanan, zat gizi, dan topik terkait nutrisi yang tidak sesuai
dengan prinsip-prinsip nutrisi yang sehat, perawatan gizi, atau penyakit / kondisi (tidak termasuk pola
makan yang tidak teratur dan gangguan makan).
Etiologi
• Tidak percaya pada informasi terkait makanan dan zat gizi
• Sebebelumnya kurangnya terpapar terhadap informasi yang akurat terkait nutrisi
• Perilaku makan dengan tujuan selain makanan (misalnya, pica)
• Menginginkan obat untuk penyakit kronis melalui penggunaan terapi alternative

Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )

Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
Physical
Findings

Laporan atau pengamatan mengenai :

 Faddisme makanan (kecenderungan menyukai atau minat terhadap


makanan untuk waktu yang singkat)
 Perkiraan asupan yang mencerminkan ketidakseimbangan zat gizi /
Food/Nutrition-
kelompok makanan
Related History
 Menghindari kelompok makanan / makanan (misalnya, gula, gandum,
makanan yang dimasak)
 Asupan yang lain selain makanan
 Asupan produk obat pelengkap, alternatif dan suplemen makanan tidak
bermanfaat untuk kesehatan

 Kondisi yang berkaitan dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya,


obesitas, diabetes, kanker, penyakit kardiovaskular, penyakit mental
Client History
 Pica
 Food Fetish (makanan sakral)

References

1. Chapman GE, Beagan B. Women’s perspectives on nutrition, health, and breast cancer. J Nutr
Educ Behav. 2003;35:135-141.
2. Gonzalez VM, Vitousek KM. Feared food in dieting and non-dieting young women: a
preliminary validation of the Food Phobia Survey. Appetite. 2004;43:155-173.
3. Jowett SL, Seal CJ, Phillips E, Gregory W, Barton JR, Welfare MR. Dietary beliefs of people
with ulcerative colitis and their effect on relapse and nutrient intake. Clin Nutr. 2004;23:161-170.
4. Madden H, Chamberlain K. Nutritional health messages in women’s magazines: a conflicted
space for women readers. J Health Psychol. 2004;9:583-597.
5. NIH Office of Dietary Supplements: Dietary Supplement Fact
sheets. http://ods.od.nih.gov/factsheets/list-all/. Accessed June 17, 2015.
6. Peters CL, Shelton J, Sharma P. An investigation of factors that influence the consumption of
dietary supplements. Health Mark Q. 2003;21:113-135.
7. Position of the American Dietetic Association: Nutrient supplementation. J Am Diet Assoc.
2009;109:2073-2085.
8. Povey R, Wellens B, Conner M. Attitudes towards following meat, vegetarian and vegan diets: an
examination of the role of ambivalence. Appetite. 2001;37:15-26.
9. Putterman E, Linden W. Appearance versus health: does the reason for dieting affect dieting
behavior? J Behav Med. 2004;27:185-204.
10. Salminen E, Heikkila S, Poussa T, Lagstrom H, Saario R, Salminen S. Female patients tend to
alter their diet following the diagnosis of rheumatoid arthritis and breast cancer. Prev Med.
2002;34:529-535.

NB- 1.3 Tidak Siap Diet/Merubah Perilaku


Definisi
Kurang merasakan manfaat atas perubahan perilaku berkaitan dengan gizi dibandingkan dengan
biaya (konsekuensi atau upaya yang harus dilakukan untuk berubah); bertentangan dengan nilai- nilai
pribadi; pendahulu untuk perubahan perilaku
Etiologi
 Perilaku dan kepercayaan yang salah terkait dengan makanan dan zat gizi
 Kemampuan kognitif yang terganggu, termasuk ketidakmampuan belajar, gangguan syaraf atau
sensor, dan / atau demensia
 Kurangnya dukungan sosial untuk menerapkan perubahan
 Menyangkal akan kebutuhan untuk berubah
 Persepsi bahwa keterbatasan waktu, hubungan social, atau keuangan menghambat perubahan
 Tidak ingin atau tidak tertarik untuk mempelajari / menerapkan informasi
 Kurang dorongan pribadi untuk membuat perubahan; atau putus asa atas kegagalan upaya perubahan
perilaku sebelumnya.
Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )

Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused  Bahasa tubuh yang negative misalnya mengerutkan dahi, tidak mau
Physical kontak mata, postur tubuh yang defensive, kurang focus, gelisah
Findings (catatan : kultur dan budaya mempengaruhi bahasa tubuh)

Laporan atau pengamatan:


Food/Nutrition-
 Menyangkal bahwa dirinya membutuhkan perubahan
Related History
 Tidak mampu untuk memahami perubahan yang dibutuhkan
 Tidak memenuhi janji/jadwal tindak lanjut atau tidak memenuhi
jadwal/proses konseling
 Sebelumnya telah gagal melakukan perubahan yang efektif sesuai target
perilaku
 Defensif, kasar, atau bertahan untuk tidak berubah
 Kurang dorongan pribadi untuk melakukan perubahan atau mengatasi
tantangan dalam proses perubahan
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kelebihan aktivitas fisik

Client History

References

1. Crawford S. Promoting dietary change. Can J Cardiol. 1995;11:14A-15A.


2. Greene GW, Rossi SR, Rossi JS, Velicer WF, Fava JS, Prochaska JO. Dietary applications of the
Stages of Change Model. J Am Diet Assoc. 1999;99:673-678.
3. Kumanyika SK, Van Horn L, Bowen D, Perri MG, Rolls BJ, Czajkowski SM, Schron E.
Maintenance of dietary behavior change. Health Psychol. 2000;19:S42-S56.
4. Prochaska JO, Velicer WF. The Transtheoretical Model of behavior change. Am J Health
Promotion. 1997;12:38-48.
5. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Total diet approach to healthy eating. J Acad
Nutr Diet. 2013;113:307-317.
6. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: The role of nutrition in health promotion
and chronic disease prevention. J Acad Nutr Diet. 2013;113:972-979.
7. Resnicow K, Jackson A, Wang T, De A, McCarty F, Dudley W, Baronowski T. A motivational
interviewing intervention to increase fruit and vegetable intake through black churches: results of
the Eat for Life trial. Am J Public Health. 2001;91:1686-1693.
8. Shepherd R. Resistance to changes in diet. Proc Nutr Soc. 2002;61:267-272.
9. US Preventive Services Task Force. Behavioral counseling in primary care to promote a healthy
diet. Am J Prev Med. 2003;24:93-100.

NB- 1.4 Kurangnya Monitoring Diri Sendiri


Definisi
Kurang pengumpulan data untuk melacak kemajuan pribadi.

Etiologi
 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi terkait pemantauan diri
 Kurangnya dukungan sosial untuk menerapkan perubahan
 Kurangnya nilai untuk perubahan perilaku atau nilai yang bersaing
 Persepsi bahwa kurangnya sumber daya (misalnya, waktu, keuangan, atau antarpribadi) mencegah
pemantauan diri
 Praktek budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk melacak kemajuan pribadi
 Gangguan kemampuan kognitif, termasuk ketidakmampuan belajar, gangguan syaraf atau sensor, dan
atau demensia
 Sebelumnya kurangnya terpapar informasi yang tidak kompatibel
 Belum siap untuk perubahan pola makan / gaya hidup
 Tidak mau atau tidak tertarik dalam melacak kemajuan
 Kurang fokus dan perhatian terhadap detail, kesulitan dengan manajemen waktu dan atau organisasi

Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )

Biochemical Data,
 Data yang dicatat tidak konsisten dengan data biokimia, misalnya, perkiraan
Medical Tests
asupan makanan tidak konsisten dengan data biokimia
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
Physical
Findings

Laporan atau pengamatan mengenai :

 Catatan pemantauan diri tidak lengkap, misalnya, glukosa, makanan,


asupan cairan, berat badan, aktivitas fisik, catatan keluaran ostomy
 Perkiraan data asupan makanan tidak konsisten dengan status berat badan
atau data pola pertumbuhan
Food/Nutrition-  Malu atau marah tentang perlunya pemantauan diri
Related History  Ketidakpastian tentang bagaimana melengkapi catatan pemantauan
 Ketidakpastian tentang perubahan yang dapat / harus dilakukan sebagai
tanggapan terhadap data dalam catatan pemantauan diri
 Tidak ada peralatan manajemen diri, misalnya, tidak ada monitor glukosa
darah, pedometer
 Pengetahuan verbal yang tidak akurat atau tidak lengkap
 Budaya atau praktik keagamaan yang memengaruhi asupan

 Diagnosis yang berkaitan dengan pemantauan diri, misalnya, diabetes


mellitus, obesitas, ostomy baru
Client History  Diagnosis medis baru atau perubahan dalam diagnosis atau kondisi yang
ada
 Kurangnya dukungan sosial dan keluarga

References

1. American Diabetes Association. Tests of glycemia in diabetes. Diabetes Care. 2004;27:S91-S93.


2. Baker RC, Kirschenbaum DS. Weight control during the holidays: highly consistent self-
monitoring as a potentially useful coping mechanism. Health Psychol. 1998;17:367-370.
3. Berkowitz RI, Wadden TA, Tershakovec AM. Behavior therapy and sibutramine for treatment of
adolescent obesity. JAMA. 2003;289:1805-1812.
4. Crawford S. Promoting dietary change. Can J Cardiol. 1995;11(suppl A):14A-15A.
5. Jeffery R, Drewnowski A, Epstein L, Stunkard A, Wilson G, Wing R. Long-term maintenance of
weight loss: current status. Health Psychol. 2000;19:5-16.
6. Kumanyika SK, Van Horn L, Bowen D, Perri MG, Rolls BJ, Czajkowski SM, Schron E.
Maintenance of dietary behavior change. Health Psychol. 2000;19(1 suppl):S42-S56.
7. Lichtman SW, Pisarska K, Berman ER, Pestone M, Dowling H, Offenbacher E, Weisel H,
Heshka S, Matthews DE, Heymsfield SB. Discrepancy between self-reported and actual caloric
intake and exercise in obese subjects. N Engl J Med. 1992;327:1893-1898.
8. Wadden TA. Characteristics of successful weight loss maintainers. In: Allison DB, Pi-Sunyer FX,
eds. Obesity Treatment: Establishing Goals, Improving Outcomes, and Reviewing the Research
Agenda. New York: Plenum Press; 1995:103-111.

NB- 1.5 Gangguan Pola Makan

Definisi

Keyakinan, sikap, pikiran, dan perilaku yang berkaitan dengan makanan, makan, dan manajemen
berat badan, termasuk gangguan makan klasik serta kondisi yang kurang parah dan serupa yang
berdampak negatif terhadap kesehatan.
Catatan: Tidak mungkin diagnosis gizi yang tepat untuk individu dengan penerimaan makanan
terbatas NI-2.11.

Etiologi

 Dorongan keluarga, sosial, biologis / genetik, dan lingkungan yang terkait untuk menjadi kurus
 Pengaturan berat badan yang signifikan mempengaruhi harga diri

Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )

 ↓ Kolesterol, profil lipid abnormal, hipoglikemia, hipokalemia (anorexia


Biochemical Data, nervosa [AN])
Medical Tests  Hipokalemia dan alkalosis hipokloremik (bulimia nervosa [BN])
and Procedures  Hiponatremia, hipotiroid, peningkatan BUN (AN)
 Keton dalam urin positif (AN)

 BMI <17.5, memperlambat pertumbuhan dan perkembangan, kegagalan


untuk menambah berat badan selama periode pertumbuhan yang
Anthropometric
diharapkan, berat badan kurang dari 85% dari yang diharapkan (AN)
Measurements
 BMI> 29 (gangguan makan tidak ditentukan [EDNOS])
 Kenaikan dan penurunan berat badan yang signifikan (BN)

 Sumber protein adiposa dan somatik yang sangat habis (AN)


Nutrition-Focused  Pembentukan rambut luugo pada wajah dan badan, rambut rapuh, sianosis
Physical tangan dan kaki, dan kulit kering (AN)
Findings  Adiposa normal dan adiposa berlebih dan sumber protein somatik normal
(BN, EDNOS)
 Rusak enamel gigi (BN)
 Pembesaran kelenjar parotid (BN)
 Edema perifer (BN)
 Kerusakan otot rangka (AN)
 Suhu tubuh rendah
 Ketidakmampuan berkonsentrasi (AN)
 Positif Russell's Sign (BN) yang tidak berperasaan di punggung tangan
akibat muntah yang diinduksi sendiri
 Bradikardia (denyut jantung <60 kali / menit), hipotensi (sistolik <90 mm
HG), dan hipotensi ortostatik (AN)
 Muntah yang diinduksi sendiri, diare, kembung, konstipasi, dan perut
kembung (BN); selalu dingin (AN)
 Kelemahan otot, kelelahan, dehidrasi (AN, BN)
 Penolakan akan rasa lapar (AN)

Laporan atau pengamatan:

 Menghindari makanan atau minuman yang mengandung energi (AN, BN)


 Menghindari acara sosial di mana makanan disajikan
 Takut makanan atau pikiran disfungsional mengenai makanan atau
pengalaman makanan (AN, BN)
 Ketagihan makanan dan berat badan (AN, BN)
 Memiliki pengetahuan tentang mode diet saat ini (AN, BN, EDNOS)
 Puasa (AN, BN)
 Perkiraan asupan makanan dalam jumlah yang lebih besar dalam periode
waktu tertentu, rasa kurang kontrol atas makan (BN, EDNOS)
 Aktivitas fisik berlebihan (AN, BN, EDNOS)
Food/Nutrition-  Makan jauh lebih cepat dari biasanya, sampai merasa tidak nyaman penuh,
Related History mengonsumsi makanan dalam jumlah besar ketika tidak merasa lapar secara
fisik; makan sendirian karena malu, merasa sangat bersalah setelah makan
berlebihan (EDNOS)
 Makan secara pribadi (AN, BN)
 Pikiran yang tidak rasional tentang pengaruh makanan pada tubuh (AN,
BN, EDNOS)
 Pola diet kronis
 Ketergantungan yang berlebihan pada istilah gizi dan kesukaan dengan
kandungan gizi makanan
 Tidak fleksibel dengan pemilihan makanan
 Penyalahgunaan obat pencahar, enema, diuretik, stimulan, dan atau
peningkat metabolik (AN, BN)
 Penggunaan bumbu dan pencampuran makanan secara berlebihan

 Diagnosis, misalnya, anoreksia nervosa, bulimia nervosa, pesta makan,


gangguan makan yang tidak ditentukan, amenore
 Riwayat gangguan suasana hati dan kecemasan (misalnya, depresi,
Client History
gangguan obsesif / kompulsif [OCD]), gangguan kepribadian, gangguan
penyalahgunaan zat
 Riwayat keluarga gangguan makan, depresi, OCD, gangguan kecemasan
(AN, BN)
 Iritabilitas, depresi (AN, BN)
 Anemia
 Leukopenia
 Aritmia jantung, bradikardia (AN, BN)

