You are on page 1of 23
KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI BAGI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN DIUNDANGKAN DI JAKARTA PADA TANGGAL 6 FEBRUARI 2019 es KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAFANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR DI PERGURUAN TING! BAGI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN. DI ENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -MBNTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, ‘Menimbang : a, bahwa untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia pertahanan negara, perlu ‘memberi kesempatan kepada Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Fegawai Negeri Sipil_Kementerian Pertahanan untuk menempuh pendidikan di petguruan tinggi di tuar lembaga pendidian Kementerian Pertahanan dan Tertara Nasional Indonesia; .bahwa Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 31 Tahun 2011 tentang Ketentuan Tugas Belajar di Perguruan ‘Tinggi di Luar Lembaga Pendidikan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia begi Anagota ‘Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai Negert Sipil, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan di Iinglemgsn Kewenterian ertananan dan Tentara ‘Nasional Indonesia, sehingea perlu diganti; © bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimakesud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetaplan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Penyelenggaraan ‘Togas Belajar di Perguruan Tingg} bagi Prajurit Tentara Mengingat Menetaplan Nasional Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pertahanan; 1. Undang-Undang Nemor $4 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran [Negara Republik Indonesia Nomor 4499); 2. Undang-Undang Womor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lerbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010 tentang Administrasi Prajurit Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5120}; 5. Peraturan Pemerinth Nomor 11 Tehun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaren Negara Republi Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambaban Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 6037); 6 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomer 234, Tambahen Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2278); MEMUTUSKAN: PERATURAN —-MENTERI —PERTAHANAN —TENTANG. PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR DI HEKUURUAN, TINGG! BAG! PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN, BABI KETENTUAN UMUM, Pasal 1 Dalam Peraturan Menter ini yang dimaksud dengan: 1, Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Pegawal Negeri Sipil Kementerian Pertahanan untuk meningkatkan —kompetensi, mengurangi esenjangan kompetensi, dan/atau Pengembangan karr prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pertahanan ‘melalui pendidikan formal 2. Perguruan Tinggi acalah perguruan tinggi di tuar lembaga Pendidikan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia yang melaksanalan kesepakatan Dersama dengan Kementerian Pertahanan, 3. Kementerian Pertahanan yang selanjutnya disebut Kemban adalah unsur pelaksana fungsi pemerintah di Didang pertahanan, 4. Tentara Nas nal Indonesia yang selanjutnya disingkat ‘TNI adalah TMI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan ‘TNT Angkatan Udara Prajurit TN! adalah enggota TNL Pegawvai Negeri ipl Kemhan yang selanjutnya disebut PNS Kemhan adalah PNS yang bekerja atau ditugaskan . Perguruan Tinggi Swasta; Dalam hal penyelerggaraan Tugas Belajar menggunakan fanggaran Kemban, Tugas Belajar hanya dapat