Professional Documents
Culture Documents
Kemunduran Islam
Kemunduran Islam
Disusun:
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini tanpa
kendala dan tepat pada waktu nya. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
pembimbing sekaligus guru agama kami di sekolah Bapak Drs. H. M. Wirto yang telah
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas.
Selain itu makalah ini juga dibuat untuk menambah wawasan bagi para pembaca nya, dan
bagi kami pribadi yang mengulas materi tentang Faktor-Faktor Kemunduran Peradaban
Islam. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah adalah sebuah kenyataan yang terjadi pada masa lampau. Kita sebagai kaum
muslimin perlu dan harus mengetahui sejarah perkembangan agama Islam yang kita anut
dan yakini. Agama yang besar adalah agama yang menghargai sejarah dan jasa para
pahlawan nya. Pada tahun 650-1000M terjadi beberapa peristiwa pada perkembangannya
yang tidak terlepas dari kemunduran-kemunduran nya yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Sebagai umat Islam kita harus mengetahui sejarah perkembangannya agar dapat
menambah wawasan yang kita punya dari sejarah sejarah masa lalu.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Islam dapat dibagi ke dalam tiga periode, yang dimulai dari Periode Klasik
(650-1250), Abad Pertengahan (1250-1800), dan Periode Modern (1800-sekarang).
Periode Abad Pertengahan Islam dimulai saat Bani Abbasiyah runtuh pada 1258 hingga
timbul kebangkitan kembali pada sekitar abad ke-19.
Pada Abad Pertengahan, berbagai krisis yang sangat kompleks menerpa dunia Islam
hingga mengakibatkan kemunduran. Periode Abad Pertengahan ini dapat dibagi lagi ke
dalam dua pembabakan, yaitu Masa Kemunduran (1250-1500) dan Masa Tiga Kerajaan
Besar (1500-1800).
2
Syafi'i dan Hanafi. Selain itu, Mahmud Ghazan juga membangun perpustakaan,
laboratorium penelitian, dan beberapa gedung umum lainnya. Meski demikian, Dinasti
Ilkhan pada akhirnya terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil, seperti Kerajaan Jaylar di
Baghdad, Kerajaan Salghari di Fars, dan Kerajaan Muzaffari. Menjelang akhir abad ke-14,
Dinasti Ilkhan berada di bawah kekuasaan Timur Lenk, yang lebih kejam dari
pendahulunya dan selalu melakukan penaklukan dengan pembantaian serta
menghancurkan fasilitas-fasilitas Islam.
Peradaban Islam Mesir dan Spanyol pada masa abad pertengahan Islam, peradaban
Islam di Mesir dikuasai oleh Dinasti Mamluk, yang mengalami kemajuan di berbagai
bidang, mulai dari ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, filsafat, dan arsitektur.
Perkembangan ilmu pengetahuan ini kemudian melahirkan beberapa ilmuwan besar,
seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Khalikan, Ibnu Taghribardi, Nasir Al-Din Al-Tusi, Abu Al-
Faraj, Abu Hasan Ali Al-Nafis. Meski tercatat pernah menghancurkan tentara Mongol dan
pasukan Salib, dinasti ini akhirnya hancur. Sikap pemimpin dan gaya hidup yang royal
serta tidak memperhatikan pada perkembangan kerajaan membuat Dinasti Mamluk
runtuh. Di Spanyol, peperangan terjadi antara dinasti-dinasti Islam dengan raja-raja
Kristen. Ketika dinasti-dinasti Islam sibuk berseteru, raja-raja Kristen bersatu, sehingga
para penguasa Islam pun dikalahkan. Pada awal abad ke-17, kejayaan Islam di Spanyol
pun resmi berakhir.
Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800) Setelah Masa Kemunduran, umat Islam di
wilayah lain masih berusaha bangkit, dibuktikan dengan keberadaan tiga dinasti besar.
3
Tiga dinasti besar yang dimaksud yaitu, Turki Utsmani di Turki (1288-1924), Dinasti
Safawiyah di Persia (1501-1736), dan Dinasti Mughal di India (1526-1857). Periode ini
kerap disebut masa Tiga Kerajaan Besar, yang berdiri sebagai simbol kebangkitan
peradaban Islam setelah runtuhnya Bagdad. Turki Utsmani bersama dengan Safawiyah
dan Mughal menjadi pilar kebangkitan peradaban Islam. Meski demikian, eksistensi
ketiganya tidak berlangsung lama, di mana Safawiyah dan Mughal terlebih dahulu runtuh
pada abad ke-18. Tiga kerajaan besar tersebut runtuh akibat persoalan internal
pemerintahan, yang disebabkan merosotnya moral para pemimpinnya.
3. Perang Salib
Peradaban Selain berperang dengan Kekaisaran Mongol yang di pimpin gengis Khan
umat islam juga harus melawan para crusade atau tentara salib yang di bentuk oleh Paus di
vatikan dengan dalih kepentingan agama pasukan ini lebih di kenal dengan nama pasukan
Templar
a. Perang Salib 1
Perang Salib I merupakan hasil dari kampanye dan propaganda dari Paus Urbanus II
dan Peters Amin. Mereka aktif dalam mengkampanyekan Perang Salib di kalangan
keuskupan agung. Pada 1095, kampanye tersebut berhasil mengumpulkan tentara
sebanyak 150.000 yang sebagian besar berasal dari Perancis dan Normandia. Mereka
berangkat menuju Konstantinopel dan kemudian akan menaklukan Palestina Tentara Salib
yang dipimpin oleh Godfrey, Behemond, dan Raymond mendapatkan kemenangan besar
pada Perang Salib I. Mereka berhasil menaklukan Nicea dan menguasai Edessa (Turki)
4
pada tahun 1908. Mereka juga mendirikan pusat pemerintahan tentara Salib bernama
County Edessa (Kerajaan Latin I) dan mengangkat Baldwin sebagai rajanya.