References

1. Anderson GH, Kennedy SH, eds. The Biology of Feast and Famine. New York, NY: Academic
Press; 1992.
2. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual for mental disorders (fourth
edition, text revision). Washington DC: APA Press; 2000.
3. American Psychiatric Association. Practice guidelines for the treatment of patients with eating
disorders. Am J Psychiatry. 2000;157 (suppl):1-39.
4. Cooke RA, Chambers JB. Anorexia nervosa and the heart. Br J Hosp Med. 1995;54:313-317.
5. Fisher M. Medical complications of anorexia and bulimia nervosa. Adolesc Med. 1992;3:481-502.
6. Gralen SJ, Levin MP, Smolak L, Murnen SK. Dieting and disordered eating during early and
middle adolescents: do the influences remain the same? Int J Eating Disorder. 1990;9:501-512.
7. Harris JP, Kriepe RE, Rossback CN. QT prolongation by isoproterenol in anorexia nervosa. J
Adolesc Health. 1993;14:390-393.
8. Kaplan AS, Garfunkel PE, eds. Medical Issues and the Eating Disorders: The Interface. New
York, NY: Brunner/Manzel Publishers; 1993.
9. Keys A, Brozek J, Henschel A, Mickelson O, Taylor HL. The Biology of Human Starvation. 2nd
vol. Minneapolis, MN: University of Minnesota Press; 1950.
10. Kirkley BG. Bulimia: clinical characteristics, development, and etiology. J Am Diet Assoc.
1986;86:468-475.
11. Kreipe RE, Uphoff M. Treatment and outcome of adolescents with anorexia nervosa. Adolesc
Med. 1992;16:519-540.
12. Kreipe RE, Birndorf DO. Eating disorders in adolescents and young adults. Med Clin N Am.
2000;84:1027-1049.
13. Mordasini R, Klose G, Greter H. Secondary type II hyperlipoproteinemia in patients with
anorexia nervosa. Metabolism. 1978;27:71-79.
14. Position of the American Dietetic Association: Nutrition intervention in the treatment of eating
disorders. J Am Diet Assoc. 2011;111:1236-1241.
15. Rock C, Yager J. Nutrition and eating disorders: a primer for clinicians. Int J Eat Disord.
1987;6:267-280.
16. Rock CL. Nutritional and medical assessment and management of eating disorders. Nutr Clin
Care. 1999;2:332-343.
17. Schebendach J, Reichert-Anderson P. Nutrition in Eating Disorders. In: Mahan K, Escott-Stump
S, eds. Krause’s Nutrition and Diet Therapy. New York, NY: McGraw Hill; 2000.
18. Silber T. Anorexia nervosa: morbidity and mortality. Pediatr Ann. 1984;13:851-859.
19. Swenne I. Heart risk associated with weight loss in anorexia nervosa and eating disorders:
electrocardiographic changes during the early phase of refeeding. Acta Paediatr. 2000;89:447-
452.
20. Turner JM, Bulsara MK, McDermott BM, Byrne GC, Prince RL, Forbes DA. Predictors of low
bone density in young adolescent females with anorexia nervosa and other dieting disorders. Int J
Eat Disord. 2001;30:245-251.
NB- 1.6 Tidak Patuh pada Rekomendasi Terkait Nutrisi

Definisi
Kurangnya perubahan yang berkaitan dengan intervensi yang disepakati oleh pasien / klien.

Etiologi
 Kurangnya dukungan sosial untuk menerapkan perubahan
 Kurangnya nilai untuk merubah perilaku
 Kurang percaya diri dalam kemampuan untuk berubah
 Persepsi bahwa kurangnya sumber daya (misalnya, waktu, keuangan, atau antarpribadi) mencegah
perubahan
 Sebelumnya kurang berhasil dalam membuat perubahan terkait kesehatan
 Kurangnya pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan gizi tentang bagaimana membuat
perubahan terkait nutrisi
 Tidak mau atau tidak tertarik dalam menerapkan / mempelajari informasi
 Keyakinan atau perilaku yang tidak siap yang berkaitan dengan zat gizi
Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )

Biochemical Data,
Medical Tests  Hasil laboratorium yang diharapkan tidak tercapai
and Procedures

Anthropometric
 Hasil antropometri yang diharapkan tidak tercapai
Measurements

Nutrition-Focused  Bahasa tubuh negatif, misalnya, mengerutkan kening, kurangnya kontak


Physical mata, gelisah, postur pertahanan, menangis (Catatan: bahasa tubuh
Findings bervariasi berdasarkan budaya)

Laporan atau pengamatan:

 Hasil yang diharapkan dari makanan / nutrisi tidak tercapai


 Ketidakmampuan mengingat perubahan yang disepakati
 Gagal menyelesaikan pekerjaan rumah yang disetujui
 Kurangnya kepatuhan atau ketidak konsistenan terhadap rencana
Food/Nutrition-  Kegagalan untuk membuat janji atau menjadwalkan janji tindak lanjut
Related History  Kurangnya penghargaan akan pentingnya membuat perubahan terkait
nutrisi yang direkomendasikan
 Ketidakpastian tentang bagaimana secara konsisten menerapkan informasi
makanan / nutrisi
 Kegagalan secara verbal dengan upaya untuk menerapkan informasi
makanan / nutrisi
 Sebelumnya menyatakan kegagalan untuk secara efektif mengubah perilaku
sasaran
 Adanya kekurangan rasa percaya diri atau keyakinan untuk melakukan
perubahan
 Catatan internal dan hambatan eksternal untuk berubah

Client History  Kurangnya dukungan sosial dan keluarga

References

1. Anderson ES, Winett RA, Wojcik JR. Self-regulation, self-efficacy, outcome expectations, and
social support: Social cognitive theory and nutrition behavior. Ann Behav Med. 2007;34(3):304-
312.
2. Crawford S. Promoting dietary change. Can J Cardiol. 1995;11(suppl A):14A-15A.
3. Kumanyika SK, Van Horn L, Bowen D, Perri MG, Rolls BJ, Czajkowski SM, Schron E.
Maintenance of dietary behavior change. Health Psychol. 2000;19(1 suppl):S42-S56.
4. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Total diet approach to healthy eating. J Acad
Nutr Diet. 2013;113:307-317.
5. Shepherd R. Resistance to changes in diet. Proc Nutr Soc. 2002;61:267-272.
6. US Preventive Services Task Force. Behavioral counseling in primary care to promote a healthy
diet. Am J Prev Med. 2003;24:93-100.

NB- 1.7 Pemilihan Makanan Yang Salah

Definisi
Pemilihan makanan dan minuman yang tidak sesuai dengan standar asupan referensi
makanan (misalnya, Intake Referensi Diet), pedoman makanan nasional (misalnya, Pedoman Diet
AS, MyPlate), standar indeks kualitas makanan (misalnya, Indeks Makan Sehat) atau preskripsi
diet.

Etiologi
 Sebelumnya kurang terpapar informasi yang akurat terkait nutrisi
 Praktik budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk mempelajari / menerapkan informasi
 Kemampuan kognitif yang terganggu, termasuk ketidakmampuan belajar, gangguan syaraf
atau sensor, dan atau demensia
 Kelelahan yang tinggi atau efek samping lain dari terapi medis, pembedahan, atau radiologi
 Kurangnya atau terbatasnya akses untuk makanan yang dianjurkan
 Persepsi bahwa kurangnya sumber daya (misalnya, waktu, keuangan, atau antarpribadi)
mencegah pemilihan pilihan makanan yang konsisten dengan rekomendasi
 Alergi makanan dan aversi pemilihan makanan
 Kurangnya motivasi dan atau ketidak siapan untuk menerapkan atau mendukung perubahan
sistem
 Tidak mau atau tidak tertarik dalam mempelajari / menerapkan informasi
 Penyebab psikologis seperti depresi dan gangguan makan
Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )
Biochemical Data,
Medical Tests  Meningkatnya profil lipid
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
 Hasil pemeriksaan mengarah pada kelebihan atau kekurangan (defisiensi)
Physical
vitamin atau mineral
Findings

Laporan atau pengamatan:

 Perkiraan asupan yang tidak konsisten dengan standar asupan referensi


makanan (misalnya, DRI), pedoman makanan nasional (misalnya, Pedoman
Food/Nutrition- Diet AS, MyPlate), standar indeks kualitas makanan (mis., Indeks Makan
Related History Sehat), atau resep nutrisi
 Pemahaman pedoman gizi yang tidak akurat atau tidak lengkap
 Ketidakmampuan untuk menerapkan pedoman
 Ketidakmampuan untuk memilih (misalnya, akses), atau tidak ingin atau
tidak tertarik untuk memilih makanan dan disiplin sesuai pedoman

 Kondisi yang berkaitan dengan diagnosis atau perawat medis , mis.,


Client History
Penyakit mental

References

1. Birch LL, Fisher JA. Appetite and eating behavior in children. Pediatr Clin North
Am.1995;42:931-953.
2. Butte N, Cobb K, Dwyer J, Graney L, Heird W, Richard K. The start healthy feeding guidelines
for infants and toddlers. J Am Diet Assoc. 2004:104:3:442-454.
3. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Interventions for the prevention and
treatment of pediatric overweight and obesity. J Acad Nutr Diet. 2013;113:1375-1394.
4. Dolecek TA, Stamlee J, Caggiula AW, Tillotson JL, Buzzard IM. Methods of dietary and
nutritional assessment and intervention and other methods in the multiple risk factor intervention
trial. Am J Clin Nutr. 1997;65(suppl):196S-210S.
5. Epstein LH, Gordy CC, Raynor HA, Beddome M, Kilanowski CK, Paluch R. Increasing fruit and
vegetable intake and decreasing fat and sugar intake in families at risk for childhood
obesity. Obesity Res. 2001;9:171-178.
6. Freeland-Graves J, Nitzke S. Total diet approach to communicating food and nutrition
information. J Am Diet Assoc. 2002;102:100-108.
7. French SA. Pricing effects on food choices. J Nutr. 2003;133:S841-S843.
8. Glens K, Basil M, Mariachi E, Goldberg J, Snyder D. Why Americans eat what they do: taste,
nutrition, cost, convenience and weight control concerns as influences on food consumption. J
Am Diet Assoc. 1998;98:1118-1126.
9. Hampl JS, Anderson JV, Mullis R. The role of dietetics professionals in health promotion and
disease prevention. J Am Diet Assoc. 2002;102:1680-1687.
10. Lin SH, Guthrie J, Frazao E. American childrens’ diets are not making the grade. Food Review.
2001;24:8-17.
11. Satter E. Feeding dynamics: helping children to eat well. J Pediatr Health Care. 1995;9:178-184.
12. Story M, Holt K, Sofka D, eds. Bright Futures in Practice: Nutrition. 2nd ed. Arlington, VA:
National Center for Education in Maternal Child Health; 2002.
13. Pelto GH, Levitt E, Thairu L. Improving feeding practices, current patterns, common constraints
and the design of interventions. Food Nutr Bull. 2003;24:45-82.
14. US Department of Agriculture Human Nutrition Information Service. MyPlate. 2011.
http://www.choosemyplate.gov. Accessed June 12, 2015.

NB- 2.1 Kurangnya Aktivitas Fisik


Definisi
Aktivitas fisik yang rendah dapat mengurangi pengeluaran energi dan dampak kesehatan.
Etiologi
 Keyakinan atau perilaku yang tidak didukung tentang aktivitas fisik
 Cedera, perubahan gaya hidup, kondisi (misalnya, tahap lanjut penyakit kardiovaskular,
obesitas, penyakit ginjal), cacat fisik atau keterbatasan yang mengurangi aktivitas fisik atau
aktivitas kehidupan sehari-hari
 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan nutrisi mengenai manfaat kesehatan dari
aktivitas fisik
 Sebelumnya kurang terpapar terhadap informasi yang akurat terkait nutrisi
 Kurangnya model peran, misalnya, untuk anak-anak
 Kurangnya dukungan sosial untuk menerapkan perubahan
 Kurang atau terbatasnya akses ke lingkungan dan atau peralatan latihan yang aman
 Kurangnya nilai untuk perubahan perilaku
 Kendala waktu
 Kendala keuangan yang dapat mencegah tingkat aktivitas yang cukup (mis., Biaya peralatan
atau sepatu atau keanggotaan klub untuk mendapatkan akses)

Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )

Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

Anthropometric
 Obesitas: BMI> 30 (dewasa), BMI> Persentil ke-95 (pediatri> 3 tahun)
Measurements

Nutrition-Focused
 Lemak subkutan yang berlebihan dan massa otot yang rendah
Physical
Findings

Laporan atau pengamatan:

 Aktivitas fisik yang jarang, berdurasi rendah dan atau berintensitas rendah
 Sejumlah besar aktivitas yang tidak aktif, misalnya, menonton TV,
membaca, menggunakan komputer di waktu senggang dan bekerja / sekolah
Food/Nutrition-
 Tingkat rendah NEAT (thermogenesis aktivitas non-olahraga) yang
Related History
dikeluarkan oleh aktivitas fisik selain dari latihan yang direncanakan,
misalnya, duduk, berdiri, berjalan, gelisah
 Kebugaran kardiorespirasi rendah dan atau kekuatan otot rendah
 Obat-obatan yang menyebabkan somnolen dan penurunan kognisi
 Faktor yang mempengaruhi akses aktivitas fisik

 Diagnosis medis yang berkaitan dengan atau mengakibatkan penurunan


aktivitas, misalnya, radang sendi, sindrom kelelahan kronis, obesitas
Client History
morbid, operasi lutut
 Diagnosis psikologis, misalnya, depresi, gangguan kecemasan

References

1. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Interventions for the prevention and
treatment of pediatric overweight and obesity. J Acad Nutr Diet. 2013;113:1375-1394.
2. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Total diet approach to healthy eating. J Acad
Nutr Diet. 2013;113:307-317.
3. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: The role of nutrition in health promotion
and chronic disease prevention. J Acad Nutr Diet. 2013;113:972-979.
4. Levine JA, Lanninghav-Foster LM, McCrady SK, Krizan AC, Olson LR, Kane PH, Jensen MD,
Clark MM. Interindividual variation in posture allocation: Possible role in human
obesity. Science. 2005;307:584-586.