disclenggarakan di Perguruan Tinggi yang memiliki kkerjasama dengan Kemhan, Dalam hal Pergumuan Tinggi Negeri tidak memilik program studi yang dipilih, penyelenggnraan Tugas Belajar dapat difsksanakan pada Perguruan Tinggi Swasta, Pasal 4 Studi pada Perguman ‘Tinggi Negeri dan Penguruan Tinggi Swasta sebsgaimena dimaksud dalam Pasal 3 hharus terakcreditasi paling rendah B Alreditasi Sebagnirana dimaksud pada ayat (1) yang dikeluarkcan oleh lembaga yang berwenang, Pasal 5 Penyelenggarasn Tyges Belajar sebagaimana dimeksud alam Pasal 3 ayat (2) merupakan tanggung jewab Pirattorat Jenderal Keleuatan Pertahanan Keustatt ya eliput & Direktorat Sumber Daya ManusiaDirektorat enderal Kekaus:an Pertahanan Kemi; dan '. Direktorat Kesehatan Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kemban, (2) Direktorat Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kemhan sebagaimana dimsksud Pada ayat (I) haruf 2 menyelengenreken Program Pendidikan Uni, (9) Direltorat Kesehatan Direktorat Jenderall Kektuatan Pertahanan Kemran sebagaimana dimaksue pada ayat (1) buruf b menyelenggarakan Program Pendidikan Kesehatan, (4) Penyelengasraan Tugas Belajar sebagaimena dimaksud pada ayat (1) hanym untuk program reguler Pendidikan Keahlian Tertentu kecuali dalam hal khusus yang Derbentuk kerja sara /olektit. Pasal 6 (1) Penyetenggaraan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 tera tas: 8. pendidikan akademik dan b, pendidikan proesi (2) Pendidikan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiatas: rogram Sarjana (Strata-1); rogram Magister (Strata-2); prograsn Doktor (Strata-3); Program Spesialisasi(Sp-1); dan rogram Subspesialisasi (Sp-2, (9) Pendidikan profesi ebagaimana dimaksud pada ayat (2) Inurut terri atas | pendidilean Profs ion Kesehatan; b. pondidikan Profesi Kesehatan; dann © pendidikan Fellmshif Kedokteran. Pasa 7 Penyelenggaraan Tugas Belajar sebagsimana dimaksud dalam Pasal 6 dilaksanakan melalui: |. perencanaan Kebutuhan b. seleksi penerimaan; © penentuan ealon Patubel; “7 pelaksansan pendidikan; embinaan dan pengawasan; dan engembalian Patutel. Bagian Kedua Perencanaan Kebutuhan Pasal & Perencanaan Kebutuhen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a meliput b. a 2 jumlah Patubel; program studi; dan anggaran, Pasal 9 fan Kebutahan jumlah Patubel dan program ‘studi sebagaimana dimakeud dalam Pasal 8 huruf a dan hnuruf b disesuaikan dengan kebutuhan UO Kemhan dan TH Pengajuan rencana kebutuhan sebagaimana dimekeud Perens Pada ayat (1) dilaksanakan oleh Kepala Satuan Kerja ‘secara berjenjang kepada: & Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemhan bagi Frajurit TNI dan PNS i fingleungan Kemhan; b.Asisten Persone! Panglima TNI bagi Prajurit TNI dan NS Kemhan dilingkungan Markas Besar TNI; © Asisten Persone] Kepala Staf Angkatan Darat bagi Prajurit TMI dan PNS Kemhan di lingkungan ‘TN Angkatan Darat 4. Asisten Personel Kepala Staf Angkatan Laut bagi Prajurit TN dan PNS Kemban di lingkungan ‘TN Angkatan Laut; dan © Asisten Personel Kepala Staf Angkatan Udara bagi Prajurit TNI dan PNS Kemhan di lingkungan TMI Angkatan Udara (9) Rencana Kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan kepada Menteri ¢.q Direktur Jenderal Kelduatan Pertahanan Kemban, Pasal 10 (1) Perencanaan ketutuban anggaran —sebagaimana dimaksud dalam Pesal 8 huruf © disusun oleh Kemhan dalam hal ini Direltorat Jenderal Kelcuatan Pertahanan Kemban, (2) Perencanaan Kebutuhan anggnran scbagaimana ‘dimaksud pada ayat (1) dlakukan berdaserkan jumlah Patubel dan program studi yang diueulkan oleh UO Kemhan dan TN agian Ketiga Seles} Penerimaan, Pasal 11 Seleksi penerimaan calon