Tentara Salib tidak hanya berhenti sampai di Edessa. Mereka kembali melakukan
penaklukan di kawasan Timur Tengah dan mendirikan tiga kerajaan Latin, yaitu:
- Kerajaan Latin II di Anotiokia (1098 Masehi) yang dipimpin oleh raja Behemond
- Kerajaan Latin III di Baitul Maqdis (1099 Masehi) yang dipimpin oleh raja Godfrey
b. Perang Salib 3
Pada Perang Salib III, tentara Salib dipimpin oleh Frederick Barbarossa (Raja Jerman),
Richard Lionheart (Raja Inggris) dan Phillip Augustus (Raja Perancis). Mereka bergerak
menuju kawasan Timur Tengah pada 1189 dengan dua jalur yang berbeda. Pasukan
Richard dan Phillip bergerak melalui jalur laut dan pasukan Barbarossa bergerak melalui
jalur darat melewati Konstantinopel. Namun pada 1190, Barbarossa meninggal di daerah
Cicilia (Italia) karena tenggelam di sungai. Meninggalnya Barbarossa, tidak memengaruhi
keteguhan pasukan Richard dan Philip. Mereka tetap melanjutkan upaya penaklukan
terhadap daerah-daerah kekuasaan dinasti Ayyubiyah.
Pada 1191, Richard dan Philip mampu menguasai Siprus dan mendirikan kerajaan
Siprus. Setelah itu, pasukan Salib berjuang mati-matian untuk merebut kota Akka dari
Salahuddin dan pasukan Muslim. Mereka mampu memukul mundur pasukan Muslim dan
menjadikan Akka sebagai ibukota kerajaan Latin. Setelah penaklukan Akka, raja Philip
kembali pulang bersama pasukannya untuk menyelesaikan masalah kekuasaan Perancis
dan meninggalkan raja Richard. Richard dan pasukannya beberapa kali mampu
mengalahkan Salahuddin, namun ia gagal mmenaklukan Palestina. Dua perang besar
inilah yang membuat dominasi raja raja eropa dan keuskupan agung Kekristenan vatikan
dan pengaruh paus Urbanus 2 yang membuat perang besar di tanah suci.
5
2.2 Faktor Kemunduran Peradaban Islam di Dunia
1. Kurangnya rasa tanggung jawab para pemimpin negara akan pentingnya menjaga
wilayah kekuasaan yang luas.
2. Persoalan penduduk yang heterogen menyulitkan penyatuan dalam negara.
3. Lemahnya sikap para pemimpin negara.
4. Krisis ekonomi yang dialami oleh negara Islam.
5. Merosot nya moral para pemimpin yang berpengaruh pada kedaulatan negara.
6. Tidak ada perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi konflik
antara kerajaan Islam dengan Kristen.
7. Sistem peralihan kekuasaan yang menimbulkan perselisihan antar umat Islam.
8. Umat Islam yang mulai terlena dengan dunia.
9. Umat Islam yang mulai tidak lagi bersemangat dalam mengamalkan Al-Qur’an
dalam kehidupan sehari-hari.
10. Faktor internal ditantai dengan munculnya atau mulai kuatnya sifat materialism
atau kegemaran para penguasa menerapkan gaya hidup mewah dan glamour.
11. Mulai terkontaminasinya umat Islam dengan budaya KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme)
12. Melemahnya sumber daya manusia umat Islam
6
akidah islamiah, perilaku kita akan sesuai dengan ajaran Islam dan terjaga dari
sifat tamak dan egois.
Persatuan dan kesatuan adalah komponen yang penting bagi suatu peradaban.
Persatuan dan kesatuan umat Islam di Indonesia adalah persatuan yang
mengesampingkan perbedaan pendapat dan mazhab. Jangan sampai terjadi konflik
horizontal antarumat muslim sendiri yang hanya akan merugikan umat Islam
sendiri.
Kemurnian ajaran Islam adalah ajaran Islam yang tidak tercampur dengan
budaya manusia dan pengaruh dari luar. Apabila suatu ajaran tercampur dengan
budaya manusia, maka ajaran tersebut akan menyimpang. Perkembangan Islam
pada masa modern masih banyak penyimpangan-penyimpangan ajaran Islam.
Umat Islam harus terlepas dari belenggu bidah, khurafat, dan takhayul. Akan
tetapi, jika budaya manusia tersebut tidak melanggar syariat Islam, maka tidak
masalah bila dijalankan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada banyak perilaku yang patut diterapkan sebagai cerminan penghaytan terhadapt
sejarah khusus nya pada masa kemunduran yakni;
1. Sejarah merupakan pelajaran bagi umat manusia agar dikemudian hari perilaku atau
perubatan kaum muslim yang membuat muslim dan umat manusia lainnya menderita
tidak trulang lagi.
2. Umat islam harus mengambil pelajaran dari negara barat. Mereka semula tertinggal
jauh dibandikan peradan dan ilmu pengetahuan islam ,tetapi kemudian mereka dapat
mengerjarnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/14/141500579/abad-pertengahan-islam-
kemunduran-peradaban-islam?page=all#page2
http://inforepublik.com/hikmah-mempelajari-peradaban-islam-masa-modern
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/adabiya/article/download/6454/3899
https://amp.kompas.com/stori/read/2021/07/26/170000379/sejarah-singkat-perang-salib
https://amp.kompas.com/stori/read/2021/11/03/110000779/kesultanan-mughal-sejarah-raja-
raja-masa-kejayaan-dan-peninggalan