NB-2.2 Aktivitas Fisik Berlebihan

Definisi
Aktivitas fisik yang berlebihan dapat mengganggu kebutuhan energi, pertumbuhan, atau melebihi
apa yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal.
Etiologi
 Makan tidak teratur
 Keyakinan atau perilaku irasional tentang makanan, zat gizi, dan kebugaran
 Perilaku atau kepribadian “Adiktif”
Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )

Biochemical Data,  Meningkatnya Enzim hati, misalnya, LDH, AST


Medical Tests  Perubahan status mikronutrien, misalnya, serum feritin serum, zinc, dan
and Procedures protein pengikat faktor pertumbuhan insulin
 Meningkatnya Hematokrit
 Meningkatnya cortisol

 Penurunan berat badan, pertumbuhan dan perkembangan yang ditangkap,


Anthropometric
kegagalan untuk menambah berat badan selama periode pertumbuhan yang
Measurements
diharapkan (biasanya berhubungan dengan gangguan makan)

Nutrition-Focused  Sumber protein adiposa dan somatik yang telah habis (biasanya
Physical berhubungan dengan gangguan makan)
Findings  Sakit otot kronis

Laporan atau pengamatan:

 Melanjutkan atau mengulangi tingkat latihan yang tinggi melebihi tingkat


Food/Nutrition- yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja kesehatan dan / atau atletik
Related History  Latihan setiap hari tanpa istirahat
 Berolahraga saat terluka atau sakit
 Mengabaikan keluarga, pekerjaan, tanggung jawab sosial untuk berolahraga
 Overtraining

 Kondisi yang berkaitan dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya,


anorexia nervosa, bulimia nervosa, pesta makan, gangguan makan yang
tidak ditentukan, amenore, fraktur stres
Client History  Kelelahan kronis
 Bukti kecenderungan adiktif, obsesif, atau kompulsif
 Menekan fungsi kekebalan
 Cedera dan / atau penyakit yang sering dan / atau berkepanjangan

References

1. Aissa-Benhaddad A, Bouix D, Khaled S, Micallef JP, Mercier J, Bringer J, Brun JF. Early
hemorheologic aspects of overtraining in elite athletes. Clin Hemorheol Microcirc. 1999;20:117-
125.
2. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. 4th
ed. Washington, DC: American Psychiatric Association; 1994.
3. Davis C, Brewer H, Ratusny D. Behavioral frequency and psychological commitment: necessary
concepts in the study of excessive exercising. J Behav Med. 1993;16:611-628.
4. Davis C, Claridge G. The eating disorder as addiction: a psychobiological perspective. Addict
Behav. 1998;23:463-475.
5. Davis C, Kennedy SH, Ravelski E, Dionne M. The role of physical activity in the development
and maintenance of eating disorders. Psychol Med. 1994;24:957-967.
6. Klein DA, Bennett AS, Schebendach J, Foltin RW, Devlin MJ, Walsh BT. Exercise “addiction”
in anorexia nervosa: model development and pilot data. CNS Spectr. 2004;9:531-537.
7. Lakier-Smith L. Overtraining, excessive exercise, and altered immunity: is this a helper-1 vs
helper-2 lymphocyte response? Sports Med. 2003;33:347-364.
8. Position of the American Dietetic Association: Nutrition intervention in the treatment of eating
disorders. J Am Diet Assoc. 2011;111:1236-1241.
9. Shephard RJ, Shek PN. Acute and chronic over-exertion: do depressed immune responses
provide useful markers? Int J Sports Med. 1998;19:159-171.
10. Smith LL. Tissue trauma: the underlying cause of overtraining syndrome? J Strength Cond Res.
2004;18:185-193.
11. Urhausen A, Kindermann W. Diagnosis of overtraining: what tools do we have. Sports Med.
2002;32:95-102.

NB-2.3 Ketidakmampuan untuk Mengelola Perawatan Diri

Definisi
Kurangnya kapasitas atau tidak mampu menerapkan metode untuk mendukung perilaku yang
sehat terkait makanan dan zat gizi.

Etiologi
 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi terkait perawatan diri
 Kurangnya dukungan sosial untuk menerapkan perubahan
 Kurangnya kesiapan perkembangan untuk melakukan tugas manajemen diri, misalnya, pediatric
 Kurangnya nilai untuk perubahan perilaku
 Persepsi bahwa kurangnya sumber daya (misalnya, waktu, keuangan, atau antarpribadi) mencegah
perawatan diri
 Praktek budaya yang mempengaruhi kemampuan untuk mengelola perawatan diri
 Kemampuan kognitif yang terganggu, termasuk ketidakmampuan belajar, gangguan syaraf atau
sensor, dan atau demensia
 Sebelumnya kurang terpapar informasi yang tidak kompatibel
 Belum siap untuk perubahan pola makan atau gaya hidup
 Tidak mau atau tidak tertarik dalam mempelajari / menerapkan informasi
 Kurangnya atau terbatasnya akses ke alat manajemen diri
Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )

Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
Physical
Findings

Laporan atau pengamatan:


Food/Nutrition-
Related History  Ketidakmampuan menginterpretasikan data atau alat manajemen diri
 Malu atau marah tentang perlunya pemantauan diri
 Ketidakpastian mengenai perubahan dapat atau harus dibuat sebagai
tanggapan terhadap data dalam catatan pemantauan diri

 Diagnosis yang berkaitan dengan manajemen mandiri, mis., Diabetes


mellitus, obesitas, penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal atau hati
 Kondisi yang berkaitan dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya,
Client History
gangguan kognitif atau emosional
 Diagnosis medis baru atau perubahan dalam diagnosis atau kondisi yang
ada

References

1. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Nutrition services for individuals with
intellectual and developmental disabilities and special health care needs. J Acad Nutr Diet.
2015;115:593-608.
2. Crawford S. Promoting dietary change. Can J Cardiol. 1995;11(suppl A):14A-15A.
3. Falk LW, Bisogni CA, Sobal J. Diet change processes of participants in an intensive heart
program. J Nutr Educ. 2000;32:240-250.
4. Glasgow RE, Hampson SE, Strycker LA, Ruggiero L. Personal-model beliefs and social-
environmental barriers related to diabetes self-management. Diabetes Care. 1997;20:556-561.
5. Keenan DP, AbuSabha R, Sigman-Grant M, Achterberg C, Ruffing J. Factors perceived to
influence dietary fat reduction behaviors. J Nutr Educ. 1999;31:134-144.
6. Kumanyika SK, Van Horn L, Bowen D, Perri MG, Rolls BJ, Czajkowski SM, Schron E.
Maintenance of dietary behavior change. Health Psychol. 2000;19(1 suppl):S42-S56.
7. Sporny, LA, Contento, Isobel R. Stages of change in dietary fat reduction: Social psychological
correlates. J Nutr Educ. 1995;27:191.

NB- 2.4 Gangguan Kemampuan Mempersiapkan Makanan


Definisi
Gangguan kognitif atau fisik yang mencegah persiapan makanan / cairan.
Etiologi
 Kemampuan kognitif yang terganggu, termasuk ketidakmampuan belajar, gangguan syaraf atau
sensor, dan atau demensia
 Hilangnya kemampuan mental atau kognitif, misalnya, demensia
 Cacat fisik
 Tingkat kelelahan yang tinggi atau efek samping lain dari terapi

Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )
Biochemical Data,
Medical Tests
and Procedures

Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused
Physical
Findings

Laporan atau pengamatan:


 Asumsi keseluruhan diperkirakan menurun
 Konsumsi makanan yang berlebihan, makanan yang disiapkan sebelumnya,
Food/Nutrition- dan makanan yang disiapkan jauh dari rumah sehingga ketidakmampuan
Related History untuk mematuhi resep nutrisi
 Ketidakpastian tentang makanan yang tepat untuk disiapkan berdasarkan
resep nutrisi
 Ketidakmampuan untuk membeli dan mengangkut makanan ke rumah
seseorang

 Kondisi yang berkaitan dengan diagnosis atau perawatan medis, misalnya,


Client History gangguan kognitif, cerebral palsy, paraplegia, masalah penglihatan, rejimen
terapi ketat, operasi baru-baru ini

References

1. Andren E, Grimby G. Activity limitations in personal, domestic and vocational tasks: a study of
adults with inborn and early acquired mobility disorders. Disabil Rehabil. 2004;26:262-271.
2. Andren E, Grimby G. Dependence in daily activities and life satisfaction in adult subjects with
cerebral palsy or spina bifida: a follow-up study. Disabil Rehabil. 2004;26:528-536.
3. Fortin S, Godbout L, Braun CM. Cognitive structure of executive deficits in frontally lesioned
head trauma patients performing activities of daily living. Cortex. 2003;39:273-291.
4. Godbout L, Doucet C, Fiola M. The scripting of activities of daily living in normal aging:
anticipation and shifting deficits with preservation of sequencing. Brain Cogn. 2000;43:220-224.
5. Position of the American Dietetic Association: Providing nutrition services for people with
developmental disabilities and special health care needs. J Am Diet Assoc. 2010;110: 296-307.
6. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Food insecurity in the United States. J Acad
Nutr Diet. 2015;115:593-608.J Am Diet Assoc. 2006;106:446-458.
7. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Nutrition security in developing nations:
Sustainable food, water, and health. J Acad Nutr Diet. 2013;113:581-595.
8. Sandstrom K, Alinder J, Oberg B. Descriptions of functioning and health and relations to a gross
motor classification in adults with cerebral palsy. Disabil Rehabil. 2004;26:1023-1031.

NB-2.6 Kesulitan Makan Mandiri


Definisi
Gangguan atau kesulitan untuk menempatkan makanan atau minuman di mulut.
Etiologi
 Kesulitan fisiologis yang menyebabkan ketidakmampuan untuk secara fisik memegang cangkir dan
peralatan, mendukung dan atau mengendalikan kepala dan leher, mengkoordinasikan gerakan
tangan ke mulut, menutup bibir (atau masalah menyusui lainnya), menekuk siku atau pergelangan
tangan, duduk dengan pinggul persegi dan punggung lurus
 Kekuatan fisik atau jangkauan gerak terbatas
 Kurang atau terbatasnya akses ke makanan dan atau perangkat makan adaptif yang kondusif untuk
makan sendiri
 Visi terbatas
 Kemampuan kognitif yang terganggu, termasuk ketidakmampuan belajar, gangguan nsyaraf atau
sensor, dan atau demensia
 Penolakan atau penghindaran diri sendiri

Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)


Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )
Biochemical Data,
Medical Tests and
Procedures

Anthropometric
 Berat badan turun
Measurements

Nutrition-Focused  Selaput lendir kering, suara serak atau basah, ekstrusi lidah
Physical  Penutupan bibir yang buruk, meneteskan air liur
Findings  Sesak napas

Laporan atau pengamatan:

 Diberi makanan yang mungkin tidak kondusif untuk memberi makan


sendiri, misalnya kacang polong, sup kaldu
 Menjatuhkan cangkir, peralatan
 Gangguan emosional, kecemasan, atau frustrasi di sekitar waktu makan
 Kegagalan mengenali makanan
Food/Nutrition-  Forgets untuk makan
Related History  Penggunaan makanan yang kurang optimal
 Penolakan untuk makan atau mengunyah
 Menjatuhkan makanan dari alat (menciprat dan menumpahkan makanan)
pada upaya berulang untuk memberi makan
 Kurangnya kekuatan atau stamina untuk mengangkat peralatan dan / atau
cangkir
 Menggigit utensil
 Tidak adanya perangkat makan adaptif yang dianjurkan

 Kondisi yang berkaitan dengan diagnosis atau perawatan medis, misalnya,


Client History
gangguan neurologis, Parkinson, Alzheimer, Tardive dyskinesia, multiple
sclerosis, stroke, paralisis, keterlambatan perkembangan
 Keterbatasan fisik, misalnya, lengan patah, traksi, kontraktur
 Pembedahan yang membutuhkan posisi telentang
 Sindrom otak demensia / organik
 Disfagia
 Tremor

References

1. Consultant Dietitians in Healthcare Facilities. Dining Skills Supplement: Practical Interventions


for Caregivers of Eating Disabled Older Adults. Pensacola, FL: American Dietetic Association;
1992.
2. Morley JE. Anorexia of aging: physiological and pathologic. Am J Clin Nutr. 1997;66:760-773.
3. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Providing nutrition services for people with
developmental disabilities and special health care needs. J Acad Nutr Diet. 2015;115:593-608.
4. Sandman P, Norberg A, Adolfsson R, Eriksson S, Nystrom L. Prevalence and characteristics of
persons with dependency on feeding at institutions. Scand J Caring Sci. 1990;4:121-127.
5. Siebens H, Trupe E, Siebens A, Cooke F, Anshen S, Hanauer R, Oster G. Correlates and
consequences of feeding dependency. J Am Geriatr Soc. 1986;34:192-198.
6. Vellas B, Fitten LJ, eds. Research and Practice in Alzheimer’s Disease. New York, NY: Springer
Publishing Company; 1998.

NB- 3.1 Asupan Makanan yang Tidak Aman


Definisi
Asupan makanan dan atau cairan yang terkontaminasi dengan racun, produk beracun, agen
infeksi, agen mikroba, zat aditif, alergen, dan atau agen bioterorisme.
Etiologi
 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi tentang makanan yang berpotensi tidak aman
 Kurangnya pengetahuan tentang makanan, penyimpanan (bayi dan susu formula enteral, ASI *), dan
persiapan
 Paparan air atau makanan yang terkontaminasi, misalnya, wabah penyakit yang didokumentasikan
oleh lembaga surveilans dan / atau tanggapan masyarakat
 Penyakit mental, kebingungan, atau kesadaran yang berubah
 Kurang atau terbatasnya akses ke peralatan / fasilitas penyimpanan makanan, misalnya kulkas
 Kurangnya atau terbatasnya akses ke pasokan makanan yang aman, misalnya, pasar yang tidak
memadai dengan makanan yang aman dan tidak terkontaminasi
Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )
 Kultur tinja positif untuk penyebab infeksi, seperti listeria, salmonella,
Biochemical Data,
hepatitis A, E. coli, cyclospora
Medical Tests
 Laporan toksikologi untuk obat-obatan, obat-obatan, racun dalam darah
and Procedures
atau sampel makanan
Anthropometric
Measurements

Nutrition-Focused  Dehidrasi, misalnya, selaput lendir kering, jaringan yang rusak


Physical  Diare, kram, kembung, demam, mual, muntah, masalah penglihatan,
Findings menggigil, pusing, sakit kepala

Laporan atau pengamatan:

 Ikan yang diduga mengandung merkuri (wanita hamil dan menyusui)


 Item nonfood (wanita hamil dan menyusui)
 Telur mentah, produk susu yang tidak dipasteurisasi, keju lunak, daging
Food/Nutrition- setengah matang (bayi, anak-anak, orang yang kekebalannya terganggu,
Related History wanita hamil dan menyusui, dan lanjut usia)
 Tanaman liar, buah beri, jamur
 Makanan atau produk yang disimpan dan dipersiapkan dengan tidak aman
(susu formula masuk dan bayi, ASI)
 Makanan yang tidak diberi label atau tidak berlabel
 Pengetahuan verbal yang tidak akurat atau tidak lengkap

 Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, penyakit


bawaan makanan seperti infeksi bakteri, virus, atau parasit, penyakit
mental, demensia
Client History
 Keracunan oleh obat-obatan, obat-obatan, dan zat biologis
 Keracunan dari bahan makanan beracun dan tanaman beracun
 Jantung, neurologis, perubahan pernafasan

References

1. Centers for Disease Control and Prevention. Diagnosis and Management of Foodborne Illnesses:
A Primer for Physicians and Other Health Care Professionals.
www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5304a1.htm. Accessed June 12, 2015.
2. Partnership for Food Safety Education. http://www.fightbac.org. Accessed June 12, 2015.
3. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Food and water safety. J Acad Nutr Diet.
2014;114:1819-1829.