Patubel sebagaimana dimalsud dalam Pasal 7 hurufb dilalcukaa oleh Direktorat Jenderal Kekuatan, Pertahanan Kemhan dan Perguruan Tinggi berdasarkan pengajuan ealon Patubel dari UO Kemhan dan TNI Pasal 12 (1) Seleksi penerimaan calon Patubel sebagnimana ddimakgsud dalam Pasal 11 metipati 4. seleksi sdministrasis dan 1b. seleks! akademic (2) Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kelmatan Pertahanan Kemhan erwpa dukumen persyaratan calon Patubel untuk: program Sarjana (Strata-t}; rogram Magister (Strata-2); program Doktor (Strata-2} program Profesi; program Spesial sasi(Sp-1); {program Subspesialsasi ($p-2}; dan program fellowshifkedokteran, (9). Seleksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb dilaksenakan oleh Perguruan Tinggi Pasal 13, Per faratan calon Patubel untuk program Sarjana (Strata-1) sebagaimsna dimalesud dalam Pasal 12 ayat (2) hurufaterdie atas & mempunyai ijazah program Diploma 3 (D-3) ala yang setara dengan IPK paling rendah 2,75 (dua koma tujuh pulub lima} 'b. umur paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun pada saat rmengikuti pendidilan di Perguruan ‘ng; © pangkat Prajurit TNI paling rendah Letnan Satu dan folongan kepangkatan PNS Kemban paling rendal1t/d; 4. masa dinas paling singkat + empat) tahun; © diarahkan untule mendudulé jabatan yang memerlukan Keahlian tersebuit; surat keterangan sehat dari dokter yang berwenang di lingleungan Kemhan dan TNI; 8 kondite dan prestasi kerja bail; Fh. permohonan Tugas Belajar diajukan olch pelabat yang Derwenang; dan 4, memilikt Sertifikat Tes Potensi Akademike dan Test of English as Foreign Language (TOEFL) sesuai dengan Ketentuan yang verlaku pada Perguruan Tinggi penyelenggara penditikan, Pasal 14 Peravaratan calon Pathe! note program Magister (Stvate-2) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf b terdiri atas: | mempunyai Uszah program Strata-1 (S-1) dengan IPK Paling rendah 2,75 (dua koma tyjuh pulub lima) atau sesuai dengsn ketentuan program studi yang akan deus b. umur paling tinggi 46 (empat puluh enam) tahun pada ‘nat mengieuti pendlikan di Perguruan Ting; © Pangkat Prajurit NI paling rendah Letnan Satu dan sgolongan kepangkacan PNS Kemhan paling rend Il/b; 4d, masa dinas paling ingkat 4 (empat) tahun; © paling singkat 2 (Cua) tahun setelah selesai mengikuti pendidikan Steata-t 4. diarabken untuk menduduke jabatan yang memerlukan keablian tersebut; B surat keterangan schat dari dokster yang berwenang di lingkungan Kemhan dan TI 1h. kondite dan prestasi kerja baik; i. permohonan Tugas Belajar diajukan oleh pejabat yang berwenang: dan i+ memili Sertifkat Tes Potensi Akademik dan Test of English as Foreign Language (TOEFL) sesuai dengan kketentuan yang berlaku pada Perguruan Tinggi penyelenggara pendiikan, Pasal 15 Persyaratan calon Patubel untuk program Doktor (Strata-3) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) hurut ¢ elit @mempunyai jjazah program Strata-2 (8-2) dengan IPK Paling rendah 9,00 (tiga koma nol) atau sesuai dengan etentuan program studi yang akan dilkeuti, . mur paling tinggi 43 empat pulih delapan) tahun pada saat mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi; © pangkat Prajurit TNT paling rendah Mayor dan golongaa epangkatan PNS Kemhan paling rend Il/c 4. paling singkat 2 (de) shin setelah eelovat mengilutt pendidilan Strata-2 8-2); © diarahkan untule menduduli jabatan yang memerhukan, eeahlian tersebut; surat keterangan sehat dari dokter yang berwenang di lingkungan Kemban dan TNI; 8 kondite dan prestasi serja bail; ne /h. permohonan Tugas Belajar diajukan oleh pejabat yang berwenang; dan {, memiliki Sertifkat Tes Potensi