NB- 3.2 Akses Terbatas Terhadap Makanan


Definisi
Ketidakmampuan untuk memperoleh jumlah yang cukup dan berbagai makanan sehat
berdasarkan standar asupan referensi makanan (misalnya, Intake Referensi Diet), pedoman makanan
nasional (misalnya, Pedoman Diet AS, MyPlate) atau preskripsi diet
Etiologi
 Pengasuh yang tidak memberikan akses ke makanan, misalnya, kebutuhan yang tidak terpenuhi
untuk bantuan makanan atau makan, kelebihan makanan bergizi berkualitas rendah, penyalahgunaan
/ pengabaian
 Kendala komunitas dan geografis untuk belanja dan transportasi
 Kurangnya pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan zat gizi mengenai kuantitas atau ragam
makanan sehat yang layak secara budaya
 Kurangnya sumber daya keuangan atau kurangnya akses ke sumber daya keuangan untuk membeli
sejumlah atau berbagai jenis makanan sehat yang layak secara budaya
 Kurangnya keterampilan perencanaan, pembelian, dan persiapan makanan
 Terbatas, tidak ada, atau kurangnya partisipasi dalam makanan tambahan masyarakat atau program
lain, misalnya, makanan pantries, dapur darurat, atau tempat penampungan
 Kegagalan untuk berpartisipasi dalam program makanan federal, misalnya, WIC, Program Sarapan /
Makan Siang Sekolah Nasional, kupon makanan
 Sekolah-sekolah yang kekurangan gizi / kebijakan kesehatan atau penerapan kebijakan yang
memastikan makanan sehat yang sesuai selera, sehat, dengan harga kompetitif yang sesuai dengan
budaya pada jamuan makan, makanan ringan, dan kegiatan yang disponsori sekolah.
 Keterbatasan fisik atau psikologis yang mengurangi kemampuan untuk berbelanja, misalnya,
berjalan, penglihatan, mental / kesehatan emosional
 Batasan pada makanan karena kekhawatiran tentang berat badan atau penuaan
 Faktor-faktor yang berkontribusi pada pasokan makanan yang terkontaminasi
Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )

Biochemical Data,
 Indikator status makronutrien atau vitamin / mineral seperti yang
Medical Tests
ditunjukkan oleh temuan biokimia
and Procedures

 Kegagalan pertumbuhan, berdasarkan standar pertumbuhan referensi,


misalnya, Pusat Nasional Statistik Kesehatan (NCHS)
 Berat badan kurang: BMI <18,5 (dewasa)
Anthropometric
 Penurunan berat badan yang tidak disengaja: dewasa,> 10% dalam 6
Measurements
bulan,> 5% dalam 1 bulan; setiap penurunan berat badan yang tidak
disengaja pada anak-anak
 Kegemukan / obesitas: BMI> 25 (dewasa),> 95 persentil (pediatri)

Nutrition-Focused
 Temuan konsisten dengan defisiensi vitamin / mineral
Physical
 Kelaparan
Findings

Laporan atau pengamatan:

 Faddism makanan atau keyakinan dan sikap pasien / klien yang tidak
didukung
Food/Nutrition-
 Keyakinan bahwa penuaan dapat diperlambat oleh pembatasan diet dan
Related History
olahraga ekstrem
 Perkiraan asupan makanan dan atau nutrisi tertentu yang tidak memadai
 Persediaan makanan yang terbatas di rumah
 Keterbatasan makanan
 Kurangnya sumber daya untuk makanan
 Kurangnya transportasi atau kendala masyarakat lain yang membatasi
ketersediaan makanan
 Kurangnya pengetahuan atau keterampilan tentang cara menggunakan
makanan
 Kurangnya pengetahuan atau keterampilan tentang bagaimana menerapkan
dan / atau berpartisipasi dalam program bantuan pangan
 Perilaku yang konsisten dengan kerawanan pangan (misalnya, melewatkan
makan, membeli makanan murah, perubahan pola makan, ritual, atau
kebiasaan)
 Kurangnya pengetahuan bagaimana mengidentifikasi, menyimpan, atau
menyiapkan makanan yang aman
 Kondisi yang berkontribusi pada kontaminasi makanan
 Pola puasa

 Malnutrisi, defisiensi vitamin / mineral


 Penyakit atau cacat fisik
Client History  Kondisi yang berkaitan dengan diagnosis atau pengobatan, mis., Penyakit
mental, demensia
 Kurangnya sistem pendukung yang sesuai

References

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and
Sulfate. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
2. Position of the American Dietetic Association on food insecurity in the United States. J Am Diet
Assoc. 2010;110:1368-1377.
3. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Nutrition security in developing nations:
Sustainable food, water, and health. J Acad Nutr Diet. 2013;113:581-595.
4. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Food and water safety. J Acad Nutr Diet.
2014;114:1819-1829.
5. US Department of Agriculture and Health and Human Services. Dietary Guidelines for
Americans, 2010. http://www.cnpp.usda.gov/dietaryguidelines.htm. Accessed June 12, 2015.
6. US Department of Agriculture Human Nutrition Information Service. MyPlate. 2011.
http://www.choosemyplate.gov. Accessed June 12, 2015.

NB- 3.3 Akses Terbatas Terhadap Persediaan Terkait Nutrisi


Definisi

Ketidakmampuan untuk memperoleh persediaan terkait nutrisi berdasarkan kebutuhan


yang teridentifikasi.

Etiologi

 Pengasuh yang tidak memberikan akses ke persediaan yang terkait dengan nutrisi, misalnya,
kebutuhan yang tidak terpenuhi, penyalahgunaan / pengabaian
 Kendala komunitas dan geografis untuk berbelanja dan transportasi untuk mendapatkan
persediaan yang terkait dengan nutrisi
 Kuranganya pengetahuan yang berkaitan dengan makanan dan nutrisi tentang persediaan yang
terkait dengan nutrisi
 Kurangnya sumber keuangan atau kurangnya akses ke sumber daya keuangan untuk membeli
persediaan yang terkait dengan nutrisi
 Terbatas, tidak ada, atau kegagalan untuk berpartisipasi dalam komunitas atau program lain
yang menyediakan akses ke persediaan yang terkait dengan nutrisi
 Keterbatasan fisik atau psikologis yang mengurangi kemampuan untuk berbelanja, misalnya,
berjalan, penglihatan, mental / kesehatan emosional
Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )
Biochemical Data,
 Hasil pemeriksaan biokimia abnormal konsisten dengan defisiensi vitamin
Medical Tests
/ mineral
and Procedures

 Kegagalan pertumbuhan, berdasarkan standar pertumbuhan referensi, mis.


Pusat Statistik Kesehatan Nasional (NCHS)
Anthropometric  Berat badan kurang: BMI <18,5 (dewasa)
Measurements  Penurunan berat badan tidak disengaja: dewasa,> 10% dalam 6 bulan,> 5%
dalam 1 bulan; setiap penurunan berat badan yang tidak disengaja pada
anak-anak

Nutrition-Focused  Temuan konsisten dengan defisiensi vitamin / mineral


Physical  Lapar, haus
Findings  Dehidrasi, misalnya, selaput lendir kering, turgor kulit yang buruk

Laporan atau pengamatan:

 Fadisme makanan atau keyakinan dan sikap orang tua atau pengasuh yang
tidak didukung
 Pasokan persediaan nutrisi yang terbatas (misalnya, strip pengujian glukosa,
meter, alat makan yang membantu, peralatan memasak yang membantu) di
Food/Nutrition-
rumah
Related History
 Transportasi atau kendala komunitas lain yang membatasi ketersediaan
pasokan terkait nutrisi
 Kurangnya pengetahuan atau keterampilan tentang cara menggunakan
persediaan terkait nutrisi
 Kurangnya pengetahuan atau keterampilan tentang bagaimana menerapkan
dan / atau berpartisipasi dalam program bantuan pasokan terkait nutrisi

 Malnutrisi, defisiensi vitamin / mineral


 Penyakit atau cacat fisik
Client History  Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, mis., Penyakit
mental, demensia
 Kurangnya sistem pendukung yang sesuai
 Keterbatasan sumber daya untuk memperoleh pasokan yang terkait dengan
nutrisi

References

1. Position of the American Dietetic Association: Food insecurity in the United States. J Am Diet
Assoc. 2010;110:1368-1377.
2. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Nutrition security in developing nations:
Sustainable food, water, and health. J Acad Nutr Diet. 2013;113:581-595.

NB- 3.4 Akses Terbatas ke Air Minum

Definisi

Ketidakmampuan untuk memperoleh air minum yang aman dalam jumlah yang cukup
berdasarkan standar asupan referensi makanan (misalnya, Intake Referensi Diet), pedoman
makanan nasional (misalnya, Pedoman Diet AS, MyPlate) atau preskripsi diet

Etiologi
 Pengasuh yang tidak memberikan akses ke air, misalnya, kebutuhan yang tidak terpenuhi
untuk bantuan makanan atau makan, penyalahgunaan / pengabaian
 Kendala komunitas dan geografis untuk belanja dan transportasi
 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan nutrisi tentang air minum yang aman
 Kurangnya sumber keuangan atau kurangnya akses ke sumber daya keuangan untuk
membeli air dalam jumlah yang cukup
 Sekolah-sekolah yang kekurangan gizi / kebijakan kesehatan atau penerapan kebijakan
yang memastikan makanan sehat yang sesuai selera, sehat, dengan harga kompetitif yang
sesuai dengan budaya pada jamuan makan, makanan ringan, dan kegiatan yang disponsori
sekolah.
 Keterbatasan fisik atau psikologis yang mengurangi kemampuan untuk berbelanja,
misalnya, berjalan, penglihatan, mental / kesehatan emosional
 Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pasokan air yang terkontaminasi
 Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap akses air yang tidak mencukupi
Tanda dan Gejala (Mendefinisikan Karakteristik)
Assesmen gizi Indikator potensial ( harus ada satu atau lebih )

 Menurunnya volume Urin


Biochemical Data,
 Warna urin mencerminkan konsentrasi urin
Medical Tests
 Meningkatnya Urin gravitasi spesifik
and Procedures
 Hasil studi bangku abnormal

Anthropometric
 Berat badan turun
Measurements
 Haus
Nutrition-Focused
 Dehidrasi, misalnya, selaput lendir kering, turgor kulit buruk, perubahan
Physical
kognitif
Findings
 Diare, muntah, sakit perut

Laporan atau pengamatan:

 Keyakinan dan sikap orang tua atau pengasuh yang tidak didukung
 Akses air yang terbatas
 Kurangnya sumber daya untuk air
 Kurangnya transportasi atau kendala masyarakat lain yang membatasi
ketersediaan air
Food/Nutrition-  Kurangnya pengetahuan atau keterampilan yang berhubungan dengan air
Related History yang aman
 Kurangnya pengetahuan atau keterampilan tentang bagaimana menerapkan
dan / atau berpartisipasi dalam program bantuan air
 Kondisi yang berkontribusi pada kontaminasi air
 Geografis atau faktor lain yang berkontribusi terhadap akses air yang tidak
mencukupi
 Pola puasa yang membatasi akses air yang aman atau jumlah air yang
cukup

 Malnutrisi
 Cacat fisik
Client History  Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan yang memengaruhi
asupan air
 Kurangnya sistem pendukung yang sesuai

References

1. Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and
Sulfate. Washington, DC: National Academies Press; 2002.
2. Position of the American Dietetic Association on food insecurity in the United States. J Am Diet
Assoc. 2010;110:1368-1377.
3. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Nutrition security in developing nations:
Sustainable food, water, and health. J Acad Nutr Diet. 2013;113:581-595.
4. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Food and water safety. J Acad Nutr Diet.
2014;114:1819-1829.
5. US Department of Agriculture and Health and Human Services. Dietary Guidelines for
Americans, 2010. http://www.cnpp.usda.gov/dietaryguidelines.htm. Accessed June 15, 2015.
6. US Department of Agriculture Human Nutrition Information Service. MyPlate. 2011.
http://www.choosemyplate.gov. Accessed June 15, 2015.
NCP Step 3: Intervensi Gizi

Nutrition Intervention Terms and Definitions


Term Term Number Definition

Domain Pemberian Makan/


Kegiatan penyediaan makanan atau zat gizi sesuai
Diet (ND – Nutrition ND
kebutuhan melalui pendekatan individu.
Delivery)

Makanan Utama : Hidangan pokok dari suatu


susunan menu lengkap baik dari segi komposisi zat
Kelas: Makanan Utama dan
ND-1 gizi yang dihidangkan pada waktu yang ditetapkan
snack (1)
dengan secara teratur dan terjadwal.
Makanan snack : Makanan yang dikonsumsi di sela
sela makan utama

Kelas : Enteral and Pemberian zat gizi ke saluran cerna melalui pipa,
ND-2
Parenteral Nutrition (2) kateter atau stoma (makanan enteral) atau melalui
intravena baik sentral atau perifer (paneteral).

Pemberian zat gizi melalui saluran cerna melalui


Enteral Nutrition ND-2.1 pipa , kateter, atau makanan enteral atau melalaui
intravena baik sentral atau perifer

Pemberian cairan steril yang mengandung bahan


Parenteral Nutrition/IV Fluids ND-2.2 bahan gizi melalui jalur intravena, sentral atau
perifer, dalm jangka waktu tertentu

Pemberian makanan atau minuman buatan pabrik


kelas: Terapii medical food
(komersial) yang siap pakai bertujuan untuk
suplemen ND-3
menambah asupan energi, protein, karbohidrat,
serat dan lemak

Makanan atau minuman komersial atau siap


konsumsi yang bertujuan untuk menambah asupan
Suplemen medical food ND-3.1 energi, protein, karbohidratdan atau lemak yang
sekaligus juga menambah asupan vitamin
danmineral

Terapi suplemen vitamin ND-3.2 Suatu produk yang bertujuan untuk menambah/
melengkapi asupan vitamin atau mineral

Penambahan atau perubahan dalam penyediaan dari


Tata Laksana Pemberian substansi bioaktif ( misalnya plant stanol, sterol
ND-3.3
Substansi Bioaktif esters, psyllium, makanan tambahan, dan
sebagainya)

Fasilitas atau bantuan yang digunakan untuk


membantu pasien / klien agar dapat makan secara
Kelas: Feeding Assistance
ND-4 mandiri guna untuk memenuhi kebutuhan gizi dan
(4)
mengurangi resiko penurunan berat badan yangg
tidak direncanakan.

Penyesuaian lingkungan pada saat makan


Kelas: Tata Laksana ND-5 dihidangkan yang dapat memberikan daampak
Lingkungan Makan (5) pada konsumsi makanan

Kelas: Tata laksana gizi Modifikasi pengobatan atau herbal untul


ND-6
berkaitan dengan obat (6) mengoptimalkan status gizi/kesehatan pasien /klien

2015 EDITION

Copyright 2015. Powered by Webauthor.com. All Rights Reserved. RED57O0-XM1

Makanan Utama and Snacks (ND-1)

Definition
Makanan Utama : Hidangan pokok dari suatu susunan menu lengkap baik dari segi komposisi zat gizi
yang dihidangkan pada waktu yang ditetapkan dengan secara teratur dan terjadwal.
Makanan snack : Makanan yang dikonsumsi di sela sela makan utama.

 Makanan Biasa /Makanan Sehat


 Modifikasi komposisi makanan/snacks

o Modifikasi Tekstur
 Mudah digigit
 Mechanically altered diet
 Pureed diet
 Linectar thick liquid
 Honey thick liquid
 Spoon thick liquid

o Modifikasi energi
 Energi di tingkatkan
 Energi di turunkan
o Modifikasi Protein
 Konsistensi protein
 Protein ditingkatkan
 Protein diturunkan
 Casein diturunkan
 Gluten direndahkan
 Modifikasi asam amino
o Modifikasi Karbohidrat
 Konsistensi karbohidrat
 Karbohidrat ditingkatkan
 Karbohidrat diturunkan
 Modifikasi galaktosa
 Modifikasi laktosa
 Modifikasi fruktosa

o Modifikasi Lemak
 Lemak ditingkatkan
 Lemak diturunkan
 Modifikasi MUFA
 Modifikasi PUFA
 Modifikasi lemak jenuh
 Modifikasi lemak trans
 Modifikasi asam lemak omega 3
 Modifikasi MCT
o Modifikasi Kolesterol
o Kolesterol diturunkan

o Modifikasi Serat
 Serat ditingkatkan
 Serat diturunkan
 Modifikasi serat larut
 Modifikasi serat tidak larut
o Modifikasi cairan
 Cairan ditingkatkan
 Cairan dibatasi
 Diet cair jernih
 Diet cair penuh
o Modifikasi makanan atau bahan makanan khusus
o Modifikasi Vitamin
 Modifikasi vitamin A
 Modifikasi vitamin C
 Modifikasi vitamin B
 Modifikasi vitamin E
 Modifikasi vitamin K
 Modifikasi vitamin B1
 Modifikasi Robovlavin
 Modifikasi Niacin
 Modifikasi Asam folat
 Modifikasi vitamin B6
 Modifikasi vitamin B12
 Modifikasi Panthotenat
 Modifikasi Biotin

o Modifikasi Mineral
 Modifikasi kalsium
 Modifikasi clour
 Modifikasi zat besi
 Modifikasi magnesium
 Modifikasi phospour
 Modifikasi natrium
 Modifikasi Natrium
 Modifikasi seng
 Modifikasi tembaga
 Modifikasi flour
 Modifikasi cuprum
 Modifikasi yodium
 Modifikasi selenium
 Modifikasi mangan
 Modifikasi chromium
 Modifikasi molibdenum
 Modifikasi boron
 Modifikasi coblat
o Modifikasi jadwal makanan/cairan
o Modifikasi jadwal asupan untuk membatasi puasa
o Kelompok minuman /makanan khusus
o Modifikasi buah buahan
o Modifikasi sayuran
o Modifikasi padi padian
o Modifikasi protein makanan

o lain lain

Nutrition Diagnostic
Terminology Used in PES Common Examples (not intended to be inclusive)
Statements
 Peningkatan energi Ekspenditur (NI-1.1)
 Asupan energi inadekuat (NI-1.2)
 Asupan oral inadekuat (NI-2.1)
Nutrition Diagnosis  Kelebihan asupan lemak (NI-5.5.2)
 kelebihan asupan karbohidrat (NI-5.8.2)
 Asupan Karbohidrat konsisten (NI-5.8.4)
 Kesulitan mengunyah / menggigit(NC-1.2)
 Pertumbuhan dibawah rata-rata (NC-3.5)
 Akses makanan dan air terbatas (NB 3.2)
 Underweight (NC 3.1)
 Akses yang terbatas utk memilih makanan sehat, cth : lokasi
pedalaman, makanan yang disediakanoleh pengasuh
 Fisiologis: ↑kebutuhan E akibat peningkatan aktifitas, perubahan
metabolik, malabsorpsi, pertumbuhan, sakit kritis, kondisi yg
Etiologi
sangat lemah
 Psikologis, cth : gangguan makan
 Neurologis, cth : kesulitan mengunyah, menelan
 Pengetahuan gizi yang kurang tentang makanan yang dikonsumsi
Data Biokimia, Tes medis dan Prosedur

 Cholesterol serum
 Hasil Hemoglobin A1C

Pengukuran Antropometri

 Perubahan Berat Badan

Nutrition-Focused Physical Findings

 Gigi karies
 Diare
 Kehilangan masa otot dan atau pengerutan lemak
 Kelaparan

Tanda dan gejala


Makanan/Nutrition-Related History

 Perilaku atau kepercayaan yang salah terkait dengan makanan


dan zat gizi
 Perubahan aktifitas fisik
 Asupan makanan yang optimal
 Kurang pengetahuan terkait makanan dan gizi mengenai
penggunaan asupan karbohidrat

Client History

 Kondisi dengan diagnosis atau pengobatan yang dikarenankan .,


operasi, trauma, sepsis, diabetes mellitus, kelainan bawaan,
kekurangan enzim pencernaan, obesitas
 Penggunaan obat kronis yang meningkatkan atau menurunkan
penyerapan nutrisi
Other considerations (e.g., patient/client negotiation, patient/client needs and desires, and readiness to
change)

 Keterampilan dan kepatuhan


 Kemampuan ekonomi dalam memenuhi makanan
 Kesediaan / kemampuan merubah perilaku sesuai dengan diet
 Kemampuan menyiapkan makanan
 Terbatasnya atau kurangnya akses makanan

References

1. Academy of Nutrition and Dietetics. Nutrition Care Manual. www.nutritioncaremanual.org.


Accessed June 15, 2015.
2. Academy of Nutrition and Dietetics. Pediatric Nutrition Care
Manual. http://peds.nutritioncaremanual.org. Accessed June 15, 2015.
2015 EDITION

Copyright 2015. Powered by Webauthor.com. All Rights Reserved. RED57O0-XM1

Nutrisi Enteral (ND-2.1)

Definisi
nutrisiPemberian makanan melalui saluran cerna viapipa, kateter atau stoma

Detail Intervensi
Intervensi dapat diuraikan secara detail. Nutrition and dietetics practitioners recommend, implement, or
order nutrition interventions and the action(s) may be to initiate, modify or discontinue a nutrition
intervention(s):
 Modifikasi komposisi formula enteral
 Modifikasi konsentrasi / kepadatan enteral
 Modifikasi kecepatan pemberian enteral
 Modifikasi volume
 Modifikasi jadwal pemberian
 Modifikasi rute

Note: Related nutrition interventions, e.g., checking gastric residual volume or elevating the head
of the bed are documented using Coordination of Nutrition Care

Hal yang di gunakan


Nutrition Diagnosis yang
digunakan pada terminologi Common Examples (not intended to be inclusive)
dalam PES
 Kesulitan Menelan (NC-1.1)
 perubahan fungsi gastrointestinal (NC-1.4)
 Asupan oral inadekuat (NI-2.1)
Nutrition Diagnoses  peningkatan kebutuhan zat gizi (NI-5.1)
 asupan energi protein inadekuat (NI-5.2)
 asupan protein inadetkuat (NI-5.6.1)
 infusi enteral inadekuat (NI-2.3)
 Perubahan fungsi sal cerna, ketidak mampuan menyerap zat gizi
tertentu
 Ketidak mampuan mengunyah/ menelan
 Penurunan kemampuan untuk mengkonsumsi E yang cukup.
Mis peningkatan kebutuhan energi karena penyakit katabolik
 Respirasi atau sakit kritis lain yang membutuhkan ventilasi
Etiology
mekanik (ventilator)
 Proses penyakit atau komplikasi terapi yang menyebabkan
retensi cairan atau kehilangan cairan yg berlebihan ( mis pada
CHF, gagal hati atau gagal ginjal)

Pengukuran antropometri

 Penurunan Berat Badan


 Gagal Tumbuh
 Berat Badan Lahir Rendah

Nutrition-Focused Physical Findings?

 Kehilangan masa otot/ lemak


 Poor skin turgor (tenting)
 Retensi cairan (edema)
Signs and Symptoms

Food/Nutrition-Related History

 Asupan < 75% dari kebutuhan (insufficient intake)


 Perubahan asupan dalam 7-14 hari

Client History

 Aspirasi
 Coma
Other considerations (e.g., patient/client negotiation, patient/client needs and desires, and readiness to
change)

 End-of-life issues, ethical considerations, patient/client rights and family/caregiver issues


 Other nutrient intake (oral, parenteral nutrition), medications containing energy
 Enteral formulary composition and product availability
 Availability/access to a qualified practitioner for follow-up and monitoring
 Economic constraints that limit availability of food/enteral products

References

1. ASPEN Board of Directors and Standards Committee. Definition of terms, style, and conventions
used in ASPEN guidelines and standards. Nutr Clin Pract. 2005;20:281-285.
2. ASPEN Board of Directors and the Clinical Guidelines Task Force. Guidelines for the use of
parenteral and enteral nutrition in adult and pediatric patients. J Parenter Enteral Nutr.
2002;26:1SA-138SA.
3. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, Nicholson JF, Jimmerson SC, McConnell JW, Jung LY.
Are patients fed appropriately according to their caloric requirements? J Parenter Enteral Nutr.
1998;22:375-381.
4. Mirtallo J, Canada T, Johnson D, Kumpf V, Petersen C, Sacks G, Seres D, Guenter P. Task force
for the revision of safe practices for parenteral nutrition. J Parenter Enteral Nutr. 2004;28:S39-
S70.

Nutrisi Parenteral /IV Cairan(ND-2.2)

Definition
Pemberian cairan steril yang mengandung bahan bahan gizi melalui jalur intravena, sentral atau perifer,
dalm jangka waktu tertentu.

Details of Intervention
 Modifikasi komposisi
 Modifikasi konsentrasi
 Modifikasi kecepatan pemberian
 Modifikasi volume
 Modifikasi jadwal pemberian
 Modifikasi rute
 Pemberian cairan IV (jenis, volume, ml/flush, frekuensi)

Typically Used with the Following


Nutrition Diagnosis yang
Common Examples (not intended to be inclusive)
digunakan dalam
Terminologi
 Perubahan fungsi gastrointestinal (NC-1.4)
Nutrition Diagnoses  infusi Parenteral inadekuat (NI-2.7)
 Utilisasi zat gizi terganggu (NC-2.1)

 Perubahan fungsi sal cerna, ketidak mampuan menyerap zat gizi


tertentu atau kehilangan zat gizi yang berlebihan (misalnya muntah
Etiology berat, diare berat, output fistula tinggi)
 Penurunan fungsional panjang saluran cerna (misal reseksi usus)
 Obstruksi bowel

Pengukuran Antropometri

 Penurunan BB yang tidak diharapkan


 Gagal tumbuh
 Kelainan pada kelahiran

Nutrition-Focused Physical Findings?

 Kehilangan lemak atau otot


 Poor skin turgor (tenting)
 Retensi cairan (edema, ascites)
 Diare
 Muntah
Signs and Symptoms
Food/Nutrition-Related History

 Asupan kurang dari kebutuhan (insufficient intake)


 Perubahan asupan pada hari ke7 - 14

Client History

 Malabsorbsi
 Emesis
 Diffuse peritonitis, intestinal obstruction, paralytic ileus,
gastrointestinal ischemia, or perforated viscus, short-bowel
syndrome

Other considerations (e.g., patient/client negotiation, patient/client needs and desires, and readiness to
change)
 End of life, kode etik, hak pasien dan keluarga
 Asupan gizi lain ( Oral, enteral nutrisi) , obat obatan yang mengandung energi
 Ketersediaan produk
 Ketersediaan/ akses praktisi diet/gizi/ kesehatan untuk melakukan tindak lanjut dan monitoring
 Daya beli yang menyebabkan keterbatasan penyediaan produk parenteral

References

1. ASPEN Board of Directors and Standards Committee. Definition of terms, style, and conventions
used in ASPEN guidelines and standards. Nutr Clin Pract. 2005;20:281-285.
2. ASPEN Board of Directors and the Clinical Guidelines Task Force. Guidelines for the use of
parenteral and enteral nutrition in adult and pediatric patients. J Parenter Enteral Nutr.
2002;26:1SA-138SA.
3. McClave SA, Lowen CC, Kleber MJ, Nicholson JF, Jimmerson SC, McConnell JW, Jung LY.
Are patients fed appropriately according to their caloric requirements? J Parenter Enteral Nutr.
1998;22:375-381.
4. Mirtallo J, Canada T, Johnson D, Kumpf V, Petersen C, Sacks G, Seres D, Guenter P. Task force
for the revision of safe practices for parenteral nutrition. J Parenter Enteral Nutr. 2004;28:S39-
S70.
DOMAIN EDUKASI GIZI
Terminologi dan Devinisi Intervensi Gizi
Terminologi Nomor Definsi
DOMAIN : EDUKASI E Proses formal memberi instruksi atau
GIZI melatih pasien dengan ketrampilan atau
mengajar pengetahuan, untuk
membantu pasien mengatur atau
memodifikasi makanan, memilih
makanan, atau aktifitas fisik dan
berperilaku dalam upaya memelihara
atau memperbaiki kesehatannya
Kelas : Edukasi gizi – E–1
Materi / isi (1) Instruksi atau pelatihan dimaksudkan
untuk mengarah ke pengetahuan yang
berhubungan dengan nutrisi. Catatan:
Lembar referensi ini hanya mengacu
pada pendidikan nutrisi pasien / klien.
Silakan gunakan Konseling Nutrisi (C)
untuk mendokumentasikan Dasar
Teoretis / Pendekatan (C-1) dan Strategi
(C-2) yang digunakan untuk perubahan
Kelasperilaku pasien / klien
Kelas : Edukasi Nutrisi – E – 2 Instruksi atau pelatihan dimaksudkan
Aplikasi untuk mengarah pada interpretasi atau
keterampilan hasil yang berhubungan
dengan nutrisi. Catatan: Lembar
referensi ini hanya mengacu pada
pendidikan nutrisi pasien / klien.
Silakan gunakan Konseling Nutrisi (C)
untuk mendokumentasikan Dasar
Teoretis / Pendekatan (C-1) dan Strategi
(C-2) yang digunakan untuk perubahan
perilaku pasien / klien.
Terapi Suplemen Makanan Medis (ND-3.1)
Definisi
Makanan atau minuman komersial atau disiapkan yang ditujukan untuk suplemen energi, protein,
karbohidrat, serat, dan / atau asupan lemak yang juga dapat berkontribusi untuk asupan vitamin dan
mineral.
Detail Intervensi
Suatu intervensi tipikal dapat diuraikan lebih lanjut dengan perincian sebagai berikut: Ahli gizi dan ahli
diet merekomendasikan, menerapkan, atau memesan intervensi nutrisi dan tindakannya mungkin untuk
memulai, mengubah atau menghentikan intervensi gizi:
• Minuman komersial (dikemas)
• Makanan komersial (dikemas)
• Minuman yang dimodifikasi (disiapkan)
• Makanan yang dimodifikasi (disiapkan)
• Tujuan (misalnya, untuk suplemen energi, protein, karbohidrat, serat, dan / atau asupan lemak)
Biasanya Digunakan dengan Mengikuti
Terminologi Diagnostik Gizi yang Digunakan dalam Pernyataan PES Contoh Umum (tidak dimaksudkan
untuk inklusif)
Diagnosa Nutrisi • Asupan oral yang tidak adekuat (NI-2.1)
• Asupan cairan yang tidak memadai (NI-3.1)
• Meningkatnya kebutuhan nutrisi (NI-5.1)
• Malnutrisi (kekurangan gizi) (NC-4.1)
• Tingkat pertumbuhan di bawah yang diharapkan (NC-3.5)

Etiologi • Defisit neurologis (stroke)


• Kesulitan mengunyah atau menelan
• Alergi makanan atau intoleransi
• Perubahan fungsi GI
• Penyakit atau anoreksia terkait perawatan (mis., Kanker, infeksi, efek samping obat)
• Kecil untuk usia kehamilan, pembatasan pertumbuhan intrauterin, kurangnya berat badan yang sesuai,
hiperemesis gravidarum
• Kesalahan metabolisme bawaan
Tanda dan Gejala Pengukuran Antropometri
• Pertumbuhan tertunda
• Penurunan berat badan yang tidak diinginkan
Temuan Fisik yang Terfokus pada Nutrisi
• Otot yang jelas dan / atau pemborosan lemak
• Turgor kulit yang buruk (tenting)
Sejarah Terkait Makanan / Gizi
• Asupan yang tidak memadai
• Asupan makro dan / atau mikronutrien yang tidak mencukupi
Sejarah Klien
• Diagnosis konsisten dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat
• Potensi untuk mengulang status gizi
• Trauma oral / wajah
Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)
• Makan cukup untuk mengambil suplemen makanan medis
• Kendala sistem yang mencegah pemenuhan preferensi klien untuk rasa, tekstur, makanan tertentu, dan
waktu pemberian makan
• Keprihatinan ekonomi dan ketersediaan produk / makanan
• Kemampuan untuk mendapatkan suplemen makanan medis
• Akses ke penyimpanan suplemen makanan medis