Akademik dan Test of English as Foreign Language (TOEFL) sesuai dengan etentuan yang berlaku pada Perguruan Tinggi penyelenggara pencidikan, Pasal 16 Persyaratan calon Patubel untuk program Profesi sebagnimans dimaksud dalam Passl 12 ayat (2) hurut d terdiri atas ‘&— mempunyai jjazah program Strata-1 (S-1) dengan IPK Paling rendah 2,75 (dua koma tujuh puluh lima) atau ‘sesusi dengan keentuan program studi yang akan lilt, , umur paling tinggi 46 (empat puluh enam) tebun pada saat mengikuti pendiikan di Perguruan Ting; © pangkat Prajurit TI paling rendah Letnan Satu dan jolongan kepangkatan PNS Kemban paling rendah ts 4. masa dis 8 paling singkat 4 erpat) tahun; © paling singkat 2 (3a) tahun setelah selesai mengikut pendidiean §-1 f. diarahkan untuk menduduki jabatan yang memerlukan keablian tersebut; & surat keterangan sthat dari dokter yang berwenang di lingkuungan Kemhan dan TNk; 1h. kondite dan prestasi kerja baik; i. permohonan Tugas Belajar diajukan oleh pejabat yang bervenang; dan 4 memiliki Sertifkat Tes Potensi Akademik dan Test of Bralish as Foreign Tanguage (TORFL) seouai dengan ketentuan yang berlaku pada Perguruan Tinggi penyelenggara pendidikan, Pasal 17 Persyaratan calon Patuel untuk program Spesialisasi (Sp-1) sebagsimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf ¢, smeliputi: &mempunyai ijazah program Strata-1 ($1) Kedokteran, tau kedokteran gigi dengan IPK paling rendah 2,75 (dua oma tujuh puluh tims) atau seauai dengan ketentuan program studi yangakan dikuti; , umur paling tinggi 95 (tiga puluh tims) tahun pada saat ‘mengikuti pendidikan di Pergurwan Tinga; © pangkat Prajurit TI paling rendah Letnan Satu dan feolongan kepangkatan PNS Kemhan paling rendah adalah t/b; 4. masa dinas paling singkat 4 empat) tabu; © diarahkan untuk mendudulé jabatan yang memertukan keablian tersebut; {surat Keterangan sehat dari dokter yang. berwenang di lingkungan Kemhan dan TNI; 8 kondite dan prestasi kerja bails 1h, permohonan Tugas Belajar diajukan oleh pejabat yang Derwenang; dan 4, memiliki Sertifkat Tes Potensi Akademik dan Test of Bnalish as Foreign Language (TOEFL) sesuai dengan fketentuan yang berlaku pada Perguruan Tinggi penyelenggara pendiikan Pasal 18 Persyaratan ealon Patubel untuk program Subspesialisas! (p-2) dan Feliowshif Kedokteran sebogaimana dimaksud alam Pasal 12 ayat 2) huruf f dan huruf g meliputi: '. mempunyai jjazah program Spesialisasi-1 (Sp-I), dengan IPK paling rendah 9,00 (tiga koma nol) tats sesuai engan program stuei yang akan dilcutis '. uur paling tinggi 48 (empat puluh delapan) tahun pada saat mengikuti penditikan di Perguruan Tinggi; © pangkat Prajurit TNT paling rendah Mayor dan golongan, epangkatan PNS Kenhan paling rendah 1/4; “1 4. paling singkat 2 (dua) tahun setelah selesai mengikuti pendidikan Sp-1; © diarahkan untuk menduduki jabatan yang memerlukan eahlian tersebut; §, surat Keterangan sehat dari dokter yang berwenang di Jingkungar Kemban dan TNI & Kondlte dan prestasi kerja bail; 1h. permohonan Tugas Belajar digjukan oleh pejabat yang bberwenang; dan 4. memiliki Sertificat Tes Potensi Akademik dan Test of English as Foreign Language (TOEFL) sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Perguruan Ting penyelenggara pendidikan, Pasal 19 () Caton Patubel yang memiliki prestasi Internasional dan mendapatkan medai emas, yang bersangkutan diberikan kkesempatan untuk mengikuti pendidikan di Pergurwan ‘Tinga vang sudah bekerja sama dengan Kemhan, (2) Mengieuti pendidikan di Perguruan Tinggi sebagaimana dimakeud pada ayat (1) dilaksanakan dengan tidate rmengikuti pesyaratan calon Patubel sebagaimana

You might also like