Terapi Suplemen Vitamin dan Mineral (ND-3.2)


Definisi
Produk yang dimaksudkan untuk menambah asupan vitamin atau mineral.
Detail Intervensi
Suatu intervensi tipikal dapat diuraikan lebih lanjut dengan perincian sebagai berikut: Ahli gizi
dan ahli diet merekomendasikan, menerapkan, atau memesan intervensi nutrisi dan tindakannya mungkin
untuk memulai, mengubah atau menghentikan intervensi gizi:
• Terapi suplemen multivitamin / mineral (ya / tidak, tentukan dosis, frekuensi)
• Terapi suplemen elemen multi-trace (ya / tidak, tentukan dosis, frekuensi)
• Terapi suplemen vitamin:
o Vitamin A (sebutkan bentuk, µg atau RE, frekuensi)
o Vitamin C (mg / hari, frekuensi)
o Vitamin D (sebutkan bentuk, µg atau IU, frekuensi)
o Vitamin E (sebutkan bentuk, mg atau IU, frekuensi)
o Vitamin K (µg, frekuensi)
o Thiamin (mg, frekuensi)
o Riboflavin (mg, frekuensi)
o Niasin (sebutkan bentuk, mg, frekuensi)
o Vitamin B6 (sebutkan bentuk, mg, frekuensi)
o Folat (sebutkan bentuk, µg, frekuensi)
o Vitamin B12 (µg, frekuensi)
o Asam pantotenat (mg, frekuensi)
o Biotin (µg, frekuensi)
• Terapi suplemen mineral:
o Kalsium (sebutkan bentuk, mg, frekuensi)
o Chloride (mg, frekuensi)
o Besi (sebutkan bentuk, mg, frekuensi)
o Magnesium (mg, frekuensi)
o Potassium (sebutkan bentuk, g atau mg, frekuensi)
o Fosfor (mg, frekuensi)
o Sodium (mg atau g, frekuensi)
o Seng (mg, frekuensi)
Sulfat (g atau mmol, frekuensi)
o Fluorida (mg, frekuensi)
o Tembaga (µg atau mg, frekuensi)
o Iodine (µg, frekuensi)
o Selenium (sebutkan bentuk, µg, frekuensi)
o Mangan (mg, frekuensi)
o Chromium (sebutkan formulir, µg, frekuensi)
o Molybdenum (µg, frekuensi)
o Boron (mg, frekuensi)
o Cobalt (µg, frekuensi)
Biasanya Digunakan dengan Mengikuti
Terminologi Diagnostik Gizi yang Digunakan dalam Pernyataan PES Contoh Umum (tidak dimaksudkan
untuk inklusif)
Diagnosa Nutrisi • Asupan vitamin yang tidak memadai (NI-5.9.1)
• Asupan vitamin yang berlebihan (NI-5.9.2)
• Asupan mineral yang tidak memadai (NI-5.10.1)
• Asupan mineral yang berlebihan (NI-5.10.2)
• Asupan alkohol berlebihan (NI-4.3)
• Perubahan fungsi GI (NC-1.4)
• Pemanfaatan gizi terganggu (NC-2.1)
• Interaksi obat-obat yang diprediksi (NC-2.4)
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi (NB-1.1)
• Pilihan makanan yang tidak diinginkan (NB-1.7)

Etiologi • Miskin asupan makanan padat nutrisi yang mengandung vitamin dan mineral
• Penggunaan suplemen vitamin dan mineral berlebihan
• Diagnosis atau pengobatan medis yang memengaruhi kebutuhan vitamin atau mineral atau pemanfaatan
• Malabsorpsi vitamin dan mineral
• Asupan gabungan atau pemberian obat dan makanan yang menghasilkan interaksi yang tidak diinginkan
/ berbahaya
• Ketergantungan PN jangka panjang
Tanda dan Gejala Data Biokimia, Tes dan Prosedur Medis
• Indeks laboratorium atau radiologis penipisan vitamin-mineral
Temuan Fisik yang Terfokus pada Nutrisi
• Kelainan yang konsisten dengan defisiensi vitamin dan mineral atau kelebihan
Sejarah Terkait Makanan / Gizi
• Analisis asupan gizi mengungkapkan asupan vitamin dan mineral kurang lebih dari yang
direkomendasikan
Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)
• Muncul bukti ilmiah untuk mendukung penggunaan suplemen vitamin dan mineral dalam populasi
tertentu, kondisi medis dan / atau perawatan medis
• Ketersediaan praktisi yang berkualifikasi dengan pendidikan / pelatihan tambahan dalam penggunaan
suplemen vitamin dan mineral dalam praktik
• Pertimbangan ekonomi dan ketersediaan produk

Bioactive Substance Management (ND-3.3)


Definisi
Penambahan atau perubahan dalam penyediaan zat bioaktif (misalnya, stanol tanaman dan ester
sterol, psyllium, aditif makanan, zat bioaktif lainnya).
Detail Intervensi
Suatu intervensi tipikal dapat diuraikan lebih lanjut dengan perincian berikut. Ahli nutrisi dan
dietetika merekomendasikan, menerapkan, atau memesan intervensi gizi dan tindakan mungkin untuk
memulai, memodifikasi atau menghentikan intervensi gizi:
• Tanam stanol ester (sebutkan g, bentuk, frekuensi)
• Tanam sterol ester (sebutkan g, bentuk, frekuensi)
• Protein kedelai (tentukan g, bentuk, frekuensi)
• Psyllium (sebutkan g, bentuk, frekuensi)
• ß-glucan (sebutkan g, bentuk, frekuensi)
• Aditif makanan (yang diduga berdampak pada kesehatan pasien / klien) (sebutkan, mis., Jumlah, bentuk,
frekuensi)
• Alkohol (sebutkan, oz / mL, bentuk, frekuensi)
• Kafein (sebutkan, misalnya, mg, oz / mL, bentuk, frekuensi)
• Zat lain (yang ada bukti bioaktifitas) (sebutkan, misalnya, jumlah, bentuk, frekuensi)
Biasanya Digunakan dengan Mengikuti
Terminologi Diagnostik Gizi yang Digunakan dalam Pernyataan PES Contoh Umum (tidak dimaksudkan
untuk inklusif)
Diagnosa Nutrisi • Asupan zat bioaktif yang tidak adekuat (NI-4.1)
• Asupan zat bioaktif yang berlebihan (NI-4.2)
• Asupan alkohol berlebihan (NI-4.3)
• Interaksi obat-obat yang diprediksi (NC-2.4)
• Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi (NB-1.1)
• Pilihan makanan yang tidak diinginkan (NB-1.7)

Etiologi • Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi terkait asupan zat bioaktif yang
direkomendasikan
• Kekurangan atau terbatasnya akses ke makanan yang mengandung zat bioaktif
• Kontaminasi, misname, mislabel atau kurangnya pelabelan, penyalahgunaan, perubahan merek baru-
baru ini, peningkatan dosis baru-baru ini, perubahan formulasi terbaru dari zat yang dikonsumsi
• Asupan gabungan atau pemberian obat dan makanan yang menghasilkan interaksi yang tidak diinginkan
/ berbahaya
• Efek samping yang tidak diinginkan terkait dengan zat bioaktif
Tanda dan Gejala Makanan / Nutrisi-Terkait Sejarah
• Analisis asupan gizi mengungkapkan asupan zat bioaktif kurang lebih dari yang direkomendasikan
• Intake mengungkapkan konsumsi aditif makanan di mana pasien / klien sensitif atau tidak bertoleransi
Sejarah Klien
• Diagnosis medis terkait dengan kebutuhan zat bioaktif yang meningkat
Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)
• Muncul bukti ilmiah untuk mendukung penggunaan suplemen bioaktif pada populasi tertentu, kondisi
medis khusus dan / atau dengan perawatan medis
• Ketersediaan praktisi yang berkualifikasi dengan pendidikan / pelatihan tambahan dalam penggunaan
suplemen bioaktif dalam praktek

Bantuan Makan (ND-4)


Definisi
Akomodasi atau bantuan yang dirancang untuk mengembalikan kemampuan pasien / klien untuk
makan secara mandiri, mendukung asupan nutrisi yang memadai, dan mengurangi insiden penurunan
berat badan dan dehidrasi yang tidak direncanakan.
Detail Intervensi
Suatu intervensi tipikal dapat diuraikan lebih lanjut dengan perincian berikut. Ahli nutrisi dan
dietetika merekomendasikan, menerapkan, atau memesan intervensi gizi dan tindakan mungkin untuk
memulai, memodifikasi atau menghentikan intervensi gizi:
• Perangkat makan adaptif (peralatan atau perkakas) (misalnya, sebutkan)
• Posisi pemberian makan (misalnya, tentukan posisi pasien / klien dalam hubungannya dengan makan
atau sudut derajat untuk makan enteral)
• Pengaturan makan (mis., Tentukan tindakan untuk membuat makanan dapat diakses untuk konsumsi)
• Perawatan mulut (mis. Tentukan perawatan untuk mempromosikan kesehatan mulut dan kebersihan)
• Bantuan pemilihan menu (ya / tidak)
• Lainnya (sebutkan)
Biasanya Digunakan dengan Mengikuti
Terminologi Diagnostik Gizi yang Digunakan dalam Pernyataan PES Contoh Umum (tidak dimaksudkan
untuk inklusif)
Diagnosa Nutrisi • Asupan energi yang tidak memadai (NI-1.2)
• Asupan oral yang tidak memadai (NI-2.1)
• Pemasukan nutrisi enteral yang tidak memadai (NI-2.3)
• Penurunan berat badan yang tidak diinginkan (NC-3.2)
• Kesulitan makan mandiri (NB-2.6)

Etiologi • Cacat fisik


• Asupan makanan / nutrisi yang buruk
• Masalah neurologis, misalnya, penurunan memori, masalah konsentrasi
Tanda dan Gejala Pengukuran Antropometri
• Penurunan berat badan
Sejarah Terkait Makanan / Gizi
• Menjatuhkan peralatan atau makanan
Sejarah Klien
• Kondisi yang terkait dengan diagnosis atau pengobatan, misalnya, cerebral palsy, stroke, demensia
• Riwayat aspirasi atau kondisi yang meningkatkan risiko aspirasi
• Penolakan untuk menggunakan perangkat makan adaptif yang ditentukan, atau mengikuti teknik
penentuan posisi yang ditentukan
Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)
• Penerimaan bantuan makan / perangkat makan
• Lingkungan yang buruk untuk mendorong asupan yang memadai
• Kurangnya individu untuk memberikan bantuan pada waktu makan
• Kurangnya pelatihan dalam metode pemberian makan
• Kurangnya terapi fisik yang tersedia, terapi okupasi, atau evaluasi terapi wicara
• Kemampuan untuk memahami alasan di balik rekomendasi dan kemudian ingin melakukan perubahan
pribadi
• Kurangnya bantuan saat menerjemahkan item menu diperlukan

Kelola Lingkungan Feeding (ND-5)


Definisi
Penyesuaian lingkungan fisik, suhu, kenyamanan, dan daya tarik lokasi tempat makanan disajikan
yang memengaruhi konsumsi makanan.
Detail Intervensi
Suatu intervensi tipikal dapat diuraikan lebih lanjut dengan perincian berikut. Ahli nutrisi dan
dietetika merekomendasikan, menerapkan, atau memesan intervensi gizi dan tindakan mungkin untuk
memulai, memodifikasi atau menghentikan intervensi gizi:
• Pencahayaan (misalnya, tentukan)
• Bau (misalnya, tentukan, minimalkan atau tingkatkan)
• Gangguan (misalnya, tentukan, minimalkan)
• Tinggi meja (sebutkan)
• Layanan meja (misalnya, piring, serbet)
•Suhu kamar
• Layanan makanan (jenis layanan, misalnya, layanan di meja, prasmanan)
• Lokasi makan (sebutkan)
• Lainnya
Biasanya Digunakan dengan Mengikuti
Terminologi Diagnostik Gizi yang Digunakan dalam Pernyataan PES Contoh Umum (tidak dimaksudkan
untuk inklusif)
Diagnosa Nutrisi • Asupan oral yang tidak adekuat (NI-2.1)
• Pola makan tidak teratur (NB-1.5)
• Kesulitan makan mandiri (NB-2.6)

Etiologi • Demensia
• Ketidakmampuan untuk tetap tugas / mudah terganggu oleh orang lain
• Hasrat keluarga, sosial, biologis / genetik, dan / atau lingkungan yang terkait untuk menjadi kurus
• Perilaku penghindaran terhadap aroma makanan yang kuat
• Kurangnya kesiapan perkembangan untuk melakukan tugas manajemen diri
Tanda dan Gejala Makanan / Nutrisi-Terkait Sejarah
• Perubahan selera makan yang dikaitkan dengan lingkungan waktu makan
• Mudah teralihkan dari makan
• Isu-isu sanitasi dan keamanan makanan di lingkungan
• Makanan yang tersedia bukan dari pilihan pasien
• Penurunan kemampuan pasien / klien untuk makan secara mandiri
• Menghindari acara sosial di mana makanan disajikan
Sejarah Klien
• Mondar-mandir, mengembara, perubahan dalam mempengaruhi
Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)
• Tersedia sumber daya untuk meningkatkan / memodifikasi lingkungan makan
• Penerimaan perubahan lingkungan makan

Referensi
1. Posisi American Dietetic Association: Pendekatan nutrisi individual untuk orang dewasa yang lebih tua
di komunitas perawatan kesehatan. J Am Diet Assoc. 2010; 110: 1554-1563.
2. Posisi Akademi Nutrisi dan Diet: Layanan nutrisi untuk individu dengan cacat intelektual dan
perkembangan dan kebutuhan perawatan kesehatan khusus. J Acad Nutr Diet. 2015; 115: 593-608.
EDISI 2015

Manajemen Obat Terkait Nutrisi (ND-6)


Definisi
Modifikasi obat komplementer / alternatif obat atau nutrisi untuk mengoptimalkan status gizi atau
kesehatan pasien / klien.
Detail Intervensi
Suatu intervensi tipikal dapat diuraikan lebih lanjut dengan perincian berikut. Ahli nutrisi dan
dietetika merekomendasikan, menerapkan, atau memesan intervensi gizi dan tindakan mungkin untuk
memulai, memodifikasi atau menghentikan intervensi gizi:
• Obat resep (misalnya, insulin, perangsang nafsu makan, enzim pencernaan) dosis, bentuk, jadwal, rute
• Obat over-the-counter (OTC) (misalnya, antacid, aspirin, laksatif) dosis, bentuk, jadwal, rute
• Pengobatan komplementer / alternatif yang berhubungan dengan nutrisi (misalnya, minyak peppermint,
probiotik), dosis, bentuk, jadwal, rute
Biasanya Digunakan dengan Mengikuti
Terminologi Diagnostik Gizi yang Digunakan dalam Pernyataan PES Contoh Umum (tidak dimaksudkan
untuk inklusif)
Diagnosa Nutrisi • Perubahan fungsi GI (NC-1.4)
• Pemanfaatan gizi terganggu (NC-2.1)
• Mengubah nilai-nilai laboratorium terkait nutrisi (NC-2.2)
• Interaksi makanan-obat (NC-2.3)
• Interaksi obat-obat yang diprediksi (NC-2.4)

Etiologi • Nafsu makan yang tidak memadai sehingga asupan nutrisi tidak adekuat
• Sering hipo- atau hiperglikemia
• Insufisiensi pankreas
• Malabsorpsi lemak, protein, laktosa, atau karbohidrat lain
• Polypharmacy dan penyalahgunaan obat
• Asupan gabungan atau pemberian obat dan makanan yang menghasilkan interaksi yang tidak diinginkan
/ berbahaya
• Dilaporkan penyalahgunaan atau kurangnya penggunaan obat
Tanda dan Gejala Data Biokimia, Tes dan Prosedur Medis
• Sering hipo- atau hiperglikemia
Pengukuran Antropometri
• Perubahan pengukuran antropometri berdasarkan efek obat dan kondisi pasien / klien, mis., Penambahan
berat badan dan kortikosteroid
Temuan Fisik yang Terfokus pada Nutrisi
• Penampilan yang tipis dan terbuang
•Diare
Sejarah Terkait Makanan / Gizi
• Laporkan penggunaan obat komplementer / alternatif yang terkait nutrisi
Sejarah Klien
• Diabetes dengan glukosa darah yang tidak terkontrol
• HIV, kanker
Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)
• Ketersediaan / akses ke apoteker klinis
• Ketersediaan praktisi yang berkualifikasi dengan pelatihan farmakologi yang tepat dan / atau pendidikan

Manajemen Obat Terkait Nutrisi (ND-6)


Definisi
Modifikasi obat komplementer / alternatif obat atau nutrisi untuk mengoptimalkan status gizi atau
kesehatan pasien / klien.
Detail Intervensi
Suatu intervensi tipikal dapat diuraikan lebih lanjut dengan perincian berikut. Ahli nutrisi dan
dietetika merekomendasikan, menerapkan, atau memesan intervensi gizi dan tindakan mungkin untuk
memulai, memodifikasi atau menghentikan intervensi gizi:
• Obat resep (misalnya, insulin, perangsang nafsu makan, enzim pencernaan) dosis, bentuk, jadwal, rute
• Obat over-the-counter (OTC) (misalnya, antacid, aspirin, laksatif) dosis, bentuk, jadwal, rute
• Pengobatan komplementer / alternatif yang berhubungan dengan nutrisi (misalnya, minyak peppermint,
probiotik), dosis, bentuk, jadwal, rute
Biasanya Digunakan dengan Mengikuti
Terminologi Diagnostik Gizi yang Digunakan dalam Pernyataan PES Contoh Umum (tidak dimaksudkan
untuk inklusif)
Diagnosa Nutrisi • Perubahan fungsi GI (NC-1.4)
• Pemanfaatan gizi terganggu (NC-2.1)
• Mengubah nilai-nilai laboratorium terkait nutrisi (NC-2.2)
• Interaksi makanan-obat (NC-2.3)
• Interaksi obat-obat yang diprediksi (NC-2.4)

Etiologi • Nafsu makan yang tidak memadai sehingga asupan nutrisi tidak adekuat
• Sering hipo- atau hiperglikemia
• Insufisiensi pankreas
• Malabsorpsi lemak, protein, laktosa, atau karbohidrat lain
• Polypharmacy dan penyalahgunaan obat
• Asupan gabungan atau pemberian obat dan makanan yang menghasilkan interaksi yang tidak diinginkan
/ berbahaya
• Dilaporkan penyalahgunaan atau kurangnya penggunaan obat
Tanda dan Gejala Data Biokimia, Tes dan Prosedur Medis
• Sering hipo- atau hiperglikemia
Pengukuran Antropometri
• Perubahan pengukuran antropometri berdasarkan efek obat dan kondisi pasien / klien, mis., Penambahan
berat badan dan kortikosteroid
Temuan Fisik yang Terfokus pada Nutrisi
• Penampilan yang tipis dan terbuang
•Diare
Sejarah Terkait Makanan / Gizi
• Laporkan penggunaan obat komplementer / alternatif yang terkait nutrisi
Sejarah Klien
• Diabetes dengan glukosa darah yang tidak terkontrol
• HIV, kanker
Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)
• Ketersediaan / akses ke apoteker klinis
• Ketersediaan praktisi yang berkualifikasi dengan pelatihan farmakologi yang tepat dan / atau pendidikan
DOMAIN EDUKASI GIZI
Terminologi dan Devinisi Intervensi Gizi
Terminologi Nomor Definsi
DOMAIN : EDUKASI E Proses formal memberi instruksi atau
GIZI melatih pasien dengan ketrampilan atau
mengajar pengetahuan, untuk
membantu pasien mengatur atau
memodifikasi makanan, memilih
makanan, atau aktifitas fisik dan
berperilaku dalam upaya memelihara
atau memperbaiki kesehatannya
Kelas : Edukasi gizi – E–1
Materi / isi (1) Instruksi atau pelatihan dimaksudkan
untuk mengarah ke pengetahuan yang
berhubungan dengan nutrisi. Catatan:
Lembar referensi ini hanya mengacu
pada pendidikan nutrisi pasien / klien.
Silakan gunakan Konseling Nutrisi (C)
untuk mendokumentasikan Dasar
Teoretis / Pendekatan (C-1) dan Strategi
(C-2) yang digunakan untuk perubahan
Kelasperilaku pasien / klien
Kelas : Edukasi Nutrisi – E – 2 Instruksi atau pelatihan dimaksudkan
Aplikasi untuk mengarah pada interpretasi atau
keterampilan hasil yang berhubungan
dengan nutrisi. Catatan: Lembar
referensi ini hanya mengacu pada
pendidikan nutrisi pasien / klien.
Silakan gunakan Konseling Nutrisi (C)
untuk mendokumentasikan Dasar
Teoretis / Pendekatan (C-1) dan Strategi
(C-2) yang digunakan untuk perubahan
perilaku pasien / klien.
EDUKASI GIZI – MATERI / ISI (E – 1)
Definisi
Instruksi atau pelatihan dimaksudkan untuk mengarah ke pengetahuan yang berhubungan dengan nutrisi.
Detail Intervensi
Suatu intervensi tipikal dapat diuraikan lebih lanjut dengan perincian berikut. Ahli gizi dan dietisien
merekomendasikan, menerapkan, atau memesan intervensi gizi dan tindakan memungkinkan untuk
memulai, memodifikasi atau menghentikan intervensi gizi:

1. Tujuan edukasi gizi (mis: pencegahan, pengelolaan penyakit)


2. Modifikasi prioritas (terkait isu yang menjadi perhatian utama kesehatan pasien)
3. Informasi dasar/Survival information(mis: modifikasi minimalis yang dapat dilakukan sampai
pasien berkunjung ulang untuk mendapat edukasi lanjut)
4. Hubungan Gizi dan aktifitas fisik dengan kesehatan
5. Rekomendasi yang dianjurkan (mis: menjelaskan rekomendasi preskripsi diet lebih dari satu
(multiple)
6. Topik-topik lainnya (mis : asupan asam lemak jenuh dan trans versus asupan total lemak,
perencanan menu, penga-daan makanan, aktifitas fisik yang dianjurkan)
7. Lain lain

Biasanya Digunakan dengan Mengikuti


Terminologi Diagnosa Gizi Contoh Umum (tidak dimaksudkan untuk
dalam pernyataan PES inklusif)

Diagnosa Gizi  Interaksi obat-obat yang diramalkan (NC-2.4)


 Kekurangan berat badan (NC-3.1)
 Kegemukan / obesitas (NC-3.3)
 Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan
makanan dan gizi (NB-1.1)
 Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang
topik yang berhubungan dengan makanan atau
nutrisi (NB-1.2)
 Defisit pemantauan diri (NB-1.4)
 Gangguan Pola Makan (NB-1.5)
 Kurang Aktifitas Fisik (NB-2.1)
 Aktifitas fisik yang berlebihan (NB-2.2)
 Perubahan Nilai Lab Terkait Gizi (NC-2.2)
 Lainnya: Diagnosa apa pun yang terkait dengan
asupan yang tidak memadai, berlebihan, atau
tidak konsisten

Etiologi  Defisit pengetahuan terkait dengan kondisi medis


yang baru didiagnosis dan / atau masalah nutrisi
 Prosedur medis atau pembedahan yang
membutuhkan diet yang dimodifikasi
 Terpapar informasi yang salah terkait gizi
Tanda dan Gejala Riwayat Terkait Makanan / Gizi

 Tidak dapat menjelaskan tujuan preskripsi gizi


atau kaitan nutrisi dalam hubungannya dengan
penyakit / kesehatan
 Mengungkapkan kebutuhan akan informasi
tambahan atau klarifikasi edukasi atau waktu
tambahan untuk mempelajari informasi
 Tidak dapat memilih makanan atau suplemen
yang tepat
 Tidak dapat memilih waktu, volume, atau
persiapan / penanganan makanan yang tepat
 Ketidakpastian aktivitas fisik, jenis dan frekuensi
 Tidak dapat membedakan antara indormasi yang
tepat dan yang salah

Data Biokimia, Tes dan Prosedur Medis

 Data laboratorium menunjukkan kebutuhan


edukasi gizi
Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)

 Bertemu dengan beberapa tenaga kesehatan pada hari yang sama dan tidak dapat atau tidak ingin
menerima edukasi gizi pada saat ini
 Gambaran profil yang kompleks sehingga membutuhkan penambahan edukasi/ instruksi
 Sudah keluar dari RS
 Pengasuh tidak ada pada saat edukasi gizi
 Pengetahuan dasar
 Gaya belajar
 Kebutuhan edukasi dan pembelajaran(mis: obat baru dan pengobatan lain )
 Keterbatasan membaca, termasuk kemampuan membaca, menulis, pemahaman informasi,
hambatan bahasa
EDUKASI GIZI – APLIKASI (E – 2)
Definisi
Instruksi atau pelatihan dimaksudkan untuk mengarah pada interpretasi atau keterampilan hasil
yang berhubungan dengan nutrisi

Detail Intervensi
 Interpretasi hasil (ikut pelatihan yang menjelaskan preskripsi gizi spt. distribusi KH sepanjang
hari berdasarkan hasil monitoring gula darah, nadi selama aktifitas fisik)
 Pengembangan ketrampilan mis: menggunakan glukometer, home tube feeding and feeding pump
training, ketrampilan masak/ persiapan, peralatan kegiatan fisik

Biasanya Digunakan dengan Mengikuti


Terminologi Diagnosa Gizi dalam Contoh Umum (tidak dimaksudkan
pernyataan PES untuk inklusif)

Diagnosa Gizi  Defisit pengetahuan yang berhubungan


dengan makanan dan nutrisi (NB-1.1)
 Keyakinan / sikap yang tidak
mendukung terkait makanan dan gizi
(NB-1.2)
 Defisit pemantauan diri (NB-1.4)
 Gangguan pola makan (NB-1.5)
 Kurang aktifitas fisik (NB-2.1)
 Mengubah nilai-nilai laboratorium
terkait nutrisi (NC-2.2)
 Lainnya: Diagnosa apa pun yang terkait
dengan asupan yang tidak memadai
atau berlebihan, atau tidak konsisten

Etiologi  Kurangnya pemahaman tentang


bagaimana menginterpretasikan hasil
yang berhubungan dengan nutrisi
 Paparan terhadap informasi aplikasi
makanan dan nutrisi yang salah
 Kurangnya keterampilan manajemen
diri
Tanda dan Gejala Riwayat Gizi dan Makanan
 Mengungkapkan keinginan untuk
menerapkan informasi nutrisi
 Makanan dan asupan nutrisi melacak
Data Biokimia yang tidak lengkap, Tes
dan Prosedur Medis
 Data laboratorium menunjukkan
kebutuhan edukasi gizi

Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)
 Gambaran profil yang kompleks sehingga membutuhkan penambahan edukasi/ instruksi
 Penurunan atau peningkatan kapasitas dan keinginan untuk mempelajari informasi
 Kualitas hidup dapat ditingkatkan melalui edukasi gizi dan pemahanan yang mendalam
 Pengetahuan dasar
 Faktor gaya hidup
 Pendekatan edukasi dapat mendorong transfer ketrampilan
 Keterbatasan membaca, termasukkemampuanmembaca, menulis, pemahamaninformasi,
hambatanbahasa

DOMAIN KONSELING

Terminologi dan Devinisi Intervensi Gizi


Terminologi Nomor Definsi
DOMAIN : KONSELING C Proses dukungan ditandai dengan
GIZI kolaborasi konselor-pasien untuk
menetapkan prioritas gizi dan aktifitas
fisik, tujuan/target, dan rencana tindakan
individual dengan meningkatkan
pengetahuan dan mendorong tanggung
jawab untuk mengasuh diri sendiri dalam
menangani kondisi yang ada dan
meningkatkan kesehatan
Kelas : Teori Dasar (1) C–1 Teori atau model yang digunakan untuk
merancang dan menerapkan intervensi.
Model teori meliputi prinsip, konsep, dan
macam(variable) yang memberikan
gambaran yang sistematik mengenai
proses perubahan perilaku manusia
Kerangka teoritikal memberikan arah
untuk mengetahui :
1. Informasi apa yang dibutuhkan
pasien/klien pada setiap titik/tahap
(yang berbeda) dalam proses
perubahan perilaku?
2. Alat dan strategi apa yan g paling
sesuai diterapkan untuk memfasilitasi
perubahan perilaku?
3. Ukuran outcomesapa untuk mengkaji
efektifitas dari intervensi atau
komponen intervensi?

Kelas : Strategi (2) C–2 Suatu metode berbasis fakta atau rencana
kegiatan yang didisain untuk mencapai
suatu tujuan khusus/ tertentu.
Penerapan dari teori perubahan perilaku
pada praktik kegizian dengan strategi
berbasis fakta untuk mempromosikan
perubahan perilaku.
Beberapa strategi bertujuan merubah
motivasi, dan target perubahan perilaku
lainnya.
Praktisi Gizi dan Dietetik secara selektif
menerapkan strategi berbasis tujuan dan
target pasien/klien, dan ketrampilan dan
filosofi konseling personal yang
dimilikinya

TEORI DASAR ( C – 1)
Definisi
Teori atau model yang digunakan untuk merancang dan menerapkan intervensi. Model teori meliputi
prinsip, konsep, dan macam(variable) yang memberikan gambaran yang sistematik mengenai proses
perubahan perilaku manusia
Kerangka teoritikal memberikan arah untuk mengetahui :
1. Informasi apa yang dibutuhkan pasien/klien pada setiap titik/tahap (yang berbeda) dalam proses
perubahan perilaku?
2. Alat dan strategi apa yan g paling sesuai diterapkan untuk memfasilitasi perubahan perilaku?
3. Ukuran outcomesapa untuk mengkaji efektifitas dari intervensi atau komponen intervensi?

Panduan Aplikasi
Satu atau lebih dari teori atau model teoritis berikut dapat memengaruhi gaya atau pendekatan konseling.
Konselor diminta untuk mengidentifikasi teori-teori (C-1) yang paling mempengaruhi intervensi yang
didokumentasikan. Intervensi mungkin juga menggabungkan alat dan strategi yang berasal dari berbagai
teori dan model perubahan perilaku. Konselor juga diminta untuk menunjukkan strategi mana (C-2) yang
mereka gunakan dalam sesi intervensi tertentu.
Detail Intervensi
Suatu intervensi dapat diuraikan lebih lanjut dengan perincian berikut. Ahli gizi dan dietisien
merekomendasikan, menerapkan, atau memesan intervensi gizi dan tindakan yang memungkinkan untuk
memulai, memodifikasi atau menghentikan intervensi gizi:
Teori dan model berikut ini terbukti bermanfaat dalam menyediakan kerangka teoritis untuk
intervensi gizi individu dan antar pribadi berbasis bukti. Teori lain mungkin berguna untuk intervensi
tingkat masyarakat (misalnya, Organisasi Masyarakat, Difusi Inovasi, Teori Komunikasi).

1. Teori kognitif-perilaku
2. Model kepercayaan kesehatan
3. Teori belajar sosial
4. Model transtheoretical / tahapan perubahan

Biasanya Digunakan dengan Mengikuti


Terminologi Diagnosa Gizi Contoh Umum (tidak dimaksudkan untuk inklusif)
dalam pernyataan PES
Diagnosa Gizi  Kegemukan / obesitas (NC-3.3)
 Keyakinan / sikap yang tidak mendukung terkait
makanan dan gizi (NB-1.2)
 Belum siap untuk perubahan pola makan / gaya hidup
(NB-1.3)
 Defisit pemantauan diri (NB-1.4)
 Gangguan pola makan (NB-1.5)
 Tidak patuh mengikuti anjuran diet (NB-1.6)
 Pilihan makanan yang tidak tepat (NB-1.7)
 Kurang aktifitas fisik (NB-2.1)
 Aktifitas fisik yang berlebihan (NB-2.2)
 Ketidakmampuan untuk mengelola perawatan diri
(NB-2.3)
 Kualitas hidup nutrisi yang buruk (NB-2.5)
 Lainnya: Semua diagnosis terkait

Etiologi  Diagnosis medis yang terbaru


 Perilaku/ kepercayaanyang
salahterkaitdenganmakananataugizi
 Nilai-nilai terhadap perubahan perilaku dan kompetisi
kurang
 Pengaruh budaya dan agama terhadap penerapan
preskripsi gizi
 Kurang upaya untuk melakukan perubahan, atau
kurang mampu mengatasi hambatan untuk berubah
 Kurangfokus/perhatian pada detil, kesulitan dalam
mengelola dan membagi waktu
 Persepsi bahwa waktu, interpersonal, atau keuangan
membatasi proses perubahan
 Terpapar informasi yang salah atau tidak sesuai
 Belum siap melakukan diet/merubah gaya hidup
 Kurang dukungan dari pengasuh atau lingkungan
untuk menerapkan perubahan
 Kondisi Fatigue(kelelahan) yang amat tinggi atau efek
samping obat

Tanda dan Gejala Riwayat gizi dan makanan

 Putus asa dengan nutrisi dan / atau rekomendasi


aktivitas fisik
 Kegagalan sebelumnya untuk secara efektif mengubah
perilaku
 Defensivitas, permusuhan, atau penolakan untuk
berubah
 kurang kontrol makan
 Ketidakmampuan menerapkan informasi / pedoman
terkait makanan dan gizi
 Ketidakmampuan untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan makanan dan nutrisi
 catatan pemantauan diri tidak ada atau tidak lengkap
 Ketidakmampuan memecahkan masalah / mengelola
sendiri
 Pemikiran irasional tentang diri dan efek asupan
makanan
 Harapan yang tidak realistis
 Ketidakfleksibelan dengan pemilihan makanan
 Bukti asupan yang berlebihan, tidak memadai, atau
tidak konsisten terkait dengan kebutuhan

Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan
kesiapan untuk berubah)
 Gaya hidup
 Keterbatasan bahasa
 Tingkat pendidikan
 Budaya
 Status sosial ekonomi

STRATEGI (C – 2)
Definisi
Suatu metode berbasis fakta atau rencana kegiatan yang didisain untuk mencapai suatu tujuan
khusus/ tertentu. Penerapan dari teori perubahan perilaku pada praktik kegizian dengan strategi berbasis
fakta untuk mempromosikan perubahan perilaku. Beberapa strategi bertujuan merubah motivasi, dan
target perubahan perilaku lainnya. Praktisi Gizi dan Dietetik secara selektif menerapkan strategi berbasis
tujuan dan target pasien/klien, dan ketrampilan dan filosofi konseling personal yang dimilikinya

Panduan Aplikasi
Suatu intervensi biasanya menggabungkan alat dan strategi yang berasal dari berbagai teori dan
model perubahan perilaku. Praktisi diminta untuk menunjukkan Strategi mana (C-2) yang ia gunakan
dalam sesi intervensi tertentu bersama dengan Teori (C-1) yang paling memengaruhi intervensi yang
didokumentasikan.

Detail Intervensi
1. Wawancara motivasi
2. Penentuan tujuan
3. Pemantauan diri
4. Pemecahan masalah
5. Dukungan sosial
6. Manajemen stres
7. Kontrol Stimulus
8. Restrukturisasi kognitif
9. Pencegahan kambuh
10. Pengelolaan hadiah / kontinjensi
11. Lainnya

Biasanya Digunakan dengan Mengikuti


Terminologi Diagnosa Gizi Contoh Umum (tidak dimaksudkan untuk
dalam pernyataan PES inklusif)

Diagnosa Gizi  Kegemukan / obesitas (NC-3.3)


 Keyakinan / sikap yang tidak didukung tentang
topik yang berhubungan dengan makanan atau
nutrisi (NB-1.2)
 Belum siap untuk perubahan pola makan / gaya
hidup (NB-1.3)
 Defisit pemantauan diri (NB-1.4)
 Gangguan pola makan (NB-1.5)
 Tidak patuh pada rekomendasi terkait nutrisi
(NB-1.6)
 Pilihan makanan yang tidak tepat (NB- 1.7)
 Kurang aktifitas fisik (NB-2.1)
 Aktifitas fisik yang berlebihan (NB-2.2)
 Ketidakmampuan untuk mengelola perawatan
diri (NB-2.3)
 Kualitas hidup nutrisi yang buruk (NB-2.5)
 Lainnya: Diagnosa apa pun yang terkait dengan
asupan yang tidak memadai, berlebihan, atau
tidak konsisten
Etiologi  Diagnosis medis baru
 Keyakinan / sikap yang tidak tepat tentang topik
makanan, nutrisi, dan nutrisi
 Kurangnya nilai untuk perubahan perilaku
 Budaya / praktik keagamaan yang mengganggu
pelaksanaan resep gizi
 Kurangnya upaya untuk membuat perubahan atau
untuk mengatasi hambatan untuk berubah
 Kurang fokus / perhatian terhadap detail,
kesulitan dengan manajemen waktu dan / atau
mengelola diet
 Persepsi waktu, interpersonal, atau kendala
keuangan mencegah perubahan
 Keterpaparan sebelumnya terhadap informasi
yang salah atau tidak sesuai
 Belum siap untuk perubahan pola makan / gaya
hidup
 Kurangnya dukungan sosial atau pengasuhan
untuk menerapkan perubahan
 Tingkat kelelahan yang tinggi atau efek samping
lain dari kondisi medis

Tanda dan Gejala  Putus asa dengan nutrisi dan / atau rekomendasi
aktivitas fisik
 Kegagalan sebelumnya dalam mengubah perilaku
secara efektif
 Defensivitas, permusuhan, atau penolakan untuk
berubah
 Rasa kurang kontrol makan
 Ketidakmampuan menerapkan informasi /
pedoman terkait makanan dan gizi
 Ketidakmampuan untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan makanan dan nutrisi
 Catatan pemantauan diri tidak ada atau tidak
lengkap
 Ketidakmampuan memecahkan masalah /
mengelola sendiri
 Pemikiran irasional tentang diri dan efek asupan
makanan
 Harapan yang tidak realistis
 Ketidakfleksibelan dengan pemilihan makanan
 Bukti asupan yang berlebihan, tidak memadai,
atau tidak konsisten terkait dengan kebutuhan

Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)

 Faktor gaya hidup


 Kendala bahasa
 Tingkat pendidikan
 Budaya
 Status sosial ekonomi

DOMAIN KOORDINASI ASUHAN GIZI

Terminologi dan Devinisi Intervensi Gizi


Terminologi Nomor Definsi
DOMAIN : KOORDINASI RC Berkonsultasi, merujuk, atau koordinasi
ASUHAN GIZI asuhan gizi dengan profesi lain yang
dapat membantu menangani problem gizi
Kelas : Kolaborasi dan RC – 1 Memfasilitasi layanan atau intervensi
merujuk asuhan gizi (1) dengan profesional, lembaga, atau
lembaga lain atas nama pasien / klien
sebelum keluar dari perawatan RS.
Kelas : menghentikan dan RC – 2 Perencanaan pemulangan dan transfer
transfer asuhan gizi pada perawatan nutrisi dari satu tingkat atau
lingkungan baru (2) lokasi perawatan ke tempat lain.

KOLABORASI DAN MERUJUK ASUHAN GIZI (RC – 1)


Definisi
Memfasilitasi layanan atau intervensi dengan profesional, lembaga, atau lembaga lain atas nama
pasien / klien sebelum keluar dari perawatan RS

Detail Intervensi
1. Pertemuan tim (untuk mengembangkan asuhan secara komprehensif)
2. Merujuk ke praktisi nutrisionis dietisien dengan keahlian yang berbeda
3. Kolaborasi dengan praktisi nutrisionis dietisien lain
4. Kolaborasi dengan nakes lain (mis dokter, drg, terapis fisik, okupasi, wicara, pekerja sosial,
farmasi)
5. Merujuk ke provider lain
6. Merujuk ke badan/ lembaga/ institusi masyarakat

Biasanya Digunakan dengan Mengikuti


Terminologi Diagnosa Gizi dalam Contoh Umum (tidak dimaksudkan
pernyataan PES untuk inklusif)

Diagnosa Gizi  Asupan oral yang tidak memadai (NI


2.1)
 Perubahan nilai-nilai laboratorium
terkait nutrisi (NC-2.2)
 Kekurangan berat badan (NC-3.1)
 Penurunan berat badan yang tidak
diinginkan (NC-3.2)
 Asupan alkohol berlebihan (NI-4.3)
 Kegemukan / obesitas (NC-3.3)
 Kurang aktifitas fisik (NB-2.1)
 Interaksi makanan-obat (NC-2.3)
 Kesulitan makan mandiri (NB-2.6)
 Akses terbatas ke makanan (NB-3.2)

Etiologi  Cacat fisik dengan gangguan


kemampuan makan, gangguan lain
yang berkaitan dengan aktivitas
kehidupan sehari-hari
 Cacat mental
 Masalah pertumbuhan dan
pengembangan
 Interaksi obat nutrisi
 Masalah transportasi
 Masalah penerimaan makanan
 Masalah perkembangan
 Pertimbangan ekonomi yang
mempengaruhi asupan makanan /
nutrisi

Tanda dan Gejala Pengukuran Antropometri


 Penurunan berat badan
 Tingkat pertumbuhan yang tidak
dapat diterima dibandingkan
dengan grafik pertumbuhan standar
Riwayat terkait makanan dan gizi
 Ketidakmampuan untuk
mendapatkan makanan
 Kurangnya akses ke sumber
makanan
 Kurangnya keterampilan
menyiapkan makanan
 Temuan Fisik yang Terfokus pada
Nutrisi
 Kerusakan kulit dan penyembuhan
luka yang buruk
Riwayat Klien
 Anorexia nervosa

Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)

 Ketersediaan pelayanan terkait dengan kebutuhan pasien (mis: specialty dietitians, clinical
pharmacists, speech pathologists, nurse practitioners, etc.)
 Antisipasi lamanya asuhan atau long-term care discharge
 Sumber daya yang tersedia untuk asuhan
 Ketersediaan akses ke program kesehatan pemerintah, pedoman asuransi, restriksi
 Ketersediaan akses untuk program bantuan makan, pedoman dan regulasi
MENGHENTIKAN DAN TRANSFER ASUHAN GIZI PADA LINGKUNGAN BARU (RC – 2)

Definisi
Perencanaan pemulangan dan transfer perawatan nutrisi dari satu tingkat atau lokasi perawatan
ke tempat lain

Detail Intervensi
1. Pengalihan dan transfer ke penyedia lain: Rujuk ke tenaga lain seperti dokter, dokter gigi, ahli
terapi fisik, pekerja sosial, ahli terapi okupasi, ahli terapi bicara, perawat, atau apoteker
2. Pengalihan dan transfer ke lembaga / program masyarakat: Lihat ke lembaga / program
komunitas (misalnya, makanan yang diantar ke rumah, program bantuan untuk wanita, bayi dan
anak-anak [misalnya, WIC], program bantuan makanan [misalnya, pantry makanan, dapur umum,
kupon makanan], bantuan perumahan, tempat penampungan, rehabilitasi, program cacat fisik dan
mental, pendidikan, pelatihan dan program ketenagakerjaan)
3. pengalihan dan transfer ke ahli gizi lain

Biasanya Digunakan dengan Mengikuti


Terminologi Diagnosa Gizi dalam Contoh Umum (tidak dimaksudkan
pernyataan PES untuk inklusif)

Diagnosa Gizi  Asupan oral yang tidak memadai (NI-


2.1)
 Ketidakseimbangan nutrisi (NI-5.4)
 Interaksi makanan-obat (NC-2.3)
 Kekurangan berat badan (NC-3.1)
 Kegemukan / obesitas (NC-3.3)
 Gangguan kemampuan menyiapkan
makanan / makanan (NB-2.4)
 Kesulitan makan mandiri (NB-2.6)

Etiologi  Asupan tidak cukup jangka panjang


yang mewajibkan nutrisi enteral atau
parenteral di rumah
 Pertimbangan pertumbuhan dan
pengembangan yang membutuhkan
intervensi dalam pengaturan baru

Tanda dan Gejala Data Biokimia, Tes dan Prosedur Medis


 Nilai lab yang tidak normal
Pengukuran Antropometri
 Status berat badan kurang dari
optimal
 Menambah atau menurunkan berat
badan secara terus menerus
Riwayat terkait makanan dan gizi
 Praktik diet yang kurang optimal
 Keyakinan dan sikap yang tidak
didukung
Riwayat klien
 Kegagalan pengobatan
  Penerimaan kembali
Pertimbangan lain (misalnya, negosiasi pasien / klien, kebutuhan / keinginan pasien / klien, dan kesiapan
untuk berubah)

 Ketersediaan pelayanan rencana kepulangan, pilihan asuhan


 Kesukaan untuk level dan lokasi asuhan
 Sumber daya yang tersedia untuk asuhan
 Ketersediaan akses ke program kesehatan pemerintah, pedoman asuransi, restriksi
 Health literacy
 Kemampuan untuk implementasi di rumah
 Ketersediaan akses untuk program bantuan makan, pedoman dan regulasi

You might also like